Program Studi Sistem Basis Data STMIK STIKOM Indonesia

MODUL I PEMBUATAN DAN PEMELIHARAAN TABEL

Tujuan :

1. Mahasiswa dapat memahami perintah-perintah dalam Data Definition Language (DDL).

2. Memahami perintah CREATE.

3. Memahami perintah ALTER.

4. Memahami perintah DROP.

5. Memahami penggunaan Constraint.

Tugas Pendahuluan :

1. Apa Yang anda ketahui tentang Data Definition Language (DDL)?

2. Apa saja perintah-perintah yang tergolong dalam DDL?

DASAR TEORI

DDL atau Data Definition Language adalah bagian dari SQL yang digunakan untuk mendifinisikan data dan objek database. Apabila perintah ini digunakan, entri akan dibuat ke dalam kamus data dari SQL (Octaviani, 2010). Didalam kategori ini terdapat perintah-perintah sebagai berikut :

Tabel 1.1 DDL (Data Definition Language)

Perintah

Keterangan

CREATE DATABASE

Membuat Database

CREATE TABLE

Membuat tabel

ALTER TABLE Mengubah atau menyisipkan kolom ke dalam tabel DROP TABLE

Menghapus tabel dari database

Perintah CREATE

Instalasi sistem manajemen (DBMS) pada komputer memungkinkan anda untuk membuat dan mengelola banyak database independent. Untuk membuat database berikut querinya.

CREATE DATABASE namadatabase

Nama database tidak boleh mengandung spasi dan tidak boleh memiliki nama yang sama antar database.

Modul Praktikum Sistem Basis Data

Sebelum membuat tabel dalam database pastikan terlebih dahulu database tempat anda membuat tabel sudah aktif, untuk mengaktifkan database yang anda buat dapat menggunakan statement USE nm_Databse (Octaviani, 2010). Untuk membuat tabel berikut querinya.

CREATE TABLE nm_tabel (nm_field1 tipedata1 [NOT NULL | NULL] [{nm_field2 tipedata2 [NOT NULL | NULL]}…])

Nm_tabel adalah nama dari tabel yang akan anda buat, usahakan namanya sesuai dengan entity yang diwakilinya dan jangan lebih dari 128 karakter. Banyaknya tabel yang dapat ditampung oleh database dibatasi oleh banyaknya objek dalam databse. Sebuah database setidaknya dapat menampung 2 Miliar objek termasuk tabel, view (jenis lain tabel), stored procedure, trigger, dan constraint. Nm_field1, nm_field2 adalah nama field yang harus ada dalam dalam sebuah tabel yang mewakili element entity tersebut. Tiap field akan menampung data dengan tipe data tertentu yang ditunjukkan oleh tipedata1, tipedata2 dan seterusnya. Opsi berikutnya adalah constraint (syarat) masing-masing tabel apakah boleh kosong (NULL) atau harus diisi (NOT NULL). Nilai default dari constraint ini adalah NULL yang artinya field tersebut boleh kosong atau tidak diisi (Alam, 2005).

Constrains

Constaraint merupakan batasan atau aturan yang ada pada tabel. SQL menyediakan beberapa tipe constaint berikut (Octaviani, 2010) :

1. NOT NULL merupakan suatu kolom yang mendifinisikan dengan constraint NOT NULL. Kolom yang berfungsi sebagai kunci primer (Primary Key) otomatis tidak boleh NULL.

2. UNIQUE mendifinisikan suatu kolom bersifat unik, artinya antara satu data dengan data lain namanya tidak boleh sama, misal alamat email.

3. PRIMARY KEY Constaint PRIMARY KEY membentuk key yang unik untuk suatu tabel.

4. FOREIGN KEY Constraint didefinisikan pada suatu kolom yang ada pada suatu tabel, dimana kolom tersebut juga dimiliki oleh tabel yang lain sebagai suatu PRIMARY KEY bisa digunakan untuk menghubungkan antara dua tabel.

5. CHECK constraint yang satu ini mendefinisikan sebuah kondisi untuk data agar dapat masuk dalam field artinya tiap pemasukan data atau editing terhadap data record, field yang kita masukkan akan selalu diperiksa apakah isinya ada diantara data-data yang kita masukkan, jika tidak ada maka SQL akan menampilkan pesan ERROR.

Modul Praktikum Sistem Basis Data

6. DEFAULT digunakan untuk mendefinisikan nilai default dari field yang mana ketika ada baris baru yang dimasukkan kedalam tabel nilai default dari field akan digunakan apabila tidak ada nilai yang diberikan padanya.

7. IDENTITY hanya menampung nilai bertipe data integer. Standar property ini sudah ditentukan oleh sistem.

Perintah ALTER

Setelah membuat tabel dalam database, kita dapat memodifikasi field pada tabel yang kita buat. Dengan perintah ALTER kita dapat membuat perubahan pada struktur tabel tanpa menghapus dan menciptakan. Queri ALTER :

Queri ini digunakan untuk menambah field pada tabel

ALTER TABLE namatabel ADD nama_field tipe_data (lebar)

Queri ini digunakan untuk merubah field pada tabel ALTER TABLE namatabel ALTER COLUMN nama_field tipe_data (lebar)

Queri ini digunakan untuk menghapus field pada tabel ALTER TABLE namatabel DROP COLUMN nama_field.

Perintah DROP

Perintah terakhir dari Data Definition Language, DROP memungkinkan kita untuk menghapus seluruh objek dalam database dari DBMS. Gunakan perintah ini dengan hati-hati, perlu diingat bahwa perintah DROP akan menghapus data keseluruhan struktur dari database. Querinya sebagai berikut.

DROP DATABASE namadatabase (Untuk menghapus database)

DROP TABLE namatabel (Untuk menghapus tabel)

Modul Praktikum Sistem Basis Data

KEGIATAN PRAKTIKUM

Untuk lebih memahami tentang DDL (Data Definition Language) maka buatlah database dengan nama “Toko” yang mempunyai dua tabel yaitu tabel “Barang” dan tabel “Pembelian”,

isilah kedua tabel sesuai dengan ketentuan tabel dibawah ini !

Create database

CREATE DATABASE Toko

Create table

Untuk membuat tabel Barang.

Tabel 1.1 Tabel Barang

Nama Field

Tipe data

ID_Barang

Varchar

Nama_Barang

Varchar

Tanggal_terima

Datetime

Stok_Barang

Int

CREATE TABLE Barang (

ID_Barang varchar ( 50 ) not null,

Nama_Barang varchar ( 255 ) not null,

Tanggal_terima datetime not null,

Stok_Barang int null default 0 ,

constraint PK_Barang primary key

( ID_Barang )

Hasilnya bisa anda lihat pada gambar dibawah ini !

Gambar 1.1 Hasil dari Create tabel Barang.

Modul Praktikum Sistem Basis Data

Untuk membuat tabel Pembelian.

Tabel 1.2 Tabel Pembelian

Nama Field

Tipe Data

ID_Pembeli

Varchar

ID_Barang

Varchar

Tanggal_Beli

Datetime

Jumlah_Pembelian

Int

Nama_Pembelian

Varchar

CREATE TABLE Pembelian

ID_Pembeli varchar ( 50 ) not null,

ID_Barang varchar ( 50 ) null ,

Tanggal_Beli datetime not null,

Nama_Pembeli varchar ( 60 ) not null,

Jumlah_Pembelian int null , constraint PK_Pembelian primary key

( ID_Pembeli )

Hasilnya anda bisa lihat pada gambar dibawah ini!

Gambar 1.2 Hasil dari Create tabel Pembelian.

Karena kita belum menambahkan Foreign key pada saat kita membuat tabel Pembelian, maka kita dapat menambahkan Foreign key dengan perintah ALTER seperti queri dibawah ini.

ALTER TABLE Pembelian

ADD CONSTRAINT FK_Pembelian_RELATION_Barang foreign

key ( ID_Barang ) REFERENCES Barang ( ID_Barang )

Modul Praktikum Sistem Basis Data

Pada queri alter diatas, kita akan menambahkan foreign key pada ID_Barang menggunakan perintah ALTER TABLE, tetapi kita juga bisa langsung memasukkan foreign key pada saat CREATE TABLE Pembelian.

Alter

Contoh penggunaan Alter. Menambahkan field “Alamat_Pembeli” pada tabel Pembelian.

ALTER TABLE Pembelian ADD Alamat_Pembeli varchar ( 70 )

Gambar 1.3 Add Alamat_Pemeli pada tabel Pembelian.

Menghapus kolom nama pembeli pada tabel Pembelian.

ALTER TABLE Pembelian DROP COLUMN Nama_Pembeli

Gambar 1.4 Drop kolom Nama_Pembeli pada tabel Pembelian.

Merubah tipe data field ( kolom ) Nama_Barang dari tipe data Varchar (255) menjadi tipe data Int pada tabel Barang, pada gambar dibawah ini merupakan gambar saat field Nama_Barang belum dirubah tipe datanya.

Gambar 1.5 Tampilan sebelum merubah Nama Barang pada tabel Barang.

Modul Praktikum Sistem Basis Data

Untuk merubahnya tulislah queri dibawah ini!

ALTER TABLE Barang

ALTER COLUMN Nama_Barang INT not null

Setelah menuliskan queri diatas, maka anda bisa melihat hasilnya pada gambar dibawah ini!

Gambar 1.6 Tampilan sesudah merubah Nama Barang pada tabel Barang.

Drop

Menghapus tabel Barang.

DROP TABLE Barang

TUGAS

1. Buatlah database baru dengan perintah SQL dengan nama “Mahasiswa” yang memiliki dua

tabel yaitu tabel “Jurusan” dan tabel “Biodata”!

2. Isikan kedua tabel dengan field masing-masing dibawah ini! Tabel Jurusan : KodJur, NamaJur, Ketua_jurusan Tabel Biodata : NoMhs, KodJur, Nama, Nilai, Alamat, JK

3. Tentukan tipe data masing-masing field, Primary key serta Foreign Key nya agar kedua

tabel saling berhubungan!

Modul Praktikum Sistem Basis Data

MODUL II MANIPULASI DATA

Tujuan :

1. Mahasiswa dapat melakukan manipulasi terhadap suatu data yang tersimpan dalam basis

data.

2. Memahami perintah INSERT.

3. Memahami perintah UPDATE.

4. Memahami perintah DELETE.

Tugas Pendahuluan :

1. Apa yang anda ketahui tentang DML?

2. Sebutkan perintah-perintah SQL yang tergolong dalam DML dan jelaskan perbedaan antar

DML dan DDL!

3. Apa yang anda ketahui tentang perintah INSERT, UPDATE, dan DELETE?

4. Sebutkan macam-macam klausa dan operator pada perintah SELECT!

DASAR TEORI

DML (Data Manipulation Language) adalah bahasa yang memungkinkan pengguna mengakses atau memanipulasi data seperti yang diatur oleh model data, manipulasi data adalah (Octaviani, 2010):

1. Pengambilan informasi yang disimpan dalam basis data.

2. Penempatan informasi baru dalam basis data.

3. Penghapusan informasi dari basis data.

4. Modifikasi informasi yang disimpan dalam basis data.

DML (Data Manipulation Language) merupakan bahasa yang bertujuan memudahkan pemakai untuk mengakses data sebagaimana direpresentasikan oleh model data, ada 2 jenis DML, yaitu (Octaviani, 2010):

1. Prosedural, yang mensyaratkan agar pemakai menentukan data apa yang ditentukan serta

bagaimana cara mendapatkannya.

2. Nonprosedural, yang membuat pemakai dapat menentukan data apa yang diinginkan tanpa

menyebutkan bagaimana cara mendapatkannya. Yang termasuk dalam perintah-perintah dalam DML (Data Manipulation Language) adalah

sebagai berikut:

1. INSERT, menyisipkan atau menambahakan data baru ke dalam tabel.

2. SELECT, mengambil atau menampilkan data dari tabel, statement ini adalah statement dasar yang digunakan untuk mengambil informasi dari database. Dengan statement ini user

Modul Praktikum Sistem Basis Data

dimungkinkan untuk mengambil data dari satu tabel atau lebih bahkan dari database lainnya, hasil dari statement ini dikenal sebagai result set yang berbentuk tabel juga.

3. UPDATE, memperbaharui data yang lama ke dalam data yang baru.

4. DELETE, menghapus data dalam tabel.

Untuk lebih memahami perintah-perintah DML (Data Manipulation Language). Berikut ini adalah penjelasan dalam praktikum untuk masing-masing dari pritah-perintah di atas.

KEGIATAN PRAKTIKUM Pernyataan INSERT

Setelah tabel dibuat beserta constraint-constraintnya bila ada, maka tabel siap digunakan untuk menampung data. Perintah wajib pada T-SQL untuk memasukkan data ke dalam tabel adalah perintah INSERT. Kita akan memasukkan data pada tabel Barang dan tabel Pembelian. Bentuk perintah INSERT adalah sebagai berikut :

INSERT INTO table_name

(column1,column2,column3,...)

VALUES (value1,value2,value3,...);

Memasukkan data pada tabel Barang

INSERT INTO Barang

( ID_Barang , Nama_Barang , Tanggal_Terima )

VALUES

( 'BRG01' , 'Sony Ericsson' , '2011-04-03' );

Dan data seterusnya silahkan masukkan sendiri dengan petunjuk queri diatas berdasarkan data pada gambar dibawah ini, lihatlah hasilnya dibawah ini!

Gambar 2.1 Hasil Insert Tabel Barang.

Modul Praktikum Sistem Basis Data

Kolom yang tidak disebutkan pada pernyataan INSERT secara otomatis akan diisi dengan NULL. Pada Stok_Barang nilainya akan terisi 0 karena pada saat kita membuat tabel Barang kita memberikan nilai Stok_Barang itu default, sehingga pada saat memasukkan data kita tidak memberikan nilai pada Stok_Barang tersebut.

Memasukkan data pada tabel Pembelian.

INSERT INTO Pembelian

( ID_Pembeli , ID_Barang , Tanggal_Beli , Nama_Pembeli ,

Jumlah_Pembelian )

VALUES ( 'P01' , 'BRG03' , '2011-04-07' , 'Jaka Widana' , 2 );

Dan data seterusnya silahkan masukkan sendiri dengan petunjuk queri diatas berdasarkan data pada gambar dibawah ini, lihatlah hasilnya dibawah ini!

Gambar 2.2 Hasil Insert Tabel Pembelian.

Seperti telah dijelaskan bahwa perintah INSERT selain dapat menambahkan satu buah record, juga bisa langsung menambahkan beberapa record sekaligus dalam tabel, untuk mempraktekkannya buatlah satu tabel lagi pada database “Toko” dengan nama tabel “Pelanggan” yang memiliki field ID_Pelanggan dan Nama_Pelanggan. Untuk membuat tabel Pelanggan gunakan queri dibawah ini:

CREATE TABLE Pelanggan ( ID_Pelanggan varchar

( 10 ), Nama_Pelanggan varchar ( 80 ))

Setelah tabel Pelanggan dibuat, kemudian ketikkan queri dibawah ini untuk mengisi tabel “Pelanggan” dengan jumlah pembelian=1.

Modul Praktikum Sistem Basis Data

INSERT INTO Pelanggan ( ID_Pelanggan , Nama_Pelanggan ) SELECT ID_Pembeli , Nama_Pembeli FROM Pembelian WHERE

Jumlah_Pembelian = '1’

Untuk memeriksa kebenarannya, gunakan queri dibawah ini dan lihat hasilnya !

SELECT * FROM Pelanggan

Gambar 2.3 Hasil dari Insert pada tabel Pelangan.

Pernyataan UPDATE

Pernyataan UPDATE digunakan untuk memodifikasi data dalam tabel database.

UPDATE namatabel SET namakolom=nilai_baru WHERE namakolom= nilai

Pada queri diatas : SET : Untuk menentukan kolom yang akan diubah dan nilai penggantinya. WHERE : Menentukan kondisi dari baris-baris yang akan diganti.

Berikut ini queri untuk mengupdate field nama barang pada tabel Barang dengan nama “SONY” yang awalnya bernama “Sony ericsson”.

UPDATE Barang SET Nama_Barang = 'SONY'

WHERE ID_Barang = 'BRG01'

Modul Praktikum Sistem Basis Data

Gambar 2.4 Hasil Dari UPDATE pada tabel Barang

Pernyataan DELETE

Pernyataan DELETE digunakan untuk menghapus baris pada tabel, bentuk querinya sebgai

berikut.

DELETE FROM namatabel WHERE namakolom= values

Pada contoh ini kita akan menghapus field dengan ID_Barang=’BRG01’ pada tabel Pembelian. Untuk mempraktekkannya tulislah queri dibawah ini!

DELETE FROM

Pembelian

WHERE ID_Barang = 'BRG03'

Gambar 2.5 Hasil dari DELETE pada tabel Pembelian.

Dalam perintah DELETE jika kita ingin menghapus semua data pada tabel tanpa menghapus tabel, maka klausa WHERE tidak perlu disebutkan, berikut querinya.

DELETE FROM namatabel atau

DELETE * FROM namatabel

Modul Praktikum Sistem Basis Data

TUGAS

1. Isilah tabel jurusan dan tabel Biodata yang anda buat dengan ketentuan sebagai berikut: Misalkan isi tabel Jurusan:

*KodJur

NamaJur

Ketua Jurusan

KD01

Sistem Informasi

Harnaningrum,S.Si

KD02

Teknik Informatika

EnnySela,S.Kom.,M.Kom

KD03

Tekhnik Komputer

Berta Bednar,S.Si,M.T.

Isi tabel Biodata:

*NoMhs **KodJur Nama Siswa

Rina Gunawan Denpasar

Gani Suprapto Singaraja

Nusa dua

Rizal Samurai Denpasar

2. Masukkan data baru pada tabel Biodata dengan KodJur “KD04”!

3. Dengan menggunakan perintah Update, cobalah merubah isi tabel Jurusan dan Biodata

pada databse Mahasiswa yang anda buat dengan ketentuan sebagai berikut :  Update Nama Siswa pada tabel Biodata “Rina Gunawan” menjadi “Rina Gunawan

Astuti”!  Update KodJur pada tabel Jurusan “KD01” menjadi “KM01”!  Update NoMhs pada tabel Biodata “210089” menjadi “210098”!  Update Nilai pada tabel Biodata “90” menjadi “98”!  Update KodJur pada tabel biodata “KD03” menjadi “KD05”!

4. Buatlah kesimpulan mengenai soal no.2 dan no.3!

Modul Praktikum Sistem Basis Data

MODUL III FUNGSI-FUNGSI SQL, PENGURUTAN (SORTING) DATA

Tujuan:

1. Mahasiswa dapat memahami pengurutan fungsi-fungsi SQL.

2. Memahami single row functions dalam SQL.

3. Memahami character functions dalam SQL.

4. Memahami suatu fungsi pengurutan data.

5. Memahami klausa ORDER BY.

Tugas Pendahuluan:

1. Apa yang anda ketahui tentang fungsi-fungsi SQL?

2. Sebutkan macam-macam dari fungsi SQL!

3. Apa saja yang tergolong dalam single row function?

DASAR TEORI Single row functions

Secara garis besar function dibagi menjadi dua bagian yaitu: Single row functions dan group function, perbedaan kedua fungsi ini yaitu pada Single row functions memproses satu baris data pada satu proses dan memberikan satu output untuk setiap satu baris data masukan.

Salah satu contoh single-row functions adalah UPPER yang berfungsi mengubah data input menjadi huruf kapital. Sedangkan group function memproses multi-row data pada saat bersamaan dan memberikan satu output.

Contoh group function adalah SUM untuk menghitung nilai total. Namun yang akan kita bahas pada pelajaran ini yaitu Single row function. Berdasarkan tipe data yang diproses, single-row function dibagi menjadi lima jenis, yaitu (Octaviani, 2010):

1. Character Function digunakan untuk memproses data karakter.

2. Numeric Function digunakan untuk memproses data numerik.

3. Date Function digunakan untuk memproses data tanggal.

4. Convension Function digunakan untuk melakukan konversi data.

5. General Function merupakan function yang bisa digunakan untuk memproses semua.

Character functions

Modul Praktikum Sistem Basis Data

Fungsi karakter menerima input berupa karakter dan mengembalikan nilai yang bisa berupa karakter maupun angka. Beberapa contoh penggunaan dalam character function.

LOWER : Menjadikan huruf kecil. Queri :

SELECT LOWER (‘character’)

UPPER : Menjadikan huruf kapital. Queri :

SELECT UPPER (‘character’)

SUBSTRING : Mengambil karakter mulai dari posisi m sebanyak n, jika n tidak dituliskan, maka semua karakter mulai posisi m sampai terkhir akan diambil. Queri :

SELECT SUBSTRING ( 'character' ,

nilai_character_awal , Jumlah_karakter ) FROM

nm_tabel WHERE nm_filed = 'character'

LTRIM : Digunakan untuk menghilangkan spasi kosong disebelah kiri string didalam kurung. Queri :

SELECT LTRIM (character)

RTRIM : Digunakan untuk menghilangkan spasi kosong disebelah kanan string didalam kurung. Queri :

SELECT RTRIM (character)

RIGHT : Fungsi ini akan mengembalikan nilai string yang berasal dari sebelah kanan string dengan jumlah yang telah ditentukan. Queri : SELECT RIGHT ( String, jumlah karakter) LEFT

: Fungsi ini mengembalikan string sepanjang (pjg) karakter dari sebelah kiri strings. Queri :

SELECT LEFT ( String, jumlah karakter)

CHAR : Digunakan untuk mengkonversi kode ASCII menjadi karakter. Queri :

SELECT CHAR (Expresi Integer)

LEN : Fungsi ini mengembalikan nilai integer tentang panjang string x termasuk spasi kosong. Queri :

Modul Praktikum Sistem Basis Data

SELECT LEN (character)

REVERSE

: Fungsi ini digunakan untuk melakukan pembalikan string yang disertakan.

Queri :

SELECT REVERSE (character)

SPACE : Fungsi ini akan memberikan spasi sejumlah yang telah ditetapkan. Queri :

SELECT SPACE (Jumlah spasi)

REPLICATE : Fungsi ini digunakan untuk membuat replika dari string denga jumlah tertentu. Queri : SELECT REPLICATE (‘character’,jumlah karakter)

Sorting data

Pada SQL sorting digunakan untuk mengurutkan data, terdapat dua macam metode untuk mengurutkan data, yaitu :

1. ASC digunakan untuk urutan naik yang secara default digunakan.

2. DESC digunakan untuk mengurutkan data secara menurun.

Klausa ORDER BY

Penggunaan klausa Order By harus dibarengi dengan Queri ASC atau DESC karena klausa ORDER BY ini digunakan untuk mengurutkan data, jika kita ingin menampilkan data dalam tabel berdasarkan kriteria yang kita tentukan, queri nya sebagai berikut(Octaviani, 2010):

SELECT * FROM namatabel

ORDER BY namakolom ekspresi ( ASC/DESC )

KEGIATAN PRAKTIKUM

Untuk lebih memahami fungsi-fungis SQL, tulislah statement-statement berikut pada database Toko yang anda buat!

Pernyataan Single row functions

Contoh

1. LOWER Merubah nama ’MOTOROLA’ menjadi huruf kecil semua.

Modul Praktikum Sistem Basis Data

SELECT LOWER ( 'MOTOROLA' ) AS

Huruf_Kecil

FROM Barang

WHERE Nama_Barang = 'MOTOROLA'

Gamabra 3.1 Contoh Penggunaan Lower.

2. UPPER Merub ah nama ’Samsung’ menjadi huruf besar semua.

SELECT UPPER ( 'Samsung' ) AS Huruf_Besar FROM Barang WHERE Nama_Barang = 'Samsung'

Gambar 3.2 Contoh Penggunaan Upper.

3. SUBSTRING Mengambil kata OTORO dari MOTOROLA yang dimulai dari huruf kedua sebanyak lima huruf.

SELECT SUBSTRING

( 'MOTOROLA' , 2 , 5 ) AS

Ambil_Karakter FROM Barang

WHERE Nama_Barang = 'MOTOROLA'

Gambar 3.3 Contoh Penggunaan Substring.

Modul Praktikum Sistem Basis Data

4. LTRIM Menghilangkan spasi di dalam kurung pada sebelah kiri.

SELECT LTRIM ( ' Samsung' ) AS

Hapus_Spasi

Gambar 3.4 Contoh Penggunaan LTRIM.

5. RTRIM Menghilangkan spasi di dalam kurung pada sebelah kanan.

SELECT LTRIM ( 'MOTOROLA ' ) AS

Hapus_Spasi

Gambar 3.5 Contoh Penggunaan RTRIM.

6. RIGHT Mengambil karakter sebanyak 7 karakter dari kata ”David tusanto” dari sebelah kanan.

SELECT RIGHT ( 'David Yusanto' , 7 ) AS

Ambil_karakter

Gambar 3.6 Contoh Penggunaan RIGHT.

7. LEFT Mengambil karakter sebanyak 8 karakter dari kata ”David tusanto” dari sebelah kiri.

Modul Praktikum Sistem Basis Data

SELECT LEFT ( 'David Yusanto' , 8 ) AS Ambil_karakter

Gambar 3.7 Contoh Penggunaan LEFT.

8. CHAR Mengubah kode ASCII menjadi huruf d.

SELECT CHAR ( 100 ) AS Kode_ASCII

Gambar 3.8 Contoh Penggunaan CHAR.

9. LEN Menghitung karakter dari kata ”Merlita Yonanda” termasuk spasinya.

SELECT LEN ( 'Merlita Yonanda' AS

Hitung_Karakter

Gambar 3.9 Contoh Penggunaan LEN.

10. REVERSE Membalik kata ”Liya Hilwa”.

SELECT REVERSE ( 'Liya Hilwa' ) AS Balik_Kata

Gambar 3.10 Contoh Penggunaan REVERSE.

Modul Praktikum Sistem Basis Data

11. SPACE Memberikan spasi sebanyak 40 spasi.

SELECT SPACE ( 40 ) AS Spasi

Gambar 3.11 Contoh Penggunaan SPACE.

12. REPLICATE Membuat replika * sebanyak 80.

SELECT REPLICATE ( '*' , 80 ) AS Replika

Gambar 3.12 Contoh Penggunaan REPLICATE.

Pernyataan ORDER BY

Menampilkan data pada tabel Barang dengan urutan ASC atau terurut secara abjad.

SELECT * FROM Barang ORDER BY Nama_Barang ASC

Gambar 3.13 Contoh Penggunaan Order By (asc) pada tabel Barang.

Menampilkan data pada tabel Barang dengan urutan DESC atau terurut secara abjad terbalik.

SELECT * FROM Barang ORDER BY Nama_Barang DESC

Modul Praktikum Sistem Basis Data

Gambar 3.14 Contoh Penggunaan Order By (desc) pada tabel Barang.

Fungsi-fungsi SQL seperti Character function bisa kita padukan dengan queri Order By, sepereti contoh-contoh dibawah ini.

UPPER

Menampilkan Nama_Pembeli yang mempunyai huruf “a” di akhir namanya dan ID_Barang dan Merubah smua nama pembeli pada tabel Pembelian menjadi huruf kapital berdasarkan ID_Barang.

SELECT UPPER ( Nama_Pembeli ) AS Nama_Pelanggan , ID_Barang AS

ID_Barang FROM Pembelian WHERE Nama_Pembeli like '%a%' ORDER BY ID_Barang

Gambar 3.15 Hasil dari Perintah UPPER pada tabel Pembelian

SUBSTRING

Mengambil huruf dari field Nama_Barang yang dimulai dari huruf ke dua sebanyak empat huruf yang memiliki huruf “a” berdasarkan ID_Barang pada tabel Barang

Modul Praktikum Sistem Basis Data

SELECT SUBSTRING ( Nama_Barang , 2 , 4 ) AS Ambil_Karakter FROM Barang

WHERE Nama_Barang Like '%a%' ORDER BY ID_Barang

Gambar 3.16 Hasil dari Perintah SUBSTRING pada tabel Barang

RIGHT

Mengambil hurus dari field Nama_Barang yang dimulai dari kanan sebanyak empat huruf berdasarkan ID_Barang pada tabel Barang.

SELECT RIGHT ( Nama_Barang , 4 ) AS Ambil_karakter FROM Barang ORDER BY ID_Barang

Gambar 3.17 Hasil dari Perintah RIGHT pada tabel Barang

LEN

Menampilkan Jumlah karakter dari Nama Pembeli dan menampilkan Nama_Pembeli berdasarkan ID_Pembeli pada tabel Pembelian.

SELECT LEN ( Nama_Pembeli ) AS

Jumlah_Karakter , Nama_Pembeli AS Pembeli FROM

Pembelian ORDER BY ID_Pembeli

Modul Praktikum Sistem Basis Data

Gambar 3.18 Hasil dari Perintah LEN pada tabel Pembelian

TUGAS

Dengan database “Mahasiswa”.

1. Buatlah perintah SQL menggunakan klausa Order By tanpa memberikan klausa ASC dan

DESC pada database yang anda buat !

2. Buatlah perintah SQL dengan klausa Order by !

3. Buatlah perintah SQL untuk menampilkan nama mahasiswa berdasarkan urutan abjad terbalik dan nilai secara terurut.

Modul Praktikum Sistem Basis Data

MODUL IV PENGAMBILAN DATA DARI MULTIPLE TABLE

Tujuan :

1. Mahasiswa memahami perintah-perintah SQL untuk pengambilan data dari multiple tabel.

2. Memahami tipe-tipe join.

3. Memahami tentang cartesian product.

4. Memahami tentang penggabungan tabel.

5. Memahami bagaimana mengambil data dari joined table.

Tugas Pendahuluan :

1. Apa yang anda ketahui tentang JOIN?

2. Sebutkan macam-macam JOIN pada tabel!

3. Apakah perbedaan Left JOIN dengan Right JOIN?

DASAR TEORI Tipe-tipe join

Di dalam database, ada kalanya kita membutuhkan data dari beberapa tabel yang saling berhubungan. Untuk mendapatkan data dari beberapa tabel tersebut dapat digunakan perintah JOIN pada perintah SQL (Alam, 2005).

Pada SQL, perintah join ada beberapa macam yaitu : – Inner Join – Outer Join

 Left Join  Right Join

Cartesian Products

Cartesian Product kadangkala disebut juga sebagai Cross Join. Bila menggunakan Cross Join, maka hasil dari Cross Join akan menciptakan hasil yang didasarkan pada semua kemungkinan kombinasi baris dalam kedua set data. Dengan demikian, jumlah baris yang dikembalikan adalah N x M, dimana N adalah jumlah baris dalam kumpulan data A dan M jumlah baris dalam kumpulan data B. Jelas, jumlah baris dalam Cross Join dapat menjadi sampah (Alam, 2005). Bentuk perintah dari Cross Join adalah :

Modul Praktikum Sistem Basis Data

SELECT field1, field2, fieldn FROM tabel1

CROSS JOIN tabel2

atau SELECT field1, field2, fieldn FROM tabel1, tabel2

Penggabungan tabel

Selain menggunakan cara konvensional, pengambilan data dan penampilan informasi dari dua tebel dapat juga dilakukan dengan perintah operator JOIN. Fungsi dari operator ini adalah untuk menggabungkan data-data dari dua buah tabel atau lebih. Operator JOIN ini berlaku pada tabel biasa ataupun VIEW. Pada dasarnya ada tiga macam operasi JOIN menggunakan operator JOIN (Octaviani, 2010). Berikut akan dijelaskan masing-masing.

Mengambil data dari joined table

Untuk mengambil data dari dua tabel atau lebih kita bisa menggunakan Join-Join yang telah di sebutkan diatas:

1. Inner Join

INNER JOIN ini merupakan join yang paling umum yang dapat digunakan pada semua database. Penggabungan hanya dilakuakan pada dua buah tabel yang telah merelasikan field nya. Maksudnya adalah data pada tebel pertama akan dihubungkan dengan data pada tabel kedua apabila nilai field yang dijadikan patokan relasi kedua tabel memiliki nilai yang sama. Bentuk baku perintah Inner Join :

SELECT field1, field2, fieldn…

FROM tabel1 INNER JOIN tabel2 ON tabel1.key = tabel2.key

2. Outer Join

Pada Outer JOIN ini data pada tabel pertama tetap diikutkan walaupun tidak memiliki hubungan apapun pada tabel kedua. Ada dua macem Outer JOIN yaitu Left Outer JOIN dan Right Outer JOIN.

 Left Outer JOIN akan menampilkan data pada tabel kiri walaupun tidak memiliki relasi pada tabel di bagian kanan, bentuk querinya sebagai berikut.

SELECT field1, field2, fieldn…

FROM tabel1 LEFT JOIN tabel2 ON tabel1.key = tabel2.key

Modul Praktikum Sistem Basis Data

 Right Outer JOIN akan menampilkan data pada tabel disebelah kanan walaupun tidak mempunyai data yang berhubungan dengan tabel disebelah kirinya. Bentuk

querinya sebagai berikut.

SELECT field1, field2, fieldn…

FROM tabel1 RIGHT JOIN tabel2 ON tabel1.key = tabel2.key

KEGIATAN PRAKTIKUM

Agar lebih memperdalam pemahaman kita tentang fungsi-fungsi SQL diatas, silahkan coba Queri diba wah ini pada database “Toko” yang anda buat.

Inner Join

SELECT

Barang . ID_Barang , Pembelian . ID_Pembeli , Pembelian . Nama_Pembeli , Barang . Nama_Barang

FROM Barang INNER JOIN Pembelian ON

Barang . ID_Barang = Pembelian . ID_Barang

Gambar 4.1 Hasil Inner Join pada tabel Pembelian.

Outer Join Untuk Left Join

SELECT Barang . ID_Barang , Pembelian . ID_Pembeli , Pembelian . Nama_Pembeli , Barang . Nama_Barang

FROM Barang LEFT JOIN Pembelian ON

Barang . ID_Barang = Pembelian . ID_Barang

Modul Praktikum Sistem Basis Data

Gambar 4.2 Hasil Outer Join pada Tabel Pembelian.

Untuk Right Join

SELECT

Barang . ID_Barang , Pembelian . ID_Pembeli , Pembelian . Nama_Pembeli , Barang . Nama_Barang FROM Barang RIGHT JOIN Pembelian ON

Barang . ID_Barang = Pembelian . ID_Barang

Gambar 4.3 Right Join pada tabel Pembelian.

Cartesian Products

SELECT Barang . ID_Barang , Pembelian . ID_Pembeli , Pembelian . Nama_Pembeli , Barang . Nama_Barang

FROM Barang CROSS JOIN Pembelian

Modul Praktikum Sistem Basis Data

Gambar 4.4 Hasil dari Cartesian Products.

TUGAS

1. Cobalah masing-masing perintah join yang sudah anda praktikkan dengan menggunakan

data base Mahasiswa yang anda buat!

2. Buatlah kesimpulan tentang perbedaan klausa antaran Right join dan Left join!

Modul Praktikum Sistem Basis Data

MODUL V FUNGSI AGGREGATE

Tujuan :

1. Mahasiswa mampu memahami pengambilan data dari basis data menggunakan fungsi-

fungsi aggregate.

2. Mamahami fungsi-fungsi aggregate.

3. Memahami klausa GROUP BY.

4. Memahami klausa HAVING.

Tugas Pendahuluan :

1. Sebutkan macam-macam fungsi yang ada pada SQL!

2. Apa yang anda ketahui tentang Fungsi Aggregate?

3. Sebutkan pembagian fungsi-fungsi aggregate!

DASAR TEORI Fungsi-Fungsi Aggregate

Function atau fungsi dalam perintah SQL digunakan untuk menghasilkan sebuah nilai atau output. Berikut ini merupakan fungsi-fungsi Aggregate.

1. SUM

Untuk menjumlahkan suatu kolom tertentu yang telah didefinisikan dalam perintah select. Queri :

SELECT SUM (nama_kolom) FROM nama_tabel

2. COUNT Untuk menghitung jumlah baris dalam sebuah tabel. Queri :

SELECT COUNT (nama_kolom) FROM nama_tabel

3. AVG

Untuk menghitung nilai rata-rata dari suatu kolom tertentu yang telah definisikan dalam perintah select. Queri :

SELECT AVG nama_kolom FROM nama_tabel

4. MIN Untuk mengetahui nilai terkecil dari sebuah kolom tertentu dalam perintah select. Queri :

SELECT MIN nama_kolom FROM nama_tabel

Modul Praktikum Sistem Basis Data

5. MAX Untuk mengetahui nilai terbesar dari sebuah kolom tertentu dalam perintah select. Queri :

SELECT MAX nama_kolom FROM nama_tabel

Klausa GROUP BY

Dalam SQL terdapat banyak kata kunci yang digunakan untuk melengkapi statement SELECT untuk meperoleh tampilan data yang dikehendaki, diantaranya yaitu GROUP BY. GROUP BY ini merupakan kata kunci yang digunakan untuk mengelompokkan satu atau lebih field yang memiliki nilai yang sama untuk membentuk satu kelompok.

Queri :

SELECT column_name, aggregate_function(column_name)

FROM table_name

WHERE column_name operator value

GROUP BY column_name;

HAVING

Kata kunci ini tidak termasuk fungsi, tetapi kata kunci ini berfungsi untuk melengkapi statement SELECT. Kegunaannya adalah mendefinisikan sebuah kondisi yang kemudian diterapkan pada sekelompok data pada beberapa field yang kemudian ditampilkan sebagai hasil queri. Kata kunci ini memiliki kesamaan fungsi dengan WHERE (Octaviani, 2010). Queri :

SELECT

column_name, aggregate_function(column_name) FROM table_name WHERE column_name operator value

GROUP BY column_name

HAVING aggregate_function(column_name) operator value;

KEGIATAN PRAKTIKUM

Untuk lebih memahami fingsi-fungsi Aggregate cobalah Queri dibawah ini pada database “Toko” yang anda buat!

1. SUM

Menjumlahkan jumlah pembelian pada tabel Pembelian.

Modul Praktikum Sistem Basis Data

SELECT SUM ( Jumlah_Pembelian ) AS Jumlah_Pembeli FROM Pembelian

Gambar 5.1 Hasil Sum pada tabel Pembelian.

2. COUNT

Menjumlahkan jumlah data pada tabel Barang.

SELECT Count (*) AS Jumlah_Data FROM Barang

Gambar 5.2 Hasil Count pada tabel Barang.

3. AVG

Menampilkan nilai rata-rata Jumlah pembelian pada tabel Pembelian.

SELECT avg ( Jumlah_Pembelian ) AS NilaiRata_Rata

FROM Pembelian

Gambar 5.3 Hasil AVG pada tabel Pembelian.

4. MIN

Menampilkan nilai minimal Stok barang pada tabel Barang.

SELECT min ( Stok_Barang ) AS Stok_Minimal

FROM Barang

Modul Praktikum Sistem Basis Data

Gambar 5.4 Hasil MIN pada tabel Barang.

5. MAX

Menamapilkan nilai maksimal Stok barang pada tabel Barang.

SELECT max ( Stok_Barang ) AS Stok_Maksimal

FROM Barang

(Karena pada Stok barang semuanya bernilai 0)

Gambar 5.5 Hasil MAX pada tabel Barang.

6. GROUP BY

Menampilkan nama barang serta jumlahnya berdasarkan Nama barang pada tabel Barang

SELECT Nama_Barang , COUNT ( Nama_Barang ) AS Jumlah FROM Barang

GROUP BY Nama_Barang

Gambar 5.6 Hasil Group By pada tabel Barang.

7. HAVING

Menampilkan Stok barang dan jumlahnya berdasarkan stok barang yang lebih dari satu pada tabel barang, pada kondisi ini stok barang pada tabel Barang belum kita isikan, sehingga stok barang akan berjumlah 0 dan jumlah barang ada 6

Modul Praktikum Sistem Basis Data

SELECT Stok_Barang , COUNT ( Stok_Barang ) AS Jumlah FROM Barang

GROUP BY Stok_Barang HAVING COUNT ( Stok_Barang ) > 1

Gambar 5.7 Hasil Having pada tabel Barang.

TUGAS

1. Buatlah perintah SQL yang menggunakan fungsi Aggregate (Masing-masing 1)!

2. Buatlah perintah SQL dengan klausa Order By, Group By, dan Having!

Modul Praktikum Sistem Basis Data

MODUL VI SUBQUERIES DAN SET OPERATION

Tujuan :

1. Mahasiswa dapat memahami dan membuat subqueri serta penggunaan set operation dalam SQL.

2. Memahami tentang subqueries dan dapat menerapkan subqueries.

3. Memahami penggunaan operator UNION.

4. Memahami penggunaan operator INTERSECT.

5. Memahami penggunaan operator EXCEPT.

Tugas Pendahuluan

1. Apa yang anda ketahui tentang subqueries?

2. Apa perbedaan antara subqueri dengan queri biasa?

DASAR MATERI Subqueries

Subqueries merupakan perintah SQL yang terdiri dari lebih dari satu perintah SQL dan digunakan untuk mengambil data dari lebih dari satu tabel. Subqueri biasanya terdiri dari dua perintah SQL. Perintah SQL yang pertama disebut dengan perintah SQL utama dan perintah SQL kedua disebut subqueri. Untuk lebih jelasnya mengenai subqueri berikut querinya (Octaviani, 2010) :

SELECT select_list FROM table WHERE expr operator ( SELECT select_list FROM table);

Operator UNION

Operator UNION digunakan untuk mendapatkan himpunan gabungan dari dua buah himpunan yang ada. Anggota himpunan ini adalah anggota dari kedua himpunan yang ada. Bila anda menggabungkan dua tabel maka yang anda dapatkan adalah semua field dari kedua tabel tersebut(Octaviani, 2010). Querinya sebagai berikut :

Modul Praktikum Sistem Basis Data

SELECT column_name(s) FROM table1

UNION SELECT column_name(s) FROM table2;

Kita m isalkan pada database “Toko” mempunyai tabel bernama “Barang” dan “Barang1” dengan nama field kedua tabel adalah sama yaitu ID_Barang, Nama_barang, Tanggal_terima, Stok_Barang, maka untuk menampilkan semua data pada tabel barang dan barang1 hanya menggunakan Queri berikut :

SELECT Nama FROM Brang

UNION

SELECT Nama FROM Barang1

Operator INTERSECT

Intersect merupakan operator yang digunakan untuk memperoleh data dari dua buah queri dimana data yang ditampilkan adalah yang memenuhi kedua queri tersebut dengan ketentuan jumlah, nama, dan tipe kolom dari masing-masing tabel yang akan ditampilkan datanya harus sama (Octaviani, 2010). Querinya sebgai berikut :

SELECT field1, field2, . field_n

FROM tables

INTERSECT

SELECT field1, field2, . field_n

FROM tables;

Operator EXCEPT

Except merupakan operator yang memiliki fungsi untuk mengembalikan sekumpulan nilai yang ada di tabel pertama, tetapi tidak ada pada tabel kedua(Alam, 2005). Querinya sebgai berikut.

SELECT field1, field2, . field_n FROM tables

EXCEPT

SELECT field1, field2, . field_n FROM tables;

Modul Praktikum Sistem Basis Data

KEGIATAN PRAKTIKUM

Untuk meningkatkan pengetahuan tentang subqueri dan setoperation, cobalah statement queri dibawah ini pada databse Toko yang anda buat.

Pernyataan Subqueri

Menampilkan ID_Barang , Tanggal_Beli , Nama_Pembeli , dan Jumlah_Pembelian dimana jumlah pembeliannya yang terbanyak pada tabel Pembelian.

SELECT ID_Barang , Tanggal_Beli , Nama_Pembeli , Jumlah_Pembelian FROM Pembelian

WHERE Jumlah_Pembelian =( SELECT max ( Jumlah_Pembelian ) FROM Pembelian )

Gambar 6.1 Hasil Subqueri pada tabel Pembelian.

Menampilkan data pada tabel Pembelian dimana jumlah pembeliannya yang paling sedikit.

SELECT * FROM Pembelian

WHERE Jumlah_Pembelian =( SELECT min ( Jumlah_Pembelian )

FROM Pembelian )

Gambar 6.2 Hasil Subqueri pada tabel Pembelian.

Menampilkan Nama_Barang , Tanggal_terima , dan Stok_Barang pada tabel Barang dengan Jumlah pemblian kurang dari satu berdasarkan tabel Pembelian.

SELECT

Nama_Barang , Tanggal_terima , Stok_Barang FROM Barang

Where ID_Barang IN

( SELECT ID_Barang

FROM Pembelian WHERE Jumlah_Pembelian <= 1 )

Modul Praktikum Sistem Basis Data

Gambar 6.3 Hasil Subqueri pada tabel Barang.

Operator UNION

Menampilkan Nama_Pembeli , dan Jumlah_Pembelian pada tabel Pembelian dan Nama_Barang , Stok_Barang pada tabel barang.

SELECT Nama_Pembeli , Jumlah_Pembelian

FROM Pembelian

UNION SELECT Nama_Barang , Stok_Barang FROM Barang

Gambar 6.4 Hasil UNION pad tabel Pembelian dan tabel Barang.

Menampilkan Nama_Pembeli , dan Jumlah_Pembelian pada tabel Pembelian dan Nama_Barang , Stok_Barang pada tabel Barang.

SELECT Nama_Pembeli , Jumlah_Pembelian FROM Pembelian

UNION ALL SELECT Nama_Barang , Stok_Barang FROM Barang

Modul Praktikum Sistem Basis Data

Gambar 6.5 Hasil UNION ALL pada tabel Pembelian dan tabel Barang.

Menampilkan Tanggal_Beli, Nama_Pembeli, dan Jumlah_Pembelian pada tabel Pembelian dimana Jumlah_Pembelian =1 dan menampilkan Tanggal_Beli, Nama_Pembeli, Jumlah_Pembelian pada tabel Pembelian berdasarkan Nama_Pembeli yang dimulai dengan huruf A

SELECT Tanggal_Beli , Nama_Pembeli , Jumlah_Pembelian

FROM Pembelian WHERE Jumlah_Pembelian = '1' UNION ALL SELECT Tanggal_Beli , Nama_Pembeli , Jumlah_Pembelian

FROM Pembelian WHERE Nama_Pembeli LIKE

'A%'

Gambar 6.6 Hasil UNION ALL pada taebel Pembelian.

INTERSECT

SELECT ID_Barang FROM Barang WHERE Stok_Barang < 6 INTERSECT SELECT ID_Barang

FROM Pembelian

Modul Praktikum Sistem Basis Data

Gambar 6.7 Hasil INTERSECT pada tabel Barang.

Contoh lain penggunaan Intersect

SELECT * FROM

Barang

WHERE Stok_Barang BETWEEN 0 AND 1

INTERSECT

SELECT * FROM Barang

WHERE Stok_Barang BETWEEN

0 AND 2 ;

Gambar 6.8 Hasil dari INTERSECT pada tabel Barang.

EXCEPT

SELECT ID_Barang FROM Barang

EXCEPT SELECT ID_Barang FROM Pembelian

Gambar 6.9 Hasil dari EXCEPT pada tabel Barang dan tabel Pembelian.

Modul Praktikum Sistem Basis Data

TUGAS

1. Buatlah Queri SQL masing-masing pada database Mahasiswa dengan menggunakan

subqueries dan setoperation!

2. Perhatikan outputnya dan buatlah kesimpulan mengenai perbedaan antara queri masing-

masing!

Modul Praktikum Sistem Basis Data

MUDUL VII VIEWS DAN PENGANTAR T-SQL

Tujuan :

1. Mahasiswa dapat konsep penggunaan view dalam basis data serta memahami suatu fungsi

dalam transact-sql (programmable objects).

2. Memahami penerapan konsep view dalam SQL.

3. Memahami pembuatan view.

4. Memahami modifikasi view.

5. Memahami penggunaan variabel dalam T-SQL.

6. Mamahami penggunaan flow elements dalam T-SQL.

7. Mamahami penggunaan temporary table.

Tugas Pendahuluan :

1. Apa yang anda ketahui tentang View?

2. Apa yang anda ketahui tentang T-SQL (Transact SQL)?

DASAR TEORI Konsep view

View merupakan tabel yang tidak tampak alias hanya dimemory saja, view sering digunakan oleh para pengembang database untuk mempermudah menampilkan data dengan kriteria tertentu yang diambil dari satu atau beberapa tabel sekaligus, selain menampilkan hasil view juga dapat digunakan sebagai sumber data bagi queri. View juga berguna untuk membatasi akses database, membuat queri kompleks secara mudah, mengizinkan independensi data dan untuk menampilkan view (pandangan) dari data yang berbeda dari data yang sama .View sering juga disebut Virtual tables (Octaviani, 2010).

Pembuatan view

Untuk membuat view gunakan queri dibawah ini:

CREATE VIEW nm_view[(daftar_field)]

[WITH{ENCRIPTION | SCHEMABINDING | VIEW_METADATA]

AS statement_select

[WITH CHECK OPTION]

Modifikasi view

Modul Praktikum Sistem Basis Data

Sama seperti halnya objek database, view juga dapat diedit dengan perintah ALTER VIEW. Querinya sebagai berikut.

ALTER VIEW nm_view

AS

SELECT field1, field2, filed3, field....n

FROM table1, table2, table3, table...n

WHERE table1(key) = table2(key)

Sedangkan untuk menghapus view yang sudah tidak diperlukan kita dapat menggunakan queri sebagai berikut:

DROP VIEW nm_view

Variabel

Sama seperti bahasa pemrograman lainnya, bahasa T-SQL juga memerlukan variable dalam scriptnya, bahkan dalam sebuah statement SELECT juga dapat diberi variable. Bila pada bahasa pemrograman lainnya variabel dideklarasikan terlebih dahulu, pada T-SQL juga demikian. Deklarasi variabel untuk T-SQL menggunakan kata kunci DECLARE (Octaviani, 2010). Bentuknya adalah sebagai berikut.

DECLARE nm_var tipe_var;

Tipe data varabel identik dengan tipe data field, hal yang perlu diingat adalah setiap varabel pada T-SQL didahului oleh @. Seperti halnya pada bahasa pemrograman umumnya, tiap variabel pasti memiliki ruang lingkup tersendiri. Pada ruang lingkupnya variabel dapat diakses dan dimanipulasi. Aturan pada T-SQL adalah varabel yang dideklarasikan pada sebuah batch hanya berlaku untuk batch tersebut, tidak dapat diakses oleh batch lainnya meskipun pada satu file.sql.

Flow elements

T-SQL memiliki statement-statement untuk mengatur jalannya alur program. Statement- statement tersebut adalah sebagai berikut :

Modul Praktikum Sistem Basis Data

IF

Ini adalah statement pengendali alur program yang paling umum dan sangat sering digunakan terutama pada bahasa-bahasa pemrograman lainnya. Bentuk IF yang paling sederhana adalah sebagai berikut:

IF kondisi

Statement

Pada contoh script dibawah ini, jika kondisi yang ada setelah IF bernilai False maka statement yang ada dibawahnya akan dihindari atau tidak dilaksanakan.

IF 2=4

Print ’Benar’

Print

Hasilnya yang dicetak adalah Salah, karena 2 tidak sama dengan 4. ’Salah’

Begin...End

Kadangkala statement yang akan dikerjakan apabila kondisi pada if mengembalikan nilai true lebih dari satu. Jika statement yang menyertai IF lebih dari satu maka digunakan kata kunci Begin untuk menandai statement End untuk menandai akhir statement. Begin dan End diperlukan supaya SQL Server mengetahui bahwa statement-statement yang ada diataranya adalah satu kumpulan (Octaviani, 2010). Bentuk penulisannya adalah sebagai berikut.

IF kondisi

IF Exists()

Salah satu bentuk If adalah if yang disertai dengan kata kunci exists (). Struktur If exists ini mengguanakan keberadaan field-field yang dikembalikan dari statement SELECT. Statement SELECT harus menyertakan semua fieldnya.

Modul Praktikum Sistem Basis Data

IF...Else

Bentuk perintah If selanjutnya adalah bentuk IF dengan ELSE. Bentuk penulisan perintah tersebut adalah sebagai berikut :

IF kondisi

Statement atau kumpulan statement yang dikerjakan bila benar;

ELSE

Statement atau kumpulan statement yang dikerjakan bila salah;

While

Perintah While digunakan untuk melakukan perulangan terhadap sebuah statement atau sekumpulan kode selama kondisi yang disyaratkan terpenuhi atau masih menghasilkan nilai true. Karena biasanya yang diulang adalah sekumpulan kode SQL maka kata kunci begin dan end diperlukan (Octaviani, 2010). Urutan pengerjaan statement while adalah sebagai berikit :

 Perintah While akan melakukan tes pada kondisi yang diberikan oleh user. Jika kodisi tersebut bernilai benar maka perintah While akan menjalankan blok kode SQL yang ada dibawahnya. Jika tes kondisi memberikan hasil false maka blok kode SQL yang ada dibawahnya tidak akan dikerjakan dan perulangan berhenti.

 Setelah mengerjakan perintah pada blok kode SQL maka alur program kembali ke bagian

tes kondisi, hal ini terus-menerus dilakukan hingga kondisi memberikan nilai false.

Temporary table

Temporary Tabel merupakan tabel sementara yang terbentuk ketika proses queri itu berjalan. Fungsi temporary tabel digunakan untuk menyimpan data dari rangkaian proses untuk memperoleh informasi yang diinginkan. Pada umumnya temporary tabel diciptakan karena proses yang lakukan tidak bisa diselesaikan dalam satu kali proses queri.

Keuntungan penggunaan temporary tabel adalah tidak membebani besarnya file, keuntungan lainnya adalah temporary tabel dapat digunakan untuk proses secara bersamaan pada waktu yang sama dengan user yang berbeda-beda atau lebih mudahnya temporary tabel sangat membantu untuk aplikasi program berbasis client server tanpa perlu membuat tabel bantu pada masing-masing client.

Modul Praktikum Sistem Basis Data

Ciri utama untuk membedakan antara temporary tabel dengan tabel fisik adalah untuk tabel fisik tidak diawali dengan tanda # tetapi untuk temporary tabel diawali dengan tanda # (Octaviani, 2010). Berikut querinya.

CREATE TABLE #nama_temp_tabel ( [nm_field1 tipedata1(value) ] [nm_field2 tipedata2(value) …])

Untuk menghapus temporary tabel dapat digunakan perintah drop diikuti dengan nama tabelnya.

DROP # nama_temp_tabel

Temporary tabel dapat dikategorikan menjadi :

a. Local Temporary Table Local temporary tabel hanya berlaku didalam sebuah Stored procedure. Apabila sebuah Stored Procedure dieksekusi, maka secara otomatis tabel akan dibuat dan dibuang apabila Stored Procedure tersebut telah selesai dieksekusi.

b. Global Temporary Table Berbeda dengan Local Temporary table, Global Temporary tabel ini dapat diakses kapan saja selama temporary tabel ini belum dibuang.

PRAKTIKUM View

Untuk lebih memahami tentang penggunaan View maka kita akan membuat View pada databse “Toko”, buatlah view dengan nama “Laporan”, tulislah queri dibawah ini!

CREATE VIEW Laporan

AS SELECT Pembelian . ID_Pembeli , Pembelian . ID_Barang ,

Barang . Nama_Barang , Pembelian . Nama_Pembeli ,

Pembelian . Tanggal_Beli , Pembelian . Jumlah_Pembelian

FROM Pembelian , Barang

WHERE Pembelian . ID_Barang = Barang . ID_Barang

Modul Praktikum Sistem Basis Data

Apabila pembuatan View ini sukses, maka pada Object Explorer anda akan melihat tampilan yang sama seperti gambar dibawah ini.

Gambar 7.1 Tampilan Object Explorer Pembuatan view Laporan pada databae Toko.

Untuk dapat menggunakan view yang telah dibuat dengan cara sebagai berikut.

SELECT * FROM Laporan

Gambar 7.2 Hasil View Laporan pada tabel Pembelian.

DROP View

Untuk menghapus view Laporan guankan queri dibawah ini!

DROP VIEW Laporan

Variable

Untuk lebih memahai tentang penggunaan variable, tulislah queri dibawah ini!

Modul Praktikum Sistem Basis Data

DECLARE @var1 varchar ( 30 ),

@var2 Int

SELECT @var1 as variabel1 , @var2 as variabel2

// Melihat isi awal dari variabel

set @var1 = ' Herry Satriadi '

// Memberikan nilai pada variabel

set @var2 = '27'

// Memberikan nilai pada variabel

SELECT @var1 as Nama , @var2 as Umur

// Melihat isi variabel setelah diisi

go

SELECT @var1 as batchdua @var2 // Mencoba mengakses

variabel batch pertama

Bila anda eksekusi kedua batch diatas maka hasil yang anda dapatkan tampak seperti gambar dibawah ini.

Gambar 7.3 Message pembuatan Variabel.

Kejadian di atas menunjukkan bahwa tiap variabel memiliki fungsi sendiri-sendiri. Variabel pada batch pertama tidak berlaku pada batch kedua. Akan tetapi pada bagian Result akan tampak seperti gambar dibawah ini.

Modul Praktikum Sistem Basis Data

Gambar 7.4 Hasil dari pembuatan variable.

Flow Elements

Untuk memahami konsep flow element, kita akan mempraktikkan contoh penggunaannya satu persatu pada praktikum kali ini.

If

IF 2 = 4

Print 'Benar'

print 'Salah'

Hasil yang akan dicetak adalah Salah, karena 2 tidak sama dengan 4.

Gambar 7.5 Contoh Penggunaan IF.

Begin…End

Contoh penggunaan Begin…End, coba anda tuliskan queri dibawah ini !

DECLARE @kd_brg varchar ( 10 ) DECLARE @nm_brg varchar ( 60 )

DECLARE @nm_pembeli varchar ( 80 )

set @kd_brg = 'BRG001'

IF @kd_brg = 'BRG001'

BEGIN

SET @nm_brg = 'Sony Ericsson' SET @nm_pembeli = 'Merlita Yonanda'

END

SELECT @kd_brg , @nm_brg , @nm_pembeli ;

Modul Praktikum Sistem Basis Data

Hasilnya dapat anda lihat pada gambar dibawh ini.

Gambar 7.6 Contoh Penggunaan Begin… End.

IF…Else

Pada contoh pengunaan IF …Else ini, kita akan menggunakan tabel Pembelian pada database “Toko” yang kita buat.

IF EXISTS ( SELECT * FROM Pembelian WHERE Nama_Pembeli LIKE 'M%' ) BEGIN

PRINT 'Nama yang berawalan M'

SELECT * FROM Pembelian WHERE Nama_Pembeli LIKE 'M%'

END

ELSE PRINT 'Nama yang berawalan M tidak ada.'

Gambar 7.7 Hasil dari IF… Else pada tabel Pembelian.

Modul Praktikum Sistem Basis Data

Contoh lain dari IF … Else

IF EXISTS ( SELECT * FROM Pembelian WHERE Nama_Pembeli LIKE 'A%' ) BEGIN

PRINT 'Nama yang berawalan A'

SELECT * FROM Pembelian WHERE Nama_Pembeli LIKE 'A%'

END ELSE IF EXISTS ( SELECT * FROM Pembelian WHERE Nama_Pembeli LIKE 'L%' ) BEGIN

PRINT 'Tetapi nama yang berawalan L ada' SELECT * FROM Pembelian WHERE Nama_Pembeli LIKE 'L%'

END ELSE

PRINT 'Tidak ada data yang ditemukan'

Gambar 7.8 Hasil dari IF… Else pada tabel Pembelian.

WHILE

Contoh penggunaan While.