Pemecahan masalah dan pendekatan sistem
BAB I
PENDAHULUAN
Masalah sering kali muncul dalam kehidupan manusia. Setiap permasalahan tidak akan
berhenti sendiri tanpa disertai solusi untuk menyelesaikannya.masalah sering kali terjadi pada
komunitas – komunitas baik komunitas kecil maupun komunitas besar. Permasalahan
yang kompleks sering terjadi pada perusahaan-perusahaan yang pada akhirnya secara tidak
langsung menuntut seorang menejer untuk membuat sebuah keputusan. Pada saat ini suatu
pendekatan sistematis untuk pemecahan masalah telah diciptakan yang terdiri dari tiga jenis
usaha :-. Persiapan-. Definisi-. Solusi
Dalam mempersiapkan pemecahan masalah, manajer memandang perusahaan sebagai
suatu system dengan memahami lingkungan perusahaan dan mengidentifikasi subsistem –
subsistem dalam perusahaan. Dalam mendefenisikan masalah, manajer bergerak dari tingkat
system ke subsistem dan menganalisis bagian-bagiansistem menurut suatu urutan tertentu.
Dalam
memecahkan
masalah
manajer
mengidentifikasi
berbagai
solusi
alternative,
mengevaluaasinya, memilh yang terbaik, menerapkannya, dan membuat tindak lanjut untuk
memastikan bahwa solusi itu berjalan sebagaimana mestinya.
1. Maksud dan tujuan
Penulisan makalah ini bermaksud membuka pemikiran para mahasiswa untuk lebih tanggap
dalam menghadapi sebuah permasalahan dan mampu menyelesaikan permasalah tersebut,
dan tentunya tulisan ini sangat bermanfaat bagi para mahasiswa ketika memasuki dunia kerja
nantinya.
2. Ruang lingkup
Pada makalah ini penulis hanya membahas bagaimana seorang manajer perusahaan
mengambil sebuah keputusan ketika terjadi sebuah permasalahan padaperusahaan yang
mereka pimpin. Oleh sebab itu, maka pada makalah ini berisikanpendekatan system dalam
pengambilan keputusan, struktur masalah, tahap pemecahanmasalah serta faktor manusia
yang mempengaruhi pemecahan masalah.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENDEKATAN SISTEM DALAM MEMECAHKAN MASALAH DAN MEMBUAT
KEPUTUSAN
Manajer terlibat dalam pemecahan masalah untuk pengambilan keputusan yang efektif dan
efisien. Sistem Konseptual adalah suatu sistem pemecahan masalah yang terdiri dari manajer,
informasi dan standar. 2 elemen lain masuk dalam proses perubahan masalah menjadi solusi
(solusi alternatif dan kendala).
B. TAHAPAN PEMECAHAN MASALAH DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN
SISTEM
1. Usaha Persiapan
Memandang
perusahaan
sebagai
suatu
sistem.
Mengenal
sistem
lingkungan.
Mengidentifikasi subsistem perusahaan.
2. Usaha Definisi
Bergerak dari tingkat sistem ke subsistem. Tujuannya mengidentifikasi tingkat sistem
tempat persoalan berada dan menganalisis bagian-bagian sistem dalam suatu urutan
tertentu :
a) Mengevaluasi standar.
b) Membandingkan output dengan standar.
c) Mengevaluasi manajemen.
d) Mengevaluasi pemroses informasi.
e) Mengevaluasi input dan sumber daya input.
f) Mengevaluasi proses.
g) Mengevaluasi sumber daya output
3. Usaha Persiapan
a) Pertimbangan alternatif yang layak.
b) Mengevaluasi berbagai solusi alternatif.
c) Memilih solusi terbaik.
d) Menerapkan solusi.
e) Memastikan bahwa solusi tersebut efektif.
C. FAKTOR
MANUSIA
YANG
MEMPENGARUHI
PEMECAHAN
MASALAH
Tiga kategori manajer dalam merasakan masalah :
1. Penghindar masalah (Problem Avoider), manajer mengambil sikap positif dan
menganggap semua baik-baik saja.ia berusaha menghalangi kemungkinan masalah
dengan mengabaikan informasi.
2. Mengumpulkan Informasi/Pencari masalah (Problem Seeker) :
a) Gaya teratur, mengikuti gaya management by exception dan menyaring segala
sesuatu yang tidak berhubungan dengan area minatnya.
b) Gaya menerima, manajer jenis ini ingin melihat semuanya, kemudian menentukan
apakah informasi tersebut bernilai baginya/orang lain dalam organisasi.
3. Menggunakan informasi untuk memecahkan masalah/Pemecah masalah (Problem
solver):
a) Gaya sistematik, manajer memberi perhatian khusus untuk mengikuti suatu metode
yang telah ditetapkan. Contoh: pendekatan sistem.
b) Gaya intuitif, manajer tidak menyukai suatu metode tertentu tetapi menyesuaikan
pendekatan dengan situasi.
D. PENDEKATAN SISTEM DALAM PEMECAHAN MASALAH DAN MEMBUAT
KEPUTUSAN (SISTEM INFORMASI MANAJEMEN)
1. Pemecahan masalah
Pentingnya pemecahan masalah Pentingnya pemecahan masalah bukan didasarkan pada
jumlah waktu yang dihabiskan tetapi pada konsekuensinya. Pengambilan keputusan dan
pemecahan masalah Pengambilan keputusan adalah tindakan memilih strategi/ aksi yang
diyakini manajer akan memberikan solusi terbaik atas masalah tersebut. Salah satunya kunci
pemecahan masalah adalah mengidentifikasikan berbagai alternatif keputusan.
2. Pendekatan system
Proses pemecahan masalah secara sistematis bermulai dari John dewey, seorang profesor
filosofi dari colombia university. Ia mengidenfikasikan tiga seri penelitian yang terlibat
dalam memecahkan suatu kontroversi secara memadai.
a) Mengenali kontroversi
b) Menimbang klaim alternatif
c) Membentuk penilaian
Serangkaian langkah pemecahan masalah yang memastikan bahwa maslah itu pertama-tama
dipahami ,solusi alternatif dipertimbangkan, dan solusi yang dipilih bekerja. Langkah –
angkahnya adalah sbb:
a) Usaha persiapan = mempersiapkan manajer untuk memecahkan masalah dengan
menyediakan orientasi sistem.
b) Usaha definisi = mencakup mengidentifikasi masalah untuk dipecahkan dan kemudian
memahaminya.
c) Usaha solusi = mencakup mengidentifikasi berbagai solusi alternatif, mengevaluasinya,
memilih satu yang tampak terbaik, menerapkan solusi itu dan membuat menindaklanjuti
untuk menyakinkan bahwa masalah itu terpecahkan.
E. Upaya persiapan
a) Memendang perusahaan sebagai suatu system. Mampu melihat perusahaan anda sebagai
suatu sistem.
b) Mengenal sistem lingkungan. Hubungan perusahaan dengan lingkungan juga penting.
c) Mengidentifikasi subsistem – subsistem perusahaan. Subsistem – subsistem utama
perusahaan juga perlu diidentifikasi, dan subsistem tersebut dapat mengambil beberapa
bentuk.
F. Upaya definisi
Upaya definisi pertama-tama mencakup kesadaran bahwa suatu masalah ada atau tidak ada
(identifikasi masalah) dan kemudian cukup mempelajarinya untuk mencari solusi
(pemahaman masalah). Upaya definisi mencakup dua langkah:
a) Bergerak dari tingkat sistem ke subsistem ketika manajer berusaha memahami masalah,
analis mulai dengan sistem yang menjadi tanggung jawab manajer. Sistem itu dapat
berupa perusahaan atau slah satu unitnya. Anais kemudian bergerak menuruni hirarki
sistem, tingkat demi tingkat.
b) Menganalisis
bagian-bagian
sistem
dalam
suatu
urutan
tertentu.
Elemen satu = mengevaluasi standar. Standar kinerja untuk suatu sistem biasanya
dinyatakan dalam bentuk rencana,anggaran, dan kuota.
1. Standar harus sah
2. Standar harus realistis
3. Standar harus dimengerti
4. Standar harus terukur
Elemen dua = membandingkan output sistem dengan standar. Setelah manajer puas dengan
standar tersebut, ia kemudian mengevaluasi output sistem dengan membandingkannya
dengan standar.
Elemen tiga = mengevaluasi manajemen. Suatu penilaian kritis dilakukan atas manajemen
sistem dan struktur organisasi.
Elemen empat = mengevaluasi pengolahan informasi. Kebutuhan itu harus diidentifikasi dan
suatu sistem informasi yang memadai harus dirancang dan diterapakan.
Elemen lima = mengevaluasi input dan sumber daya input. Bila tingkat analisis sistem ini
tercapai, sistem konseptual tidak lagi merupakan persoalan, dan permasalahan ada pada
sistem fisik.Elemen enam = mengevaluasi proses transformasiProsedur dan praktek yang
tidak efisien mungkin menyebabkan kesukaran dalam mengubah input menjadi output.
Elemen tujuh = mengevaluasi sumber daya output. Elemen masalah (dalam hal ini,
manajemen) harus dimengerti segera setelah teridentifikasi. Hakikat kekurangmampuan
manajemen harus ditelusuri. Salah satu tugas yang paling pentign dihadapi oleh manajer
adalah definisi masalah.
G. Upaya Pemecahan
1. Mengidentifikasi berbagai alternatif solusi. Manajer mengidentifikasi bermacam-macam
cara untuk memecahkan permasalahan yang sama.
2. Mengevaluasi berbagai alternatif solusi. Semua alternatif harus di evaluasi dengan
menggunakan kriteria evaluasi yang sama, yang mengukur seberapa baik suatu alternatif
dapat memecahkan masalah.
3. Memilih solusi terbaik. Perlu memilih satu alternatif yang tampak paling baik.
4. Menerapkan solusi. Masalah tidak akan terpecahkan hanya dengan memilih solusi
terbaik.
5. Menindaklanjuti untuk memastikan bahwa solusi itu efektif. Manajer harus tetap
mengatasi situasi untuk memastikan bahwa solusi mencapai kinerja yang direncanakan.
H. Menelaah Pendekatan Sistem
Manajer mengembangkan keahlian integrasi ini melalui pengalaman. Titik awal yang baik
adalah upaya persiapan yang harus dilakukan manajer sebelum pemecahan masalah dimulai.
I. Faktor-faktor Pribadi yang Mempengaruhi Pemecahan Masalah
Tiap manajer memiliki gaya pemecahan masalah yang unik. Gaya mereka mempengaruhi
bagaimana mereka terlibat dalam memecahkan masalah, mengumpulkan informasi, dan
menggunakan informasi.
a) Merasakan masalah. Ada tiga kategori dasar dalam hal gaya merasakan masalah (problem
sensing styles) mereka, yaitu :
1. Penghindar masalah (problem avoider). Manajer ini mengambil sikap positif dan
menganggap bahwa semua baik-baik saja.
2. Pemecah masalah (problem solver). Manajer ini tidak mencari masalah juga dan juga
tidak menghalanginya. Jika timbul masalah, masalah tersebut dipecahkan.
3. Pencari masalah (problem seeker). Manajer ini menikmati pemecahan masalah dan
mencarinya.
b) Mengumpulkan informasi. Para manajer dapat menunjukkan salah satu dari dua gaya
mengumpulkan informasi atau sikap terhadap total volume informasi yang tersedia bagi
mereka
1. Gaya teratur (preceptive style). Manajer jenis ini mengikuti manajemen by exeption
dan menyaring segala sesuatu yang tidak berhubungan dengan bidang minatnya.
2. Gaya menerima (receptive style). Manajer jenis ini ingin melihat semuanya,
kemudian menentukan apakah informasi tersebut bernilai baginya atau orang lain
dalam organisasi.
c) Menggunakan informasi Manajer juga cenderung lebih menyukai salah satu dari dua
gaya menggunakan informasi (information using style) :
1. Gaya sistematis (systematic style). Manajer memberi perhatian khusus untuk
mengikuti suatu metode yang telah ditetapkan.
2. Gaya intuitif (intuitive style). Manajer tidak lebih menyukai suatu metode tertentu
tetapi menyesuiakan dengan situas.
J. TAHAPAN PEMECAHAN MASALAH DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN
SISTEM
1. Usaha Persiapan.
a) Memandang perusahaan sebagai suatu sistem.
b) Mengenal sistem lingkungan.
c) Mengidentifikasi subsistem perusahaan.
2. Usaha definisi bergerak dari tingkat sistem ke subsistem. Tujuannya: mengidentifikasi
tingkat sistem tempat persoalan berada.
3. Menganalisis bagian-bagian sistem dalam suatu urutan tertentu :
a) Mengevaluasi standar.
b) Membandingkan output dengan standar.
c) Mengevaluasi manajemen.
d) Mengevaluasi pemroses informasi.
e) Mengevaluasi input dan sumber daya input.
f) Mengevaluasi proses.
g) Mengevaluasi sumber daya output.
h) Usaha Persiapan
4. Pertimbangan alternatif yang layak.
5. Mengevaluasi berbagai solusi alternatif.
6. Memilih solusi terbaik.
7. Menerapkan solusi.
8. Memastikan bahwa solusi tersebut efektif.
K. FAKTOR
MANUSIA
YANG
MEMPENGARUHI
PEMECAHAN
MASALAH
3 Kategori manajer dalam merasakan masalah :
1. Penghindar masalah (Problem Avoider), manajer mengambil sikap positif dan
menganggap semua baik-baik saja.ia berusaha menghalangi kemungkinan masalah
dengan mengabaikan informasi. Mengumpulkan Informasi/Pencari masalah (Problem
Seeker) :
a) Gaya teratur, mengikuti gaya management by exception dan menyaring segala
sesuatu yang tidak berhubungan dengan area minatnya.
b) Gaya menerima, manajer jenis ini ingin melihat semuanya, kemudian menentukan
apakah informasi tersebut bernilai baginya/orang lain dalam organisasi.
2. Menggunakan informasi untuk memecahkan masalah/Pemecah masalah( Problem
solver):
a) Gaya sistematik, manajer memberi perhatian khusus untuk mengikuti suatu metode
yang telah ditetapkan. Contoh: pendekatan sistem.
b) Gaya intuitif, manajer tidak menyukai suatu metode tertentu tetapi menyesuaikan
pendekatan dengan situasi.
L. PEMECAHAN MASALAH
Dengan kenyataan tersebut, kita mendefinisikan masalah sebagai suatu kondisi yang
memiliki potensi untuk menimbulkan kerugian luar biasa atau menghasilkan keuntungan luar
bisa. Jadi pemecahan masalah berarti tindakan memberi respon terhadap masalah untuk
menekan
akibat
buruknya
atau
memanfaatkan
peluang
keuntungannya.Pentingnya
pemecahan masalah bukan didasarkan pada jumlah waktu yang dihabiskan tetapi pada
konsekuensinya.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
Adapun kesimpulan yang dapat ditarik dari pembahasan makalah Pendekatan Sistem Dalam
Memecahkan Masalah Dan Mengambil Keputusan adalah sebagai berikut :
1. Proses pemecahan masalah secara sistematis bermula dari John Dewey, seorangprofesor
filosofi di Columbia University pada awal abad ini. Dalam bukunyatahun 1910, ia
mengidentifikasi tiga seri penilaian yang terlibat dalammemecahkan masalah suatu
kontroversi secara memadai yaitu: Mengenali kontroversi, Menimbang klaim alternative,
Membentuk penilaian
2. Pemecahan masalah berarti tindakan memberi respon terhadap masalah untukmenekan akibat
buruknya atau memanfaatkan peluang keuntungannya.
3. Pengambilan keputusan adalah tindakan memilih strategi atau aksi yang manajeryakini akan
memberikan solusi terbaik atas masalah tersebut.
4. Tiap manajer memiliki gaya pemecahan masalah yang unik. Gaya merekamempengaruhi
bagaimana mereka terlibat dalam merasakan masalah,mengumpulkan informasi, dan
menggunakan informasi.
Makalah ini belum sepenuhnya dapat memberikan solusi dalam hal pemecahan masalah dan
pengambilan keputusan, sehingga perlu dikembangkan lebih lanjut. Tetapi makalah ini bisa
dijadikan sebagai referensi untuk mengambil keputusan dalam menghadapi suatu permasalahan
yang sedang dihadapi bagi seorang menejer ataupun bagi orang awam yang sedang menghadapi
suatu permasalahan.
Daftar Pustaka:
http://fadli-tn.info/blog/pendekatan-sistem-dalam-memecahkan-masalah-dan-membuatkeputusan/
http://demson.files.wordpress.com/2009/11/makalah-spk.pdf
http://www.scribd.com/doc/13564609/Makalah-Pengambilan-Keputusan
http://www.scribd.com/doc/21333491/Tugas-Akhir-Teori-Pebgambilan-Keputusan
http://www.slideshare.net/bang_qq/peran-sistem-informasi-manajemen-dalam-pengambilankeputusan-organisasi
Soekanto Reksohadiprodjo, T. Hani Handoko, Organisasi Perusahaan, Yogyakarta, 1987.
Soekanto Reksohadiprodjo, Dasar-dasar Manajemen, BPFE, Yogyakarta, 1984.
T. Hani Handoko, Manajemen, BPFE & LMP2M-YKPN, Yogyakarta, 1984.
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/01/pendekatan-sistem-dalam-memecahkan-masalahdan-membuat-keputusan-4/
PENDAHULUAN
Masalah sering kali muncul dalam kehidupan manusia. Setiap permasalahan tidak akan
berhenti sendiri tanpa disertai solusi untuk menyelesaikannya.masalah sering kali terjadi pada
komunitas – komunitas baik komunitas kecil maupun komunitas besar. Permasalahan
yang kompleks sering terjadi pada perusahaan-perusahaan yang pada akhirnya secara tidak
langsung menuntut seorang menejer untuk membuat sebuah keputusan. Pada saat ini suatu
pendekatan sistematis untuk pemecahan masalah telah diciptakan yang terdiri dari tiga jenis
usaha :-. Persiapan-. Definisi-. Solusi
Dalam mempersiapkan pemecahan masalah, manajer memandang perusahaan sebagai
suatu system dengan memahami lingkungan perusahaan dan mengidentifikasi subsistem –
subsistem dalam perusahaan. Dalam mendefenisikan masalah, manajer bergerak dari tingkat
system ke subsistem dan menganalisis bagian-bagiansistem menurut suatu urutan tertentu.
Dalam
memecahkan
masalah
manajer
mengidentifikasi
berbagai
solusi
alternative,
mengevaluaasinya, memilh yang terbaik, menerapkannya, dan membuat tindak lanjut untuk
memastikan bahwa solusi itu berjalan sebagaimana mestinya.
1. Maksud dan tujuan
Penulisan makalah ini bermaksud membuka pemikiran para mahasiswa untuk lebih tanggap
dalam menghadapi sebuah permasalahan dan mampu menyelesaikan permasalah tersebut,
dan tentunya tulisan ini sangat bermanfaat bagi para mahasiswa ketika memasuki dunia kerja
nantinya.
2. Ruang lingkup
Pada makalah ini penulis hanya membahas bagaimana seorang manajer perusahaan
mengambil sebuah keputusan ketika terjadi sebuah permasalahan padaperusahaan yang
mereka pimpin. Oleh sebab itu, maka pada makalah ini berisikanpendekatan system dalam
pengambilan keputusan, struktur masalah, tahap pemecahanmasalah serta faktor manusia
yang mempengaruhi pemecahan masalah.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENDEKATAN SISTEM DALAM MEMECAHKAN MASALAH DAN MEMBUAT
KEPUTUSAN
Manajer terlibat dalam pemecahan masalah untuk pengambilan keputusan yang efektif dan
efisien. Sistem Konseptual adalah suatu sistem pemecahan masalah yang terdiri dari manajer,
informasi dan standar. 2 elemen lain masuk dalam proses perubahan masalah menjadi solusi
(solusi alternatif dan kendala).
B. TAHAPAN PEMECAHAN MASALAH DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN
SISTEM
1. Usaha Persiapan
Memandang
perusahaan
sebagai
suatu
sistem.
Mengenal
sistem
lingkungan.
Mengidentifikasi subsistem perusahaan.
2. Usaha Definisi
Bergerak dari tingkat sistem ke subsistem. Tujuannya mengidentifikasi tingkat sistem
tempat persoalan berada dan menganalisis bagian-bagian sistem dalam suatu urutan
tertentu :
a) Mengevaluasi standar.
b) Membandingkan output dengan standar.
c) Mengevaluasi manajemen.
d) Mengevaluasi pemroses informasi.
e) Mengevaluasi input dan sumber daya input.
f) Mengevaluasi proses.
g) Mengevaluasi sumber daya output
3. Usaha Persiapan
a) Pertimbangan alternatif yang layak.
b) Mengevaluasi berbagai solusi alternatif.
c) Memilih solusi terbaik.
d) Menerapkan solusi.
e) Memastikan bahwa solusi tersebut efektif.
C. FAKTOR
MANUSIA
YANG
MEMPENGARUHI
PEMECAHAN
MASALAH
Tiga kategori manajer dalam merasakan masalah :
1. Penghindar masalah (Problem Avoider), manajer mengambil sikap positif dan
menganggap semua baik-baik saja.ia berusaha menghalangi kemungkinan masalah
dengan mengabaikan informasi.
2. Mengumpulkan Informasi/Pencari masalah (Problem Seeker) :
a) Gaya teratur, mengikuti gaya management by exception dan menyaring segala
sesuatu yang tidak berhubungan dengan area minatnya.
b) Gaya menerima, manajer jenis ini ingin melihat semuanya, kemudian menentukan
apakah informasi tersebut bernilai baginya/orang lain dalam organisasi.
3. Menggunakan informasi untuk memecahkan masalah/Pemecah masalah (Problem
solver):
a) Gaya sistematik, manajer memberi perhatian khusus untuk mengikuti suatu metode
yang telah ditetapkan. Contoh: pendekatan sistem.
b) Gaya intuitif, manajer tidak menyukai suatu metode tertentu tetapi menyesuaikan
pendekatan dengan situasi.
D. PENDEKATAN SISTEM DALAM PEMECAHAN MASALAH DAN MEMBUAT
KEPUTUSAN (SISTEM INFORMASI MANAJEMEN)
1. Pemecahan masalah
Pentingnya pemecahan masalah Pentingnya pemecahan masalah bukan didasarkan pada
jumlah waktu yang dihabiskan tetapi pada konsekuensinya. Pengambilan keputusan dan
pemecahan masalah Pengambilan keputusan adalah tindakan memilih strategi/ aksi yang
diyakini manajer akan memberikan solusi terbaik atas masalah tersebut. Salah satunya kunci
pemecahan masalah adalah mengidentifikasikan berbagai alternatif keputusan.
2. Pendekatan system
Proses pemecahan masalah secara sistematis bermulai dari John dewey, seorang profesor
filosofi dari colombia university. Ia mengidenfikasikan tiga seri penelitian yang terlibat
dalam memecahkan suatu kontroversi secara memadai.
a) Mengenali kontroversi
b) Menimbang klaim alternatif
c) Membentuk penilaian
Serangkaian langkah pemecahan masalah yang memastikan bahwa maslah itu pertama-tama
dipahami ,solusi alternatif dipertimbangkan, dan solusi yang dipilih bekerja. Langkah –
angkahnya adalah sbb:
a) Usaha persiapan = mempersiapkan manajer untuk memecahkan masalah dengan
menyediakan orientasi sistem.
b) Usaha definisi = mencakup mengidentifikasi masalah untuk dipecahkan dan kemudian
memahaminya.
c) Usaha solusi = mencakup mengidentifikasi berbagai solusi alternatif, mengevaluasinya,
memilih satu yang tampak terbaik, menerapkan solusi itu dan membuat menindaklanjuti
untuk menyakinkan bahwa masalah itu terpecahkan.
E. Upaya persiapan
a) Memendang perusahaan sebagai suatu system. Mampu melihat perusahaan anda sebagai
suatu sistem.
b) Mengenal sistem lingkungan. Hubungan perusahaan dengan lingkungan juga penting.
c) Mengidentifikasi subsistem – subsistem perusahaan. Subsistem – subsistem utama
perusahaan juga perlu diidentifikasi, dan subsistem tersebut dapat mengambil beberapa
bentuk.
F. Upaya definisi
Upaya definisi pertama-tama mencakup kesadaran bahwa suatu masalah ada atau tidak ada
(identifikasi masalah) dan kemudian cukup mempelajarinya untuk mencari solusi
(pemahaman masalah). Upaya definisi mencakup dua langkah:
a) Bergerak dari tingkat sistem ke subsistem ketika manajer berusaha memahami masalah,
analis mulai dengan sistem yang menjadi tanggung jawab manajer. Sistem itu dapat
berupa perusahaan atau slah satu unitnya. Anais kemudian bergerak menuruni hirarki
sistem, tingkat demi tingkat.
b) Menganalisis
bagian-bagian
sistem
dalam
suatu
urutan
tertentu.
Elemen satu = mengevaluasi standar. Standar kinerja untuk suatu sistem biasanya
dinyatakan dalam bentuk rencana,anggaran, dan kuota.
1. Standar harus sah
2. Standar harus realistis
3. Standar harus dimengerti
4. Standar harus terukur
Elemen dua = membandingkan output sistem dengan standar. Setelah manajer puas dengan
standar tersebut, ia kemudian mengevaluasi output sistem dengan membandingkannya
dengan standar.
Elemen tiga = mengevaluasi manajemen. Suatu penilaian kritis dilakukan atas manajemen
sistem dan struktur organisasi.
Elemen empat = mengevaluasi pengolahan informasi. Kebutuhan itu harus diidentifikasi dan
suatu sistem informasi yang memadai harus dirancang dan diterapakan.
Elemen lima = mengevaluasi input dan sumber daya input. Bila tingkat analisis sistem ini
tercapai, sistem konseptual tidak lagi merupakan persoalan, dan permasalahan ada pada
sistem fisik.Elemen enam = mengevaluasi proses transformasiProsedur dan praktek yang
tidak efisien mungkin menyebabkan kesukaran dalam mengubah input menjadi output.
Elemen tujuh = mengevaluasi sumber daya output. Elemen masalah (dalam hal ini,
manajemen) harus dimengerti segera setelah teridentifikasi. Hakikat kekurangmampuan
manajemen harus ditelusuri. Salah satu tugas yang paling pentign dihadapi oleh manajer
adalah definisi masalah.
G. Upaya Pemecahan
1. Mengidentifikasi berbagai alternatif solusi. Manajer mengidentifikasi bermacam-macam
cara untuk memecahkan permasalahan yang sama.
2. Mengevaluasi berbagai alternatif solusi. Semua alternatif harus di evaluasi dengan
menggunakan kriteria evaluasi yang sama, yang mengukur seberapa baik suatu alternatif
dapat memecahkan masalah.
3. Memilih solusi terbaik. Perlu memilih satu alternatif yang tampak paling baik.
4. Menerapkan solusi. Masalah tidak akan terpecahkan hanya dengan memilih solusi
terbaik.
5. Menindaklanjuti untuk memastikan bahwa solusi itu efektif. Manajer harus tetap
mengatasi situasi untuk memastikan bahwa solusi mencapai kinerja yang direncanakan.
H. Menelaah Pendekatan Sistem
Manajer mengembangkan keahlian integrasi ini melalui pengalaman. Titik awal yang baik
adalah upaya persiapan yang harus dilakukan manajer sebelum pemecahan masalah dimulai.
I. Faktor-faktor Pribadi yang Mempengaruhi Pemecahan Masalah
Tiap manajer memiliki gaya pemecahan masalah yang unik. Gaya mereka mempengaruhi
bagaimana mereka terlibat dalam memecahkan masalah, mengumpulkan informasi, dan
menggunakan informasi.
a) Merasakan masalah. Ada tiga kategori dasar dalam hal gaya merasakan masalah (problem
sensing styles) mereka, yaitu :
1. Penghindar masalah (problem avoider). Manajer ini mengambil sikap positif dan
menganggap bahwa semua baik-baik saja.
2. Pemecah masalah (problem solver). Manajer ini tidak mencari masalah juga dan juga
tidak menghalanginya. Jika timbul masalah, masalah tersebut dipecahkan.
3. Pencari masalah (problem seeker). Manajer ini menikmati pemecahan masalah dan
mencarinya.
b) Mengumpulkan informasi. Para manajer dapat menunjukkan salah satu dari dua gaya
mengumpulkan informasi atau sikap terhadap total volume informasi yang tersedia bagi
mereka
1. Gaya teratur (preceptive style). Manajer jenis ini mengikuti manajemen by exeption
dan menyaring segala sesuatu yang tidak berhubungan dengan bidang minatnya.
2. Gaya menerima (receptive style). Manajer jenis ini ingin melihat semuanya,
kemudian menentukan apakah informasi tersebut bernilai baginya atau orang lain
dalam organisasi.
c) Menggunakan informasi Manajer juga cenderung lebih menyukai salah satu dari dua
gaya menggunakan informasi (information using style) :
1. Gaya sistematis (systematic style). Manajer memberi perhatian khusus untuk
mengikuti suatu metode yang telah ditetapkan.
2. Gaya intuitif (intuitive style). Manajer tidak lebih menyukai suatu metode tertentu
tetapi menyesuiakan dengan situas.
J. TAHAPAN PEMECAHAN MASALAH DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN
SISTEM
1. Usaha Persiapan.
a) Memandang perusahaan sebagai suatu sistem.
b) Mengenal sistem lingkungan.
c) Mengidentifikasi subsistem perusahaan.
2. Usaha definisi bergerak dari tingkat sistem ke subsistem. Tujuannya: mengidentifikasi
tingkat sistem tempat persoalan berada.
3. Menganalisis bagian-bagian sistem dalam suatu urutan tertentu :
a) Mengevaluasi standar.
b) Membandingkan output dengan standar.
c) Mengevaluasi manajemen.
d) Mengevaluasi pemroses informasi.
e) Mengevaluasi input dan sumber daya input.
f) Mengevaluasi proses.
g) Mengevaluasi sumber daya output.
h) Usaha Persiapan
4. Pertimbangan alternatif yang layak.
5. Mengevaluasi berbagai solusi alternatif.
6. Memilih solusi terbaik.
7. Menerapkan solusi.
8. Memastikan bahwa solusi tersebut efektif.
K. FAKTOR
MANUSIA
YANG
MEMPENGARUHI
PEMECAHAN
MASALAH
3 Kategori manajer dalam merasakan masalah :
1. Penghindar masalah (Problem Avoider), manajer mengambil sikap positif dan
menganggap semua baik-baik saja.ia berusaha menghalangi kemungkinan masalah
dengan mengabaikan informasi. Mengumpulkan Informasi/Pencari masalah (Problem
Seeker) :
a) Gaya teratur, mengikuti gaya management by exception dan menyaring segala
sesuatu yang tidak berhubungan dengan area minatnya.
b) Gaya menerima, manajer jenis ini ingin melihat semuanya, kemudian menentukan
apakah informasi tersebut bernilai baginya/orang lain dalam organisasi.
2. Menggunakan informasi untuk memecahkan masalah/Pemecah masalah( Problem
solver):
a) Gaya sistematik, manajer memberi perhatian khusus untuk mengikuti suatu metode
yang telah ditetapkan. Contoh: pendekatan sistem.
b) Gaya intuitif, manajer tidak menyukai suatu metode tertentu tetapi menyesuaikan
pendekatan dengan situasi.
L. PEMECAHAN MASALAH
Dengan kenyataan tersebut, kita mendefinisikan masalah sebagai suatu kondisi yang
memiliki potensi untuk menimbulkan kerugian luar biasa atau menghasilkan keuntungan luar
bisa. Jadi pemecahan masalah berarti tindakan memberi respon terhadap masalah untuk
menekan
akibat
buruknya
atau
memanfaatkan
peluang
keuntungannya.Pentingnya
pemecahan masalah bukan didasarkan pada jumlah waktu yang dihabiskan tetapi pada
konsekuensinya.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
Adapun kesimpulan yang dapat ditarik dari pembahasan makalah Pendekatan Sistem Dalam
Memecahkan Masalah Dan Mengambil Keputusan adalah sebagai berikut :
1. Proses pemecahan masalah secara sistematis bermula dari John Dewey, seorangprofesor
filosofi di Columbia University pada awal abad ini. Dalam bukunyatahun 1910, ia
mengidentifikasi tiga seri penilaian yang terlibat dalammemecahkan masalah suatu
kontroversi secara memadai yaitu: Mengenali kontroversi, Menimbang klaim alternative,
Membentuk penilaian
2. Pemecahan masalah berarti tindakan memberi respon terhadap masalah untukmenekan akibat
buruknya atau memanfaatkan peluang keuntungannya.
3. Pengambilan keputusan adalah tindakan memilih strategi atau aksi yang manajeryakini akan
memberikan solusi terbaik atas masalah tersebut.
4. Tiap manajer memiliki gaya pemecahan masalah yang unik. Gaya merekamempengaruhi
bagaimana mereka terlibat dalam merasakan masalah,mengumpulkan informasi, dan
menggunakan informasi.
Makalah ini belum sepenuhnya dapat memberikan solusi dalam hal pemecahan masalah dan
pengambilan keputusan, sehingga perlu dikembangkan lebih lanjut. Tetapi makalah ini bisa
dijadikan sebagai referensi untuk mengambil keputusan dalam menghadapi suatu permasalahan
yang sedang dihadapi bagi seorang menejer ataupun bagi orang awam yang sedang menghadapi
suatu permasalahan.
Daftar Pustaka:
http://fadli-tn.info/blog/pendekatan-sistem-dalam-memecahkan-masalah-dan-membuatkeputusan/
http://demson.files.wordpress.com/2009/11/makalah-spk.pdf
http://www.scribd.com/doc/13564609/Makalah-Pengambilan-Keputusan
http://www.scribd.com/doc/21333491/Tugas-Akhir-Teori-Pebgambilan-Keputusan
http://www.slideshare.net/bang_qq/peran-sistem-informasi-manajemen-dalam-pengambilankeputusan-organisasi
Soekanto Reksohadiprodjo, T. Hani Handoko, Organisasi Perusahaan, Yogyakarta, 1987.
Soekanto Reksohadiprodjo, Dasar-dasar Manajemen, BPFE, Yogyakarta, 1984.
T. Hani Handoko, Manajemen, BPFE & LMP2M-YKPN, Yogyakarta, 1984.
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/01/pendekatan-sistem-dalam-memecahkan-masalahdan-membuat-keputusan-4/