SUBSTITUSI BUBUK KOPI SEBAGAI PENGGANTI

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
JUDUL PROGRAM
SUBSTITUSI BUBUK KOPI SEBAGAI PENGGANTI MICROBEADS
DALAM PRODUK KOSMETIK MENUJU INDONESIA SEBAGAI
POROS MARITIM DUNIA
BIDANG KEGIATAN
PKM-GAGASAN TERTULIS

1. Ikhyari Fatati Noryana
2. Riza Ramadhani
3. Ainur Umaroh

Diusulkan oleh:
201441036
201441013
201541042

Tahun Angkatan 2014
Tahun Angkatan 2014
Tahun Angkatan 2015


UNIVERSITAS MURIA KUDUS
KUDUS
2017

i

PENGESAHAN PKM GAGASAN TERTULIS
1.

Judul Kegiatan
: Substitusi Bubuk Kopi sebagai
Pengganti Microbeads dalam Produk Kosmetik Menuju Indonesia sebagai
Poros Maritim Dunia
2. Bidang Kegiatan
: PKM-GT
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
:
a. Nama
: Ikhyari Fatati Noryana
b. NIM

: 201441036
c. Jurusan/Fakultas
: Agroteknologi/Pertanian
d. Universitas
: Universitas Muria Kudus
e. Alamat Rumah/No. Telp
: Desa Tanjungrejo RT 01/RW IV
Kec Jekulo Kab Kudus/ 085727775290
f. Alamat e-mail
: Ikhyari.fatati@gmail.com
4. Anggota Pelaksana/penulis
: 2 orang
5. Dosen Pembimbing
a. Nama lengkap dan Gelar
: Drs. Hendy Hendro Hadi Sridjono, M.Si
b. NIDN
: 0621065901
c. Alamat Rumah/No. Telp
: Pereng Prambatan Lor RT 04/RW 04
Kudus/ 0818456357

Kudus, 3 Februari 2017
Menyetujui
Ketua Program Studi
Agroteknologi

Ketua Pelaksana Kegiatan

(Ir. Untung Sudjianto, MS)
NIP. 0610706010401005

(Ikhyari Fatati Noryana)
NIM. 201441036

Wakil Rektor
Bidang Kemahasiswaan

Dosen Pendamping

(Rochmad Winarso ST,MT. )
NIS. 0610701000001138


(Drs. Hendy Hendro HS, M.Si)
NIDN.0621065901

ii

DAFTAR ISI
PENGESAHAN PKM GAGASAN TERTULIS ................................................................ ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................... iii
BAGIAN INTI ....................................................................................................................iv
1. PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .......................................................................................................... 1
1.2 Tujuan ....................................................................................................................... 2
1.3 Manfaat Penulisan .................................................................................................... 3
2. GAGASAN ..................................................................................................................... 3
2.1 Kondisi Kekinian Pencetus Gagasan ........................................................................ 3
2.2 Solusi Yang Pernah Diterapkan Sebelumnya ........................................................... 3
2.3 Gagasan Yang Diajukan/perbaikan yang diharapakan dapat tercapai ...................... 4
2.4 Pihak-pihak Yang Dapat Membantu Implementasi Gagasan ................................... 5
2.5 Langkah-langkah Strategis Untuk Implementasi Gagasan ....................................... 5

3. KESIMPULAN .............................................................................................................. 6
3.1 Gagasan yang Diajukan ............................................................................................ 6
3.2 Teknik Implementasi Gagasan ................................................................................. 6
3.3 Prediksi yang Diperoleh ............................................................................................ 6
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 7
LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................................................. 8
Lampiran 1 . Biodata Ketua dan Anggota....................................................................... 8
Lampiran 2 . Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas ...................... 11
Lampiran 3. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana ........................................................... 12

iii

BAGIAN INTI
Potensi Indonesia menjadi negara poros maritim dunia sangatlah besar
mulai dari letak geografis sampai sumber daya laut yang melimpah, namun
dibalik potensi tersebut ternyata ada berbagai macam permasalahan kelautan
Indonesia yaitu mengenai pencemaran perairan. Faktor utama yang saat ini
menjadi penyebab Pencemaran yang saat ini adalah microbeads. Microbeads
merupakan partikel plastik berukuran kecil yang biasanya ditemukan pada produk
kosmetik seperti pembersih wajah, lulur, sabun mandi sampai pasta gigi .

microbeads ini berfungsi sebagai media pembersih, pengangkat sel-sel kulit mati
pada tubuh , membantu membuang lapisan teratas kulit, menghilangkah kotoran
dan minyak, Selain itu microbeads membantu menghapus riasan. Microbeads juga
tergolong murah sehingga banyak digunakan oleh perusahaan kosmetik
Meskipun terlihat sepele, namun tanpa kita sadari ternyata microbeads ini
sangat membahayakan lingkungan. Microbeads terlalu kecil untuk disaring dalam
sistem pengolahan limbah, sehingga pada akhirnya akan sampai juga ke perairan.
Microbeads merupakan salah satu polutan yang paling berbahaya di perairan.
Ikan-ikan kerap kali memakan microbeads karena salah mengira sebagai
plankton. Selain itu, microbeads juga dapat membunuh terumbu karang mati
kelaparan karena menyumbat sistem pencernaannya. Sekali dimakan oleh hewan
air, microbeads dapat merambat naik di rantai makanan, hingga akhirnya
mengenai manusia. Mengkonsumsi plastik tentu punya konsekuensi sendiri, tetapi
ada bahaya lain dari microbeads. Partikel ini ditakutkan bisa mengikat bahanbahan kimia lain yang berbahaya, yang dikenal sebagai 'persistent organic
pollutants' atau POPs
Oleh karena itu dibutuhkan solusi untuk mengurangi penggunaan
microbeads yang terbuat dari bahan alami, memiliki manfaat yang sama, mudah
terdegradasi dan tidak sulit untuk dicari. Kopi adalah alternatifnya. bubuk kopi
berfungsi untuk mengangkat sel-sel kulit mati dan menghilangkan bekas jerawat.
Bubuk kopi juga bermanfaat untuk menghaluskan kulit dan membuat kulit

terlihat cerah berseri. Kopi juga memberikan efek kulit menjadi lembut sehingga,
memiliki nutrisi yang baik untuk melindungi kulit dari kerusakan akibat sinar
matahari dan mencegah kerusakan kolagen atau zat elastin yang menyebabkan
keriput pada kulit. (Hertina, 2013) . Kopi juga merupakan bahan alami dan
organik yang mudah terdegradasi sehingga aman bagi lingkungan
Kata Kunci : Microbeads, Pencemaran Perairan, Kesehatan, Bubuk Kopi, Poros
Maritim Dunia

iv

1

1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari, kita tidak pernah terlepas dengan penggunaan
plastik. Salah satu bentuk plastik yang bisa mudah kita temukan adalah
microbeads. Microbeads adalah partikel plastik berukuran kecil yang hanya
mempunyai diameter maksimal satu milimeter. microbeads juga dikenal
dengan nama mikroplastik. Keampuhan butiran kecil tersebut berfungsi
sebagai media pembersih, pengangkat sel-sel kulit mati pada tubuh ,

membantu membuang lapisan teratas kulit, menghilangkah kotoran dan
minyak, Selain itu microbeads membantu menghapus riasan. Microbeads ini
biasanya ditemukan pada produk kosmetik seperti pembersih wajah, lulur,
sabun mandi sampai pasta gigi. Karena microbeads ini mudah diolah dan
tergolong murah untuk diproduksi, perusahaan menyukai penggunaan
microbeads sebagai scrub dalam produk kosmetik mereka . Setiap produk
kosmetik pembersih wajah setidaknya mengandung 137.000-2.800.000
microbeads per botol (Napper, I.E., Thompson, R.C. dalam EPA 2016) .
Walaupun terlihat sepele, namun tanpa kita sadari ternyata butiran-butiran
kecil plastik ini sangat membahayakan lingkungan. Butir-butir plastik kecil
tersebut terlalu kecil untuk disaring dalam sistem pengolahan limbah,
sehingga
pada
akhirnya
akan
sampai
juga
ke
perairan.
Microbeads merupakan salah satu polutan yang paling berbahaya di perairan.

Ikan-ikan kerap kali memakan microbeads karena salah mengira sebagai
plankton. Selain itu, microbeads juga dapat membunuh terumbu karang mati
kelaparan karena menyumbat sistem pencernaannya. Sekali dimakan oleh
hewan air, microbeads dapat merambat naik di rantai makanan, hingga
akhirnya mengenai manusia. Mengkonsumsi plastik tentu punya konsekuensi
sendiri, tetapi ada bahaya lain dari microbeads. Partikel ini ditakutkan bisa
mengikat bahan-bahan kimia lain yang berbahaya, yang dikenal sebagai
'persistent organic pollutants' atau POPs.
Potensi Indonesia menjadi negara poros maritim memang sangatlah besar,
hal ini dikarenakan wilayahnya secara umum kurang lebih 70% terdiri dari
lautan. Indonesia berada di jalur persilangan perdagangan dunia dimana
paling tidak 70% angkutan barang melalui laut dari Eropa, Timur Tengah dan
Asia Selatan ke wilayah Pasifik, dan sebaliknya, harus melalui perairan
Indonesia (Anthony, 2016)
Selain letak geografis Indonesia yang begitu strategis dengan berada diantara
jalur persilangan perdagangan dunia, Indonesia juga negara yang kaya akan
sumberdaya laut, Dengan kemaritimannya yang sangat luas, Indonesia
memiliki banyak potensi seperti potensi perairannya yang strategis yaitu
ALKI atau Alur Laut Kepulauan Indonesia, potensi sumber daya kelautan
seperti, perikanan tangkap, perikanan budidaya juga perikanan tambak serta


2

potensi sumberdaya pertambangan dan energi lepas lantai. Hal ini merupakan
modal besar bagi Indonesia untuk menuju negara poros maritim (Anthony,
2016)
Namun dari berbagai potensi-potensi tersebut, kemaritiman Indonesia juga
mempunyai masalah yaitu pencemaran air yang disebabkan oleh microbeads
tersebut
Selama ini dai pihak pemerintah Indonesia belum menyadari betul
pencemaran karena microbeads ini dan belum ada solusi untuk mengatasi
masalah ini, Indonesia pun belum mengambil kebijakan untuk melakukan
pelarangan terhadap perusahaan yang masih menggunakan produk yang
mengandung microbeads
Oleh karena itu diperlukan alternatif untuk mengganti penggunaan
microbeads dalam setiap produk kecantikan. Salah satu bahan yang bisa
digunakan bubuk kopi. Bubuk kopi merupakan suatu produk pertanian yang
tidak asing bagi masyarakat umum baik masyarakat lokal maupun
internasional. Selain digunakan sebagai minuman, bubuk kopi berfungsi
untuk mengangkat sel-sel kulit mati dan menghilangkan bekas jerawat.

Bubuk kopi juga bermanfaat untuk menghaluskan kulit dan membuat kulit
terlihat cerah berseri. Kopi juga memberikan efek kulit menjadi lembut
sehingga, memiliki nutrisi yang baik untuk melindungi kulit dari kerusakan
akibat sinar matahari dan mencegah kerusakan kolagen atau zat elastin yang
menyebabkan keriput pada kulit. (Hertina, 2013) . Kopi juga merupakan
bahan alami dan organik yang mudah terdegradasi sehingga berbahaya bagi
lingkungan
Berdasarkan hal tersebut, Kami TIM PKM Gagasan Tulis mempunyai sebuah
gagasan ide kreatif untuk mensubstitusi microbeads yang telah digunakan
secara luas dengan bubuk kopi sebagai scrub alami dalam produk kosmetik.
Dengan konsep ini diharapkan dapat menjaga lingkungan dan alam terutama
di kawasan perairan baik itu sungai, danau maupun laut di Indonesia untuk
mencapai Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia . Dari ide tersebut kami
akan mengangkat judul dalam PKM Gagasan Tulis ini adalah “Substitusi
Bubuk Kopi Sebagai Pengganti Microbeads Dalam Produk Kosmetik Menuju
Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia”
1.2 Tujuan
Tujuan dari penulisan karya tulis ini adalah sebagai berikut :
1. Memberikan sebuah wacana kepada Pemerintah Indonesia untuk membuat
larangan penggunaan Microbeads di Indonesia
2.

Memberi alternatif penggunaan microbeads yaitu bubuk kopi sebagai
scrub dalam produk kosmetik

3

3.

Terealisasinya gagasan penulis, sehingga mampu memberikan kontribusi
nyata untuk membantu menyelesaikan salah satu permasalahan
pencemaran lingkungan perairan khususnya laut

1.3 Manfaat Penulisan
Adapun manfaat dari penulisan gagasan ini adalah sebagai berikut:
1. Memberikan solusi kepada Pemerintah Indonesia untuk mendukung
pertumbuhan industri kosmetik tanpa harus mencemari lingkungan
2. Penulisan ini dapat digunakan sebagai bahan pustaka serta dokumentasi
bagi perguruan tinggi.
3. Menambah ilmu pengetahuan, wawasan, serta pengalaman bagi penulis.
2. GAGASAN
2.1 Kondisi Kekinian Pencetus Gagasan
Saat ini banyak perusahaan kosmetik di dunia yang masih menggunakan
microbeads sebagai scrub dalam produk kosmetik mereka, Hal ini masih
dilakukan karena pembuatan microbeads yang mudah, praktis serta efektif
digunakan sebagai scrub dalam produk kosmetik. Perlu diketahui bahwa
Setiap produk kosmetik pembersih wajah setidaknya mengandung 137.0002.800.000 microbeads per botol (Napper, I.E., Thompson, R.C. dalam EPA
2016) . Dikutip dari National Geographic (2016) Para peneliti di Universitas
Plymouth menemukan bahwa setiap kali kita mencuci wajah menggunakan
produk kosmetik mengandung scrub, 94.500 microbeads “lepas” bersama air
limbah. Namun, perlu kita sadari bahwa hal ini secara tidak langsung bisa
mencemari lingkungan sekitar. Microbeads bisa masuk ke saluran air dan bisa
melewati penyaringan saluran air pengolahan limbah dan seketika
microbeads tersebut bisa mengalir ke perairan seperti sungai, danau bahkan
lautan. Para ilmuwan telah menemukan partikel microplastic di setiap laut,
teluk, teluk dan muara di dunia. Sebuah studi terbaru yang dilakukan di
Danau Ontario menemukan sebanyak 1,1 juta partikel plastik mengambang
sekitar per kilometer persegi (Burch, 2016) . microbeads yang sudah berada
di dalam air bertindak seperti spons kecil dan menyerap racun, seperti poliaromatik hidrokarbon (PAH), flame retardants (misalnya, PCB), dan
bisphenol-A (BPA). Microbeads yang dikira sebagai telur ikan tersebut
dimakan oleh satwa-satwa air dan akibatnya satwa-satwa air yang memakan
microbeads tersebut akan menumpuk racun di dalam tubuh. Bahan kimia
yang terkandung dalam microbeads tersebut tetap mengendap di dalam
sampai akhirnya dikonsumsi oleh manusia (Burch, 2016)
2.2 Solusi Yang Pernah Diterapkan Sebelumnya
Dampak dari Microbeads tersebut telah mendapat perhatian dari negara di
luar Indonesia seperti di Amerika Serikat. Pada tahun 2014 dan 2015,
sejumlah negara di Amerika Serikat melarang penggunaan microbeads dalam

4

produk (EPA, 2016). Pada bulan Januari 2016, Pemerintah Federal Amerika
Serikat melarang penggunaan pembuatan kosmetik yang mengandung
microbeads per 1 Juli 2017 (EPA, 2016). Selain itu, pada Februari 2016,
Kanada menerbitkan usulan Peraturan Penggunaan Microbeads yang
digunakan igunakan untuk eksfoliasi atau Cleanser kosmetik , di bawah
Undang-Undang Perlindungan Lingkungan Canada 1999 (EPA, 2016). Untuk
di wilayah Eropa seperti Belanda, Austria, Luksemburg, Belgia dan Swedia
telah mengeluarkan seruan bersama untuk melarang microplastics digunakan
dalam produk perawatan pribadi. Pernyataan bersama ini telah diteruskan ke
28 menteri lingkungan Uni Eropa yang menyatakan penghapusan
microplastics dalam produk, dan khususnya, dalam produk kosmetik dan
deterjen yang merupakan produk utama (EPA, 2016). Untuk di Indonesia
sendiri, Unilever sendiri pada tahun 2014 telah berhenti menggunakan
microbeads sebagai tanggapan atas keprihatinan tentang pencemaran
microbeads di lautan dan danau. Namun, pemerintah Indonesia belum
memberikan tanggapan serta solusi apa-apa dalam menghadapi microbeads
tersebut
2.3 Gagasan Yang Diajukan/perbaikan yang diharapakan dapat tercapai
Dengan belum adanya solusi yang diberikan oleh pemerintah Indonesia, kami
dari TIM PKM GT Universitas Muria Kudus mempunyai sebuah gagasan
yang berinovasi tinggi sehingga dapat meminimalisir bahkan menghilangkan
penggunaan microbeads dalam produk kosmetik. Bahan Microbeads sebagai
scrub dan eksfoliat sebenarnya bisa di substitusi dengan bahan lain. Salah
satunya adalah bubuk kopi. Selain tekstur bubuk kopi yang kasar seperti
microbeads , Kopi memiliki banyak manfaaat yang baik bagi kesehatan
maupun kecantikan. Hal ini disebabkan dalam penelitian kandungan kafein
yang terdapat pada kopi sangat baik untuk kulit. Kopi bahkan limbah kopi
dipergunakan sebagai bahan dalam sejumlah scrub lulur untuk memberikan
efek kulit menjadi lembut sehingga, memiliki nutrisi yang baik untuk
melindungi kulit dari kerusakan akibat sinar matahari dan mencegah
kerusakan kolagen atau zat elastin yang menyebabkan keriput pada kulit.
Bahan kafein yang merupakan senyawa kimia alkaloid yang dikenal sebagai
trimetilsantin dengan rumus molekul C8H10N4O2. Jumlah kandungan kafein
dalam ampas kopi adalah 1-1,5% (Dewi, 2012) . bubuk kopi juga
menghasilkan minyak antioksidan yang bersifat menghaluskan kulit (Dewi,
2012)

5

2.4 Pihak-pihak Yang Dapat Membantu Implementasi Gagasan
Gagasan yang diajukan dapat diimplementasikan dengan mendapat
bantuan dari pihak-pihak yang kompeten dalam bidangnya, pihak-pihak yang
dapat membantu dalam implementasi gagasan adalah sebagai berikut:
1. Pemerintah Indonesia khususnya Badan Pengawas Obat dan Makanan
(BPOM) mengeluarkan kebijakan-kebijakan tentang pelarangan
penggunaan microbeads dan menggantinya dengan bahan-bahan
alami seperti bubuk kopi
2. Perusahaan kosmetik sebagai produsen sadar akan memproduksi
kosmetik yang aman, baik bagi pengguna maupun bagi alam sekitar
3. Masyarakat sebagai pengguna produk kosmetik agar lebih sadar
bahaya yang ditimbulkan akibat microbeads
2.5 Langkah-langkah Strategis Untuk Implementasi Gagasan
Langkah-langkah strategis untuk implementasi gagasan tersebut
adalah sebagai berikut:
1. Melakukan pengawasan secara menyeluruh terhadap produk kosmetik
yang diproduksi
2. Sosialisasi kepada konsumen dan pemilik perusahaan mengenai
bahaya microbeads bagi lingkungan perairan
3. Sosialisasi yang berkelanjutan terhadap pihak-pihak yang dapat
membantu untuk implementasi gagasan.
4. Semua pihak yang terlibat dalam implementasi gagasan harus saling
berkoordinasi secara berkelanjutan.
Dengan langkah-langkah strategis tersebut, maka diharapkan
implementasi gagasan penggantian bahan microbeads dapat terlaksana
dengan benar, sehingga tidak ada lagi pencemaran perairan Indonesia

6

3. KESIMPULAN
3.1 Gagasan yang Diajukan
Kosmetik memang tidak bisa dilepaskan dari kehidupan manusia baik itu
pria maupun wanita, namun secara tidak sadar kosmetik yang kita gunakan
bisa membahayakan kehidupan lain seperti kehidupan biota perairan serta
menjaga keseimbangan lingkungan
Indonesia merupakan negara yang kaya akan bahan alam. Salah satunya
adalah kopi. Kopi sebagai pengganti microbeads sebagai media pembersih,
pengangkat sel-sel kulit mati pada tubuh , membantu membuang lapisan
teratas kulit, menghilangkan kotoran dan minyak. Kopi juga mempunyai
fungsi lain sebagai pembasmi jerawat. Selain itu pun, kopi juga mudah
didapatkan sehingga nanti akan mudah di implementasikan dalam skaa yang
besar
Berdasarkan hal tersebut Kami TIM PKM GT Universitas Muria
Kudus mempunyai gagasan yang dapat diterapkan Pemerintah Indonesia
untuk melarang penggunaan microbeads dan mengganti dengan bahan-bahan
alam yang mudah terdegradasi seperti bubuk kopi.
3.2 Teknik Implementasi Gagasan
Teknik implementasi yang akan digunakan untuk implementasi gagasan
tersebut adalah sebagai berikut
a.
b.
c.
d.

Identifikasi brand produk yang masih menggunakan microbeads dalam
setiap produk kosmetiknya
Pemetaan perusahaan percontohan yang akan nantinya akan diterapkan
bubuk kopi sebagai bahan alami pengganti microbeads
Koordinasi antar semua pihak tentang pembagian tugas secara detail dan
jelas.
Evaluasi yang berkelanjutan pada gagasan yang di Implementasikan
secara profesional

3.3 Prediksi yang Diperoleh
Dengan tercapainya implementasi gagasan yang diajukan dengan benar,
maka diharapkan akan meningkatkan kualitas perairan Indonesia, sehingga
menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia

7

DAFTAR PUSTAKA
Nsw Environment Protection Authority (Epa). 2016. Plastic Microbeads In
Products And The Environment. Sydney: Environment Protection Authority
National Geographic. 2016. Sekali Cuci Muka ada 94500 Microbeads yang Siap
Cemari
Laut.
Diakses
melalui
Http://Nationalgeographic.Co.Id/Berita/2016/07/Sekali-Cuci-Muka-Ada94-500-Microbeads-Yang-Siap-Cemari-Laut pada 25 Januari 2017
Burch, Louis W. 2016. Plastic Microbeads. Www.Conservationeducation.Org
860-236-5442
Hertina, Tiur Nur. 2013. Pemanfaatan Ampas Kedelai Putih Dan Ampas Kopi
Dengan Perbandingan Berbeda Dalam Pembuatan Lulur Tradisional
Untuk Perawatan Tubuh . e-Journal. Volume 02 Nomor 03 Tahun 2013,
edisi yudisium periode Oktober 2013, hal 70-77
Pardosi, Anthony Septian. 2016. Potensi dan Prospek Indonesia menuju Poros
Maritim. eJournal Ilmu Hubungan Internasional, 2016, 4 (1) 017-026

8

LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1 . Biodata Ketua dan Anggota
Biodata Ketua
A. Identitas Diri
1
2
3
4
5
6
7

Nama Lengkap (dengan gelar)
Jenis Kelamin
Program Studi
NIM/ NIDN
Tempat dan Tanggal Lahir
E-mail
Nomor Telepon/Hp
B. Riwayat Pendidikan

Nama
Institusi

SD
MI NU ALFalah

Ikhyari Fatati Noryana
Perempuan
Agroteknologi
201441036
Kudus, 08 September 1996
Ikhyari.fatati@gmail.com
085727775290

SMP
MI NU ALFalah

Jurusan
Tahun
MasukLulus

SMA
SMA 1 Bae Kudus
IPA

2002-2008

2008-2011

2011-2014

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata
dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-GT
Kudus, 3 Februari 2017
Pengusul

Ikhyari Fatati Noryana

9

Lampiran 1 . Biodata Ketua dan Anggota
Biodata Anggota 1
A. Identitas Diri
1
2
3
4
5
6
7

Nama Lengkap (dengan gelar)
Jenis Kelamin
Program Studi
NIM/ NIDN
Tempat dan Tanggal Lahir
E-mail
Nomor Telepon/Hp
B. Riwayat Pendidikan

Nama
Institusi

Riza Ramadhani
Laki-Laki
Agroteknologi
201441013
Jepara, 16 November 1995
erpangkatdua@gmail.com
08969376565

SD

SMP

SDN Mayong
Lor 1

SMP 1
Mayong

Jurusan
Tahun
MasukLulus

SMA
SMA
Muhammadiyah
Mayong
IPA

2002-2008

2008-2011

2011-2014

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata
dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-GT
Kudus, 3 Februari 2017
Pengusul

Riza Ramadhani

10

Lampiran 1 . Biodata Ketua dan Anggota
Biodata Anggota 2
B. Identitas Diri
1
2
3
4
5
6
7

Nama Lengkap (dengan gelar)
Jenis Kelamin
Program Studi
NIM/ NIDN
Tempat dan Tanggal Lahir
E-mail
Nomor Telepon/Hp
C. Riwayat Pendidikan

Ainur Umaroh
Perempuan
Agroteknologi
201541042
Pati, 14 September 1996
Ainur.umaroh18@gmail.com
08528933986

Nama
Institusi

SD
SDN 1
Kedungwinong

SMP
SMPN1
Sukolilo

SMA

Jurusan

-

-

IPA

Tahun
MasukLulus

2003-2009

2009-2012

2012-2015

SMAN 1 Kayen

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata
dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM-GT
Kudus, 3 Februari 2017
Pengusul

Ainur Umaroh

11

Lampiran 2 . Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas
Bidang Alokasi
No Nama/ NIM Program Studi
Uraian Tugas
Waktu
Ilmu
1.

Ikhyari
Fatati
Noryana
201441001

S1
Agroteknologi

Pertanian

20
minggu

Mengontrol
semua
kegiatan,
pembuat ide

2.

Riza
Ramadhani
201441013

S1
Agroteknologi

Pertanian

20
minggu

Menyusun
karya tulis

3.

Ainur
Umaroh
201541042

S1
Agroteknologi

Pertanian

20
minggu

Menganalisa
data

12

Lampiran 3. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana
YAYASAN PEMBINA UNIVERSITAS MURIA KUDUS
UNIVERSITAS MURIA KUDUS
Gondang Manis, Bae PO. BOX : 53 Telp. (0291)438229
Fax : (0291) 437198 E-mail : muria@umk.ac.id
Website : http://www.umk.ac.id
Kudus 59352
SURAT PERNYATAAN KETUA PELAKSANA
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama
: Ikhyari Fatati Noryana
NIM
: 201441036
Program Studi : Agroteknologi
Fakultas
: Pertanian
Dengan ini menyatakan bahwa proposal PKM Gagasan Tertulis saya dengan
judul: “Substitusi Bubuk Kopi Sebagai Pengganti Microbeads Dalam Produk
Kosmetik Menuju Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia” yang diusulkan untuk
tahun anggaran 2017 bersifat original dan belum pernah dibiayai oleh
lembaga atau sumber dana lain.
Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini,
maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku
dan mengembalikan seluruh biaya penelitian yang sudah diterima ke kas negara.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenarbenarnya.
Kudus, 3 Februari 2017
Mengetahui
Wakil Rektor
Bidang Kemahasiswaan

Yang menyatakan,
Ketua

(Rochmad Winarso ST,MT. )
NIS. 0610701000001138

(Ikhyari Fatati Noryana)
NIM. 201441036