Manfaat Pajak bagi Masyarakat dan Negara

Manfaat Pajak bagi Masyarakat dan
Negara
Pembangunan Nasional merupakan pembangunan yang berlangsung secara terus-menerus
dan berkesinambungan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat baik secara
materiil maupun spiritual. Untuk dapat merealisasikan tujuan tersebut, maka negara harus
menggali sumber dana dari dalam negeri berupa pajak.
Pajak adalah kontribusi wajib rakyat kepada negara yang terutang, baik sebagai orang pribadi
atau badan usaha yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang, dengan tidak
mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesarbesarnya kemakmuran rakyat. Pembayaran pajak merupakan perwujudan kewajiban dan
peran serta wajib pajak untuk ikut secara langsung dan bersama-sama melaksanakan
pembiayaan negara dan pembangunan nasional. Sesuai falsafah undang-undang perpajakan,
membayar pajak bukan hanya merupakan kewajiban, tetapi merupakan hak dari setiap warga
negara untuk ikut berpartisipasi dan berperan serta terhadap pembiayaan negara dan
pembangunan nasional.

Pajak Merupakan Sumber Utama Penerimaan Negara

Pajak Kita Digunakan untuk Pembangunan via beritadaerah.co.id
Seperti perekonomian dalam rumah tangga atau keluarga, perekonomian negara juga
mengenal sumber-sumber penerimaan dan pos-pos pengeluaran. Pajak merupakan sumber
utama penerimaan negara yang menyumbang sekitar 70% dari seluruh penerimaan negara.

Tanpa pajak, sebagian besar kegiatan negara akan sulit untuk dilaksanakan.

Penggunaan pajak mulai dari belanja pegawai sampai dengan pembiayaan berbagai proyek
pembangunan. Pembangunan sarana umum, seperti: jalan, jembatan, sekolah, rumah
sakit/puskesmas, dan kantor polisi dibiayai dari pajak. Pembangunan infrastruktur, biaya
pendidikan, biaya kesehatan, subsidi bahan bakar minyak (BBM), gaji pegawai negeri, dan
pembangunan fasilitas publik semua dibiayai dari pajak. Semakin banyak pajak yang
dipungut, maka semakin banyak fasilitas dan infrastruktur yang dibangun.
Karena itu, pajak merupakan ujung tombak pembangunan sebuah negara. Sehingga sudah
sepantasnya sebagai warga negara yang baik untuk taat membayar pajak. Pemerintah
Indonesia sudah memberikan kemudahan kepada masyarakat untuk membayar pajak.

Wajib Pajak Diberikan Kewenangan untuk Menghitung,
Melaporkan, dan Membayar Sendiri

Bayar Pajak via banyumaskab.go.id
Sistem perpajakan Indonesia sudah menganut Self Assessment, yaitu wajib pajak sudah
diberikan kewenangan untuk menghitung sendiri, melaporkan sendiri dan membayar sendiri
pajak yang terutang yang harus dibayar. Asas pemungutan pajak di Indonesia sudah
berlandaskan keadilan dengan menganut Asas Equality, yaitu pemungutan pajak yang

dilakukan negara harus sesuai dengan kemampuan dan penghasilan wajib pajak, di mana
negara tidak boleh bertindak diskriminatif terhadap wajib pajak.
Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pajak, baik dari segi
pemungutan maupun manfaat, maka perlu diadakan edukasi mengenai pentingnya pajak serta
dilakukan sosialisasi secara terus-menerus, baik melalui media cetak maupun media
elektronik. Media cetak berupa iklan dalam bentuk pamflet atau spanduk di pinggir jalan atau
tempat strategis yang memberikan informasi manfaat pajak. Media elektronik berupa iklan di
televisi, radio, maupun internet yang menjelaskan pentingnya pajak.

Masyarakat harus mengetahui bahwa pajak yang dibayarkan langsung masuk ke kas negara
dan dipergunakan negara untuk kepentingan umum, pembangunan, dan biaya
penyelenggaraan negara. Selain itu, masyarakat juga perlu diberi kewenangan untuk
mengawasi pajak yang telah dibayarkan, apakah telah disalurkan dengan benar atau tidak.
Jika terjadi penyimpangan, maka harus dilaporkan kepada pihak yang berwenang.

Manfaat , Fungsi, dan Penggunaan Pajak

Pembelian Kapal Perang dari Pajak Masyarakat via riskmanagement.co.id
Banyaknya masyarakat yang belum taat membayar pajak disebabkan minimnya informasi
masyarakat mengenai manfaat pajak. Sebaiknya pelajarilah manfaat dan fungsi pajak berikut

ini agar lebih bijak taat pajak. Pajak sangat bermanfaat bagi negara. Secara lengkap
pajak banyak digunakan untuk :
1. Membiayai pengeluaran-pengeluaran negara, seperti: pengeluaran yang bersifat
self liquiditing, contohnya: pengeluaran untuk proyek produktif barang ekspor.
2. Membiayai pengeluaran reproduktif, seperti: pengeluaran yang memberikan
keuntungan ekonomis bagi masyarakat, contohnya: pengeluaran untuk
pengairan dan pertanian.
3. Membiayai pengeluaran yang bersifat tidak self liquiditing dan tidak
reproduktif, contohnya: pengeluaran untuk pendirian monumen dan objek
rekreasi.
4. Membiayai pengeluaran yang tidak produktif, contohnya: pengeluaran untuk
membiayai pertahanan negara atau perang dan pengeluaran untuk
penghematan di masa yang akan datang yaitu pengeluaran untuk anak yatim
piatu.
Jadi dengan taat membayar pajak masyarakat akan mendapatkan manfaat:


Fasilitas umum dan infrastruktur, seperti: jalan, jembatan, sekolah, rumah sakit




Pertahanan dan keamanan, seperti: bangunan, senjata, perumahan hingga gaji-gajinya



Subsidi pangan dan Bahan Bakar Minyak



Kelestarian Lingkungan hidup dan Budaya



Dana Pemilu



Pengembangan Alat transportasi Massa, dan lain-lainnya.

Pajak yang telah disetorkan masyarakat akan digunakan negara untuk kesejahteraan

masyarakat, antara lain: memberi subsidi barang-barang yang dibutuhkan masyarakat dan
membayar utang-utang negara. Selain itu pajak juga digunakan untuk menunjang Usaha
Mikro, Kecil, dan Menengah agar perekonomian dapat terus berkembang.
Pajak mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan bernegara, maka pajak
mempunyai beberapa fungsi, antara lain:
1. Fungsi Anggaran (Budgetair), yaitu pajak dijadikan alat untuk memasukkan dana
secara optimal ke kas negara berdasarkan undang-undang perpajakan yang berlaku,
sehingga pajak berfungsi membiayai seluruh pengeluaran-pengeluaran yang berkaitan
dengan proses pemerintahan. Pajak digunakan untuk pembiayaan rutin, seperti:
belanja pegawai, belanja barang, pemeliharaan, dan lainnya. Untuk pembiayaan
pembangunan, uang dikeluarkan dari tabungan pemerintah, yaitu penerimaan dalam
negeri dikurangi pengeluaran rutin. Tabungan pemerintah tersebut ditingkatkan terus
dari tahun ke tahun sesuai kebutuhan pembiayaan pembangunan yang semakin
meningkat.
2. Fungsi Mengatur (Regulerend), yaitu pajak digunakan pemerintah sebagai alat untuk
mencapai tujuan tertentu dan pelengkap dari fungsi anggaran. Pemerintah dapat
mengatur pertumbuhan ekonomi melalui kebijaksanaan pajak. Contohnya: dalam
rangka penanaman modal, baik dalam negeri maupun luar negeri, diberikan berbagai
macam fasilitas keringanan pajak. Dalam rangka melindungi produksi dalam negeri,
pemerintah menetapkan bea masuk yang tinggi untuk produk luar negeri.

3. Fungsi Stabilitas, yaitu pajak membuat pemerintah memiliki dana untuk menjalankan
kebijakan yang berhubungan dengan stabilitas harga, sehingga inflasi dapat
dikendalikan. Hal tersebut dapat dilakukan dengan jalan mengatur peredaran uang di
masyarakat, pemungutan pajak, penggunaan pajak yang efektif dan efisien.
4. Fungsi Retribusi Pendapatan, yaitu pajak digunakan untuk membiayai semua
kepentingan umum. Termasuk untuk membiayai pembangunan sehingga dapat
membuka kesempatan kerja, sehingga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat.

Jenis Pajak yang Ada di Indonesia

Pajak di Indonesia via fiskal.co.id
Pajak di Indonesia ada 2 macam, yaitu pajak pusat dan pajak daerah. Pajak pusat adalah
pajak yang dikelola langsung pemerintahan pusat (Direktorat Jenderal Pajak) di bawah
Kementrian Keuangan. Sedangkan Pajak Daerah adalah pajak yang dikelola Pemerintah
Daerah di tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota.
Jenis Pajak Pusat
Pajak berikut ini dikelola langsung oleh pemerintah pusat dalam hal ini Direktorat Jenderal
Pajak, Kemenkeu:
1. Pajak Penghasilan (PPh)
Pajak penghasilan dikenakan kepada orang pribadi atau badan usaha atas penghasilan yang

diterima atau diperoleh dalam suatu tahun pajak. Pajak tersebut meliputi penghasilan, seperti:
keuntungan usaha, gaji, hadiah, dan sebagainya. Menurut undang–undang Pajak Penghasilan
ada 3 kelompok subjek PPh, antara lain:


Orang pribadi dan warisan yang belum terbagi sebagai 1 kesatuan.



Badan yang terdiri dari Perseroan Terbatas, Perseroan Komanditer, dan perseroan
lainnya, BUMN dan BUMD dengan nama dan bentuk apapun, Persekutuan,
Perkumpulan, Firma, Kongsi, Koperasi, Yayasan atau organisasi sejenis, lembaga
dana pensiun, dan Bentuk Badan Usaha lainnya.



Bentuk Usaha Tetap yang dikenakan orang pribadi yang tidak bertempat tinggal di
Indonesia atau di Indonesia kurang dari 183 hari dalam jangka waktu 12 bulan. Atau
badan usaha yang tidak didirikan atau bertempat kedudukan di Indonesia, namun
menjalankan usaha dan kegiatan di Indonesia.


2. Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
3. Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM)
4. Bea Materai
5. Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)

Jenis Pajak Daerah
Jenis pajak berikut ini dikelola oleh pemerintah daerah setempat:
1. Pajak Kendaraan Bermotor
2. Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor
3. Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor
4. Pajak Air Permukaan
5. Pajak Rokok
6. Pajak Kabupaten/Kota, Meliputi: Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak Hiburan, Pajak
Reklame, Pajak Penerangan Jalan, Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan, Pajak
Parkir, Pajak Air Tanah, Pajak Sarang Burung Walet, Pajak Bumi dan Bangunan
Perdesaan dan Perkotaan, Bea Perolehan Hak atas Tanah atau Bangunan.

MANFAAT PAJAK :



manfaat pajak yang pertama adalah membiayai
pengeluaran-pengeluaran negara seperti pengeluaran yang
bersifat self liquiditing (contohnya adalah pengeluaran
untuk proyek produktif barang ekspor)



manfaat pajak yang kedua adalah membiayai pengeluaran
reproduktif (pengeluaran yang memberikan keuntungan
ekonomis bagi masyarakat seperti pengeluaran untuk
pengairan dan pertanian)



manfaat pajak yang ketiga adalah membiayai pengeluaran
yang bersifat tidak self liquiditing dan tidak reproduktif
(contohnya adalah pengeluaran untuk pendirian monumen
dan objek rekreasi)




manfaat pajak yang keempat adalah membiayai pengeluaran
yang tidak produktif (contohnya adalah pengeluaran untuk
membiayai pertahanan negara atau perang dan pengeluaran

untuk penghematan di masa yang akan datang yaitu
pengeluaran untuk anak yatim piatu).

5 ARTIKEL TENTANG PELAYANAN PAJAK

1.

Kometar : Menurut saya program pajak yang menggunakan biling system
memudahkan masyarakat untuk membayar pajak melalui system online.

2.
Komentar : menurut saya artikel ini patut kita laksanakan pesan moral yang
terkandung , kita harus bangga & cinta bayar pajak serta kita sebagai
masyarakat harus turut ikut mengawasi penggunaannya agar tidak disalah

gunakan pemerintah.

3.
Komentar : Menurut saya & saya merasa serta kita juga harus merasa serta
mengakui bahwa kita merupakan generasi peduli pajak .

4.
Komentar : menurut saya artikel ini perlu di perhatikan dan harus dihindari
pengurusan pajak melalui CALO .

5.
Komentar : Menurut saya iklan ini cukup memperhatikan sekaligus mengingat
kan masyarakat untuk segera mendftarkan SPPT PBB .

6. Berikut meupakan lambang kantor pajak Indonesia .

5 ARTIKEL TENTANG PAJAK

1.

Komentar menurut saya : Sistem e-biling ini memudahkan masyarakat untuk
membayar
Pajak secara system daring.

2.
Komentar menurut saya : Kita bisa membantu membangun negeri ini melalui tertib
bayar pajak.

3.
Komentar menurut saya : Pelayanan SAMSAT ini sudah mempunyai perkembangan
cukup besar yaitu melalui samsat keliling & partisipasi kita juga turut membantu yaitu
dengan bayar pajak kendaraan tepat waktu.
Komentar menurut saya : Cara penyampaaian SPT TAHUNAN PPh
seakin mudah dengan melalui online dengan web www.pajak.go.id .

4.
Komentar menurut saya : Orang yang bijak ialah orang yang taat pada
aturan sedangkan membayar pajak merupakan sebuah peraturan yang telah
menjadi kewajiban bagi masyarakat.

5.
Berikut merupakan lambang kantor pajak Indonesia .

Manfaat Pajak bagi Masyarakat dan
Negara
Pembangunan Nasional merupakan pembangunan yang berlangsung secara terus-menerus
dan berkesinambungan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat baik secara
materiil maupun spiritual. Untuk dapat merealisasikan tujuan tersebut, maka negara harus
menggali sumber dana dari dalam negeri berupa pajak.
Pajak adalah kontribusi wajib rakyat kepada negara yang terutang, baik sebagai orang pribadi
atau badan usaha yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang, dengan tidak
mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesarbesarnya kemakmuran rakyat. Pembayaran pajak merupakan perwujudan kewajiban dan
peran serta wajib pajak untuk ikut secara langsung dan bersama-sama melaksanakan
pembiayaan negara dan pembangunan nasional. Sesuai falsafah undang-undang perpajakan,
membayar pajak bukan hanya merupakan kewajiban, tetapi merupakan hak dari setiap warga
negara untuk ikut berpartisipasi dan berperan serta terhadap pembiayaan negara dan
pembangunan nasional.

Pajak Merupakan Sumber Utama Penerimaan Negara

Pajak Kita Digunakan untuk Pembangunan via beritadaerah.co.id
Seperti perekonomian dalam rumah tangga atau keluarga, perekonomian negara juga
mengenal sumber-sumber penerimaan dan pos-pos pengeluaran. Pajak merupakan sumber
utama penerimaan negara yang menyumbang sekitar 70% dari seluruh penerimaan negara.
Tanpa pajak, sebagian besar kegiatan negara akan sulit untuk dilaksanakan.
Penggunaan pajak mulai dari belanja pegawai sampai dengan pembiayaan berbagai proyek
pembangunan. Pembangunan sarana umum, seperti: jalan, jembatan, sekolah, rumah
sakit/puskesmas, dan kantor polisi dibiayai dari pajak. Pembangunan infrastruktur, biaya
pendidikan, biaya kesehatan, subsidi bahan bakar minyak (BBM), gaji pegawai negeri, dan
pembangunan fasilitas publik semua dibiayai dari pajak. Semakin banyak pajak yang
dipungut, maka semakin banyak fasilitas dan infrastruktur yang dibangun.
Karena itu, pajak merupakan ujung tombak pembangunan sebuah negara. Sehingga sudah
sepantasnya sebagai warga negara yang baik untuk taat membayar pajak. Pemerintah
Indonesia sudah memberikan kemudahan kepada masyarakat untuk membayar pajak.

Wajib Pajak Diberikan Kewenangan untuk Menghitung,
Melaporkan, dan Membayar Sendiri

Bayar Pajak via banyumaskab.go.id

Sistem perpajakan Indonesia sudah menganut Self Assessment, yaitu wajib pajak sudah
diberikan kewenangan untuk menghitung sendiri, melaporkan sendiri dan membayar sendiri
pajak yang terutang yang harus dibayar. Asas pemungutan pajak di Indonesia sudah
berlandaskan keadilan dengan menganut Asas Equality, yaitu pemungutan pajak yang
dilakukan negara harus sesuai dengan kemampuan dan penghasilan wajib pajak, di mana
negara tidak boleh bertindak diskriminatif terhadap wajib pajak.
Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pajak, baik dari segi
pemungutan maupun manfaat, maka perlu diadakan edukasi mengenai pentingnya pajak serta
dilakukan sosialisasi secara terus-menerus, baik melalui media cetak maupun media
elektronik. Media cetak berupa iklan dalam bentuk pamflet atau spanduk di pinggir jalan atau
tempat strategis yang memberikan informasi manfaat pajak. Media elektronik berupa iklan di
televisi, radio, maupun internet yang menjelaskan pentingnya pajak.
Masyarakat harus mengetahui bahwa pajak yang dibayarkan langsung masuk ke kas negara
dan dipergunakan negara untuk kepentingan umum, pembangunan, dan biaya
penyelenggaraan negara. Selain itu, masyarakat juga perlu diberi kewenangan untuk
mengawasi pajak yang telah dibayarkan, apakah telah disalurkan dengan benar atau tidak.
Jika terjadi penyimpangan, maka harus dilaporkan kepada pihak yang berwenang.

Manfaat , Fungsi, dan Penggunaan Pajak

Pembelian Kapal Perang dari Pajak Masyarakat via riskmanagement.co.id
Banyaknya masyarakat yang belum taat membayar pajak disebabkan minimnya informasi
masyarakat mengenai manfaat pajak. Sebaiknya pelajarilah manfaat dan fungsi pajak berikut
ini agar lebih bijak taat pajak. Pajak sangat bermanfaat bagi negara. Secara lengkap
pajak banyak digunakan untuk :
5. Membiayai pengeluaran-pengeluaran negara, seperti: pengeluaran yang bersifat
self liquiditing, contohnya: pengeluaran untuk proyek produktif barang ekspor.
6. Membiayai pengeluaran reproduktif, seperti: pengeluaran yang memberikan
keuntungan ekonomis bagi masyarakat, contohnya: pengeluaran untuk
pengairan dan pertanian.
7. Membiayai pengeluaran yang bersifat tidak self liquiditing dan tidak
reproduktif, contohnya: pengeluaran untuk pendirian monumen dan objek
rekreasi.
8. Membiayai pengeluaran yang tidak produktif, contohnya: pengeluaran untuk
membiayai pertahanan negara atau perang dan pengeluaran untuk
penghematan di masa yang akan datang yaitu pengeluaran untuk anak yatim
piatu.
Jadi dengan taat membayar pajak masyarakat akan mendapatkan manfaat:


Fasilitas umum dan infrastruktur, seperti: jalan, jembatan, sekolah, rumah sakit



Pertahanan dan keamanan, seperti: bangunan, senjata, perumahan hingga gaji-gajinya



Subsidi pangan dan Bahan Bakar Minyak



Kelestarian Lingkungan hidup dan Budaya



Dana Pemilu



Pengembangan Alat transportasi Massa, dan lain-lainnya.

Pajak yang telah disetorkan masyarakat akan digunakan negara untuk kesejahteraan
masyarakat, antara lain: memberi subsidi barang-barang yang dibutuhkan masyarakat dan
membayar utang-utang negara. Selain itu pajak juga digunakan untuk menunjang Usaha
Mikro, Kecil, dan Menengah agar perekonomian dapat terus berkembang.
Pajak mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan bernegara, maka pajak
mempunyai beberapa fungsi, antara lain:
5. Fungsi Anggaran (Budgetair), yaitu pajak dijadikan alat untuk memasukkan dana
secara optimal ke kas negara berdasarkan undang-undang perpajakan yang berlaku,
sehingga pajak berfungsi membiayai seluruh pengeluaran-pengeluaran yang berkaitan
dengan proses pemerintahan. Pajak digunakan untuk pembiayaan rutin, seperti:
belanja pegawai, belanja barang, pemeliharaan, dan lainnya. Untuk pembiayaan
pembangunan, uang dikeluarkan dari tabungan pemerintah, yaitu penerimaan dalam
negeri dikurangi pengeluaran rutin. Tabungan pemerintah tersebut ditingkatkan terus
dari tahun ke tahun sesuai kebutuhan pembiayaan pembangunan yang semakin
meningkat.
6. Fungsi Mengatur (Regulerend), yaitu pajak digunakan pemerintah sebagai alat untuk
mencapai tujuan tertentu dan pelengkap dari fungsi anggaran. Pemerintah dapat
mengatur pertumbuhan ekonomi melalui kebijaksanaan pajak. Contohnya: dalam
rangka penanaman modal, baik dalam negeri maupun luar negeri, diberikan berbagai
macam fasilitas keringanan pajak. Dalam rangka melindungi produksi dalam negeri,
pemerintah menetapkan bea masuk yang tinggi untuk produk luar negeri.
7. Fungsi Stabilitas, yaitu pajak membuat pemerintah memiliki dana untuk menjalankan
kebijakan yang berhubungan dengan stabilitas harga, sehingga inflasi dapat
dikendalikan. Hal tersebut dapat dilakukan dengan jalan mengatur peredaran uang di
masyarakat, pemungutan pajak, penggunaan pajak yang efektif dan efisien.
8. Fungsi Retribusi Pendapatan, yaitu pajak digunakan untuk membiayai semua
kepentingan umum. Termasuk untuk membiayai pembangunan sehingga dapat
membuka kesempatan kerja, sehingga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat.

Jenis Pajak yang Ada di Indonesia

Pajak di Indonesia via fiskal.co.id
Pajak di Indonesia ada 2 macam, yaitu pajak pusat dan pajak daerah. Pajak pusat adalah
pajak yang dikelola langsung pemerintahan pusat (Direktorat Jenderal Pajak) di bawah
Kementrian Keuangan. Sedangkan Pajak Daerah adalah pajak yang dikelola Pemerintah
Daerah di tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota.
Jenis Pajak Pusat
Pajak berikut ini dikelola langsung oleh pemerintah pusat dalam hal ini Direktorat Jenderal
Pajak, Kemenkeu:
2. Pajak Penghasilan (PPh)
Pajak penghasilan dikenakan kepada orang pribadi atau badan usaha atas penghasilan yang
diterima atau diperoleh dalam suatu tahun pajak. Pajak tersebut meliputi penghasilan, seperti:
keuntungan usaha, gaji, hadiah, dan sebagainya. Menurut undang–undang Pajak Penghasilan
ada 3 kelompok subjek PPh, antara lain:


Orang pribadi dan warisan yang belum terbagi sebagai 1 kesatuan.



Badan yang terdiri dari Perseroan Terbatas, Perseroan Komanditer, dan perseroan
lainnya, BUMN dan BUMD dengan nama dan bentuk apapun, Persekutuan,
Perkumpulan, Firma, Kongsi, Koperasi, Yayasan atau organisasi sejenis, lembaga
dana pensiun, dan Bentuk Badan Usaha lainnya.



Bentuk Usaha Tetap yang dikenakan orang pribadi yang tidak bertempat tinggal di
Indonesia atau di Indonesia kurang dari 183 hari dalam jangka waktu 12 bulan. Atau
badan usaha yang tidak didirikan atau bertempat kedudukan di Indonesia, namun
menjalankan usaha dan kegiatan di Indonesia.

6. Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
7. Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM)
8. Bea Materai
9. Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)

Jenis Pajak Daerah
Jenis pajak berikut ini dikelola oleh pemerintah daerah setempat:
7. Pajak Kendaraan Bermotor
8. Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor
9. Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor
10. Pajak Air Permukaan
11. Pajak Rokok
12. Pajak Kabupaten/Kota, Meliputi: Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak Hiburan, Pajak
Reklame, Pajak Penerangan Jalan, Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan, Pajak
Parkir, Pajak Air Tanah, Pajak Sarang Burung Walet, Pajak Bumi dan Bangunan
Perdesaan dan Perkotaan, Bea Perolehan Hak atas Tanah atau Bangunan.
Manfaat Dari Pajak :


manfaat pajak yang pertama adalah membiayai
pengeluaran-pengeluaran negara seperti pengeluaran yang
bersifat self liquiditing (contohnya adalah pengeluaran
untuk proyek produktif barang ekspor)



manfaat pajak yang kedua adalah membiayai pengeluaran
reproduktif (pengeluaran yang memberikan keuntungan
ekonomis bagi masyarakat seperti pengeluaran untuk
pengairan dan pertanian)



manfaat pajak yang ketiga adalah membiayai pengeluaran
yang bersifat tidak self liquiditing dan tidak reproduktif
(contohnya adalah pengeluaran untuk pendirian monumen
dan objek rekreasi)



manfaat pajak yang keempat adalah membiayai pengeluaran
yang tidak produktif (contohnya adalah pengeluaran untuk
membiayai pertahanan negara atau perang dan pengeluaran
untuk penghematan di masa yang akan datang yaitu
pengeluaran untuk anak yatim piatu).

TUGAS ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
“MANFAAT PAJAK”

Di Susun Oleh
Nama
: Adinda Mei Erawati
Kelas/No
: 8h / 01

SMP NEGERI 19 SEMARANG
TAHUN AJARAN 2016/2017
JL.ABDULRAHMAN SALEH SEMARANG

TUGAS ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
“MANFAAT PAJAK”

Di Susun Oleh
Nama
: Arin Desiana

Kelas/No

: 8h / 02

SMP NEGERI 19 SEMARANG
TAHUN AJARAN 2016/2017
JL.ABDULRAHMAN SALEH SEMARANG