Naskah Akademik RKUHAP (Tim Penyusun)
NASKAH AKADEMIK
RANCANGAN UNDANG·UNDANG
NOMOR...TAHUN ...
TENTANG
HUKUM ACARA PIDANA
•
PENGANTAR
Sebelum suatu RUU apalagi yang sangat penting menemukan masa depan
kehidupan hukum suatu bangsa berupa kodifikasi seperti KUHAP, perlu diadakan
suatu diskusi yang menyeluruh baik nastonaJ maupun internasional mengenai
Rancangan. Tim Rancangan meJakukan studi banding ke berbagai negara sepertj
BeJanda, Perancis, ltalia, dan Ametika Serikat. Beberapa pakar hukum pidana aging
pun memberikan komentarnya mengenai Rancangan seperti Prof. Nico Kijzer dan
Prof. Dr. Scahffmeistcr dati Belanda, Prof. Dr. lur. Stephen C. Thaman dan Mr.
Robert Strang dati Ametika SerB,at, heberapa jaksa. hakim. polisi dan pejabat
perundang-undangan Kementerian Kehakiman dati Perancis.
Pendapat-pendapat mereka diharapkan Jebih objektif karena mereka melihat
Rancangan dari luar. Satu hal yang tidak dapat dihindari ialah adanya globalisasi
bukan saja di bidang ekonomi, paHtik, budaya, tetapi juga di bidang hukum. Semakin
hari semakin menggerna secara internasional perlindungan terhadap hak asasi
manusla.
Peristiwa
seperti
terjadi
di
Tibet.
Birma.
Zimbabwe
sekarang
memperlihatkan kepada kita bahwa suatu bangsa yang "urang memperhatikan hak
asas\ manusia akan menjadi bulan-bulanan kritikan sampai pad a an cam an baikat
internasionaJ.
Kesediaan
OPDAT (OfficI'
of Overseas
Pro.\·ecu!orhl!
Development,
Assistance and Training) dari Departmenr of Justice Amerika Serikat untuk
memfasilitasi beberapa pertemuan dan studi banding sepatutnya dihargai, dan
menunjukkan juga betapa perhatian dunia luar kepada Indonesia, terutama dalam
pembangunan hukum sangat besar. Studi banding ke Amerika Serikat diikuti aleh
seluruh anggota Tim kecuali ketua Tim, Andi Hamzah, anggota Adnan Buyung
Nasution dan Luhut Pangaribuan. Anggota Tim yang mengikuti studi banding adalah
Abdul Wahid Masru (Direktur Jenderal Peraturan Perundang-undangan), Suhariyono
(Direktur Perancangan Peraturan Perundang-undangan), lndriyanto Senoadji (Dosen
UIJAdvokat), Mohammad Amari (Kejaksaan Agung). R.M. Panggabean (Mabes
POLRI). Sri Hariningsih (Tenaga Ahli DPR), Teuku Nasrullah (Dasen UIJAdvokat),
dan Pocut Eliza (Sekretaris Tim).
2
Korporasi sudah menjadi subjek hukum pidana (materiel dan formil) sehingga
membawa dampak yang Juas dalam
p~negak
hukum. Berapa ratus korporasi asing
yang menanam modaJnya di Indonesia yang dengan sendirinya akan lund uk pad a
hukum (pidanalacara pidanal yang berlaku di Indonesia. Para Direktur yang
memimpin korporasi akan bertanggung jawab pidana jika terjadi pelanggaran pidana
yang dilakukan at
RANCANGAN UNDANG·UNDANG
NOMOR...TAHUN ...
TENTANG
HUKUM ACARA PIDANA
•
PENGANTAR
Sebelum suatu RUU apalagi yang sangat penting menemukan masa depan
kehidupan hukum suatu bangsa berupa kodifikasi seperti KUHAP, perlu diadakan
suatu diskusi yang menyeluruh baik nastonaJ maupun internasional mengenai
Rancangan. Tim Rancangan meJakukan studi banding ke berbagai negara sepertj
BeJanda, Perancis, ltalia, dan Ametika Serikat. Beberapa pakar hukum pidana aging
pun memberikan komentarnya mengenai Rancangan seperti Prof. Nico Kijzer dan
Prof. Dr. Scahffmeistcr dati Belanda, Prof. Dr. lur. Stephen C. Thaman dan Mr.
Robert Strang dati Ametika SerB,at, heberapa jaksa. hakim. polisi dan pejabat
perundang-undangan Kementerian Kehakiman dati Perancis.
Pendapat-pendapat mereka diharapkan Jebih objektif karena mereka melihat
Rancangan dari luar. Satu hal yang tidak dapat dihindari ialah adanya globalisasi
bukan saja di bidang ekonomi, paHtik, budaya, tetapi juga di bidang hukum. Semakin
hari semakin menggerna secara internasional perlindungan terhadap hak asasi
manusla.
Peristiwa
seperti
terjadi
di
Tibet.
Birma.
Zimbabwe
sekarang
memperlihatkan kepada kita bahwa suatu bangsa yang "urang memperhatikan hak
asas\ manusia akan menjadi bulan-bulanan kritikan sampai pad a an cam an baikat
internasionaJ.
Kesediaan
OPDAT (OfficI'
of Overseas
Pro.\·ecu!orhl!
Development,
Assistance and Training) dari Departmenr of Justice Amerika Serikat untuk
memfasilitasi beberapa pertemuan dan studi banding sepatutnya dihargai, dan
menunjukkan juga betapa perhatian dunia luar kepada Indonesia, terutama dalam
pembangunan hukum sangat besar. Studi banding ke Amerika Serikat diikuti aleh
seluruh anggota Tim kecuali ketua Tim, Andi Hamzah, anggota Adnan Buyung
Nasution dan Luhut Pangaribuan. Anggota Tim yang mengikuti studi banding adalah
Abdul Wahid Masru (Direktur Jenderal Peraturan Perundang-undangan), Suhariyono
(Direktur Perancangan Peraturan Perundang-undangan), lndriyanto Senoadji (Dosen
UIJAdvokat), Mohammad Amari (Kejaksaan Agung). R.M. Panggabean (Mabes
POLRI). Sri Hariningsih (Tenaga Ahli DPR), Teuku Nasrullah (Dasen UIJAdvokat),
dan Pocut Eliza (Sekretaris Tim).
2
Korporasi sudah menjadi subjek hukum pidana (materiel dan formil) sehingga
membawa dampak yang Juas dalam
p~negak
hukum. Berapa ratus korporasi asing
yang menanam modaJnya di Indonesia yang dengan sendirinya akan lund uk pad a
hukum (pidanalacara pidanal yang berlaku di Indonesia. Para Direktur yang
memimpin korporasi akan bertanggung jawab pidana jika terjadi pelanggaran pidana
yang dilakukan at