Kepuasan Kerja dan Konflik kerja

Kepuasan Kerja dan
Konflik
Evien Akbar
Faizal Trihabsoro
Fajar Allan Nuari
Fikri Suhariadi

Kepuasan Kerja
• Keadaan emosional yang menyenangkan dengan mana
para karyawan memandang pekerjaan mereka.
Kepuasan kerja mencerminkan perasaan seseorang
terhadap pekerjaannya. Ini dampak dalam sikap positif
karyawan terhadap pekerjaan dan segala sesuatu yang
dihadapi di lingkungan kerjanya. #TaufikNurHidayat

Faktor – Faktor yang Mempengaruhi
Kepuasan Kerja
• Pekerjaan itu sendiri (Work It self)
• Atasan(Supervision)
• Teman sekerja (Workers)
• Promosi(Promotion)

• Gaji/Upah(Pay)

Work It Self
• Setiap pekerjaan memerlukan suatu keterampilan
tertentu sesuai dengan bidang nya masing-masing.
Sukar tidaknya suatu pekerjaan serta perasaan
seseorang bahwa keahliannya dibutuhkan dalam
melakukan pekerjaan tersebut, akan meningkatkan atau
mengurangi kepuasan kerja.

Supervision
• Atasan yang baik berarti mau menghargai pekerjaan
bawahannya. Bagi bawahan, atasan bisa dianggap
sebagai figur ayah/ibu/teman dan sekaligus atasannya.

Workers
• Merupakan faktor yang berhubungan dengan hubungan
antara pegawai dengan atasannya dan dengan pegawai
lain, baik yang sama maupun yang berbeda jenis
pekerjaannya.


Promotion
• Merupakan faktor yang berhubungan dengan ada
tidaknya kesempatan untuk memperoleh peningkatan
karier selama bekerja.

Pay
• Merupakan faktor pemenuhan kebutuhan
pegawai yang dianggap layak atau tidak.

hidup

Aspek-aspek lain yang terdapat
dalam kepuasan kerja
• Kerja yang secara mental menantang
• Ganjaran yang pantas
• Kondisi kerja yang mendukung
• Rekan kerja yang mendukung
• Kesesuaian kepribadian dengan pekerjaan


Kerja yang Secara Mental
Menantang
• Kebanyakan Karyawan menyukai pekerjaan-pekerjaan
yang
memberi
mereka
kesempatan
untuk
menggunakan keterampilan dan kemampuan mereka
dan menawarkan tugas, kebebasan dan umpan balik
mengenai
betapa
baik
mereka
mengerjakan.
Karakteristik ini membuat kerja secara mental
menantang. Pekerjaan yang terlalu kurang menantang
menciptakan
kebosanan,
tetapi

terlalu
banyak
menantang menciptakan frustasi dan perasaan gagal.
Pada kondisi tantangan yang sedang, kebanyakan
karyawan akan mengalamai kesenangan dan kepuasan.

Ganjaran yang Pantas
• Para karyawan menginginkan sistem upah dan kebijakan promosi yang mereka
persepsikan sebagai adil,dan segaris dengan pengharapan mereka. Pemberian
upah yang baik didasarkan pada tuntutan pekerjaan, tingkat keterampilan individu,
dan standar pengupahan komunitas, kemungkinan besar akan dihasilkan
kepuasan. tidak semua orang mengejar uang. Banyak orang bersedia menerima
baik uang yang lebih kecil untuk bekerja dalam lokasi yang lebih diinginkan atau
dalam pekerjaan yang kurang menuntut atau mempunyai keleluasaan yang lebih
besar dalam kerja yang mereka lakukan dan jam-jam kerja.
• Tetapi kunci yang manakutkan upah dengan kepuasan bukanlah jumlah mutlak
yang dibayarkan; yang lebih penting adalah persepsi keadilan. Serupa pula
karyawan berusaha mendapatkan kebijakan dan praktik promosi yang lebih
banyak, dan status sosial yang ditingkatkan. Oleh karena itu individu-individu yang
mempersepsikan bahwa keputusan promosi dibuat dalam cara yang adil (fair and

just) kemungkinan besar akan mengalami kepuasan dari pekerjaan mereka.

Kondisi Kerja yang Menantang
• Karyawan peduli akan lingkungan kerja baik untuk
kenyamanan pribadi maupun untuk memudahkan
mengerjakan tugas. Studi-studi memperagakan bahwa
karyawan lebih menyukai keadaan sekitar fisik yang
tidak berbahaya atau merepotkan. Temperatur (suhu),
cahaya, kebisingan, dan faktor lingkungan lain
seharusnya tidak esktrem (terlalu banyak atau sedikit).

Rekan Kerja yang Mendukung
• Orang-orang mendapatkan lebih daripada sekedar uang
atau prestasi yang berwujud dari dalam kerja. Bagi
kebanyakan karyawan, kerja juga mengisi kebutuhan
akan sosial. Oleh karena itu bila mempunyai rekan
sekerja yang ramah dan menyenagkan dapat
menciptakan kepuasan kerja yang meningkat. Tetapi
Perilaku atasan juga merupakan determinan utama dari
kepuasan.


Kesesuaian Kepribadian dengan
Pekerjaan
• Pada hakikatnya orang yang tipe kepribadiannya
kongruen (sama dan sebangun) dengan pekerjaan yang
mereka pilih seharusnya mendapatkan bahwa mereka
mempunyai bakat dan kemampuan yang tepat untuk
memenuhi tuntutan dari pekerjaan mereka. Dengan
demikian akan lebih besar kemungkinan untuk berhasil
pada pekerjaan tersebut, dan karena sukses ini,
mempunyai kebolehjadian yang lebih besar untuk
mencapai kepuasan yang tinggi dari dalam kerja
mereka.

Konflik
• Konflik adalah persaingan yang kurang sehat
berdasarkan ambisi dan sikap emosional dalam
memperoleh kemenangan. Konflik akan menimbulkan
ketegangan, konfrontasi, perkelahian, dan frustasi jika
tidak dapat diselesaikan.


PENYEBAB KONFLIK
• Tujuan
Tujuan yang sama yang ingin dicapai akan merangsang timbulnya persaingan dan
konflik diantara individu atau kelompok karyawan.

• Ego Manusia
Ego manusia yg selalu ingin lebih berhasil dari manusia lainnya akan menimbulkan
persaingan atau konflik.

• Kebutuhan
Kebutuhan material dan non material yang terbatas akan menimbulkan persaingaan
dan konflik.

• Perbedaan Pendapat
Perbedaan pendapat akan menimbulkan persaingan atau konflik. Jika
perbedaan pendapat tidak terselesaikan, akan timbul persaingan atau konflik
yang kadang-kadang menyebabkan perpecahan.

• Salah Paham

Salah paham dpt menyebabkan persaingan/konflik karyawan.

• Perasaan Dirugikan
Perasaan dirugikan karena perbuatan orang lain akan menimbulkan
persaingan atau konflik. Setiap orang tidak dapat menerima kerugian dari
perbuatan orang lain, sehingga harus dicegah agar tidak menimbulkan konflik.

• Perasaan Sensitif
Perasaan sensitif atau mudah tersinggung akan
menimbulkan konflik. Perilaku atau sikap seseorang dpt
menyinggung perasaan orang dan menimbulkan konflik.
Konflik terjadi karena harga dirinya tersinggung.

KEBURUKAN KONFLIK
• Kerjasama kurang serasi dan harmonis diantara
karyawan.
• Merangsang sikap2 emosional karyawan
• Menimbulkan sikap apriori.
• Meningkatkan absen dan turn over karyawan
• Kerusakan produksi dan kecelakaan semakin

meningkat.

Cara untuk mengatasi konflik
• Menghadapi masalah
Segera hadapi orang yang memiliki masalah dengan Anda, karena
membiarkan masalah hingga berlarut-larut tidak baik dilakukan dan semakin
susah untuk menyelesaikannya.
• Berbicara dengan baik
Ketika menghadapi rekan kerja yang bermasalah dengan Anda, berbicaralah
dengan nada tenang, sopan, dan rasional. Tetap fokus pada situasi dan
kenyataan yang ada dan hindari gosip maupun menyerang lawan bicara.
• Bersikap tenang
Hati-hati dengan bahasa tubuh, ekspresi wajah, dan juga nada bicara yang
digunakan. Anda sebaiknya tegas namun tidak menyerang orang yang
bermasalah dengan Anda.

• Menghargai pendapat
Setelah mendengar pendapat dari lawan bicara, berikan kesan
bahwa Anda tertarik dengan apa yang ia katakan. Kemudian
sampaikan pemikiran Anda senetral mungkin untuk menghindari

konflik yang lebih lanjut.
• Mengajak berdamai
Anda dan lawan bicara sudah sama-sama menyampaikan
pendapat, kini saatnya untuk mengajaknya berdamai. Tetap
fleksibel jika rekan kerja Anda menginginkan beberapa syarat
tertentu.
• Meminta bantuan
Apabila cara tersebut di atas kurang berhasil, Anda bisa mulai
meminta bantuan kepada atasan. Sampaikan permasalahan
secara apa adanya dan jangan sampai merengek pada bos.

Meskipun pada akhirnya
Anda mampu mengatasi
konflik di tempat kerja,
namun ada baiknya jika Anda
bisa menghindari masalah
dengan rekan kerja dan
selalu menjaga hubungan