SUMBER DANA and JENIS MODAL k 1.docx
KUMPULAN MAKALAH 1-12
Tugas Mata Kuliah Manajemen
Keuangan II
Perbankan Syariah / V A
DOSEN
SAFARUDDIN MUNTHE
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM JAM’IYAH
MAHMUDIYAH TANJUNG PURA-LANGKAT
2017/2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena atas berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-Nyalah jualah sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah kami tepat pada waktunya. Penulisan makalah ini merupakan salah satu
tugas mata kuliah Manajemen Keuangan II. Tak lupa juga shalawat serta salam
semoga tetap tercurah limpahkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad
SAW. Karena beliaulah sebagai Uswatun Hassanah yang patut kita jadikan suri
tauladan dalam kehidupan ini.
Somoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca. Tiada gading yang tak
retak, demikian pula dengan penyusunan makalah ini yang masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari
semua pihak maupun bagi pembaca makalah ini.
Tanjung pura,
Januari 2018
Penyusun
Perbankan yariah V-A
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.
........................................................................................................................................................i
DAFTAR ISI
........................................................................................................................................................ii
BAB I :
PENDAHULUAN............................................................................................................1
A. Latar
Belakang............................................................................................................... 1
B. Rumusan
Masalah..........................................................................................................1
BAB II :
PEMBAHASAN..............................................................................................................2
A. Pengertian
Modal.....................................................................................................2
B. Sumber
Dana................................................................................................................2
C. Jenis-jenis
Modal.......................................................................................................5
BAB III :
PENUTUP......................................................................................................................10
A.Kesimpulan..........................................................................................................
..........10
B.Saran.....................................................................................................................
...........10
DAFTAR PUSTAKA
......................................................................................................................................................11
2
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Diera modern sekarang ini persaingan dibidang ekonomi sangat pesat hal
ini terbukti banyaknya usaha-usaha yang muncul dan semakin besarnya volume
kagiatan ekonomi disemua sector formal maupun informal.
Semakin pesatnya persaingan ini menuntut semua badan usaha untuk
bekerja keras agar dapat mempertahankan usahanya dan terus memperbesar
usahanya, hal ini merupakan tantangan yang sangat besar bagi semua perusahaan
khususnya pihak manajemen puncak. Salah satu masalah yang harus dihadapi
adalah bagaimana perusahaan dapat memperluas dan memperbesar volume
usahanya. Untuk itu pihak manajemen dituntuk untuk dapat memanpaatkan modal
seefisen dan seefektif mungkin dana atau modal yang ada pada perusahaan.
Bila perusahaan menghendaki untuk memperbesar volume usahanya dan
profitnya maka perusahaan tersebut tentunya memerlukan dana atau modalyang
cukup besar sehingga manajemen harus memahami fungsi pembelanjaan dengan
baik.
Untuk dapat menjalankan usaha setiap perusahaan membutuhkan dana. Besarnya
Dana tersebut sesuai dengan besarnya volume usahayang dijalankan. Untuk itu
masalah manajemen perusahaan adalah bagai mana memperoleh modala dan
bagai mana penggunaanya.
Dengan demikian yang akan dibahan pada makalah ini adalah sumber dan
jenis modal.
2. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian modal
2. Dari mana saja sumber modal didapatkan
3. Apa saja jenis-jenis modal
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN MODAL
Pengertian modal dari beberapa penulis, yaitu sebagai berikut:1
1. Liitge mengartikan modal hanyalah dalam artian uang (geldkapital).
2. Schwiedland memberikan pengertian modal dalam artian yang lebih luas,
di mana modal itu meliputi baik modal dalam bentuk uang (geldkapital),
maupun dalam bentuk barang (sachkapital), misalnya mesin, barangbarang dagangan, dan lain sebagainya. Kemudian ada beberapa penulis
yang menekankan pada kekuasaan menggunakannya, yaitu antara lain J.B.
Clark.
3. A. Amonn J. von Komorzynsky, yang memandang modal sebagai
kekuasaan menggunakan barang-barang modal yang belum digunakan,
untuk memenuhi harapan yang akan dicapainya.
4. Polak mengartikan modal ialah sebagai kekuasan untuk menggunakan
barang-barang modal. Dengan demikian modal ialah terdapat di neraca
sebelah kredit. Adapun yang dimaksud dengan barang-barang modal ialah
barang-barang yang ada dalam perusahaan yang belum digunakan, jadi
yang terdapat di neraca sebelah debit.
5. Bakker mengartikan modal ialah baik yang berupa barang-barang kongkret
yang masih ada dalam rumah tangga perusahaan yang terdapat di neraca
sebelah debit, maupun berupa daya beli atau nilai tukar dari barang-barang
itu yang tercatat di sebelah kredit”.
B. SUMBER DANA
Dengan adanya keputusan untuk mengadakan investasi maka diperlukan
dana yang dapat membelanjai investasi. Timbullah masalah bagaimana
perusahaan dapat memperoleh dana yang dibutuhkan untuk membiayai investasi
yang direncanakan dengan syarat-syarat yang paling menguntungkan dengan
mengingat,bahwa para pemilik dana mengharapkan balas jasa atas penggunaan
dananya dan merupakan biaya investasi yang direncanakan tersebut.
1 Bambang,Riyanto.2001, Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan,Yogyakarta. Hlm. 17
2
Menurut Bambang Riyanto, bahwa sumber dana yang dapat diperoleh
untuk membelanjai suatu perusahaan adalah:2
Ditinjau dari asalnya
1. Sumber dana dari dalam perusahaan (internal source) dapat diartikan
sebagai bentuk dana dimana pemenuhan kebutuhan dananya berasal dari
dalam perusahaan itu sendiri, dengan kata lain dana dengan kekuatan atau
kemampuan sendiri. Dana dari dalam perusahaan dapat diadakan dengan
atau menggunakan laba cadangan dari sebagian sisa hasil usaha yang
merupakan unsur dana sendiri, sebagai sumber dana intern. Akumulasi
penyusutan aktiva tetap karena jangka waktu penggunaan dari aktiva
tersebut biasanya lama, misalnya lima tahun, maka cadangan penyusutan
yang masih menganggur dapat digunakan dan disebut sebagai sumber
dana insentif.
Dana dari dalam perusahaan terdiri dari:
a) Dana yang berasal dari pemilik perusahaan
b) Saldo keuntungan yang ditanam kembali dalam perusahaan.
c) Surplus dana dan akumulasi penyusutan atau yang disebut sebagai
cadangan dana. Terdiri atas nilai buku dan nilai pasar dari harta
yang dimiliki perusahaan.
Alasan perusahaan menggunakan sumbar dana intern yaitu:
Dengan dana dari dalam perusahaan maka perusahaan tidak
mempunyai kewajiban untuk membayar bunga maupun dana yang
di pakai.
Setiap saat tersedia jika diperlukan.
Dana yang tersedia sebagian besar telah memenuhi kebutuhan dana
perusahaan.
Biaya pemakaian relatif murah.
2. Sumber dana dari luar perusahaan (external source) yaitu pemenuhan
kebutuhan dana diambil atau berasal dari sumber-sumber dana yang ada di
luar perusahaan. Dana yang berasal dari luar perusahaan adalah dana yang
berasal dari pihak bank, asuransi, dan kreditur lainnya. Dana yang berasal
2 Bambang,Riyanto.2004, Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan,Yogyakarta. Hlm. 25
3
dari para kreditur adalah hutang bagi perusahaan yang disebut sebagai
dana pinjaman. Dana pinjaman yang dimaksud adalah dana yang didapat
dari pihak ketiga (kreditur).
Alasan perusahaan menggunakan sumber dana ekstern adalah:
1. Jumlah dana yang digunakan tidak terbatas.
2. Dapat di cari dari berbagai sumber.
3. Dapat bersifat fleksibel.
Yang merupakan sumber ekstern perusahaan adalah supplier, bank dan pasar
modal3
a. Supplier
Supplier memberikan dana kepada suatu perusahaan dalam bentuk
penjualan barang secara kredit, baik untuk jangka pendek (kurang dari 1
tahun), maupun jangka menengah (lebih dari 1 tahun dan kurang dari 10
tahun). Penjualan kredit atau barang dengan jangka waktu pembayaran
kurang dari satu tahun terjadi pada penjualan barang dagang dan bahan
mentah oleh supplier kepada langganan. Supplier atau manufaktur (pabrik)
sering pula menjual mesin atau peralatan lain hasil produksinya kepada
suatu perusahaan yang menggunakan mesin atau peralatan tersebut dalam
jangka waktu pembayaran 5 sampai 10 tahun.
b. Bank
Bank adalah lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan
(financial intermediary) antara pihak yang memiliki dana, serta sebagai
lembaga yang berfungsi memperlancar lalulintas pembayaran.
c. Pasar Modal
Pasar modal adalah suatu pengertian abstrak yang mempertemukan
dua kelompok yang saling berhadapan tetapi yang kepentingannya saling
mengisi, yaitu calon pemodal (investor) di suatu pihak dan emiten yang
membutuhkan dana jangka menengah atau jangka panjang di lain pihak,
atau dengan kata lain adalah tempat (dalam artian abstrak) bertemunya
penawaran dan permintaan dana jangka menengah atau jangka panjang.
Dimaksudkan dengan pemodal adalah perorangan atau lembaga yang
3 Munawir, 2007. Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty hlm. 19
4
menanamkan dananya dalam efek, sedangkan emiten adalah perusahaan
yang menerbitkan efek untuk ditawarkan kepada masyarakat. Fungsi dari
pasar modal adalah mengalokasikan secara efisien arus dana dari unit
ekonomi yang mempunyai surplus tabungan kepada unit ekonomi yang
mempunyai defisit tabungan.
Ditinjau dari cara terjadinya
Menurut cara terjadinya, sumber-sumber penawaran modal dapat diperoleh
melalui:4
a. Tabungan dari subjek-subjek Ekonomi
Tabungan
merupakan
pendapatan
yang
tidak
dikonsumsi.
Tabungan digunakan untuk keperluan konsumsi dan dapat pula
dipergunakan
untuk
investasi. Tabungan
yang
digunakan
untuk
kepentingan konsumsi tidak memperbesar dana modal, sedangkan
tabungan yang digunakan untuk investasi dapat memperbesar dana modal.
Suatu perusahaan dapat dikatakan mengadakan tabungan bila perusahaan
tersebut
menyisihkan
sebagian
dari
keuntungan
yang
diperoleh untukpembentukan cadangan yang bertujuan antara lain
memperkuat basis keuangan atau investasi di kemudian hari.
b. Penciptaan atau Kreasi Uang oleh Bank
Yang dapat menciptakan uang bukan hanya bank sirkulasi tapi juga bankbank dagang dengan menciptakan uang giral.
c. Intensifikasi Penggunaan Modal
Bank meminjamkan kembali uang-uang yang dipercayakan atau
disimpan kepadanya. Perusahaan produksi pun dapat mengintensifkan
penggunaan uang yang sementara kepada perusahaan lain yang
membutuhkan atau untuk digunakan sendiri di dalam perusahaan untuk
ekspansi.
C. JENIS-JENIS MODAL
a. Modal Asing
Modal asing adalah modal yang berasal dari luar perusahaan yang sifatnya
sementara bekerja di dalam perusahaan dan bagi perusahaan yang
4 https://ilmumanajemen.wordpress.com/2009/01/17/sumber-modal/ (Diakses pada 04/10/2017,
13.29 WIB)
5
bersangkutan modal tersebut merupakan utang yang pada saatnya harus
dibayar kembali. Dilihat dari jangka penggunaan dana, maka dana yang
digunakan perusahaan berasal dari sumber dana jangka pendek, dana jangka
menengah serta jangka panjang.
Martono dan Hardjito (2002:218) Modal asing ini dapat dikelompokkan
menjadi 3 golongan yaitu:5
1) Modal Asing Jangka Pendek (Short-term debt)
Modal asing jangka pendek adalah modal asing yang jangka waktunya
paling lama satu tahun. Jenis-jenis modal asing jangka pendek terdiri
dari rekening koran, kredit dari penjual, kredit dari pembeli dan kredit
wesel.
1. Rekening Koran
Kredit rekening koran adalah kredit yang diberikan oleh
bank kepada perusahaan dengan batasan tertentu dimana
perusahaan mengambilnya tidak sekaligus melainkan sebagian
demi sebagian sesuai dengan kebutuhannya, dan bunga yang di
bayar hanya untuk jumlah yang telah di ambil saja, meskipun
sebenarnya perusahaan meminjamnya lebih dari jumlah tersebut.
2. Kredit Dari Penjual
Kredit penjual merupakan kredit perniagaan (trade-credit)
dan kredit ini terjadi apabila penjualan produk dilakukan dengan
kredit. Apabila penjualan dilakukan dengan kredit berarti bahwa
penjual baru menerima pembayaran dari barang yang dijualnya
beberapa waktu kemudian setelah barang diserahkan. Selama ini
pembeli atau langganan dapat dikatakan menerima ”kredit penjual”
dari penjual atau produsen. Selama waktu itupun berarti penjual
atau produsen memberikan ”kredit penjual” kepada pembeli atau
langganan. Pada umumnya perusahaan yang memberi kredit
penjual adalah perusahaan industri, sedangkan perusahaan yang
menerima adalah perusahaan perdagangan.
3. Kredit Dari Pembeli
5 Bambang Riyanto, Dasar – dasar Pembelanjaan Perusahaan ( Yogyakarta : Yayasan Badan
Penerbit UGM, 1991 ), hlm. 218
6
Kredit pembeli adalah kredit yang diberikan oleh
perusahaan sebagai pembeli kepada pemasok (supplier) dari bahan
mentahnya atau barang-barang lainnya. Di sini pembeli membayar
harga barang yang dibelinya lebih dahulu, dan setelah beberapa
waktu barulah pembeli menerima barang yang dibelinya. Selama
waktu itu dapat dikatakan bahwa pembeli memberikan ”kredit
pembeli” kepada panjual/ pemasok bahan mentah atau barang
dagang. Pada umumnya kredit pembeli diberikan kepada
perusahaan-perusahaan agraria yang menghasilkan bahan dasar,
dan kredit ini diberikan oleh perusahaan-perusahaan industri yang
mengerjakan hasil agraria tersebut sebagai bahan dasarnya.
4. Kredit Wesel
Kredit
mengeluarkan
wesel
”surat
ini
terjadi
pengakuan
apabila
utang”
suatu
yang
perusahaan
berisikan
kesanggupan untuk membayar sejumlah uang tertentu kepada
pihak tertentu dan pada saat tertentu (surat promes/ notes
payables), dan setelah ditandatangani surat tersebut dapat di jual
atau diuangkan pada bank. Dari surat tersebut diperoleh uang
sebesar apa yang tercantum dalam surat utang tersebut dikurangi
dengan bunga sampai hari jatuh temponya.
Dengan demikian maka ini berarti bahwa pihak yang
mengeluarkan surat utang tersebut menerima kredit selama waktu
mulai diuangkannya sampai saat dimana utang tersebut harus di
bayar. Bagi bank atau pihak yang membeli promes tersebut
(pembeli kredit), surat utang tersebut merupakan tagihan atau
wesel tagih (notes receivables), dan bagi pihak yang mengeluarkan
surat utang, surat utang tersebut merupakan utang wesel (notes
payables).
2) Modal Asing Jangka Menengah (intermediate-term debt)
Pada umumnya penggunaan sumber dana jangka menengah ini
dirasakan karena adanya kebutuhan yang tidak dapat dipenuhi dengan
sumber dana jangka pendek disatu pihak dan juga sulit dipenuhi
7
dengan sumber dana jangka panjang dilain pihak. Modal asing jangka
menengah adalah utang yang jangka waktu atau umurnya lebih dari
satu tahun dan kurang dari sepuluh tahun. Bentuk utama dari kredit
jangka menengah adalah term loan dan leasing.6
1. Term Loan
Term loan adalah kredit usaha dengan umur lebih dari satu
tahun dan kurang dari 10 tahun. Pada umumnya term loan dibayar
kembali dengan angsuran tetap selama suatu periode tertentu
(amorization payment), misalkan pembayaran angsuran dilakukan
setiap bulan, setiap kuartal atau setiap tahun. Term loan ini
biasanya diberikan oleh bank dagang, perusahaan asuransi,
supplier atau manufaktur.
2. Leasing
Bentuk lain dari intermediate-term debt adalah leasing.
Apabila kita ingin memiliki suatu aktiva, tetapi hanya
menginginkan service dari aktiva tersebut, kita dapat memperoleh
hak penggunaan atas suatu aktiva itu tanpa disertai dengan hak
milik, dengan cara mengadakan kontrak leasing untuk aktiva
tersebut. Dengan demikian leasing adalah suatu alat atau cara
untuk mendapatkan service dari suatu aktiva tetap yang pada
dasarnya sama seperti halnya kalau kita menjual obligasi untuk
mendapatkan service dan hak milik atas aktiva tersebut dan
bedanya pada leasing tidak disertakan hak milik. Lebih khususnya
leasing adalah persetujuan atas dasar kontrak dimana pemilik dari
aktiva
(lessor)
menginginkan
pihak
lain
(lessee)
untuk
menggunakan jasa atas aktiva tersebut selama suatu periode
tertentu. Ada tiga bentuk utama dari leasing yaitu sale and
leaseback, services leases dan financial lease.
3) Modal Asing Jangka Panjang (long-term debt)
6 Jumingan, 2005. Analisis Laporan Keuangan. Surakarta: Bumi Aksara., hlm. 211
8
Modal asing jangka panjang adalah utang yang jangka waktunya
panjang, umurnya lebih dari sepuluh tahun. Utang jangka panjang ini
umumnya
digunakan
untuk
membiayai
perluasan
perusahaan
(ekspansi) perusahaan, karena kebutuhan modal untuk keperluan
tersebut meliputi jumlah yang besar.
Adapun jenis atau bentuk-bentuk utama dari utang jangka panjang
adalah:
1. Pinjaman Obligasi (Bonds-Payables)
Pinjaman obligasi adalah pinjaman uang untuk jangka
waktu yang panjang, untuk mana si debitur mengeluarkan surat
pengakuan
utang
yang
mempunyai
nominal
tertentu.
Pembayaran kembali pinjaman obligasi dapat dijalankan secara
sekaligus pada hari jatuh temponya atau berangsur setiap
tahunnya. Apabila pelunasan sekaligus, maka sistem ini disebut
”shinkin funf system” sedangkan jika secara berangsur disebut
”amortization system”. Ada tiga macam jenis obligasi yaitu
obligasi biasa, obligasi pendapatan dan obligasi yang dapat
ditukarkan.
2. Pinjaman Hipotik (Mortgage)
Pinjaman hipotik adalah pinjaman jangka panjang dimana
pemberi uang (kreditur) di beri hak hipotik terhadap suatu
barang tidak bergerak, agar supaya bila pihak debitur tidak
memenuhi kewajibannya, barang itu dapat di jual dan dari hasil
penjualan tersebut dapat digunakan untuk menutup tagihannya.
b. Modal Sendiri
Modal sendiri adalah modal yang berasalkan dari pemilik perusahaan dan
tertanam dalam perusahaan untuk waktu yang tidak tertentu lamanya.
7
Modal sendiri selain berasal dari luar perusahaan dapat juga berasal dari
perusahaan sendiri, yaitu modal yang dihasilkan atau dibentuk sendiri di
7 Syahyunan, 18 April 2010. Analisis Modal Kerja. www. library.usu.ac.id
9
dalam perusahaan. Modal sendiri yang berasal dari intern ialah dalam
bentuk keuntungan yang dihasilkan perusahaan, sedangkan modal sendiri
yang berasal dari sumber ekstern ialah modal yang berasal dari pemilik
perusahaan.
10
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Modal atau dana sangat penting bagi perusahaan karena merupakan unsur
utama dalam sistem keuangan perusahaan untuk melakukan kegiatan operasional,
dimana perusahaan harus mempunyai sejumlah dana seperti yang dikemukakan
oleh Bambang Riyanto (2001:5) yang antara lain digunakan untuk: Meningkatkan
jumlah aktiva perusahaan, Penurunan jumlah perusahaan, Kompensasi kerugian,
Pembayaran dividen tunai dan Pembelian kembali saham-saham perusahaan.
Manfaat lain dari tersedianya dana atau modal yang cukup bagi
perusahaan adalah meningkatkan perusahaan dalam melunasi kewajiban jangka
pendek, dengan modal yang mencukupi perusahaan dapat beroperasi dengan lebih
efisien karena kesulitan dalam memperoleh kebutuhan-kebutuhan operasi yang
dibutuhkan mudah didapatkan, selain itu dengan tersedianya modal yang memadai
ini perusahaan dapat bertahan walaupun perekonomian dalam keadaan krisis
seperti yang dialami sekarang ini.
B. SARAN
Apabila
dalam
pembuatan
makalah
ini
masih
banyak
terdapat
kesalahan,dari pemakalah meminta maaf atasnya. Adapun kritik dan saran yang
bersifat membangun sangat diperlukan dalam pembimbingan pembuatan makalah
kedepannya.
11
DAFTAR PUSTAKA
Bambang,Riyanto. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan,Yogyakarta. 1997
Mardiasmo, Otonomi dan Manajemen Keuangan Daerah, Andi, Yogyakarta,
2002.
Bambang Riyanto, Dasar – dasar Pembelanjaan Perusahaan ( Yogyakarta :
Yayasan Badan Penerbit UGM, 1991 )
Bambang Riayanto, Dasar – dasar Pembelanjaan Perusahaan
Yogyakarta : 2001)
Jumingan, 2005. Analisis Laporan Keuangan. Surakarta: Bumi Aksara.
Munawir, 2007. Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty.
Syahyunan, 18 April 2010. Analisis Modal Kerja. www. library.usu.ac.id
https://ilmumanajemen.wordpress.com/2009/01/17/sumber-modal/
12
(BPFE-
Tugas Mata Kuliah Manajemen
Keuangan II
Perbankan Syariah / V A
DOSEN
SAFARUDDIN MUNTHE
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM JAM’IYAH
MAHMUDIYAH TANJUNG PURA-LANGKAT
2017/2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena atas berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-Nyalah jualah sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah kami tepat pada waktunya. Penulisan makalah ini merupakan salah satu
tugas mata kuliah Manajemen Keuangan II. Tak lupa juga shalawat serta salam
semoga tetap tercurah limpahkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad
SAW. Karena beliaulah sebagai Uswatun Hassanah yang patut kita jadikan suri
tauladan dalam kehidupan ini.
Somoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca. Tiada gading yang tak
retak, demikian pula dengan penyusunan makalah ini yang masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari
semua pihak maupun bagi pembaca makalah ini.
Tanjung pura,
Januari 2018
Penyusun
Perbankan yariah V-A
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.
........................................................................................................................................................i
DAFTAR ISI
........................................................................................................................................................ii
BAB I :
PENDAHULUAN............................................................................................................1
A. Latar
Belakang............................................................................................................... 1
B. Rumusan
Masalah..........................................................................................................1
BAB II :
PEMBAHASAN..............................................................................................................2
A. Pengertian
Modal.....................................................................................................2
B. Sumber
Dana................................................................................................................2
C. Jenis-jenis
Modal.......................................................................................................5
BAB III :
PENUTUP......................................................................................................................10
A.Kesimpulan..........................................................................................................
..........10
B.Saran.....................................................................................................................
...........10
DAFTAR PUSTAKA
......................................................................................................................................................11
2
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Diera modern sekarang ini persaingan dibidang ekonomi sangat pesat hal
ini terbukti banyaknya usaha-usaha yang muncul dan semakin besarnya volume
kagiatan ekonomi disemua sector formal maupun informal.
Semakin pesatnya persaingan ini menuntut semua badan usaha untuk
bekerja keras agar dapat mempertahankan usahanya dan terus memperbesar
usahanya, hal ini merupakan tantangan yang sangat besar bagi semua perusahaan
khususnya pihak manajemen puncak. Salah satu masalah yang harus dihadapi
adalah bagaimana perusahaan dapat memperluas dan memperbesar volume
usahanya. Untuk itu pihak manajemen dituntuk untuk dapat memanpaatkan modal
seefisen dan seefektif mungkin dana atau modal yang ada pada perusahaan.
Bila perusahaan menghendaki untuk memperbesar volume usahanya dan
profitnya maka perusahaan tersebut tentunya memerlukan dana atau modalyang
cukup besar sehingga manajemen harus memahami fungsi pembelanjaan dengan
baik.
Untuk dapat menjalankan usaha setiap perusahaan membutuhkan dana. Besarnya
Dana tersebut sesuai dengan besarnya volume usahayang dijalankan. Untuk itu
masalah manajemen perusahaan adalah bagai mana memperoleh modala dan
bagai mana penggunaanya.
Dengan demikian yang akan dibahan pada makalah ini adalah sumber dan
jenis modal.
2. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian modal
2. Dari mana saja sumber modal didapatkan
3. Apa saja jenis-jenis modal
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN MODAL
Pengertian modal dari beberapa penulis, yaitu sebagai berikut:1
1. Liitge mengartikan modal hanyalah dalam artian uang (geldkapital).
2. Schwiedland memberikan pengertian modal dalam artian yang lebih luas,
di mana modal itu meliputi baik modal dalam bentuk uang (geldkapital),
maupun dalam bentuk barang (sachkapital), misalnya mesin, barangbarang dagangan, dan lain sebagainya. Kemudian ada beberapa penulis
yang menekankan pada kekuasaan menggunakannya, yaitu antara lain J.B.
Clark.
3. A. Amonn J. von Komorzynsky, yang memandang modal sebagai
kekuasaan menggunakan barang-barang modal yang belum digunakan,
untuk memenuhi harapan yang akan dicapainya.
4. Polak mengartikan modal ialah sebagai kekuasan untuk menggunakan
barang-barang modal. Dengan demikian modal ialah terdapat di neraca
sebelah kredit. Adapun yang dimaksud dengan barang-barang modal ialah
barang-barang yang ada dalam perusahaan yang belum digunakan, jadi
yang terdapat di neraca sebelah debit.
5. Bakker mengartikan modal ialah baik yang berupa barang-barang kongkret
yang masih ada dalam rumah tangga perusahaan yang terdapat di neraca
sebelah debit, maupun berupa daya beli atau nilai tukar dari barang-barang
itu yang tercatat di sebelah kredit”.
B. SUMBER DANA
Dengan adanya keputusan untuk mengadakan investasi maka diperlukan
dana yang dapat membelanjai investasi. Timbullah masalah bagaimana
perusahaan dapat memperoleh dana yang dibutuhkan untuk membiayai investasi
yang direncanakan dengan syarat-syarat yang paling menguntungkan dengan
mengingat,bahwa para pemilik dana mengharapkan balas jasa atas penggunaan
dananya dan merupakan biaya investasi yang direncanakan tersebut.
1 Bambang,Riyanto.2001, Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan,Yogyakarta. Hlm. 17
2
Menurut Bambang Riyanto, bahwa sumber dana yang dapat diperoleh
untuk membelanjai suatu perusahaan adalah:2
Ditinjau dari asalnya
1. Sumber dana dari dalam perusahaan (internal source) dapat diartikan
sebagai bentuk dana dimana pemenuhan kebutuhan dananya berasal dari
dalam perusahaan itu sendiri, dengan kata lain dana dengan kekuatan atau
kemampuan sendiri. Dana dari dalam perusahaan dapat diadakan dengan
atau menggunakan laba cadangan dari sebagian sisa hasil usaha yang
merupakan unsur dana sendiri, sebagai sumber dana intern. Akumulasi
penyusutan aktiva tetap karena jangka waktu penggunaan dari aktiva
tersebut biasanya lama, misalnya lima tahun, maka cadangan penyusutan
yang masih menganggur dapat digunakan dan disebut sebagai sumber
dana insentif.
Dana dari dalam perusahaan terdiri dari:
a) Dana yang berasal dari pemilik perusahaan
b) Saldo keuntungan yang ditanam kembali dalam perusahaan.
c) Surplus dana dan akumulasi penyusutan atau yang disebut sebagai
cadangan dana. Terdiri atas nilai buku dan nilai pasar dari harta
yang dimiliki perusahaan.
Alasan perusahaan menggunakan sumbar dana intern yaitu:
Dengan dana dari dalam perusahaan maka perusahaan tidak
mempunyai kewajiban untuk membayar bunga maupun dana yang
di pakai.
Setiap saat tersedia jika diperlukan.
Dana yang tersedia sebagian besar telah memenuhi kebutuhan dana
perusahaan.
Biaya pemakaian relatif murah.
2. Sumber dana dari luar perusahaan (external source) yaitu pemenuhan
kebutuhan dana diambil atau berasal dari sumber-sumber dana yang ada di
luar perusahaan. Dana yang berasal dari luar perusahaan adalah dana yang
berasal dari pihak bank, asuransi, dan kreditur lainnya. Dana yang berasal
2 Bambang,Riyanto.2004, Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan,Yogyakarta. Hlm. 25
3
dari para kreditur adalah hutang bagi perusahaan yang disebut sebagai
dana pinjaman. Dana pinjaman yang dimaksud adalah dana yang didapat
dari pihak ketiga (kreditur).
Alasan perusahaan menggunakan sumber dana ekstern adalah:
1. Jumlah dana yang digunakan tidak terbatas.
2. Dapat di cari dari berbagai sumber.
3. Dapat bersifat fleksibel.
Yang merupakan sumber ekstern perusahaan adalah supplier, bank dan pasar
modal3
a. Supplier
Supplier memberikan dana kepada suatu perusahaan dalam bentuk
penjualan barang secara kredit, baik untuk jangka pendek (kurang dari 1
tahun), maupun jangka menengah (lebih dari 1 tahun dan kurang dari 10
tahun). Penjualan kredit atau barang dengan jangka waktu pembayaran
kurang dari satu tahun terjadi pada penjualan barang dagang dan bahan
mentah oleh supplier kepada langganan. Supplier atau manufaktur (pabrik)
sering pula menjual mesin atau peralatan lain hasil produksinya kepada
suatu perusahaan yang menggunakan mesin atau peralatan tersebut dalam
jangka waktu pembayaran 5 sampai 10 tahun.
b. Bank
Bank adalah lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan
(financial intermediary) antara pihak yang memiliki dana, serta sebagai
lembaga yang berfungsi memperlancar lalulintas pembayaran.
c. Pasar Modal
Pasar modal adalah suatu pengertian abstrak yang mempertemukan
dua kelompok yang saling berhadapan tetapi yang kepentingannya saling
mengisi, yaitu calon pemodal (investor) di suatu pihak dan emiten yang
membutuhkan dana jangka menengah atau jangka panjang di lain pihak,
atau dengan kata lain adalah tempat (dalam artian abstrak) bertemunya
penawaran dan permintaan dana jangka menengah atau jangka panjang.
Dimaksudkan dengan pemodal adalah perorangan atau lembaga yang
3 Munawir, 2007. Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty hlm. 19
4
menanamkan dananya dalam efek, sedangkan emiten adalah perusahaan
yang menerbitkan efek untuk ditawarkan kepada masyarakat. Fungsi dari
pasar modal adalah mengalokasikan secara efisien arus dana dari unit
ekonomi yang mempunyai surplus tabungan kepada unit ekonomi yang
mempunyai defisit tabungan.
Ditinjau dari cara terjadinya
Menurut cara terjadinya, sumber-sumber penawaran modal dapat diperoleh
melalui:4
a. Tabungan dari subjek-subjek Ekonomi
Tabungan
merupakan
pendapatan
yang
tidak
dikonsumsi.
Tabungan digunakan untuk keperluan konsumsi dan dapat pula
dipergunakan
untuk
investasi. Tabungan
yang
digunakan
untuk
kepentingan konsumsi tidak memperbesar dana modal, sedangkan
tabungan yang digunakan untuk investasi dapat memperbesar dana modal.
Suatu perusahaan dapat dikatakan mengadakan tabungan bila perusahaan
tersebut
menyisihkan
sebagian
dari
keuntungan
yang
diperoleh untukpembentukan cadangan yang bertujuan antara lain
memperkuat basis keuangan atau investasi di kemudian hari.
b. Penciptaan atau Kreasi Uang oleh Bank
Yang dapat menciptakan uang bukan hanya bank sirkulasi tapi juga bankbank dagang dengan menciptakan uang giral.
c. Intensifikasi Penggunaan Modal
Bank meminjamkan kembali uang-uang yang dipercayakan atau
disimpan kepadanya. Perusahaan produksi pun dapat mengintensifkan
penggunaan uang yang sementara kepada perusahaan lain yang
membutuhkan atau untuk digunakan sendiri di dalam perusahaan untuk
ekspansi.
C. JENIS-JENIS MODAL
a. Modal Asing
Modal asing adalah modal yang berasal dari luar perusahaan yang sifatnya
sementara bekerja di dalam perusahaan dan bagi perusahaan yang
4 https://ilmumanajemen.wordpress.com/2009/01/17/sumber-modal/ (Diakses pada 04/10/2017,
13.29 WIB)
5
bersangkutan modal tersebut merupakan utang yang pada saatnya harus
dibayar kembali. Dilihat dari jangka penggunaan dana, maka dana yang
digunakan perusahaan berasal dari sumber dana jangka pendek, dana jangka
menengah serta jangka panjang.
Martono dan Hardjito (2002:218) Modal asing ini dapat dikelompokkan
menjadi 3 golongan yaitu:5
1) Modal Asing Jangka Pendek (Short-term debt)
Modal asing jangka pendek adalah modal asing yang jangka waktunya
paling lama satu tahun. Jenis-jenis modal asing jangka pendek terdiri
dari rekening koran, kredit dari penjual, kredit dari pembeli dan kredit
wesel.
1. Rekening Koran
Kredit rekening koran adalah kredit yang diberikan oleh
bank kepada perusahaan dengan batasan tertentu dimana
perusahaan mengambilnya tidak sekaligus melainkan sebagian
demi sebagian sesuai dengan kebutuhannya, dan bunga yang di
bayar hanya untuk jumlah yang telah di ambil saja, meskipun
sebenarnya perusahaan meminjamnya lebih dari jumlah tersebut.
2. Kredit Dari Penjual
Kredit penjual merupakan kredit perniagaan (trade-credit)
dan kredit ini terjadi apabila penjualan produk dilakukan dengan
kredit. Apabila penjualan dilakukan dengan kredit berarti bahwa
penjual baru menerima pembayaran dari barang yang dijualnya
beberapa waktu kemudian setelah barang diserahkan. Selama ini
pembeli atau langganan dapat dikatakan menerima ”kredit penjual”
dari penjual atau produsen. Selama waktu itupun berarti penjual
atau produsen memberikan ”kredit penjual” kepada pembeli atau
langganan. Pada umumnya perusahaan yang memberi kredit
penjual adalah perusahaan industri, sedangkan perusahaan yang
menerima adalah perusahaan perdagangan.
3. Kredit Dari Pembeli
5 Bambang Riyanto, Dasar – dasar Pembelanjaan Perusahaan ( Yogyakarta : Yayasan Badan
Penerbit UGM, 1991 ), hlm. 218
6
Kredit pembeli adalah kredit yang diberikan oleh
perusahaan sebagai pembeli kepada pemasok (supplier) dari bahan
mentahnya atau barang-barang lainnya. Di sini pembeli membayar
harga barang yang dibelinya lebih dahulu, dan setelah beberapa
waktu barulah pembeli menerima barang yang dibelinya. Selama
waktu itu dapat dikatakan bahwa pembeli memberikan ”kredit
pembeli” kepada panjual/ pemasok bahan mentah atau barang
dagang. Pada umumnya kredit pembeli diberikan kepada
perusahaan-perusahaan agraria yang menghasilkan bahan dasar,
dan kredit ini diberikan oleh perusahaan-perusahaan industri yang
mengerjakan hasil agraria tersebut sebagai bahan dasarnya.
4. Kredit Wesel
Kredit
mengeluarkan
wesel
”surat
ini
terjadi
pengakuan
apabila
utang”
suatu
yang
perusahaan
berisikan
kesanggupan untuk membayar sejumlah uang tertentu kepada
pihak tertentu dan pada saat tertentu (surat promes/ notes
payables), dan setelah ditandatangani surat tersebut dapat di jual
atau diuangkan pada bank. Dari surat tersebut diperoleh uang
sebesar apa yang tercantum dalam surat utang tersebut dikurangi
dengan bunga sampai hari jatuh temponya.
Dengan demikian maka ini berarti bahwa pihak yang
mengeluarkan surat utang tersebut menerima kredit selama waktu
mulai diuangkannya sampai saat dimana utang tersebut harus di
bayar. Bagi bank atau pihak yang membeli promes tersebut
(pembeli kredit), surat utang tersebut merupakan tagihan atau
wesel tagih (notes receivables), dan bagi pihak yang mengeluarkan
surat utang, surat utang tersebut merupakan utang wesel (notes
payables).
2) Modal Asing Jangka Menengah (intermediate-term debt)
Pada umumnya penggunaan sumber dana jangka menengah ini
dirasakan karena adanya kebutuhan yang tidak dapat dipenuhi dengan
sumber dana jangka pendek disatu pihak dan juga sulit dipenuhi
7
dengan sumber dana jangka panjang dilain pihak. Modal asing jangka
menengah adalah utang yang jangka waktu atau umurnya lebih dari
satu tahun dan kurang dari sepuluh tahun. Bentuk utama dari kredit
jangka menengah adalah term loan dan leasing.6
1. Term Loan
Term loan adalah kredit usaha dengan umur lebih dari satu
tahun dan kurang dari 10 tahun. Pada umumnya term loan dibayar
kembali dengan angsuran tetap selama suatu periode tertentu
(amorization payment), misalkan pembayaran angsuran dilakukan
setiap bulan, setiap kuartal atau setiap tahun. Term loan ini
biasanya diberikan oleh bank dagang, perusahaan asuransi,
supplier atau manufaktur.
2. Leasing
Bentuk lain dari intermediate-term debt adalah leasing.
Apabila kita ingin memiliki suatu aktiva, tetapi hanya
menginginkan service dari aktiva tersebut, kita dapat memperoleh
hak penggunaan atas suatu aktiva itu tanpa disertai dengan hak
milik, dengan cara mengadakan kontrak leasing untuk aktiva
tersebut. Dengan demikian leasing adalah suatu alat atau cara
untuk mendapatkan service dari suatu aktiva tetap yang pada
dasarnya sama seperti halnya kalau kita menjual obligasi untuk
mendapatkan service dan hak milik atas aktiva tersebut dan
bedanya pada leasing tidak disertakan hak milik. Lebih khususnya
leasing adalah persetujuan atas dasar kontrak dimana pemilik dari
aktiva
(lessor)
menginginkan
pihak
lain
(lessee)
untuk
menggunakan jasa atas aktiva tersebut selama suatu periode
tertentu. Ada tiga bentuk utama dari leasing yaitu sale and
leaseback, services leases dan financial lease.
3) Modal Asing Jangka Panjang (long-term debt)
6 Jumingan, 2005. Analisis Laporan Keuangan. Surakarta: Bumi Aksara., hlm. 211
8
Modal asing jangka panjang adalah utang yang jangka waktunya
panjang, umurnya lebih dari sepuluh tahun. Utang jangka panjang ini
umumnya
digunakan
untuk
membiayai
perluasan
perusahaan
(ekspansi) perusahaan, karena kebutuhan modal untuk keperluan
tersebut meliputi jumlah yang besar.
Adapun jenis atau bentuk-bentuk utama dari utang jangka panjang
adalah:
1. Pinjaman Obligasi (Bonds-Payables)
Pinjaman obligasi adalah pinjaman uang untuk jangka
waktu yang panjang, untuk mana si debitur mengeluarkan surat
pengakuan
utang
yang
mempunyai
nominal
tertentu.
Pembayaran kembali pinjaman obligasi dapat dijalankan secara
sekaligus pada hari jatuh temponya atau berangsur setiap
tahunnya. Apabila pelunasan sekaligus, maka sistem ini disebut
”shinkin funf system” sedangkan jika secara berangsur disebut
”amortization system”. Ada tiga macam jenis obligasi yaitu
obligasi biasa, obligasi pendapatan dan obligasi yang dapat
ditukarkan.
2. Pinjaman Hipotik (Mortgage)
Pinjaman hipotik adalah pinjaman jangka panjang dimana
pemberi uang (kreditur) di beri hak hipotik terhadap suatu
barang tidak bergerak, agar supaya bila pihak debitur tidak
memenuhi kewajibannya, barang itu dapat di jual dan dari hasil
penjualan tersebut dapat digunakan untuk menutup tagihannya.
b. Modal Sendiri
Modal sendiri adalah modal yang berasalkan dari pemilik perusahaan dan
tertanam dalam perusahaan untuk waktu yang tidak tertentu lamanya.
7
Modal sendiri selain berasal dari luar perusahaan dapat juga berasal dari
perusahaan sendiri, yaitu modal yang dihasilkan atau dibentuk sendiri di
7 Syahyunan, 18 April 2010. Analisis Modal Kerja. www. library.usu.ac.id
9
dalam perusahaan. Modal sendiri yang berasal dari intern ialah dalam
bentuk keuntungan yang dihasilkan perusahaan, sedangkan modal sendiri
yang berasal dari sumber ekstern ialah modal yang berasal dari pemilik
perusahaan.
10
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Modal atau dana sangat penting bagi perusahaan karena merupakan unsur
utama dalam sistem keuangan perusahaan untuk melakukan kegiatan operasional,
dimana perusahaan harus mempunyai sejumlah dana seperti yang dikemukakan
oleh Bambang Riyanto (2001:5) yang antara lain digunakan untuk: Meningkatkan
jumlah aktiva perusahaan, Penurunan jumlah perusahaan, Kompensasi kerugian,
Pembayaran dividen tunai dan Pembelian kembali saham-saham perusahaan.
Manfaat lain dari tersedianya dana atau modal yang cukup bagi
perusahaan adalah meningkatkan perusahaan dalam melunasi kewajiban jangka
pendek, dengan modal yang mencukupi perusahaan dapat beroperasi dengan lebih
efisien karena kesulitan dalam memperoleh kebutuhan-kebutuhan operasi yang
dibutuhkan mudah didapatkan, selain itu dengan tersedianya modal yang memadai
ini perusahaan dapat bertahan walaupun perekonomian dalam keadaan krisis
seperti yang dialami sekarang ini.
B. SARAN
Apabila
dalam
pembuatan
makalah
ini
masih
banyak
terdapat
kesalahan,dari pemakalah meminta maaf atasnya. Adapun kritik dan saran yang
bersifat membangun sangat diperlukan dalam pembimbingan pembuatan makalah
kedepannya.
11
DAFTAR PUSTAKA
Bambang,Riyanto. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan,Yogyakarta. 1997
Mardiasmo, Otonomi dan Manajemen Keuangan Daerah, Andi, Yogyakarta,
2002.
Bambang Riyanto, Dasar – dasar Pembelanjaan Perusahaan ( Yogyakarta :
Yayasan Badan Penerbit UGM, 1991 )
Bambang Riayanto, Dasar – dasar Pembelanjaan Perusahaan
Yogyakarta : 2001)
Jumingan, 2005. Analisis Laporan Keuangan. Surakarta: Bumi Aksara.
Munawir, 2007. Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty.
Syahyunan, 18 April 2010. Analisis Modal Kerja. www. library.usu.ac.id
https://ilmumanajemen.wordpress.com/2009/01/17/sumber-modal/
12
(BPFE-