PEDOMAN AKADEMIK 2017 sdh cover

  i

  

PEDOMAN AKADEMIK

PROGRAM STRATA 1 (S1)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

”SULTAN MAULANA HASANUDDIN”

  

BANTEN

LEMBAGA PENJAMINAN MUTU

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTAN MAULANA HASANUDDIN

BANTEN

2017

DATA DOKUMEN

  Nama Dokumen PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM S1 Nomor Dokumen D/L2.0/02/2017 Masa Berlaku Sejak Ditetapkan Tanggal

  08 Agustus 2017 Pemberlakuan

DATA PERSONAL

  

Tanggungjawab Nama Jabatan Tandatangan

Dirumuskan oleh Dr. Hidayatullah, Ketua Tim M.Pd. Diperiksa Oleh Prof. Dr. Ilzamudin Wakil Rektor I Ma’mur, MA Ditetapkan Oleh Prof. Dr. H. E.Syibli Ketua Senat Syarjaya, LML, MM Dikendalikan Dr. Hidayatullah, Ketua LPM Oleh M.Pd.

  Disahkan oleh: Rektor UIN SMH Banten, Lembaga Penjaminan Mutu

  Prof. Dr. H. Fauzul Iman, MA Revisi Ke- Tanggal

  5

15 Juni 2017

  ii

  

KEPUTUSAN REKTOR

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN MAULANA HASANUDDIN BANTEN

NOMOR 446 TAHUN 2017

TENTANG

PEDOMAN AKADEMIK

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN MAULANA HASANUDDIN BANTEN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

REKTOR UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN MAULANA HASANUDDIN BANTEN,

Menimbang : a. bahwa berdasarkan Hasil Rapat Senat Universitas tanggal 08 Agustus 2017 dalam rangka meningkatkan mutu pengelolaan pendidikan Universitas

  Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten, dipandang perlu adanya Pedoman Akademik Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten;

  b. bahwa Pedoman Akademik Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten ini telah memenuhi syarat untuk diberlakukan di lingkungan Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten;

  c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Keputusan Rektor Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten tentang Pedoman Akademik Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten;

  Mengingat :

  1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;

  2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;

  3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;

  4. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen;

  5. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi;

  6. Peraturan Presiden RI Nomor 39 Tahun 2017 tentang UIN SMH Banten;

  7. Permendikbud Nomor 49 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi;

  8. Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor 67/KMK.05/2010 Tentang Penetapan IAIN SMH Banten sebagai Instansi Pemerintah yang menerapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum;

  9. Peraturan Menteri Agama Nomor 23 Tahun 2017 tentang Organisasi dan tata Kerja Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten; Keputusan Menteri Agama R.I. Nomor B.II/3/54242 tanggal 27 Juli 2017 10. tentang pengangkatan Rektor Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten masa jabatan Tahun 2017-2021.

  iii

  

M E M U T U S K A N :

Menetapkan : KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN MAULANA

HASANUDDIN BANTEN TENTANG PEDOMAN AKADEMIK UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN MAULANA HASANUDDIN BANTEN.

KESATU : Menetapkan Pedoman Akademik Universitas Islam Negeri Sultan Maulana

Hasanuddin Banten.

KEDUA : Pedoman Akademik ini adalah hasil revisi ke-lima sebagaimana termaktub pada

lampiran yang menjadi satu kesatuan dalam keputusan ini.

KETIGA : Semua pelaksanaan kegiatan Akademik Universitas Islam Negeri Sultan

Maulana Hasanuddin Banten mengacu pada buku pedoman Akademik

  

Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten.

KEEMPAT : Keputusan ini berlaku pada tanggal ditetapkan dengan ketentuan bahwa segala

sesuatu akan diubah dan ditinjau kembali sebagaimana mestinya apabila di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini.

  Ditetapkan di : Serang Pada Tanggal : 08 Agustus 2017

Rektor,

Prof. Dr. H. Fauzul Iman, MA NIP. 19580324 198703 1 003 1. Tembusan disampaikan kepada yth : 2. Direktur Pendidikan Tinggi Islam Kemenag R.I. di Jakarta; Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag R.I. di Jakarta;

  iv

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SULTAN MAULANA HASANUDDIN BANTEN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SULTAN MAULANA HASANUDDIN BANTEN

TIM PENYUSUN PEDOMAN AKADEMIK

NOMOR 338 TAHUN 2017

KEPUTUSAN REKTOR

TENTANG

REKTOR IAIN SULTAN MAULANA HASANUDDIN BANTEN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHASA ESA

TAHUN ANGGARAN 2017

Menimbang :

  a. bahwa dalam upaya memperbaiki Pedoman Aakademik UNIVERSITAS ISLAM NEGERI Sultan Maulana Hasanuddin Banten, dipandang perlu adanya Tim Penyelaras Revisi Pedoman Akademik UNIVERSITAS ISLAM NEGERI Sultan Maulana Hasanuddin Banten; b. bahwa untuk keperluan di atas perlu ditetapkan dengan Surat Keputusan Rektor UINSultan Maulana Hasanuddin Banten. Mengingat

  1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;

  2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;

  3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;

  4. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen;

  5. Peraturan Pemerintah Nomor 04 tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi;

  6. Peraturan Presiden RI Nomor 39 Tahun 2017 tentang UIN SMH Banten;

  7. Peraturan Menteri Keuangan R.I. Nomor 31/PMK.02/2013 tentang perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan R.I. Nomor

37/PMK/02/2012 tentang Standar Biaya Tahun 2013;

  8. Permendikbud Nomor 49 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi;

  9. Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor 67/KMK.05/2010 Tentang Penetapan IAIN SMH Banten sebagai Instansi Pemerintah yang menerapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum;

  10. Keputusan Menteri Agama RI Nomor B.II/3/71247/2014 tentang Pengangkatan Rektor IAIN SMH Banten Periode Tahun 2015-2019;

  11. Keputusan Menteri Agama R.I. Nomor 20 Tahun 2014 tentang Pengangkatan Pejabat Kuasa Pengguna Anggaran di Lingkungan Kementerian Agama.

  12. Peraturan Menteri Agama RI Nomor 10 Tahun 2013 tentang Organisasi dan tata Kerja IAIN SMH Banten;

13. Peraturan Menteri Agama RI Nomor 37 Tahun 2014 tentang Statuta IAIN SMH Banten.

  14. Peraturan Menteri Agama Nomor 31 Tahun 2015 tentang perubahan PMA Nomor 10 tahun 2013 tentang Organisasi dan tata Kerja IAIN SMH Banten.

  v

  

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN

MAULANA HASANUDDIN BANTEN TENTANG TIM PENYELARAS

REVISI PEDOMAN AKADEMIK.

  Pertama : Tugas Tim Penyelaras adalah:

  a. Mengkaji dan menganalisis draft Revisi Pedoman Akademik; : b. Memberikan catatan dan masukan terhadap perbaikan Draft Revisi Pedoman Akademik;

c. Menyampaikan hasil Revisi Pedoman Akademik kepada Rektor dan Senat Institut.

  

Kedua : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan bahwa

segala sesuatu akan diubah dan ditinjau kembali sebagaimana mestinya apabila di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini.

  Ditetapkan di : Serang Pada Tanggal : 02 Juni 2017 Prof. Dr. H. Fauzul Iman, MA

Rektor,

NIP. 19580324 198703 1 003 Tembusan disampaikan kepada yth :

  1. Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag R.I. di Jakarta;

  2. Direktur Pendidikan Tinggi Islam Kemenag R.I. di Jakarta;

  vi

  

TIM PENYELARAS

Penanggung Jawab

Prof. Dr. H. Fauzul Iman, MA

  

Pengarah

Prof. Dr.H. Ilzamudin Ma’mur, MA

  

Ketua Tim:

Dr. Hidayatullah, S.Ag, M.Pd

  

Anggota

Dr. Moh. Hudaeri, MA

Dr. Nana Jumahana, MA

  

Dr. H. A. Zaini, SH, M.Si

Dr. Itang, M.Ag

Dra. Hj. Fitri Hilmiyati, M.Ed

Dr. Asep Saefurrahman, M.Si

  

Zaenal Abidin, S.Ag, M.S.I

  

H. Nana Sumarna, SH

Asep Furqonudin, S.A.g, M.M.Pd

  vii

KATA PENGANTAR

  Kegiatan pendidikan dan pengajaran serta tata aturan implementasinya harus diatur dan ditata secara baik, sehingga dapat membantu ketercapaian tujuan pendidikan yang baik pula di lingkungan UIN SMH Banten. Pengaturan tentang norma pelaksanaan kegiatan akademik tersebut, tentunya tidak boleh bertentangan dengan rambu-rambu umum dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional maupun Standar Nasional Pendidikan Tinggi, dan secara khusus harus sesuai dengan norma pengelolaan Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) di lingkungan Kementerian Agama. Hal ini dilakukan agar seluruh proses kegiatan pendidikan dan kebijakan yang dikeluarkan oleh Universitas maupun Fakultas bahkan oleh dosen sesuai dengan ketentuan tersebut.

  Buku Pedoman ini disajikan untuk memberikan arah dan informasi tentang pengelolaan kegiatan pendidikan di lingkungan UIN SMH Banten. Dan secara teknis-implementatif dapat dikembangkan oleh masing-masing pimpinan Fakultas, Jurusan maupun unit-unit pelaksana akademik yang terkait. Buku Pedoman ini merupakan hasil revisi Buku Pedoman Akademik sebelumnya. Dengan demikian, maka buku pedoman akademik yang lama dinyatakan tidak berlaku sejak diberlakukannya pedoman akademik ini. viii

  Akhirnya, dengan selesainya hasil revisi dan diterbitkannya buku pedoman ini, kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh pihak yang telah membantu. Semoga buku pedoman ini dapat dijadikan dasar dalam pelaksanaannya secara baik oleh mahasiswa dan dosen.

  Serang, 10 Agutus 2017 Rektor,

  Prof. Dr. H. Fauzul Iman, MA

  NIP. 19580324 198703 1 003 ix

DAFTAR ISI

  Data Dokumen ………………………………………. ii

  SK Rektor …………………………………………….. iii SK Tim Penyelaras ………………………………….. v Tim Penyelar as ………………………………………. vii Kata Pengantar ………………………………………. viii Daftar

  Isi……………………………………………….. ix

  BAB I PENDAHULUAN …………………………….. 1 A. Latar Belakang ……………………………….. 1 B. Visi, Misi, Tujuan

  …………………………...… 2 C. Dasar Hukum …………………………………. 3

  D. Tujuan …………………………………………. 5

  E. Daftar Istilah …………………………………... 5

  BAB II STRUKTUR ORGANISASI ……………….… 7 A. Struktur Organisasi ……………………....…… 7 B. Uraian Tugas ………………………………….. 8 BAB III ETIKA AKADEMIK DAN TATA TERTIB …15 A. Etika Akademik ………………………………. 15 B. Tata Tertib

  ……………………………………. 18

  C. S anksi Akademik dan Non Akademik ……… 21

  BAB IV SISTEM PENDIDIKAN ……………………. 25 A. P

  endaftaran Calon Mahasiswa …………….. 25 B. Orientasi Pengenalan Akademik …………… 26

  C. Biaya Pendidikan …………………………….. 27

  D. Struktur Kurikulum …………………………… 27

  E. Sistem Kredit Semester (s ks) ………………. 28

  F. Program Pendidikan dan Bobo t Kredit …….. 30 G.

  Sistem Pembelajaran ………………………... 30

  H. Beban S tudi Setiap Semester ………………. 31

  I. Ketentuan Umum Konversi Mata Kuliah x

  Dan Nilai ………………………………………. 32 J. Praktikum ……………………………………… 33 K. Penguji Praktikum

  Profesi/Khusus …………. 33 L. Penulisan Makalah dan Skripsi

  …………….. 34 M. Evaluasi, Ujian, Penilaian, Indeks Prestasi

  Dan Prediket Kelulusan ………………………35 N. Waktu Ujian ……………………………………45 O.

  Pengabdian kepada Masyarakat ……………45 P. Gelar Lulusan ………………………………… 46

  BAB V PROSEDUR ADMINISTRASI DAN PELAYANAN AKADEMIK ………..……… 47 A. Pendaftaran Mahasiswa dan Pengisian Kartu Rencana Studi ………………………… 47 B. Perubah

  an dan Penukaran Kartu Studi …… 48

  C. Cuti Kuliah dan Aktif Kembali setelah cuti … 49

  D. Semester Antara …………………………….. 51

  E. Perpanja ngan Masa Studi ……………………52

  F. Dorup Out …………………………………….. 53

  G. Mahasiswa Pindah Fakultas/Jurusan/ Program Studi di Lingkungan UIN SMH Banten ……………………………. 54

  H. Mahasisw a Pindah ke UIN SMH Banten ….. 55

  I. Mahasiswa Pindah dari UIN SMH Banten … 57 J. Pembimbing Akademik

  ……………………… 58 K. Pe mbimbig Skripsi dan Praktikum …………. 59 L. Yudisium, Ijazah, Transkrip dan Surat

  Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI) …… 61 M. Wisuda ………………………………………… 63 N.

  Alumni …………………………………………. 64

  

BAB VI PENUTUP …………………………………… 65

LAMPIRAN- LAMPIRAN ……………………………… 66

  xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten merupakan salah satu Perguruan Tinggi Keagamaan Islam yang berupaya menjadi

  sentral pendidikan, penelitian dan pengembangan, pengabdian kepada masyarakat, serta penyebaran ilmu pengetahuan agama dan kebudayaan Islam di wilayah Banten khususnya dan Indonesia pada umumnya. Dengan ekspektasi dan eksistensi yang begitu tinggi, Uiniversitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten menetapkan rumusan visi, misi dan tujuan yang akan dicapainya.

  Untuk mencapai visi, misi dan tujuan tersebut diperlukan kerja keras dari segenap pimpinan dan seluruh civitas akademika Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten secara bertahap dan berkesinambungan. Berbagai upaya serius untuk membenahi kekurangan-kekurangan yang ada, dan melengkapi berbagai sarana dan prasarana serta aturan yang dibutuhkan dalam upaya mendukung mekanisme dan iklim kerja yang kondusif dan dinamis mutlak dilakukan dan dikukuhkan.

  Dengan demikian, pembelajaran sebagai bagian yang sangat strategis dharma pendidikan tinggi akan berjalan lancar dan menghasilkan output/outcome sebagaimana yang telah ditetapkan dalam visi, misi dan Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten. Atas dasar itulah, maka Buku Pedoman Akademik ini perlu diterbitkan dan diimplementasikan untuk mendukung terwujudnya cita-cita pendidikan di UIN SMH Banten.

B. Visi, Misi, Tujuan

  Visi Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten adalah : Menjadi Universitas

  

Islam yang Unggul dan terkemuka dalam Integrasi

Keilmuan yang berwawasan Global 1 .

  Misi Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten adalah :

  1) Mengembangkan pendidikan akademik, vokasi, dan profesi yang berkualitas; 2) Menyelenggarakan penelitian yang inovatif dan integratif; 3) Melakukan transformasi masyarakat sesuai dengan nilai-nilai ke-Islaman; 4) Membangun kerjasama yang produktif dan kompetitif.

  Tujuan Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten adalah:

  1) Terwujudnya lulusan yang unggul, professional, dan berakhlak karimah yang dapat menerapkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. 2) Terciptanya penelitian yang inovatif dan integratif untuk kemajuan ilmu dan peradaban; 3) Terlaksananya pengabdian dan pemberdayaan masyarakat secara transformative berbasis nilai- nilai Keislaman;

  4) Terlaksananya Kerjasama yang produktif dan kompetitif. 1 Hasil Keputusan Rapat Senat UIN SMH Banten, tanggal 04 Juli 2017

C. Dasar Hukum

  a) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;

  b) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;

  c) Undang-undang Republik Indonesia Nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi; d) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

  Nomor 23 Tahun 2005 tentang Perguruan Tinggi Sebagai Badan Layanan Umum (BLU);

  e) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 Standar Nasional Pendidikan yang direvisi dengan PP no 32 tahun 2013 tentang Standar Nasional Pendidikan;

  f) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen;

  g) Peraturan Pemerintah Nomor 4 tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Pendidikan Tinggi;

  h) Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia; i) Peraturan Presiden Nomor 39 tahun 2017 tentang Universitas Islam negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten; j) Permendikbud Nomor 73 tahun 2013 tentang Penerapan KKNI Bidang Pendidikan Tinggi; k) Peraturan Menteri Ristek dikti Nomor 44 tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi; l) Peraturan Menteri Ristek dikti Nomor 62 tahun 2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi; m) Peraturan Menteri Ristek dikti Nomor 63 tahun 2016 tentang Gelar dan Tata Cara Penulisan Gelar di Perguruan Tinggi n) Peraturan Menteri Agama RI Nomor 33 tahun 2016 tentang Gelar Akademik; o) Peraturan Menteri Agama RI nomor 23 tahun 2017 tentang Organisasi dan tata kerja UIN SMH Banten; p) Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor 67/KMK.05/2010 tentang Penetapan IAIN SMH Banten sebagai Instansi Pemerintah yang Menerapkan PK-BLU; q) Keputusan Menteri Agama RI Nomor B.II/3/54242/2017 tanggal 27 Juli 2017 tentang Pengangkatan Rektor UIN SMH Banten masa jabatan 2017-2021; r) Keputusan Dirjen Pendis Nomor 6943 Tahun 2016 tentang Perubahan dan Penyesuaian

  Nomenklatur Program Studi Pada Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI)

D. Tujuan

  Pedoman akademik ini disusun sebagai acuan dalam pelaksanaan dan pengelolaan kegiatan akademik di lingkungan UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten.

  Seluruh kebijakan yang terkait dengan masalah akademik harus mengacu pada pedoman ini, sehingga dapat bermanfaat dalam mendukung keseluruhan upaya peningkatan dan pengembangan program-program akademik yang telah dicanangkan oleh Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten.

E. Daftar Istilah

  1) Kartu Hasil Studi (KHS) adalah sebagai tanda bukti perolehan hasil studi mahasiswa pada setiap akhir semester

  2) Kartu Rencana Studi (KRS) adalah sebagai bukti pengajuan rencana studi mahasiswa pada semester yang akan ditempuh berdasarkan indeks prestasi sementara

  3) Indeks Prestasi Semester (IPS) adalah nilai hasil studi yang diperoleh mahasiswa pada setiap semester

  4) Indeks Prestasi Komulatif Sementara (IPKS) adalah nilai hasil studi mahasiswa setelah menyelesaikan seluruh beban mata kuliah

  5) Indeks Prestasi Komulatif (IPK) adalah nilai hasil studi yang diperoleh mahasiswa setelah menyelesaikan semua beban studi

  6) Cuti adalah menunda/berhenti sementara waktu semua kegiatan akademik untuk jangka waktu tertentu atas kemauan sendiri dengan seizin Rektor

  7) Dicutikan adalah menunda/berhenti sementara waktu semua kegiatan akademik untuk jangka waktu tertentu yang dilakukan oleh Rektor disebabkan oleh keterlambatan registrasi. 8) Skorsing adalah menunda/menghentikan sementara layanan akademik yang disebabkan oleh suatu tindakan melanggar aturan/kode etik mahasiswa

  9) Konversi adalah melakukan penyesuaian nilai pada mata kuliah tertentu karena memiliki kesamaan beban/bobot

  10)Drop out adalah menghentikan seluruh layanan akademik dan non akademik yang disebabkan oleh suatu tindakan pelanggaran berat atau telah habis masa studi

BAB II STRUKTUR ORGANISASI DAN URAIAN TUGAS A. Struktur Organisasi Berdasarkan Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 23 tahun 2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten, maka susunan Organisasi UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten terdiri atas:

  1. Organ Pengelola, terdiri atas :

  a. Rektor dan Wakil Rektor;

  b. Fakultas;

  c. Pascasarjana;

  d. Biro;

  e. Lembaga;

  f. Satuan Pengawasan Internal; dan

  g. Unit Pelaksan Teknis, yang terdiri atas: 1) Perpustakaan; 2) Unit Teknologi Informasi dan Pangkalan

  Data; 3) Unit Pengembangan Bahasa; 4) Unit Pengembangan Bisnis; 5)

  Ma’had al Jami’ah; dan 6) Unit Pengembangan Keterampilan dan

  Karir

  h. Organ Pertimbangan, terdiri atas: 1) Senat Universitas; 2) Dewan Penyantun i. Organ Pengawasan, yaitu Satuan

  Pengawasan Internal (SPI)

B. Uraian Tugas

  1. Rektor dan Wakil Rektor

  Rektor dan Wakil Rektor adalah unsur pimpinan UIN SMH Banten. Rektor mempunyai tugas memimpin dan mengelola penyelenggaraan pendidikan tinggi berdasarkan kebijakan yang ditetapkan oleh Menteri Agama. Wakil Rektor meliputi: Wakil Rektor Bidang Akademik dan kelembagaan, bertugas membantu Rektor dalam bidang akademik dan pengembangan lembaga. Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan keuangan mempunyai tugas membantu Rektor dalam bidang administrasi umum, perencanaan dan keuangan. Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama mempunyai tugas membantu Rektor dalam

  2 bidang kemahasiswaan dan kerjasama .

  2. Fakultas

  Fakultas adalah unsur pelaksana akademik Universitas, dipimpin oleh Dekan berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Rektor. Fakultas mempunyai tugas menyelenggarakan pendidikan akademik, vokasi, dan/atau profesi dalam satu rumpun disiplin ilmu pengetahuan, teknologi dan/atau

  3 seni .

  2 3 PMA No. 23 tahun 2017, pasal 6-7 PMA No. 23 Tahun 2017, pasal 8-9

  3. Pascasarjana

  Program Pascasarjana adalah unsur pelaksana akademik, dipimpin oleh Direktur berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Rektor.

  Program Pascasarjana mempunyai tugas menyelenggarakan pendidikan program magister, program doktor, dan/atau program spesialis dalam bidang ilmu agama Islam dan dapat menyelenggarakan program magister, program doktor, dan/atau program spesialis dalam multi disiplin ilmu pengetahuan,

  4 teknologi, dan/atau seni .

  4. Biro

  Biro merupakan unsur pelaksana administrasi dipimpin oleh kepala berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Rektor. Biro terdiri atas: Biro Administrasi Umum, Perencanaan, Keuangan dan Kepegawaian; dan Biro Administrasi Akademik,

  5 Kemahasiswaan dan Kerjasama .

  5. Lembaga Penjaminan Mutu (LPM)

  Lembaga penjaminan mutu merupakan unsur pelaksana bidang akademik universitas yang bertugas mengkoordinasikan, mengendalikan, mengaudit, memantau, menilai dan mengembangkan mutu penyelenggaraan 4 kegiatan akademik. Lembaga Penjaminan Mutu 5 PMA No. 23 Tahun 2017, pasal 26-27 PMA No. 23 tahun 2017 pasal 71 dipimpin oleh ketua yang yang berada di bawah

  6 dan bertanggung jawab kepada Rektor .

  Lembaga Penjaminan Mutu memiliki 3 (tiga) pusat yang dipimpin oleh kepala pusat, yaitu: (1) Pusat Pengembangan Standar Mutu; (2) Pusat Audit dan Pengendalian Mutu; dan Pusat Pendampingan dan Pengembangan

  7 Mutu Mahasiswa .

  6. Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M)

  Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat adalah unsur pelaksana akademik Universitas dengan tugas melaksanakan, mengkoordinasikan, memantau, dan menilai kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat berdasarkan kebijakan Rektor. Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat dipimpin oleh ketua berada di bawah dan bertanggung jawab kepada

8 Rektor .

  Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada masyarakat memiliki 3 (tiga) pusat yang dipimpin oleh kepala pusat, yaitu (1) Pusat Penelitian dan Penerbitan, (2) Pusat Pengabdian kepada masyarakat, dan (3) Pusat

  9 6 Gender dan Anak . 7 PMA No. 23 tahun 2017 pasal 63-66 8 PMA No. 23 tahun 2017 pasal 71 9 PMA No. 23 Tahun 2017 pasal 73 PMA No. 23 Tahun 2017 pasal 78

  7. Satuan Pengawasan Internal (SPI)

  Satuan Pengawasan Internal adalah organ universitas yang dipimpin oleh kepala yang diangkat oleh Rektor, berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Rektor. SPI bertugas melaksanakan fungsi pengawasan non akademik terhadap pengelolaan

  10 universitas .

  8. Perpustakaan

  Perpustakaan adalah unit pelaksana teknis dipimpin oleh kepala yang diangkat oleh Rektor berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Wakil Rektor Bidang Akademik

  11 dan Pengembangan Lembaga .

  Perpustakaan mempunyai tugas melaksanakan pelayanan, pengembangan kepustakaan, mengadakan kerjasama antar perpustakaan, mengendalikan, mengevaluasi dan menyusun laporaan kepusakaan.

  

9. Unit Teknologi Informasi dan Pangkalan

Data

  Unit Teknologi Informasi dan Pangkalan Data dipimpin oleh kepala yang diangkat oleh Rektor dan berada di bawah dan bertanggung jawab wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perfencanaan dan Keuangan.

  Unit Teknologi Informasi dan Pangkalan 10 Data mempunyai tugas mengelola dan 11 PMA No. 23 Tahun 2017 pasal 91 dan 93 PMA No. 23Tahun 2017 pasal 82 mengembangkan sistem informasi manajemen, pengembangan, pemeliharaan jaringan dan aplikasi, pengelola basis data, pengembangan kerjasama lainnya dan kerjasama jaringan.

  10. Unit Pengembangan Bahasa

  Unit Pengembangan Bahasa adalah unit pelaksana akademik dipimpin oleh kepala yang diangkat oleh Rektor dan berada di bawah dan bertanggung jawab wakil Rektor Bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga.

  Unit Pengembangan Bahasa mempunyai tugas melaksanakan pelatihan dan pengembangan bahasa bagi civitas akademika universitas.

  11. Unit Pengembangan Bisnis

  Unit Pengembangan Bisnis dipimpin oleh kepala yang diangkat oleh Rektor berada di bawah dan bertanggung jawab Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan, dan Keuangan.

  Unit Pengembangan Bisnis mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan, pemasaran, pengembangan dan kerjasama bisnis universitas.

  12. Ma’had al jami’ah

  Ma’had al jami’ah dipimpin oleh kepala yang diangkat oleh Rektor, berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Wakil Rektor bidang Akademik dan Kelembagaan. Tugas dari Ma’had al Jami’ah adalah melaksanakan pelayanan, pembinaan, pengembangan akademik dan karakter mahasiswa yang

  

12

berbasis pesantren .

  13. Unit Pengembangan Keterampilan dan Karir

  Unit Pengembangan Keterampilan dan Karir dipimpin oleh kepala yang diangkat oleh Rektor, berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Wakil Rektor bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama. Tugas dari Unit Pengembangan Keterampilan dan Karir adalah melaksanakan pengembangan keterampilan, karir dan profesi civitas akademika Universitas serta layanan informasi

  13 bursa kerja bagi alumni .

  14. Dewan Penyantun

  Dewan Penyantun merupakan badan non struktural berfungsi memberikan pertimbangan non akademik dan fungsi lain

  14 yang ditentukan dalam statute universitas .

  15. Dewan Pengawas

  Dewan pengawas adalah organisasi universitas yang bertugas melakukan pengawasan terhadap pengelolaan Badan Layanan Umum (BLU) yang dilakukan oleh 12 pejabat pengelola BLU mengenai rencana 13 PMA No. 23 Tahun 2017 pasal 86 14 PMA No. 23 Tahun 2017 pasal 87 PMA No. 23 Tahun 2017 pasal 90

  Strategis Bisnis, Rencana Bisnis dan Anggaran serta peraturan perundang-undangan.

16. Senat Universitas

  Senat Universitas merupakan badan normatif dan perwakilan tertinggi universitas yang mempunyai fungsi penetapan dan pertimbangan pelaksanaan kebijakan akademik

  15 kepada rektor .

15 PMA No. 23 Tahun 2017 pasal 89

BAB III ETIKA AKADEMIK DAN TATA TERTIB A. Etika Akademik Etika Akademik merupakan seperangkat kaidah

  atau penerapan nilai-nilai dan norma baik-buruk, dan benar-salah dalam melaksanakan kegiatan Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat. Penanaman etika akademik akan mengantarkan lulusan yang memiliki kapasitas ilmu, berkarakter, berakhlak dan cendekiawan.

1. Pelanggaran Etika Akademik

  Beberapa aktivitas yang tergolong pada pelanggaran etika akdemik adalah: a. menyontek; yaitu menggunakan cara yang tidak jujur selama ujian berlangsung; misalnya membuka catatan, buku atau media informasi lainnya tanpa ada perintah yang sah, dan bekerjasama dengan peserta lainnya; b. menjadi Joki Ujian, yaitu menggantikan kedudukan orang lain untuk melaksanakan atau menyelesaikan soal-soal ujian baik atas permintaan orang lain atau kehendaknya sendiri;

  c. Meminta atau menyuruh orang lain untuk menjadi joki, baik kegiatan di kampus atau di luar kampus;

  d. Membujuk, memberi hadiah atau mengancam dengan maksud untuk mempengaruhi hasil penilaian kegiatan akademik; e. Melakukan tindakan mengubah, mengganti, memalsukan isi atau informasi yang ada dalam: presensi kegiatan pembelajaran, kartu tanda mahasiswa (KTM), bukti pembayaran kegiatan akademik, bukti bebas perpustakaan dan keuangan lainnya, laporan hasil studi, tugas akhir, transkrip nilai, dan ijazah.

  f. Melakukan tindakan plagiasi: 1) Mempublikasikan karya: laporan, tugas paper, artikel, skripsi yang dibuat dengan cara memesan atau membeli dari orang lain;

  2) Mengakui atau menggunakan karya: laporan, tugas paper, artikel, skripsi yang lebih dulu menulis atau mempublikasikan sebagai buah karyanya;

  3) Menggunakan, mempublikasikan atau menampilkan gagasan atau ide orang lain dalam bentuk data, teks, audio, video atau bentuk lainnya tanpa merujuk atau mendapat persetujuan dari pemiliknya;

  4) Menggunakan gagasan orang lain ke dalam bahasa sendiri tanpa rujukan memadai terhadap sumber atau mengaburkan sumber. 5) Mengumpulkan tugas, paper, artikel atau laporan akademik seperti laporan praktikum, studi lapangan, magang yang sama atau mirip dengan karya orang lain yang pernah dikumpulkan sebelumnya.

2. Sanksi Pelanggaran Etika Akademik

  Pelanggaran terhadap norma dan aturan akademik yang telah ditetapkan memiliki konsekwensi pemberian sanksi. Hal ini dilakukan agar sanksi yang berupa tindakan atau pembinaan dapat membangun atau memaksa mahasiswa taat dengan aturan yang berlaku.

  Tindakan atau pembinaan dilakukan oleh pimpinan, rektor atau dekan kepada mahasiswa didasarkan atas laporan yang valid dan didukung oleh bukti dari pihak-pihak yang diberi kewenangan untuk melakukan tugas pemantauan atau pembinaan. Bentuk sanksi yang diberikan dapat berupa:

  a. Peringatan baik secara langsung/lisan maupun tulisan oleh dosen atau pegawai yang mendapat kewenangan secara tertulis oleh pimpinan; b. Pengurangan nilai hasil pembelajaran dari mata kuliah yang ditempuh serendah- rendahnya E oleh dosen pengampu mata kuliah; c. Pembatalan nilai yang terlanjur diperoleh/diberikan setelah terbukti melakukan pelanggraan etika akdemik;

  d. Memutus beasiswa atau bantuan pendidikan lainnya; e. Pemberian skorsing selama satu semester sampai dengan 1 tahun; f. Mengembalikan mahasiswa yang bersangkutan kepada orang tuanya (Droup out)

3. Penegakan Sanksi Etika Akademik

  Pemberian sanksi dilakukan oleh pimpinan universitas atau fakultas setelah melalui proses yang telah ditentukan dan ternyata yang bersangkutan terbukti melakukan pelanggaran etika akademik. Besarnya atau beratnya sanksi yang dijatuhkan sesuai dengan tingkat pelanggaran yang telah dilakukan dan diatur dalam kode etik tersendiri.

B. Tata tertib

  Setiap sivitas akademika UIN SMH Banten, wajib memperhatikan dan melaksanakan tata tertib dalam kegiatan kehidupan kampus dan pelayanan akademik sebagai berikut:

1. Di Ruang Administrasi/Kantor

  Bagi mahasiswa yang mengurus administrasi diharuskan: a. Berpakaian sopan dan rapih (tidak memakai kaos oblong dan/atau sandal, tidak memakai celana yang bolong-bolong dan tidak memakai busana atau celana ketat (bagi mahasiswi).

  b. Membawa KTM yang berlaku.

  c. Tidak merokok, makan dan minum di dalam ruang administrasi/kantor.

  Bagi mahasiswa yang melanggar tata tertib di atas tidak akan dilayani urusan administrasinya.

  2. Di Ruang Perkuliahan

  Mahasiswa diperbolehkan mengikuti kuliah jika:

  a. Berpakaian sopan dan rapih (tidak memakai kaos oblong dan/atau sandal, tidak memakai celana bolong-bolong, tidak memakai busana atau celana ketat (bagi mahasiswi).

  b. Tidak merokok, makan dan minum.

  c. Tidak melakukan pembicaraan yang mengganggu perkuliahan (termasuk menggunakan Handphone, dan sejenisnya).

  d. Tidak membuat kegaduhan.

  e. Tidak mengotori ruang kuliah (corat-coret, membuang sampah, dsb).

  f. Namanya tercantum dalam presensi/absensi yang sudah resmi.

  Bagi mahasiswa yang melanggar tata tertib di atas tidak diperkenankan mengikuti kuliah.

  3. Di Ruang Ujian

  Selama mengikuti Ujian Tengah Semester (UTS) maupun Ujian Akhir Semester (UAS), mahasiswa: a. Diharuskan hadir 10 (sepuluh) menit sebelum, dan paling lambat 1 0 menit setelah ujian mulai dilaksanakan.

  b. Dilarang membawa tas, buku, Gadget, HP, dan catatan lainnya ke ruang ujian, kecuali ujian yang bersifat Opened Book. c. Diharuskan membawa Kartu Ujian atau kartu identitas seperti KRS dan KTM yang masih berlaku.

  d. Dilarang keluar ruang ujian selama ujian berlangsung, kecuali ada ijin dari pengawas.

  e. Dilarang bertanya pada sesama peserta ujian apabila menghadapi soal ujian yang kurang jelas/salah.

  f. Dilarang melakukan kecurangan selama ujian (cheating).

  g. Diharuskan mematuhi seluruh tata tertib perkuliahan sebagaimana aturan di atas dan tata tertib lain yang ditetapkan oleh lembaga.

  Bagi mahasiswa yang melanggar tata tertib di atas, dikenakan sanksi berupa: a . Tidak diperkenankan mengikuti ujian, untuk pelanggaran point a. b.

  b. Dikeluarkan dari ruang ujian, untuk pelanggaran point b dan c.

  c. Menunjukkan surat ijin mengikuti ujian dari panitia ujian, untuk pelanggaran point c.

  d. Dilarang meneruskan ujian, untuk pelanggaran point e dan f.

  e. Sanksi lain dapat dikenakan pada pelanggaran akademik sebagaimana diatur dalam sub Sanksi Etika Akademik.

4. Ujian Akhir Studi

  Selama mengikuti Ujian Akhir Studi dan Yudisium, mahasiswa diwajibkan:

  a. Mengenakan pakaian resmi yang telah ditentukan lembaga (seperti Jas Almamater atau lainnya).

  b. M ematuhi seluruh tata tertib sebagaimana aturan di atas. Bagi mahasiswa yang melanggar tata tertib di atas tidak diperkenankan mengikuti Ujian Akhir Studi dan Yudisium.

C. Sanksi Akademik dan Non Akademik

1. Sanksi Akademik

  Mahasiswa yang melanggar ketentuan administrasi akademik dikenakan sanksi sebagai berikut:

  a. Mahasiswa yang tidak melakukan registrasi akan diberikan status dicutikan oleh lembaga dan mahasiswa yang bersangkutan diberikan surat tembusan.

  b. Mahasiswa yang karena keterlambatannya sebagaimana dijelaskan dalam point a di atas, kemudian pada semester berikutnya tidak melakukan registrasi dan tidak mengajukan pengaktifan kembali pada waktu yang telah ditentukan, maka bagian akademik mengusulkan kepada rektor untuk diterbitkan surat keputusan drop out kepada mahasiswa tersebut.

  c. Mahasiswa yang tidak melakukan pendaftaran dua semester berturut-turut dengan tanpa keterangan dikenakan sanksi akademik berupa pemutusan studi (Drop Out) dengan surat keputusan Rektor.

  d. Mahasiswa yang tidak mengambil KRS pada masa yang telah ditentukan tidak berhak mengikuti perkuliahan. Apabila mahasiswa yang bersangkutan mengikuti ujian, maka nilai yang diperolehnya dinyatakan tidak sah (tidak diakui).

  e. Mahasiswa yang kehadirannya dalam mengikuti kuliah kurang dari 75% tidak berhak mengikuti ujian untuk mata kuliah bersangkutan dan dinyatakan tidak lulus untuk mata kuliah tersebut; kecuali ada keterangan yang benar sesuai ketentuan akademik dan dapat ditunjukan sebagai bukti ketidakhadirannya tersebut f. Mahasiswa yang tidak melaksanakan tugas-tugas terstruktur dan/atau tugas- tugas mandiri, kepadanya dapat dikenakan sanksi berupa penundaan atau pembatalan nilai yang diperoleh dari dosen yang bersangkutan.

  g. Mahasiswa yang telah menghabiskan masa studi selama 14 semester, maka tidak bisa diperpanjang dan dikenakan sanksi akademik berupa gugur studi.

  h. Mahasiswa yang telah menempuh ujian skripsi dan dinyatakan lulus diwajibkan memperbaiki skripsinya dalam waktu 1 (satu) bulan sejak pelaksanaan ujian skripsi, apabila tidak dapat menyelesaikan perbaikan skripsi sampai batas waktu tersebut, maka nilai munaqosah dinyatakan gugur dan skripsi tersebut diuji kembali dengan membayar biaya sidang sesuai ketentuan. i. Mahasiswa yang telah menempuh ujian skripsi dan dinyatakan tidak lulus, diwajibkan untuk memperbaiki skripsinya dan diuji kembali serta wajib membayar biaya sidang sesuai ketentuan. j. Mahasiswa yang mendaftar sidang skripsi tanpa ada persetujuan dari dosen pembimbing, maka ujiannya harus ditangguhkan. k. Mahasiswa yang terbukti melakukan plagiasi dalam penyusunan karya ilmiah

  (tugas akhir) akan dicabut hak kesarjanaannya. l. Mahasiswa yang terbukti melakukan pemalsuan nilai dan tanda tangan pada dokumen resmi dikenakan sanksi pembatalan nilai dan sanksi akademik lainnya sesuai ketentuan. m. Mahasiswa yang mendapatkan Indek

  Prestasi Kumulatif Sementara (IPKS) tidak mencapai 2,00 secara berturut-turut dalam 2 (dua) semester, dan/atau belum menyelesaikan 50% dari sks yang ditawarkan, maka dapat dikenakan sanksi tidak dapat melanjutkan pendidikan (Drop out) pada jurusan/program studi tersebut. n. Mahasiswa yang terkena sanksi berupa pemutusan studi diberikan hak untuk membela diri/mengajukan keberatan kepada Rektor melalui Dekan, selambat- lambatnya 14 hari sejak diterimanya SK pemberhentian tersebut dengan menyampaikan alasan-alasan yang bersifat akademik dan melampirkan data pendukung akademik. o. Mahasiswa yang dikenakan sanksi dalam skorsing kuliah diwajibkan untuk tetap membayar uang kuliah sebagaimana mahasiswa aktif lainnya, namun tidak berhak mendapatkan layanan akademik selama skorsing.

2. Sanksi Non Akademik

  Mahasiswa yang melanggar ketentuan non akademik berupa pelanggaran hukum dan amoral dapat dikenakan sanksi:

  a. Teguran

  b. Peringatan Keras

  c. Skorsing dalam jangka waktu tertentu d. Dikeluarkan dari UIN SMH Banten.

  Teguran baik lisan maupun tulisan dan peringatan keras dilakukan oleh Dekan, skorsing oleh Rektor atas usulan Dekan. Pengeluaran/pemecatan dilakukan oleh Rektor atas usulan Dewan Kehormatan Kode Etik mahasiswa.

BAB IV SISTEM PENDIDIKAN Sistem penyelenggaraan pendidikan di Institut Agama Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten, dibangun dan dikembangkan dengan bingkai

  khazanah keilmuan, keislaman dan ke-Indonesiaan yang mengutamakan asas keimanan dan ketaqwaan terhadap Allah SWT serta Ahlak al-Karimah, asas keilmuan, asas manfaat, musyawarah, keseimbangan dan keserasian, termasuk keseimbangan antara prinsip profesionalitas, distribusi, kaderisasi efisiensi, efektifitas dan relevansi serta asas hukum, kejuangan dan kemandirian. Asas-asas tersebut ditransformasikan ke dalam pembinaan unit sistem, baik kelembagaan, ketenagaan dan kemahasiswaan, maupun kurikulum, proses pembelajaran, perpustakaan, administrasi manajemen serta sarana- prasarana dan dana pendidikan.