BAB I PENDAHULUAN - Proposal revisi 4 OVOP

  PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

  Kuliah Kerja Nyata ( KKN ) merupakan salah satu wujud Tri Dharma Perguruan Tinggi melalui pemberian pengalaman belajar dan bekerja kepada para mahasiswa tentang penerapan dan pengembangan ilmu dan teknologi di luar kampus. Dalam KKN mahasiswa belajar mengaitkan antara dunia akademik –teoretik dengan dunia empirik-praktis bagi pemecahan permasalahan masyarakat agar masyarakat mampu memberdayakan dirinya untuk menolong diri mereka sendiri ( to help

  people to help themselves ).

  Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) mulai dimasukkan dalam sistem pendidikan tinggi pada tahun 1971. Program ini adalah bentuk pengabdian kepada masyarakat oleh mahasiswa sebelum di wisuda menjadi seorang sarjana. Tujuan pelaksanaannya untuk penyebarluasan

  IPTEK oleh perguruan tinggi yang dirasa jauh dari jangkauan masyarakat umum. Selanjutnya pada awal tahun 1980 Program KKN juga digunakan untuk mempercepat proses pembangunan dengan menjadikan mahasiswa sebagai agent of change (agen pembaharuan), dan agent of development (agen pembangunan).

  Permasalahan muncul ketika penempatan mahasiswa di sebagian besar Perguruan Tinggi dalam program KKN, tidak dijalankan dengan perencanaan matang yang visioner. Kondisi tersebut membuat perkembangan KKN di tahun 1990-an kurang memberikan dampak signifikan bagi masyarakat. Program KKN yang dilaksanakan tidak mampu beradaptasi dengan perkembangan permasalahan masyarakat. Kondisi tersebut membuat masyarakat tidak terlalu antusias menanggapi kedatangan peserta KKN. Dinilai pihak mahasiswa merasa kehadirannya tidak lagi bermanfaat bagi masyarakat, karena penyelenggaraan KKN tidak memperhatikan kesesuaian dengan disiplin ilmu yang ditekuni mahasiswa. Hal tersebut mendorong mahasiswa hanya mengejar program KKN yang inovatif, serta mampu memberikan solusi yang tepat untuk berbagai permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat.

  Pendekatan one village one product (OVOP) yang berasal dari Oita, Jepang merupakan suatu pendekatan pengembangan potensi daerah di satu wilayah untuk menghasilkan produk yang mampu bersaing di pasar global, dengan tetap memiliki ciri khas keunikan karakteristik dari daerah tersebut. Produk yang dihasilkan adalah produk yang memanfaatkan sumber daya lokal, baik sumber daya alam, maupun sumber daya manusia. OVOP adalah suatu gerakan masyarakat yang secara integratif berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap potensi dan kekayaan daerah, meningkatkan pendapatan para pelaku usaha dan masyarakat, dan sekaligus meningkatkan rasa percaya diri dan kebanggaan terhadap kemampuan yang dimiliki masyarakat dan daerahnya.

  One village one product atau satu desa satu produk memiliki tujuan

  untuk mengembangkan produk unggulan daerah yang memiliki potensi pemasaran lokal maupun global, mengembangkan dan meningkatkan kualitas serta nilai tambah produk agar dapat bersaing dengan produk impor. Meningkatkan produk unggulan tiap daerah dalam skala kecil tentu akan mempermudah proses integrasi pengetahuan yang berimbas pada pemerataan kemampuan. Kemampuan ini disesuaikan dengan kualitas sumber daya manusia dan kuantitas dari produksi yang ada di wilayah tersebut. Untuk meningkatkan potensi asli daerah supaya mampu bersaing di tingkat global, OVOP disesuaikan dengan kompetensi daerah, dimana akan dipilih produk unggulan yang unik dan khas di daerah tersebut untuk menjadi produk kelas global.

  Pembangunan desa agar lebih mandiri dengan pendekatan one

  

village one product perlu mendapat perhatian dan menjadi titik fokus bagi

  mahasiswa KKN Unswagati, sehingga memerlukan langkah strategis dan terencana untuk mewadahi konsep OVOP. Adanya kebutuhan untuk wadah menampung aspirasi, mengintegrasikan potensi sumber daya alam maupun sumber daya manusia tersebut serta merangkul atau menjadi posdaya. Secara umum posdaya diartikan sebagai sarana atau lembaga sosial bagi keluarga dan masyarakat untuk bersama – sama mengatasi permasalahan yang dihadapi dalam bidang kewirausahaan, pendidikan dan pelatihan keterampilan, program KB dan kesehatan serta lingkungan. Selain itu Posdaya merupakan upaya untuk memperbaiki kualitas sumber daya manusia yang diukur dengan Indeks Pembangunan Sumber Manusia (IPM) atau pencapaian tujuan dan sasaran Millenium Development Goals (MDGs).

  Masyarakat Desa Nanggerang yang berada di kabupaten Majalengka memiliki potensi kewirausahaan yang baik untuk dikembangkan, karena warga Desa Nanggerang memiliki rutinitas dalam pembuatan anyaman dari bambu yang diproduksi menjadi berbagai bentuk barang kebutuhan sehari – hari seperti bakul. Namun masih disayangkan warga masyarakat belum mampu melihat peluang besar dalam hal pemasaran produk. Pemasaran hasil produksi anyaman dapat dikatakan masih belum optimal, karena pemasaran dilakukan secara tradisional yaitu produk dijual kepada para agen dengan harga yang cukup minim, sedangkan agen dapat menjual ke pasar regional, naional, bahkan global dengan harga yang tinggi dan keuntungan yang lebih besar. Padahal apabila warga setempat memiliki pengetahuan yang lebih mengenai

  IPTEK maka dengan sangat mudah produk di pasarkan secara luas melalui internet.

  Minimnya pengetahuan warga tentang internet menjadi permasalahan utama dalam pengembangan usaha menengah kecil mikro (UMKM). Warga yang masih belum memahami tentang manfaat jaringan internet sangat perlu untuk dibenahi agar mereka dapat lebih kreatif dalam hal pemasaran produk.

  Pemasaran produk melalui jejaring internet atau dikenal dengan istilah penjualan online merupakan suatu terobosan baru yang inovatif yang sedang marak dilakukan oleh banyak orang karena dengan penjualan online dapat memudahkan para produsen dalam hal mengenalkan produk kepada para konsumen atau pembeli.

  Secara umum internet adalah jaringan komunikasi global yang terbuka dan menghubungkan jutaan bahkan milyaran jaringan komputer dengan berbagai tipe komunikasi telepon, satelit dan lain sebagainya. Dengan jaringan komunikasi secara global yang dapat diakses oleh khalayak banyak maka hal ini menjadi keuntungan bagi warga masyarakat Nanggerang dalam hal pemasaran produk.

  Internet yang digunakan sebagai suatu jaringan komunikasi global akan menjadi sebuah kebutuhan untuk menggali pengetahuan, menghubungkan warga Nanggerang dalam suatu jejaring bisnis dan membuat komunitas usaha sebagai link and match yang saling bekerja sama sehingga terbentuk simbiosis mutualisme. Jaringan internet yang menjadi solusi dalam hal pengembangan usaha yang bertitik fokus pada pemasaran secara online diharapkan mampu menjadikan warga Desa Nanggerang agar menjadi desa mandiri berbasis IPTEK yang sejahtera.

B. Tujuan

  Adapun tujuan dari program kerja Tim KKN Desa Nanggerang yang berpacu dari permasalahan diatas maka dapat dijelaskan sebagai berikut :

  1. Tujuan Umum Memberdayakan potensi Desa Nanggerang melalui Posdaya untuk mencapai identitas one village one product atau satu desa satu produk serta memberikan aspirasi kewirausahaan melalui jejaring internet guna mengembangkan unit bisnis secara global agar tercipta Desa Nanggerang yang mandiri dan keluarga yang makmur/sejahtera.

  2. Tujuan Khusus Bidang Pendidikan - Mencerdaskan warga masyarakat Desa Nanggerang dengan fokus pada pengenalan internet serta meningkatkan wawasan tentang jejaring sosial dan memperkaya kualitas sumber daya manusia usia sekolah. Bidang Kesehatan dan Lingkungan - Membina keluarga yang binangkit dengan cara pola hidup sehat, meminimalisasi penyebaran TBC, memberantas penyebaran wabah Demam Berdarah, serta menjaga kebersihan lingkungan agar tetap asri sehingga tercipta lingkungan yang nyaman.

  Bidang Kewirausahaan - Mengembangkan potensi produk unggulan anyaman dan budidaya ikan lele melalui pemasaran secara online agar terbentuk unit bisnis yang berjejaring global serta memperluas pangsa pasar sehingga menjadikan Desa Nanggerang berdaya saing dalam perekonomian.

  • Bidang Komputer Membekali warga dengan keahlian di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.

C. Manfaat

  Terbentuknya Posdaya “Desa Nanggerang Sejahtera” yang mumpuni dan menguasai basis internet dapat menggairahkan iklim perekonomian secara positif dalam hal marketing dan membentuk iklim bisnis yang mengembangkan usaha menengah kecil mikro yang berdaya saing melalui produk unggulan sebagai ciri khas Desa Nanggerang. Kemandirian Desa Nanggerang dirasa mampu memberikan peningkatan pendapatan perkapita serta menjadi komponen pengukuran tingkat kesejahteraan suatu negara. Selain dari itu agar warga masyarakat Desa Nanggerang memiliki tubuh yang sehat dan jiwa yang kuat sehingga terbentuk masyarakat yang peduli kesehatan dan lingkungan.

  A. Nama

  Kegiatan utama ini bernama Posdaya “Desa Nanggerang Sejahtera” yang berlokasi di Desa Nanggerang Kecamatan Leuwimunding Kabupaten Majalengka guna memberdayakan sumber daya manusia yang melek internet serta mencapai identitas One Village One Product.

  B. Tema

  Kuliah Kerja Nyata PKM Posdaya TA 2015/2016 mengusung tema “Pemberdayaan Potensi Pedesaan melalui Posdaya untuk Mencapai Identitas One Village One Product”.

  C. Landasan

  1. Kegiatan ini terlaksana berkat kesanggupan kelompok 32 yaitu Tim KKN Desa Nanggerang yang melakukan kegiatan KKN di Desa Nanggerang sebagai tim penyelenggara.

  2. Kegiatan ini terselenggara berkat izin dari Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon dan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) kelompok 32.

  D. Target Pencapaian

  1. Terbentuknya Posdaya sebagai sarana atau wadah pemberdayaan keluarga dan penduduk untuk pengembangan SDM dan pengentasan kemiskinan. Sasaran utama pembentukan ini bukan semata – mata dengan tujuan membentuk posdaya melainkan memiliki tujuan agar warga masyarakat Desa Nanggerang dapat saling berperan aktif dalam membangun desa yang mandiri dalam segala bidang baik pendidikan, kesehatan, ekonomi, kebudayaan, keagamaan, dan lain sebagainya. Sehingga dapat dipertajam bahwa sasaran utama dari posdaya ini adalah warga masyarakat di usia produktif agar mampu mengembangkan usahanya dan meningkatkan pendapatan keluarga.

  Unswagati Desa Nanggerang yang dilaksanakan guna menggali potensi yang ada di Desa Nanggerang baik potensi Sumber Daya Alam, Sumber Daya Manusia, maupun Sumber Daya Modal.

  3. Terlaksananya program kerja Tim KKN Desa Nanggerang yang mampu memberikan perubahan positif bagi Desa Nanggerang sehingga menjadi acuan dalam peningkatan taraf hidup masyarakat yang kreatif dan inovatif.

  4. Menurunnya angka kemiskinan dan terciptanya keluarga yang mandiri sejahtera serta binangkit.

  5. Meningkatkan tingkat kesehatan ibu, anak dan keluarga, dan meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai pencegahan penyakit terlibat lingkungan, serta menekan angka kelahiran untuk lebih meningkatkan kesejahteraan keluarga.

  6. Terjalinnya suasana kerjasama antara perguruan tinggi Unswagati dengan pemerintah daerah, mitra usaha dan LSM.

  7. Menjadikan warga masyarakat Desa Nanggerang sebagai contoh desa yang mampu bersaing di pasar global dengan produk unggulan dan menguasai IPTEK.

  8. Membekali mahasiswa KKN Unswagati Cirebon

  E. Penyelenggara

  Pembentukan Posdaya Desa Nanggerang Sejahtera ini diselenggarakan oleh kelompok 32 Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon.

  F. Bentuk Kegiatan

  Tahapan dan uraian program kerja atau rencana kegiatan dapat dilihat pada Lampiran 1.

  G. Struktur Kepengurusan KKN Kelompok Nanggerang 32

  1 Ketua : Yudi Dwi Permadi

  3 Bendahara : Shella Ayu Rizky Siti Maryam

  4 Pokja Kesehatan : Rizki Khoirun Hafidah

  5 Pokja Pendidikan : Hamidah

  6 Pokja Kewirausahaan : Yuli Hadiyanti

  7 Pokja Komputer : Dessy Annur

  8 Anggota : Dita Nurfhadilah Indra Mahendra D Nurma Ramadhani Rizki Khoirun Hafidah Kelly Andriana M. Saepudin Rifqi Mardi Erik Dian Permana Nindy Pratiwi Sofa Marwah

H. Indikator Keberhasilan

  1. Indikator Kuantitatif Masyarakat berperan aktif dalam pembentukan posdaya dan - pengorganisasiannya.

  Masyarakat berperan aktif dalam sosialisasi melek internet dalam - rangka one village one product.

  2. Indikator Kualitatif Masyarakat mampu memenuhi kebutuhan membangun Desa Nanggerang Mandiri dan keluarga sejahtera.

BAB III PENUTUP Demikian proposal program kerja Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini Kami

  susun. Kami berharap semoga proposal acara ini dapat memberikan gambaan dan respon yang positif dan baik dari berbagai pihak yang terkait sesuai dengan tujuan kegiatan, sehingga kegiatan ini dapat berlangsung lancar dan bermanfaat bagi Kita semua. Hal – hal yang belum diatur dalam proposal ini akan diatur kemudian.

  Majalengka, 26 Februari 2016 Ketua Kelompok KKN Dosen Pembimbing Lapangan

  

Yudi Dwi Permadi Surya Amami Pramudtya,S.Si.,M.Si

  112070130 NIDN. 0414088703

  

L A M P I R A N

Lampiran 1. Tahap – Tahap Kegiatan

  2X

  a. Melakukan

  2. Tahap Pelaksanaan Pengenalan Internet

  Tim KKN Unswagati Anggota Tim KKN

  1 Pendataan ke rumah – rumah warga Desa Nanggerang Diskusi oleh Tim KKN

  1X Warga Desa Nanggerang

  3X

  c. Pemantapan konsep

  Nama Desa : Desa Nanggerang Kecamatan Leuwimunding Kabupaten Majalengka Jumlah Dukuh / RW : Nama Ketua Tim : Yudi Dwi Permadi Target Posdaya yang dibentuk : Pengenalan internet untuk memberdayakan pemasaran produk desa Jumlah Anggota Tim : 19 orang Nama Kabupaten : Majalengka Tanggal Mulai Tugas :

  b. Identifikasi potensi desa, pendataan dan pemetaan

  a. Observasi

  1. Tahap Persiapan

  Program dan Tahap – Tahap Kegiatan Volum e Sasaran Jadwal (Minggu Ke-) Bentuk Kegiatan Pelaksana / Penanggung Jawab Rencana Anggaran

  30 Maret 2016

  25 Februari 2016 Tanggal Rencana Selesai Tugas :

  3X Warga Desa 2,3 Sosialisasi Mahasiswa warga masyarakat produktif mengenai pentingnya internet.

  b. Sosialisasi Anak usia sekolah pengenalan

  5X SMP-SMA/SMK

  2 Sosialisasi Ketua Pokja internet kepada Komputer anak usia 12-18 tahun.

  c. Penyuluhan Pemuda, warga

  2 Penyuluhan jaringan internet,

  5X usia produktif komponen pendukung, serta aplikasi berbasis internet.

  d. Pembelajaran

  10X 2,3,4 Pengajaran pembuatan blog, Rp 200.000,00 situs online, dan jejaring sosial yang dapat digunakan untuk kegiatan marketing.

  e. Evaluasi

  2X 2,4 Penilaian dan Pengendalian Anggota Tim program kerja KKN Lingkungan

  a. Penyuluhan Napis

  3X Warga dan kader

  3 Penyuluhan Ketua Pokja (untuk anak dan Posyandu

  Kesehatan dan ibu hamil) serta Lingkungan kaderisasi.

  b. Penyuluhan TBC

  1X

  3 Penyuluhan pada hari TBC Warga Masyarakat sedunia. Desa Nanggerang

  c. Edukasi dan aksi

  1X

  3 Aksi Rp 250.000,00 memberantas

  DBD.

  d. Penyuluhan

  1X Warga usia subur

  4 Penyuluhan Keluarga Berencana (KB).

  Bidang Pendidikan

  a. Pengajaran bahasa

  6X PAUD, SD 2,3 Pengajaran Ketua Bidang Indonesia sesuai

  Pendidikan EYD SD,SMP

  b. Kursus bahasa

  6X 2,3 Pengajaran Inggris gratis

  c. Pembuatan papan

  1X

  3 Gotong royong, kerja bakti Rp 100.000,00 kata untuk petunjuk tempat

  d. Happy house

  5X PAUD 2,3 untuk anak Pembinaan

  TK,SD,SMP Anak SD,SMP koma Bidang Kewirausahaan

  a. Pembuatan

  4X Warga Desa usia

  2 Penyuluhan Ketua Bidang Rp 150.000 anyaman kreatif produktif Pendidikan

  b. Pemasaran produk

  5X 2,3 Sosialisasi secara online c. Budi daya ikan lele

  3X

  3 Pembinaan Mahasiswa Rp 200.000

  d. Pemasaran kripik

  4X 2,3 ikan lele secara online

  e. Sosialisasi

  1X

  4 Sosialisasi dan penyuluhan Mahasiswa kewirausahaan mengenai administrasi surat ijin usaha. Bidang Komputer

  a. Pengenalan

  4X SMP,SMA 2,3 Sosialisasi Ketua Tim Pokja Rp 100.000,00 internet Komputer

  b. Pengenalan

  4X

  3 microsoft office Pengajaran Mahasiswa

  (Ms.Word dan Excell).

TOTAL ESTIMASI BIAYA

  Rp 1.500.000,00