HUKUM GAY LUSSAC dan HIPOTESIS AVOGADRO

HUKUM GAY LUSSAC dan HIPOTESIS AVOGADRO
Kamis, 24 Januari 2013 - Gunawan Idul Bantut
Teori atom dalton pada tahun 1803 yang menyatakan bahwa atom atom suatu unsur mempunyai
massa tertentu yang berbeda dari atom unsur lain menimbulkan problem baru cara menentukan
berat dan perbandingannya,karena belum di temukannya cara mennetukan massa atom pada saat
tersebut.

Dilema tersebut akhirnya dapat terpecahkan oleh Gay lussac dan Avogadro

Hukum Gay lussac (Hukum perbandingan volume)

bunyi hukum tersebut adalah : "Bila di ukur pada suhu dan tekanan yang sama, volume gas gas yang
bereaksi dan volume gas gas hasil reaksi berbanding sebagai bilangan bulat dan sederhana"

Hukum gay lussac di dasari oleh hasil penemuan ahli kimia inggris yang bernama Henry Cavendish
(1731-1810)bahwa perbandingan volume gas hidrogen yang bereaksi dengan gas oksigen
membentuk air adalah 2:1 dengan syarat harus di ukur pada suhu dan tekanan yang sama.pada
tahun 1808, Joseph Louis Gay Lussac melakukan percobaan serupa dengan menggunakan berbagai
macam gas. Ia menemukan bahwa perbandingan vo- lume gas-gas dalam reaksi selalu merupakan
bilangan bulat sederhana.


2 volume gas hidrogen + 1 volume gas oksigen → 2 volume uap air

1 volume gas nitrogen + 3 volume gas hidrogen → 2 volume gas amonia

1 volume gas hidrogen + 1 volume gas klorin → 2 volume gas hidrogen klorida

dari hasil percobaan inilah gay lussac mengemukakan hukumnya

Hipotesis Avogadro

Untuk menjelaskan hukum gay lussac di atas maka pada tahun 1811 Amadeo Avogadro (17761956)dari italia mengajukan yang kemudian di sebut teori avogadro.Mengapa perbandingan volume
gas-gas dalam suatu reaksi merupakan bilangan sederhana? Banyak ahli termasuk Dalton dan Gay
Lussac gagal menjelaskan hokum perbandingan volume yang ditemukan oleh Gay Lussac.
Ketidakmampuan Dalton karena ia menganggap partikel unsur selalu berupa atom tunggal
(monoatomik). Pada tahun 1811, Amedeo Avogadro menjelaskan percobaan Gay Lussac. Menurut
Avogadro, partikel unsur tidak selalu berupa atom tunggal (monoatomik), tetapi berupa 2 atom
(diatomik) atau lebih (poliatomik). Avogadro menyebutkan partikel tersebut sebagai molekul.

2 vol gas hidrogen (T,P) + 1 vol gas oksigen(T,P) → 2 vol uap air (T,P)


Avogadro:

2 molekul hidrogen + 1 molekul oksigen → 2 molekul air

2 H2 + O2 → 2 HxOy

Dari percobaan lain dapat di tentukan bahwa perbandingan massa hidrogen dengan oksigen dalam
air adalah 1:7.9367

Oleh karena rumus kimia air adalah H2O berarti,

massa atom 1 atom oksigen : massa 2 atom hidrogen = 7.9367 : 1

massa atom 1 atom oksigen : massa 1 atom hidrogen = 7.9367 : 0.5

= 15.8734

jadi,massa 1 atom oksigen adalah 15,8734 kali massa 1 atom hidrogen

kita katakan bahwa massa atom relatif oksigen terhadap hidrogen = 15.8734


Dari sini Avogadro mengajukan hipotesisnya yang dikenal hipotesis Avogadro yang berbunyi: “Pada
suhu dan tekanan yang sama, semua gas dengan volume yang sama akan mengandung jumlah
molekul yang sama pula.” Jadi, perbandingan volume gas-gas itu juga merupakan perbandingan
jumlah molekul yang terlibat dalam reaksi. Dengan kata lain perbandingan volume gas-gas yang
bereaksi sama dengan koefisien reaksinya (Martin S. Silberberg, 2000). Marilah kita lihat bagaimana
hipotesis Avogadro dapat menjelaskan hukum perbandingan volume dan sekaligus dapat
menentukan rumus molekul berbagai unsur dan senyawa.