Laporan Praktikum Filum PORIFERA INDONESIA

FILUM PORIFERA
LAPORAN PRAKTIKUM
disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Zoologi Invertebrata
Dosen Pengampu :
Dra. Ammi Syulasmi, M.S.
Dr. Yayan Sanjaya, M.Si.

oleh:
Kelas C/2016
Kelompok 4
Delian Junior

(1601185)

Melya Puspitasari

(1603469)

Nurfazri Oktavia S

(1601227)


Siti Triani Rakhmirianti

(1604578)

Yusi Yustami

(1604377)

DEPARTEMEN PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2017

A. Judul
Filum Porifera

B. Waktu dan Tempat
1. Hari, Tanggal : Selasa, 3 Oktober 2017

Waktu

: 07.00 – 09.30 WIB

Tempat

: Laboratorium Struktur Hewan FPMIPA A

C. Tujuan
1. Mengenal keanekaragaman hewan-hewan Porifera.
2. Observasi morfologi dan struktur-struktur tubuh hewan-hewan Porifera.
3. Mengelompokkan hewan-hewan Porifera ke dalam classis yang berbeda berdasarkan
persamaan dan perbedaan ciri.
4. Observasi dan identifikasi ciri-ciri khas setiap classis.

D. Landasan Teori
1. Pengertian Porifera
Porifera berasal dari dua kata yaitu porus dan faro. Porus berarti lubang dan faro
berarti membawa atau mengandung. Sehingga porifera dapat diartikan sebagai hewan
yang tubuhnya mengandung lubang-lubang kecil. Lubang-lubang kecil ini ini juga

disebut sebagai pori-pori, oleh karena itu porifera lebih dikenal dengan sebutan hewan
berpori-pori. Untuk mensirkulasikan air dalam tubuhnya, porifera memiliki sistem
kanal atau saluran air.

2. Struktur Tubuh Porifera
Struktur tubuh porifera memiliki dua lapisan yaitu lapisan luar dan lapisan
dalam. Lapisan luar (ektodermis) disebut sel-sel epidermis sedangkan lapisan dalam
disebut endodermis. Sel-sel epidermis ini bentuknya pipih biasanya disebut pinakosit
dan sel porosit (sel yang mengandung pori-pori atau ostium). Lapisan endodermis
disusun oleh sel-sel yang berflagela (koanosit/collar). Diantara lapisan epidermis dan
lapisan sel-sel koanosit terdapat mesohil (substansi jeli/gelatin), yang didalamnya
terdapat banyak sel, yaitu sel amoebasit, sel skerosis, sel archeosit, dan sel spikula.
(Tanpa Nama, 2017)

a) Sel amoebosit, merupakan sel yang tidak mempunyai bentuk tetap dan bergerak
dengan pseudosipodia. Fungsi sel ini adalah mengambil makanan dari air dan dari
sel koanosit, membentuk serat-serat rangka keras dalam mesohil, mencerna
makanan yang diambil dari air, membawa dan mengedarkan makanan ke sel lain.
b) Sel sklerobla,


merupakan sel-sel yang memiliki unttuk dalam membentuk

spikula.
c) Sel Archeosit, merupakan sel amoebosit embrional yang berubah fungsi menjadi
sel sperma dan ovum.
d) Sel spikula, merupakan sel-sel yang berfungsi sebagai sel penyusun kerangka
tubuh.
Berdasarkan struktur tubuhnya porifera dibagi menjadi 3 tipe, yaitu :
 Tipe Ascon, merupakan porifera yang memiliki struktur tubuh paling sederhana,
yaitu tempat masuknya air atau ostium langsung berhubungan dengan spongosol
(rongga tubuh), dan langsung keluar melalui oskulum.
 Tipe Sycon, merupakan Porifera yang struktur tubuhnya sedikit kompleks, yaitu
tempat masuknya air atau ostium berhubungan terlebih dahulu dengan cabang
cabang rongga tubuh yang disebut saluran inkuren, kemudian menuju saluran
radier, lalu baru masuk ke spongosol dan keluar melalui oskulum.
 Tipe Leucon (Rhagon), merupakan porifera yang struktur tubuhnya paling
kompleks, yaitu tempat masuknya air atau ostium berhubungan terlebih dahulu
dengan rongga-rongga menuju saluran yang dibatasi oleh sel koanosit, kemudian
masuk ke salurang berbentuk lingkaran yang berhubungan satu sama lain, setelah
itu baru masuk ke spongosol, dan keluar melalui oskulum.


3. Sistem Organ Porifera


Sistem pernapasan, dengan memasukkan air melalui pori-pori ke dalam tubuhnya,
terjadi pertukaran karbondioksida dan oksigen yang dilakukan oleh sel koanosit.



Sistem Reproduksi, porifera dapat bereproduksi secara seksual maupun aseksual.
Secara seksual porifera akan membentuk ovum dan sperma yang dilakukan oleh sel
koanosit, kemudian terjadi fertilisasi, karena bersifat hermafrodit (memiliki 2
kelamin). Reproduksi secara aseksual dilakukan dengan pembentukan tunas dan
gemula dari sekumpulan sel yang akan tumbuh menjadi individu baru.



Sistem Pencernaan, dilakukan oleh sel koanosit. Ketika air telah masuk ke rongga
tubuh (spongosol) maka sel koanosit akan menyerap makanan dari air, lalu
makanan tersebut dicerna dan didistribusikan ke sel lain oleh sel amoebosit.

Umumnya porifera memakan plankton.



Sistem Persarafan, porifera tidak mempunyai sel saraf, namun ia mampu bereaksi
terhadap perubahan lingkungan dan sentuhan pada beberapa area tertentu. Fungsi
ini dilakukan oleh sel lain dalam tubuhnya.

4. Klasifikasi Porifera
a) Kelas Calcareae (Calcispongiae), merupakan porifera yang memiliki kerangka
tubuh (spikula) dari kalsium karbonat. Calcareae biasanya hidup di laut dangkal.
Secara bahasa Calcaspongiae disusun oleh dua kata dari bahasa latin, yaitu Calca
yang artinya kapur, dan spongiae yang artinya porifera. Contoh Kelas ini adalah
Leucosolenia
b) Kelas Hexatinellidae, merupakan porifera yang memiliki kerangka tubuh
(spikula) dari silika. Umumnya hewan ini hidup di laut dalam. Contohnya adalah
Regadrela.
c) Kelas Demospongiae, merupakan kelompok porifera yang kerangka tubuhya
tersusun oleh serabut spons. Umumnya hidup di laut dalam maupun dangkal,
namun adapula yang hidup di air tawar. Demospongiae merupakan satu-satunya

kelas porifera yang anggotanya ada yang hidup di air tawar. Struktur Tubuh semua
Demospongiae merupakan tipe Leukon (Rhagon). Contoh hewan yang termasuk
kelas ini adalah hipposongia. (Hadi, 2015)

E. Alat dan Bahan
Tabel E.1. Daftar Alat
No. NamaAlat

Jumlah

1.

Jurnal Praktikum Zoologi Invertebrata

1 buah

2.

Mikroskop listrik


1 buah

3.

Pisau silet

1 buah

4.

Pinset

1 buah

5.

Object glass

8 buah


6.

Cover glass

16 buah

7.

Alat tulis

1 buah

8.

Handphone

2 buah

9.


Tisu

1 gulung

Tabel E.2. Daftar Bahan
No. NamaBahan

Jumlah

1.

Awetan basah Porifera

8 buah

2.

Spesimen Porifera

6 buah


3.

Aquades

5 ml

4.

HCl

5 ml

F. Langkah Kerja
Untuk pengamatan morfologi.
Spesimen diamati
morfologinya
secara langsung
oleh mata

Spesimen porifera
disiapkan

Laporan
disusun

Informasi yang
didapat dicatat
dalam buku
catatan dan
didokumentasikan
Hasil
pengamatan
disusun dalam
laporan

Untuk kerangka tubuh.
Kerangka
tubuh
spesimen
porifera
disayat setipis
mungkin

Awetan
basah
disiapkan

Informasi yang
didapat dicatat
dalam buku
catatan dan
didokumentasikan

Kerangka yang sudah disayat
diletakkan dalam object glass lalu
dibagi 2. Disebelah kanan ditetesi
aquades dan disebelah kiri
ditetesi Hcl. Lalu tutup
menggunakan cover glass.
Keranga tubuh di
object glass
diamati
menggunakan
mikroskop

Hasil pengamatan
disusun dalam
laporan

G. Hasil Pengamatan
Tabel G.1. Hasil Pengamatan dan Gambar Literatur
Klasifikasi Objek
Regnum : Animalia
Phylum : Porifera
Classis : Demospongiae
Ordo : Keratosa
Familia: Hippospongiadae
Genus : Hippospongia
Species: Hippospongia sp.

Gambar Pengamatan

Gambar 1. Hippospongia
sp. (Dok. Kelompok
4,2017)

Gambar Referensi

Gambar 6 Hippospongia
sp.
(Guam,tanpa tahun)

Regnum : Animalia
Phylum: Porifera
Classis : Demospongiae
Ordo : Halichondrida
Familia: Halichondridae
Genus : Halichondria
Species: Halichond\ria sp.

Regnum : Animalia
Phylum: Porifera
Classis : Calcarea
Ordo : Leucosolenida
Familia: Sycettidae
Genus : Scypha
Species: Scypha sp.

Gambar 2. Halichondria
sp. (Dok. Kelompok
4,2017)

Gambar 7. Halichondria sp.
(Anonim,2012)

Gambar 3. Scypha sp.
(Dok. Kelompok 4,2017)
Gambar 8. Scypha sp.
(Bryant,tanpa tahun)

Regnum : Animalia
Phylum: Porifera
Classis : Demospongiae
Ordo : Haploscerida
Familia: Chalinidae
Genus : Haliclona
Species: Haliclona sp.
Gambar 3. Haliclona sp.
(Dok. Kelompok 1,2017)
Regnum : Animalia
Phylum: Porifera
Classis : Demospongiae
Ordo : Haplosderida
Familia: Chalinidae
Genus : Halichona
Species: Halichona sp.

Gambar 9. Haliclona sp.
(Anonim,2006)

(Literatur tidak ditemukan)

Gambar 5. Halichona sp.
(Dok. Kelompok 4,2017)
Regnum : Animalia
Phylum: Porifera
Classis : Demospongiae
Ordo : Haplosderida
Familia: Spongillidae
Genus : Spongilla
Species: Spongilla sp.

Gambar 6. Spongilla sp.
(Dok. Kelompok 4, 2017)
Gambar 10. Spongilla sp.
(Wikipedia, 2017)

Tabel G.2. Klasifikasi Porifera
Klasifikasi Objek

Gambar Pengamatan
Ditetesi Aquades
Ditetesi HCl

Regnum : Animalia
Phylum: Porifera
Classis : Demospongiae
Spesimen A

Gambar 11. Spesimen A
(Dok. Kelompok 1,2017)

Gambar 19. Spesimen A
(Dok. Kelompok 1,2017)

Gambar 12. Spesimen B
(Dok. Kelompok 1,2017)

Gambar 20. Spesimen B
(Dok. Kelompok 1,2017)

Gambar 13. Spesimen C
(Dok. Kelompok 1,2017)

Gambar 21. Spesimen C
(Dok. Kelompok 1,2017)

Gambar 14. Spesimen D
(Dok. Kelompok 1,2017)

Gambar 22. Spesimen D
(Dok. Kelompok 5,2017)

Regnum : Animalia
Phylum: Porifera
Classis : Calcarea
Spesimen B

Regnum : Animalia
Phylum: Porifera
Classis : Demospongiae
Spesimen C

Regnum : Animalia
Phylum: Porifera
Classis : Demospongiae
Spesimen D

Klasifikasi Objek

Gambar Pengamatan
Ditetesi Aquades
Ditetesi HCl

Regnum : Animalia
Phylum: Porifera
Classis : Demospongiae
Spesimen E

Gambar 15. Spesimen E
(Dok. Kelompok 1,2017)

Gambar 23. Spesimen E
(Dok.Kelompok 1,2017)

Gambar 16. Spesimen F
(Dok. Kelompok 1,2017)

Gambar 24. Spesimen F
(Dok. Kelompok 1,2017)

Gambar 17. Spesimen G
(Dok.Kelompok 1,2017)

Gambar 25. Spesimen G
(Dok.Kelompok 1,2017)

Gambar 18. Spesimen H
(Dok. Kelompok 4,2017)

Gambar 26. Spesimen H
(Dok.Kelompok 1,2017)

Regnum : Animalia
Phylum : Porifera
Classis : Calcarea
Spesimen F

Regnum : Animalia
Phylum : Porifera
Classis : Hexactinellidae
Spesimen G

Regnum : Animalia
Phylum : Porifera
Classis : Demospongiae
Spesimen H

Tabel G.3. Identifikasi Awetan Basah Porifera
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Bentuk
Tubuh
Hipposongia sp.
Tabung
Pipih
Halicondria sp.
bervolume
Tabung
Scypha sp.
bercabang
Haliclona sp.
Tabung
Halichona sp.
Tabung
Spongilla sp.
Pipih
Nama Species

Lubang
Pori
Ada

Osculum

Spongocoel

Classis

Ada

Ada

Demospongiae

Ada

Ada

Ada

Demospongiae

Ada

Ada

Ada

Calcareae

Ada
Ada
Ada

Ada
Ada
Ada

Ada
Ada
Ada

Demospongiae
Demospongiae
Demospongiae

Tabel G.4. Identifikasi Awetan Kering Porifera
Kerangka Tubuh
Zat
Silikat
Kapur

No.

Nama
Species

Spongin

1.

A

Ada

-

Ada

2.

B

-

Ada

-

3.

C

Ada

-

Ada

4.

D

Ada

-

Ada

5.
6.
7.

E
F
G

-

Ada
Ada
-

Ada

8.

H

Ada

-

Ada

Bentuk
Spikula
Spongin
Bersilikat
Monoakson
Spongin
Bersilikat
Spongin
Bersilikat
Monoakson
Monoakson
Amphidisc
Spongin
Bersilikat

Classis
Demospongiae
Calcarea
Demospongiae
Demospongiae
Calcarea
Calcarea
Hexactinellidae
Demospongiae

H. Pembahasan
Dari hasil pengamatan, Porifera dapat di amati struktur tubuhnya menjadi sebagai berikut.
1. Spesies-spesies awetan basah
a. Hippospongia sp.
Hippospongia sp. adalah salah satu jenis porifera yang memiliki bentuk
tubuh seperti tabung. Hewan ini memiliki lubang pori di sekeliling tubuhnya.
Tubuhnya terdiri atas rangka yang terbuat dari sponging. Hippospongia sp. juga
memiliki oskulum dan spongocoel. Oleh karena itu, Hippospongia sp. termasuk ke
dalam Classis Demospongia.
b. Halichondria sp.
Halichondria sp. adalah salah satu jenis porifera yang memiliki bentuk tubuh
tabung bercabang. Hewan ini memiliki lubang pori di sekeliling tubuhnya.
Tubuhnya terdiri atas rangka yang terbuat dari spongin . Halichondria sp. juga
memiliki oskulum dan spongocoel. Oleh karena itu, Halichondria sp. termasuk ke
dalam Classis Demospongia.
c. Scypha sp.
Scypha sp. adalah salah satu jenis porifera yang memiliki bentuk tubuh
tabung bercabang. Hewan ini memiliki lubang pori di sekeliling tubuhnya.
Tubuhnya terdiri atas rangka yang terbuat dari kapur. Scypha sp. juga memiliki
oskulum dan spongocoel. Oleh karena itu, Scypha sp. termasuk ke dalam Classis
Calcarea.
d. Haliclona sp.
Haliclona sp. adalah salah satu jenis porifera yang memiliki bentuk tubuh
seperti tabung . Hewan ini memiliki lubang pori di sekeliling tubuhnya. Tubuhnya
terdiri atas rangka yang terbuat dari sponging. Haliclona sp. juga memiliki
oskulum dan spongocoel. Oleh karena itu, Haliclona sp.termasuk ke dalam Classis
Demospongia.
e. Halichona sp.
Halichona sp. adalah salah satu jenis porifera yang memiliki bentuk seperti
tabung. Hewan ini memiliki lubang pori di sekeliling tubuhnya. Tubuhnya terdiri
atas rangka yang terbuat dari sponging. Halichona sp. juga memiliki oskulum dan
spongocoel. Oleh karena itu, Halichona sp. termasuk ke dalam Classis
Demospongia.

f. Spongilla sp.
Spongilla sp. adalah salah satu jenis porifera yang memiliki bentuk pipih.
Hewan ini memiliki lubang pori di sekeliling tubuhnya. Tubuhnya terdiri atas
rangka yang terbuat dari sponging. Spongilla sp. juga memiliki oskulum dan
spongocoel. Oleh karena itu, Spongilla sp. termasuk ke dalam Classis
Demospongia.

2. Spesies-spesies awetan kering
a. Spesimen A
Berdasarkan hasil pengamatan, spesimen A memiliki kerangka tubuh yang
terbentuk dari spongin serta bersilikat dan bila diteteskan HCl bentuknya tetap.
Spesimen A juga tidak memiliki spikula sehingga termasuk ke dalam Classis
Demospongia.
b. Spesimen B
Berdasarkan hasil pengamatan, spesimen B ini memiliki kerangka tubuh
yang tersusun dari zat kapur karena bila diteteskan HCl bentuknya berubah dan
sebagian hancur, memiliki bentuk spikula monoaxson bergerigi sehingga spesimen
B ini termasuk kedalam Classis Calcarea.
c. Spesimen C
Berdasarkan hasil pengamatan, spesimen C memiliki kerangka tubuh yang
terbentuk dari spongin serta bersilikat dan bila diteteskan HCl bentuknya tetap.
Spesimen C juga tidak memiliki spikula sehingga termasuk ke dalam Classis
Demospongia.
d. Spesimen D
Berdasarkan hasil pengamatan, spesimen D memiliki kerangka tubuh yang
terbentuk dari spongin serta bersilikat dan bila diteteskan HCl bentuknya tetap.
Spesimen D juga tidak memiliki spikula sehingga termasuk ke dalam Classis
Demospongia.
e. Spesimen E
Berdasarkan hasil pengamatan, spesimen C memiliki kerangka tubuh yang
terbentuk dari spongin serta bersilikat dan bila diteteskan HCl bentuknya tetap.
Spesimen C juga tidak memiliki spikula sehingga termasuk ke dalam Classis
Demospongia.

f. Spesimen F
Berdasarkan hasil pengamatan, spesimen F termasuk ke dalam Classis
Calcarea karena kerangka tubuhnya tersusun dari zat kapur dan bila di tetesi HCl
mengalami perubahan dan sebagian hancur . Bentuk spikula dari spesimen ini
merupakan tipe monoaxon.
g. Spesimen G
Berdasarkan hasil pengamatan, spesimen D ini termasuk kedalam Classis
Hexactinellida yang memiliki ciri kerangka tubuh tersusun dari zat kapur dan
apabila di teteskan HCl mengalami perubahan dan sebagian hancur. Memiliki
bentuk spikula Amphidisc.
h. Spesimen H
Berdasarkan hasil pengamatan, spesimen H memiliki kerangka tubuh yang
terbentuk dari spongin serta bersilikat dan bila diteteskan HCl bentuknya tetap.
Spesimen H juga tidak memiliki spikula sehingga termasuk ke dalam Classis
Demospongia.

I. Jawaban Pertanyaan
1. Dapatkah Anda menemukan persamaan yang dimiliki oleh setiap species yang Anda
temukan? Tuliskan persaman-persamaan tersebut!
Ya, dapat ditemukan beberapa persamaan-persamaan yang dimiliki oleh species yang
satu dengan yang lainnya. Yaitu dari bentuk tubuh ada yang sama berupa tabung
bercabang. Dan semua species yang telah diamati memiliki lubang pori, osculum,
spongocoel dan Demospongiae kecuali Scyhpha sp. yaitu Calcarea.
2. Dapatkah Anda menemukan perbedaan yang dimiliki oleh setiap species tersebut
sehingga dimasukkan pada classis yang berbeda? Tuliskan perbedaan-perbedaannya!
Ya, dapat ditemukan perbedaannya sehingga bisa dimasukkan pada classis yang
berbeda. Perbedaannya terletak pada kerangka tubuhnya yang berupa spikula.

3. Tuliskan ciri khas dari tiap-tiap classis pada kolom berikut!
Classis

Ciri khas

Calcarea

Spikula terbuat dari zat kapur, tipe
monoaxon, triaxon, atau tetraaxkon.

Hexactinellida

Spikula dari silikat tipe hexaxon
atau dari zat kersik.

Demospongiae

Spikula dari silikat atau sponging
atau campuran keduanya, spikula
bukan hexaxon.

4. Tuliskan kegunaan dan manfaat dari species-species Porifera yang Anda temukan :
-

Haliclona sp. memiliki manfaat sebagai penyusun biodiservitas, sebagai dasar
pembuatan bahan-bahan industri, dan sebagai alat penggosok.

-

Scypha sp. memiliki manfaat sebagai sebagai alat penggosok untuk mandi atau
kaca.

-

Spongilla sp. memiliki manfaat sama dengan Scyhpa sp. yaitu sebagai alat
penggosok untuk mandi atau kaca.

-

Hipposngia sp. memiliki manfaat sama dengan Spongila sp. yaitu sebagai alat
gosok.

-

Halichondria sp. memiliki manfaat sebagai anti jamur, anti bakteri dan anti tumor.

-

Halichona sp. memiliki manfaat sebagai alat penggosok.

5. Dari teori perkuliahan atau buku sumber yang anda peroleh mengenai Filum Porifera,
lengkapilah tabel berikut ini :

Filum

Pencernaan

Eksresi

Pernapasan

Makanan
Porifera

(sel-sel api

halus

dan

plankton
yang

dan
tubulus).
Yang

terbawa
arus.

terbuka

Butir

makanan

kedalam
kloaka.

sel punya

pinakhosit
dan

Secara
seksual dan

sistem saraf non
seksual.

koanosit.
Oksigen
ditangkap
oleh kedua
sel tersebut
lalu

melekat
pada

Terdiri dais Belum

protonepidia el-

partikel

Reproduksi

Saraf

Makanannya Melalui
terdiri

Sistem

leher

diedarkan

choanocyte

ke seluruh

lalu ditelan

tubuh oleh

dan dicerna.

sel
amubosit.

J. Simpulan
1. Setelah diamati terdapat berbagai macam species dari filum Porifera yang dibedakan
berdasarkan sifat kerangka tubuhnya.
2. Menurut hasil pengamatan semua species termasuk kedalam classis Demospongiae
yang spikula nya dari silikat atau sponging atau campuran keduanya dan spikula nya
bukan hexaxon, kecuali pada Scypha sp yang termasuk kedalam classis Calcarea.
3. Ciri khas yang terlihat dari semua species dapat dibedakan dari bentuk tubuhnya yang
berupa tabung bercabang kecuali Spongilla sp yang berbentuk piph dan Halichondria
sp yang berbentuk pipih bervolume.
4. Setelah melakukan pengamatan, kami dapat mengenal keankeragaman filum porifera,
diantaranya ada Halichondria sp, Schypa sp, Holichona sp, Holiclona sp, Spongilla sp,
dan Hipposngia sp

DAFTAR PUSTAKA
Tanpa Nama. (2017). Porifera : Pengertian, Ciri, Struktur Tubuh, Klasifikasi. [Online].
Diakses dari : http://www.ilmudasar.com/2017/03/Pengertian-Ciri-Struktur-Tubuhdan-Klasifikasi-Porifera-adalah.html
Hadi, Abdul. (2015). Pengertian, Ciri, dan Klasifikasi Porifera. [Online]. Diakses dari :
http://www.softilmu.com/2015/06/Pengertian-Ciri-Struktur-Tubuh-KlasifikasiPorifera-Adalah.html

DAFTAR GAMBAR
Guam.

(Tanpa

tahun).

Hippospongia

sp.

[Online].

Diakses

http://www.palaeontologie.geo.uni-muenchen.de/sbd/specimen.php?id=865

dari:
(7

Oktober 2017)
Anonim.

(Tanpa

tahun).

Halichondria

sp.

[Online].

Diakses

dari:

http://pt-

lobos.com/inverts.html (7 Oktober 2017)
Bryant.

(Tanpa

tahun).

Scypha

sp.

[Online].

Diakses

dari:

http://nathistoc.bio.uci.edu/Porifera/Scypha/index.html (7 Oktober 2017)
Anonim. (2006). Haliclona sp. [Online]. Diakses dari: http://www.alamy.com/stock-photoblue-sponge-haliclona-sp-on-daisy-flower-pot-coral-goniopora-sp-apo-4122741.html
(7 Oktober 2017)
Wikipedia.

(2017).

Spongilla

sp.

[Online].

https://en.wikipedia.org/wiki/Spongilla (7 Oktober 2017)

Diakses

dari: