Pengertian Wawancara dan Jenis Wawancara

Pengertian Wawancara dan Jenis Wawancara
http://www.zakapedia.com/2013/10/pengertian-wawancara-dan-jenis-wawancara.html
(Zakapedia). Dalam KBBI disebutkan bahwa pengertian wawancara adalah tanya jawab
dengan seseorang yang diperlukan untuk dimintai keterangan atau pendapatnya mengenai
suatu hal. Atau dengan kata lain dapat juga dikatakan bahwa wawancara adalah tanya jawab
antara pewawancara dengan yang diwawancarai untuk meminta keterangan atau pendapat
tentang suatu hal. Jadi, sebenarnya pengertian wawancara adalah upaya yang dilakukan
seseorang atau suatu pihak untuk mendapatkan keterangan, atau pendapat mengenai sesuatu
hal yang diperlukannya untuk tujuan tertentu, dari seseorang atau pihak lain dengan cara
tanya jawab.
Tujuan dari pewawancara untuk memperoleh keterangan atau pendapat dimaksud untuk
digunakan sebagai masukan suatu penelitian atau digunakan sebagai bahan berita untuk
dimuat di mass media (surat kabar, majalah, radio, televisi). Dengan demikian, kedudukan
yang diwawancarai adalah sumber informasi, sedangkan pewawancara adalah penggali
informasi.Dalam prakteknya ada beberapa jenis wawancara yang dapat dilakukan, antara
lain:






Wawancara bebas, yaitu wawancara yang susunan pertanyaannya tidak ditentukan
lebih dahulu dan pembicaraannya tergantung kepada suasana wawancara. Wawancara
bebas seringkali juga disebut wawancara tidak berstruktur karena tidak terikat pada
daftar pertanyaan tertentu. Contohnya, wawancara yang dilakukan seorang wartawan
dengan artis atau pejabat pemerintah.
Wawancara terpimpin, yaitu wawancara yang dilakukan dengan menggunakan
pertanyaan-pertanyaan yang sudah disiapkan sebelumnya. Wawancara terpimpin
seringkali disebut juga sebagai wawancara berstruktur. Contohnya, wawancara yang
dilakukan pembawa acara di stasiun televisi kepada pihak yang diwawancarai (pejabat,
pemuka masyarakat, ahli).









Wawancara individual, yaitu wawancara yang dilakukan oleh seorang

(pewawancara) dengan responden tunggal. Wawancara individual disebut juga sebagai
wawancara secara perorangan. Contohnya, wawancara formal maupun informal yang
dilakukan oleh seorang wartawan dengan seorang pejabat tertentu atau seorang
wartawan dengan seorang artis.
Wawancara kelompok, yaitu wawancara yang dilakukan terhadap sekelompok orang
dalam waktu yang bersamaan. Sebagai contoh, wawancara yang dilakukan wartawan
dengan sekelompok personal band atau para pemain dari kesebelasan sepakbola tertentu.
Wawancara konferensi, yaitu wawancara antara seorang pewawancara dengan
sejumlah responden atau wawancara antara sejumlah pewawancara dengan seorang
responden. Contohnya, wawancara yang dilakukan wartawan terhadap sejumlah
pimpinan perusahaan saat melakukan konferensi pers untuk publisitas, wawancara yang
dilakukan oleh beberapa wartawan kepada pejabat yang menyelenggarakan konferensi
pers, wawancara yang dilakukan dengan pola konferensi jarak jau (teleconference)
seperti yang dilakukan oleh pewawancara TV dengan beberapa pihak yang
diwawancarai di berbagai kota terpisah.
Wawancara terbuka, yaitu wawancara yang berdasarkan pertanyaan yang tidak
terbatas (tidak terikat) jawabannya. Contohnya, wawancara dengan menggunakan
pertanyaan yang menghendaki penjelasan atau pendapat seseorang.
Wawancara tertutup, yaitu wawancara yang berdasarkan pertanyaan yang terbatas
jawabannya. Contohnya, wawancara yang menggunakan lembar daftar pertanyaan

(questionaire) dengan jawaban yang telah dipersiapkan untuk dipilih, seperti setuju, tidak
setuju, ya, tidak, sangat baik, cukup, kurang.

Sikap-sikap yang perlu dimiliki pewawancara
http://pasukancahaya.siswa.sman1-slo.sch.id/2013/08/03/pengertian-dan-jenis-wawancara/
Waktu lakukan wawancara, pewawancara mesti bisa menciptakan situasi supaya tidak kaku
hingga responden akan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diserahkan. karenanya, sikapsikap yang perlu dimiliki seorang pewawancara yaitu seperti berikut :


Netral ; berarti, pewawancara tidak berkomentar untuk tidak setuju pada informasi
yang diutarakan oleh responden dikarenakan tugasnya yaitu merekam semua info dari
responden, baik yang mengasyikkan atau tidak.



Ramah ; berarti pewawancara menciptakan situasi yang dapat menarik ketertarikan si
responden.




Adil ; berarti pewawancara mesti dapat memperlakukan seluruh responden dengan
sama. pewawancara mesti terus hormat serta sopan pada seluruh responden bagaimanapun
keberadaannya.



Jauhi ketegangan ; berarti, pewawancara mesti bisa hindari ketegangan, jangan
sempat responden tengah dihakimi atau diuji. bila situasi tegang, responden memiliki hak
membatalkan pertemuan tersebut serta menghendaki pewawancara untuk tidak menuliskan
akhirnya. pewawancara mesti dapat mengendalikan kondisi serta perbincangan supaya
terarah.

Tips Menjawab Pertanyaan Saat Wawancara Kerja
Wawancara kerja selalu menjadi salah satu bagian yang menegangkan bagi calon karyawan.
Berikut tujuh tips menjawab pertanyaan yang diajukan saat melakukan wawancara kerja.
1. Jujur
Kejujuran merupakan hal yang sangat penting saat menjawab pertanyaan yang diajukan oleh
HRD dalam melakukan wawancara kerja. Inilah langkah pertama bagi Anda untuk
menunjukkan kepada perusahaan siapa diri Anda sebenarnya. Pastikan Anda menjawab
segala pertanyaan dengan jujur, terpercaya dan bijak.

2. Bersikap Positif
Apapun pertanyaan yang diajukan oleh pihak HRD, jawab semua pertanyaannya dengan
optimis dan antusias. Dengan begitu dapat menunjukkan bahwa Anda memang niat dan
bersemangat untuk bekerja di perusahaan tersebut.
3. Tekankan Keterampilan dan Kemampuan Anda
Jika sebelumnya Anda pernah bekerja dalam bidang pekerjaan yang sama, dengan
menunjukkan kemajuan dan pencapaian yang sudah didapat selama ini bisa menjadi referensi
agar Anda diterima di perusahaan yang Anda lamar. Selain itu, Anda juga perlu menunjukkan
keterampilan dan kemampuan yang dimiliki sehingga nantinya dapat dipertimbangkan di
perusahaan tersebut.
4. Menjelaskan Pendidikan
Jelaskanlah jalur pendidikan maupun pelatihan yang Anda ambil selama ini. Jika Anda telah
menghadiri seminar atau pelatihan yang mendukung pekerjaan Anda, jelaskan secara
spesifik.
5. Sebut Motivator Anda
Jika bos atau manajer di kantor yang lama merupakan salah satu motivator besar Anda, ada
baiknya jika disebutkan. Hal ini dapat mencerminkan sisi positif Anda pada saat
diwawancara.
6. Hindari Pembicaraan Masalah Pribadi
Dalam melakukan wawancara kerja dengan HRD, hindari berbicara tentang apapun masalah

pribadi Anda dengan pekerjaan di tempat yang sebelumnya. Apabila masalah yang dialami
diketahui oleh pihak perusahaan baru, maka pihak HRD yang mewawancarai Anda akan
berasumsi bahwa Anda dapat memiliki masalah yang sama dengan rekan sekerja atau
manajer di perusahaan baru nantinya.
7. Terbuka dan Ramah
Ada baiknya jika Anda menjadi seorang yang terbuka dan ramah. Dengan bersikap ramah,
Anda juga akan terlihat sebagai orang yang menyenangkan.

Cara Menghadapi Tes Wawancara Kerja – Interview
http://www.5fakta.com/headlines/1089/cara-menghadapi-tes-wawancara-kerjainterview/

1. Klarifikasi Pertanyaan dari Interviewer
Banyak dari kita terkadang merasa takut untuk mengklarifikasi pertanyaan-pertanyaan dari
pewawancara atau interviewer. Hal ini terjadi karena kita khawatir bahwa pewawancara akan
berpikir kamu tidak memperhatikan pada pertanyaan yang mereka ajukan. Padahal dengan
mengklarifikasi pertanyaan, tujuannya adalah untuk memperjelas pertanyaan tersebut.
Tentunya, diharapkan kamu tidak salah dalam menjawabnya. Selain itu, hal ini juga dapat
membantu kamu lebih rilex dalam memberikan respon yang relevan dan bijak.
2. Berpikir Keras
Salah satu kesalahan yang banyak dialami pada saat wawancara adalah mengulur-ulur waktu

ketika kamu tidak memiliki jawaban yang pas. Bahkan kadang secara spontan kita menjawab
dengan kalimat “Saya tidak tahu.” Meski kamu tidak memiliki jawaban yang tepat dengan
pertanyaan yang diajukan, ada baiknya coba untuk berpikir keras beberapa menit. Ini adalah
taktik yang baik untuk mensiasati masalah ini.
“Pendekatan terbaik adalah tetap rendah hati,” kata Shon Burton, CEO HiringSolved. “Ulangi
pertanyaan pewawancara, dan mulailah berpikir keras. Interviewer mungkin akan memberi
petunjuk jika kamu sedang berpikir aktif bukan sengaja mengulur-ulur waktu.”
3. Komunikasi NonVerbal
Pada saat kamu pergi ke sebuah wawancara, apakah kamu menemukan diri kamu dalam
keadaan gelisah dan menatap lantai atau meja ketika menjawab pertanyaan? Jika benar
demikian, kamu mungkin akan melewatkan kesempatan yang ada di depan kamu.

“Komunikasi nonverbal yang baik berbicara banyak tentang si pelamar kerja,” kata Jonna
Myers, koordinator layanan karir di Southwestern Oklahoma State University. “Ini adalah
sesuatu yang kebanyakan orang tidak melatihnya, tapi itu membuatnya sangat jelas ketika
Anda gugup.”
Myers menganjurkan agar berlatih melakukan wawancara dengan seorang teman atau belajar
menjawab pertanyaan di depan cermin. Ini bertujuan untuk melatih kontak mata, bahasa
tubuh dan indikator-bahasa lain yang akan mempengaruhi penilaian tentang kamu. Jangan
lupa untuk berjabat tangan erat baik sebelum dan sesudah wawancara. Ingat, jangan menjauh

atau menghindar dari kontak mata selama wawancara.
4. Pahami Resume Kamu Sendiri
Mengetahui resume kamu sendiri secara luar dalam adalah bagian sangat penting agar sukses
dalam sesi wawancara. Seperti kita tahu bahwa banyak pencari kerja saat ini, menyesuaikan
resume mereka agar sesuai dengan perusahaan atau posisi tertentu. Karenanya, pastikan kamu
meluangkan waktu untuk memahami resume kamu sendiri. Jangan sampai di resume kamu
tertulis A tapi ketika diberi pertanyaan kamu justru menjawab B. Hal ini akan membuktikan
bahwa kamu kurang memahami diri kamu sendiri.
5. Gali Informasi Tentang Perusahaan
Setiap pencari kerja pasti akan dihubungi terlebih dahulu oleh perusahaan setempat sebelum
menghadiri sesi interview. Hal ini sebaiknya kamu manfaatkan dengan menggali informasi
lebih banyak tentang posisi yang kamu apply. Dan yang terpenting adalah cari informasi
tentang perusahaan yang akan kamu datangi. Ini akan memberi nilai plus buat kamu. Artinya,
kamu akan tampak paham tentang posisi yang kamu apply dan juga memiliki pengetahuan
seperti apa perusahaan tersebut. Pewawancara akan terkesan dengan jawaban kamu terkait
posisi yang kamu inginkan.
Salah satu cara paling mudah untuk mendapatkan informasi perusahaan setempat adalah
dengan menggunakan LinkedIn. Cari juga informasi tentang orang-orang yang memiliki
posisi sama dengan yang kamu apply. Biasanya, di LinkedIn juga kamu bisa mendapatkan
informasi tentang event-event yang sedang dilakukan oleh perusahaan tersebut.


Cara Berpakaian Saat Wawancara Kerja
http://www.gajimu.com/main/tips-karir/kiat-pekerja/cara-berpakaian-saat-wawancara-kerja
Wawancara kerja memang merupakan momen penting dalam perjalanan karir Anda.
Beratnya beban dalam wawancara kerja, tidak jarang membuat Anda gugup dan gelisah.
Penampilan
merupakan salah satu poin penting yang perlu diperhatikan, saat melakukan wawancara kerja.
Semakin baik penampilan Anda, maka rasa percaya diri Anda akan semakin besar. Dengan
percaya diri yang baik maka Anda dapat menanamkan kesan yang baik pula kepada
pewawancara.

Aturan dasar dalam berpakaian saat wawancara kerja
 Jangan sampai memakai pakaian yang terlalu kasual.
Alangkah baiknya jika Anda mengenakan busana berupa kemeja, blazer dan rok/celana.
Dengan memakai pakaian tersebut, Anda mengkomunikasikan kepada pewawancara bahwa
Anda dewasa, profesional dan bisa menjadi anggota dari sebuah tim. Pastikan baju yang
Anda kenakan tidak terlalu longgar maupun terlalu ketat. Tampil dengan menjadi diri sendiri
yang tentunya nyaman bagi pribadi dan orang lain.



Sesuaikan pakaian dengan bidang pekerjaan yang kamu ajukan.

Jika Anda melamar ke perusahaan yang lingkungan kerjanya serius seperti bank,firma
hukum, kenakan busana formal seperti blazer atau setelan. Tapi jika perusahaan yang Anda
tuju adalah bidang kerja kreatif, seperti media atau agensi periklanan, berikan sedikit warna
dalam penampilan Anda lewat pemakaian aksesori scarf, kalung, atau ikat pinggang.


Pemilihan warna dalam berpakaian

Anda bisa memilih kemeja atau baju dalaman dalam warna biru lalu dipasangkan dengan
blazer berwarna hitam atau abu-abu. Warna ini akan memberi kesan bahwa Anda adalah
orang yang jujur dan dapat dipercaya. Sebaliknya, hindari warna merah menyala , warna ini
akan memberikan kesan Anda adalah orang yang suka menantang.


Hindari kesan seksi.

Bagi wanita, jangan sekali-kali mencoba terlihat seksi dengan memakai rok mini atau busana
terlalu rendah. Penampilan seperti itu akan membuat Anda terkesan tidak profesional dan

tentu saja Anda tidak mau menarik perhatian orang lain dengan cara yang salah.


Hindari pemakaian aksesoris yang berlebihan.

Aksesoris yang berlebihan seperti kalung, cincin, gelang, dsb dapat menganggu/mengalihkan
perhatian pewawancara. Wanita juga disarankan untuk tidak membawa tas tangan karena
cenderung untuk menggeledah di dalamnya ketika gugup. Cukup membawa folder/agenda.


Penampilan yang baik bagi Pria

Bagi pria, disarankan untuk memakai pakaian dengan warna agak gelap seperti biru atau
hitam.
Kenakan sepatu pantofel yang sudah dipoles dengan baik. Kenakan kaus kaki hitam yang
cukup panjang sehingga kaki berbulu tidak akan terlihat jika Anda menyilangkan kaki.
 Perhatikan kerapian
Biasanya pria lebih tidak peduli jika menyangkut soal penampilan. Meski begitu, Anda tetap
harus memperhatikan kerapian, misalnya pastikan kemeja dimasukkan ke dalam celana
panjang dan gunakan ikat pinggang. Bersihkan juga sepatu, jangan sampai ada sisa-sisa tanah
yang menempel. Selain itu, perhatikan juga rambut agar tertata rapi. Untuk pria, mungkin
bisa melakukan trim terlebih dahulu. Sedangkan wanita, biasakan rambut diikat untuk yang
memiliki rambut panjang.

Anda harus memberikan kesan professional


Jangan menggumam, berbicaralah dengan jelas dan penuh percaya diri



Tenangkan diri Anda sebelum memasuki ruang wawancara kerja, jangan gelisah.



Perhatikan body language Anda : Berikan jabatan tangan yang tegas dan cukup kuat.

Duduk tegak. Lakukan kontak mata dengan pewawancara. Jangan lupa untuk
tersenyum.
 Beri kesan professional dan organize, dengan membawa folder/agenda. Buka agenda/
catatan yang telah Anda siapkan. Catat bila ada informasi penting yang perlu dicatat.


Hindari bawang putih, alcohol, rokok dan hal-hal lain yang membuat nafas Anda
tidak sedap.



Sebelum interview, pastikan Anda dalam kondisi fit.



Sebelum menemui pewawancara, coba pergi dulu ke toilet untuk mengecek
penampilan Anda lagi. Jangan sampai keringat Anda berbekas di baju, atau ada sisa
makanan yang menempel di baju.



Hindari pemakaian parfum yang terlalu menyengat, jadi pakai parfum secukupnya
saja.



Jangan mengunyah permen karet.

TIPS PERSIAPAN INTERVIEW
1.
Datang 30 menit sebelum jadwal interview dimulai, dengan tujuan untuk menghindari
hal-hal yang tidak terduga. Hal ini juga berguna untuk menguasai situasi dan menghindari
grogi.
2.
Jangan begadang malam sebelumnya agar tampil segar-bugar.
3.
Siapkan pakaian dan perlengkapan yang perlu dibawa sehari sebelumnya agar tidak
panik saat hendak berangkat.
4.
Pakailah pakaian rapi, bersih, tidak berkeringat, dan usahakan tetap wangi. Gunakan
pakaian yang nyaman untuk dipakai, janganlah menggunakan Jeans atau T-sirt.
5.
Usahakan untuk menatap lawan bicara anda pada saat interview, bersikaplah percaya
diri namun jangan berlebihan.
6.
Berilah jawaban setiap pertanyaan dengan tenang, hindari memotong kalimat atau
memaksakan sesuatu.
7.
Berilah jawaban setiap pertanyaan yang ditanyakan, jangan melebar ke hal-hal yang
tidak perlu.

Dalam tes wawancara kerja, kepercayaan diri merupakan hal terpenting yang harus
ditampilkan dengan sebaik-baiknya. Selain itu ada beberapa hal yang harus ditampilkan
dengan baik ketika anda menghadapi tes wawancara kerja, yang juga akan memberikan nilai
lebih dalam diri Anda, seperti :
Keberanian / Persuasi, tunjukan tekad Anda untuk menyelesaikan pekerjaan meskipun
banyak halangan. Tunjukan sikap yang baik serta sisi agresif Anda, dimana hal itu
menunjukan bahwa Anda adalah orang yang ramah namun kuat menghadapi tekanan dan
sulit untuk diintimidasi. Anda harus bisa menunjukan bahwa Anda bisa memberikan
pengaruh baik dan kuat bagi orang lain.
Mengedepankan nilai – nilai pribadi dan bersikap etis, yaitu selalu meyakini apa yang
Anda lakukan dan selalu menekankan pelayanan. Tunjukan bahwa Anda selalu bertindak
sesuai dengan apa yang benar dan membangun kepercayaan. Dari sini, akan terlihat bahwa
Anda adalah pribadi yang serius dengan apa yang Anda lakukan dan dapat dipercaya.
Berkomitmen, tunjukan bahwa Anda memiliki dedikasi yang tinggi pada pekerjaan.
Tunjukan kalau Anda bertanggug jawab dan rela berkorban untuk orang lain ketika hal itu
diperlukan. Berikan keyakinan pada para pewawancara bahwa Anda memiliki komitmen
yang kuat terhadap apa yang sedang Anda kerjakan.
Orientasi pada pekerjaan / stamina, tunjukan bahwa Anda bisa bekerja cepat serta mampu
menahan pekerjaan yang berat dan memakan waktu. Buat para pewawancara itu yakin bahwa
Anda mengatur waktu dan tenaga untuk menyelesikan pekerjaan secara konsisten.
Interpersonal & Kharisma, tampilkan sisi ramah dalam diri Anda sehingga akan tampak
pribadi Anda yang pandai bergaul dan mudah berbaur dengan lingkungan.
Disiplin, tunjukan bahwa Anda mampu memotivasi diri sendiri untuk menyelesaikan suatu
pekerjaan hingga selesai. Tunjukan bahwa Anda bertanggung jawab dalam merencanakan
sesuatu dan menjalankannya sesuai rencana.
Fokus, yaitu selalu bisa menyusun prioritas dalam bekerja dan dapat mempertahankan arah
yang jelas dan memastika bahwa Anda akan dapat segera mendapatkannya.

Berpikir dan beranalogi besar, bahwa Anda cenderung mampu menyelesaikan suatu
pekerjaan dan dapat melihat proses penyelesaiannya dengan secara jelas serta akurat.
Tunjukan bahwa Anda mampu melihat tujuan akhir dari apa yang Anda kerjakan dan apa saja
yang perlu dilakuka untuk mewujudkannya.
Kesempatan untuk menciptakan kesan pertama yang baik tak memakan lama. Menurut
penelitian, 30 detik hingga empat menit pertama merupakan waktu kritis yang sangat
menentukan. Nah, agar tak salah langkah saat wawancara kerja, hindarilah beberapa gerak
tubuh yang bisa mengundang penafsiran negatif pada diri Anda.
Senyum palsu
Masuklah ke ruangan wawancara dengan percaya diri dan senyum yang tulus. Senyum yang
terpaksa akan sangat terlihat dan membuat Anda terlihat seperti orang yang suka berpurapura. Senyum yang tulus mengesankan Anda orang yang percaya diri, terbuka, dan nyaman
dengan keadaan sekitar. Tapi hindari juga tersenyum terus-menerus yang bisa memberikan
sinyal yang salah pada calon atasan Anda.
Gerakan dan posisi tangan
Gerakan tangan memegang peranan penting dalam mengekspresikan bahasa tubuh Anda.
Melipat tangan di dada merupakan bahasa tubuh yang wajib dihindari. Melipat tangan di dada
mengesankan Anda menjaga jarak, bersikap tertutup, atau malah terkesan bosan dengan
pembicaraan ini. Mungkin saran ini sudah sering Anda dengar, tapi kenyataannya saat sedang
gugup masih banyak orang melakukannya.
Menepuk-nepukkan tangan atau terus menggerakkan tangan menandakan Anda sangat
gelisah. Gerakan ini secara tidak langsung juga bisa membuat orang yang mewawancarai
Anda menjadi tidak nyaman dan terganggu.
Hindari juga mengetuk-ketukan tangan ke meja saat proses wawancara. Melakukan hal ini
secara tidak langsung Anda mengirimkan sinyal kalau Anda bosan atau merasa lebih tahu
dari si pewawancara.
Sebaiknya letakkan tangan Anda secara santai dan terbuka di posisi yang paling membuat
Anda santai. Hindari terlalu banyak menggunakan gerakan tangan atau jari untuk
menghindari kesan yang salah.
Jabatan tangan
Saat memulai dan mengakhiri wawancara jangan lupa jabat tangan si pewawancara dan
ucapkan terimakasih. Jabat tangan dengan erat namun wajar. Jangan biarkan tangan terlalu
lemas atau mencengkeram terlalu keras. Jika telapak tangan Anda berkeringat, seka dahulu
keringat di tangan Anda sebelum masuk ke ruang wawancara.

Menyentuh wajah
Menyentuh wajah sebaiknya dihindari saat wawancara kerja. Gerakan ini dapat menyiratkan
Anda gugup atau tidak jujur terhadap pernyataan Anda.
Posisi kaki
Duduklah dengan kedua kaki menyentuh lantai yang menggambarkan Anda nyaman dan
percaya diri. Saat gugup atau cemas Anda sering tak membuat gerak tubuh secara tidak sadar.
Salah satu yang paling sering ditemui adalah menggerak-gerakan kaki tanpa henti. Gerakan
kaki ini menandakan Anda sangat tidak nyaman bahkan tak sabar ingin keluar dari ruangan.

Kontak mata & posisi duduk
Kontak mata dengan si pewawancara memang baik. Tapi terus-menerus menatap si
pewawancara tanpa henti juga bisa membuat dia tidak nyaman. Ahli gerak tubuh Janine
Driver mengatakan, 60 persen kontak mata sudah cukup membuat Anda terlihat antusias.
Selain mata, fokuskan tatapan pada segitiga bagian atas wajah yaitu area sekitar alis kanankiri dan pertengahan hidung.
Jangan terlalu sering menatap bagian bawah wajah terutama bagian mulut dan dahi yang bisa
membuat si pewawancara menjadi tidak nyaman. Jika pewawancara Anda lebih dari satu,
tatap mereka secara bergantian. Hindari tatapan kosong yang membuat lawan bicara Anda
kurang nyaman.
Duduklah dengan posisi yang nyaman, tidak terlalu tegak maupun tidak terlalu bersandar.
Condongkan tubuh sedikit (sedikit saja) ke arah pewawancara untuk menandakan Anda fokus
dan antusias.

6 Kesalahan Bahasa Tubuh yang Kerap Dilakukan Saat Wawancara Kerja
Berikut bahasa tubuh yang perlu diperhatikan:
Kontak Mata
Adalah hal penting untuk melakukan kontak mata dengan orang yang sedang diajak bicara.
Ini menunjukkan keseriusan dan penghormatan kepada lawan bicara. Namun, ada
batasannya. Terlalu banyak atau terlalu tajam menatap mata pewawancara kerja bisa
dianggap sebagai pribadi yang kelewat agresif dan tidak pantas, sebaliknya, jarang menatap
mata bisa dianggap ada yang ditutupi atau berbohong.
Dalam bukunya yang berjudul "301 Smart Answers to Tough Interview Questions", Vicky
Oliver mengatakan, kontak mata terbaik saat wawancara kerja adalah menjaga tatapan ke
mata pewawancara secukupnya, bukan berarti menatap matanya sepanjang wawancara kerja.
Selama wawancara kerja, Anda sebaiknya bisa tahu apa warna matanya, tetapi perlu pula
untuk memalingkan mata sesekali saat si pewawancara menatap Anda.

Memutarkan Bola Mata
Kontak mata adalah hal yang baik asalkan dijaga kepantasannya. Namun, hal yang pasti
buruk untuk dilakukan saat wawancara kerja adalah memutarkan bola mata. Tanpa sadar,
banyak orang yang memutarkan bola matanya saat tidak setuju dengan pendapat orang lain
atau merasa cara pandang orang lain terdengar konyol. Penting untuk diingat, pernyataan
yang kedengarannya konyol dari seorang pewawancara kerja bisa saja merupakan tes untuk
melihat ekspresi tingkat hormat Anda kepadanya. Hal yang pasti, jangan memutarkan bola
mata yang mengesankan kesombongan saat bicara kepada pewawancara.
Postur Tubuh
Selama wawancara kerja, upayakan untuk duduk dengan tegak dan rapi menghadapkan kaki
dan dada ke pewawancara. Dengan melakukan ini, Anda memberi kesan ketertarikan kepada
perbincangan. Upayakan tidak membungkuk -untuk menunjukkan rasa hormat- dan tidak
duduk kelewat tegak -yang mengesankan keangkuhan dan tegang-.
Jabat Tangan
Sama seperti kontak mata, jabat tangan juga bisa menjadi salah satu indikator yang digunakan
pewawancara dalam menilai sikap Anda. Ada beberapa tipe jabat tangan yang sebaiknya
dihindari, yakni yang kelewat kuat sehingga menyakiti lawan jabat tangan atau yang seperti
ikan mati --tak ada peluk telapak dan seperti lemas.
Mengetuk-ngetukkan Jari atau Kaki
Kebiasaan mengetuk-ngetukkan jari atau kaki selama wawancara kerja bisa membuat Anda
dinilai sebagai orang yang tak sabaran atau berkesan sombong --karena kesannya ingin cepat
melakukan hal lain di tempat lain.
Suara
Nada dan intonasi suara juga berperan penting dalam menentukan kesuksesan wawancara.
Intonasi yang terlalu datar akan menunjukkan kesan tak tertarik, sementara pengulangan
penggunaan kata-kata informal, seperti "kayak" atau "mmm" atau "ah" bisa memberi kesankesan negatif yang menunjukkan Anda tak terlalu siap untuk wawancara.