Pengertian Media dan Pembelajaran Menurut
Pengertian Media Pembelajaran
Menurut Nugraha kata media berasal dari bahasa Latin medio yang berarti antara. Selain
itu, kata media merupakan bentuk jamak dari medium, yang berarti perantara atau pengantar
secara harfiah dan dapat diartikan sebagai alat komunikasi yang digunakan untuk membawa
informasi dari satu sumber kepada penerima. Jika dihubungkan dengan pembelajaran, media
dimaknai sebagai alat komunikasi yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk membawa
informasi berupa materi ajar dari pengajar kepada peserta didik sehingga peserta didik menjadi
lebih tertarik untuk mengikuti kegiatan pembelajaran.
Secara etimologi, kata media merupakan bentuk jamak dari medium, yang berasal dan
Bahasa Latin medius yang berarti tengah. Sedangkan dalam Bahasa Indonesia, kata medium
dapat diartikan sebagai antara atau sedang sehingga pengertian media dapat mengarah pada
sesuatu yang mengantar atau meneruskan informasi (pesan) antara sumber (pemberi pesan) dan
penerima pesan. Media dapat diartikan sebagai suatu bentuk dan saluran yang dapat digunakan
dalam suatu proses penyajian informasi.
Berikut ini beberapa pendapat para ahli komunikasi atau ahli bahasa tentang pengertian media
yaitu:
Orang, material, atau kejadian yang dapat menciptakan kondisi sehingga memungkinkan
siswa dapat memperoleh pengetahuan, keterapilan, dan sikap yang baru, dalam pengertian
meliputi buku, guru, dan lingkungan sekolah Saluran komunikasi yang digunakan untuk
menyampaikan pesan antara sumber (pemberi pesan) dengan penerima pesan (Blake dan
Horalsen dalam Latuheru, 1988:11)Komponen strategi penyampaian yang dapat dimuati pesan
yang akan disampaikan kepada pembelajar bisa berupa alat, bahan, dan orang (Degeng, 1989)
Media sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dan pengirim
pesan kepada penerima pesan, sehingga dapat merangsang pildran, perasaan, perhatian, dan
minat serta perhatian siswa sedemikian rupa, sehingga proses belajar mengajar berlangsung
dengan efektif dan efesien sesuai dengan yang diharapkan (Sadiman, dkk., 2002)Alat yang
secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi, yang terdiri antara lain buku, taperecorder, kaset, video kamera, video recorder, film, slide, foto, gambar, grafik, televisi, dan
komputer (Gagne dan Briggs dalam Arsyad, 2002)
Sedangkan pengertian pembelajaran yaitu “sesuatu yang dilakukan oleh siswa,bukan
dibuat untuk siswa. Pembelajaran pada dasarnya merupakan upaya pendidik untuk membantu
peserta didik melakukan kegiatan belajar” (Isjoni, 2009:14). Pembelajaran adalah kegiatan guru
secara terprogram dalam desain instruksional, untuk membuat siswa belajar secara aktif, yang
menekankan pada penyediaan sumber belajar (Dimyati & Mudjiono dalam Sagala, 2005),Dalam
UUSPN No.20 Tahun 2003 (dalam Sagala, 2005) menyebutkan “pembelajaran adalah proses
interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar”.
Pembelajaran adalah suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu
perubahan perilaku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu
sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Surya, 2004).
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran
adalah alat, bahan, atau teknik yang digunakan untuk menyampaikan informasi agar terjadi
interaksi edukatif antara pendidik dan peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar.
1. Fungsi Media Pembelajaran
Penggunaan media pembelajaran sangat diperlukan dalam proses belajar mengajar.
Menurut Nugraha”ada dua fungsi utama media pembelajaran yang perlu kita ketahui. Fungsi
pertama media adalah sebagai alat bantu pembelajaran, dan fungsi kedua adalah sebagai media
sumber belajar.”
Dari kedua fungsi utama yang telah dikemukakan di atas dapat ditelaah dalam penjelasan di
bawah ini :
Media pembelajaran sebagai alat bantu dalam pembelajaran
Dalam proses belajar mengajar, materi yang diberikan oleh guru atau pendidik sangat bervariasi.
Tingkat kesukaran materi yang disampaikan juga sangat bervariasi, ditambah lagi tingkat
pemahaman anak didik yang berbeda-beda. Oleh karena itu diperlukan alat bantu berupa media.
Dalam hal ini media pembelajaran berfungsi sebagai alat bantu untuk mempercepat proses
pemahaman anak didik terhadap materi yang diajarkan
Media pembelajaran sebagai sumber belajar
Sumber belajar merupakan segala sesuatu yang digunakan dalam proses belajar mengajar berupa
bahan atau materi yang dapat dijadikan acuan dan media merupakan salah satu diantaranya
sumber belajar tersebut .
Menurut Wayan (dalam http://ajangmulyadi.files.wordpress.com/, 2007) fungsi media dalam
proses pembelajaran adalah sebagai berikut:
1. Menyaksikan benda yang ada atau peristiwa yang terjadi pada masa lampau. Dengan
perantaraan gambar, potret, slide, film, video, atau media yang lain, siswa dapat
memperoleh gambaran yang nyata tentang benda/peristiwa sejarah.
2. Mengamati benda/peristiwa yang sukar dikunjungi, baik karena jaraknya jauh, berbahaya,
atau terlarang. Misalnya, video tentang kehidupan harimau di hutan, keadaan dan
kesibukan di pusat reaktor nuklir, dan sebagainya.
3. Memperoleh gambaran yang jelas tentang benda/hal-hal yang sukar diamati secara
langsung karena ukurannya yang tidak memungkinkan, baik karena terlalu besar atau
terlalu kecil. Misalnya dengan perantaraan paket siswa dapat memperoleh gambaran yang
jelas tentang bendungan dan kompleks pembangkit listrik, dengan slide dan film siswa
memperoleh gambaran tentang bakteri, amuba, dan sebaginya.
4. Mendengar suara yang sukar ditangkap dengan telinga secara langsung. Misalnya,
rekaman suara denyut jantung dan sebagainya.
5. Mengamati dengan teliti binatang-binatang yang sukar diamati secara langsung karena
sukar ditangkap. Dengan bantuan gambar, potret, slide, film atau video siswa dapat
mengamati berbagai macam serangga, burung hantu, kelelawar, dan sebagainya.
6. Mengamati peristiwa-peristiwa yang jarang terjadi atau berbahaya untuk didekati.
Dengan slide, film, atau video siswa dapat mengamati pelangi, gunung meletus,
pertempuran, dan sebagainya.
7. Mengamati dengan jelas benda-benda yang mudah rusak/sukar diawetkan. Dengan
menggunakan model/benda tiruan siswa dapat memperoleh gambaran yang jelas tentang
organ-organ tubuh manusia seperti jantung, paru-paru, alat pencernaan, dan sebagainya.
8. Dengan mudah membandingkan sesuatu. Dengan bantuan gambar, model atau foto siswa
dapat dengan mudah membandingkan dua benda yang berbeda sifat ukuran, warna, dan
sebagainya.
9. Dapat melihat secara cepat suatu proses yang berlangsung secara lambat. Dengan video,
proses perkembangan katak dari telur sampai menjadi katak dapat diamati hanya dalam
waktu beberapa menit. Bunga dari kuncup sampai mekar yang berlangsung beberapa
hari, dengan bantuan film dapat diamati hanya dalam beberapa detik.
10. Dapat melihat secara lambat gerakan-gerakan yang berlangsung secara cepat. Dengan
bantuan film atau video, siswa dapat mengamati dengan jelas gaya lompat tinggi, teknik
loncat indah, yang disajikan secara lambat atau pada saat tertentu dihentikan.
11. Mengamati gerakan-gerakan mesin/alat yang sukar diamati secara langsung. Dengan film
atau video dapat dengan mudah siswa mengamati jalannya mesin 4 tak, 2 tak, dan
sebagainya.
12. Melihat bagian-bagian yang tersembunyi dari sutau alat. Dengan diagram, bagan, model,
siswa dapat mengamati bagian mesin yang sukar diamati secara langsung.
13. Melihat ringkasan dari suatu rangkaian pengamatan yang panjang/lama. Setelah siswa
melihat proses penggilingan tebu atau di pabrik gula, kemudian dapat mengamati secara
ringkas proses penggilingan tebu yang disajikan dengan menggunakan film atau video
(memantapkan hasil pengamatan).
14. Dapat menjangkau audien yang besar jumlahnya dan mengamati suatu obyek secara
serempak. Dengan siaran radio atau televisi ratusan bahkan ribuan mahasiswa dapat
mengikuti kuliah yang disajikan seorang profesor dalam waktu yang sama.
15. Dapat belajar sesuai dengan kemampuan, minat, dan temponya masing-masing. Dengan
modul atau pengajaran berprograma, siswa dapat belajar sesuai dengankemampuan,
kesempatan, dan kecepatan masing-masing.
1. Macam-Macam Media Pembelajaran
Seels & Glasgow (dalam Arsyad, 2002) menyimpulkan “dari segi perkembangan teknologi,
media pembelajaran dapat dikelompokkan menjadi dua kategori luas, yaitu pilihan media
tradisional dan pilihan media teknologi mutakhir”. Dijelaskan lebih lanjut bahwa pilihan media
tradisional dapat dibedakan menjadi:
Visual diam yang diproyeksikan, misal proyeksi opaque (tak tembus pandang), proyeksi
overhead, slides, dan filmstrips.
Visual yang tidak diproyeksikan, misal gambar, poster, foto, charts, grafik, diagram,
pemaran, papan info.
1. Penyajian multimedia, misal slide plus suara (tape), multi-image.
2. Visual dinamis yang diproyeksikan, misal film, televisi, video.
3. Cetak, misal buku teks, modul, teks terprogram, workbook, majalah ilmiah/berkala,
lembaran lepas (hand-out).
4. Permainan, misal teka-teki, simulasi, permainan papan.
5. Realia, misal model, specimen (contoh), manipulatif (peta, boneka).
Sedangkan pilihan media teknologi mutakhir dibedakan menjadi:
1. Media berbasis telekomunikasi, misal teleconference, kuliah jarak jauh.
2. Media berbasis mikroprosesor, misal computer-assistted instruction, permainan
komputer, sistem tutor intelejen, interaktif, hypermedia, dan compact (video) disc.
Rudy Bretz (1971) menyebutkan sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Media audio
Media cetak
Media visual diam
Media visual gerak
Media audio semi gerak
Media visual semi gerak
Media audio visual diam
Media audio visual gerak
Anderson (1976) menggolongkan menjadi 10 media sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
Audio, seperti kaset audio, siaran radio, CD, telepon
Cetak, seperti buku pelajaran, modul, brosur, leaflet, gambar
Audio-cetak, seperti kaset audio yang dilengkapi bahan tertulis
Proyeksi visual diam, seperti Overhead transparansi (OHT), film bingkai (slide)
Proyeksi audio visual diam , seperti film bingkai slide bersuara
6. Visual gerak, seperti film bisu
7. Audio visual gerak, seperti film gerak bersuara, Video/VCD, Televisi
8. Obyek fisik, seperti Benda nyata, model, spesimen
9. Manusia dan lingkungan, seperti guru, pustakawan, laboran
10. Komputer, seperti CAI
Schramm (1985,) menggolongkan media berdasarkan kompleksnya suara, yaitu: media
kompleks (film, TV, Video/VCD,) dan media sederhana (slide, audio, transparansi, teks). Selain
itu menggolongkan media berdasarkan jangkauannya, yaitu media masal (liputannya luas dan
serentak / radio, televisi), media kelompok (liputannya seluas ruangan / kaset audio, video, OHP,
slide, dll), media individual (untuk perorangan / buku teks, telepon, CAI).
Henrich, menggolongkan macam-macam media sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Media yang tidak diproyeksikan
Media yang diproyeksikan
Media audio
Media video
Media berbasis komputer
Multi media kit. Media
Media pembelajaran merupakan komponen intruksional yang meliputi pesan, orang, dan
peralatan. Menurut Syaifulbahri Djamarah dan Aswan Zain “media merupakan wahana penyalur
informasi belajar atau informasi pesan”. Dalam perkembangannya media pembelajaran
mengikuti perkembangan teknologi. Berdasarkan perkembangan teknologi tersebut, media
pembelajaran dikelompokkan kedalam empat kelompok yaitu:
Media hasil teknologi cetak
Teknologi cetak adalah cara untuk menghasilkan atau menyampaikan materi, seperti buku dan
materi visual statis terutama melalui proses percetakan mekanis atau photografis. Kelompok
media hasil teknologi cetak antara lain: teks, grafik, foto atau representasi fotografik.
hasil teknologi audio visual
Teknologi audio visual adalah cara menyampaikan materi dengan menggunakan mesin-mesin
mekanis dan elektronis untuk menyajikan pesan-pesan audio visual. Penyajian pengajaran secara
audio visual jelas bercirikan pemakaian perangkat keras selama proses pembelajaran, seperti:
mesin proyektor film, tape recorder, proyektor visual yang lebar.
Media hasil teknologi yang berdasarkan komputer
Teknologi berbasis komputer merupakan cara menghasilkan atau menyampaikan materi dengan
menggunakan sumber-sumber yang berbasis micro-prosesor. Berbagai aplikasi teknologi
berbasis komputer dalampembelajaran ummumnya dikenal sebagai computer assisted
instruction. Aplikasi tersebut apabila dilihat dari cara penyajian dan tujuan yang ingin dicapai
meliputi tutorial, penyajian materi secara bertahap, drills end practice latihan untuk membantu
siswa menguasai materi yang telah dipelajari sebelumnya, permainan dan simulasi (latihan untuk
mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang baru dipelajari dan basis data (sumber
yang dapat membantu siswa menambahh informasi dan penegtahuan sesuai dengan keinginan
masing-masing ).
Media hasil gabungan teknologi cetak dan teknologi komputer
Teknologi gabungan adalah cara unntuk menghasilkan dan menyampaikan materi yang
menggabungkan pemakaian beberapa bentuk media yang dikendalikan komputer. Komputer
yang memiliki kemampuan yang hebat seperti jumlah random akses memori yang besar, hard
disk yang besar, dan monitor yang beresolusi tinggi ditambah dengan pararel (alat-alat
tambahan), seperti: video disk player, perangkat keras untuk bergabung dalam suatu jaringan dan
sistem audio.
1. Pengaruh Media Pembelajaran
Secara umum pengaruh media pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar yaitu :
1. Dapat meningkatkan daya pemahaman siswa terhadap materi yang diberikan oleh guru.
2. Dapat meningkatkan daya tarik siswa terhadap materi pelajaran yang diberikan.
3. Dapat membantu siswa untuk lebing mengembangkan pikirannya dalam memahami suatu
hal
Pemanfaatan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar perlu direncanakan dan
dirancang secara sistematik agar media pembelajaran itu efektif untuk digunakan dalam proses
belajar mengajar.
Menurut Nugraha kata media berasal dari bahasa Latin medio yang berarti antara. Selain
itu, kata media merupakan bentuk jamak dari medium, yang berarti perantara atau pengantar
secara harfiah dan dapat diartikan sebagai alat komunikasi yang digunakan untuk membawa
informasi dari satu sumber kepada penerima. Jika dihubungkan dengan pembelajaran, media
dimaknai sebagai alat komunikasi yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk membawa
informasi berupa materi ajar dari pengajar kepada peserta didik sehingga peserta didik menjadi
lebih tertarik untuk mengikuti kegiatan pembelajaran.
Secara etimologi, kata media merupakan bentuk jamak dari medium, yang berasal dan
Bahasa Latin medius yang berarti tengah. Sedangkan dalam Bahasa Indonesia, kata medium
dapat diartikan sebagai antara atau sedang sehingga pengertian media dapat mengarah pada
sesuatu yang mengantar atau meneruskan informasi (pesan) antara sumber (pemberi pesan) dan
penerima pesan. Media dapat diartikan sebagai suatu bentuk dan saluran yang dapat digunakan
dalam suatu proses penyajian informasi.
Berikut ini beberapa pendapat para ahli komunikasi atau ahli bahasa tentang pengertian media
yaitu:
Orang, material, atau kejadian yang dapat menciptakan kondisi sehingga memungkinkan
siswa dapat memperoleh pengetahuan, keterapilan, dan sikap yang baru, dalam pengertian
meliputi buku, guru, dan lingkungan sekolah Saluran komunikasi yang digunakan untuk
menyampaikan pesan antara sumber (pemberi pesan) dengan penerima pesan (Blake dan
Horalsen dalam Latuheru, 1988:11)Komponen strategi penyampaian yang dapat dimuati pesan
yang akan disampaikan kepada pembelajar bisa berupa alat, bahan, dan orang (Degeng, 1989)
Media sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dan pengirim
pesan kepada penerima pesan, sehingga dapat merangsang pildran, perasaan, perhatian, dan
minat serta perhatian siswa sedemikian rupa, sehingga proses belajar mengajar berlangsung
dengan efektif dan efesien sesuai dengan yang diharapkan (Sadiman, dkk., 2002)Alat yang
secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi, yang terdiri antara lain buku, taperecorder, kaset, video kamera, video recorder, film, slide, foto, gambar, grafik, televisi, dan
komputer (Gagne dan Briggs dalam Arsyad, 2002)
Sedangkan pengertian pembelajaran yaitu “sesuatu yang dilakukan oleh siswa,bukan
dibuat untuk siswa. Pembelajaran pada dasarnya merupakan upaya pendidik untuk membantu
peserta didik melakukan kegiatan belajar” (Isjoni, 2009:14). Pembelajaran adalah kegiatan guru
secara terprogram dalam desain instruksional, untuk membuat siswa belajar secara aktif, yang
menekankan pada penyediaan sumber belajar (Dimyati & Mudjiono dalam Sagala, 2005),Dalam
UUSPN No.20 Tahun 2003 (dalam Sagala, 2005) menyebutkan “pembelajaran adalah proses
interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar”.
Pembelajaran adalah suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu
perubahan perilaku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu itu
sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Surya, 2004).
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran
adalah alat, bahan, atau teknik yang digunakan untuk menyampaikan informasi agar terjadi
interaksi edukatif antara pendidik dan peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar.
1. Fungsi Media Pembelajaran
Penggunaan media pembelajaran sangat diperlukan dalam proses belajar mengajar.
Menurut Nugraha”ada dua fungsi utama media pembelajaran yang perlu kita ketahui. Fungsi
pertama media adalah sebagai alat bantu pembelajaran, dan fungsi kedua adalah sebagai media
sumber belajar.”
Dari kedua fungsi utama yang telah dikemukakan di atas dapat ditelaah dalam penjelasan di
bawah ini :
Media pembelajaran sebagai alat bantu dalam pembelajaran
Dalam proses belajar mengajar, materi yang diberikan oleh guru atau pendidik sangat bervariasi.
Tingkat kesukaran materi yang disampaikan juga sangat bervariasi, ditambah lagi tingkat
pemahaman anak didik yang berbeda-beda. Oleh karena itu diperlukan alat bantu berupa media.
Dalam hal ini media pembelajaran berfungsi sebagai alat bantu untuk mempercepat proses
pemahaman anak didik terhadap materi yang diajarkan
Media pembelajaran sebagai sumber belajar
Sumber belajar merupakan segala sesuatu yang digunakan dalam proses belajar mengajar berupa
bahan atau materi yang dapat dijadikan acuan dan media merupakan salah satu diantaranya
sumber belajar tersebut .
Menurut Wayan (dalam http://ajangmulyadi.files.wordpress.com/, 2007) fungsi media dalam
proses pembelajaran adalah sebagai berikut:
1. Menyaksikan benda yang ada atau peristiwa yang terjadi pada masa lampau. Dengan
perantaraan gambar, potret, slide, film, video, atau media yang lain, siswa dapat
memperoleh gambaran yang nyata tentang benda/peristiwa sejarah.
2. Mengamati benda/peristiwa yang sukar dikunjungi, baik karena jaraknya jauh, berbahaya,
atau terlarang. Misalnya, video tentang kehidupan harimau di hutan, keadaan dan
kesibukan di pusat reaktor nuklir, dan sebagainya.
3. Memperoleh gambaran yang jelas tentang benda/hal-hal yang sukar diamati secara
langsung karena ukurannya yang tidak memungkinkan, baik karena terlalu besar atau
terlalu kecil. Misalnya dengan perantaraan paket siswa dapat memperoleh gambaran yang
jelas tentang bendungan dan kompleks pembangkit listrik, dengan slide dan film siswa
memperoleh gambaran tentang bakteri, amuba, dan sebaginya.
4. Mendengar suara yang sukar ditangkap dengan telinga secara langsung. Misalnya,
rekaman suara denyut jantung dan sebagainya.
5. Mengamati dengan teliti binatang-binatang yang sukar diamati secara langsung karena
sukar ditangkap. Dengan bantuan gambar, potret, slide, film atau video siswa dapat
mengamati berbagai macam serangga, burung hantu, kelelawar, dan sebagainya.
6. Mengamati peristiwa-peristiwa yang jarang terjadi atau berbahaya untuk didekati.
Dengan slide, film, atau video siswa dapat mengamati pelangi, gunung meletus,
pertempuran, dan sebagainya.
7. Mengamati dengan jelas benda-benda yang mudah rusak/sukar diawetkan. Dengan
menggunakan model/benda tiruan siswa dapat memperoleh gambaran yang jelas tentang
organ-organ tubuh manusia seperti jantung, paru-paru, alat pencernaan, dan sebagainya.
8. Dengan mudah membandingkan sesuatu. Dengan bantuan gambar, model atau foto siswa
dapat dengan mudah membandingkan dua benda yang berbeda sifat ukuran, warna, dan
sebagainya.
9. Dapat melihat secara cepat suatu proses yang berlangsung secara lambat. Dengan video,
proses perkembangan katak dari telur sampai menjadi katak dapat diamati hanya dalam
waktu beberapa menit. Bunga dari kuncup sampai mekar yang berlangsung beberapa
hari, dengan bantuan film dapat diamati hanya dalam beberapa detik.
10. Dapat melihat secara lambat gerakan-gerakan yang berlangsung secara cepat. Dengan
bantuan film atau video, siswa dapat mengamati dengan jelas gaya lompat tinggi, teknik
loncat indah, yang disajikan secara lambat atau pada saat tertentu dihentikan.
11. Mengamati gerakan-gerakan mesin/alat yang sukar diamati secara langsung. Dengan film
atau video dapat dengan mudah siswa mengamati jalannya mesin 4 tak, 2 tak, dan
sebagainya.
12. Melihat bagian-bagian yang tersembunyi dari sutau alat. Dengan diagram, bagan, model,
siswa dapat mengamati bagian mesin yang sukar diamati secara langsung.
13. Melihat ringkasan dari suatu rangkaian pengamatan yang panjang/lama. Setelah siswa
melihat proses penggilingan tebu atau di pabrik gula, kemudian dapat mengamati secara
ringkas proses penggilingan tebu yang disajikan dengan menggunakan film atau video
(memantapkan hasil pengamatan).
14. Dapat menjangkau audien yang besar jumlahnya dan mengamati suatu obyek secara
serempak. Dengan siaran radio atau televisi ratusan bahkan ribuan mahasiswa dapat
mengikuti kuliah yang disajikan seorang profesor dalam waktu yang sama.
15. Dapat belajar sesuai dengan kemampuan, minat, dan temponya masing-masing. Dengan
modul atau pengajaran berprograma, siswa dapat belajar sesuai dengankemampuan,
kesempatan, dan kecepatan masing-masing.
1. Macam-Macam Media Pembelajaran
Seels & Glasgow (dalam Arsyad, 2002) menyimpulkan “dari segi perkembangan teknologi,
media pembelajaran dapat dikelompokkan menjadi dua kategori luas, yaitu pilihan media
tradisional dan pilihan media teknologi mutakhir”. Dijelaskan lebih lanjut bahwa pilihan media
tradisional dapat dibedakan menjadi:
Visual diam yang diproyeksikan, misal proyeksi opaque (tak tembus pandang), proyeksi
overhead, slides, dan filmstrips.
Visual yang tidak diproyeksikan, misal gambar, poster, foto, charts, grafik, diagram,
pemaran, papan info.
1. Penyajian multimedia, misal slide plus suara (tape), multi-image.
2. Visual dinamis yang diproyeksikan, misal film, televisi, video.
3. Cetak, misal buku teks, modul, teks terprogram, workbook, majalah ilmiah/berkala,
lembaran lepas (hand-out).
4. Permainan, misal teka-teki, simulasi, permainan papan.
5. Realia, misal model, specimen (contoh), manipulatif (peta, boneka).
Sedangkan pilihan media teknologi mutakhir dibedakan menjadi:
1. Media berbasis telekomunikasi, misal teleconference, kuliah jarak jauh.
2. Media berbasis mikroprosesor, misal computer-assistted instruction, permainan
komputer, sistem tutor intelejen, interaktif, hypermedia, dan compact (video) disc.
Rudy Bretz (1971) menyebutkan sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Media audio
Media cetak
Media visual diam
Media visual gerak
Media audio semi gerak
Media visual semi gerak
Media audio visual diam
Media audio visual gerak
Anderson (1976) menggolongkan menjadi 10 media sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
Audio, seperti kaset audio, siaran radio, CD, telepon
Cetak, seperti buku pelajaran, modul, brosur, leaflet, gambar
Audio-cetak, seperti kaset audio yang dilengkapi bahan tertulis
Proyeksi visual diam, seperti Overhead transparansi (OHT), film bingkai (slide)
Proyeksi audio visual diam , seperti film bingkai slide bersuara
6. Visual gerak, seperti film bisu
7. Audio visual gerak, seperti film gerak bersuara, Video/VCD, Televisi
8. Obyek fisik, seperti Benda nyata, model, spesimen
9. Manusia dan lingkungan, seperti guru, pustakawan, laboran
10. Komputer, seperti CAI
Schramm (1985,) menggolongkan media berdasarkan kompleksnya suara, yaitu: media
kompleks (film, TV, Video/VCD,) dan media sederhana (slide, audio, transparansi, teks). Selain
itu menggolongkan media berdasarkan jangkauannya, yaitu media masal (liputannya luas dan
serentak / radio, televisi), media kelompok (liputannya seluas ruangan / kaset audio, video, OHP,
slide, dll), media individual (untuk perorangan / buku teks, telepon, CAI).
Henrich, menggolongkan macam-macam media sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Media yang tidak diproyeksikan
Media yang diproyeksikan
Media audio
Media video
Media berbasis komputer
Multi media kit. Media
Media pembelajaran merupakan komponen intruksional yang meliputi pesan, orang, dan
peralatan. Menurut Syaifulbahri Djamarah dan Aswan Zain “media merupakan wahana penyalur
informasi belajar atau informasi pesan”. Dalam perkembangannya media pembelajaran
mengikuti perkembangan teknologi. Berdasarkan perkembangan teknologi tersebut, media
pembelajaran dikelompokkan kedalam empat kelompok yaitu:
Media hasil teknologi cetak
Teknologi cetak adalah cara untuk menghasilkan atau menyampaikan materi, seperti buku dan
materi visual statis terutama melalui proses percetakan mekanis atau photografis. Kelompok
media hasil teknologi cetak antara lain: teks, grafik, foto atau representasi fotografik.
hasil teknologi audio visual
Teknologi audio visual adalah cara menyampaikan materi dengan menggunakan mesin-mesin
mekanis dan elektronis untuk menyajikan pesan-pesan audio visual. Penyajian pengajaran secara
audio visual jelas bercirikan pemakaian perangkat keras selama proses pembelajaran, seperti:
mesin proyektor film, tape recorder, proyektor visual yang lebar.
Media hasil teknologi yang berdasarkan komputer
Teknologi berbasis komputer merupakan cara menghasilkan atau menyampaikan materi dengan
menggunakan sumber-sumber yang berbasis micro-prosesor. Berbagai aplikasi teknologi
berbasis komputer dalampembelajaran ummumnya dikenal sebagai computer assisted
instruction. Aplikasi tersebut apabila dilihat dari cara penyajian dan tujuan yang ingin dicapai
meliputi tutorial, penyajian materi secara bertahap, drills end practice latihan untuk membantu
siswa menguasai materi yang telah dipelajari sebelumnya, permainan dan simulasi (latihan untuk
mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang baru dipelajari dan basis data (sumber
yang dapat membantu siswa menambahh informasi dan penegtahuan sesuai dengan keinginan
masing-masing ).
Media hasil gabungan teknologi cetak dan teknologi komputer
Teknologi gabungan adalah cara unntuk menghasilkan dan menyampaikan materi yang
menggabungkan pemakaian beberapa bentuk media yang dikendalikan komputer. Komputer
yang memiliki kemampuan yang hebat seperti jumlah random akses memori yang besar, hard
disk yang besar, dan monitor yang beresolusi tinggi ditambah dengan pararel (alat-alat
tambahan), seperti: video disk player, perangkat keras untuk bergabung dalam suatu jaringan dan
sistem audio.
1. Pengaruh Media Pembelajaran
Secara umum pengaruh media pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar yaitu :
1. Dapat meningkatkan daya pemahaman siswa terhadap materi yang diberikan oleh guru.
2. Dapat meningkatkan daya tarik siswa terhadap materi pelajaran yang diberikan.
3. Dapat membantu siswa untuk lebing mengembangkan pikirannya dalam memahami suatu
hal
Pemanfaatan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar perlu direncanakan dan
dirancang secara sistematik agar media pembelajaran itu efektif untuk digunakan dalam proses
belajar mengajar.