Islam dan Problematika Ekonomi islam dalam

1

MAKALAH
Islam dan Problematika Ekonomi
Diajukan guna memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Prinsip-Prinsip Ekonomi Islam

Disusun Oleh:
Abdul Rouf
Dosen Pengampu:
Masruchin, M.E.I.

PRODI EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM BANI FATTAH (IAIBAFA)
TAMBAKBERAS JOMBANG
TAHUN 2015

2

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.
Agama disisi Allah merupakan berserah diri dengan bersungguh-sungguh
kepada Allah. Jika seseorang mengaku beragama Islam tetapi dia tidak mau
menyerahkan diri dengan sesungguhnya kepada Allah, maka belumlah dia
Islam, di karenakan dia belum menyerah atau tunduk. Penyerahan diri kepada
Allah lah yang akan membawa keselamatan dan kebahagiaan hidup bagi
manusia.
Islam adalah suatu sistem dan jalan hidup yang utuh dan terpadu (a
comprehensive way of life). Ia memberikan panduan yang dinamis dan lugas
terhadap semua aspek kehidupan, termasuk sektor bisnis dan transaksi
keuangan. Sangatlah tidak konsisten jika kita menerapkan syariat Islam hanya
dalam satu atau sebagian sisi saja dari kehidupan ini, misalnya dalam acara
ritual kelahiran bayi, pernikahan, dan pemakaman mayat, tetapi Islam kita
tinggalkan ketika berurusan dengan pembiayaan proyek, ekspor-impor,
perbankan, asuransi, dan pasar modal.1
Ekonomi juga menghadapi beberapa masalah atau menghadapi suatu
problematika

misalnya


dalam

pertumbuhan

ekonomi,

ketidakstabilan

perkembangan ekonomi, masalah pengangguran, masalah inflasi, dan
ketidakseimbangan neraca perdagangan dan pembayaran.

B. Rumusan Masalah
1

Muhammad Syafi’i Antonio, Bank syariah: dari teori ke peraktik (Jakarta: Gema Insani, 2009),

v.

3


Berdasarkan latar belakang yang telah penulis paparkan di atas, maka yang
menjadi rumusan masalah dalam penulisan ini adalah :
1. Apa makna dan cakupan islam ?
2. Apakah islam sebagai konsep dalam hidup dan kehidupan ?
3. Apa saja problem yang dihadapi dalam ekonomi ?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan ini adalah :
1. Untuk mengetahui makna dan cakupan islam.
2. Untuk mengetahui apakah islam sebagai konsep dalam hidup dan
kehidupan.
3. Untuk mengetahui problem yang dihadapi dalam ekonomi.

BAB II

4

PEMBAHASAN
A. Makna Islam
Islam adalah kata bahasa Arab yang terambil dari kata salima yang berarti

pencipta seluruh alam semesta, yakni Allah Swt. Dengan demikian, Islam
berarti penyerahan diri kepada Allah Swt.
Tegasnya, agama di sisi Allah ialah penyerahan diri yang sesungguhnya
kepada Allah. Jadi walaupun seseorang mengaku beragama islam, kalau dia
tidak menyerah yang sesungguhnya kepada Allah, belumlah dia islam, sebab
dia belum menyerah/tunduk. Penyerahan diri inilah yang akan membawa
keselamatan dan kebahagiaan hidup bagi manusia.2
Selanjutnya, Islam memandang bahwa di dunia ini hanyalah sebagian kecil
dari perjalanan kehidupan manusia, karena setelah kehidupan di dunia ini
masih ada lagi kehidupan akhirat yang kekal abadi. Namun demikian, nasib
seseorang di akhirat nanti sangat bergantung pada apa yang di kerjakannya di
dunia, sebagaimana sabda Nabi Muhammad Saw. al-dunya mazra’at alakhirat (dunia adalah ladang akhirat). Di sinilah letaknya peranan Islam
sebagai pedoman dan petunjuk hidup manusia di dunia. Islam memberikan
petunjuk mengenai bagaimana caranya menjalani kehidupan dengan benar agar
manusia dapat mencapai kebahagiaan yang didambakannya itu, baik di dunia
maupun di akhirat.3
B. Cakupan Islam
Agama Islam memiliki tiga aspek utama, yakni aspek aqidah, aspek
shariah dan aspek akhlaq. Aqidah disebut juga iman, sedangkan shariah adalah
Islam, dan akhlaq disebut juga ihsan. Aqidah menunjukan kebenaran Islam,

Shariah menunjukan keadilan Islam dan Akhlaq menunjukan keindahan Islam.
1. Aspek Aqidah
2

Adiwarman Karim, Bank Islam: Analisis fiqih dan keuangan (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada,
2008), 1.
3
Ibid., 1-2.

5

Kata Aqidah berasal dari bahasa arab ‘Aqad, yang berarti ikatan.
Menurut ahli bahasa, definisi Aqidah adalah sesuatu yang dengannya
dikatakan hati dan perasaan halus manusia atau yang dijadikan agama oleh
manusia dan dijadikannya pegangan. Jadi, akidah ini bagaikan ikatan
perjanjian yang kokoh yang tertanam jauh di dalam lubuk hati sanubari
manusia. Ia merupakan suatu bentuk pengakuan/persaksian secara sadar
mengenai keyakinan, keimanan, dan kepercayaan, bahwa ada suatu Zat
Yang Esa yang telah menciptakan seluruh alam ini beserta isinya. Zat ini
adalah Zat Yang Maha Kuasa, yang kepadanya bergantung segala sesuatu.

Zat ini pulalah yang memberi kehidupan di alam semesta, memeliharanya,
dan mematikannya. Dari Zat inilah semua yang ada berasal, kemudian Zat
ini pulalah semua yang ada akan kembali. Zat Yang Maha Esa dan Maha
Kuasa ini adalah Allah Swt.
2. Aspek shariah
Shariah adalah kata bahasa arab yang harfiahnya berarti jalan yang
ditempuh atau garis yang mestinya dilalui. Secara terminologi, definisi
shariah adalah peraturan-peraturan dan hukum yang telah digariskan oleh
Allah, atau telah digariskan pokok-pokoknya dan dibebankan kepada kaum
muslimin supaya mematuhinya, supaya shariah ini diambil oleh orang Islam
sebagai penghubung diantaranya, dengan Allah dan diantaranya dengan
manusia. Jadi singkatnya shariah itu berisi peraturan dan hukum-hukum,
yang menentukan garis hidup yang harus dilalui oleh seorang muslim.
Menurut ajaran Islam, syari’at itu berasal dari Allah. Sebab itu maka sumber
syari’at, sumber hukum dan sumber undang-undang datang dari Allah
sendiri, yang disampaikan kepada manusia dengan perantaraan rosul dan
termaktub di dalam kitab-kitab suci.4
3. Akhlaq
Akhlaq (etika) sering juga disebut ihsan (berasal dari kata bahasa arab
hasan, yang berarti baik). Definisi ihsan dinyatakan sendiri oleh nabi dalam

hadis berikut: ” ihsan adalah engkau beribadat kepada tuhanmu seolah4

Ibid, 7.

6

olah engkau melihatnya sendiri, kalaupun engkau tidak melihatnya, maka ia
melihatmu.“5 Dengan demikian, melalui ihsan seseorang akan selalu merasa
bahwa dirinya dilihat oleh Allah. Karena Allah mengetahui sekecil apapun
perbuatan yang dilakukan seseorang, walaupun dikerjakan di tempat
sembunyi. Bahkan Allah mengetahui segala pikiran dan lintasan-lintasan
hati mahluknya. Dengan kesadaran seperti ini maka orang mukmin akan
selalu terdorong untuk berprilaku yang baik, dan menjauhi prilaku buruk.
Kerena itu wajarlah jika akhlaq menjadi tujuan puncak dari diutusnya nabinabi, dan menjadi tolak ukur kualitas keberagamaan seseorang.
C. Islam Sebagai Satu Sistem Hidup (Way Of Life)
Ajaran Islam tidak hanya terbatas pada masalah hubungan pribadi antara
seorang individu dan penciptanya (hablun minallah), namun mencakup pula
masalah hubungan antar sesama manusia (hablum minannas), bahkan juga
hubungan antara manusia dengan makhluk lainnya termasuk alam dan
lingkungan. Jadi Islam adalah suatu cara hidup (way of life) yang membimbing

seluruh aspek kehidupan manusia.
Manusia adalah khalifah di bumi. Islam memandang bahwa bumi dengan
segala isinya merupakan amanah Allah kepada sang khalifah agar
dipergunakan sebaik-baiknya bagi kesejahteraan bersama. Dan untuk mencapai
tujuan suci ini, Allah memberikan petunjuk melalui para rosulnya. Segala
sesuatu yang dibutuhkan manusia baik Aqidah, Akhlaq, maupun Shariah.6
Sebagaimana yang telah dijelaskan di atas.
Shariah Islam sebagai suatu shariah yang dibawa oleh rosul terakhir,
mempunyai keunikan tersendiri. Shariah ini bukan saja menyeluruh atau
komprehensif, tetapi juga universal. Karakter istimewa ini diperlukan sebab
tidak akan ada shariah lain yang datang untuk menyempurnakannya.
Komprehensif berarti shariah Islam yang merangkum seluruh aspek
kehidupan, baik ritual (ibadah) maupun sosial (muamalah). Ibadah diperlukan
untuk menjaga ketaatan dan keharmonisan hubungan manusia dengan
5

Alhafid Abu Salamah.
Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah: dari teori ke peraktik (Jakarta: Gema insani, 2009),
3-4.
6


7

Khaliqnya. Ibadah juga merupakan sarana untuk mengingatkan secara kontinu
tugas manusia sebagai khalifah di muka bumi ini. Adapun muamalah
diturunkan untuk menjadi rules of the game atau aturan main manusia dalam
kehidupan sosial.7
Universal bermakna shariah Islam dapat diterapkan dalam setiap waktu dan
tempat sampai hari akhir nanti. Universalitas tampak jelas terutama pada
bidang muamalah. Selain mempunyai cakupan yang luas dan fleksibel,
muamalah tidak membeda-bedakan antara muslim dan non muslim.
D. Problem Yang Dihadapi Dalam Perekonomian
Pembicaraan dalam masalah ekonomi yang dimaksudkan adalah ekonomi
makro.

Beberapa

permasalahan

yang


yang

terpenting

dalam

suatu

perekonomian suatu negara atau negara yang sedang berkembang adalah
pertumbuhan ekonomi, ketidakstabilan kegiatan ekonomi, penganguran, inflasi
dan ketidak seimbangan neraca perdagangan serta neraca pembayaran. Hal
tersebut akan diuraikan di bawah ini.
1. Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi dapat diartikan sebagai perkembangan
kegiatan perekonomian yang menyebabkan bertambahnya jumlah barang
dan jasa yang diproduksi masyarakat. Masalah pertumbuhan ekonomi
merupakan

masalah


ekonomi

jangka

panjang.

Artinya,

selama

perekonomian suatu negara masih ada, masalah ini akan terus ada. Dari satu
periode ke periode lainnya kemampuan perekonomian dalam menghasilkan
barang dan jasa akan terus mengalami peningkatan dan perkembangan.
Peningkatan ini disebabkan oleh pertambahan faktor produksi, baik
kuantitas maupun kualitasnya. Selain itu investasi juga memegang peranan
yang sangat penting. Dengan meningkatnya investasi, jumlah modal juga
meningkat sehingga jumlah faktor produksi juga meningkat. Perkembangan
teknologi juga mendorong terjadinya pertumbuhan ekonomi. Teknologi
produksi yang makin maju menyebabkan jumlah produksi bertambah
7

Ibid., 4-5.

8

dengan sangat bayak. Selain itu, tenaga kerja juga bertambah seiring dengan
bertambahnya jumlah penduduk, pengalaman kerja dan pendidikan. Kondisi
yang diinginkan setiap negara adalah perekonomian selalu tumbuh dengan
tingkat pertumbuhan yang tinggi. Hal ini diperlukan agar negara tersebut
dapat mencapai tingkat sebagai negara makmur. Namun demikian harapan
tersebut sering kali tidak dapat dicapai oleh semua negara.8
2. Ketidakstabilan Perkembangan Ekonomi
Perekonomian tidak selalu berkembang secara teratur satu periode ke
periode lainnya. Perekonomian selalu mengalami kondisi naik-turun.
Adakalanya perekonomian berkembang dengan sangat pesat sehingga
menimbulkan kenaikan harga. Periode lainnya perekonomian mengalami
perlambatan dan mengalami kemerosotan serta berada di tingkat paling
rendah dibandingkan periode sebelumnya. Hal ini bisa diakibatkan oleh
kondisi perusahaan yang berada dalam perekonomian tersebut. Setiap
perusahaan mengalami naik turun kegiatan dalam jangka panjang yang
disebut konjungtur ( kenyataan yang berlaku dalam perekonomian yang
menunjukkan bahwa kegiatan ekonomi tidak berkembang secara teratur
tetapi mengalami kenaikan atau kemunduran yang selalu berubah dari waktu
ke waktu) atau siklus kegiatan perusahaan (business cycle).
3. Masalah Pengangguran
Faktor utama yang menyebabkan terjadinya suatu pengangguran
adalah kekurangan pengeluaran agregat. Pengangguran berdampak buruk
terhadap perekonomian dan individu yang mengalaminya. Dari segi individu
pengangguran menimbulkan berbagai masalah ekonomi dan sosial. Seorang
yang menganggur tidak memiliki pendapatan. Akibatnya ia tidak bisa
memenuhi kebutuhannya dan kebutuhan keluarganya. Hal ini bisa menjadi
tekanan bagi pelakunya dan bisa menimbulkan masalah sosial seperti
kejahatan dan pencurian atau bahkan pembunuhan. Dari segi ekonomi,
pengangguran menyebabkan rendahnya output yang bisa dihasilkan oleh
8

Ismail Nawawi, Ekonomi Islam: Perspektif Teori, Sistem dan Aspek Hukum, (Surabaya, CV.
Putra Media Nusantara, 2009), 18.

9

suatu perekonomian. Hal ini akan mengakibatkan sulit berkembangnya
perekonomian negara.
4. Masalah Inflasi
Inflasi adalah suatu proses kenaikan harga-harga yang berlaku dalam
suatu perekonomian. Setiap negara mengalami inflasi, namun dalam tingkat
yang berbeda-beda. Faktor-faktor yang menyebabkan inflasi adalah sebagai
berikut:9
a. Tingkat pengeluaran agregat yang melebihi kemampuan perusahaan
untuk menghasilkan barang dan jasa.
b. Tuntutan kenaikan upah dari bekerja.
c. Kenaikan harga barang impor.
d. Penambahan penawaran uang.
e. Kekacauan politik dan ekonomi.
5. Ketidakseimbangan Neraca Perdagangan dan Pembayaran
Negara-negara di dunia saat ini umumnya menganut perekonomian
terbuka, artinya setiap negara memiliki hubungan ekonomi dengan negara
lain. Hubungan ekonomi ini terutama dilakukan dengan kegiatan eksporimpor. Seperti banyak diyakini oleh ahli ekonomi bahwa kegiatan
perdagangan luar negeri memiliki beberapa keuntungan bagi negara yang
melakukannya.
Namun demikian harus tetap diwaspadai efek negative dari hubungan
perdagangan ini, yaitu defisit neraca pembayaran. Neraca pembayaran
adalah suatu ringkasan transaksi yang menunjukan aliran pembayaran dari
negara lain ke dalam negeri dan dari dalam negeri ke negara-negara lain
dalam satu tahun tertentu. Defisit neraca pembayaran menimbulkan
beberapa efek buruk terhadap kegiatan dan kestabilan ekonomi suatu negara.
Defisit sebagai akibat impor yang berlebihan akan mengakibatkan
penurunan dalam kegiatan ekonomi dalam negeri karena konsumen
mengganti barang yang diproduksi di dalam negeri dengan barang impor.
Akibat
9

Ibid, 20.

selanjutnya

adalah

meningkatnya

harga

valuta

asing

dan

10

menyebabkan harga barang yang diimpor semakin mahal. Hal ini akan
mengurangi kegairahan pengusaha dalam negeri untuk melakukan investasi
dan membangun usaha baru.10

BAB III
PENUTUP
10

Ibid, 21-22

11

A. Kesimpulan
Setelah penulis menyelesaikan hasil dan pembahasan di atas, maka penulis
mengambil simpulan sebagai berikut:
1.

Islam adalah kata bahasa arab yang terambil dari kata salima yang berarti
selamat, damai, tunduk, pasrah dan berserah diri. Islam memandang
bahwa hidup manusia di dunia ini hanyalah sebagian kecil dari perjalanan
kehidupan manusia, karena setelah kehidupan di dunia ini masih ada lagi
kehidupan akhirat yang kekal abadi.

2.

Islam mempunyai tiga aspek utama yakni aspek aqidah, aspek shariah dan
aspek akhlaq. Aqidah disebut juga iman, sedangkan Shariah adalah Islam,
dan Akhlaq disebut juga Ihsan. Aqidah menunjukkan kebenaran Islam,
Shariah menunjukan keadilan Islam, dan Akhlaq menunjukan keindahan
Islam.

3.

Ajaran Islam tidak hanya terbatas pada masalah hubungan pribadi antara
seorang individu dengan penciptanya (Hablun Minallah), tetapi juga
mencakup pula masalah hubungan antar sesama manusia (Hablum
minannas) bahkan juga hubungan antara manusia dengan mahluk lainnya
termasuk dengan alam dan lingkungan. Jadi, Islam adalah suatu cara hidup
(way of life) yang membimbing seluruh aspek kehidupan manusia.

4.

Adapun problem yang dihadapi dalam ekonomi adalah:
a. Pertumbuhan ekonomi.
b. Ketidakstabilan perkembangan ekonomi.
c. Masalah penganguran.
d. Masalah inflasi.
e. Ketidak seimbangan neraca perdagangan dan pembayaran.

DAFTAR PUSTAKA

12

Syafi’i Antonio, Muhammad, Bank syariah: Dari Teori ke Praktik. Jakarta: Gema
Insani, 2009.
Karim, Adiwarman, Bank islam: analisis fiqih dan keuangan. Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada, 2008.
Nawawi, Ismail, Ekonomi islam: Perspektif Teori, Sistem dan Aspek Hukum.
Surabaya CV: Putra Media Nusantara, 2009.