Model Konversi Operasional dan Pencatata

Jurnal Etikonomi Vol. 8 No. 3 Desember 2009

MODEL KONVERSI OPERASIONAL DAN PENCATATAN AKUNTANSI
UNIT USAHA SIMPAN PINJAM KOPERASI PEGAWAI DENGAN
POLA SYARIAH:
Studi Kasus Koperasi Pegawai UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Umiyati
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Abstract
Today, more and flourishing cooperatives, financial management institutions, and banks, are established in sharia pattern.
UIN Jakarta as a collegiate institution within Islamic identity, in operating its institutions (management and managers),
and in all management activities, should properly based on the islamic way (syar’i), according to its position as the lighthouse
of Islamic studies in Asia. The purpose of this research is to create the conversion model of operational and accounting for
savings and loans unit (USP) Cooperative Employee of UIN Jakarta within Islamic pattern. These efforts are purposed to
prevent activities that contain usury, for they (members) who believe that interest or credit service of cooperatives are usury and
haraam (sura al-Baqarah: 275-276). This research also tries to provide the innovation for the USP cooperative employee of
UIN Jakarta and strengthened the image of UIN Jakarta as an Islamic college, so that more can be recognized because the
cooperative uses syar’i system. Research methods which is used to analyze the data are descriptive and exploratory performing
through case studies, observations and historical. Instrument and techniques are used through an intensive interview, study
documentation, and observation of objects in USP cooperative employees of UIN Jakarta. In this study, data collections are
collected through library research and field research. For the result of this research, USP employee cooperative of UIN

Jakarta, therefore, should gain the conversion from changing their constitutions and bylaws, products, policies and procedures
and accounting record according to conform with the rules and regulations based on Islamic principles. The application of
sharia in the USP cooperative pattern of UIN Jakarta employees is undeniable, because the pattern of Islamic instrument
on margin and profit share can create profit and falah oriented to its member.
Keywords : model of operational conversion, accounting record, saving and loans unit, pattern of Islamic

I. PENDAHULUAN
Koperasi merupakan inspirasi yang dibangun untuk menolong dan memperbaiki
taraf hidup masyarakat. Oleh karena itu, selain menekankan unsur bekerja sama dan
demokrasi, koperasi merupakan wadah bagi golongan lemah. Masalah unsur demokrasi,
kekeluargaan, dan sebagai media bantu untuk golongan lemah, ini dengan tegas
dinyatakan alam Undang-undang Republik Indonesia nomor 25 tahun 1992 pasal 1.
Disebutkan bahwa koperasi adalah badan usaha yang beranggotan orang seorang atau
badan hokum dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus
sebagai gerakan ekonomi rakyat (media bantu dan perbaikan ekonomi) yang
berdasarkan atas asas kekeluargaan. Undang-undang ini merupakan hasil persemaian
dari bab III pasal 3 Undang-undang Koperasi No. 14 tahun 1965.
Koperasi berbeda dengan badan-badan usaha yang pelaku ekonominya lebih
mengutamakan modal dan mencari profit yang sebesar-besarnya. Koperasi adalah
perkumpulan


orang-orang

yang

terorganisir

untuk

memperbaiki

nasib

dan

meningkatkan taraf hidup anggota-anggotanya agar makmur dan sejahtera. Ini adalah
tujuan utama koperasi. Sedangkan tujuan ekonomi-komersialnya yaitu apa yang dijualbelikan, diusahakan, dihasilkan, dan segala apa yang dibutuhkan adalah dari anggota oleh

Model Konversi Operasional dan Pencatatan Akuntansi Unit Usaha Simpan Pinjam Koperasi Pegawai dengan Pola Syariah: Studi
Kasus Koperasi Pegawai UIN Syarif Hidayatullah Jakarta


anggota dan untuk anggota. Koperasi menjadi besar dan tegar apabila pengurus –
khususnya-- dan para anggotanya –umumnya, memahami dan menjiwai makna dan
konsep koperasi.
Koperasi secara umum memiliki sub unit jasa simpan-pinjam. Sebuah unit yang
menjadi media penyimpanan dan peminjaman bagi para anggotanya. Operasional
traksaksinya biasanya menggunakan system bunga, seperti halnya bank. Simpan-pinjam
juga bisa menjadi nama sebuah koperasi. Seperti halnya yang didirikan dan dikenalkan
oleh seorang Pamong Praja Ratih R. Aria Wiria Atmaja I Purwokerto Jawa Tengah pada
tahun 1896. Model koperasi yang dikenalkan oleh Ratih R. Aria Wiria Atmaja
merupakan bentuk dari rasa keprihatinan pada kondisi masyarakat saat itu, yang
diharapkan dapat menjadi alternative solusi bagi masyarakat dalam transaksi simpanpinjam. Walaupun bersistem bunga, namun prosentasinya lebih rendah dari bunga bank
saat itu. Karena kala itu masyarakat banyak terjebak dan terjerat oleh lintah darat yang
memberikan pinjaman dengan bunga sangat tinggi. Dengan demikian, koperasi yang
memberikan layanan simpan-pinjam sudah ada sejak zaman penjajahan.
Secara legalistik, pada tahun 1927 perekonomian & perkoperasian di Indonesia
telah mendapatkan respon. Namun Pada tahun 1970 koperasi di Indonesia baru
mendapatkan perhatian yang serius. Hal itu terbukti dengan didirikannya Pusat Latihan
Penataran Koperasi (PUSLATPENKOP), Latihan Jaminan Kredit Koperasi (LJKK),
dan Badan Usaha Unit Desa (BUUD). Sebagai bukti keseriusan pemerintah terhadap

perkoperasian, pada tahun 1992 dilahirkan peraturan Undang-undang Republik
Indonesia nomor 25 tentang perkoperasian, yang kemudian menjadi rujukan bagi semua
koperasi yang ada di seluruh Indonesia.
Hampir semua institusi, lembaga, maupun perusahaan memiliki koperasi, seperti
halnya UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Misi dari pendirian koperasi secara umum
dimaksukan untuk meningkatkan kesejahteraan anggota dan kemajuan daerah
disekitarnya. Pengelolaan keuangan koperasi yang digunakan hingga kini umumnya
masih menggunakan system konvensional yang dilandaskan pada PSAK (Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan) nomor 27. Koperasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta juga
menggunakan konvensional sebagai system operasionalnya. Di mana model simpanpinjamnya masih menggunakan system bunga, atau lebih tepatnya jasa.metode akuntansi
yang digunakan masih bersifat konvensional.

Jurnal Etikonomi Vol. 8 No. 3 Desember 2009

Konvensional memiliki makna berbalik atau bertentangan dengan syariah. Secara
umum, pemahaman konfensional menggunakan system bunga sedangkan syariah
menggunakan margin. Sudah menjadi maklumat bersama bahwa segala transaksi yang
ada indikasi bunga itu dianggap riba. Riba dalam Islam secara tegas dijelaskan di Alquran
surat al-Baqarah ayat 275-276, mengenai riba dan adzab orang yang memakan hasil riba.
Sebagian ulama menganggap bahwa koperasi adalah sebagai syirkah ta’awuniyyah dengan

akad mudharabah, yaitu perjanjian kerja sama antara dua orang atau lebih, dimana satu
pihak sebagai penyedia modal dan pihak yang lain sebagai pelaku usaha yang didasarkan
pada system profit sharing.
Dengan demikian, sebenarnya koperasi bukanlah lembaga yang di dalamnya ada
unsur kedzaliman dan ekploitasi. Karena itu, koperasi dapat dibenarkan eksistensi dan
substansinya oleh Islam bila pengelolaannya yang demokratis dan terbuka serta
membagi keuntungan sesuai dengan ketentuan yang berlaku (SHU), dan tidak keluar
dari prinsip-prinsip syariah.
Koperasi simpan pinjam dalam konteks keislaman selaras dengan keinginan
pemerintah yang mengeluarkan Surat Keputusan Menteri Negara Koperasi dan Usaha
Kecil Menengah Republik Indonesia No. 91/Kep/M.KUKM/IX/2004 tentang
petunjuk pelaksanaan kegiatan usaha koperasi jasa keuangan syariah (Juklak KJKS).
Nama koperasi jasa keuangan syariah adalah bentuk dari koperasi simpan pinjam, atau
baitul maal wattanwil. Eksistensi koperasi simpan pinjam yang berpola syariah sangat
diperlukan sebagai lembaga keuangan syariah yang berorientasi pada usaha mikro.
Mengingat, selain sangat dekat dengan masyarakat tingkat bawah, pelayanan dan
prosedurnya tidak sulit dan lebih terbuka.
Untuk menjamin pelaksanaan dalam pengelolaan supaya berjalan sesuai harapan
dan tujuan, maka diterapkan sebuah standart operasional prosedur (SOP). Prosedur
operational diterapkan sebagai standar dan pedoman pada sebuah lembaga atau

organisasi yang dijadikan pijakan bersama dan dilaksanakan dengan sebenar-benarnya.
Dalam satu definisi disebutkan bahwa standar operasional adalah pedoman operasional
yang menyangkut peraturan dan kebijakan serta tata cara kerja dan atau system prosedur
kerja lembaga atau organisasi. Eksistensi sebuah standar prosedur harus dihormati dan
dijalankan dengan konsekuen dan rasa tanggung jawab, baik pengurus, pihak
manajemen, maupun karyawan. Perubahan dan penetapan sebuah standart operasional

Model Konversi Operasional dan Pencatatan Akuntansi Unit Usaha Simpan Pinjam Koperasi Pegawai dengan Pola Syariah: Studi
Kasus Koperasi Pegawai UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

sebuah lembaga atau organisasi menjadi wewenang pihak manajemen, tapi
keberadaannya bersifat mengikat.
Pada saat ini, telah banyak berdiri koperasi, lembaga pengelola keuangan, dan bankbank yang menggunakan pola syariah. Namun, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang
telah menjadi Islamic Development Center, yang mana notabene pengurus dan anggotanya
Islam, memiliki koperasi yang masih menggunakan pola konvensional. Ini ironis.
Seharusnya koperasi UIN Jakarta bisa menjadi pioneer dan menjadi pihak yang memiliki
perhatian serius terhadap manajemen dan system operasional serta pencatatan akuntansi
koperasinya untuk menuju ke pola syariah. Khususnya dalam pengelolaan unit simpanpinjamnya. Dengan alasan ini tulisan dari hasil penelitian ini disajikan. Diharapkan hasil
dari penelitian ini bisa menjadi daya tawar dan solusi alternative untuk menjadikan unit
simpan pinjam koperasi UIN Jakarta dari pola konvensional menjadi syariah.

Batasan masalah yang menjadi pembahasan tulisan kali ini terfokus pada
operasionalisasi dan metode pencatatan akuntansi yang digunakan unit usaha simpanpinjam koperasi pegawai UIN Jakarta, operasionalisasi dan metode pencatatan akuntansi
yang digunakan pada unit usaha simpan-pinjam syariah. Kemudian melakukan konversi
dan membuat model operasionalisasi dan pencatatan akuntansi pada unit usaha simpanpinjam koperasi pegawai UIN Jakarta dengan pola syariah.
2. METODOLOGI PENELITIAN
Skema pelaksanaan penelitian ini dapat dilihat pada bagan berikut ini :
Mulai

Mengidentifikasi Permasalahan

Pengumpulan Data
Liberary Reseach (teori): buku,
majalah, literature lain.

Field Reseach (lapangan):
wawancara, observasi, dll.

Analisis
Komparatif


Teori

Hasil Analisis

Kesimpulan

Selesai

Jurnal Etikonomi Vol. 8 No. 3 Desember 2009

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus, observasi, dan histori.
Sedangkan metode analisa yang digunakan adalah deskriptif dan eksploratif. Instrument
dan teknik yang digunakan yaitu melalui wawancara intensif, studi dokumentasi dan
historis. Sedangkan obyek penelitian ini yaitu unit usaha simpan-pinjam di koperasi
pegawai UIN Jakarta. Cara yang digunakan dalam pengumpulan data adalah melakukan
liberary reseach dan field reseach. Field reseach dilakukan di unit simpan pinjam koperasi UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta dan koperasi syariah Bank Muamalat.
3. ANALISA DAN PEMBAHASAN
Nama Koperasi Pegawai UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebenarnya bernama
Koperasi Pegawai Simpan Pinjam IAIN Syarif Hiayatullah Jakarta. Nama itu tertuang

pada akta pendirian koperasi yang dikeluarkan oleh Kepala Jawatan Koperasi Daerah
Tingkat I Jakarta Raya Nomor 30/BH-I/61 tanggal 23 Juni tahun 1961. Pendirinya yaitu
M. Sjahar AG, Sutrisman D, Hasbullah, Asidi, dan Abdul Rahman. Koperasi simpan
pinjam pegawai IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta mendapat legalitasnya pada tahun
1968 melalui Surat Keputusan Kepala Direktorat Koperasi Daerah Khusus Ibu Kota
Jakarta nomor 024/Bangwas/1968. Dengan pengesahan itu kemudian disusun
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART).
Struktur organisasi Koperasi Simpan Pinjam Pegawai UIN Syarif Hiayatullah
Jakarta dapat digambarkan sebagai berikut:
Rapat Anggota

Dewan Penasehat

Pengawas

Ketua

Bendahara

Sekretaris


Devisi
Perdagangan Umum

Devisi
Toko

Devisi
Simpan Pinjam

Manajer

Devisi Administrasi Umum
1. Administrasi Bisnis

1.

2. Administrasi Organisasi

2.


Devisi Keuangan
Akunting
Treasury

1.
2.

Devisi Operasional
Pemasaran
Penjualan

Model Konversi Operasional dan Pencatatan Akuntansi Unit Usaha Simpan Pinjam Koperasi Pegawai dengan Pola Syariah: Studi
Kasus Koperasi Pegawai UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa Devisi Simpan Pinjam merupakan bagian
dari usaha-usaha yang dimiliki oleh Koperasi Pegawai UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
System operasionalisasi yang digunakan sama dengan devisi perdagangan umum dan
devisi toko. Dimana proses pengelolaan transaksinya diolah oleh devisi adminitrasi,
devisi keuangan, dan devisi operasional yang dipimpin oleh manajer.
Dari reseach dan analisa yang dilakukan di Unit Simpan Pinjam Koperasi Pegawai
UIN Syarif Hiayatullah Jakarta, system operasionalisasi yang digunakan dalam
bertransaksi, baik simpanan maupun pinjaman, adalah model konvensional yang
mengacu pada PSAK no. 27. Untuk membuat suatu model operasional dengan pola
syariah, penulis melakukan studi komparatif pada unit simpan pinjam koperasi pegawai
yang berpola syariah, yaitu Koperasi Pegawai Berkah Muamalat.
Persamaan dan Perbedaan Sistem Operasional Unit Simpan Pinjam Koperasi
Pegawai UIN Jakarta dengan Unit Simpan Pinjam Koperasi Pegawai Syariah
Dalam operasionalnya, unit simpan pinjam (USP) Koperasi Pegawai UIN Jakarta
dengan unit simpan pinjam (USP) Koperasi Syariah sebenarnya memiliki beberapa
persamaan. Seperti dalam hal teknis proses penerimaan uang dari simpanan atau
pembiayaan, pemotongan gaji anggota, dan syarat pembiayaan. Tetapi dalam hal akad,
aspek legal, struktur organisasi, lingkungan kerja, mekanime pembiayaan, perhitungan
keuntungan, dan metode pencatatan akuntasi ada perbedaan yang siginifikan. Persamaan
dan perbeaannya dapat diilustrasikan sebagai berikut:
1. Akad dan Aspek Legalitas
USP Koperasi Pegawai UIN Jakarta
Akad yang dilakukan hanya memiliki
konsekuensi duniawi saja. Karena hanya
berdasarkan hokum positif.

USP Koperasi Pegawai Syariah
Akad yang dilakukan memiliki
konsekuensi duniawi dan ukhrowi.
Karena berdasarkan hokum Islam.

2. Struktur Organisasi
USP Koperasi Pegawai UIN Jakarta
Tidak terdapat Dewan Pengawas Syariah,
namun untuk memantau kegiatan
operasional koperasi ada dewan
penasehat dan pengawas yang berasal dari
pejabat UIN, seperti rector dan
pembantu rector.

USP Koperasi Pegawai Syariah
Adanya Dewan Pengawas Syariah yang
dipilih berdasarkan Rapat Anggota dan
beranggotakan alim ulama yang ahli
dalam syariah. Dewan Pengawas
Syariah berfungsi sebagai pengawas
operasional an produk-produknya agar
sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.

Jurnal Etikonomi Vol. 8 No. 3 Desember 2009

3. Lingkungan Kerja dan Corporate Culture
USP Koperasi Pegawai UIN Jakarta

USP Koperasi Pegawai Syariah

Lingkungan kerja memiliki kultur yang
bersifat konvensional. Karyawan yang
berkerja hanya sesuai dengan peraturan
yang dibuat oleh pihak manajemen
koperasi saja.

Memiliki lingkungan kerja yang sejalan
dengan syariah. Etika, amanah, dan
shidiq menjadi landasan kinerja setiap
karyawan. Reward dan punishment
diberlakukan prinsip keadilan yang
sesuai dengan syariah.
4. Mekanisme Pembiayaan dan Perhitungan Keuntungan
Dalam mekanisme pembiayaan di unit simpan pinjam Koperasi Syariah,
khususnya mudharabah, anggota selalu melaksanakan penggunaan dana
pembiayaan sesuai dengan akadnya. Misalnya untuk keperluan pembelian
elektronik (televisi), maka anggota harus membuktikan kuitansi pembelian. Unit
simpan pinjam Koperasi Syariah dalam menetapkan keuntungan disesuaikan
dengan jenis produk yang digunakan. Apabila produk itu murabahah, maka
keuntungan ditetapkan berdasarkan margin. Jika produknya mudharabah, maka
keuntungan ditetapkan berdasarkan bagi hasil. Dan jika produknya qard, maka
tidak dikenakan biaya. Berbeda dengan unit simpan pinjam Koperasi Pegawai
UIN Jakarta. Penetapan segala mekanisme pembiayaan dan perhitungan
keuntungan ketentuannya didasarkan pada kesepakatan bersama dalam Rapat
Anggota.
5. Metode Pencatatan Akuntansi
Unit simpan pinjam Koperasi Pegawai UIN Jakarta dalam metode
pencatatan akuntansinya standarnya berdasarkan pada PSAK No. 27. Sedangkan
unit simpan pinjam Koperasi Syariah dalam metode pencatatan akuntansinya
standar yang digunakan menggunakan PSAK dari IAI, yaitu PSAK No. 59.
Dengan demikian, secara prinsip dalam pencatatan akuntansinya antara USP
Koperasi Pegawai UIN Jakarta dengan USP Koperasi Syariah mengalami
perbedaan. Walaupun dalam setiap melakukan pencatatan sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum. Ilustrasinya dapat dijabarkan sebagai berikut:

USP Koperasi Pegawai UIN Jakarta
Standar akuntansi yang digunakan adalah

USP Koperasi Pegawai Syariah
Standar akuntansi yang digunakan

Model Konversi Operasional dan Pencatatan Akuntansi Unit Usaha Simpan Pinjam Koperasi Pegawai dengan Pola Syariah: Studi
Kasus Koperasi Pegawai UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

PSAK No. 27 tentang perkoperasian,
PSAK yang relevan, dan prinsip akuntansi
yang berlaku umum

Prinsip entitas, obyektifitas, dan cost

Dalam transaksi pembiayaan atau pinjaman
menggunakan perangkat bunga

Asumsi dasar pengakuan:
a. Pendapatan dan beban diakui secara
akrual basis.
b. Tidak ada system bagi hasil untuk
simpanan sukarela, kecuali penyertaan
modal dari pihak ke-3, itupun
menggunakan system bunga.
Tidak
terdapat
pencatatan
hutang
simpanan anggota yang dicatat pada sisi
pasiva dan disajikan setelah kewajiban

Terdapat pemisahan pencatatan piutang
berdasarkan produk pinjaman saja, karena
semua
transaksi
timbul
dengan
menggunakan system bunga. Yang
membedakan adalah jumlah bunga yang
harus dibayarkan anggota seperti:
a. Piutang simpan pinjam jenis prouk
USP bunga pinjaman 2% sebulan.
b. Piutang paket kredit sekolah jenis
produk USP bunga pinjaman 2.5%
sebulan.
Tidak terdapat dewan pengawas syariah.
Transaksi akan dicatat sesuai dengan
standar akuntansi saja.

adalah PSAK No. 59 tentang akuntansi
perbankkan syariah, PAPSI 2003,
PSAK, dan prinsip akuntansi yang
berlaku umum lainnya selama tidak
bertentangan dengan syariah.
Prinsip entitas, obyektifitas, cost harus
selalu melekat pada nilai
pertanggungjawaban, keadilan,
kebenaran, dan kejujuran.
Dalam transaksi pembiayaan atau
pinjaman menggunakan perangkat
margin keuntungan dan bagi hasil
(sesuai dengan produknya).
Asumsi dasar pengakuan:
a. Pendapatan dan beban diakui secara
akrual basis.
b. Disusun rekonsiliasi untuk
menentukan besarnya hasil untuk
bagi hasil simpanan atau tabungan
mudharabah.
Terdapat pencatatan investasi tidak
terikat yang merupakan tabungan dan
simpanan mudharabah yang dicatat
pada sisi passive, dan penyajiannya
dilakukan setelah kewajiban karena
perlakuannya berbeda dengan
kewajiban umumnya.
Terdapat pemisahan pencatatan piutang
dan pembiayaan berdasarkan transaksi
itu timbul/berasal:
a. Piutang untuk aktiva yang berasal
dari transaksi jual beli dan sewa,
seperti piutang murabahah, salam,
istishna, dan piutang ijarah.
b. Pembiayaan yang berasal dari
transaksi yang mendasarkan pada
prinsip bagi hasil, seperti
pembiayaan mudharabah dan
musyarakah.
Setiap transaksi yang akan dicatat, baik
itu penghimpunan dana atau penyaluran
dana (pembiayaan), harus sesuai dengan
pendapat atau ketentuan Dewan
Pengawas Syariah.

Mengkonversi Unit Simpan Pinjam Koperasi Pegawai UIN Jakarta dengan Pola
Syariah

Jurnal Etikonomi Vol. 8 No. 3 Desember 2009

Dari hasil studi komparatif yang dilakukan dan berdasarkan teori yang didapat
untuk membuat model operasional , sesuai dengan ketentuan peralihan pada pasal 50
dalam Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Usaha Koperasi Jasa Keuangan Syariah
(JUKLAK KJSK), yang perlu dilakukan oleh pihak Koperasi Pegawai UIN Jakarta
diantara sebagai berikut:
1. Melakukan perubahan Anggaran Dasar yang mencantumkan perubahan pembiayaan
konvensional menjadi kegiatan usaha pembiayaan pola syariah.
2. Melakukan konversi data keuangan system lama (konvensional) menjadi syariah
yang disertai permohonan ijin perubahan pola operasional menjadi pola syariah.
3. Mengajukan pengesahan perubahan anggaran dasar dan perubahan operasionalnya
menjadi system syariah.
Kebijakan adalah sebagai garis besar manajemen alam pelaksanaan kegiatan.
Bentuk kebijakan berupa pernyataan cita-cita, tujuan, prinsip, atau maksud, yang
dijadikan sebagai garis pedoman untuk manajemen. Kebijakan dibutuhkan agar
operasional dapat berjalan dengan baik, lancar, dan mencapai sasaran sesuai misi yang
ingin dicapai. Eksistensi kebijakan sangat penting guna mempermudah proses dalam
pembuatan atau pengambilan keputusan. Perubahan konvensional ke pola syariah secara
implicit harus ada perubahan dan penyesuaian agar kebijakan selaras dengan prinsip
Islam.
Secara struktur organisasi, Koperasi Pegawai UIN Jakarta telah memiliki struktur
yang sempurna. Dalam rangka proses konversi, ada dua posisi dalam struktur yang perlu
ada perubahan Tupoksi dan Wewenang, yaitu pengawas dan manajer. Dua posisi harus
mendapatkan titik tekan dan perhatian serius, baik orang yang menjabat maupun
tupoksi wewenangnya. Dua posisi tersebut memiliki peran besar dalam membawa
koperasi ke pola syariah secara yang sebenarnya. Pengawas harus melakukan tindakan
pengawasan serta pemeriksaan dalam kegiatan usaha (operasional) agar selalu dalam
koridor prinsip syariah. Sedangkan manajer sebagai perencanaan kebijakan strategis,
pengawasan operasional lapangan, dan pengendalian. Ini sangat penting dalam rangka
menciptakan corporate cultur yang Islami. Agar proses pengelolaan, pengendalian, dan
pengawasan berjalan efektif, pengangkatan seorang manajer dari luar kalangan UIN
Jakarta harus terus dipertahankan.
Dalam proses perubahan menuju system operasional yang berpola syariah, maka
kebijakan dan prosedur, baik itu yang menyangkut pinjaman maupun pembiayaan, baik

Model Konversi Operasional dan Pencatatan Akuntansi Unit Usaha Simpan Pinjam Koperasi Pegawai dengan Pola Syariah: Studi
Kasus Koperasi Pegawai UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

menyangkut kebijakan umum maupun administrasi, juga harus disesuaikan dengan
ketentuan dalam Islam. Seperti ilustrasi pada tabel persamaan dan perbedaan di atas,
ketentuan dan prosedur system penyimpanan, pembiayaan, dan pinjaman menggunakan
system akad murabahah, muharabah muthlaqah, musyarakah, dan qard. Eksistensi akad
memiliki posisi penting dalam proses transaksi. Karena halal dan haramnya suatu
transaksi tergantung pada obyek yang dijadikan transaksi dan cara bertransaksi. Untuk
itu, transaksi yang syariah secara Islam dianggap sah dan halal apabila sudah melalui
proses akad. Produk unit simpan pinjam yang dikonversi juga dirubah dari system
bunga diganti menjadi system yang sesuai dengan syariah, yaitu margin atau bagi hasil.
Baik itu produk simpanan, pinjaman, pembiayaan, maupun produk kredit dari bank
mitra.
Untuk kebijakan analisa pembiayaan dan pinjaman yang bermasalah tidak perlu
dikonversi karena pada dasarnya sama dengan kebijakan yang ada pada koperasi syariah.
Selama masih selaras dengan ketentuan syariah, masih bisa dipergunakan. Begitu pula
untuk prosedur operasionalnya. Selama masih sesuai dengan pola syariah dan tidak
melanggar syariah Islam, maka prosedur operasional yang ada bisa dipergunakan.
Sebagaimana ilustrasi perbedaan dan persamaan dalam pencatatan akuntansi di
atas, standar pencatatan akuntansi harus sesuai dengan kaidah pencatatan syariah yang
berlaku, yaitu mengacu pada pasal 50 JUKLAK KJKS mengenai ketentuan peralihan
dari USP Koperasi Konvensional ke Syariah. Dan, metode pencatatan akuntansinya
yang digunakan harus mengacu pada PSAK No. 59, PAPSI tahun 2003, dan PSAK serta
prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum lainnya selama tidak bertentangan dengan
prinsip syariah. Selain itu, metode pencatatan akuntasinya harus mengacu pada standar
akuntansi untuk lembaga keuangan yang dibuat oleh lembaga AAOIFI (Accounting and
Auditing Standart for Islamic Financial Institutions).
Dalam mengkonversi metode pencatatan akuntansi, penulis hanya akan
mengkonversi metode pencatatan akuntansi untuk simpanan manasuka (tabungan) dan
semua metode pencatatan akutansi produk-produk USP Koperasi, hal ini dilakukan
Karen karakteristik dari transaksinya sangat berbeda. Berikut ini akan penulis uraikan
model pencatatan akuntansi USP Koperasi Pegawai UIN Jakarta untuk menjadi pola
syariah, dengan membandingkan dengan metode pencatatan akuntansi USP Koperasi
Pegawai Jakarta yang masih menggunakan system konvensional :
1. Model metode pencatatan transaksi Simpanan Manasuka :

Jurnal Etikonomi Vol. 8 No. 3 Desember 2009

a. Transaksi penerimaan Simpanan Manasuka
Motode Konvensional
Kas
Simp. Manasuka (Modal)

Metode Syariah
Kas
Simp. Mudharabah (Imvestasi tdk terikat)

b. Pada USP Koperasi Syariah simpanan tersebut setiap bulan akan diperhitungkan
bagi hasilnya dengan system distribusi pendapatan :
Motode Konvensional
Tidak ada Jurnal

Metode Syariah
Beban bagi hasil Investasi tdk terikat
Kas

c. Transaksi Pembayaran Simpanan Manasuka
Motode Konvensional
Simpanana Manasuka
Kas

Metode Syariah
Simpanana Mudharabah (Investasi tdk terikat)
Kas

Untuk simpanan pokok dan wajib tidak perlu dikonversi pencatatan
akuntansinya

karena

tidak

mengalami

perubahan

dengan

pencatatan

konvesional, yaitu diposting ke modal usaha, yang perlu dikonversi terletak pada
penggunaan akad, yaitu akad musyarakah.
2. Model metode pencatatan transaksi pembiayaan :
a. Trasaksi penyaluran pinjaman dan penerimaan angsuran pinajaman produk
simpan pinjam yang dikonversi menjadi produk pinjaman qord
Keterangan
1. Penyaluran dana

Metode Konvensional
Piutang SP
Kas

Metode Syariah
Piutang Qord
Kas

2.Penerimaan
angsuran

Kas
Piutang SP
Penapatan bunga SP
( Jurnal penerimaan angsuran pokok
dan bunga)

Kas
Piutang Qord
(Jurnal penerimaan angsuran sebesar
angsuran pokok pinjaman qord)

b. Transaksi penyaluran pinajaman, penerimaan angsuran dan penerimaan
pendapatan atas pinjaman produk Paket Kredit Sekolah (PKS) yang dikonversi
menjadi pembiayaan murabahah dan mudharabah :

 Pencatatan transaksi pada saat penyaluran pinjaman :
Keterangan
1. Memberikan
uang kepada
anggota

Metode konvensional
(Motode Penjualan Cicilan)
Persediaan PKS
Kas
(Jurnal Pembelian)

Metode syariah
Murabahah
Mudaharabah
Piutang Wakalah
Pembiayaan Mudharabah
Kas
Kas
(Jurnal
mewakilkan (Jurnal pembelian pembiayaan
pembelian barang kpd mudharabah dalam bentuk
anggota)
kas)

Model Konversi Operasional dan Pencatatan Akuntansi Unit Usaha Simpan Pinjam Koperasi Pegawai dengan Pola Syariah: Studi
Kasus Koperasi Pegawai UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2. Menerima
barang

Tidak ada jurnal

3. Penyerahan
atau
penjualan
barang

Piutang Usaha PKS
Penjualan PKS
(Jurnal Penjulan PKS)
Harga pokok penjualan
Persediaan PKS
(Jurnal
Harga
pokok
penjualan secara cicilan)

4. Mencatat
penutu- pan
penjualan dan
harga pokok
penjualan
secara
periodik

Penjualan PKS
Harga Pokok Penjualan
Laba kotor yang
Ditangguhkan
(Jurnal penutupan penjualan
& HPP)

Persediaan Murbahah
Piutang Wakalah
(Jurnal
penerimaan
pembelian barang yang
diwakilkan anggota)
Piutang Murabahah
Persediaan
Murabahah
Margin Murabahahditangguhkan
(Jurnal penyerahan barang
yang telah dibeli oleh
anggota)
Tidak ada jurnal

Tidak ada jurnal

Tidak ada jurnal

Tidak ada jurnal

 Pencatatan transaksi pada saat penerimaan angsuran dan pendapatan :
Keterangan
1. Menerima
Angsuran
anggota

2. Pengakuan
laba yang
direalisasi

3. Mencatat
penerimaan
bagi hasil

Metode konvensional
(Motode Penjualan Cicilan)
Kas
Piutang Usaha PKS
(Jurnal
penerimaan
angsuran piutang usaha
PKS)

Laba
kotor
yg
ditangguhkan
Laba kotor yg direalisasi
(Jurnal pengakuan laba yang
direalisasi sebesar % laba x
Jumlah angsuran Piutang)
Tidak ada jurnal

Metode syariah
Mudaharabah
Kas
Kas
Margin MurabahahPembiayaan Murabaha
ditangguhkan
(Jurnal
penerimaan
Pendapatan Margin
pembiayaan mudharabah)
Murabahah
Piutang Murabahah
(Jurnal
penerimaan
angsuran pokok dan
margin murabahah)
Tidak ada jurnal
Tidak ada jurnal
(karena sudah diakui
ketika
pencatatan
penerimaan angsuran)
Murabahah

Tidak ada jurnal

Kas
Pendapatan bagi hasil
Mudharabah
(Jurnal penerimaan bagi hasil
atas
pembiayaan
mudharabah)

3. Model metode pencatatan transaksi pinjaman kredit via Bank Mitra USP
Pinajaman kredit Via Bank USP merupakan produk pelengkap, USP hanya
sebagai perantara (mediator) dan penjamin hutang anggota, untuk mengkonversi
produk ini terletak pada pemilihan mitra Bank yang sudah syariah, namun selama
bank mitra USP masih bekerjasama dengan bank konvensional maka Fee yang
diterima dari Bank konvensional tersebut akan diposting ke akun pedapatan qordhul

Jurnal Etikonomi Vol. 8 No. 3 Desember 2009

hasan yang akan digunakan untuk kepentingan umum yang bersifat social, dan akan
dilaporkan pada laporan sumber dan penggunaan dana qordul hasan. Kemudian
untuk pencatatan penerimaan dan pembayaran hutang tidak mengalami perubahan,
maka yang berubah adalah pencatatan transaksi pendapatan atau fee dari Bank Mitra
USP Konnvensioal, berikut jurnalnya :
Motode Konvensional
Kas
Penadapatan fee Bank

Metode Syariah
Kas
Penadapatan Qordhul Hasan

4. KESIMPULAN
Sistem yang mengacu pada syariah dapat membuat sejahtera dan keadilan dapat
ditegakkan. Tidak hanya bank, koperasi dengan produk simpan pinjamnya juga dapat
diterapkan sistem yang berpola syariah, khususnya USP Koperasi Pegawai UIN Jakarta.
Dari data yang telah penulis kumpulkan dan uraikan dalam penelitian ini, maka dapat
ditarik kesimpulan bahwa :
1) Unit USP Koperasi Pegawai UIN operasionalnya masih menggunakan system
konvensional, yaitu menggunakan instrumen bunga pada setiap produkproduknya. Begitu pula metode pencatatan akuntansi yang digunakan mengacu
kepada PSAK No. 27 dan Standar akuntansi yang relevan dengan kegiatan usaha
koperasi.
2) Pada Unit USP Koperasi syariah kegiatan operasionalnya berlandaskan pada
prinsip syariah yaitu Alqur’an dan Sunnah, sehingga pada setiap produknya tidak
menggunakan bunga melainkan bagi hasil dan margin. Pencatatan transaksi USP
Koperasi Syariah berpedoman paa PSAK No. 59 tentang Akuntansi Perbankan
Syariah, PAPSI 2003, dan JUKLAK KJKS Pasal 34 tentang bentuk penyajian
laporan keuangan serta standar akuntansi keuangan lainnya yang sesuai dengan
prinsip syariah.
3) Untuk menjadikan Unit USP Koperasi Pegawai UIN Jakarta dengan pola
syariah, maka penulis membuat suatu model operasional yang meliputi kebijakan
dan prosedur, produk-produk, dan pencatatan akuntansi yang sesuai dengan
pola syariah. Untuk membuat suatu model konversi, maka penulis akan
mengkonversi kebijakan dan prosedur, produk-produk, dan pencatatan

Model Konversi Operasional dan Pencatatan Akuntansi Unit Usaha Simpan Pinjam Koperasi Pegawai dengan Pola Syariah: Studi
Kasus Koperasi Pegawai UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

akuntansi dengan melakukan analisa persamaan dan perbedaan antara USP
Koperasi Pegawai UIN Jakarta dengan Koperasi Simpan pinjam Pola Syariah,
yang meliputi akad dan aspek legal, sruktur organisasi, lingkungan kerja,
mekanisme pembiayaan dan perhitungan keuntungan, dan metode pencatatan
akuntansi.
Supaya model operasional USP yang berpola syariah dapat diterapkan di
Koperasi Pegawai UIN Jakarta, terlebih dahulu harus disetujui oleh Rapat Anggota yang
kemudian akan ditetapkan dalam Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga
(ART). Dari data dan informasi yang tersusun dalam penelitian ini, ada beberapa saran
yang hendak disamapaikan kepada pihak-pihak terkait, yaitu :
1) Sudah saatnya Unit simpan pinjam Koperasi Pegawai UIN Jakarta yang dibawah
naungan UIN Jakarta, melakukan perubahan untuk kembali kepada tujuan asar
koperasi yaitu untuk menyejahterakan anggotanya dan meninggalkan system yang
menjerat anggota dengan bunga yang relative tinggi. Dengan melaksanakan sistem
dan manajemen yang berpola syariah, maka misi UIN Jakarta dapat terwujud dengan
sempurna, karena misi untuk mengembangkan dan mengintegrasikan keilmuan,
keislaman, dan keindonesiaan dapat dijalankan pula oleh koperasi pegawainya.
2) Pemberlakuan pola syariah dalam operasional dan manajemen koperasi pada saat
sekarang ini, merupakan keniscayaan dan sangat tepat pada kondisi saat ini, karena
dengan pola syariah yang menggunakan instrument bagi hasil dan margin dapat lebih
menyejahterakan anggotanya. Sehingga tidak ada lagi anggota yang kecewa karena
tidak ada lagi system bunga yang memberatkan yang dibebankan USP kepada
anggota, azaz kekeluargaan dapat lebih dibina, dan tidak akan ada lagi hubungan
kredit dan debiur. Dengan demikian tujuan atau orientasi USP Koperasi Pegawai
UIN Jakarta akan berubah menjadi Profit dan falah oriented.
REFERENSI
Ahmed Riahi-Belkaoui, Teori Akuntansi, cet ke-1, Salemba Empat, Jakarta, 2000.
Aji Erlangga, Makalah Pengantar Akuntansi Syariah, disampaikan pada acara Pelatihan
Pengembangan dan Pembiayaan KSP/USP Pola syariah, oleh Dinas Koperasi
Usaha Kecil & Menengah Propinsi DKI Jakarta, Mei 2005.
Al-Haryono Yusuf, Dasar-dasar Akuntansi Jilid I, edisi VI, STIE YKPN, Yogyakarta,
2001

Jurnal Etikonomi Vol. 8 No. 3 Desember 2009

Arifin Sitio & Homoan Tamba, Koperasi: Teori & Praktek, Erlangga, Jakarta, 2001
Arifinal Chaniago, Koperasi Indonesia, Angkasa, Bandung, 1997
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, edisi III, Balai
Pustaka, Jakarta, 2002.
H. Nasroen Haroen, Fiqh Muamalah, Gaya Media Pratama, Jakarta, 2000
Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah: Membahas Ekonomi Islam, PT. Raja Grafindo
Persada, Jakarta, 2002.
Hendrojogi, Koperasi: Asas-asas, Teori, dan Praktek, PT. Raja Grafindo Persada,
Jakarta, 2002.
Husein Syahatah, Pokok-pokok Pikiran Akuntansi Islam, diterjemahkan oleh Husnul
Fatarib, Lc., Akbar Media Eka Sarana, Jakarta, 2001
Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI), Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)
No. 27 tentang Akuntansi Keuangan, Salemba Empat, Jakarta, 2002.
Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI), Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)
No. 27 tentang Akuntansi Perkoperasian, edisi revisi 1998, Salemba Empat,
Jakarta, 2002.
Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI), Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)
No. 1 tentang Penyajian Laporan Keuangan, Salemba Empat, Jakarta, 2002.
Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI), Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)
No. 59 tentang Akuntansi Perbankkan Syariah, Salemba Empat, Jakarta, 2002.
Kementerian Koperasi dan UKM (PT. Permodalan Nasional Madani), Standar
Operasional Manajemen dan Prosedur Lembaga Keuangan Syariah, Jakarta,
2005.
Kementerian Koperasi dan UKM, Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Usaha Koperasi Jasa
Keuangan Syariah, Jakarta, 2005.
Kepala Djawatan Koperasi Daerah Tk I, Akta Pendirian Koperasi Simpan Pinjam
Pegawai IAIN Jakarta, Jakarta, 17 September 1960.
M. Ali Hasan, Zakat Pajak Asuransi dan Lembaga Keuangan, PT Raja Grafindo
Persada, Jakarta, 1996.
Ninik Widiyati & YW. Sunindhita, Koperasi dan Perekonomian di Indonesia, Rineka
Cipta & Bina Diaksara, Jakarta, 2003.
Slamet Wiyono, Cara Mudah Memahami Akuntansi Perbankkan Syariah Berdasarkan
PSAK dan PAPSI, PT. Grasindo, Jakarta, 2005.

Model Konversi Operasional dan Pencatatan Akuntansi Unit Usaha Simpan Pinjam Koperasi Pegawai dengan Pola Syariah: Studi
Kasus Koperasi Pegawai UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Undang-undang Republik Indonesia No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian,
disahkan (Presiden Soeharto) dan diundangkan (Sekertariat Jenderal Moerdiono)
paa tanggal 21 Oktober 1992, Bagian Penjelasan.