masa perkembangan dan masa penjajahan (1)

MAKALAH
Masa Penjajahan dan Masa Kemerdekaan

Dosen
Dr. Moh Idris Tunru, M.Ag

Penyusun
Siti Marma Mopoliu

PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)
INTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) MANADO
1436/2017 M

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Meneliti sejarah bangsa Indonesia tidak akan lepas dari umat islam, baik dari
perjuangan melawan penjajah maupun dalam lapangan pendidikan. Melihat
kenyataan betapa bangsa Indonesia yang mayoritas beragama Islam mencapai

keberhasilan dengan berjuang secara tulus ikhlas mengabdikan diri untuk
kepentingan agamanya disamping mengadakan perlawanan militer.
Perlu diketahui bahwa sejarah pendidikan islam di Indonesia mencakup
fakta-fakta atau kejadian–kejadian yang berhubungan dengan pertumbuhan dan
perkembangan pendidikan islam di Indonesia, baik formal maupun non formal.
Yang dikaji melalui pendekatan metode oleh sebab itu pada setiap disiplin ilmu
jelas membutuhkan pendekatan metode yang bisa memberikan motivasi dan
mengaktualisasikan serta memfungsikan semua kemampuan kejiwaan yang
material, naluriah, dengan ditunjang kemampuan jasmaniah, sehingga benar-benar
akan mendapatkan apa yang telah diharapkan.
B. Rumusan masalah
1. Bagaimana sejarah masa penjajahan diindonesia?
2. Bagaimana pendidikan Islam masa penjajahan belanda dan jepang?
3. Bagaimana masa kemerdekaan diindonesia?
4. Bagaimana Pendidikan Islam Masa Kemerdekaan (Orde Lama, Orde
Baru, Reformasi) ?

BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah masa penjajahan di indonesia.

Penjajahan diindonesia sangat lama terjadi sebelum bangsa indonesia bisa
merdeka, bahkan sebelum indonesia dijajah oleh negara belanda ,jepang,
indonesia pernah dijajah oleh bangsa portugis, bukan hanya bangsa portugis yang
menjajah namun juga bangsa eropa lain seperti spanyol, mari kita menenengok
kebelakang bagaimana kejadian penjajahan diindonesia sehinggah salah satu
negara Asia tenggara ini mampu mencapai kemerdekaan.1
1. Masa portugis.
Bangsa portugis adalah bangsa yang pertama kali menguasai malaka,
bangsa Rival spanyol tersebut tiba di selat malaka pada tahun 1509,
dan menguasai malaka pada 10 agustus 1511 yang komplotannya
dipimpin oleh Alfonso de Alburqueque. Bangsa indonesia merasakan
kepahitan dan kesakitan setelah menguasai malaka bangsa portugis
lekas pergi dari madura hingga ternate.2 Bangsa indonesia tidak diam
mereka melakukan bermacam perlawanan terhadap portugis supaya
bisa meraih kemerdekaan namun kemerdekaan indonesia yang mereka
cita-citakan tidak bisa dikabulkan begitu saja tentu harus ada
perlawanan yang keras juga, dan salah satu pahlawan indonesia yang
betasal dari sunda kelapa yang sekarang m enjadi jakarta, namanya
fatahillah. Beliau berhasil membuat bangsa portugis kapok dan harus
1 H.A Abdullah dan Abdullah ally, sejarah pendidikan islam diindonesia, (Bandung : pustaka setia 1998), H20.

2 Hasbullah, sejarah pendidikan islam diindonesia, (Jakarta : Raja grafindo persada, 2001), H19.

mundur mengambil kembali sunda kelapa, dan beberapa saat
kemudian sunda kelapa diganti nama menjadi jayakarta.
2. Masa Spanyol
Tibanya portugis diindonesia membuat bangsa eropa lain bergerak
menjadi

keuntungan.

Bangsa

portugis

sangat

memusatkan

perhatiannya di ternate, dan spanyol sangat tertarik untuk bersekutu
dengan Tidore. Kemudian persaingan pun terjadi di daerah Maluku.

Spanyol memilih untuk membangun benteng di Tidore. Pembangunan
benteng membuat persaingan semakin memanas. Dan pada tahun
1527 adanya pertemuran antara kubu ternate dengan bantuan portugis
dan tidore dengan bantuan spanyol. Benteng yang dibangun bangsa
spanyol diambil alih oleh bangsa portugis. Dan pada tahun 1534
spanyol dan portugis menyepakati diadakan perjanjian saragosa,
diadakannya perjanjian saragosa karena kedua belah pihak menyadari
kerugian yang ditibukan sangat banyak akibat persaingan itu. Isi
perjanjian itu antara lain : 1.maluku menjadi daerah portugis untuk
berkegiatan, 2.spanyol harus meninggalkan portugis dan memusatkan
diri di Filipina. Akibat perjanjian ini portugis berambisi penuh untuk
menguasai kebijakan penuh dimaluku dan melakukan monopoli
perdagangan. Dan karena itu raja ternate menantang penuh kebijakan
bangsa rival spanyol tersebut.
3. Masa Belanda
Portugis mengakhirkan penjajahan di indonesia tahun 1602 setelah
bangsa Belanda masuk ke Indonesia.3 Di bawah kepemimpinan
Cornelius de Houtman Belanda berhasil masuk ke Indonesia melalui
Banten. Bangsa belanda berkeinginan untuk merampas dan menguasai
pasar rempah-rempah di indonesia dengan mendirikan VOC

(Verenigde Oostindische Compagnie) yang bertempat di Banten tahun
1602. Karena pada waktu itu pasar di Banten sadang mengalami
persaingan perdagangan Inggris dan Tionghoa, dan karen sebab itu
3 Hasbullah, Sejarah pendidikan islam diindonesia, (Jakarta : Raja grafindo persada, 2001), H9.

VOC pun dipindahkan ke Sulawesi Selatan. Di Sulawesi Selatan pula
VOC dilawan oleh Sultan Hasanddin. Beberapa kali berpindah tempat
kemudian VOC mendapatkan tempat di Yogyakarta.4 Di kota Jendral
Sudirman tersebut, VOC berjanji bahwa

Belanda mengakui

mangkubumi sebagai Sultan Hamengkubuwono dan pihak VOC
jugamenandatanganinya.
Akibat perjanjian tersebut kerajaan Mataram menjadi kasunan
Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta. Dan pada tanggal 1 Januari
1800 VOC dibubarkan setelah Belanda kalah dari Perancis.
Setelah itu penjajahan Belanda terus dilakukan dan sangat sadis, dan
pada waktu itu pihak Belanda memilih gubernur untuk jendral
Hindia Belanda yaitu Daendels. Pada masa pemerintahan Deandels,

rakyat

Indonesia

untuk

membuat

jalan

raya.

Tetapi

masa

pemerintahannya tidak berlangsung lama dan akhirnya Deandels
digantikan dengan Johannes van den Bosch. Ia melakukan sistem
tanam paksa (cultur stelsel). Dalam sistem ini setiap desa ahrus
memberikan sebagian tanahnya untuk ditanami komiditi ekspor

khususnya tebu, kopi dan nila. Hasil tanaman akan dijual ke
pemerintah kolonial.5
4. Masa Jepang
Pada akhirnya, setelah 350 tahun Kolonial Belanda menguasai
Indonesia, Belanda akhirnya menyerah tanpa syarat terhadap Jepang
melalui perjanjian Kalijati pada tanggal 8 maret 1942. Masa
kependudukan Jepang dimulai pada tahun 1942 dan berakhir pada
tanggal 17 Agustus 1945. Pada masa penjajahan negeri sakura
tersebut, mereka membentuk beberapa organisasi diantaranya PETA
(Pembela Tanah Air), Heiho (pasukan indonesia buatan Jepang), dan
Jawa Hokokai (pengganti Putera). Awalnya, kedatangan mereka

4 A.Timur Djaelani, peningkatan mutu pendidikan dan pembangunan perguruan agama, (Jakarta : dermaga, 1980), H20.
5 H.A Mustafa dan Abdullah ally, sejarah pendidikan islam indonesia, (Bandung : Pustaka setia, 1998), H15.

disambut gembira oleh bangsa indonesia.6 Tetapi kenyataannya,
mereka tidak jauh beda dengan negara penjajah lain, Jepang adalah
negara terkuat pada saat PERANG DUNIA 2 seperti Jerman dan
Italia. Jepang juga negara imperialis baru oleh sebab itu mereka
membutuhkan bahan-bahan mentah untuk kebutuhan industrinya dan

pasar untuk barang-barang industrinya. Oleh karena itu jelas tujuan
bangsa Jepang ke indonesia itu jelas untuk mendapatkan rempahrempah dan menanamkekuasaan di tanah air. Bangasa Jepang pernah
bersemboyan mereka mengatakan Indonesia merupakan saudara tua
tetapi semboyan itu hanya lah ucapan dan kedustaan mereka. Jepang
menjajah indonesia 2 tahun namun bangsa indonesia lebih menderita
dengan perilaku bejad dari bangsa Jepang.
B. Pendidikan Islam Masa Penjajahan Belanda
Pendidikan agama islam yang telah ada dipondok pesantren, masjid,
musholah, atau yang lainnya tidak membantu pemerintah belanda menjadi acuan
pada waktu itu.7 Dengan begitu mereka terapkan berbagai peraturan dan kebijakan
diantaranya:
a. Pada tahun 1882 pemeritah belanda membentuk suatu badan
khusus pendidikan islam yang mereka sebut priesterraden. Dari
nasihat badan inilah pada tahun 1902 pemerinatah belanda
mengeluarkan peraturan baru yang isinya bahwa orang yang
memberikn pengajaran atau pengajian agama islam harus terlebih
dahulu meminta izin kepda pemerintah belanda.
b. Tahun 1925 keluar lagi peraturan yang lebih ketat terhadap
pendidikan agama islam yaitu bahwa tidak semua orang (kiai)
boleh memberikan pelajaran mengaji terkecuali telah mendapat

semacam rekomendasi atau persetujuan pemerintah belanda.8

6 Suhardja Endang, UUD RI’45 dalam hubungannya dengan moral pancasila, (Bandung : ghalia indonesia, 1984), H29.
7 Yunus muhammad, sejarah pendidikan islam diindonesia, (Jakarta : Hidakarya, 1985), H5.
8 Zuhairin, sejarah pendidikan islam, (jakarta : 1995), H23.

c. Kemudian pada tahun 1932 keluar lagi peraturan yang isinya
berupa kewenangan untuk memberantas dan menutup madrasah
dan sekolah yang tidak ada izinya atau memberikan pelajaran yang
tidak disukai oleh pemerintah belanda yang disebut ordonasi
sekolah liar (wilde school ordonantie).
d. Tidak dapat dipungkiri bahwa pendidikan model barat membawa
arti positif bagi perkembangan pendidkan islam dan kemajuan
masyarakat terjajah.
Orang-orang pribumi yang belajar disekolah-sekolah belanda menjadi
mengenal sistem kelas, pemakaian meja dan bangku, metode belajr mengajar
modern, dan ilmu pengetahuan. Selain itu mereka juga mengenal surat kabar atau
majalah yang sangat bermanfaat untuk mengikuti perkembangan zaman.
Akhirnya dapat melahirkan muslim yang memiliki pola pikir dan wawasan
rasional. Pandangan rasionallah yang menjadi salah satu pendorong untuk

mengadakan pembaharuan diberbagai bidang, diantarnya adalah perubahan
dibidang kegamaan.9
C. Masa kemerdekaan diindonesia.
Pada hari Jumat tanggal 17 Agustus 1945 tepat pukul 10.00 WIB di
Pegangsaan Timur No.56 Jakarta dibacakan teks Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia oleh Ir. Soekarno didampingi Drs. Moh. Hatta dan dilanjutkan dengan
pengibaran bendera merah putih oleh S. Suhud dan Cudanco Latief
Hendradiningrat dan diiringi dengan nyanyian lagu Indonesia Raya dan diteruskan
oleh sambutan Walikota Suwiryo dan Dr. Mawardi. Setelah upacara selesai
masing-masing meninggalkan tempat. Proklamasi berlangsung secara sederhana,
namun penuh khidmat dan dihadiri oleh ±1.000 orang terdiri dari para pemimpin
bangsa, kelompok pemuda para pejuang dan rakyat yang mengetahui peristiwa
tersebut.
Pernyataan proklamasi memiliki arti yang sangat penting bagi bangsa
Indonesia.

Proklamasi

merupakan


titik

puncak

perjuangan

pergerakan

kemerdekaan, lepas dari belenggu penjajahan asing dan lainnya Negara Kesatuan
9 Saidi ridwan, pemuda islam dalam dinamika politik bangsa 1925-1984, (Jakarta :rajawali, 1984),H18.

Republik Indonesia.10 Dengan proklamasi, bangsa Indonesia dapat menentukan
hidupnya sendiri sesuai dengan harkat dan martabat, serta sendi-sendi kehidupan
bangsa Indonesia. Dengan demikian proklamasi membawa perubahan yang besar
dalam kehidupan bangsa Indonesia.
D. Pendidikan Pada Masa Kemerdekaan (Orde Lama).
Penyelenggaraan pendidikan agama mendapat perhatikan serius dari
pemerintah setelah Indonesia merdeka, baik di sekolah negeri maupun swasta.
Usaha untuk itu dimulai dengan memberikan bantuan terhadap lembaga
tersebut sebagaimana yang dianjurkan oleh Badan Pekerja Komite Nasional
Pusat (BPKNP) tanggal 27 Desember 1945, yang menyebutkan bahwa :
Madrasah dan pesantren pada hakekatnya adalah satu alat dan sumber
pendidian dan pencerdasan rakyat jelata yang sudah berurat berakar dalam
masyarakat Indonesia umumnya, hendaklah pula mendapat perhatian dan
bantuan nyata berupa tuntunan dan bantuan dari pemerintah.11
Kenyataan ini timbul karena kesadaran umat Islam yang dalam, setelah
sekian lama mereka terpuruk di bawah kekuasaan penjajah.Sebab pada zaman
penjajahan Belanda pintu masuk pendidikan modern bagi umat Islam terbuka
secara sangat sempit. Dalam hal ini minimal ada dua hal yang menjadi
penyebabnya, yaitu :
1) Sikap dan kebijaksanaan pemerintah kolonial yang amat diskriminatif
terhadap kaum muslimin.
2) Politik

non

kooperatif

para

ulama’

terhadap

Belanda

yang

memfatwakan bahwa ikut serta dlam budaya Belanda, termasuk
pendidikan modernnya adalah suatu bentuk penyelewengan agama.
Setelah merdeka, pendidikan islam mendapat kedudukan yang sangat penting
dalam sistem pendidikan nasional.12 Di Sumatra, Mahmud Yunus sebagai
pemeriksa agama pada kantor pengajaran mengusulkan kepada kepala pengajaran
agar pendidikan agama disekolah-sekolah pemerintah ditetapkan dengan resmi

10 Prof. Dr. Sunanto Musyrifa, sejarah peradaban islam indonesia, (Jakarta : raja grafindo persada, 2005) H21.
11 Noer delier, administrasi islam diindoneisa, (jakrta : rajawali, 1984), H17
12 Karel A. Streenbink, pesantren madrasah sekolah, (jakarta : pustaka LP3ES, 1994), H10

dan guru-gurunya digaji seperti guru umum dan usul pun diterima. Selain itu
pendidikan agama disekolah juga mendapat tempat yang teratur, seksama, dan
penuh perhatian. Untuk itu dibentuk Departemen Agama pada tanggal 13
Desember 1946 yang bertugas mengurusi penyelenggaraan pendidikan agama
disekolah umum dan madrasah serta pesantren-pesantren.
E. Pendidikan Pada Masa Kemerdekaan (Orde Baru)
Pemerintahan memandang bahwa agama mempunyai kedudukan dan peranan
sangat penting dan strategis.13 Peran utama agama sebagai landasan spiritual,
moral dan etika dalam pembangunan nasional, agama juga berpengaruh untuk
membersihkan jiwa manusia dan kemakmuran rakyat, Agama sebagai sistem nilai
seharusnya dipahami dan diamalkan oleh setiap individu, warga dan masyarakat
hingga akhirnya dapat menjiwai kehidupan bangsa dan negara.

Prof. Ludjito menyebutkan permasalahan yang terjadi dalam Pendidikan
Agama Islam walaupun dari sistem pendidikan nasional cukup kuat, namun dalam
pelaksanaannya masih jauh dari yang diharapkan.14 Hal ini karena dipengaruhi
beberapa faktor, yaitu :
1) Kurangnya jumlah pelajaran agama di sekolah.
2) Metodologi pendidikan agama kurang tepat, Lebih menitik beratkan pada
aspek kognitif daripada aspek afektif.
3) Adanya

dikotomi

pendidikan,

meterogenitas

pengetahuan

dan

penghayatan peserta didik.
4) Perhatian dan kepedulian pemimpin sekolah dan guru terhadap pendidikan
agama kurang.
5) Kemampuan guru agama untuk menghubungkan dengan kehidupan
kurang.
6) Kurangnya penanaman nilai-nilai, tata krama dalam Pendidikan Agama
Islam.
13 Nata abudin, tokoh-tokoh pembaharuan islam diindonesia, (jakarta : raja grafindo persada, 2005) H21.
14 Said muhammad dan Affan judiman, mendidik dari zaman kezaman, (Bandung : jemars, 1987) H12.

Apabila kita berbicara mengenai pendidikan Islam maka kita akan
membicarakan mengenai pesantren dan madrasah. Menurut para pakar
pendidikan Islam bentuk pendidikan yang indigenous adalah pesantren yang
telah hidup dan berada di dalam budaya Indonesia sejak zaman prasejarah
yang kemudian dilanjutkan pada masa Hindu-Budha dan diteruskan pada
masa kebudayaan Islam.15 Madrasah adalah bentuk pendidikan klasikal yang
masuk ke Indonesia sejalan dengan arus modernisasi Islam.Pesantren yang
mempunyai pengertian archaic, juga mempunyai konotasi kemasyarakatan,
bahkan suatu kesatuan ekonomis dan mungkin pula politik selain daripada
suatu masyarakat pendidikan dengan nuansa agama. Madrasah juga lebih
berkonotasi kepada cara penyampaian ilmu maupun agama secara klasikal dan
lebih modern. Namun keduanya mempunyai kesamaan yaitu telah tumbuh dan
dimiliki oleh masyarakat sekitar terutama di daerah pedesaan karena pengaruh
historis.Oleh sebab itu pendidikan pesantren dan madrasah cenderung bersifat
tradisional dan ortodoks sungguh pun tidak selalu benar sebagaimana yang
kita lihat di dalam perkembangan pesantren modern seperti Pesantren
Tebuireng.
Pesantren dan madrasah adalah milik kebudayaan Indonesia. Dan oleh
karena pendidikan adalah sebenarnya merupakan gagasan kebudayaan, maka
mendidik berarti pula menggagas kebudayaan masa depan. Di sinilah letaknya
arti pesantren di dalam membangun kebudayaan masa depan. Seperti Malik
Fadjar mengatakan gelombang peradaban masa depan merupakan satu
kesatuand ari gejolak magma cultural dari dalam dan kekuatan globalisasi
yang menerjang dari luar. Kehidupan pesantren masa depan tidak terlepas dari
kedua gelombang peradaban ini. pendidikan pesantren akan survise dan
menjadi pendidikan alternatif dari masyarakat Indonesia apabila dia peka
terhadap gelombang peradaban tersebut.

15 Nugroho noto susanto, sejarah nasional indonesia, (jakarta : 1983), H24.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penjajahan diindonesia sangat lama terjadi sebelum bangsa indonesia bisa
merdeka, bahkan sebelum indonesia dijajah oleh negara belanda ,jepang,
indonesia pernah dijajah oleh bangsa portugis, bukan hanya bangsa portugis yang
menjajah namun juga bangsa eropa lain seperti spanyol, mari kita menenengok
kebelakang bagaimana kejadian penjajahan diindonesia sehinggah salah satu
negara Asia tenggara ini mampu mencapai kemerdekaan.
Pendidikan agama islam yang telah ada dipondok pesantren, masjid,
musholah, atau yang lainnya tidak membantu pemerintah belanda menjadi acuan
pada waktu itu. Orang-orang pribumi yang belajar disekolah-sekolah belanda
menjadi mengenal sistem kelas, pemakaian meja dan bangku, metode belajr
mengajar modern, dan ilmu pengetahuan.
Pada hari Jumat tanggal 17 Agustus 1945 tepat pukul 10.00 WIB di
Pegangsaan Timur No.56 Jakarta dibacakan teks Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia oleh Ir. Soekarno didampingi Drs. Moh. Hatta dan dilanjutkan dengan
pengibaran bendera merah putih oleh S. Suhud dan Cudanco Latief
Hendradiningrat dan diiringi dengan nyanyian lagu Indonesia Raya dan diteruskan
oleh sambutan Walikota Suwiryo dan Dr. Mawardi.
Penyelenggaraan pendidikan agama mendapat perhatikan serius dari
pemerintah setelah Indonesia merdeka, baik di sekolah negeri maupun swasta.
Usaha untuk itu dimulai dengan memberikan bantuan terhadap lembaga
tersebut sebagaimana yang dianjurkan oleh Badan Pekerja Komite Nasional
Pusat (BPKNP).

Pemerintahan memandang bahwa agama mempunyai kedudukan dan peranan
sangat penting dan strategis. Peran utama agama sebagai landasan spiritual, moral
dan etika dalam pembangunan nasional, agama juga berpengaruh untuk
membersihkan jiwa manusia dan kemakmuran rakyat.

DAFTAR PUSTAKA
H.A Abdullah dan Abdullah ally, sejarah pendidikan islam diindonesia,
(Bandung : pustaka setia 1998), H20.
Hasbullah, sejarah pendidikan islam diindonesia, (Jakarta : Raja grafindo
persada, 2001), H19.
Hasbullah, Sejarah pendidikan islam diindonesia, (Jakarta : Raja grafindo
persada, 2001), H9.
A.Timur Djaelani, peningkatan mutu pendidikan dan pembangunan
perguruan agama, (Jakarta : dermaga, 1980), H20.
H.A Mustafa dan Abdullah ally, sejarah pendidikan islam indonesia,
(Bandung : Pustaka setia, 1998), H15.
Suhardja Endang, UUD RI’45 dalam hubungannya dengan moral
pancasila, (Bandung : ghalia indonesia, 1984), H29.
Yunus muhammad, sejarah pendidikan islam diindonesia, (Jakarta :
Hidakarya, 1985), H5.
Zuhairin, sejarah pendidikan islam, (jakarta : 1995), H23.
Saidi ridwan, pemuda islam dalam dinamika politik bangsa 1925-1984,
(Jakarta :rajawali, 1984),H18.
Prof. Dr. Sunanto Musyrifa, sejarah peradaban islam indonesia, (Jakarta :
raja grafindo persada, 2005) H21.
Noer delier, administrasi islam diindoneisa, (jakrta : rajawali, 1984), H17
Karel A. Streenbink, pesantren madrasah sekolah, (jakarta : pustaka
LP3ES, 1994), H10
Nata abudin, tokoh-tokoh pembaharuan islam diindonesia, (jakarta : raja
grafindo persada, 2005) H21.
Said muhammad dan Affan judiman, mendidik dari zaman kezaman,
(Bandung : jemars, 1987) H12.
Nugroho noto susanto, sejarah nasional indonesia, (jakarta : 1983), H24.