Pengaruh Perilaku Belajar, Kecerdasan Emosional, Dan Pemahaman Hablumminnannas Terhadap Kepribadian Akademik Di Institut Agama Islam Tafaqquh Fiddin Dumai

PEMBAHASAN HABLUMMINNANNAS TERHADAP KEPRIBADIAN AKADEMIK DI INSTITUT AGAMA ISLAM TAFAQQUH FIDDIN DUMAI

1 WINDAYANI, 2 KHAIRIL ANWAR

1 Institut Agama Islam Tafaqquh Fiddin Dumai

2 Program Pascasarjana, UIN Sultan Syarif Kasim Riau [email protected]

Abstract

Based on preliminary research results, it is found that students’ academic personality data of Tafaqquh Fiddin Islamic Institution Dumai is low. The low level of students’ academic personality is presumably due to the influence of learning behavior, emotional intelligence, and the understanding of hablumminnannas. Therefore, the purpose of this research is to analyze the influence of learning behavior, emotional intelligence, and understanding of student hablumminnannas at Tafaqquh Fiddin Islamic Religious Institute Dumai. This research is a quantitative research with the sample of 100 students. The data analysis uses multiple regression to answer the research hypothesis by using software SPSS version 21 and Eviews version 7. The results of this analysis show: The significance value of 0.000 which means the existence of a simultaneous positive influence between learning behavior, emotional intelligence, and hablumminnannas understanding of the academic personality, where F = 53.97% with p < 0.05. The result of the influence of learning behavior, emotional intelligence, and understanding of hablumminnannasis equal to 63%. Partially viewed as the highest variable affecting the academic personality is understanding hablumminnannas.

. Keywords: learning behavior, emotional intelligence, hablumminannas understanding, academic personality.

(faktor eksternal). Pengenalan terhadap faktor – faktor Kepribadian Akademik yang dicapai

LATAR BELAKANG MASALAH

mahasiswa

yang mempengaruhi kepribadian seorang mahasiswa

diperlukan untuk hasil interaksi dari berbagai faktor

merupakan

akademik

memahami bagaimana perubahan yang mempengaruhinya, baik dari

determinan tersebut dalam

dalam

berhubungan dengan perubahan internal), maupun dari luar diri

diri mahasiswa

(faktor

prestasi, sehingga pada akhirnya

Windayani, Khairil Anwar; Pengaruh Prilaku Belajar, Kecerdasan Emosional dan Pembahasan Hablumminnannas Terhadap Kepribadian Akademik Di Institut Agama Islam Tafaqquh Fiddin Dumai

proses berfikir dan belajar terus pengambilan

menjadi rekomendasi

pendidikan. Menurut

Perilaku belajar tidak (1983:139), salah satu faktor yang

Hamalik

dirasakan sebagai beban, tetapi bersumber dari dalam diri sendiri

sebagi kebutuhan. Hal ini tercipta adalah kebiasaan belajar, atau

karena terus menerus dilakukan tepatnya perilaku belajar. Untuk

dengan bimbingan dan pengawasan menghasilkan

serta keteladanan dalam semua berkualitas yang paham dan mampu

lulusan

yang

aspek dan kreativitas pendidikan. mengaplikasikan ilmu pengetahuan

Selain itu, terdapat kondisi dan yang telah didapatnya selama

situasi perkuliahan yang memang perkuliahan, serta mampu bersaing

untuk mendukung di dunia kerja, pihak perguruan tinggi

diciptakan

berlangsungnya kemunculan harus mengetahui apa saja faktor –

kreatifitas dan kegiatan – kegiatan faktor yang mempengaruhi seorang

lain dalam konteks pembelajaran. mahasiswa

Menurut Thomas E. Odea (1996:21) pelajaran yang diterimanya.

dalam

memahami

Agama dapat mempengaruhi sikap Belajar diperguruan tinggi

praktis manusia terhadap berbagai merupakan pilihan strategis dalam

aktivitas kehidupan sehari-hari, ia mencapai

dipandang sebagai jalan hidup yang seseorang. Semangat, cara belajar,

tujuan

individual

dipegang dan diwarisi turun-temurun dan sikap mahasiswa terhadap

oleh manusia. Agar hidup mereka belajar sangat dipengaruhi oleh

menjadi damai, tertib dan tidak kesadaran akan adanya tujuan

kacau, yang menjadi unsur agama individual dan tujuan lembaga

ialah:

pendidikan yang

1. Pengakuan bahwa ada merupakan

jelas.

Kuliah

kekuatan gaib yang menguasai mengkonfirmasi

ajang

untuk

atau mempengaruhi kehidupan mahasiswa dalam proses belajar

pemahaman

manusia.

mandiri. Pengendalian

2. Keyakinan bahwa keselamatan belajar lebih penting daripada hasil

proses

hidup manusia tergantung pada atau nilai ujian. Kalau proses belajar

adanya hubungan baik antara dijalankan

dengan kekuatan merupakan konsekuensi logis dari

proses tersebut.

3. Sikap emosional pada hati merupakan ciri keunggulan manusia

Kecerdasan

manusia terhadap kekuatan dalam memahami, memutuskan,

gaib itu, seperti takut hormat, dan

penuh harap, pasrah dan lain- menghadapi sesuatu. Kecerdasan

merupakan salah satu anugerah

4. Tingkat laku tertentu yang dapat besar dari Allah SWT. Kepada

diamati, seperti shalat, doa, manusia

dan menjadikannya puasa, zakat, suka menolong, sebagai

korupsi dan lain manusia

salah satu kelebihan

tidak

sebagainya. makhluk lainnya. Karena dengan

dibandingkan

dengan

Unsur-unsur ini sejalan kecerdasannya, manusia dapat terus

dengan pandangan Nur Cholis menerus

Madjid (2009:23) yang mengatakan meningkatkan

mempertahankan

dan

kualitas hidupnya bahwa orang yang beragama harus yang semakin kompleks, melalui

memiliki tiga hal yang dikenal dengan trilogy ajaran ilahi yakni

Al-Fikra: Jurnal Ilmiah Keislaman, Vol. 16, No. 2,Juli – Desember, 2017 (269 – 304 )

Iman, Islam dan Ihsan. Islam (al-

maka perilaku Islam) tidak absah tanpa Iman (al-

hal

tersebut

belajarnya haruslah positif. Iman), dan Iman tidak sempurna

Menurut Deni Arisandi tanpa Ihsan(alIhsan). Sebaliknya,

dalam Jurnal (2016:27) Perilaku Ihsan adalah mustahil tanpa Iman,

adalah semua kegiatan atau aktifitas danIman juga tidak mungkin tanpa

manusia, baik yang dapat diamati inisial Islam. Iman, Islam dan Ihsan

langsung maupun yang tidak dapat merupakan

diamati pihak luar”. Perubahan dalam beragama dan dipahami

pilar/pokok

(rukun)

perilaku dapat diciptakan dengan sebagai sebuah sistem ajaran demi

peristiwa didalam tegaknya ajaran Islam. Antara Iman,

merubah

yang menyebabkan Islam dan Ihsan, ketiganya tak bisa

lingkungan

perilaku tersebut. Sehingga dapat dipisahkan oleh manusia di dunia ini,

disimpulkan bahwa perilaku belajar kalau diibaratkan hubungan diantara

merupakan semua kegiatan atau ketiganya adalah seperti segitiga

aktifitas dalam rangka memperoleh simetris, dimana sisi satu dan sisi

hal, pemahaman, tingkah laku baru lainya berkaitan erat. Segitiga

individu dalam mencapai suatu tersebut tidak pernah terbentuk

tujuan tertentu. Menurut Makmun kalau ketiga sisinya tidak saling

belajar memiliki mengait.Jadi

beberapa karakteristik dasar dapat bertaqwa harus bisa meraih dan

manusia

yang

beberapa ciri menyeimbangkan

diidentifikasi

perubahan yang merupakan perilaku Islam dan Ihsan.

antara

Iman,

belajar diantaranya: 1. Bahwa perubahan intensional, dalam arti

PERILAKU BELAJAR

pengalaman atau praktik atau latihan Menurut

itu dengan sengaja dan disadari (2006:68 ) Belajar merupakan suatu

Muhibbin

Syah

dilakukannya dan bukan secara proses perubahan perilaku atau

kebetulan. 2.Bahwa perubahan itu pribadi

positif, dalam arti sesuai seperti praktik atau pengalaman tertentu.

seseorang

berdasarkan

yang diharapkan (normatif) atau Perubahan yang terjadi dapat

criteria keberhasilan (criteria of berupa penambahan hal baru atau

success) baik dipandang dari segi peningkatan

mahasiswa maupun dari guru sudah ada. Akan tetapi bias juga

pemahaman

yang

(pengajar). 3. Bahwa perubahan itu proses belajar mereduksi hal negatif

dalam arti membawa yang tidak dikehendaki manusia.

efektif,

pengaruh dan makna tertentu bagi Belajar dapat pula dipahami sebagai

pelajar itu relative tetap dan setiap tahapan perubahan seluruh tingkah

saat diperlukan dapat direproduksi laku individu yang relatif menetap

dan dipergunakan seperti dalam sebagai hasil pengalaman dan

masalah (problem interaksi dengan lingkungan yang

pemecahan

solving), baik dalam ujian, ulangan, melibatkan proses kognitif. Dalam

dan sebagainya maupun dalam proses belajar di perguruan tinggi,

penyesuaian diri dikehidupan sehari- mahasiswa mengalami perubahan

hari dalam rangka mempertahankan perilaku

pemahaman baru. Belajar wajib Perilaku belajar merupakan dilakukan mahasiswa dalam rangka

kebiasaan belajar yang dilakukan untuk mencapai prestasi akademik

secara berulang-ulang oleh individu yang memuaskan. Untuk mencapai

sehingga menjadi otomatis atau berlangsung secara spontan. Yang

Windayani, Khairil Anwar; Pengaruh Prilaku Belajar, Kecerdasan Emosional dan Pembahasan Hablumminnannas Terhadap Kepribadian Akademik Di Institut Agama Islam Tafaqquh Fiddin Dumai

termasuk dalam bentuk perilaku Intensional. Perubahan yang terjadi belajar adalah sebagai berikut: 1.

proses belajar berkat Kebiasaan mengikuti perkuliahan

dalam

pengalaman atau praktik yang Kebiasaan mengikuti perkuliahan

dilakukan dengan sengaja dan adalah kebiasaan yang dilakukan

disadari. Karakteristik ini maknanya mahasiswa pada saat pelajaran

bahwa mahasiswa sedang berlangsung. Mahasiswa

adalah

menyadari akan adanya perubahan yang mengikuti pelajaran dengan

dialami atau sekurang- tertib dan penuh perhatian serta

yang

kurangnya ia merasakan adanya dicatat

perubahan dalam dirinya, seperti memperoleh

pengetahuan, banyak.

kebiasaan, sikap dan pandangan pelajaran ini

Positif dan Aktif penjelasan

memperhatikan

Perubahan

Perubahan yang terjadi karena catatan.meminta penjelasan atau

dosen,

membuat

proses belajar bersifat positif dan bertanya, membuat tugas, dan

aktif. Perubahan yang bersifat positif penempatan posisi duduk selama

maknanya baik, bermanfaat serta perkuliahan. 2. Kegiatan Membaca

sesuai harapan. Hal ini juga Buku Kegiatan membaca buku

bahwa perubahan merupakan keterampilan membaca

bermakna

senantiasa merupakan yang paling penting untuk dikuasai

tersebut

penambahan, yakni diperolehnya mahasiswa. Kebiasaan membaca

sesuatu yang relatif baru ( misalnya buku harus dibudidayakan agar

pemahaman dan keterampilan baru ) pengetahuan

yang lebih baik dari apa yang telah bertambah dan dapat meningkatkan

mahasiswa

dapat

ada sebelumnya. Perubahan bersifat pemahaman

aktif artinya tidak terjadi dengan mempelajari suatu pelajaran. 3.

mahasiswa

dalam

sendirinya seperti karena proses Kunjungan ke Perpustakaan

pematangan. 3. Perubahan Efektif Kunjungan

dan Fungsional. Perubahan yang merupakan kebiasaan mahasiswa

ke

perpustakaan

timbul karena proses belajar bersifat mengunjungi perpustakaan untuk

efektif, yakni berdaya guna. Artinya, mencari referensi yang dibutuhkan

tersebut membawa agar dapat menambah wawasan

perubahan

pengaruh, makna dan manfaat dan pemahaman terhadap pelajaran.

tertentu bagi orang atau individu Walaupun pada dasarnya sumber

yang belajar. Perubahan yang bacaan bisa ditemukan dimana-

bersifat fungsional juga bermakna mana, namun tempat yang paling

bahwa ia relatif menetap dan setiap umum dan memiliki sumber yang

saat apabila dibutuhkan, perubahan paling lengkap adalah perpustakaan.

tersebut

dapat direduksi dan

4. Kebiasaan menghadapi ujian dimanfaatkan. Perubahan fungsional Ujian merupakan hal yang dialami

dapat diharapkan memberi manfaat mahasiswa

setelah

melakukan

yang luas.

proses pembelajaran.

Menurut Muhibbin Syah melakukan

Dengan

perilaku belajar diketahui

ujian, maka

dapat

perwujudan

biasanya lebih sering tampak dalam pembelajaran yang telah dilakukan.

efektifitas

proses

perubahan – perubahan sebagai Adapun Ciri – cirri khusus

berikut : 1. Kebiasaan Setiap yang menjadi karakteristik perilaku

individu yang telah mengalami belajar adalah : 1. Perubahan

proses

belajar, kebiasaan –

Al-Fikra: Jurnal Ilmiah Keislaman, Vol. 16, No. 2,Juli – Desember, 2017 (269 – 304 )

mahasiswa untuk Kebiasaan itu timbul karena proses

kebiasaannya akan tampak berubah.

Kemampuan

melakukan hubungan asosiatif yang penyusunan kecendrungan respon

benar amat dipengaruhi oleh tingkat dengan menggunakan stimulus yang

pengertian atau pengetahuan yang berulang – ulang. Dalam proses

dari hasil belajar. belajar, pembiasaan juga meliputi

diperoleh

daya ingat itu pengurangan perilaku yang tidak

Sedangkan

perwujudan belajar, diperlakukan.

merupakan

sebab merupakan unsur pokok pengurangan inilah muncul suatu

Karena

proses

berpikir asosiatif. Jadi, pola bertingkah laku yang relatif

dalam

mahasiswa yang telah mengalami menetap

2. proses belajar akan ditandai dengan Keterampilan adalah kegiatan yang

dan otomatis.

simpanan materi berhubungan dengan urat – urat

bertambahnya

dan pengertian) syaraf dan otot – otot yang lazimnya

(pengetahuan

dalam memori, serta meningkatnya tampak dalam kegiatan jasmaniah

kemampuan menghubungkan materi seperti menulis, mengetik, olahraga

dengan situasi atau dan sebagainya. Meskipun sifatnya

tersebut

stimulus yang sedang ia hadapi. motorik, tetapi keterampilan itu

Berpikir Rasional dan Kritis memerlukan koordinasi gerak yang

Berpikir rasional dan kritis adalah diteliti dan kesadaran yang tinggi.

perilaku belajar, Menurut Rebber yang diikuti Tohirin,

perwujudan

terutama yang bertalian dengan keterampilan adalah kemampuan

pemecahan masalah ( problem melakukan pola – pola tingkah laku

Umumnya, mahasiswa yang kompleks dan tersusun rapi

solving).

berpikir rasional akan secara mulus dan sesuai dengan

yang

menggunakan prinsip – prinsip dan keadaan untuk mencapai hasil

dasar – dasar pengertian dalam tertentu. Keterampilan bukan hanya

pertanyaan. Dalam meliputi gerakan motorik saja,

menjawab

berpikir rasional, mahasiswa dituntut melainkan juga pengejewantahan

menggunakan logika (akal sehat) fungsi mental yang bersifat kognitif.

untuk menentukan sebab akibat,

3. Kognitif Menurut Muhibbin Syah menganalisis, menarik kesimpulan- yang dikutip Tohirin, pengamatan

dan bahkan juga artinya

kesimpulan

menciptakan hukum-hukum (kaedah menafsirkan dan memberi arti

proses

menerima,

teoritis) dan ramaln – ramalan. 6. rangsangan yang masuk melalui

Sikap adalah pandangan atau indera – indera seperti mata dan

mental. Pada telinga. Berkat pengalaman belajar,

kecendrungan

sikap adalah seorang

prinsipnya

individu untuk mencapai pengamatan yang benar

siswa akan

mampu

kecendrungan

bertindak dengan cara tertentu. objektif

perilaku belajar pengertian. Pengamatan yang salah

mahasiswa akan ditandai dengan akan

kecendrungan – pengertian yang salah pula.4.

kecendrungan baru yang telah Berpikir Asosiatif dan Daya Ingat

berubah (lebih maju dan lugas ) Berpikir asosiatif adalah berpikir

terhadap suatu objrk, tata nilai, dengan

cara mengasosiasikan peristiwa dan sebagainya. Inhibisi sesuatu dengan

yang lainnya. adalah upaya pengurangan atau Berpikir asosiatif itu merupakan

pencegahan timbulnya suatu respon proses

tertentu karena danya proses respon antara rangsangan dengan respon.

pembentukan

hubungan

lain yang sedang berlangsung.

Windayani, Khairil Anwar; Pengaruh Prilaku Belajar, Kecerdasan Emosional dan Pembahasan Hablumminnannas Terhadap Kepribadian Akademik Di Institut Agama Islam Tafaqquh Fiddin Dumai

Dalam kaitannya dengan belajar, membaca, menulis, dan berhitung inhibisi bermakna

yang merupakan keterampilan kata mahasiswa untuk mengurangi atau

kesanggupan

dan angka yang menjadi fokus menghentikan tindakan yang tidak

formal (sekolah). perlu, lalu memilih atau melakukan

dipendidikan

Kecerdasan Emosi atau Emotional tindakan lainnya yang lebih baik

Quotation (EQ) meliputi kemampuan ketika

mengungkapkan perasaan, lingkungannya. Apresiasi adalah

ia berinteraksi

dengan

serta pemahaman gejala ranah afektif yang umumnya

kesadaran

tentang emosi dan kemampuan ditujukan pada karya – karya seni

mengatur dan budaya seperti sastra, music, lukis

untuk

mengendalikannya. Kecerdasan dan drama. ingkah Laku Afektif

emosional adalah kemampuan untuk Tingkah laku afektif adalah tingkah

memotivasi diri sendiri dan bertahan laku

menghadapi frustasi, mengendalikan keanekaragaman perasaan seperti

yang

menyangkut

dorongan hati dan tidak melebih- takut,

kesenangan, mengatur kecewa, senang, benci dan was –

marah, sedih,

gembira,

lebihkan

suasana hati dan menjaga agar was. Tingkah laku seperti ini tidak

beban stres tidak melumpuhkan terlepas dari pengalaman belajar.

kemampuan berpikir ( Goleman, Oleh karena itu ia dianggap sebagai

perwujudan perilaku belajar. Selain menurut Goleman, banyak dari para ahli yang memiliki

KECERDASAN EMOSIONAL

pengertian mereka sendiri-sendiri mengenai kecerdasan emosional,

diantaranya : Stainer pada tahun pertama kali dipublikasikan pada

Kecerdasan

emosional

1997 dalam Utama ( 2009: 1) tahun 1995 oleh seorang dosen

menjelaskan keceradasan emosi psikologi, Daniel Goleman. Pada

adalah suatu kemampuan yang awal

dapat mengerti emosi diri sendiri dan kalangan yang tertarik dan kemudian

kemunculannya,

banyak

serta mengetahui terpengaruh

orang

lain,

emosi diri sendiri pandangan dalam teori tersebut. Di

terekspresikan untuk meningkatkan dalam sejumlah ulasan tentang

maksimal etis sebagai kekuatan kecerdasan

pribadi. Patton pada tahun 1998 dikemukakan kecerdasan emosional

emosional,

Utama (2009: 1) jauh lebih penting dari pada

dalam

mengemukakan kecerdasan emosi kecerdasan

kemampuan untuk intelektual

mengetahui emosi secara efektif mempengaruhi

seseorang

dalam

mencapai tujuan dan hidupnya. Salah satu hal yang

kesuksesan

guna

hubungan yang mendasari pandangan ini adalah

membangun

dan dapat meraih gejolak

produktif

keberhasilan. Bar-On pada tahun mempengaruhi

perasaan

sangat

Utama (2009:1) Misalnya, saat individu sedang

menyebutkan kecerdasan emosi marah,

aadalah suatu rangkaian emosi dan terganggu

konsentrasinya

mulai

kemampuan – kemampuan yang mempengaruhi proses pengambilan

dan

kemudian

mempengaruhi kemampuan seluruh keputusan.

Kecerdasan individu untuk mengatasi masalah emosional jika secara tradisional

tuntutan lingkungan secara efektif. diartikan

sebagai

kemampuan

Al-Fikra: Jurnal Ilmiah Keislaman, Vol. 16, No. 2,Juli – Desember, 2017 (269 – 304 )

Menurut Goleman, (2003:14- memberikan inspirasi dengan visi

15) ada empat kemmapuan yang sebagai pendorong. Pengaruh : mendasar

kemampuan untuk mempergunakan kecerdasan

taktik persuasif. Mengembangkan Kesadaran Diri (Self Awarenes).

emosional

yaitu :

orang lain : feedback kecendrungan Kesadaran

mendukung kemampuan kemampuan untuk membaca dan

orang lain melalui dan bimbingan. memahami emosi-emosi dan juga

Komunikasi : kemmapuan untuk mengenal

mendengarkan dan mengirimkan kinerja, hubungan, dan sebagainya.

pengaruhnya

pada

pesan jelas, meyakinkan dan baik. Penilaian diri secara akurat :

Perubahan Katalisator : keahlian penilaian realistis dari kekuatan dan

dalam memprakarsai ide-ide baru kelemahan. Kepercayaan diri :

dan memimpin orang ke arah yang perasaan yang kuat dan sensitif

Manajemen konflik : mengenai harga diri.

baru.

untuk mengurangi didukung oleh Manajemen diri (Self-

Hal ini

kemampuan

ketidaksetujuan dan menyusun Management ) yang terdiri dari

Membangun ikatan : Kontrol diri : Kemampuan untuk

resolusi.

keahlian mempererat dan menjaga menjaga agar emosi dan kata hati

jaringan hubungan. Kerja tim dan yang mengganggu tetap terkontrol.

: kemampuan Kepantasan untuk dipercaya :

kolaborasi

mempromosikan kerjasama dan sesuatu penunjukkan dari kejujuran

membangun tim. dan integritas yang terus – menerus.

Kecerdasan emosional Kesungguhan : kemampuan untuk

goleman merupakan mengatur diri sendiri dan tanggung

menurut

kemampuan yang jawab yang dimiliki. Kemampuan

seperangkat

dimiliki oleh manusia seperti beradaptasi : kemampuan untuk

kemampuan untuk memotivasi diri menyesuaikan diri dengan situasi

sendiri, dan bertahan menghadapi yang

frustasi, mengendalikan dorongan masalah. Orientasi kesuksesan :

berubah dan

mengatasi

hati dan tidak melebih-lebihkan dorongan

kesenangan, mengatur suasana hati standar

untuk

mewujudkan

dan menjaga agar beban stress Inisiatif : kesiapan untuk merebut

kesempurnaan

pribadi.

tidak melumpuhkan kemampuan kesempatan.

berpikir, berempati dan berdoa. Kesadaran

Mereka yang memiliki kecerdasan Awarenes). Empati : kemampuan

sosial

(Self-

emosional mampu untuk mengelola merasakan

emosi yang dimilikinya dengan baik. memahami cara pandang mereka,

Mereka ini tidak mengenal putus asa dan tertarik secara aktif terhadap

karena mereka memiliki kemampuan keprihatinan mereka. Kesadaran

untuk memotivasi diri mereka. berorganisasi : kemampuan untuk

Mereka mampu mengelola emosi membaca arus dari kehidupan

mereka dalam pergaulan, termasuk berorganisasi, membangun jaringan

didalamnya rasa empati yang tinggi keputusan,

dan menavigasikan terhadap penderitaan orang lain. public. Orientasi jasa : kemampuan

EQ dua kali lebih penting dari untuk mengenali dan memnuhi

IQ. Sebelum EQ dikenal luas oleh kebutuhan konsumen. Kemampuan

masyarakat, banyak diantara kita Sosial (social-skill). Kepemimpinan

menganggap bahwa IQ adalah bervisi

segala-galanya. Keberhasilan mengambil

seseorang diukur dan ditentukan

Windayani, Khairil Anwar; Pengaruh Prilaku Belajar, Kecerdasan Emosional dan Pembahasan Hablumminnannas Terhadap Kepribadian Akademik Di Institut Agama Islam Tafaqquh Fiddin Dumai

oleh tingkat IQ yang dimilikinya. menyesuaikan diri dalam pergaulan Anastasi dan Willerman menyatakan

sosial dan lingkungannya. bahwa dalam setiap kegiatan yang

Mayer dan Saloevay (Makmun menuntut prestasi, baik itu prestasi

Mubayidh 2006: 15) mendefenisikan belajar, prestas kerja, olahraga, seni

bahwa:

dan sebagainya,

“Kecerdasan emosi sebagai suatu memegang peranan yang sangat

inteligensi

kecerdasan sosial yang berkaitan penting. Kita semua setuju bahwa

dengan kemampuan individu dalam mahasiswa yang memiliki IQ yang

baik emosi dirinya tinggi akan lebih mudah dalam

memantau

maupun emosi orang lain, dan juga menerima pelajaran dibandingkan

kemampuannya dalam dengan mahasiswa yang IQ nya

membedakan emosi dirinya dan rendah. Demikian pula dalam halnya

orang lain, dimana dengan bidang kerja lainnya. Tetapi

emosi

kemampuan ini digunakan untuk hal itu bukanlah satu-satunya kunci

pola piker dan seseorang

mengarahkan

perilakunya “. Kecerdasan emosinal keberhasilan dalam kehidupannya.

dalam

meraih

befungsi untuk Hal itu juga dipengaruhi dalam hal

tidak

hanya

mengendalikan diri, tetapi lebih dari mereka mengelola emosi, seseorang

itu juga, mencerminkan mengelola yang memiliki IQ yang sedang,

ide, konsep, karya atau produk namun mampu mengelola emosinya

sehingga hal itu menjadi minat orang dengan baik akan lebih berhasil

(Suharsono, 2004:120) dengan orang yang ber IQ tinggi

banyak

emosional bekerja namun tidak mampu mengelola

Kecerdasan

secara sinergis dengan keterampilan emosinya dengan baik.

kognitif mereka dengan potensi Mahasiswa yang ber IQ

Dalam Alquran sedang namun mampu mengelola

maksimum.

kecerdasan emosi adalah suatu emosinya dengan baik, akan lebih

usaha seseorang untuk dapat berhasil dalam belajar dibandingkan

mengelola emosi dan menahan dengan mahasiswa yang ber IQ

nafsunya dengan tinggi tetapi tidak mampu mengelola

hawa

perasaan diri, emosinya. Mereka cenderung egois

mengendalikan

mengatur diri, mampu melakukan dan mau menang sendiri dan kurang

interaksi sosial pada waktu dan memiliki rasa sosial. Hal tersebut

kondisi tertentu. Hal ini sesuai menunjukkan kepada kita bahwa

dengan ajaran Islam bahwa Allah kecerdasan emosional yang dimiliki

SWT, memerintahkan kita untuk bisa seseorang, dua kali lebih penting

menguasai emosi, mengkontrol dan daripada kecerdasan intelektual.

mengendalikannya. Kecerdasan

emosi

dapat

menempatkan emosi seseorang

Kecerdasan

Emosional dalam

pada porsi yang tepat, memilah

perspektif Islam.

kepuasan dan mengatur suasana Alquran adalah kitab suci hati. Koordinasi suasana hati adalah

yang merupakan sumber utama inti dari hubungan sosial yang baik,

ajaran Islam dan menjadi petunjuk Apabila

kehidupan umat manusia yang menyesuaikan diri dengan suasana

seseorang

pandai

Allah kepada Nabi individu orang lain atau dapat

diturunkan

Muhammad SAW sebagai salah berempati, orang tersebut akan

satu rahmat yang tidak ada duanya memiliki tingkat emosionalitas yang

dalam semesta ini. Selain itu baik dan

akan

lebih mudah

Alquran

dengan banyak

Al-Fikra: Jurnal Ilmiah Keislaman, Vol. 16, No. 2,Juli – Desember, 2017 (269 – 304 )

mengungkap tentang aspek-aspek penuh dengan tantangan yang biasa psikologis manusia termasuk aspek

ketegangan dan kecerdasan

menimbulkan

kecemasan. Pengendalian emosi perspektif

emosional.

Dalam

atau tidak adanya tindakan agresi emosional yang dianjurkan adalah

Islam

kecerdasan

orang lain yang seseorang dapat mengelola emosi

terhadap

oleh emosi yang dan menahan hawa nafsu dengan

disebabkan

berlebihan serta selalu tenang akan cara

harmonitas dalam dalam

Adapun Faktor – faktor yang emosi manusia hendaknya dapat

bahwasanya dalam

mengelola

Kecerdasan menyadari perbuatannya. Dalam

mempengaruhi

Goleman (1997) Surat As-shaffat : 102.

Emosional

menjelaskan bahwa ada beberapa faktor

yang mempengaruhi “Maka tatkala

kecerdasan emosi individu yaitu: (a) sampai (pada umur sanggup)

anak

itu

Lingkungan keluarga. Kehidupan berusaha

merupakan sekolah Ibrahim, Ibrahim berkata :”

bersama-sama

keluarga

pertama dalam mempelajari emosi. Hai anakku, sesunggunya

Kecerdasan emosi dapat diajarkan aku melihat dalam mimpi

pada saat masih bayi melalui bahwa aku menyembelihmu.

ekspresi. Peristiwa emosional yang Maka

terjadi pada masa anak-anak akan pendapatmu!”. Ia menjawab

fikirkanlah

menetap secara “Hai bapakku, kerjakanlah

melekat

dan

hingga dewasa. apa

permanen

Kehidupan emosional yang dipupuk kepadamu; Insyaallah kamu

yang

diperintahkan

dalam keluarga sangat berguna bagi akan mendapatiku termasuk

anak kelak dikemudian hari. (b) orang-orang yang sabar”.

Lingkungan non keluarga. Hal ini Dalam

yang terkait adalah lingkungan mengelola emosi dengan cara

Islam

seseorang

dan pendidikan. mengekpresikannya dalam bentuk

masyarakat

Kecerdasan emosi ini berkembang sabar dalam menghadapi masalah,

sejalan dengan perkembangan fisik yang

dan mental anak. Pembelajaran ini seseorang akan menyadari bahwa

mana dengan

bersabar

biasanya ditujukan dalam suatu dengan bersabar seseorang akan

aktivitas bermain peran sebagai lebih ikhlas terhadap masalah yang

seseorang diluar dirinya dengan sedang dihadapinya. Karena apapun

emosi yang menyertai keadaan yang ada di dunia ini akan kembali

orang lain (Goleman, 1997). kepada Allah, maka seseorang

Menurut Le Dove (Goleman, hendaknya

1997) bahwa faktor-faktor yang menhadapi masalahnya. Seperti

bersabar

dalam

mempengaruhi kecerdasan emosi dijelakan dalam alquran bahwa

antara lain: (a) Fisik. Secara fisik orang yang bersabar dengan apa

bagian yang paling menentukan atau yang

berpengaruh terhadap kemungkinan di masa yang akan

kecerdasan emosi seseorang adalah datang mendapatkan hasil dari

anatomi saraf emosinya. Bagian kesabarannya.

Disamping itu otak yang digunakan untuk berfikir seseorang

yaitu konteks (kadang kadang pada dimensi emosional yakni

memiliki

kecerdasan

disebut juga neo konteks). Sebagai mampu menguasai situasi yang

bagian yang berada dibagian otak

Windayani, Khairil Anwar; Pengaruh Prilaku Belajar, Kecerdasan Emosional dan Pembahasan Hablumminnannas Terhadap Kepribadian Akademik Di Institut Agama Islam Tafaqquh Fiddin Dumai

lelah cenderung limbic, tetapi sesungguhnya antara

yang mengurusi emosi yaitu system

dan

sering

menunjukkan reaksi emosional yang kedua

berlebihan. Anak yang dibesarkan menentukan

dalam keluarga yang menerapkan seseorang. (1) Konteks. Bagian ini

kecerdasan

emosi

disiplin yang berlebihan cenderung berupa bagian berlipat-lipat kira-kira

lebih emosional. Pola asuh orang

berpengaruh terhadap hemisfer serebral dalam

3 milimeter yang membungkus

tua

kecerdasan emosi anak dimana Konteks berperan penting dalam

otak.

anak yang dimanja, diabaikan atau memahami

dengan ketat mendalam, menganalisis mengapa

(overprotective) dalam keluarga mengalami perasaan tertentu dan

menunjukkan reaksi selanjutnya berbuat sesuatu untuk

cenderung

emosional yang negatif (Dinkmeyer, mengatasinya.

lobus prefrontal, dapat bertindak Dari faktor gen dan lingkungan sebagai saklar peredam yang

kesempatan belajar memberi arti terhadap situasi emosi

tersebut

faktor yang lebih sebelum

merupakan

penting. Karena belajar merupakan System limbic. Bagian ini sering

berbuat sesuatu.

sesuatu yang positif dan sekaligus disebut sebagai emosi otak yang

tindakan preventif. letaknya jauh didalam hemisfer otak

merupakan

Maksudnya adalah bahwa apabila besar dan terutama bertanggung

emosional yang tidak jawab atas pengaturan emosi dan

reaksi

dipelajari, kemudian implus. Sistem limbic

diinginkan

membaur kedalam pola emosi anak, hippocampus,

meliputi

akan semakin sulit mengubahnya berlangsungnya

tempat

dengan bertambah usia anak, pembelajaran emosi dan tempat

proses

bahkan reaksi emosional tersebut disimpannya emosi. Selain itu ada

akan tertanam kukuh pada masa amygdala yang dipandang sebagai

dewasa dan untuk mengubahnya pusat pengendalian emosi pada

bantuan ahli otak. (b) Psikis. Kecerdasan emosi

diperlukan

(soelaeman:2008). Menurut selain dipengaruhi oleh kepribadian

(Nggermanto, 2002), individu, juga dapat dipupuk dan

Goleman

emosi dapat diperkuat dalam diri individu.

kecerdasan

dikembangkan, lebih menantang, Berdasarkan uraian tersebut

dan lebih prospek dibandingkan dapat disimpulkan bahwa terdapat

akademik sebab dua

kecerdasan

emosi memberi mempengaruhi kecerdasan emosi

faktor yang

dapat

kecerdasan

lebih besar bagi seseorang yaitu secara fisik dan

kontribusi

kesuksesan seseorang. Menurut psikis. Secara fisik terletak di bagian

Agustian (2007) faktor-faktor yang otak yaitu konteks dan sistem limbic,

berpengaruh dalam peningkatan secara psikis meliputi lingkungan

kecerdasan emosi yaitu: keluarga

dan lingkungan

non

keluarga. Menurut Dinkmeyer (1965)

PENTINGNYA

MENINGKATKAN

faktor-faktor yang mempengaruhi

KECERDASAN EMOSIONAL

kecerdasan emosi anak adalah faktor kondisi fisik dan kesehatan,

Kecerdasan emosional (EQ) lebih tingkat

pada membangun sosial, dan keluarga. Anak yang

hubungan harmonis dan selaras memiliki kesehatan yang kurang baik

antar manusia secara horizontal

Al-Fikra: Jurnal Ilmiah Keislaman, Vol. 16, No. 2,Juli – Desember, 2017 (269 – 304 )

sehingga kecerdasan intelegensi kecerdasannya secara optimal. Dari pasti

proses belajar mengajar di sekolah emosional dapat ditunjukkan melalui

bermanfaat.

Kecerdasan

sering ditemukan peserta didik yang kemampuan

tidak dapat meraih prestasi belajar menyadari apa yang dia dan orang

seseoarang

untuk

yang setara dengan kemampuan lain rasakan. Sehingga itu, peserta

intelegensinya. Ada peserta didik didik memiliki tingkat kecerdasan

mempunyai kemampuan emosional

yang

intelegensi tinggi, tetapi memperoleh cenderung

prestasi belajar yang relatif rendah. terampil dalam

dapat

lebih

Dan ada pula peserta didik yang dirinya dengan cepat, jarang tertular

menenangkan

meski kemampuan intelegensinya penyakit, lebih terampil dalam

relatif rendah, namun dapat meraih memusatkan perhatian, lebih cakap

prestasi belajar yang relatif tinggi. Itu dalam memahami orang lain dan

sebabnya taraf intelegensi bukan untuk kerja akademis di sekolah

merupakan satu-satunya faktor yang menjadi lebih baik.

menentukan keberhasilan. Keterampilan

Menurut Goleman kecerdasan emosional tidak dapat

dasar

(2000:44) kecerdasan intelektual dimiliki secara tiba-tiba,

(IQ) hanya menyumbang 20% bagi membutuhkan

tetapi

kesuksesan sedangkan 80% adalah mempelajarinya, dan lingkungan

proses

dalam

faktor kekuatan- yang

sumbangan

kekuatan lain, di antaranya adalah emosional

membentuk

kecerdasan

emosional atau pengaruhnya. Dan ada beberapa

Emotional Quotient (EQ), yakni cara yang dapat dilakukan untuk

kemampuan memotivasi diri sendiri, mengembangkan

frustasi, mengontrol emosional dalam pembelajaran,

kecerdasan

mengatasi

desakan hati, mengatur suasana hati yakni: 1). Menyediakan lingkungan

berempati, serta yang kondusif; 2). Menciptakan iklim

(mood),

bekerja sama. pembelajaran yang demokratis; 3).

kemampuan

E.Mulyasa (2006:162) menyatakan, Mengembangkan sikap empati, dan

emosional dapat merasakan

kecerdasan

menjadikan peserta didik memiliki dirasakan

apa yang

sedang

sikap: 1). Jujur, disiplin, dan tulus Membantu

pada diri sendiri, membangun menemukan solusi dalam setiap

peserta

didik

dan kesadaran diri, masalah yang dihadapinya; 5).

kekuatan

mendengarkan suara hati, hormat Melibatkan peserta didik secara

tanggung jawab; 2). optimal dalam pembelajaran, baik

dan

Memantapkan diri, maju terus, ulet, secara

dan membangun inspirasi secara emosional; 6). Merespon setiap

fisik, sosial,

maupun

berkesinambungan; 3). Membangun perilaku peserta didik secara positif,

dan dan menghindari respon negatif; 7).

watak

kewibawaan,meningkatkan potensi, Menjadi teladan dalam menegakkan

dan mengintegrasi tujuan belajar ke aturan

tujuan hidupnya; 4). pembelajaran; dan 8). Memberi

dan disiplin

dalam

dalam

peluang dan kebebasan berfikir kreatif serta

Memanfaatkan

menciptakan masa depan yang lebih partisipasi secara aktif.

cerah (Sijabat: 2012). Sehingga dari Semua

sini, kecerdasan emosional (EQ) memungkinkan

hal

tersebut

bukan merupakan lawan kecerdasan mengembangkan seluruh potensi

peserta

didik

intelegensi (IQ), namun keduanya

Windayani, Khairil Anwar; Pengaruh Prilaku Belajar, Kecerdasan Emosional dan Pembahasan Hablumminnannas Terhadap Kepribadian Akademik Di Institut Agama Islam Tafaqquh Fiddin Dumai

berinteraksi secara dinamis. Sebab, dampak negatif dari emosi negatif pada kenyataannya perlu diakui,

yang muncul.

bahwa kecerdasan

Mengelola emosi diri sendiri , memiliki peran yang sangat penting

emosional

Anda jangan pernah menganggap untuk mencapai kesuksesan di

emosi negatif atau positif itu baik sekolah maupun di lingkungan

atau buruk. Emosi adalah sekedar masyarakat.

sinyal bagi kita untuk melakukan tindakan untuk mengatasi penyebab

Kiat-kiat dalam meningkatkan

munculnya perasaan itu. Jadi emosi

kecerdasan emosional

adalah awal bukan hasil akhir dari kejadian atau peristiwa. Kemampuan

Menurut Mudrika nafis dalam kita untuk mengendalikan dan membaca kepribadian (2011) Untuk

mengelola emosi dapat membantu meningkatkan

Anda mencapai kesuksesan. Ada emosional dibutuhkan kiat-kiat agar

kecerdasan

beberapa langkah dalam mengelola mempermudah dan memaksimalkan

emosi diri sendiri, yaitu: Pertama peningkatan tersebut, diantaranya

adalah menghargai emosi dan sebagai berikut : Mengenali emosi

menyadari dukungannya kepada diri.

Anda. Kedua berusaha mengetahui kemampuan

pesan yang disampaikan emosi, dan mengidentifikasi

anda

untuk

meyakini bahwa kita pernah berhasil sesungguhnya anda rasakan. Setiap

apa

yang

menangani emosi ini sebelumnya. kali suatu emosi tertentu muncul

Ketiga adalah dengan bergembira dalam pikiran, Anda harus dapat

kita mengambil tindakan untuk menangkap pesan apa yang ingin

menanganinya. Kemampuan kita disampaikan.

mengelola emosi adalah bentuk beberapa contoh pesan dari emosi:

Berikut

adalah

diri yang paling takut, sakit hati, marah, frustasi,

pengendalian

penting dalam manajemen diri, kecewa, rasa bersalah, kesepian.

karena kitalah sesungguhnya yang Berikutnya

mengendalikan emosi atau perasaan negative . Keterampilan ini berkaitan

Melepaskan

emosi

bukan sebaliknya dengan kemampuan anda untuk

kita,

(walgito:1987).

memahami dampak dari emosi Memotivasi diri sendiri adalah negatif terhadap diri anda. Sebagai

menata emosi sebagai alat untuk contoh keinginan untuk memperbaiki

mencapai tujuan merupakan hal situasi ataupun memenuhi target

yang sangat penting dalam kaitan pekerjaan yang membuat Anda

untuk memberi perhatian, untuk mudah marah ataupun frustasi

diri sendiri dan seringkali justru merusak hubungan

memotivasi

menguasai diri sendiri, dan untuk Anda dengan bawahan maupun

berkreasi. Kendali diri emosional-- atasan serta dapat menyebabkan

menahan diri terhadap kepuasan stres.

dan mengendalikan dorongan hati-- dikendalikan oleh emosi negatif

Jadi, selama

anda

adalah landasan keberhasilan dalam Anda justru

bidang. Ketrampilan mencapai potensi terbaik dari diri

anda tidak bisa

berbagai

diri memungkinkan anda. Solusinya, lepaskan emosi

memotivasi

terwujudnya kinerja yang tinggi negatif

dalam segala bidang. Orang-orang pendayagunaan pikiran bawah sadar

melalui

teknik

memiliki ketrampilan ini sehingga anda maupun orang-orang

yang

cenderung jauh lebih produktif dan di sekitar Anda tidak menerima

efektif dalam hal apapun yang

Al-Fikra: Jurnal Ilmiah Keislaman, Vol. 16, No. 2,Juli – Desember, 2017 (269 – 304 )

dan andal. Jadi, orang lain. Mengenali emosi orang

mereka kerjakan. Mengenali emosi

tangguh

sesungguhnya delapan ketrampilan lain berarti kita memiliki empati

ini merupakan langkah-langkah yang terhadap apa yang dirasakan orang

Anda tidak dapat lain. Penguasaan ketrampilan ini

berurutan.

memotivasi diri sendiri kalau Anda membuat kita lebih efektif dalam

mengenali dan berkomunikasi dengan orang lain.

tidak

dapat

mengelola emosi diri sendiri. Setelah Inilah

Anda memiliki kemampuan dalam komunikasi

yang disebut

sebagai

memotivasi diri, barulah kita dapat mengerti terlebih dahulu sebelum

empatik.

Berusaha

memotivasi orang lain (nafis:2011). dimengerti.

Menyadari akan arti merupakan

pentingnya mahasiswa untuk berhubungan

dasar

dalam

mengembangkan kecerdasan dan secara efektif.

dengan

manusia

maka sebagai Mengelola emosi orang lain Jika

kreativitasnya,

sesama mahasiswa kita dianjurkan ketrampilan mengenali emosi orang

untuk meluangkan waktu secara lain

teratur bagi rekan yang lain untuk berhubungan antar pribadi, maka

merupakan dasar

dalam

mengembangkan kemampuan ketrampilan mengelola emosi orang

bahasa misalnya, biasakan menjalin lain merupakan pilar dalam membina

percakapan atau komunikasi kepada hubungan dengan

siapa pun dia tanpa memandang Manusia adalah makhluk emosional.

orang

lain.

suku,jenis kelamin ,dll.Sementara Semua hubungan sebagian besar

memuaskan kebutuhan dibangun atas dasar emosi yang

untuk

ilmiahnya, mereka bisa diajak muncul dari interaksi antar manusia.

menjelajahi dunianya dengan cara Keterampilan

melakukan eksperimen. Kaitkan orang lain merupakan kemampuan

mengelola

emosi

semua kegiatan diatas sebagai yang dahsyat jika kita dapat

suatu aktivitas yang menyenangkan mengoptimalkannya. Sehingga kita

dan selalu ditunggu oleh siswa. Ini mampu

adalah hal-hal yang merangsang antar pribadi yang kokoh dan

membangun

hubungan

pengembangan kecerdasan berkelanjutan. Dalam dunia industri

mahasiswa (Tifanni, 2011). hubungan antar korporasi atau organisasi sebenarnya dibangun

Pemahaman Hablumminnannas

atas hubungan antar

individu.

Semakin tinggi kemampuan individu Menurut Thimas (1996:21) dalam organisasi untuk mengelola

Agama dapat mempengaruhi sikap emosi orang lain.

praktis manusia terhadap berbagai Memotivasi

kehidupan sehari–hari. Ketrampilan memotivasi orang lain

Agama dipandang sebagai jalan adalah kelanjutan dari ketrampilan

hidup yang dipegang dan diwarisi mengenali dan mengelola emosi

turun temurun oleh masyarakat orang lain. Ketrampilan ini adalah

manusia. Agar hidup menjadi damai, bentuk

tertib dan tidak kacau. yang menjadi kepemimpinan, yaitu kemampuan

lain dari

kemampuan

unsur agama adalah: menginspirasi, mempengaruhi dan

a) Pengakuan bahwa ada memotivasi

kekuatan gaib yang mencapai tujuan bersama. Hal ini

menguasai atau erat kaitannya dengan kemampuan

mempengaruhi kehidupan membangun kerja sama tim yang

manusia.

Windayani, Khairil Anwar; Pengaruh Prilaku Belajar, Kecerdasan Emosional dan Pembahasan Hablumminnannas Terhadap Kepribadian Akademik Di Institut Agama Islam Tafaqquh Fiddin Dumai

b) Keyakinan bahwa kehidupan akhlak yang senantiasa menjadi manusia tergantung pada

target seluruh hamba Allah SWT. adanya hubungan baik antar

Sebab ihsan menjadikan kita sosok manusia dengan kekuatan

yang mendapatkan kemuliaan dari- gaib.

Nya. Sebaliknya seorang hamba

c) Sikap emosional pada hati yang tidak mampu mencapai target manusia terdapat kekuatan

menyebabkan kehilangan gaib, seperti sifat takut,

ini,

kesempatan yang sangat mahal hormat,

untuk menduduki posisi terhormat harap,pasrah, dan lain-lain.

cinta,

penuh

dimata Allah SWT. Ihsan itu adalah

d) Tingkah laku tertentu yang bahwa kamu menyembah Allah diamati,

tetapi kamu tidak melihat-Nya, jika sholat,sedekah,puasa,zakat,

seperti

kamu tidak melihat-Nya bahwa suka menolong,tidak korupsi,

sesungguhnya Dia melihat kamu. dan lain sebagainya.

Ihsan juga adalah melakukan ibadah Menurut

dengan khusyuk, ikhlas dan yakin Pemahaman berasal dari kata faham

Dahlan

bahwa Allah senantiasa mengawasi atau yang memiliki arti tanggap,

yang dilakukannya. Islam mengerti benar, pandangan, ajaran.

apa

dibangun diatas tiga landasan utama Disini ada pengertian pemahaman

yaitu Iman, Islam dan Ihsan oleh menurut Muhammad Ali (1996:42)

seorang muslim yaitu kemampuan memahami arti

karenanya

hendaklah tidak memandang ihsan suatu bahan pelajaran, seperti

itu hanya sebatas akhlak yang menafsirkan,menjelaskan

melainkan harus meringkas atau merangkum suatu

dipandang sebagai bagian dari pengertian kemampuan macam ini

aqidah dan bagian terbesar dari lebih tinggi dari pada pengetahuan.

keislamannya.

mengejewantahkan mudjono

ihsan bagi manusia sebagai makhluk kegiatan yang berupaya untuk

sebagai

sosial seperti manusia, khususnya mengetahui tingkat pemahaman

kaum muslim ialah berbuat baik. dalam

Karena dengan pemahaman ihsan ditetapkan maka evaluasi hasil

ini kita selalu merasa diawasi oleh belajar memiliki sasaran berupa

Allah yang Maha Melihat dengan ranah-ranah yang terkandung dalam

begitu kita tidak akan melakukan tujuan yang diklasifikasikan menjadi

perbuatan buruk kalaupun sampai tiga ranah kognitif, ranah afektif dan

terbesit maka tetap saja kita tidak ranah psikomotorik. Pemahaman

mengerjakannya dapat dibedakan menjadi

akan

mau

ihsan tadi. Selain kategori, yaitu: Tingkat terendah

tiga

disebabkan

berbuat baik, ihsan juga merupakan yakni pemahaman terjemahan mulai

salah satu cara agar kita bisa dari

khusyuk dalam beribadah kepada sebenarnya. Tingkat sedang yakni

Allah SWT. Tiga aspek pokok dalam pemahaman penafsiran.

Ihsan meliputi tiga aspek yang Tingkat tertinggi yakni pemahaman

fundamental. Ketiga hal tersebut ekstrapolasi.

adalah ibadah, muamalah dan Agama Islam terdiri dari tiga

akhlak. Ketiga hal inilah yang unsur, aqidah (rukun iman), ibadah

menjadi pokok batasan dalam ihsan. (rukun Islam), dan ihsan (akhlak).

Ibadah Kita berkewajiban ihsan Ihsan adalah puncak ibadah dan

dalam beribadah yaitu dengan

Al-Fikra: Jurnal Ilmiah Keislaman, Vol. 16, No. 2,Juli – Desember, 2017 (269 – 304 )

menghabiskan seperti shalat, puasa dan haji

menunaikan semua jenis ibadah,

makhluk-Ku,

siangnya dengan zikir kepada-Ku, dengan cara yang benar yaitu dapat

tidak secara sengaja melakukan ditunaikan oleh seorang hamba

dimalam harinya, suka kecuali jika

dosa

memberi makan bagi orang yang ibadah-ibadah tersebut ia penuhi

saat

pelaksanaan

lapar, memberi perlindungan bagi dengan cita rasa yang sangat kuat,

orang yang kesulitan, menyayangi juga dengan kesa

yang kecil, dan menghormati yang Islam dan ihsan, ketiganya tak bias

Antara iman,

besar.”

dipisahkan oleh manusia di dunia ini, Begitu juga dengan hakikat iman, kalau diibaratkan hubungan diantara

Bahwa keimanan seseorang baru ketiganya adalah segitiga sama sisi

kebenarannya apabila yang sisi satu dan sisi lainnya

diakui

manifest pada tindakan sosial. berkaitan erat. Segitiga tersebut tidak akanterbentuk kalau ketiga

“Orang beriman itu bukan orang sisinya tidak saling mengait.jadi

kenyang sendiri, padahal tetangga manusia yang bertaqwa harus bias

lapar.”(HR Baihaqi) meraih dan menyeimbangkan antara

sedang

“Seseorang tidak dikatakan beriman, iman, Islam dan ihsan.

dia menginginkan Jadi, pemahaman agama

sebelum

(kebaikan) bagi orang lain seperti adalah kemampuan pemahaman

bagi dirinya sendiri.”(HR Bukhari). seseorang

dalam

memahami,

menghayati dan menerjemahkan Dengan dukungan ayat dab hadis- ajaran agama (Islam) dalam iman,

atas, konsep Islam dan ihsan di kehidupan sehari

hadis

di

hablumminnallah dan – hari. Untuk kebaikan hidup

hablumminnannas bukan dua hal manusia, Alquran (QS Ali Imran,

yang mendua, melainkan dua hal 3:112) menekankan dua hal pokok

yang menyatu. Artinya, interaksi saja, yaitu hubungan dengan Allah

sosial seseorang tidak netral dari (Hablumminnallah) dan hubungan

Ilahiyah, ketika dia dengan

nilai-nilai

merealisasikan hubungan sosialnya (Hablumminnanas).

sesama

manusia

sesamanya, pada terjalinnya dua hubungan tersebut

Tanpa

kepada

dia sedang dengan baik, hidup dan kehidupan

hakikatnya

mengaktualisasikan hubungan manusia terancam sengsara dan

dengan Rabb-Nya. Tiga konsep dari hina. Bahkan bentuk –bentuk ritual

alquran yang dapat dikembangkan khusus yang diformatkan untuk

sebagai teori hablumminnannas, pengokohan hubungan manusia

tersebut adalah dengan Allah, seperti shalat, shaum,

konsep-konsep

ta’aruf dan ta’awun. dzikir, dan lain sebagainya.tetap

tadafu’,

Tadafu’M.Quraish Shihab (2007, diorientasikan untuk pemantapan

1:537-538) menjelaskan, bahwa hubungan

hidup adalah pertarungan antara sesamanya. Dalam hadis qudsi yang

manusia

dengan

kebenaran dan kebatilan. Apabila diriwayatkan Imam Baihaqi, Nabi

tidak ada yang tampil menghadapi Muhammad saw bersabda :

dan menghentikan kezaliman, bumi sebagai tempat “Allah hanya akan menerima shalat

kebatilan

tinggal manusia akan diliputi oleh dari orang yang merendahkan diri di

dan penganiayaan. hadapan

kekejaman

Apabila kezaliman tidak dihadapi, sombong

dia akan meningkat dan terus

Windayani, Khairil Anwar; Pengaruh Prilaku Belajar, Kecerdasan Emosional dan Pembahasan Hablumminnannas Terhadap Kepribadian Akademik Di Institut Agama Islam Tafaqquh Fiddin Dumai

meningkat kualitas dan kuantitasnya maju dengan gigih sehingga dapat sehingga akan membinasakan umat

mengalahkan Jalut dan tentaranya. manusia. Disinilah orang beriman

Padahal, jumlah mereka lebih mendapat

banyak dan peralatannya lebih menghadapi para perusak agar bumi

amanah

untuk

ini mengandung selamat dari kebinasaan.

lengkap.

Hal

pelajaran penting bagi masyarakat Dr. Abdul Karim Khatib dalam

muslim dalam menghadapi konflik kitabnya (1:311) menafsirkan ayat

peperangannya. Sistem tersebut sebagai saling tolak antara

atau

keyakinan (keimanan) kepada yang manusia, yaitu antara kebaikan dan

sesungguhnya keburukan,

Mahamutlak

merupakan kekuatan dan nilai kebatilan, antara orang kaya dan

tertinggi yang harus diagungkannya orang miskin, antara orang kuat dan

di atas segala dan kepentingan orang lemah, antara individu dan

dalam menata dan mengembangkan individu, antara

kelompok dan seluruh kehidupannya. kelompok, dan antara bangsa dan

Uraian ini bukan untuk bangsa. Sifat saling tolak menolak