MODEL PENDUGA BERAT BADAN JANIN BERDASARKAN UKURAN LINGKAR PANGGUL DI RUANG SERUNI RSUD dr. ABDOER RAHEM SITUBONDO

  

MODEL PENDUGA BERAT BADAN JANIN BERDASARKAN UKURAN LINGKAR

PANGGUL DI RUANG SERUNI RSUD dr. ABDOER RAHEM

SITUBONDO

Nailil Isyaroh

  11001081 Subjek : Berat Badan Janin, Lingkar Panggul

  DESKRIPTION

  Tafsiran berat badan janin adalah suatu metode pengukuran untuk menafsirkan berat badan janin dalam kandungan dengan cara mengukur tinggi fundus uteri (TFU). Pengukuran TFU dapat mengetahui berat badan janin dalam kandungan. Dan pengukuran lingkar panggul mempengaruhi penatalaksanaan dalam persalinan, oleh karena itu tujuan penelitian ini untuk mengetahui model penduga berat badan janin berdasarkan ukuran panggul.

  Jenis penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif. Variabel dalam penelitian ini adalah Model Penduga Berat Badan Janin Berdasarkan Ukuran Lingkar Panggul. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu inpartu di ruang seruni RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo sebanyak 15 responden. Dalam penelitian ini sampling yang di gunakan adalah non probability sampling dengan jenis penelitian consecutive sampling di dapatkan sebanyak 15 responden, penelitian dilaksanakan pada tanggal 23-17 Mei 2014 di RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan ceklis. Data yang dikumpulkan melalui ceklis kemudian akan di olah melalui tahap editing, coding, scoring, tabulating dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi.

  Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa sebagian besar memiliki kesesuaian model penduga berat badan janin berdasarkan ukuran lingkar panggul yaitu sebanyak 10 responden (67%). Hasil penelitian ini sesuai dengan temuan Wang 2003 dalam Cairunita dkk, 2006 bahwa lingkar panggul ibu hamil ada kaitan erat dengan berat bayi lahir.

  Simpulan dalam penelitian ini model penduga berat badan janin berdasarkan ukuran lingkar panggul pada ibu inpartu tergolong memiliki kesesuaian, oleh karena itu petugas kesehatan terkait diharapkan lebih meningkatkan pelayanan kesehatan terutama dalam upaya promotif terhadap ibu-ibu dalam memeriksakan kandungannya.

  

ABSTRACT

  Estimation of fetal weight is the method of measurement estimates fetal weight in the womb by measuring the high fundus utery. Measuring HFU can determine fetal weight in the womb and measuring pelvis affects management in delivery process. Therefore the purpose of this study is to determine the model of fetal weight estimation based on the size of the pelvis.

  The type of this stydy is descriptive and the variable is fetal weight estimation based on the size of the pelvis, the population is 15 respondents, the sampling techniques use non- probability sampling with consecutive sampling technique get as many as 15 respondents, the study had been conducted on 23 to 17 May 2014 in RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo with a checklist. The data are collected by the last checklist and processed by editing, coding, scoring,

  Based on the results of the study, we get the most of them have the suitability models have fetal weight estimation based on the size of the pelvis get 10 respondents (67%). This results are same with the findings of Wang et al, 2003 in Cairunita 2006 that the pelvis of pregnant women has a strong link with the birth weight.

  The conclusions of this study on the model of commentaries weight of fetus based on the measurement of pelvis to the labor women have suitability, so the health workers are expected to improve health services further, especially, in order to promote checking the womb to the pregnant women.

  Keywords :Fetal Weight, Hip Circumference. Pembimbing 1 : Sulis Diana S.ST.,M.Kes Pembimbing 11 : Umul Fatkhiyah S.Kep.Ns Tanggal : Mojokerto, 17 mei 2014 Type Material : Laporan penelitian URL : Right : Open Document Summary :

LATAR BELAKANG

  Kematian perinatal pada kelahiran dengan berat badan rendah dan kesakitan akibat berat badan lahir yang besar merupakan suatu masalah dalam kesehatan perinatal dan penatalaksanaan persalinan.Tafsiran berat badan janin (TBJ) intra uterin mempunyai arti penting dalam penatalaksanaan persalinan. Ketepatan penafsiran berat badan lahir, baik secara pengukuran tinggi fundus uteri (TFU)dan pengukuran lingkar panggul akan mempengaruhi ketepatan penatalaksanaan persalinan dan hasilnya sehingga diharapkan dapat mengurangi kematian dan kesakitan pada persalinan (Julianty, 2010).

  Menurut departemen kesehatan republik indonesia tahun 2012 kondisi derajad kesehatan indonesia masih sangat memprihatinkan, antara lain ditandai dengan masih tingginya angka kematian neonatal dan bayi. Menurut data hasil surver demografi kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012. Angka kematian neonatal (AKN) sebesar 19 kematian/1000 kelahiran hidup, angka kematian bayi (AKB) sebesar 32 kematian/1000 kelahiran hidup dan angka kematian balita (AKABA) sebesar 40 kematian/1000 kelahiran hidup (Depkes, 2012).

  Pengukuran fundus uteri secara tepat dilakukan lebih objektif dengan skala sentimeter.Tinggi fundus uteri mempunyai hubungan yang kuat dan bermakna dengan berat badan bayi dan merefleksikan pertumbuhan janin serta ukuran fetus lebih akurat. Johnson dan Toshach (1954) menggunakan suatu metode untuk menafsir berat janin dengan pengukuran (TFU) tinggi fundus uteri, yaitu mengukur jarak antara tepi atas simfisis pubis sampai puncak fundus uteri dengan mengikuti lengukungan uterus, memakai pita pengukur serta melakukan pemeriksaan dalam (vaginal toucher) untuk mengetahui penurunan bagian terendah.Begitu juga panggul berperan sangat penting dalam penatalaksanaan persalinan. Panggul normal dengan tafsiran berat badan janin <4000 gram pada umumnya tidak menimbulkan kesukaran persalinan. Namun sebaliknya panggul dengan ukuran normal tetapi berat badan janinnya ukurannya besar sehingga tidak seimbang antara ukuran berat badan janin dengan ukuran panggul. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di RSUD Dr. Abdoerrahem situbondo pada tanggal 14-03- 2014 sampai tanggal 17-03-2014.Dari 5 ibu inpartu terdapat 3 (80%) ibu inpartu melahirkan dengan berat badan janin sesuai dengan hasil pemeriksaan tafsiran berat badan janin.Dan 2 (20%) dari ibu inpartu tidak sesuai dengan hasil pemeriksaan tafsiran berat badan janin.

  Penafsiran berat janin dalam suatu persalinan masih dipandang perlu oleh banyak ahli ilmuan dan para peneliti kesehatan.Meskipun demikian, belum ada suatu metoda pun yang berhasil membuat taksiran berat badan janin secara tepat.Maka dari itu peneliti menyarankan untuk memeriksakan kehamilan secara teratur sehingga pasien dapat mngetahui lebih dini ukuran berat badan janin dan ukuran panggul nya. Sehingga pada pasien atas indikasi berat janin nya besar juga dapat mengetahui ukuran panggul sebenarnya guna mempersiapkan diri secara mental dan ekonomi dalam proses persalinan.

METODOLOGI PENELITIAN

  Desain penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan non

  

probability sampling . Populasi dalam penelitian ini adalah ibu inpartu di RSUD dr. Abdoer

  Rahem Situbondo. Teknik pengambilan sampel menggunakan Consecutive sampeldengan jumlah sampel 15 Responden Penelitian ini menggunakan non probability sampling.Identifikasi Variabel : Model Penduga Berat Badan Janin Berdsarkan Ukuran Lingkar Panggul. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah: ceklist. Data yang dikumpulkan melalui ceklis kemudian akan di olah melalui tahap editing, coding, scoring, tabulating dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Pengumpulan data menggunakan ceklist dengan jumlah 15 ibu inpartu. Dari 15 pasien diklasifikasikan dengan criteria : 1) Tidak Sesuai 2) Sesuai.

HASIL PENELITIAN

  Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan di ruang seruni RSUD dr. Abdoer rahem situbondo pada tanggal 23 April 2014 sampai 17 Mei 2014 didapatkan hasil data umum dan data khusus. Data umum mencakup 4 karakteristik responden yaitu berdasarkan umur, pendidikan, pekerjaan dan usia kehamilan. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur dapat diketahui bahwa dari 15 responden diperoleh sebagian besar responden adalah usia 20-35 tahun sebanyak 10 responden (67%). Data karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir berdasarkan pendidikan dapat diketahui bahwa dari 15 responden diperoleh hampir seluruhnya responden yang berpendidikan SMP-SMA berjumlah 12 responden sebanyak (80%). Data karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan dapat diketahui bahwa dari 15 responden di peroleh hampir seluruhnya responden tidak bekerja sebanyak 13 responden (87%). Data karakteristik Responden Berdasarkan usia kehamilan dapat diketahui bahwa dari 15 responden di peroleh sebagian besar respoden dengan usia kehamilan 38-39 minggu berjumlah 8 responden (54%).

  Berdasarkan data yang didapat dalam penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar memiliki kesesuaian dalam model penduga berat badan janin berdasarkan ukuran lingkar panggul yaitu sebanyak 10 responden (67%). Tafsiran berat badan janin (TBJ) yang mempunyai arti penting dalam penatalaksanaan persalinan. Ketepatan penafsiran berat badan lahir, baik secara pengukuran tinggi fundus uteri (TFU) ataupun dengan cara lainnya akan mempengaruhi ketepatan penatalaksanaan persalinan dan hasilnya, sehingga diharapkan dapat mengurangi kematian dan kesakitan pada persalinan (Julianty, 2010). Tafsiran berat badan janin (TBBJ) adalah suatu metode pengukuran untuk menaksir berat badan janin dalam kandungan dengan cara mengukur tinggi fundus uteri dengan mengikuti lengkungan uterus menggunakan pita proses persalinannya nanti. Fakta diatas menunjukkan pengukuran fundus uteri mempunyai kesesamaan atau kesesuaian kuat dan bermakna dengan berat badan bayi lahir. Menurut Chairunita dkk, 2006 Tinggi fundus hanya muncul sebagai penduga berat bayi lahir yang baik saat diukur pada umur kehamilan 36 minggu. Makin mendekati hari kelahiran, maka berat bayi lahir dugaan makin mendekati berat bayi lahir actual. Panggul adalah merupakan organ khusus dan sangat memegang peranan penting pada saat persalinan, karena janin yang lahir harus melewati panggul, yang terdiri dari bagian keras yang terbentuk oleh tulang, dan bagian lunak yang terbentuk oleh bagian otot ligamentum (Asrinah, 2010). Brown et al, 1996 dalam Chairunita, 2006, berdasarkan hasil penelitiannya mengemukakan bahwa rasio lingkar pinggang dan lingkar panggul ibu hamil dapat menduga berat badan bayi lahir. Fakta di atas menunjukkan pengukuran fundus uteri mempunyai kesesamaan atau kesesuaian kuat dan bermakna dengan berat badan bayi serta pengukuran lingkar panggul sangat erat kaitannya dengan persalinan karena panggul adalah merupakan organ penting karena janin yang lahir harus melewati panggul. Setiap wanita memiliki ukuran panggul yang berbeda-beda seperti pada saat penelitian di ruang seruni dr. Abdoer Rahem situbondo ditemukan wanita yang memiliki ukuran panggul normal tetapi berat bayi lahir berukuran besar sehingga tidak seimbang antara ukuran bayi dengan jalan lahir dan adapula panggul sempit tetep bayinya kecil/premetur maka bisa bayi nya lahir dengan normal karena seimbang antara jalan lahir dan berat badan bayi lahir. Dari hasil penelitian bahwa ada kesesuaian atau kecocokan dengan model penduga berat badan janin berdasarkan ukuran lingkar panggul pada ibu inpartu di RSUD dr. Abdoer Rahem Situbondo. Hasil penelitian ini sejalan dengan temuan Wang 2003 dalam Chairunitadkk, 2006 bahwa lingkar panggul ibu hamil berhubungan dengan berat bayi lahir. Wang merekomendasikan pengukuran lingkar panggul sebagai bagian dari pengukuran antropometri karena mudah dilakukan, murah dan dapat diandalkan. Perubahan abdomen terjadi karena uterus dan fetus membesar sehingga dinding abdomen terdorong keluar untuk menampung penambahan ukuran uterus dan fetus. Brown et al, 1996 dalam Chairunita 2006, berdasarkan hasil penelitiannya mengemukakan bahwa rasio lingkar pinggang dan lingkar panggul ibu sebelum hamil dapat menduga berat badan bayi lahir. Berdasarkan parameter kuesioner tentang Model Penduga Berat Badan Janin Berdasarkan Ukuran Lingkar Panggul di dapatkan bahwa sebagian besar responden memiliki kesesuaian sebanyak 10 responden (67%) dari 15 responden yang diteliti.

  KESIMPULAN

  Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan di ruang seruni RSUD dr. Abdoer rahem situbondo pada tanggal 23 April 2014 sampai 17 Mei 2014 didapatkan bahwa sebagian besar memiliki kesesuaian dalam model penduga berat badan janin berdasarkan ukuran lingkar panggul yaitu sebanyak 10 responden (67%).

  SARAN

  1. Bagi Responden Sebagai sumber informasi sehingga menambah pengetahuan ibu dalam mengatasi terjadinya angka kematian perinatal pada kelahiran dengan berat badan rendah dan kesakitan akibat berat badan lahir yang besar yang merupakan masalah dalam kesehatan perinatal dan penatalaksanan persalinan.

  2. Bagi Petugas Kesehatan Sebagai bahan masukan bagi para petugas kesehatan yang terkait agar lebih meningkatkan

  3. Bagi Institusi Pendidikan Sebagai masukan dalam melakukan upaya peningkatan kualitas asuhan keperawatan dan perkembangan profesi keperawatan khususnya tentang keperawatan maternitas.

  4. Bagi Peneliti Selanjutnya Peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengembangkan penelitian selanjutnya secara analitik tentang model penduga berat badan janin berdasarkan ukuran lingkar panggul dalam proses persalinan.

  ALAMAT CORRESPONDENSI Email : naylil_isyaroh@ymail.com No. HP : 087757730391 Alamat : Besuki Situbondo, Jawa Timur