58. PEDOMAN SKORING TEST BTA PPI 2017

PEDOMAN SKORING TES BTA/PPI

  i

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PURWOKERTO

2017 ii

  

PEDOMAN SKORING TEST BTA/ PPI

TIM PENYUSUN

Penanggung Jawab

Dr. H. A. Luthfi Hamidi, M.Ag.

  

Mudir

  Drs. H. M. Mukti, M.Pd

  

Anggota

  Enjang Burhanudin Yusuf, M.Pd Muhammad Sholeh, M.Pd.I

  Mabarroh Azizah, M.H Arif Mustofa, S.Pd.I

  

Penerbit

  Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Purwokerto Jl. Jend. A. Yani No. 40 A Purwokerto Telp. 0281-635624, 628250

  Fax. 0281-636553

  

All Right Reserved

  Hak Cipta dilindungi Undang-Undang

KATA PENGANTAR

  Segala puji bagi Allah swt, shalawat dan salam tercurahkan kepada Nabi Muhammad saw. Dalam rangka menindaklanjuti instruksi dari rektor IAIN Purwokerto terkait dengan pelaksanaan test BTA/PPI maka diperlukan adanya standar dalam mengukur kualitas output dari program ini, maka lalu diadakanlah test BTA-PPI sebagai acuan bagi kebijakan IAIN maupun standar kelulusan bagi mahasiswa yang mengikuti program ini.

  Pedoman ini disusun dalam rangka memberikan panduan kepada penguji dalam menilai kompetensi mahasiswa dalam Baca Tulis Al- Qur’an dan Pengetahuan Pengamalan Ibadah, sehingga proses penilaian menjadi terstandar dan objektif dan dapat dipertanggungjawabkan.

  Kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam penyusunan Pedoman ini, oleh karenanya, saran dan kritik yang bersifat membangun sangat diharapkan untuk perbaikan pedoman ini di masa yang akan datang.

  Semoga buku ini menjadi pedoman yang akan menjadikan test BTA-PPI terstandar dengan baik sehingga kualitas lulusan dari ujian ini bisa dipertanggungjawabkan kualitasnya. Dan kami ucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada tim penyusun dan segenap pimpinan yang telah memberikan dukungan moril dan materil sehingga buku ini bisa tersusun.

  Purwokerto, Maret 2017 Tim Penyusun iii

SK REKTOR

  iv

  v

  

DAFTAR ISI

  Hal HALAMAN JUDUL ................................................................................ i TIM PENYUSUN .................................................................................. ii KATA PENGANTAR ............................................................................ iii SK REKTOR ....................................................................................... iv DAFTAR ISI ......................................................................................... v

  BAB I PENDAHULUAN A. Pendahuluan .............................................................................1 B. Istilah-Istilah ..............................................................................1 C. Pengertian ................................................................................2 D. Tujuan .......................................................................................2 BAB II PEDOMAN SKORING A. Kriteria Ketuntasan Minimal .................................................... 3 B. Pedoman Skoring Tes Pilihan Ganda ..................................... 3 C. Pedoman Skoring Tes Lisan BTA ........................................... 3 D. Pedoman Skoring Tes Praktek Ibadah .................................... 8 BAB III PENUTUP ............................................................................ 16

BAB I PENDAHULUAN A. Pendahuluan Salah satu aspek yang mempengaruhi keakuratan dan

  keadilan hasil penilaian adalah ketepatan penguji dalam mengoreksi hasil jawaban mahasiswa. Koreksi yang dilakukan tanpa hati-hati dan cermat berpotensi menghasilkan skor penilaian yang tidak tepat. Hal ini akan menyebabkan kurang tepatnya penilaian yang diberikan penguji kepada mahasiswa.

  Dalam konteks inilah pedoman skoring penting dan mutlak harus disiapkan sebaik-baiknya. Pedoman skoring merupakan pedoman menentukan skor terhadap hasil pekerjaan mahasiswa. Dengan pedoman skoring yang baik, penguji memiliki pijakan yang jelas dalam memberikan skor terhadap hasil pekerjaan mahasiswa.

B. Istilah-Istilah

  Ada beberapa istilah penting dalam panduan ini, yakni:

  1. BTA-PPI adalah program utama dari pesantrenisasi diman seluruh mahasiswa yang wajib mengikuti program pesantrenisasi akan diberikan materi BTA-PPI yang sudah disusun dalam bentuk modul BTA-PPI.

  2. Test BTA-PPI adalah ujian yang diberikan kepada mahasiswa untuk mengukur kemampuan dasar agama mahasiswa

  3. Ujian tulis BTA-PPI adalah ujian yang dilakukan untuk mengukur kemampuan BTA-PPI yang masih berbentuk teori

  4. Ujian lisan BTA-PPI adalah ujian yang dilakukan untuk mengukur kemampuan BTA-PPI yang masih berbentuk praktek

  5. Penguji BTA-PPI adalah dosen yang sudah diuji kelayakannya oleh Lembaga Penjaminan Mutu IAIN

  Purwokerto dan dinyatakan lulus dan berhak untuk menjadi penguji BTA-PPI.

  C. Pengertian

  1. Skor adalah adalah hasil pekerjaan menskor (memberikan skor) yang diperoleh dengan jalan menjumlahkan angka-angka bagi setiap butir item yang oleh testee (istilah bagi orang yang mengerjakan tes) telah dijawab dengan betul, dengan memperhatikan bobot jawaban betulnya.

  2. Skoring adalah kegiatan memberikan skor

  3. Nilai adalah angka ubahan dari skor dengan menggunakan acuan tertentu, yakni acuan norma dan acuan patokan.

  Dengan demikian kegiatan mengubah/mengkon-versi skor menjadi nilai disebut kegiatan menilai.

  D. Tujuan

  Tujuan dari penyusunan pedoman skoring test BTA/PPI adalah untuk membantu penguji dalam memberikan skor sehingga proses penilaian menjadi lebih akurat dan objektif

BAB II PEDOMAN SKORING A. Kriteria Ketuntasan Minimal Untuk dapat dinyatakan lulus dalam tes BTA/PPI,

  mahasiswa harus memenuhi kriteria ketuntasan minimal dalam seluruh aspek yang diujikan sebagai berikut:

  1)

  e. Sama sekali tidak bisa membaca (0) Skor penilaian ilmu tajwid (Soal No.2) antara 0-68, yang dirinci sebagai berikut : a. Skor soal nomor 2.a dan 2.b : Jika bisa menyebutkan dan menjelaskan seluruhnya, skornya (10)

  d. Membaca tidak lancar, tidak mengetahui tajwid (5)

  c. Membaca kurang lancar, mengetahui tajwid (10)

  b. Membaca lancar, tidak mengetahui tajwid (20)

  a. Membaca lancar, mengetahui tajwid (32)

  C. Pedoman Skoring Tes Lisan BTA

  1. Tes Tertulis (Pilihan Ganda) : 70

  Dalam menentukan skor bentuk tes pilihan ganda, digunakan pedoman sebagai berikut : Jawaban benar : 1 Jawaban salah : 0

  Soal pilihan ganda yang digunakan dalam tes BTA/PPI berjumlah 100 butir soal yang dikerjakan dalam waktu 60 menit, dan untuk dinyatakan lulus mahasiswa harus mendapatkan skor minimal 70.

  B. Pedoman Skoring Tes Pilihan Ganda

  4. Praktek : 70

  3. Imla’ : 70

  2. Tartil : 70

1. Skor Penilaian tartil Al- Qur’an antara 0 sampai 32 (Soal No.

  b. Jika hanya bisa menyebutkan dan menjelaskan 2, skornya (8)

  c. Jika bisa menyebutkan semua, tanpa bisa menjelaskan, skornya (6) d. Jika bisa menyebutkan 2 atau 3, tanpa penjelasan, skornya (4) e. Jika sama sekali tidak bisa, skornya (0)

  Skor soal nomor 2.c sampai 2.h, merupakan soal dengan jawaban benar salah. Jika benar, skornya (8), jika salah, skornya (0). Contoh Soal : QS. Maryam 1-8

  َلاَق )٣( اًّ۬ يِفَخ ًءٓاَدِن ۥ هَّب َر ٰىَداَن ۡذِإ )٢( ٓاَّي ِرَڪَز ۥ هَدۡبَع َكِ بَر ِتَم ۡحَر رۡكِذ )١( ٓصٓعيهٓڪ ىِ نِإ َو )٤( اًّ۬ يِقَش ِ بَر َكِٕٮٓاَع دِب ۢن ڪَأ ۡمَل َو اًًّ۬بۡيَش سۡأَّرلٱ َلَعَتۡشٱ َو ىِ نِم مۡظَعۡلٱ َنَه َو ىِ نِإ ِ ب َر

  ىِن ث ِرَي )٥( اًّ۬ يِل َو َكن دَّل نِم ىِل ۡبَهَف ا ًًّ۬رِقاَع ىِتَأَر ۡمٱ ِتَناَڪ َو ىِءٓاَر َو نِم َىِلٲ َوَمۡلٱ تۡف ِخ ۡمَل ٰىَي ۡحَي ۥ ه مۡسٱ ٍمٰـَل غِب َك ر ِ شَب ن اَّنِإ ٓاَّي ِرَڪَزٰـَي )٦( اًّ۬ ي ِِ َر ِ بَر هۡلَع ۡۡٱ َو ۖ َبو قۡعَي ِلاَء ۡنِم ث ِرَي َو تۡغَلَب ۡدَق َو ا ًًّ۬رِقاَع ىِتَأَر ۡمٱ ِتَناَڪ َو ًّ۬ مٰـَل غ ىِل نو كَي ٰىَّنَأ ِ بَر َلاَق )٧( اًّ۬ يِمَس لۡبَق نِم ۥ هَّل لَع َۡۡن

  )٨( اًّ۬ يِتِع ِرَب ِڪۡلٱ َنِم Pertanyaan ilmu tajwid : 2.a. Sebutkan dan jelaskan hukum "nun mati" atau "tanwin" bertemu huruf hijaiyah!

  Jawab : a) izhar halqi, b) idgham (bighunnah dan bila ghunnah), c) iqlab, dan d) ikhfa'. Dan masing-masing diberi penjelasan. 2.b. Sebutkan dan jelaskan hukum "mim sukun" bertemu huruf hijaiyah ?

  Jawab: a) idgham Mimi/Mitsli, b) ikhfa syafawi, dan c) izhar syafawi. Dan masing-masing diberi penjelasan. 2.c. Apa jenis "mad" bacaan lafdz "nidâ an" di atas ?

  Jawab: mad wajib muttasil 2.d. Apa hukum bacaan "nun sukun" bertemu huruf "ba'" di atas ?

  Jawab: iqlab 2.e. Apa hukum bacaan "tanwin" bertemu huruf "fa’" di atas ?

  Jawab: ikhfa 2.f. Apa hukum bacaan pada lafaz "waj'alhu" di atas ?

  Jawab: qalqalah shughra 2.g. Apa hukum bacaan "mim sukun" bertemu "nun" pada ayat 7 di atas ?

  Jawab: idzhar syafawi 2.h. Apa jenis "mad" pada lafaz "itiyyâ" yang terdapat di akhir ayat 8 di atas ?

  Jawab: mad 'iwadl

  2. Tahfidz (Hafalan Juz 30) Hafalan al- Qur’an surat-surat pendek minimal QS.

  Asy-Syams sampai QS. An-Nas.

  Hafalan yang diujikan sejumlah 3 surat, terdiri dari hafalan wajib dan pilihan penguji.

a. Hafalan wajib yaitu QS. Al- A’la atau al-Ghosiyah, b.

  Hafalan pilihan yaitu 2 surat yang dipilih oleh penguji di antara surat Al-Dhuha sampai An-Nas; 1 surat dengan tingkat kesulitan katagori sedang dan 1 surat lagi kesulitan katagori ringan. Kelompok surat dalam tingkat kesulitan kategori sedang : Al-Dhuha, Al-takasur.

  Al-insyirah, Al- ‘alaq, Al-bayyinah, Al-zalzalah, Al- ‘adiyat, Al- Qari’ah

  Kelompok surat dalam tingkat kesulitan kategori ringan : At-Tin, Al-Qadr, Al-

  ‘Ashr, Al-Humazah,

  Al-Fil, Quraish, Al- ma’un, Al-Kafirun, An-Nashr, Al-Lahab, Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-Nas.

  Al-Kautsar Beberapa kriteria penilaian:

  a. Skor hafalan wajib antara 5 s/d 40 dengan perincian sbb:

  • Skor 40, jika hafal tanpa ada ayat/bacaan yang terlewatkan, lancar, dan sesuai dengan ketentuan tajwid.
  • Skor 35, jika hafal, lancar, dan masih kurang sesuai dengan ketentuan tajwid.
  • Skor 25, jika kurang hafal/lancar, dan kurang sesuai ketentuan tajwid - Skor 10, jika tidak hafal.

  b. Skor hafalan pilihan I dan II antara 10 s/d 30

  • Skor 30, jika hafal tanpa ada ayat/bacaan yang terlewatkan, lancar, dan sesuai dengan ketentuan tajwid.
  • Skor 25, jika hafal, lancar, dan masih kurang sesuai dengan ketentuan tajwid.
  • Skor 20, jika kurang hafal/lancar, dan kurang sesuai ketentuan tajwid - Skor 10, jika tidak hafal.

  Jika dalam ketiga point tersebut mahasiswa mendapatkan skor/nilai total minimal 70, maka ia dinyatakan lulus Tahfidz.

  3. Imla’/Kitabah Soal Kitabah atau

  Imla’ kadar kesulitannya dibagi menjadi 3 katagori; ringan, sedang, dan berat.

  Karena pertimbangan waktu, untuk kategori sedang dan berat cukup diujikan 2 ayat saja baik 2 ayat awal atau akhir dari salah satu surat yang tersedia.

  Penguji diminta memilih satu di antara 7 alternatif yang disediakan dalam masing-masing katagori, sehingga setiap mahasiswa diberi 3 soal Kitabah atau

  Imla’ yang kadar kesulitannya beragam.

  Penguji mengimla’kan/ mendiktekan soal kepada mahasiswa di awal ujian.

  Ada 4 hal yang dijadikan pertimbangan dalam menilai Kitabah/ Imla’ yaitu; 1) ketepatan menulis huruf, 2) ketepatan memberi harakat/syakal, 3) ketepatan dalam menyambung atau memisah huruf/kata yang seharusnya disambung atau dipisah, dan 4) keindahan tulisan. Kekurangan atau kelebihan dalam huruf atau harakat termasuk kategori salah.

  Jika dalam ketiga katagori tersebut mahasiswa mendapatkan skor/nilai total minimal 70, maka ia dinyatakan LULUS Kitabah/ Imla’.

  Berikut ini merupakan contoh dari soal imla’ sesuai dengan tingkat kesulitannya : a. Soal katagori ringan : (pilih dua dari tujuh pilihan soal)

  • Basmalah - Syahadah - Shalawat - Tarji’
  • Salam - Hauqalah - Tasbih, tahmid, takbir.

  b. Soal katagori sedang : (ambil dua ayat dari satu/dua surat) :

  • Surat al-Nas
  • Surat al-Lahab
  • Surat al-Kafirun
  • Al-Kautsar
  • Al-Tin
  • Al-Fil
  • Al-Ma’un

  c. Soal katagori berat/sulit : (ambil dua ayat dari satu/dua surat) :

  • Al-Quraisy
  • Al-Takatsur
  • Al-Humazah

  • Al-Adiyat
  • Al-Qari’ah
  • Al-Zalzalah
  • Al-‘Alaq

D. Pedoman Skoring Tes Praktek Ibadah

  Soal praktek lebih difokuskan pada pengetahuan dasar ibadah dan praktik atau simulasinya. Materi thaharah dan shalat, masing-masing dilakukan satu

  (1) penilaian terhadap penguasaan materi dan dua (2) praktik (kasus). Materi zakat diujikan satu (1) soal pengetahuan dan satu (1) praktik, sedangkan materi puasa dan haji diujikan satu soal pengetahuan/praktik.

  Pada pelaksanaan tes praktek ibadah tetap mentolerir perbedaan cara ibadah atau khilafiyah, jika peserta ujian menjawab atau mempraktikkan salah satu dari pendapat yang muktabar maka tetap dinyatakan benar.

  Mahasiswa yang mendapatkan skor/nilai total minimal 70, dinyatakan LULUS Tes Praktek. Total Skor maksimal : 100 dengan ketentuan sebagai berikut :

  1. Skor 10 diberikan jika peserta menjawab 81 - 100% benar,

  2. Skor 7 jika peserta menjawab 61

  • – 80 % benar,

  3. Skor 4 jika menjawab 31 – 60 % benar,

4. Dan skor 1 jika menjawab 1 – 30 % benar.

  Berikut ini merupakan contoh blangko penilaian ujian praktek

ASPEK YANG DINILAI SKOR PENGETAHUAN DAN PENGAMALAN IBADAH

A. THAHARAH

  1. Pengetahuan tentang thaharah

  1

  4

  7

  10

  2. Ketepatan/kebenaran praktek I

  10

  1

  4

  7

  10 JUMLAH

  D. ZAKAT

  1. Pengetahuan tentang zakat

  1

  4

  7

  2. Ketepatan/kebenaran praktek penghitungan zakat

  C. PUASA

  1

  4

  7

  10 JUMLAH

  E. HAJI

  1. Pengetahuan dan praktek haji

  1

  4

  7

  10 JUMLAH

  1. Pengetahuan dan kasus puasa

  10 JUMLAH

  1

  1

  4

  7

  10

  3. Ketepatan/kebenaran praktek II

  1

  4

  7

  10 JUMLAH

  B. SHALAT

  1. Pengetahuan tentang shalat

  4

  7

  7

  10

  2. Ketepatan/kebenaran praktek I

  1

  4

  7

  10

  3. Ketepatan/kebenaran praktek II

  1

  4

TOTAL SKOR

  Contoh Soal :

  1. THAHARAH (1 PENGETAHUAN, 2 PRAKTIK, SKOR 1 - 30) Contoh Soal Teori:

  a. Apa yang Saudara pahami tentang Thaharah?

  b. Sebutkan macam-macam air!

  c. Sebutkan macam-macam najis dan cara menyucikannya! d. Sebutkan macama-macam hadas dan cara menyucikannya ! e. Apa saja yang diharamkan saat seseorang berhadas!

  f. Apa saja yang membatalkan wudlu?

  g. Apa saja sunnah wudlu

  h. Apa saja rukun dan sunnah-sunnah tayammum ? i. Apa saja yang menyebabkan wajib mandi besar ? Contoh Soal Paktik:

  a. Silahkan Saudara berwudlu dengan baik dan sempurna ! b. Bagaimana cara berwudlu saat anggota wudlu ada yang luka dan tidak boleh terkena air ? c. Bacalah do’a setelah wudlu !

  d. Silahkan Saudara tayammum dengan baik dan sempurna ! e. Bagaimana cara/ praktik mandi jinabah atau mandi besar ? f. Bagaimana cara/ praktik menyucikan najis di atas keramik ? g. Bagaimana cara/ praktik membuang najis (misalnya kotoran cecak) di atas keramik kering? h. Bagaimana cara/ praktik menyucikan baju yang terkena najis (misalnya air kencing) dengan menggunakan mesin cuci ? i. Saat kita sedang shalat, kejatuhan najis (kotoran cecak) kering, bagaimana cara membuangnya sehingga shalat kita tidak batal dan bisa diteruskan? j. Pratikkan memandikan dan mengkafani mayyit laki-laki ! k. Pratikkan memandikan dan mengkafani mayyit perempuan ! l. Bagaimana cara menguburkan mayyit ?

  2. SHALAT (1 PENGETAHUAN 2 PRAKTIK, SKOR 1 - 30) Contoh Soal Teori:

  a. Apa saja rukun shalat dan yang membatalkan shalat ?

  b. Apa saja alasan yang membolehkan shalat dijama’/qashar? c. Bagaimana jika seseorang dalam shalat lupa atau salah dalam niat, lupa membaca fatihah, atau lupa hitungan rakaat ?

  Contoh Soal Paktik:

  a. Niat shalat itu dalam hati. Bacalah niat shalat Isya’ ! b.

  Bacalah niat shalat jama’, qashar, atau jama’- qashar !

  c. Praktikkan shalat subuh dengan do’a Qunut !

  d. Praktikkan shalat mayyit, dengan do’a mayyit lengkap (tidak yang singkat)!

  e. Praktikkan shalat sunnah sambil duduk !

  f. Praktikkan shalat sambil duduk di kursi karena sakit dan dalam kendaraan! g. Bagaimana cara / praktik shalat Idul Fitri atau Idul

  Adlha ?

  h. Bagaimana cara / praktik shalat gerhana ? i. Bagaimana cara / praktik shalat istisqa’ ? j. Bagaimana cara / praktik shalat khauf (saat kondisi takut)? k. Bacalah doa sujud sahwi !

  3. ZAKAT (1 PENGETAHUAN 1 PRAKTIK, SKOR 1 - 20) Contoh Soal Teori:

  a. Apa arti zakat dan ada berapa zakat itu ?

  b. Siapa sajakah yang wajib berzakat dan siapa yang berhak mendapat zakat (mustahiq) ? c. Apa yang dimaksud dengan nishab, apa saja yang wajib dizakati, berapa nishab, dan kadar zakatnya ? Contoh Soal Paktik:

  a. Bacalah niat zakat fitrah !

  b. Bacalah do’a menerima zakat Fitrah !

  c. Pak Syamsi, seorang peternak sapi, pada tahun 2011 lalu ia yang mempunyai sapi 41 ekor . berapakah zakat yang harus dikeluarkan oleh pak Syamsi? Jawaban : Nishab zakat sapi/kerbau adalah 30 ekor, kadar zakatnya 1 ekor sapi umur 1 tahun. Jika memiliki 40 ekor, zakatnya 1 ekor sapi umur 2 tahun. Jadi Pak Syamsi wajib mengeluarkan zakat 1 ekor sapi berumur 2 tahun.

  d. Pak Madekur senang beternak kambing. Ia mempunyai kambing 57 ekor pada tahun 2010. Berapakah zakat yang harus dikeluarkan oleh pak Madekur? Jawaban : Nishab zakat kambing 40 ekor. 40-120 ekor zakatnya 1 ekor kambing, 121-200 ekor zakatnya 2 ekor kambing.

  Setiap bertambah 100 ekor, zakatnya tambah 1 ekor. Jadi zakat yang harus dikeluarkan Pak Madekur adalah 1 ekor kambing usia 1-2 tahun e. Berapakah zakat pak Amir, seorang pedagang dengan asset perdagangan 70 juta dan selama satu tahun asset tersebut berkembang menjadi 100 juta setelah dikurangi biaya operasional. Berapa zakat yang dikeluarkan oleh pak Amir dengan asumsi harga emas pergram Rp. 300.000, dan nishab emas 92 gram. Jawaban : Nishab emas = 92 gram X Rp. 300.000 = Rp.

  27.600.000. Jadi zakat yang harus dikeluarkan Pak Amir adalah Rp. 100.000.000 X 2,5% = Rp. 2.500.000.

  f. Bu Lastri, pegawai PNS mendapatkan gaji setiap bulan 3.500.000 berapakah zakat yang dikeluarkan Bu Lastri dalam satu tahun ? Jawaban : Jika menggunakan ketentuan netto, dan pengeluaran rutin per/bulan Rp.1.500.000, maka hasil bersih gaji Bu

  Lastri adalah Rp.2.000.000 X 12 = Rp. 24.000.000. Jadi zakat yang harus dikeluarkan : Rp. 24.000.000 X 2,5% = Rp. 600.000

  Jika menggunakan ketentuan bruto, maka zakat yang harus dikeluarkan adalah Rp. 42.000.000 X 2,5% = Rp.

  1.050.000.

  g. Bu Saliyem petani mempunyai sawah seluas 2 hektar dengan sistem pengairan, setiap satu hektar ia panen jika diproses menjadi beras seberat 3 ton (3000 kg) dalam satu tahun dengan asumsi harga beras Rp. 8000,-. Berapakah zakat yang harus dikeluarkan bu Saliyem? Jawaban : Nishab zakat pertanian (padi), dalam bentuk beras 815 kg, senilai Rp. 8.000 X 815 kg = Rp. 6.520.000. Hasil panen Bu Saliyem adalah Rp. 8.000 X 2 hektar X 3000 kg = Rp. 48.000.000. Jadi zakat yang harus dikeluarkan adalah Rp. 48.000.000 X 5% = Rp. 2.400.000.

  h. Pak Wasijan memiliki kebun apel seluas 5 hektar.

  Setiap hektar panen apel 1 ton pertahun. Satu ton apel seharga Rp. 5.000.000,-. Berapakah zakat yang harus dikeluarkan pak Wasijan?

  Jawaban : Jika menggunakan nishab hasil pertanian (padi), sebagaimana pada ketentuan di nomor 5, maka penghasilan Pak Wasijan seluruhnya adalah : 5 X Rp. 5.000.000 = Rp. 25.000.000. Jadi zakat yang harus dikeluarkan adalah Rp. 25.000.000 X 5 % = Rp.

  1.250.000 i. Pak Alfred Suraji, konglomerat Muslim yang taat. Ia memiliki banyak tabungan di antaranya berupa emas batangan sebanyak 20 batang. Setiap batang seberat 100 gram emas murni ? Bila asumsi harga emas / gram = Rp. 300.000, berapakah zakat pak Alafred Suraji ? Jawaban : Nishab emas adalah 92 gram. Emas Pak Alfred Suraji seluruhnya 20 X 100 gram X Rp. 300.000 = Rp.

  600.000.000. Jadi zakat yang harus dibayarkan Pak Alfred Suraji adalah Rp. 600.000.000 X 2,5% = Rp. 15.000.000.

  4. PUASA (1 PENGETAHUAN 1 PRAKTIK, SKOR 1 - 10) Contoh Soal Teori:

  a. Apa arti puasa dan definisi puasa ?

  b. Apa saja rukun puasa dan yang membatalkannya ?

  c. Sebutkan puasa-puasa sunnah !

  d. Sebutkan macam-macam puasa !

  e. Sebutkan apa saja puasa yang diharamkan ?

  f. Udzur apa saja menyebabkan seseoarng mendapatkan rukhshah, boleh tidak berpuasa di bulan di bulan Ramadlan ?

  g. Bacalah niat puasa dan bacalah artinya !

  h. Bac alah do’a berbuka puasa ! Contoh soal kasus:

  a. Jika seseorang dalam bepergian, bagaimana puasanya ? b. Bu Ratmi sedang hamil tua, bagaimana Saudara menjelaskan agar bu Ratmi menjadi jelas tentang ibadah puasanya, jika boleh membatalkan puasa atau tidak berpuasa bagaimana konsekwensinya ? c. Pak Narto bepergian, bagaimana dengan puasanya ?

  Jelaskan !

  5. HAJI (1 PENGETAHUAN 1 PRAKTIK, SKOR 1 - 10) Contoh Soal Teori:

  a. Apa arti Haji dan Umrah !

  b. Sebutkan macam-macam haji !

  c. Apa saja rukun haji dan umrah, di mana letak perbedaannya ! d. Apa yang dimaksud dengan ihram ?

  e. Jelaskan tentang thawaf ! f.

  Bagaimana rute haji tamattu’ gelombang I ?

  g. Apa yang saudara ketahui tentang: Raudlah, Hajar Aswad, Hijir Isma’il, Multazam, Maqam Ibrahim ?

  h. Apa yang saudara ketahui tentang: Syarat haji, Wajib haji, rukun haji, sunnah haji, ihram, miqat, mabit, jamarat, dan tahallul. i.

  Apa saja dam itu kemudian ada berapa dam isa’ah ? Contoh Soal Praktik:

  a. Bagaimana praktik memakai kain ihram ?

  b. Praktikkan Thawaf yang benar ? c.

  Praktikkan Sa’i yang benar ?

  d. Praktikkan melempar jumrah yang benar ?

  e. Bagaimana cara /praktik menyembelih binatang kurban ? f. Bacalah talbiyah dengan baik ? g.

  Bagaimana do’a saat melaksanakan sa’i di antara dua pilar hijau ?

BAB III PENUTUP Penyusunan pedoman skoring test BTA/PPI merupakan

  bagian dari usaha untuk mengukur sejauh mana kemampuan BTA/PPI mahasiswa. Pedoman ini menjadi penting agar hasil pengukuran kompetensi yang dilakukan oleh penguji mempunyai standar yang jelas dan dapat dipertanggungjawabkan.

  Selanjutnya, kami menyadari penyusunan Pedoman skoring test BTA-PPI tentu masih banyak kekurangan disana sini. Untuk itu

  

kami harapkan saran dan masukan membangun dari berbagai pihak

guna lebih sempurnanya dokumen pedoman ini.