Tema Inovasi Tekhnologi dan Rekayasa Ind

Tema : Inovasi Tekhnologi dan Rekayasa Industri dalam Peningkatan
Produk-Produk Lokal dalam Persaingan Global.

Pemanfaatan Pelepah Pohon Sawit (Elais guinensis) Menjadi Bahan Baku
Pembuatan Cendol Sehati (Sehat Enak dan Bergizi) Sebagai Inovasi Produk
Pangan Berbasis Potensi Lokal Masyarakat Serdang Bedagai, Sumatera
Utara

Diusulkan oleh:
Mia Livia Arsita

SMA NEGERI 1 PERBAUNGAN
PERBAUNGAN

2014
HALAMAN PENGESAHAN
Judul : Pemanfaatan Pelepah Pohon Kelapa Sawit (Elais Guinensis) Menjadi
Bahan Baku Pembuatan Cendol Sehati (Sehat Enak dan Bergizi) Sebagai
Inovasi Produk Pangan Berbasis Potensi Lokal Masyarakat Serdang
Bedagai, Sumatera Utara.
1. Nama Penyusun

a. Nama Lengkap
: Mia Livia Arsita
b. NIS/NISN
:
c. Jurusan
: IPA
d. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Pasar Bengkel Dusun
IV/ 085270769733
e. Alamat email
: ristamia20@yahoo.com
2.Guru Pembimbing
a. Nama Lengkap dan Gelar

: Dra. Erika Rosdiana, M.Si

b. NIP

: 196307172008012002

c. Alamat Rumah/No Tel./HP


: Jalan Menteng Raya No.6 B
Perumnas Mandala Medan
Perbaungan,21 September 2014

Guru Pendamping

Penulis

(Dra. Erika Rosdiana, M.Si)

(Mia Livia Arsita)

NIP. 196307172008012002

(NIS/NISN.

Pemanfaatan Pelepah Pohon Kelapa Sawit (Elais guinensis) Menjadi Bahan Baku
Pembuatan Cendol Sehati (Sehat Enak dan Bergizi) Sebagai Inovasi Produk
Pangan Berbasis Potensi Lokal Masyarakat Serdang Bedagai, Sumatera Utara


Mia Livia Arsita
SMA NEGRI 1 PERBAUNGAN
Jalan Mayjend HT. Rizal Nurdin Perbaungan

ABSTRAK

KATA PENGANTAR
Segenap puji dan syukur saya haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa
atas segala limpahan rahmat dan Hidayah-Nya sehingga akhirnya saya dapat
menyelesaikan karya tulis yang berjudul “Pemanfaatan Pelepah Pohon Kelapa
Sawit (Elais guinensis) Menjadi Bahan Baku Pembuatan Cendol Sehati (Sehat
Enak dan Bergizi) Sebagai Inovasi Produk Pangan Berbasis Potensi Lokal
Masyarakat Serdang Bedagai, Sumatera Utara”.
Karya tulis ini dibuat dalam rangka mengikuti ajang Lomba Karya Tulis
Ilmiah SOGA Institute Tingkat SMA se-Indonesia 2014 Melalui karya tulis ini,
penulis ingin membuat suatu inovasi melalui pengembangan sains guna menjawab
tantangan dunia untuk menciptakan produk local dan membawa kemajuan bagi
Indonesia.
Ucapan terima kasih saya ucapkan kepada orang tua dan segala pihak

yang mendukung tersusunnya karya ilmiah ini. Tak lupa ucapan terima kasih dan
penghargaan setinggi-tingginya saya sampaikan Dra. Erika Rosdiana, M.Si yang
telah memberikan banyak bimbingan dan arahan kepada kami dalam penyusunan
karya tulis ini.
Saya menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam karya
tulis ini baik dari segi materi, ilustrasi, maupun sistematika penulisan. Oleh karena
itu, saran dan kritik dari para pembaca yang bersifat membangun sangat saya
harapkan. Besar harapan kami karya tulis ini akan bermanfaat bagi kami selaku
penulis dan bagi pembaca umumnya.
Perbaungan, September 2014

Penulis

DAFTAR ISI
ABSTRAK……………….
KATA PENGANTAR……….
BAB I PENDAHULUAN
1.1.
1.2.
1.3.


Latar Belakang
Rumusan Masalah
Tujuan dan Manfaat Penelitian

BAB II LANDASAN TEORI
2.1. Pohon Kelapa Sawit
2.2. Pemanfaatan Pelepah Kelapa Sawit
2.3 Kandungan Gizi Pelepah Kelapa Sawit.
2.4 Potensi Pelepah Kelapa Sawit Sebagai Bahan Baku Pembuatan Cendol
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian
3.3. Desain Penelitian……
3.3.1. Alat dan Bahan…..
3.3.2. Prosedur…..
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Pelepah Pohon Kelapa Sawit Menjadi Alternatif Pembuatan Tepung……
4.2. Kelebihan Tepung Pelepah Pohon Kelapa Sawit…
4.3. Kelebihan Cendol Berbahan baku tepung pelepah pohon kelapa sawit….


4.4. Langkah Strategis Pengembangan Cendol Pelepah
Kelapa Sawit…
BAB V
5.1 Kesimpulan….
5.2 Saran……
Daftar Pustaka
Lampiran

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Saat ini Indonesia merupakan produsen minyak sawit mentah (Crude palm
oil, CPO) terbesar di dunia. Pada 2012, luas lahan perkebunan diperkirakan
sebesar 9 juta hektar, dengan produksi CPO 24 juta ton per tahun, dengan
komposisi 5 juta ton dikonsumsi di dalam negeri, sementara 80% sisanya di
ekspor (Roziqin,2013).
Di sumatera Utara sendiri, Kabupaten Serdang Bedagai yang merupakan

wilayah yang berbatasan dengan Selat Malaka ini dikenal sebagai daerah

perkebunan. Berbeda dengan kabupaten induknya, Deli Serdang, yang lebih
dikenal dengan perkebunan tembakau, Serdang Bedagai hanya mewarisi
perkebunan kelapa sawit, karet, kakao dan sedikit tembakau. Selain itu,
daerah ini juga mendapat sebagian wilayah dataran rendah Deli Serdang di
sebelah timur.(M Rosalina,2010)
Di Serdang Bedagai terdapat 11.865,86 hektar lahan kelapa sawit
milik petani. Sebanyak 9.495,48 hektar merupakan kebun produktif
(menghasilkan). Sisanya, seluas 2.551,51 hektar tidak produktif lantaran
sudah terlalu tua atau terlalu muda usia tanamannya (Hilmi,2012)
Menurut data Badan Pusat Statistik yang dipaparkan oleh Guritno (2003),
areal perkebunan kelapa sawit tumbuh dengan laju sekitar 11% per tahun, mulai
dari 1.126 juta ha pada tahun 1991 kemudian mencapai sekitar 3.584 juta ha pada
tahun. Kelapa sawit yang pertama kali ditanam dalam skala besar di Indonesia
pada tahun 1978, seharusnya telah mengakhiri masa produktifnya. Rata-rata luas
areal peremajaan selama kurun waktu tahun 2001 –2005 mencapai 32.155
ha/tahun. Limbah padat berupa batang atau kayu sawit dan pelepah kelapa sawit
akan dihasilkan masing-masing sebesar 2.257.281 ton dan 514.480 ton per tahun,
pada kurun waktu tahun 2006 –2010 ada kenaikan di dalam areal tanaman kelapa
sawit yang diremajakan yaitu rata-rata setiap tahunnya seluas 89.965 ha. Pada
kurun waktu tersebut batang dan pelepah hasil peremajaan akan mencapai

berturut-turut 6.315.543 ton dan 1.439.440 ton per tahun.

Berdasarkan hal tersebut, sampah dari pelepah pohon kelapa sawit Jika
dibiarkan lama-kelamaan akan menimbulkan masalah karena dianggap tidak
memiliki nilai ekonomis khususnya di daerah Serdang Bedagai. Hal ini jelas
berdampak buruk bagi lingkungan akibat limbah yang dihasilkan dan jika dibakar
menyebabkan polusi udara yang tidak baik bagi kesehatan.
Oleh karena itu, diperlukan lebih banyak penelitian yang lebih lanjut
dalam pemanfaatan pelepah pohon kelapa sawit agar tidak menjadi limbah yang
tidak berguna. Disini saya sebagai penulis berusaha untuk menemukan salah satu
solusi pemanfaatan pelepah pohon kelapa sawit menjadi sesuatu yang lebih
berguna lagi bahkan bahkan menjadi salah satu makanan yang dapat dikonsumsi
oleh masyarakat. Selanjutnya perlu ada sosialisasi yang memadai kepada
masyarakat terutama daerah Serdang Bedagai sebagai daerah dominasi
perkebunan kelapa sawit, guna mengembangkan potensi lokal daerah ini.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah :
1. Apakah Pelepah pohon kelapa sawit dapat dijadikan alternatif pembuatan
cendol?

2. Apa kelebihan Cendol Pelepah pohon kelapa sawit Sehati (Sehat, enak,
bergizi) dengan cendol pada umumnya?
3. Bagaimana langkah strategis pengembangan cendol Sehati (Sehat, Enak,
Bergizi)?
1.3.
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penulisan ini adalah :
1. Untuk mengetahui apakah pelepah pohon kelapa sawit dapat dijadikan
cendol atau tidak
2. Untuk mengetahui kelebihan cendol pelepah pohon kelapa sawit Sehati
(Sehat, Enak, Bergizi) sebagai potensi lokal masyarakat Kabupaten
Serdang Bedagai, Sumatera Utara.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diambil pada penelitian ini adalah
1. Bagi penulis, agar dapat menambah wawasan mengenai kandungan
pelepah pohon kelapa sawit yang dapat dimanfaatkan menjadi cendol.
2. Bagi pembaca, diharapkan penelitian ini dapat menjadi referensi mengenai
kegunaan kulit durian.
3. Bagi pemerintah Kabupaten Serdang bedagai, diharapkan penelitian ini
dapat menjadi masukan guna meningkatkan pendapatan daerah mlalui

pemanfaatan pelepah pohon kelapa sawit menjadi cendol sebagai potensi
lokal.