PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA (3)

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA
Galuh Lestari
Email: galuhlestari97@yahoo.com
Politeknik Negeri Malang
Jalan Soekarno Hatta No.9 Malang

Abstrak: Pancasila sebagai ideologi Negara diperoleh dari sifat dasarnya yang pertama dan utama (pokok),
yakni dasar Negara yang dioperasionalkan secara individual maupun sosial dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara untuk mencapai cita-cita kemerdekaan Indonesia. Pancasila sebagai ideologi
menyerupai norma agendi, yaitu norma atau pedoman untuk bertindak/ berbuat. Dan sesuai dengan dalil bahwa
segala sesuatu harus bertindak menurut kodrat masing-masing (Noblesse oblige), maka manusia pun harus
bertindak menurut kodrat rasionalnya karena manusia adalah makhluk jasmani-rohani yang berakal budi.
Kata Kunci: ideologi, pancasila, norma

PENGERTIAN IDEOLOGI
Ideologi ditinjau dari segi etimologi berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua kata
yaitu idea dan logia. Idea mempunyai arti melihat dan logia mempunyai arti berbicara atau
teori. Jadi ideologi mempunyai arti sebagai gagasan umum atau merupakan konsep sebagai
hasil dari pemikiran. Pancasila pada hakikatnya adalah sistem nilai yang merupakan
kristalisasi nilai-nilai luhur kebudayaan bangsa Indonesia sepanjang sejarah, yang berakar
dari unsur-unsur kebudayaan luar yang sesuai sehingga secara keseluruhannya terpadu

menjadi kebudayaan bangsa indonesia. Nilai-nilai yang terkandung didalam Pancasila sudah
ada dan hidup sejak zaman dulu yang tercermin dalam kehidupan sehari-hari. Padangan yang
diyakini kebenarannya itu menimbulkan tekad bagi bangsa Indonesia untuk mewujudkan
dalam sikap dan perbuatannya.
Sifat-sifat dari ideologi bisa diukur dengan melihat sifat pendukung ideologi terhadap
ideologinya. Maka akan menimbulkan dua sifat dari ideologi yaitu :
a) Ideologi bersifat terbuka, bila pendukungnya bisa menerima pengaruh dari luar dan
mampu menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Ideologi ini mempunyai sifat yang
rasional.
b) Ideologi bersifat tertutup, bila pendukungnya tidak bisa menerima pengaruh dari luar,
sehingga mempunyai sifat yang dogmatis.
Ada beberapa cara dalam mengungkapkan suatu ideologi yaitu:
1) Simbol
Simbol biasanya berupa semboyan-semboyan seperti Demokrasi, Republik, Liberty, Fasis
dan sebagainya. Simbol merupakan penyederhanaan dari atau generalisasi dari pada wujud
ideologi yang diperjuangkan.
2) Mitos

Mitos Merupakan kepercayaan yang ditanamkan agar diyakini kebenaran ideologi yang ada
dan adanya hal-hal yang dimitoskan itu hanyalah khayalan semata. Sebagai contoh adalah

nostalgia di masa lalu atau ramalan yang gemilang tentang masa depan suatu Negara
3) Dikaitkan dengan landasan dari ilmu pengetahuan
Ideologi seringkali dikaitkan dengan landasan ilmu pengetahuan yang rasional untuk
mendapatkan legitimasi dari agama.
FUNGSI IDEOLOGI BAGI SUATU NEGARA
Ideologi sebagai hasil pemikiran yang akan mempengaruhi sikap dan tingkah laku
masyarakat. Sehingga ideologi mempunyai fungsi sebagai : Struktur kognitif, adalah segala
pengetahuan yang bisa dijadikan landasan untuk dapat memahami dan juga menafsirkan
kejadian dialam sekitarnya. Orientasi dasar, untuk membuka wawasan yang bisa
memberikan makna dan juga memperlihatkan tujuan didalam kehidupannya. Norma-norma,
yang jadi pedoman seseorang dalam bertindak. Alat bagi seseorang untuk menemukan
identitasnya. Pendidikan bagi masyarakat agar berprilaku sesuai dengan norma yang
terkandung didalamnya. Ideologi mampu mempengaruhi pola berpikir, bersikap dan
berperilaku masyarakat dalam mencapai tujuan hidup yang dicita-citakan. Ideologi memiliki
peranan penting dalam memberikan arah dan gerak pertumbuhan, perkembangan dan
pembangunan masyarakat suatu Negara.
PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NASIONAL
Pancasila adalah suatu ideologi yang mendasarkan pada nilai-nilai Pancasila baik itu nilai
Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan dan Keadilan. Menurut Alfian, Pancasila
memiliki kualitas yang tinggi sebagai suatu ideologi karena mengandung 3 dimensi yang

diperlukan untuk itu, yaitu :
a) Dimensi Idealistis yaitu nilai-nilai dasar yang terkandung dalam Pancasila yang bersifat
sistematis dan rasional.
b) Dimensi Realistis yaitu suatu ideologi harus mampu mencerminkan realitas yang hidup
dan berkembang dalam masyarakat.
c) Dimensi Fleksibilitas, yaitu bahwa ideologi tersebut memiliki keluwesan yang
memungkinkan dan dapat merangsang pengembangan pemikiran yang baru yang relevan
terhadap dirinya, tanpa menghilangkan hakekat atau jati dirinya yang terkandung dalam nilainilai dasarnya.
Berdasarkan pengertian tentang ideologi terbuka tersebut, nilai-nilai yang terkandung dalam
ideologi Pancasila adalah sebagai berikut :
1) Nilai Dasar, Nilai dasar ini merupakan esensi sila-sila Pancasila yang bersifat universal,
sehingga di dalamnya terkandung cita-cita, tujuan serta nilai yang baik dan benar.
2) Nilai Instrumental, sebagai penjabaran lebih lanjut dari nilai-nilai dasar ideologi Pancasila.
Misalnya GBHN, undang undang, departemen-departemen sebagai lembaga pelaksana.
3) Nilai Praksis, yaitu merupakan realisasi nilai-nilai instrumental dalam pengamalan yang
bersifat nyata dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat, berbangsa dan bernegara.

PERBANDINGAN PANCASILA DENGAN IDEOLOGI LAIN
Berikut beberapa perbandingan ideologi pancasila dengan ideologi lain dalam beberapa
aspek, yaitu:

1) Politik Hukum
Pancasila =>> Demokrasi Pancasila, hukum untuk menjunjung tinggi keadilan, keberadaan
individu dan masyarakat. Politik bebas aktif.
Sosialisme =>> Demokrasi untuk kolektivitas, diutamakan kebersamaan, masyarakat sama
dengan negara.
Komunisme =>> Demokrasi rakyat, berkuasa mutlak satu parpol. Hukum untuk
melanggengkan komunis.
Liberalisme =>> Demokrasi liberal, hukum untuk melindungi individu, dalam politik
mementingkan individu.
2) Ekonomi
Pancasila =>> Peran negara ada untuk tidak terjadi monopoli yang dapat merugikan rakyat.
Sosialisme =>> Peran negara kecil, kapitalisme, dan monopolisme
Komunisme =>> Peran negara dominan, demi kolektivitas berarti demi negara, monopoli
negara.
Liberalisme =>> Peran negara kecil, swasta mendominasi, kapitalisme, monopolisme, dan
persaingan bebas.
3)Agama
Pancasila =>> Bebas memilih agama, agama harus menjiwai dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Sosialisme =>> Agama harus mendorong berkembangnya kebersamaan, diutamakan

kebersamaan.
Komunisme =>> Agama harus dijauhkan dari masyarakat, Atheis.
Liberalisme =>> Agama urusan pribadi, bebas beragama(memilih agama/Atheis).
4) Pandangan terhadap individu dan masyarakat
Pancasila =>> Individu diakui keberadaannya, hubungan individu dilandasi dengan
3S(selaras, serasi, seimbang).
Sosialisme =>> Masyarakat lebih penting dibandingkan dengan individu.
Komunisme =>> Individu tidak penting, masyarakat tidak penting, kolektivitas yang
dibentuk negara lebih penting.
Liberalisme =>> Individu lebih penting daripada masyarakat, masyarakat diabdikan bagi
individu.
5) Ciri Khas
Pancasila =>> Demokrasi pancasila, bebas memilih.
Sosialisme =>> Kebersamaan dan akomodasi
Komunisme =>> Atheisme, Dogmatis, Otoriter, ingkar HAM.
Liberalisme =>> Penghargaan atas HAM, demokrasi, negara hukum, menolak dogmatis.

Berdasarkan sifat ideologi pancasila bersifat terbuka yang berarti senantiasa mengantisipasi
perkembangan aspirasi rakyat sebagai pendukung ideologi serta menyesuaikan dengan
perkembangan zaman. Ideologi Pancasila merupakan wahana bagi tercapainya tujuan bangsa.

DAFTAR RUJUKAN
Abdulgani, Roslan. 1988. Pancasila Pengalaman Sebuah Ideologi. Jakarta: Grasindo.
Apri Wibowo. 2013. Perbandingan Pancasila Dengan Ideologi Lain. (Online),
(http://apriwibowosas.blogspot.co.id/2013/perbandingan-ideologi-pancasiladengan.html), diakses pada tanggal 30 September 2016.