BAB I PENDAHULUAN - BUKU PANDUAN KKN 16.17 GANJIL 2

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Sejarah dan Perkembangan KKN

  Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu wujud Tri Dharma Perguruan Tinggi melalui pemberian pengalaman belajar dan bekerja kepada para mahasiswa tentang penerapan dan pengembangan ilmu dan teknologi di luar kampus. Dalam KKN mahasiswa belajar mengkaitkan antara dunia akademik-teoritik dengan dunia empirik- praktis bagi pemecahan permasalahan masyarakat agar masyarakat mampu mem- berdayakan dirinya untuk menolong diri mereka sendiri (to help people to help themselves).

  Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) mulai dimasukan dalam sistem pendidikan tinggi pada tahun 1971. Program ini adalah bentuk pengabdian kepada masyarakat oleh mahasiswa sebelum di wisuda menjadi seorang sarjana. Tujuan pelaksanaannya untuk penyebarluasan IPTEK oleh perguruan tinggi yang dirasa jauh dari jangkauan masyarakat umum. Selanjutnya pada awal tahun 1980 Program KKN juga digunakan untuk mempercepat proses pembangunan dengan menjadikan mahasiswa sebagai agent of

  change (agen pembaharuan), dan agent of development (agen pembangunan).

  Permasalahan muncul ketika penempatan mahasiswa di sebagian besar Perguruan Tinggi dalam program KKN, tidak dijalankan dengan perencanaan matang yang visioner. Kondisi tersebut membuat perkembangan KKN di tahun 1990-an kurang memberikan dampak signifikan bagi masyarakat. Program KKN yang dilaksanakan tidak mampu beradaptasi dengan perkembangan permasalahan masyarakat. Kondisi tersebut membuat masyarakat tidak terlalu antusias menanggapi kedatangan peserta KKN. Dilain pihak mahasiswa merasa kehadirannya tidak lagi bermanfaat bagi masyarakat, karena penyelenggaraan KKN tidak memperhatikan kesesuaian dengan disiplin ilmu yang ditekuni mahasiswa. Hal tersebut mendorong mahasiswa hanya mengejar pemenuhan SKS saja.

  Untuk menghadapi kendala tersebut dibutuhkan program KKN yang inovatif, serta mampu memberikan solusi yang tepat untuk berbagai permasalahan yang dihadapi oleh masyarkat.

1.2 Kuliah Kerja Nyata Penerapan Kemampuan Mahasiswa (KKN PKM) Unswagati

  Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pada Pasal 20 ayat 2 dinyatakan : ”Perguruan Tinggi berkewajiban menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat”. Pada Pasal 24 ayat 2 disebutkan : ”Perguruan tinggi memiliki otonomi untuk mengelola sendiri lembaganya sebagai pusat penyelenggaraan pendidikan tinggi, penelitian ilmiah, dan pengabdian masyarakat”.

  Program pengabdian kepada masyarakat merupakan salah satu program yang wajib dilaksanakan, baik oleh dosen maupun oleh mahasiswa, dengan berlandaskan pada prinsip-prinsip : kompetensi akademik, jiwa kewirausahaan (entrepreneurship), dan profesional, sehingga dapat menghasilkan program pengabdian kepada masyarakat yang bermutu, relevan, dan sinergis dalam meningkatkan pemberdayaan masyarakat.

  Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu bentuk pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa secara interdisipliner, institusional, dan kemitraan sebagai salah bentuk kegiatan tridharma perguruan tinggi. Seiring dinamika masyarakat, pemerintah daerah, pemerintah pusat maupun dunia global, maka program KKN di Unswagati diarahkan pada pola KKN yang berbasis pemberdayaan masyarakat.

  Di Unswagati, ada beberapa jenis KKN yang dilaksanakan yaitu KKN Tematik, KKN Posdaya dan KKN PKM. KKN Tematik yakni program KKN yang dikembangkan Unswagati bersama Pemerintah Propinsi Jawa Barat, kegiatanya KKN dirumuskan secara spesifik dalam bidang tertentu, berbasis masyarakat khusus atau kebijakan pembangunan dilokiasi tertentu. KKN Posdaya merupakan KKN terpadu kerjasama antara Unswagati dengan Yayasan Damandiri. Kegiatan KKN Posdaya dibentuk, dibina dan dikembangkan sebagai lembaga masyarakat berupa forum silaturahmi, advokasi, komunikasi, edukasi dan wadah kegiatan penguatan fungsi-fungsi keluarga secara terpadu yang dibentuk dan dilaksanakan dari, oleh dan untuk keluarga dan masyarakatnya. Sedangkan KKN PKM adalah KKN mandiri yang dilaksanakan oleh Unswagati. Kuliah Kerja Nyata Penerapan Keterampilan Mahasiswa (KKN PKM) merupakan salah satu program dalam pendidikan tinggi di Unswagati. KKN PKM lahir dari dasar pemikiran bahwa mahasiswa adalah calon sarjana sebagai penerus pembangunan yang juga harus dapat bekerja untuk memecahkan masalah–masalah pembangunan yang ada dalam masyarakat.

  Permasalahan di dalam pembangunan itu sangat kompleks dan perlu penanggulangan secara pragmatis. Untuk itu, perlu adanya persiapan atau pendidikan yang melatih para calon sarjana sebagai penerus pembangunan untuk bekerja secara interdisipliner dan menanggulangi permasalahan sesuai dengan kompetisi hard skills dan soft skills-nya.

  Dinamika kampus dan dinamika masyarakat senantiasa memunculkan tuntutan penyempurnaan penyelenggaraan KKN agar dirasakan efektifitasnya secara terukur. Bagi mahasiswa sebagai warga belajar, KKN memberikan kesempatan pengalaman hidup di tengah masyarakat untuk memahami dan menghayati kompleksitas permasalahan hidup, belajar merumuskan pilihan pemecahannya dan mendampingi upaya peningkatan kualitas kehidupan mereka. Bagi masyarakat sebagai wilayah dan sasaran pengabdian Perguruan Tinggi, KKN diharapkan memberikan pencerahan dan pemberdayaan agar mereka dapat menolong dirinya sendiri untuk peningkatan kualitas kehidupan mereka. Bagi Pemerintah, KKN sangat berguna untuk peningkatan sinergitas dan harmonisasi hubungan institusional antara Pemerintah dan Perguruan Tinggi serta untuk peningkatan performa pembangunan. Bagi lembaga-lembaga swasta yang terlibat dengan kegiatan KKN, menjadi media dan partner dalam perwujudan tanggung jawab sosial.

  Unswagati sebagai bagian integral masyarakat tentu saja turut bertanggung jawab terhadap berbagai persoalan yang ada di masyarakat. Unswagati yang juga sebagai bentuk academic social responsibility perguruan tinggi (PT), memiliki tanggung jawab moral untuk menanggulangi kemiskinan dengan segala metamorfosenya dan memajukan pembangunan bangsa.

  Kegiatan Kuliah Kerja Nyata KKN PKM, merupakan salah satu bentuk pengintegrasian kegiatan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. KKN- PKM dilaksanakan oleh mahasiswa dengan bimbingan para dosen pembimbing lapangan (DPL) dan dilaksanakan secara interdisipliner dan intrakurikuler. Karena itu, KKN PKM di Unswagati merupakan bagian integral dari kurikulum Unswagati yang mengandung unsur pendidikan dan unsur pengabdian masyarakat dengan porsi pendidikan yang lebih besar.

  Sebagai bagian integral dari sistem pendidikan tinggi maka dengan KKN- PKM diharapkan dapat menghasilkan sarjana penerus pembangunan yang lebih menghayati permasalahan yang sangat kompleks yang dihadapi masyarakat dalam pembangunan. Bersamaan dengan hal itu, mahasiswa juga sekaligus melakukan kegiatan belajar bersama masyarakat untuk menanggulangi berbagai permasalahan yang ada dalam masyarakat secara pragmatis dan interdisipliner.

  KKN PKM yang dikembangkan di Unswagati ini juga memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk menjadi motivator dalam pemberdayaan masyarakat. Berbagai potensi daerah dan sumber daya manusia yang ada di masyarakat, perlu diberdayakan dan dioptimalkan agar nantinya masyarakat benar-benar menjadi berdaya untuk mengembangkan daerahnya secara mandiri.

  1.3 Pengertian KKN PKM

  KKN–PKM adalah suatu bentuk pendidikan dengan cara memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa di tengah-tengah kehidupan masyarakat, dengan secara nyata turut membantu memecahkan masalah masyarakat berdasarkan kompetensi keilmuan masing-masing peserta KKN PKM. Kompentensi disesuaikan dengan situasi, kondisi, masalah, dan prioritas kebutuhan masyarakat di lapangan dengan pendekatan interdisipliner dan ilmiah. Oleh karena itu, selain kegiatan pengelolaan KKN– PKM tidak saja menjamin diperolehnya pengalaman belajar melakukan kegiatan pembangunan masyarakat secara kongkret yang bermanfaat bagi mahasiswa dan masyarakat di mana mereka ditempatkan, kegiatan dan pengelolaan KKN- PKM juga diarahkan untuk menjamin ”keterkaitan” antara dunia akademik, baik secara teoretik maupun empirik. Oleh sinergisitas antara masalah apa yang ada dalam masyarakat dengan kompetensi mahasiswa peserta KKN- PKM.

  1.4 Dasar Pemikiran

  Beberapa dasar pemikiran yang melandasi pentingnya KKN PKM, di Unswagati yakni :

  1. Untuk membangun aspek kebersamaan antarsivitas universitas;

  2. Sebagai tanggung jawab moral sivitas akademika kepada masyarakat;

  3. Sebagai bentuk pengabdian dan pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan (Corporate Social Responsibility/ CSR);

  4. Untuk menemukenali dan memecahkan masalah berdasarkan potensi masyarakat;

  5. Memberi kesempatan untuk penerapan aspek keilmuan dan kompetensi mahasiswa sesuai dengan kondisi masyarakat secara multidisipliner;

  6. Sebagai perubahan paradigma penyelenggaraan KKN menjadi KKN PKM; dan 7. Untuk meningkatkan kemampuan hard skills dan soft skills mahasiswa.

  Tanggung jawab akademik Unswagati sebagai perguruan tinggi adalah mendharmabaktikan aktivitas keilmuan (hard skills) dan nonkeilmuan (soft skills)-nya kepada masyarakat. Dalam menyelenggarakan dharma pengabdian, institusi perguruan tinggi melaksanakan berbagai aktivitas pembelajaran yang berkorelasi langsung dengan kebutuhan masyarakat, tidak hanya berkaitan dengan kompetensi keilmuan untuk kepentingan profesionalitas di lingkungan kerja melainkan juga komitmen sosial bersama masyarakat dalam menyelesaikan berbagai persoalan kemasyarakatan.

  Interaksi sosial antara perguruan tinggi dengan masyarakat secara langsung merupakan kebutuhan penyelenggaraan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran di Unswagati tidaklah berada di “menara gading”, yang tidak bersentuhan dengan problema dasar masyarakat. Perdebatan teoretik dan metodologik di ruang-ruang kelas harus diikuti dengan bagaimana mengimplementasikannya ke dalam masyarakat luar kampus. Asumsinya, harus ada konkretisasi perdebatan teoretik dan metodologik ke dalam aras praktis agar masyarakat secara langsung merasakan manfaat proses pembelajaran di perguruan tinggi.

  Sebagai salah satu perguruan tinggi, Unswagati memiliki komitmen membantu dan bersama masyarakat merancang perubahan sosial secara sistematis dan komprehensif. Komitmen Unswagati tidaklah bersifat parsial (fakultatif), melainkan universe sebagai jalinan keutuhan ilmu berdasarkan kepentingan universitas. Filosofi dasar universitas adalah penyelenggaraan berbagai disiplin ilmu yang tetap berada dalam koridor kesatuan ilmu (keragaman dalam kebersamaan). Setiap fakultas dan program disiplin ilmu tetap wajib menyelenggarakan kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan kompetensinya masing-masing, tetapi dalam rangka kepentingan kebersamaan haruslah diciptakan suatu sistem pembelajaran yang bersifat interdisipliner yang menunjukkan signifikasinya sebagai sebuah universitas.

  Dalam rangka kepentingan tersebut, program KKN PKM menemukan signifikansinya. Program KKN PKM merupakan kegiatan pendidikan (aktivitas intrakurikulum wajib Universitas, yaitu pembelajaran mahasiswa Unswagati sebagai program aliansi kebersamaan tingkat Universitas) yang dapat bermanfaat langsung pada masyarakat dan sebagai wujud penerapan hasil kegiatan penelitian.

  Program KKN PKM bukanlah sekedar aliansi antar fakultas atau program studi, melainkan sebagai bentuk tanggung jawab moral institusi untuk mengabdikan ilmunya kepada masyarakat. Program KKN PKM memberikan kesadaran bagi mahasiswa bahwa persoalan yang berkembang dalam masyarakat tidaklah dapat diselesaikan hanya melalui satu pendekatan keilmuan, melainkan keragaman pendekatan. Pada tingkatan yang lebih filosofis, program KKN PKM adalah implementasi lebih lanjut dari pemaknaan universitas pada Unswagati, bahwa ilmu adalah satu meskipun di dalamnya terdapat berbagai bentuk objek materi dan objek formal (sudut pandang/pendekatan). Selain itu, pada tingkatan empirik yang berkembang di masyarakat, ada banyak persoalan yang seringkali terjadi, yakni terdapat kesenjangan antara teori dengan fakta, program KKN PKM membantu mahasiswa menemukenali berbagai problem tersebut, dan bersama masyarakat membuat problem solving-nya.

  Program KKN PKM diselenggarakan sebagai upaya aliansi kebersamaan mahasiswa Unswagati, para mahasiswa dari berbagai program studi agar dapat saling menyapa sebelum berstatus menjadi alumni Unswagati yang ”excellence with morality”. Aliansi dan saling menyapa ini haruslah berangkat dari kesadaran bahwa tidak ada arogansi keilmuan dalam lingkungan Unswagati. Berbagai persoalan yang berkembang dalam masyarakat tidaklah dapat diselesaikan secara tuntas hanya berdasarkan satu pendekatan, melainkan keragaman pendekatan. Karakter keilmuan inilah yang dibangun dalam proses pembelajaran di Unswagati.

  Program KKN PKM Unswagati merupakan program pendidikan yang mendukung program utama pemerintah di masyarakat. Tujuannya adalah untuk menciptakan masyarakat yang sehat, cerdas, bermoral, dan mandiri. Program KKN PKM merupakan wujud empati dan implementasi nyata Nation & Social Responsibility terhadap problem bangsa (krisis multidimensi dan otonomi daerah) dan upaya peningkatan daya saing bangsa (produk nasional dan kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi di masyarakat). Program KKN PKM Unswagati diharapkan akan berdampak pula pada peningkatan peran dan citra Unswagati di masyarakat.

1.5 Dasar Hukum

  Dasar hukum penyelenggaraan KKN PKM adalah : 1. Undang-Undang Nomor : 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional.

  2. Undang-Undang Nomor : 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.

  3. Peraturan Pemerintah Nomor : 17 Tahun 2010 jo. PP Nomor 66 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan dan Pengelolaan Pendidikan.

  4. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor : 2 Tahun 2009 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2008- 2013.

  5. Surat Keputusan Rektor Universitas Swadaya Gunung Jati (Unswagati) Cirebon nomor : SKEP/075/UNIV/V/2013 tanggal 29 Mei 2013 tentang petunjuk teknis program pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Swadaya Gunung Jati 6. Statuta Unswagati Tahun 2015.

  1.6 Status Dasar Penyelenggaran

  Dengan keluarnya Keputusan Surat Keputusan Rektor Universitas Swadaya Gunung Jati (Unswagati) Cirebon nomor : SKEP/064/UNIV/V/2012 tentang petunjuk Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Swadaya Gunung Jati, maka KKN di Unswagati ini wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa program studi sarjana di Unswagati dan tidak dapat digantikan dengan kegiatan intra maupun ekstrakurikuler lainnya.

  Program KKN wajib ditempuh oleh para mahasiswa yang duduk minimal pada

semester VI dan mahasiswa non semester tahun ajaran 2015/2016 pada tiap-tiap program

studi jenjang S1 di lingkungan Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon yang telah

memenuhi syarat yang ditetapkan, yaitu mahasiswa yang telah lulus menempuh

matakuliah sekurang-kurangnya 110 sks.

  1.7 Tujuan KKN

  Tujuan penyelenggaraan KKN antara lain :

  1. Pengembangan dan peningkatan pengetahuan, sikap dan keterampilan mahasiswa sehingga memiliki kepedulian dan kemampuan untuk mengkaji, merumuskan dan memecahkan masalah-masalah kemasyarakatan yang berbasis kompetensi, profesional, pragmatis dan interdisipliner.

  2. Dicapainya akselerasi dan efektivitas program pembangunan yang ditandai oleh semakin baiknya kualitas kehidupan masyarakat dan semakin meningkatnya partisipasi dan keberdayaan masyarakat dalam program pembangunan.

  3. Terintegrasikan peran-Perguruan Tinggi, Pemerintah dan masyarakat dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat.

  4. Meningkatkan empati dan kepedulian mahasiswa dalam mempelajari dan mengatasi permasalahan masyarakat dengan membantu menyusun rencana dan mendampingi pelaksanaan program yang inovatif dan kreatif bersama masyarakat dan lembaga pedesaan/kelurahan lainnya.

  5. Ikut membantu program percepatan pembangunan yang dicanangkan Pemerintah, khusunya Jawa Barat.

  6. Menerapkan terapan ilmu pengetahuan dan teknologi secara team work dan interdisipliner.

  7. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam mengembangkan masyarakat sesuai arahan pembangunan manusia (human development) dalam mencapai target dan sasaran Millenium Development Goals (MDGs).

  8. Membangun kemitraan antara lembaga perguruan tinggi yang bersangkutan dengan masyarakat, termasuk di dalamnya sebagai upaya untuk membangun citra sekaligus dapat dijadikan sebagai ajang promosi perguruan tinggi yang bersangkutan.

  9. Membantu mempersiapkan keluarga dan masyarakat agar memiliki kemampuan memanfaatkan fasilitas dan dukungan yang diberikan oleh mitra kerja pembangunan (Pemda, lembaga swasta dan LSM) dalam perencanaan dan pengelolaan program yang bersifat partisipatif.

1.8 Sasaran KKN

  Sasaran yang ingin dicapai KKN diarahakan untuk mencapai :

  1. Meningkatnya Percepatan pembangunan masyarakat yang meliputi: a) Peningkatan kualitas pendidikan. b) Peningkatan kualitas kesehatan. c) Peningkatan daya beli masyarakat. d) Kemandirian pangan. e) Peningkatan daya kerja aparatur. f) peningkatan infrastruktur wilayah. g) kemandirian energi dan kecukupan air baku. h) penanganan bencana dan pengendalian lingkungan hidup. i) pembangunan perdesaan. j) pengembangan budaya lokal, wisata dan destinasi wisata.

  2. Memberikan pengalaman dan keterampilan kepada mahasiswa tentang penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi secara interdisipliner dalam memecahkan masalah- masalah dalam pemberdayaan masyarakat serta menumbuhkan dan mengembangkan keperdulian dan tanggung jawab sosial terhadap kemajuan masyarakat.

  3. Meningkatnya kemampuan berpikir dan bertindak warga masyarakat dalam memecahkan masalah serta memenuhi kebutuhan hidup dan penghidupannya serta kemampuan untuk merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi program- program pembangunan di daerahnya.

  4. Meningkatkan kemampuan dan partisipasi Perguruan Tinggi untuk bekerjasama dengan pemerintah maupun pihak-pihak lainnya dalam pembangunan masyarakat.

  Disamping itu juga KKN dapat memberi masukan bagi pengembangan kurikulum yang disesuaikan dengan kebutuhan pembangunan.

  5. Tercapainya perubahan kearah pembangunan masyarakat yang lebih maju, kreatif dan produktif. Sehingga terwujud kondisi sosial ekonomi yang dirasakan lebih harmonis.

  6. Meningkatnya pengertian, penghayatan dan pengalaman mahasiswa tentang cara berpikir dan bekerja interdisipliner dan lintas sektoral, kegunaan hasil pendidikan bagi pembangunan, dan kesulitan yang dihadapi masyarakat dalam pembangunan serta keseluruhan konteks masalah pembangunan pengembangan daerah.

  7. Meningkatkan kedewasaan alam pikiran mahasiswa dalam penelaahan dan pemecahan masalah yang ada di masyarakat secara pragmatis.

  8. Unswagati lebih terarah dalam pengembangan ilmu dan pengetahuan kepada mahasiswa dengan adanya umpan balik sebagai hasil integrasi antara mahasiswa dengan masyarakat.

  1.9 Tema KKN

  Prinsip dasar pelaksanaan program KKN PKM Unswagati lebih mentitikberatkan kepada “Penguatan Sumber Daya Masyarakat Perdesaan dan OVOP dalam upaya

  

meningkatkan IPM Kabupaten Cirebon. KKN PKM Unswagati ini diharapkan dapat

  membantu pemerintah dalam upaya memperkuat ekonomi dan ketahanan pangan di pedesaan sehingga menjadi desa yang lebih maju menuju masyarakat yang lebih sejahtera.

  1.10 Waktu dan Tempat

  Waktu dan tempat KKN secara rinci dijelaskan sebagai berikut :

  1. Pembekalan DPL (ToT)

  Tanggal : 10 Januari 2017 Tempat : Hotel Zamrud Waktu : 08.00-16.00 WIB

  2. Pembekalan Mahsiswa

  Tanggal : 12 Januari 2017 (oleh DPL), semua peserta

  13 Januari 2017 (oleh LPM), hanya ketua kelompok Tempat : Unswagati Waktu : 08.00-16.00 WIB

  3. Pelepasan Peserta KKN

  Tanggal : 6 Februari 2017 Tempat : Unswagati Waktu : 09.00-11.00 WIB

  4. Penarikan Peserta KKN

  Tanggal : 14 Maret 2017 Tempat : Lokasi KKN

1.11 Prinsip Pelaksanaan

  Prinsip pelaksanaan KKN PKM adalah : 1. Keterpaduan.

  KKN PKM dilaksanakan secara terpadu mencakup aspek intelektual, sosial- ekonomi, fisik dan manajerial agar mampu meningkatkan aspek pengetahuan, kemampuan dan keterampilan. Dari sisi Tri Dharma Perguruan Tinggi, KKN PKM harus mampu memadukan unsur Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan dan pengajaran serta pengabdian masyarakat yang berbasis penelitian. Dari unsur program, KKN PKM harus mampu memadukan gagasan bersama antara Perguruan Tinggi, pemerintah, mitra kerja, dengan kebutuhan masyarakat.

2. Kebutuhan.

  KKN PKM dilaksanakan berdasarkan kebutuhan terasa yang diyatakan oleh perorangan, lembaga-lembaga masyarakat dan pemerintah. Kegiatannya bertumpu pada kepentingan rakyat banyak dan pemerintah yang disusun oleh masyarakat, bersama masyarakat, dalam masyarakat dan untuk masyarakat atas dasar kebutuhan dan berbagai sumber yang tersedia untuk memenuhi kepentingan bersama dalam aspek kehidupan dan penghidupan.

  3. Kemampuan sendiri.

  KKN PKM dilaksanakan dengan mengutamakan penggalian dan pengembangan potensi lokal serta peningkatan swadaya masyarakat yang bertumpu pada kekuatan masyarakat sendiri (self-reliant development).

  4. Interdisipliner.

  Pelaksanaan KKN PKM dilaksanakan oleh mahasiswa dari berbagai disiplin ilmu di lingkungan Perguruan Tinggi. Dalam hal ini, mahasiswa melaksanakan tugasnya atas dasar mekanisme pola pikir dan pola kerja secara interdisipliner.

  5. Partisipatif Aktif.

  Dalam KKN PKM, masyarakat, pemerintah beserta unsur-unsur lainnya yang berkaitan dengan program ini, didorong berpartisipasi aktif sejak perencanaan, pelaksanaan hingga evaluasi program.

  6. Keberlanjutan

  KKN PKM dilaksanakan secara bertahap dan berkelanjutan. Artinya, program kegiatan yang telah berhasil merupakan titik awal untuk program berikutnya hingga tercapai tujuan yang diharapkan oleh masyarakat dan pemerintah.

BAB II PENGELOLAAN

  b. Tugas Penanggungjawab antara lain: 1) Bertanggung jawab dalam penentuan kebijakan KKN pada tingkat

  2. Memberikan arahan agar pelaksanaan KKN sesuai dengan aturan dan prosedur baik yang ditetapkan universitas maupun pihak penyandang dana;

  1. Memberikan saran dan masukan atas pelaksanaan KKN dari tahap pembekalan dan pelaksanaan;

  b. Tugas pengarah antara lain:

  2. Pengarah a. Unsur pengarah terdiri dari para unsur Pimpinan Internal Kampus.

  3) Bertanggung jawab dalam pengesahan dan penunjukkan panitia KKN serta tugas-tugas menyertainya.

  Universitas; 2) Bertanggung jawab atas pelaksanaan KKN pada pihak eksternal dan institusi yang lebih tinggi.

  2.1 Struktur Organisasi

  Struktur organisasi pengelolaan KKN PKM Unswagati ini, adalah seperti berikut :

  1. Penanggung Jawab

  Kepanitiaan KKN Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon, terdiri atas :

  KKN diatur dan diselenggarakan oleh Lembaga Pengabdian pada Masyarakat (LPM) Unswagati, sedang operasional pelaksanaannya dilakukan oleh panitia KKN yang dibentuk oleh LPM dan ditetapkan melalui Surat Keputusan Rektor.

  2.2 Kepanitiaan

  2. Penanggung Jawab Operasional : Kepala Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat (LPM) Unswagati.

  1. Penanggung Jawab KKN PKM: Rektor bersama Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan dan Dekan di lingkngan Unswagati.

  a. Penanggung jawab KKN adalah Rektor Unswagati

  3. Memberikan arahan berkaitan dengan mekanisme pelaksanaan KKN dan pemilihan personil yang terlibat sebelum diserahkan kepada Rektor.

  3. Penasehat

  a. Unsur penasehat terdiri dari para dekan dari para dekan dari tujuh fakultas di Unswagati b. Tugas penasehat antara lain :

  1. Memberikan nasihat berkaitan dengan teknis pelaksanaan ketentuan KKN yang akan melibatkan unsur fakultas dan mahasiswa;

  2. Menghadiri rapat-rapat penting KKN yang diselenggarakan LPM untuk memberikan masukan dan saran dalam hal teknis pelaksanaan KKN.

  4. Penyelenggara

  1. Unsur penyelenggara adalah Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat (LPM) Unswagati yang mengkoordinir pembentukan panitia KKN yang terdiri dari kepala LPM (sekaligus sebagai ketua panitia KKN), seluruh jajarannya, para dosen dan staff Universitas serta para DPL yang ditunjuk secara resmi melalui SK Rektor. Susunan penyelenggara atau panitia KKN mencakup :

  a. Ketua Panitia

  b. Sekretaris

  c. Bendahara

  d. Koordinator DPL

  e. Koordinator Urusan Perizinan

  f. Koordinator Pendaftaran

  g. Koordinator Pembekalan dan ToT

  h. Koordinator Kerjasama i. Koordinator Kesehatan j. Koordinator Humas & Monev. k. Koordinator Perlengkapan

  2. Tugas LPM/panitia KKN secara umum antara lain :

  a. Memimpin dan melaksanakan wewenang dalam hal peningkatan dan pengembangan bidang tugas LPM termasuk di dalamnya sub kegiatan KKN;

  b. Melaksanakan fungsi sebagai pengelola tertinggi yang meliputi perencanaan, pembuatan keputusan, pengarahan, koordinasi, pengawasan, dan penyempurnaan bagi tercapainya tujuan KKN;

  c. Melaksanakan hubungan keluar, seperti pendekatan sosial, instansional, kedinasan, maupun kelembagaan; d. Menjalin kerjasama dengan mitra kerja baik di tingkat daerah, tingkat cabang, maupun tingkat ranting; e. Menyiapkan dan memproses surat-surat termasuk serah terima maupun MoU dengan lembaga pemerintah dan sponsor; f. Mendokumentasikan semua surat menyurat bahan tertulis lainnya;

  g. Menerima laporan kegiatan KKN dari DPL, menyimpan, dan/atau memproses nilai KKN; h. Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas LPM termasuk di dalamnya KKN kepada Rektor Universitas Swadaya Gunung jati

  Cirebon.

  3. Tugas penyelenggara/panitia KKN pada masing-masing bidang antara lain :

  a. Ketua

  1. Bertindak sebagai ketua harian dalam tugas pelaksanaan program KKN

  2. Merencanakan, membuat keputusan, mengarahkan, mengkoordinasikan, mengawasi, dan menyempurnakan kegiatan pelaksanaan KKN

  3. Bersama para koordinator dan seksi merencanakan dan menentukan lokasi KKN

  4. Menyeleksi dan menentukan para DPL untuk mendapatkan persetujuan dari Rektor

  5. Mengatasi dan membuat keputusan terhadap masalah-masalah yang tidak dapat diselesaikan oleh para koordinator, seksi atau DPL

  6. Mendokumentasikan semua surat menyurat maupun bahan- bahan tertulis lainnya yang berkaitan dengan KKN

  12. Membantu pembagian perlengkapan/ perbekalan KKN

  11. Menyiapkan rapat-rapat yang diselenggarakan oleh panitia KKN

  10. Menyampaiakan nilai KKN ke fakultas

  9. Menyusun rencana kebutuhan bahan untuk keperluan tata usaha dan keuangan

  8. Membantu menyusun anggaran KKN untuk satu periode.

  7. Membuat sertifikat KKN, piagam peserta pembekalan DPL, piagam DPL

  5. Menyiapkan dan memproses surat-menyurat yang berkaitan dengan tugas-tugas KKN

  6. Mengoordinasikan persiapan maupun pelaksanaan kegiatan untuk menjalin kerjasama dengan pihak pemerintah, publik maupun sponsor

  4. Bersama ketua menyeleksi dan menentukan para DPL untuk

  3. Bersama para koordinator dan seksi merencanakan dan menentukan lokasi KKN

  2. Membantu merencanakan, membuat keputusan, mengarahkan, mengkoordinasikan, mengawasi, dan menyempurnakan kegiatan pelaksanaan KKN

  1. Mewakili ketua dalam tugas harian pelaksanaan program KKN ketika ketua berhalangan hadir

  b. Sekretaris :

  7. Bertanggung jawab atas terlaksananya KKN kepada Rektor

  13. Mengurus kebutuhan dalam pelaksanaan pembekalan dan ToT KKN

  14. Menerima dan menyimpan laporan pembekalan KKN dan nilai pembekalan, laporan pelaksanaan KKN, dan nilai KKN dari DPL

  15. Membuat laporan akhir pelaksanaan KKN

  16. Melaksanakan tugas-tugas lain yang relevan atas perintah ketua panitia KKN dan bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada ketua panitia KKN

  c. Bendahara

  1. Menyusun rencana anggaran KKN berdasarkan kebutuhan tiap- tiap bidang kegiatan

  2. Melakukan dan bertanggung jawab atas kelancaran administrasi keuangan, diantaranya dalam kegiatan penerimaan, pengambilan, penyimpanan, pengeluaran, penggunaan, maupun pembukuan uang serta pembuatan SPJ anggaran. Pengambilan dan/atau pengeluaran uang harus atas ijin ketua panitia KKN

  3. Menghimpun dan mendokumentasikan nota pengeluaran KKN

  4. Menyusun laporan akhir keuangan seluruh rangkaian kegiatan

  5. Mendistribusikan uang untuk honorarium, dan kegiatan-kegiatan KKN atau terkait dengan KKN yang memerlukan dana dari panitia (dengan catatan hal tersebut telah menjadi keputusan panitia)

  6. Melaksanakan tugas-tugas lain yang relevan atas perintah ketua panitia KKN dan bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada ketua panitia KKN.

  d. Koordinator DPL

  1. Melakukan kegiatan komunikasi dan informasi dengan DPL

  2. Manjadi penghubung informasi dari LPM ke seluruh DPL

  3. Melakukan kegiatan pembinaan kepada para DPL agar dapat melaksanakan tugas KKN

  4. Menginventarisir segala informasi dari DPL dilapangan dan menyampaikan ke LPM

  5. Melakukan pemantauan terhadap kegiatan DPL dilapangan

  6. Melakukan evaluasi kinerja DPL dan menyapaikan laporan kepada LPM

  7. Melaksanakan tugas-tugas lain yang relevan atas perintah ketua panitia KKN

  8. Melaksanakan tugas-tugas lain yang relevan atas perintah ketua panitia KKN dan bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada ketua panitia KKN

  e. Koordinator Urusan Perizinan

  1. Melaksanakan kegiatan periziznan kepada Pemda serta instansi terkait lainya

  2. Memastikan tidak ada kendala yang dihadaip kelompok KKN terkait masalah perizinan

  3. Melaksanakan tugas-tugas lain yang relevan atas perintah ketua panitia KKN

  4. Melaksanakan tugas-tugas lain yang relevan atas perintah ketua panitia KKN dan bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya f. Koordinator Pendaftaran

  1. Menyusun jadwal pelaksanaan pendaftaran

  2. Mempublikasikan tatacara pendaftaran

  3. Menyiapkan perangkat pendaftaran

  4. Membagi petugas pelaksana pendaftaran

  5. Mengelola data pendaftaran

  6. Membuat dan menyiapkan web untuk proses pendaftaran online peserta KKN

  7. Menyiapakan aplikasi online untuk input nilai KKN bagi para DPL

  8. Melayani peserta KKN apabila mengalami kesulitan dalam melakukan proses pendaftaran online

  9. Membuat laporan pelaksanaan pendaftaran dan nilai KKN

  10. Melaksanakan tugas-tugas lain yang relevan atas perintah ketua panitia KKN dan bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada ketua panitia KKN.

  g. Koordinator ToT dan Pembekalan

  1. Menyusun konsep kegiatan ToT dan pembekalan (meliputi: materi, penjadwalan, dan petugas pemberi materi atau nara sumber) dan kemudian (setelah dibahas dan disetujui/ditetapkan panitia KKN) untuk dilaksanakan

  2. Mengkoordinasikan pelaksanaan ToT dan pembekalan KKN

  3. Menyusun materi pretest dan post-test pembekalan mahasiswa peserta KKN

  4. Mengumpulkan dan bertanggung jawab atas nilai mahasiswa peserta pembekalan KKN

  5. Melaksanakan tugas-tugas lain yang relevan atas perintah ketua panitia KKN dan bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada ketua panitia KKN.

  h. Koordinator Kerjasama

  1. Merencanakan dan melakukan kerjasama dengan mitra kerja baik pemerintah, lembaga non pemerintah dan swasta dalam upaya menyukseskan pelaksanaan program KKN.

  2. Membantu ketua dalam mengoordinasikan persiapan maupun pelaksanaan kegiatan untuk menjalin kerjasama dengan pihak pemerintah, publik maupun sponsor.

  3. Mengidentifikasi lokasi KKN potensial untuk Desa binaan dan menyusun MoU untuk kebutuhan tersebut.

  4. Melaksanakan tugas-tugas lain yang relevan atas perintah ketua panitia KKN dan bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada ketua panitia KKN. i. Koordinator Humas dan Monev.

  1. Merencanakan, menyusun, dan melaksanakan tugas kehumasan

  2. Merencanakan, menyusun, dan/atau melaksanakan tugas mempublikasikan kegiatan KKN melalui media cetak maupun elektronik sebagai sarana publikasi universitas

  3. Menghubungi, menyertai, dan/atau melayani wartawan media cetak maupun elektronik serta pihak-pihak lain yang terkait dengan KKN dalam upacara pemberangkatan, penerimaan di lokasi KKN, kunjungan ke lokasi KKN, dan acara lain yang berkaitan dengan pelaksanaan KKN

  4. Mendokumentasikan peristiwa penting dalam pelaksanaan KKN untuk kepentingan universitas

  5. Menyusun dan menyiapkan rencana monitoring, pemantauan kedisiplinan, dan evaluasi pelaksanaan tahap operasional di lokasi KKN

  6. Bersama pimpinan LPM melaksanaan evaluasi atas tugas DPL

  7. Memantau dan mengendalikan pelaksanaan program KKN baik secara langsung di lapangan maupun melalui laporan periodik

  8. Melaksanakan pengumpulan data maupun informasi mengenai seluruh kegiatan KKN

  9. Menyelenggarakan evaluasi program KKN sebagai bahan bagi penyusunan pengaturan maupun pengembangan KKN

  10. Melakukan penelitian untuk bahan perencanaan pengembangan program KKN maupun untuk kesempurnaan pelaksanaan KKN

  11. Melaksanakan tugas-tugas lain yang relevan atas perintah ketua panitia KKN dan bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada ketua panitia KKN. j. Koordinator Kesehatan

  1. Merancang dan menyusun panduan singkat berkaitan dengan pemeliharaan kesehatan untuk para peserta KKN

  2. Melakukan langkah-langkah penting dalam penanganan kasus kesehatan serius yang menimpa peserta KKN

  3. Menerima konsultasi penanganan problem kesehatan yang menimpa para peserta KKN

  4. Melaksanakan tugas-tugas lain yang relevan atas perintah ketua panitia KKN dan bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada ketua panitia KKN. k. Koordinator Perlengkapan

  1. Menyediakan/menyiapkan peralatan, perlengkapan dan tempat untuk upacara pembekalan, pemberangkatan, penyerahan, maupun penarikan

  2. Mengurus/menyiapkan sarana transportasi untuk mobilitas panitia KKN dalam persiapan, pembekalan, pengurusan ijin dan pendekatan sosial maupun kelembagaan, operasional di lapangan, dll

  3. Melaksanakan penjemputan/pengantaran pihak-pihak yang diundang oleh panitia dalam persiapan, pembekalan, maupun pelaksanaan KKN

  4. Mengurus konsumsi dalam kegiatan yang dilakukan panitia, baik rapat, pembekalan, pemberangkatan, penarikan, maupun

  5. Melaksanakan tugas-tugas lain yang relevan atas perintah ketua panitia KKN dan bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada ketua panitia KKN l. Koordinator konsumsi

  1. Bertanggung jawab terhadap ketersediaan makanan dan minuman untuk setiap kegiatan.

  2. Melaksanakan tugas-tugas lain yang relevan atas perintah ketua panitia KKN dan bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada ketua panitia KKN o. Koordinator Keamanan

  1. Bertanggung jawab terhadap keamanan setiap kegiatan KKN

  2. Berkoordinasi dengan polisi dan pihak keamanan setempat dalam menjamin keamanan panitia dan peserta selama kegiatan.

  3. Melaksanakan tugas-tugas lain yang relevan atas perintah ketua panitia KKN dan bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada ketua panitia KKN m. Dosen Pembimbing Lapangan (DPL)

  1. Bertindak sebagai tim pengelola KKN di tingkat kelompok kerja KKN

  2. Mendampingi mahasiswa melakukan survey dalam menggali data awal dan menyusun program dan menyusun rencana kegiatan;

  3. Melakukan pendekatan sosial dengan para tokoh masyarakat, aparat dan masyarakat umum di tempat kegiatan pelaksanakan KKN

  4. Membantu melancarkan proses pendekatan sosial mahasiswa KKN dengan para tokoh masyarakat, aparat, masyarakat umum dan pihak-pihak terkait

  5. Menegakkan kedisiplinan mahasiswa dalam melaksanakan tugas KKN dalam pelaksanaan program-program KKN dan membantu memecahkan masalah-masalah dan hambata-hambatan yang dihadapi mahasiswa

  7. Membantu interaksi antar sesama mahasiswa KKN dan antara mahasiswa KKN dengan masyarakat, aparat atau instansi terkait;

  8. Mengarahkan dan mengendalikan kegiatan, perilaku, moralitas, dan etika mahasiswa secara teratur dan berkesinambungan

  9. Mengarahkan, memeriksa, menampung, dan menyalurkan data kegiatan dan laporan dari mahasiswa baik insidental, berkala, maupun akhir pelaksanan.

  10. Melakukan penilaian dalam rangka evaluasi serta menyerahkan nilai seluruh peserta KKN yang dibimbingnya ke panitia KKN

  11. Membina kerjasama dengan masyarakat, aparat dan tokoh masyarakat di lokasi KKN

  12. Menyusun laporan tertulis mengenai kegiatan pembimbingan mahasiswa KKN yang dilakukan

  13. Melaksanakan tugas-tugas lain yang relevan atas perintah ketua panitia KKN dan bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada ketua panitia KKN.

  2.3 Alokasi Waktu dan Bobot Akademik Bobot akademik KKN PKM adalah setara dengan 3 SKS kegiatan pembelajaran di kelas dengan penjabaran meliputi :

  1. Tahap Pembekalan KKN PKM

  Tahap pembekalan mahasiswa peserta KKN PKM oleh masing-masing DPL dilaksanakan 1 hari, survei lokasi dan konsolidasi serta penyusunan program dengan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) bernilai 1 SKS.

  2. Tahap Pelaksanaan & Pelaporan

  Tahap ini dilaksanakan di lapangan efektif dari tanggal

  3 Agustus s.d 6 September 2016 (35 hari kalender) dengan bobot setara 2 SKS. Bobot 2 SKS ini

  sama dengan 192 jam kerja efektif di lapangan. Waktu kerja efektif 192 jam jam bisa dijabarkan dengan perhitungan :

  a. Dalam satu hari setara dengan 8 jam kerja

  b. Dalam satu minggu setara 6 hari kerja (48 jam/minggu)

  c. Dalam satu bulan setara 192 jam kerja

  Seluruh mahasiswa yang mengikuti KKN PKM harus mengikuti rangkaian kegiatan pada masa yang telah ditetapkan.

  2.3 Pelaksanaan Rangkaian pelaksanaan kegiatan KKN PKM TA. 2015/2016 semester genap diatur dengan ketentuan sebagai berikut :

  1. Persiapan kegiatan dilakukan oleh LPM dalam waktu sekitar 6 bulan yaitu mulai

  dari pembentukan Panitia KKN PKM (Ketua, koordinator masing-masing bidang dan DPL), melakukan observasi, penentuan wilayah KKN (Cabang dan Ranting), 1 pendekatan sosial maupun kelembagaan, pengurusan izin, identifikasi dan 1 SKS setara dengan 6 jam di lapangan. verifikasi jumlah mahasiswa KKN keseluruhan maupun jumlah mahasiswa KKN, dan penentuan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) bagi mahasiswa.

  2. Pelaksanaan survey identifikasi lapangan oleh mahasiswa dalam waktu 1 minggu (sebelum diterjunkan ke lokasi).

  3. Pembekalan, baik bagi DPL maupun mahasiswa dengan ketentuan pelaksanaan :

  a. Pembekalan DPL (ToT) dijadwalkan selama 1 hari pada tanggal 10 Januari 2017.

  b. Pembekalan mahasiswa dijadwalkan selama 2 hari pada tanggal 12 dan 13 Januari 2017.

  4. Pelaksanaan Kegiatan di lapangan yang merupakan realisasi program kerja di

lokasi KKN selama 35 hari (kalender) mulai dari tanggal 6 Februari 2017.

  5. Penyusunan laporan mahasiswa dilaksanakan secara serempak bersamaan

  dengan masa penyelenggaraan KKN, sehingga laporan segera diserahkan setelah pelaksanaan KKN yakni paling lambat 1 minggu setelah penarikan peserta, yaitu tanggal 22 Maret 2017.

2.4 Pendanaan

  Dana yang digunakan untuk pelaksanaan kegiatan KKN PKM 2015/2016 semester

genap bersumber dari Mahasiswa Peserta KKN PKM. Mahasiswa membayar biaya SKS

KKN sesuai dengan ketentuan dan biaya KKN sebesar Rp. 400.000,-/peserta.

   Sumber Dana Alokasi Dana

10 %

  Persiapan SKS & Biaya KKN

  

70 %

Pelaksanaan

  

20 %

Monitoring & Pelaporan

  Gambar 2. Bagan Sumber dan alokasi dana Kuliah Kerja Nyata

2.4.2 Alokasi Dana

  6 Snack Pelepasan Rp. 10,000

  Jumlah Rp. 400,000

  11 Operasional Pengelolaan Pelaksanaan KKN Rp. 50,000

  10 Operasional Monitoring DPL Rp. 50,000

  9 ToT, Pembekalan, Pelepasan, Lokakarya Rp. 50,000

  8 Dana Stimulan Rp. 25,000

  7 Konsumsi Pembekalan Rp. 20,000

  Dari dana yang diperoleh tersebut nantinya dialokasikan secara maksimal dalam pelaksanaan program KKN PKM, sebagaimana berikut ini.

  1. Kegiatan Pra-KKN PKM, Persiapan, Pelaksanaan dan Monev serta Pelaporan didanai dari dana yang dikelola oleh Universitas yang bersumber dari SKS KKN

  4 Buku Panduan Rp. 20,000

  3 Topi Rp. 25,000

  2 Kaos Rp. 40,000

  1 Jaket Rp. 90,000

  3. Biaya KKN sebesar Rp. 400.000,- per mahasiswa dialokasikan sebagai berikut :

  2. Kebutuhan transportasi, akomodasi, dan biaya hidup di tempat pelaksanaan KKN PKM, menjadi tanggungjawab mahasiswa peserta KKN PKM

  5 Diktat Rp. 20,000

BAB III PERSIAPAN

3.1 Persyaratan Peserta dan Mekanisme Pendaftaran

  Para mahasiswa yang akan melaksanakan KKN PKM akan menghadapi tugas yang kompleks di masyarakat, oleh sebab itu mahasiswa diharapkan telah memiliki bekal ilmu pengetahuan yang memadai, kestabilan emosional, serta rasa tanggung jawab yang besar atas segala pemikiran dan perbuatannya. Berdasarkan pertimbangan ini mahasiswa Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon yang dapat diikutsertakan dalam

  KKN PKM apabila telah memenuhi persyaratan berikut ini :

a. Syarat Administrasi Akademik 1. Mahasiswa terdaftar di Fakultas di lingkungan Unswagati.

  

2. Pada saat KKN dilaksanakan, Mahasiswa telah menyelesaikan perkuliahan semester

VI dan minimal telah menempuh 110 SKS.

  

3. Mahasiswa tidak sedang mengikuti Semester Pendek (SP) pada saat KKN

berlangsung.

  4. Sebelum melakukan Pendaftaran KKN, mahasiswa melakukan pembayaran SKS dan mata kuliah KKN terencana dan sudah ditandatangani atau disahkan Dosen Wali ke Pusat Data Unswagati.

b. Syarat Administrasi Umum 1. Surat Rekomendasi sebagai calon peserta KKN dari Fakultas masing-masing.

  2. Mahasiswa membayar SKS KKN (sesuai ketentuan) dan biaya KKN sebesar Rp.

  400.000,-

  3. Calon Peserta melakukan pendaftaran KKN melalui online di web

  lpm

  4. Log in Pendafataran online menggunakan ID (NPM) dan Tanggal Lahir (Pasword), dengan catatan untuk keamaman data mahasiswa dianjurkan selanjutnya merubah pasword.

  Mahasiswa Melakukan Perwalian Surat Rekomendasi dari Fakultas & Mengisi KRS Melakukan pembayaran SKS dan Biaya KKN (di Bag. Keuangan Universitas/BJB)

Melakukan Pendaftaran online

melalui web

unswagati@unswagati-

crb.ac.id :

- Input data Mahasiswa

- Download Kartu Tanda

Pendaftaran

- Download Surat Penyataan

Peserta

Menyerahkan

Kartu Tanda

  

Pendaftaran dan

Surat Pernyataan

Peserta KKN

ke LPM