negara maju dan Negara berkembang

Negara berkembang
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Ekonomi maju
Ekonomi awal dan berkembang (tidak kurang maju)
Ekonomi awal dan berkembang (kurang maju)
Klasifikasi oleh IIMF dan PBB

Negara industri baru pada tahun 2013

Peta dunia yang memperlihatkan Indeks Pembangunan Manusia menurut Kuartil
(berdasarkan data 2010, diterbitkan 4 November 2010)[1]
Sangat tinggi
Rendah
Tinggi
tidak ada data
Sedang
Negara berkembang adalah istilah yang umum digunakan untuk menjelaskan suatu negara
dengan kesejahteraan material tingkat rendah. Karena tidak ada definisi tetap negara
berkembang yang diakui secara internasional, tingkat pembangunan bisa saja bervariasi di
dalam negara berkembang tersebut. Sejumlah negara berkembang memiliki standar hidup

rata-rata yang tinggi.[2][3]

Negara yang memiliki ekonomi yang lebih maju daripada negara berkembang lainnya, namun
tidak sepenuhnya menampakkan tanda-tanda negara maju dikelompokkan dalam istilah
negara industri baru.[4][5][6][7]

Daftar isi



1 Definisi
2 Pengukuran dan konsep pembangunan



3 Kritik atas istilah 'negara berkembang'



4 Daftar negara ekonomi awal dan berkembang

o

4.1 Negara berkembang yang tidak terdaftar di IMF

o

4.2 Daftar ekonomi berkembang yang sudah menjadi ekonomi maju (Empat
Macan Asia dan negara Euro Baru)



5 Lihat pula



6 Catatan kaki



7 Bacaan lebih lanjut




8 Pranala luar

Definisi
Kofi Annan, mantan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa, menetapkan negara
berkembang sebagai "negara yang memperbolehkan seluruh warga negaranya menikmati
hidup yang bebas dan sehat dalam lingkungan yang aman."[8] Namun menurut Divisi Statistik
Perserikatan Bangsa-Bangsa:
Tidak ada konvensi resmi untuk penetapan negara atau wilayah "maju" dan
"berkembang" dalam sistem Perserikatan Bangsa-Bangsa.[3]
Selain itu mereka mengemukakan:
Penetapan "maju" dan "berkembang" hanya ditujukan untuk kemudahan statistik dan
tidak mengekspresikan penilaian terhadap tahap-tahap yang telah dicapai suatu negara
atau wilayah dalam proses pembangunannya.[9]
The UN also notes
Dalam kenyataannya, Jepang di Asia, Kanada dan Amerika Serikat di Amerika Utara,
Australia dan Selandia Baru di Oseania, dan Eropa dianggap sebagai wilayah atau
kawasan "maju". Dalam statistik perdagangan internasional, Persatuan Bea Cukai

Afrika Bagian Selatan juga dianggap sebagai kawasan maju dan Israel sebagai negara
maju; negara yang muncul dari bekas Yugoslavia dianggap sebagai negara
berkembang; dan negara-negara di Eropa Timur dan Persemakmuran Negara-Negara

Merdeka (kode 172) di Eropa tidak termasuk dalam wilayah maju ataupun
berkembang.[3]
Pada abad ke-21, wilayah Empat Macan Asia asli[10] (Hong Kong,[10][11] Singapura,[10][11] Korea
Selatan,[10][11][12][13] dan Taiwan[10][11]), bersama Siprus,[11] Malta,[11] dan Slovenia,[11] dianggap
"negara maju".
Di sisi lain, menurut klasifikasi IMF sebelum April 2004, seluruh negara Eropa Timur
(kecuali negara Eropa Tengah yang masih tergabung dalam "Eastern Europe Group" di PBB)
juga bekas negara Uni Soviet (USSR) di Asia Tengah (Kazakhstan, Uzbekistan, Kyrgyzstan,
Tajikistan dan Turkmenistan) dan Mongolia tidak dimasukkan dalam kawasan maju atau
berkembang, namun disebut sebagai "negara transisi", mereka sekarang lebih dikenal (dalam
laporan internasional) sebagai "negara berkembang".
IMF menggunakan sistem klasifikasi fleksibel yang memperhitungkan "(1) tingkat
pendapatan per kapita, (2) diversifikasi ekspor sehingga eksportir minyak yang memiliki
PDB per kapita tinggi tidak akan masuk dalam klasifikasi maju karena 70% barang
ekspornya berupa minyak, dan (3) tingkat integrasinya ke dalam sistem keuangan global."[14]
Bank Dunia mengelompokkan negara-negara di dunia ke dalam empat kelompok pendapatan.

Kelompok ini diatur setiap tahun pada tanggal 1 Juli. Ekonomi yang terbagi menurut
pendapatan nasional per kapita 2008 menggunakan tingkatan pendapatan berikut:[15]



Negara pendapatan rendah memiliki PN per kapita US$975 atau kurang.
Negara pendapatan menengah bawah memiliki PN per kapita antara US$976 dan
US$3.855.



Negara pendapatan menengah atas memiliki PN per kapita antara US$3.856 dan
US$11.905.



Negara pendapatan tinggi memiliki PN per kapita lebih dari US$11.906.

Bank Dunia mengelompokkan semua negara berpendapatan rendah dan menengah sebagai
negara berkembang namun menyatakan, "Penggunaan sebutan ini tujuannya adalah

memudahkan; tidak ditujukan untuk menyatakan bahwa semua ekonomi dalam kelompok ini
mengalami pembangunan yang sama atau ekonomi lain telah mencapai tahap akhir
pembangunan yang dituju. Pengelompokkan menurut pendapatan nasional secara langsung
tidak mencerminkan status pembangunan suatu negara."[15]

Pengukuran dan konsep pembangunan
Pembangunan suatu negara diukur dengan indeks statistik seperti pendapatan per kapita (per
orang) (PDB), harapan hidup, tingkat melek aksara, dan lain-lain. PBB telah
mengembangkan HDI, sebuah indikator statistik untuk mendorong tingkat pembangunan
manusia di negara-negara yang terdata oleh PBB.
Negara berkembang umumnya adalah negara yang belum mencapai tingkat industrialisasi
yang relatif terhadap penduduknya dan memiliki standar hidup menengah ke rendah.
Terdapat korelasi kuat antara pendapatan rendah dan pertumbuhan populasi yang tinggi.

Istilah yang digunakan ketika membicarakan negara berkembang mengarah pada tujuan dan
pembangunan negara-negara yang memakai istilah ini. Istilah lain yang kadang digunakan
adalah negara kurang maju (LDC), negara ekonomi kurang maju (LEDC), "bangsa belum
maju" atau bangsa Dunia Ketiga, dan "bangsa non-industri". Sebaliknya, ujung lain dari
spektrum ini disebut negara maju, negara ekonomi sangat maju (MEDC), bangsa Dunia
Pertama dan "bangsa industri".

Untuk mengurangi aspek eufemistik dari kata berkembang, organisasi internasional mulai
memakai istilah negara ekonomi kurang maju (LEDC) untuk negara miskin yang dalam hal
apapun tidak dapat disebut sebagai negara berkembang. LEDC adalah subset termiskin dari
LDC. Penggunaan ini dapat menentang keyakinan bahwa seluruh dunia berkembang
memiliki standar hidup yang sama.
Konsep bangsa berkembang dapat ditemukan (dalam satu istilah atau lain) di berbagai sistem
teoretis yang memiliki beragam orientasi — misalnya, teori dekolonisasi, teologi
pembebasan, Marxisme, anti-imperialisme, dan ekonomi politik.

Kritik atas istilah 'negara berkembang'
Ada berbagai kritik terhadap pemakaian istilah 'negara berkembang'. Istilah ini menekankan
inferioritas sebuah 'negara berkembang' jika dibandingkan dengan sebuah 'negara maju' yang
tidak disukai oelh banyak negara. Istilah ini seolah menekankan sebuah negara agar
'berkembang' mengikuti model pembangunan ekonomi tradisional 'Barat' yang tidak diikuti
beberapa negara seperti Kuba.
Istilah 'berkembang' berarti mobilitas dan tidak mengakui bahwa pembangunan menurun atau
tetap di sejumlah negara, terutama Afrika bagian selatan yang terkena dampak parah dari
HIV/AIDS. Dalam beberapa kasus, istilah negara berkembang dapat dianggap sebagai
eufemisme. Istilah ini berarti homogenitas antara negara-negara tersebut yang sangat
beragam. Istilah ini juga berarti homogenitas di antara negara-negara tersebut ketika

kekayaan (dan kesehatan) sebagian besar atau kecil kelompok utama sangat bervariasi.[butuh
rujukan]

Umumnya, pembangunan memerlukan infrastruktur modern (fisik dan institusional), dan
perpindahan dari sektor bernilai rendah seperti pertanian dan pengambilan sumber daya alam.
Sebagai perbandingan, negara maju biasanya memiliki sistem ekonomi berdasarkan
pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan stabil dalam sektor ekonomi tersier dan sektor
ekonomi kuarter dan standar hidup material tinggi. Tetapi, ada pengecualian utama ketika
beberapa negara yang dianggap maju memiliki banyak komponen industri primer dalam
ekonomi nasional mereka, seperti Norwegia, Kanada, Australia. AS dan Eropa Tengah
memiliki sektor pertanian yang sangat penting, keduanya adalah pemain penting dalam pasar
pertanian internasional. Selain itu, pengambilan sumber daya alam dapat menjadi industri
yang sangat menguntungkan (bernilai tinggi) seperti pengeboran minyak

Sifat / Karakteristik / Ciri-Ciri Negara Berkembang Di Dunia - Ilmu Ekonomi
Pembangunan

Oleh godam64 pada 16 Desember 2007 | 04:48
Negara yang sedang berkembang seperti Indonesia memiliki karakter atau ciri sebagai berikut :
1. Tingkat Pertumbuhan Penduduk Tinggi

Tingkat pertambahan penduduk di negara berkembang umumnya lebih tinggi dua hingga empat kali
lipat dari negara maju. Hal ini disebabkan oleh tingkat pendidikan dan budaya di negara berkembang
yang berbeda dengan di negara maju. Hal tersebut dapat mengakibatkan banyak masalah di masa
depan yang berkaitan dengan makanan, rumah, pekerjaan, pendidikan, dan lain sebagainya.
2. Tingkat Pengangguran Tinggi
Akibat dari tingginya pertumbuhan penduduk mengakibatkan persaingan untuk mendapatkan
pekerjaan menjadi tinggi. Jumlah tenaga kerja lebih banyak daripada kesempatan lapangan kerja
yang tersedia dan tungkat pertumbuhan keduanya yang tidak seimbang dari waktu ke waktu.
3. Tingkat Produktivitas Rendah
Jumlah faktor produksi yang terbatas yang tidak diimbangi dengan jumlah angkatan kerja
mengakibatkan lemahnya daya beli sehingga sektor usaha mengalami kesulitan untuk meningkatkan
produksinya.
4. Kualitas Hidup Rendah
Akibat rendahnya tingkat penghasilan, masyarakat mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan
pokok, pendidikan, kesehatan, dll. Banyak yang kekurangan gizi, tidak bisa baca tulis, rentan terkena
penyakit, dan lain sebagainya.
5. Ketergantungan Pada Sektor Pertanian / Primer
Umumnya masyakat adalah bermata pencaharian petani dengan ketergantungan yang tinggi akan
hasil sektor pertanian.
6. Pasar & Informasi Tidak Sempurna


Kondisi perekonomian negara berkembang kurang berkompetisi sehingga masih dikuasai oleh usaha
monopoli, oligopoli, monopsoni dan oligopsoni. Informasi di pasar hanya dikuasai oleh sekelompok
orang saja
7. Tingkat Ketergantungan Pada Angkatan Kerja Tinggi
Perbandingan jumlah penduduk yang masuk dalam kategori angkatan kerja dengan penduduk non
angkatan kerja di negara sedang berkembang nilainya berbeda dengan dengan di negara maju.
Dengan demikian di negara maju penduduk yang berada dalam usia nonproduktif lebih banyak
bergantung pada yang masuk angkatan kerja.
8. Ketergantungan Tinggi Pada Perekonomian Eksternal Yang Rentan
Negara berkembang umumnya memiliki ketergantungan tinggi pada perekonomian luar negeri yang
bersifat rentan akibat hanya mengandalkan ekspor komoditas primer yang tidak menentu

http://www.organisasi.org/1970/01/sifat-karakteristik-ciri-ciri-negara-berkembang-di-dunia-ilmuekonomi-pembangunan.html

Penerapan istilah 'negara berkembang' ke seluruh negara yang kurang berkembang dianggap
tidak tepat bila kasus negara tersebut adalah sebuah negara miskin, yaitu negara yang tidak
mengalami pertumbuhan situasi ekonominya, dan juga telah mengalami periode penurunan
ekonomi yang berkelanjutan.


Contoh Profil Negara - Negara Sedang Berkembang:

1.BRASIL

Brasil merupakan negara terbesar di wilayah Amerika Selatan, tepatnya di antara
5°LU - 34°LS dan 35°BB - 74°BB. Luas negara ini mencapai 8.547.404 km² dengan jumlah
penduduk sekitar 184.101.110 jiwa. Rata-rata kepadatan penduduk di Brasil hanya sekitar 22
jiwa/km². Mayoritas penduduknya masih tinggal di daerah pedesaan dengan tingkat
penghasilan yang belum begitu tinggi. Di bidang perekonomian, Brasil menunjukkan
peningkatan pendapatan perkapita negaranya dari tahun ke tahun hingga mencapai 2.590 US
dollar. Pendapatan tersebut didukung oleh kegiatan perekonomian Brasil dari berbagai sektor.

Pertanian dan Kehutanan
Sektor pertanian merupakan tulang punggung perekonomian negara Brasil dan
menyumbangkan sekitar 45% dari komoditas ekspornya. Hingga saat ini, Brasil merupakan
pengekspor kopi utama dunia, hasil - hasil pertanian lainnya berupa teh, rempah - rempah,
kapas, cokelat, tembakau, kayu, jagung, dan tebu. Adapun wilayah hutan di Brasil merupakan
salah satu sumberdaya yang sangat penting dalam pemenuhan produk domestik dan ekspor.
Sekitar dua per tiga dari hasil - hasil hutan diperoleh dari hutan tropis asli, sedangkan
sepertiganya dipenuhi dari hutan - hutan baru. Hasil - hasil hutan tersebut banyak
dimanfaatkan untuk konstruksi dan pembuatan bubur kayu (pulp) sebagai bahan baku kertas.

Perikanan
Perikanan menyokong 3% dari kebutuhan protein masyarakatnya. Dua per tiga hasil
perikanan dipenuhi dari hasil perikanan laut sedangkan sisanya dipenuhi dari hasil perikanan
darat.'

Pertambangan
Pertambangan menyumbangkan 8,6% devisa bagi negara. Tambang utama di Brasil adalah
bijih besi, sedangkan hasil tambang lainnya adalah emas, minyak, timah, nikel, aluminium,
kapur, intan, dan berbagai macam, batu mulia.

Perindustrian
Industri yang berkembang di Brasil, antara lain, industri baja, tekstil, semen, pengolahan
makanan, petrokimia, perakitan pesawat dan mobil, serta barang - barang kimia dan
elektronik.

Perdagangan
1. Ekspor: mobil dan suku cadang, besi dan baja, kopi, teh, cokelat, tebu, rempah rempah, produk makanan, dan ternak olahan.
2. Impor: minyak dan produk olahannya, mesin - mesin mobil, kelistrikan, dan bahan bahan kimia organik.

Kota - kota utama di Brasil
1. Brasilia, merupakan ibukota dan pusat pemerintahan, pendidikan, dan kebudayaan.
2. Sao Paulo, merupakan kota pusat industri, hampir 40% industri Brasil terdapat di kota
ini. Jenis industri yang dominan adalah otomotif, tekstil, dan petrokimia.
3. Rio de Jeneiro, merupakan kota pelabuhan laut utama yang sangat ramai. Di kota ini
juga terdapat industri bahan - bahan kimia dan gelas.
4. Porto Alegre, merupakan pusat industri pengolahan bahan makanan.

2.MESIR

Mesir merupakan negara terbesar di wilayah Afrika Utara, tepatnya di antara 22°LU 32°LU dan 25°BT - 36°BT. Luas negara ini mencapai 997.739 km² dengan jumlah penduduk
sekitar 76.117.430 jiwa. Rata - rata kepadatan penduduk di Mesir mencapai 77 jiwa/km².
Wilayah Mesir yang luas tersebut kebanyakan didominasi gurun yang tidak layak untuk

dijadikan tempat tinggal, sehingga penduduknya memusat di wilayah lembah Sungai Nil dan
di pesisir pantainya. Adanya penduduk asli yang tinggal secara nomaden di daerah gurun
menyebabkan Mesir mengalami ketimpangan dalam hal penyebaran penduduk dan
pendapatannya. Meskipun memiliki banyak devisa, namun pendapatan perkapita
penduduknya hanya mencapai 1.350 US dollar.Pendapatan tersebut didukung oleh beberapa
kegiatan perekonomian berikut ini :

Pertanian
Sektor pertanian menyumbangkan 17% perekonomian negara Mesir. Meskipun didominasi
wilayah gurun, namun Mesir mendapatkan berkah dari adanya aliran Sungai Nil yang
menyuburkan kawasan lembah dan deltanya. Mesir terkenal sebagai penghasil kapas,
gandum, kurma, zaitun, dan serat papyrus (bahan baku kertas). Seiring dengan dibangunnya
proyek raksasa bendungan Aswan, maka pertanian Mesir semakin maju. Saat ini produk
pertaniannya semakin berkembang dengan menghasilkan berbagai jenis buah - buahan,
sayuran, padi, tebu, dan rumput-rumputan untuk makanan ternak.

Peternakan dan Perikanan
Selain sebagai petani, masyarakat tradisional Mesir juga banyak yang hidup dari beternak
secara nomaden. Jenis hewan ternak yang dikembangkan secara tradisional adalah domba,
biri - biri, dan unta. Salah satu dampak pembangunan bendungan Aswan adalah mampu
mendukung kegiatan peternakan, sehingga saat ini banyak peternak yang mulai
mengembangkan ternaknya dengan cara - cara modern. Adapun perikanan dibedakan atas
perikanan laut dan perikanan darat. Perikanan laut banyak diusahakan di perairan Laut Merah
dan perairan Laut Tengah, sedangkan perairan darat banyak diusahakan di Sungai Nil dan di
kawasan bendungannya.

Pertambangan
Hasil tambang utama Mesir adalah minyak bumi dan gas alam yang terdapat di pantai dan
perairan Laut Merah serta di kawasan Gurun Libya dan Semenanjung Sinai. Selain hasil
tambang utama tersebut, dikembangkan juga pertambangan fosfat, bijih besi, dan garam.

Perindustrian
Perindustrian termasuk di dalamnya perakitan, pertambangan, dan konstruksi, memberi
masukan
lebih
dari
35%
pendapatan
nasionalnya.
Hasil industri utama negara ini adalah tekstil, bahan - bahan kimia, besi, dan minyak beserta
olahannya. Hubungannya dengan negara - negara maju menyebabkan Mesir juga mulai
membangun perindustrian di bidang otomotif, elektronik, barang - barang rumah tangga, dan
obat - obatan. Kawasan industri utama terdapat di Kairo dan Alexandria serta di berbagai
zona industri di sepanjang Terusan Suez.

Perdagangan
1. Ekspor berupa kapas, benang, tekstil dan permadani, minyak mentah, gas dan produk
olahannya kopi, teh, cokelat, tebu, dan kurma.
2. Impor berupa mesin - mesin dan peralatan transportasi, besi dan baja, kertas dan
produk olahan makanan, serta bahan - bahan kimia.
Selain memperoleh devisa dari perdagangan, Mesir juga diuntungkan dengan adanya Terusan
Suez yang membelah negaranya, yaitu dari pelayanan pelabuhan dan bea masuk terusan
.

Kota - Kota Utama Di Mesir
1. Kairo, merupakan ibukota dan kota terbesar di Benua Afrika. Berfungsi sebagai pusat
pemerintahan, pendidikan, dan kebudayaan.

2. Alexandria, merupakan salah satu kota tertua di dunia, saat ini berfungsi sebagai pusat
kebudayaan, filsafat, dan agama.
3. Suez, merupakan kota pelabuhan yang ramai, terletak di tepi Laut Merah dan
berfungsi sebagai pintu masuk Terusan Suez.
4. Port Said, merupakan kota pelabuhan yang sangat ramai. Terletak di tepi Laut Tengah
dan berperan sebagai pintu masuk Terusan Suez. Di kota ini terdapat berbagai jenis
industri, seperti industri kimia, pengolahan makanan, perikan.
http://negaraberkembangdanmaju.blogspot.com/