APLIKASI ROTARY KILN SEBAGAI TEKNOLOGI P
USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
JUDUL PROGRAM
APLIKASI “ROTARY KILN” SEBAGAI TEKNOLOGI PENGOLAHAN
LIMBAH B3 DI TELUK JAKARTA
BIDANG KEGIATAN:
PKM GAGASAN TERTULIS
Diusulkan oleh:
Miftakhul Ulumiah
Reny Rachmalia
Dini Rahayuning Mardika
Muhammad Shokhikhul Islam
Rodhiatul Ardiani
Ketua
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
141311133159
141311133110
141311133129
141311133119
141111087
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2014
Angkatan 2013
Angkatan 2013
Angkatan 2013
Angkatan 2013
Angkatan 2011
PENGESAHAN
l.Judul Kegiatan
2. Bidang Kegiatan
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap
b. NIM
c. Universitas
d. Alamat Rumah dan Telp/HP
e. AlamatEmail
4. Anggota Pelaksana Kegiatan
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar
b. NIDN
c. Alamat Rumah/Telepon
PKM- GAGASAN TERTI}L6
Aplikasi "Rotari Kiln" sebagai teknologi pengolahan
limbah 83 di Teluk Jakarta.
PKM.GT
Miftakhul Ulumiah
r4l3l I r33159
Airlangga
Ds. Banjaragung - Puri- Mojokerto/
08s606050013
mita9 5 everlast@ gmail.com
4 orang
Abdul Manan, S.Pi, M.Si
0017058002
Jl. Karang Klumprih Barat III no. 19 Surabaya/
08s7 33668888
6. Biaya Kegiatan Total
a. Dikti
b. Sumber lain
RpRp-
7. JangLa
- bulan
Waktu Pelaksanaan
Surabaya, 10 Maret 2014
Ketua Pelaksana Kegiatan
MM. l4l31lt33l59
I
1990021001
Dosen Pendamping
(Abdul Manan S.Pi. M.Si)
NrP. 19800517204312rc04
DAFTAR ISI
HALAMANJUDUL ..................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................................ii
DAFTAR ISI..............................................................................................................iii
RINGKASAN ............................................................................................................iv
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah ..........................................................................................1
Tujuan ......................................................................................................................2
Manfaat ....................................................................................................................2
GAGASAN
Kondisi Kekinian Pencetus Gagasan .......................................................................2
Solusi yang Pernah Ditawarkan...............................................................................3
Seberapa Jauh Kondisi Kekinian Pencetus Gagasan Dapat Diperbaiki Melalui
Gagasan yang Diajukan ...........................................................................................5
Pihak-Pihak yang Dipertimbangkan Dapat Membantu Mengimplementasikan
Gagasan....................................................................................................................5
KESIMPULAN
Gagasan yang Diajukan ...........................................................................................6
Teknik Implementasi yang akan Dilakukan ............................................................6
Prediksi Hasil yang akan Diperoleh ........................................................................6
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................8
LAMPIRAN-LAMPIRAN ........................................................................................v
iii
RINGKASAN
Indonesia memiliki luas lautan mencapai 3,5 juta km2 dan luas daratan mencapai 1,9
juta km2 . Ekosistem laut di Indonesia dihuni oleh ribuan spesies ikan dan terumbu karang
yang sangat berpotensi untuk menambah devisa negara di bidang pariwisata. Selain itu,
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) juga akan menerapkan konsep Blue
Economy untuk mengoptimalkan eksplorasi laut Indonesia.Persoalan penting yang harus
diperhatikan adalah terjaminnya pembangunan sektor kelautan dan perikanan yang
berlangsung secara berkelanjutan. Sebagaimana kesepakatan Konferensi Tingkat Tinggi
Bumi (Earth Summit) di Rio de Janeiro (Brazilia) tahun 1992.Perkembangan industri di
daerah DKI Jakarta dan sekitarnya telah berkembang cukup pesat. Peningkatan jumlah
industri ini akan selalu diikuti oleh pertambahan jumlah limbah, baik berupa limbah
padat, cair maupun gas. Limbah tersebut mengandung bahan kimia yang beracun dan
berbahaya (B3) dan masuk ke Teluk Jakarta melalui 13 DAS yang bermuara ke perairan
ini. Pada saat ini, terdapat sekitar lima juta jenis bahan kimia yang telah diidentifikasi dan
dikenal, 60.000 jenis diantaranya sudah dipergunakan dan ribuan jenis bahan kimia lain,
setiap tahun diperdagangkan secara bebas. Dampak tersebut berlawanan dengan konsep
pembangunan berkelanjutan. Oleh karena itu, perlu adanya langkah strategis untuk
mengolah limbah B3 agar tidak lagi mencemari perairan Teluk Jakarta dan
membahayakan kesehatan manusia. Menyikapi permasalahan di atas, kami menggagas
adanya aplikasi “Rotary Kiln” sebagai teknologi pengolahan limbah B3 di Teluk Jakarta
untuk mendukung penerapan Blue Economy di Indonesia.
iv
1
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Indonesia memiliki luas lautan yang jauh lebih luas dibanding luas daratan. Luas
lautan mencapai 3,5 juta km2 dan luas daratan mencapai 1,9 juta km2. Ekosistem laut di
Indonesia dihuni oleh ribuan spesies ikan dan terumbu karang yang sangat berpotensi untuk
menambah devisa negara di bidang pariwisata. Selain itu, Kementerian Kelautan dan
Perikanan (KKP) juga akan menerapkan konsep Blue Economy untuk mengoptimalkan
eksplorasi laut Indonesia.
Persoalan penting yang harus diperhatikan adalah terjaminnya pembangunan sektor
kelautan dan perikanan yang berlangsung secara berkelanjutan. Sebagaimana kesepakatan
Konferensi Tingkat Tinggi Bumi (Earth Summit) di Rio de Janeiro (Brazilia) tahun 1992,
World Commision on Enviromental and Development (WCED) memberikan pengertian
bahwa pembangunan berkelanjutan sebagai suatu kegiatan pengelolaan sumberdaya alam dan
lingkungannya guna memenuhi kebutuhan masa kini tanpa mengurangi kemampuan generasi
mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri.
Perkembangan industri di daerah DKI Jakarta dan sekitarnya telah berkembang cukup
pesat. Peningkatan jumlah industri ini akan selalu diikuti oleh pertambahan jumlah limbah,
baik berupa limbah padat, cair maupun gas. Limbah tersebut mengandung bahan kimia yang
beracun dan berbahaya (B3) dan masuk ke Teluk Jakarta melalui 13 DAS yang bermuara ke
perairan ini. Pada saat ini, terdapat sekitar lima juta jenis bahan kimia yang telah
diidentifikasi dan dikenal, 60.000 jenis diantaranya sudah dipergunakan dan ribuan jenis
bahan kimia lain, setiap tahun diperdagangkan secara bebas.
Definisi limbah B3 berdasarkan BAPEDAL (1995) adalah setiap bahan sisa (limbah)
suatu kegiatan proses produksi yang mengandung bahan berbahaya dan beracun (B3) karena
sifat (toxicity, flammability, reactivity, dan corrosivity) serta konsentrasi atau jumlahnya yang
baik secara langsung maupun tidak langsung dapat merusak, mencemarkan lingkungan, atau
membahayakan kesehatan manusia. Contoh limbah B3 adalah logam berat seperti Al, Cr, Cd,
Cu, Fe, Pb, Mn, Hg, dan Zn serta zat kimia seperti pestisida, sianida, sulfida, fenol dan
sebagainya. Limbah B3 tidak dapat didaur ulang kembali menjadi suatu produk yang
bermanfaat seperti limbah-limbah non B3 pada umumnya. Karena banyak terkandung zat-zat
racun yang berbahaya bagi kesehatan manusia.
Dampak tersebut berlawanan dengan konsep pembangunan berkelanjutan. Oleh
karena itu, perlu adanya langkah strategis untuk mengolah limbah B3 agar tidak lagi
mencemari perairan Teluk Jakarta dan membahayakan kesehatan manusia. Menyikapi
2
permasalahan di atas, kami menggagas adanya aplikasi “Rotary Kiln” sebagai teknologi
pengolahan limbah B3 di Teluk Jakarta untuk mendukung penerapan Blue Economy di
Indonesia.
Tujuan
a. Memberikan solusi atas permasalahan yang dapat menghambat penerapan Blue
Economy
b. Meningkatkan pola pikir masyarakat agar dapat mengembalikan ekosistem perairan
Teluk Jakarta yang bebas dari pencemaran limbah B3
c. Menciptakan terobosan baru untuk mempermudah terciptanya Blue Economy
Manfaat
a. Menciptakan teknologi yang lebih efisien dalam untuk mengatasi pencemaran limbah
B3
b. Mendukung penerapan Blue Economy di Indonesia
c. Menyelamatkan ekosistem perairan di Teluk Jakarta
GAGASAN
Kondisi Kekinian Pencetus Gagasan
Limbah industri dan banyaknya sampah yang masuk ke laut, membuat Teluk Jakarta
semakin tercemar. Hingga awal tahun 2013 limbah-limbah industri, termasuk sampah rumah
tangga banyak dibuang langsung ke sungai. Limbah dan sampah tersebut hanyut langsung ke
laut melalui 13 sungai yang ada di Jakarta. Kondisi tersebut diakui Kepala Badan Pengelola
Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Jakarta Utara, Iswardi. Buruknya pelaku industri dalam
membuat Rencana Kelola Lingkungan (RKL) dan Rencana Penataan Lingkungan (RPL) ikut
menambah pencemaran di teluk Jakarta.
Teluk Jakarta semakin parah setelah menanggung beban sampah yang besar setiap
hari. Dari 13 muara sungai yang berhulu di Teluk Jakarta, setiap hari menumpuk 161 ton
sampah yang memenuhi area seluas 514 kilomter persegi. Kadar COD (Chemical Oxygen
Demand) dan BOD (Biological Oxygen Demand) juga masih tinggi. Selain itu, ada industri
yang membuang limbahnya langsung ke laut.
3
Gambar 1. Kondisi ikan yang mati
(Sumber : Indonesia Maritime Institute’s Picture)
Ribuan jenis ikan mati terdampar di Teluk Jakarta. Ikan-ikan itu mati karena
pencemaran limbah B3 yang menyumbang sekitar 80% dari industri yang limbahnya
langsung dibuang ke laut. Pemandangan tersebut sangat mengerikan dan mengkhawatirkan
bagi nelayan, karena hasil tangkapan mereka berkurang hingga 30%. Pencemaran limbah B3
tersebut juga merusak Cagar Alam Muara Angke sampai Kepulauan Seribu. Selain itu,
sampah-sampah padat itu juga dapat membahayakan arus lalu lintas kapal laut.
Sumber pencemaran, selain berasal dari sampah umum, juga akibat kegiatan
pembuangan minyak dari perusahaan pengeboran lepas pantai serta kapal-kapal tanker.
Kawasan Teluk Jakarta dan Pulau Seribu memerlukan penyelamatan segera jika tidak ingin
masyarakat dan lingkungan di sekitarnya hancur. Pencemaran itu mengakibatkan
terancamnya potensi budidaya laut di Teluk Jakarta. Bahkan, potensi pariwisata di
Kepulauan Seribu juga terancam rusak akibat limbah B3 tersebut.
Solusi yang Pernah Ditawarkan
Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) DKI Jakarta mempunyai
wewenang untuk mengawasi industri-industri dalam penyusunan RKL serta RPL. Mereka
harus melaporkannya ke BPLHD DKI Jakarta dan laporan itu disebut laporan implementasi.
Laporan tentang limbah cair pihak industri harus melaporkannya setiap tiga bulan sekali
namun untuk limbah udara setiap enam bulan sekali.
Selain itu, pemerintah di tingkat nasional telah melakukan berbagai program namun
tidak efektif, seperti Program Nasional PROKASIH (Program Kali Bersih), Program Pantai
Lestari, Program Panati Bersih dan Indah, Program Bandar Indah dan Program Taman Lestari
dan lain sebagainya. Program-program tersebut sudah pernah dilaksanakan namun hasilnya
seolah-olah hilang begitu saja tanpa meninggalkan bekas. Perairan di tepi pantai Teluk
Jakarta pun tetap berwarna hitam atau hijau pekat dan di sekitar pantai masih dipenuhi
sampah.
4
Seberapa Jauh Kondisi Kekinian Pencetus Gagasan Dapat Diperbaiki Melalui Gagasan
yang Diajukan
Melihat usaha yang telah diterapkan oleh Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah
(BPLHD) DKI Jakarta dalam pengawasan dan penyusunan RKL serta RPL masih belum
memberikan solusi yang tepat bagi masyarakat di sekitar Teluk Jakarta, dimana satu sisi
BPLHD DKI Jakarta telah mengantisipasi Teluk Jakarta agar tetap terjaga dan terpelihara
dengan baik, akan tetapi aktualisasinya masih belum maksimal dan kandungan limbah B3
juga masih terdapat di dalam perairan Teluk Jakarta. Oleh karena itu, kami mencoba untuk
menggagas sebuah aplikasi “Rotary Kiln” sebagai teknologi pengolahan limbah B3 di Teluk
Jakarta.
Teknologi “Rotary Kiln” merupakan teknologi pengolahan limbah B3 yang cukup
menarik. Karena teknologi ini dapat mengubah limbah padat yang kasat mata menjadi bentuk
gas yang tidak kasat mata. Proses ini menghasilkan energi dalam bentuk panas. Teknologi
yang ditawarkan cukup ramah lingkungan karena menghasilkan emisi yang sangat rendah
dan dapat mengolah limbah jenis apapun dengan teknologi yang cukup terdepan.
Prinsip teknologinya dengan menggunakan sistem rotary kiln atau tungku berputar
untuk membakar limbah-limbah padat yang kemudian dicampur dengan oli bekas untuk
meningkatkan nilai kalornya. Proses pembakaran ini akan menghasilkan gas pada suhu yang
sangat tinggi mencapai 1000oC yang kemudian dikirim ke ruang pembakaran sekunder
dimana disini limbah cair disemprotkan untuk mengontrol suhunya hingga turun menjadi
sekitar 850oC. Setelah itu, gas panas ini kemudian disuplai ke boiler untuk memanaskan air
yang ada di dalamnya hingga menjadi uap. Uap yang dihasilkan ini kemudian dikeluarkan ke
udara bebas.
Keterangan :
1. Primary Burner
2. Secondary Burner
3. Boiler
4. Cerobong pembuangan
Gambar 2. Prinsip teknologi Rotary Kiln
5
Komponen dasar dari Rotary Kiln adalah gulungan baja ringan tahan api yang
tebalnya antara 15 sampai 30 mm. Berbentuk silinder dengan panjang 230 meter dan
berdiameter hingga 6 meter. Teknologi ini juga dilapisi oleh lapisan refraktori yang berguna
untuk melindungi gulungan baja dari suhu tinggi. Ketebalan lapisan refraktori ini sekitar 80300 mm.
Pihak-Pihak yang Dipertimbangkan Dapat Membantu Mengimplementasikan Gagasan
dan Uraian Peran atau Kontribusi Masing-Masing
Gagasan ini dapat terwujud melalui partisipasi aktif pihak-pihak berikut :
Pelaksana
Kontribusi
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Mengatur regulasi pembangunan secara
berkelanjutan
Kementerian Perindustrian
Mengatur regulasi permasalahan
perindustrian
Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah
(BPLHD)
Memberikan pengawasan terhadap
penyusunan RPL dan RKL
BPOL (Badan Penelitian dan Observasi
Laut)
Memberikan pengawasan dan pemantauan
terhadap kondisi perairan Teluk Jakarta
BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan
Teknologi)
Mensosialisasikan pengembangan industri
kreatif
Tabel 1.1 Pihak-pihak pembantu pengimplementasian
Langkah-Langkah Strategis yang Harus Dilakukan umtuk Mengimplementasi Gagasan
Pelaksanaan gagasan Rotary Kiln dapat berjalan baik apabila didukung oleh hal-hal
strategis sebagai berikut :
1.
Pengaturan regulasi oleh pemerintah untuk terwujudnya teknologi Rotary Kiln
2.
Pengaturan regulasi oleh Kementerian Kelautan untuk memberikan izin dan
pendampingan dalam mengeksplorasi perairan Teluk Jakarta
3.
Bekerja sama dengan BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi)
untuk merancang teknologi yang sesuai dengan kebutuhan dan ramah
lingkungan
4.
Mensosialisasikan rencana penerapan teknologi Rotary Kiln
6
5.
Adanya komitmen pemerintah untuk benar-benar menjalankan program
pembangunan secara berkelanjutan sesuai dengan konsep Blue Economy
KESIMPULAN
Gagasan yang Diajukan
Gagasan teknologi Rotary Kiln ini pada dasarnya merupakan sebuah ide untuk
mencari jalan keluar dalam problematika sektor kelautan dan perikanan di Indonesia. Dimana
pada tahun-tahun yang lalu bahkan sampai sekarang, bermunculan ide untuk menanganinya.
Satu diantaranya adalah terjaminnya pembangunan sektor kelautan dan perikanan yang
berlangsung secara berkelanjutan dan ramah lingkungan. Tetapi dalam konteks di Perairan
Teluk Jakarta, masih belum mampu untuk menerapkan ide tersebut. Teluk Jakarta memang
kaya akan sumber daya perikanan, tetapi masih ditemukan limbah B3 dalam perairan
tersebut. Dengan ini, kami mencoba untuk menerapkan Rotary Kiln sebagai teknologi
pengolahan limbah B3. Gagasan ini menjadi terobosan untuk menyelamatkan ekosistem
kelautan Indonesia serta menerapkan terwujudnya Blue Economy dalam proses pembangunan
sektor kelautan dan perikanan secara berkelanjutan.
Teknik Implementasi yang akan Dilakukan
Langkah-langkah dalam mewujudkan teknologi Rotary Kiln adalah :
1. Membuat sistematika dan konsep konstruksi teknologi Rotary Kiln
2. Membuat teknologi kontrol yang mampu mengontrol dan memberi pengawasan
terhadap pembuangan limbah-limbah industri
3. Memberikan sosialisasi kepada masyarakat sekitar Teluk Jakarta agar selalu
melindungi ekosistem perairan tersebut
Prediksi Hasil yang akan Diperoleh
Adanya teknologi Rotary Kiln diharapkan mampu mengatasi problem limbah B3 yang
ada di Teluk Jakarta serta menambah penghasilan masyarakat sekitar. Teknologi ini guna
mempermudah dalam pencapaian program Blue Economy dalam pembangunan secara
berkelanjutan. Konsep ini juga bermanfaat dalam meningkatkan penghasilan nelayan sekitar
yang hanya mengandalkan potensi perikanan Teluk Jakarta sebagai mata pencaharian mereka
sehari-hari. Dengan demikian, dampaknya akan terasa dalam masyarakat. Dan perubahan
terhadap ekosistem Teluk Jakarta akan semakin lebih baik.
7
DAFTAR PUSTAKA
A. Ilahude, Liasaputra. 1980. Pengkajian Fisika, Kimia, Biologi dan Geologi. Jakarta:
LON-LIPI.
Edward. 2003. Kandungan Zat Hara Fosfat dan Nitrat di Teluk Jakarta. Jakarta: Balai
Dinamika Laut Pusat Penelitian Oseanologi-LIPI.
Fauzi, Akhmad. 2006. Ekonomi Sumberdaya Alam dan Lingkungan. Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Umum.
G.W. Bryan. 1976. Effects of pollutants on Aquatic Organisms. Cambridge: Cambridge
University Press.
H. Palar. 1994. Pencemaran & Toksikologi Logam Berat. Jakarta: Rineka Cipta
Indonesia, Maritime Institute. 2010. Teluk Jakarta, Merintih Tertindih Polutan. Diambil
dari www.maritimeinstitute.go.id pada tanggal 23 November 2013.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata trktua dan Aagota
1.
Ketua
A. Identitas Diri
Miftakhul Ulumiah
J
NamaLenekao
Jenis Kelamin
Prosam Studi
4
NIM
14131 I 1331s9
5
Temoat dan Tanesal Lahir
Moiokerto,
6
E-mail
Nomer Telepon/HP
mita95everlast@prnail. com
I
2
7
8
Peremouan
Sl Budidava Perairan
13
Maret 1995
085606050013
Tanda Tangan
"l"\rr\q\'
Pendidikan
B.
Nama Institusi
SD
SDN
Banjaragung
m
SMP
SMA
Mts. A1Multazam
SMA Al-Multazam
IPA
Jurusan
Talrun.Masuk:Lulus
2047
?0I0
2013
C. Ptmekalah Seminnr llmi*h Oral Preserrtdtlot
NamaPertemuan Ilmiah/
Seminar
dalam 10 tahun terakhir
Waktu dan Tempat
Lampiran Aaggota
A. Identitas Diri
I
Nama Lenekap
Reny Rachmalia
2
Jenis Kelamin
Perempuan
.,
Proeram Studi
51 Budidaya Perairan
4
NIM
1413r 1133110
5
Temoat dan Taneeal Lahir
6
E-mail
Nomer Teleoon/HP
Kediri- 24 November 1994
Reny rachmalialT@xahoo.com
7
I
085649196668
Tanda Tangan
It.
lpr*
al Pendidikan
Nama Institusi
SD
SMP
SMPN 3
SDN Bringin
Peterongan
Jornb*ng
SMA
SMA Darul Ulum 2
Unggulan Jombang
IPA
Jurusan
20r0
2A07
Tahun Masuk-Lulus
2013
C. Penakrla'h I'eminnr Ilmiah Orcl Presentation
D.
No.
t
fi
dalam
LO
Jenis Penghargaan
talun tera
Institusi Pemberi
Penghargaan
Bendahara
Pondok Pesantren Darul
IKAPFDAR
Ulum
Tahun
2012
VI
Lampiran Arygott
A. Identitas Diri
I
Nama Lengkap
Dini Rahayuning Mardika
?
Jenis Kelamin
Perempuan
a
J
Program Studi
S1 Budidaya Perairan
4
NIM
14131
5
Tempat dan Tanssal Lahir
E-mail
lq[onegoro, 23 Agustus 1994
Nomer Telepon/FlP
Tanda Tangan
0857487n7A7
6
7
8
tt33t29
di ni. rahayunine
1
3
@fpk. unair. ac. id
IA-
Pendidika n
SD
MIM
Nama Institusi
19
Gunung Sari
Baureno
Boionesoro
SMP
SMA
SMPN 1
Baureno
Bojonegoro
SMAN l Baureno
Bojonegora
Jurusan
Tahqn Masuk-Lulus
2007
2010
IPA
2013
C, Pemxkalafr Seminar trmiah Oral Presentation
Nama Pertemuan Ilmiah/
Seminar
dalam 10 tahun terakhir
Institusi Pemberi
Penghargaan
vfl
Lampiran Anggota
A. Identitas Diri
I
Nama Lengkap
2
Jenis Kelamin
J
Program Studi
4
NIM
Muhammad Shokhikhul Islam
Laki-Iaki
S1 Budidaya Perairan
141311133119
5
Tempat dan Tansgal Lahir
Sidoario,21Juni 1995
6
E-mail
Nomer Telepon/FlP
shokhikhul i slam@gmail. com
a89773t1243
7
Tanda Tangan
8
It.
e{Y"
Pend idikan
Nama Institusi
SD
SDN
Pagerwojo
$idoario
1
SMP
SMPN 1
BuduranSidoarj
o
Jurusan
SMA
SMA Antartika
Sidoarjo
IPA
TahunMasukLulus
20a7
201A
2Al3
C. Pem*kalah Semlnarllmlah Oral Presentation
Nama Pertemuan Ilmiah /
Seminar
dalam 10 tahun terakhir
Institusi Pemberi
Penghargaan
vfit
LampiranArggota
A.
Identitas Diri
1411
1087
1
14
Aoril
1993
idikan
B.
SD
SDN
Wonosalam
Namalnstitusi
III
SMP
SMPN 1
Wonosalam
Jur'usan
TahunMasuk-Lulus
2405
SMA
SMAN Moioaeuns
IPA
2008
241,1
C. Pemakalah Semi*ar
ar $ml*h{ Oral Presentctian
No
D.
No.
NamaPertemuanllmiah
Seminar
I
JudulArtikelllmiah
WaktudanTempat
ndalam l0 tahunterakhir
JenisPenghargaan
lnstitusiPemberiPenghargaan
1
Mawapres ke-3
FPK
2.
Penerima Dana Hibah
DIKTI
Tahun
2012
2012
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adatah benar dan
{ryut dipecanggung jawabkan seeara hrrkum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian bisdata ini saya buat dEngnrt snbenarnya untuk msm€rluhi sarah saru
persyaratan dalam pengajuan Hibah
Surabaya, 10 Maret 2014
(Iv1iftakhul Ulumiah)
tx
Lampiran 2.Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas
No.
Nama / NIM
1.
Miftakhul
Ulumiah
141311133159
S1Budidaya
Perairan
Perikanan
&
Kelautan
2.
Reny
Rachmalia
141311133110
S1Budidaya
Perairan
Perikanan
&
Kelautan
3.
Dini
Rahayuning
Mahardika
141311133129
S1Budidaya
Perairan
Perikanan
&
Kelautan
Direktur
Bag.Manajemen
(Mengelola
sumber daya
manusia)
Muhammad
Shokhikhul
Islam
141311133119
S1Budidaya
Perairan
Perikanan
&
Kelautan
Direktur
Bag.Manajemen
(Mengelola
sumber daya
manusia)
4.
Bidang
Ilmu
Alokasi
Waktu
(jam/ming
gu)
Program
Studi
Uraian Tugas
Direktur Utama
(Mengelola
Perusahaan
Rotary Kiln)
Direktur
Bag.Keuangan
(Mengelola
Pengeluaran &
pemasukan
perusahaan
Rotari Kiln)
x
UNTVERSITAS AIRLANGGA
Kampus C Unair Mulyorejo Surabaya 60115 Telp. (031) 5929970,5922267, Fa:< (031)
Website : http://www.km.unair.ac.id ; e-mail : km@.unair.ac.id
STJRAT PERI\TYATAAI\
59ll4M
KETUA PENELITI/PELAKSANA
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Miftal:trul Ulumiah
Nama
NIM
14131 1 133159
Program Studi S1 Budidaya Perairan
Perikanan dan Kelautan
Fakultas
Dengan ini menyatakan bahwa usulan PKM-GT saya dengan judul:
Aplikasi "Rotary Kiln' Sebagai Teknologi Pengolahan Limbah
83 di Teluk
Jiak'arta, yang
diusulkan untuk tahun anggaran 20l4bersifat original dan belum pernah dibiayaioleh
lembaga atau sumber dana lain.
Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini, maka sayabersedia
dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan mengembalikanseluruh biaya
penelitian yang sudah diterima ke kas negara.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-benarnya.
Surabaya 10 Maret 2014
Yangmenyatakan,
Kemahasiswaan,
( Miftakhul Ulumiah )
966A2281990021001
14131 1 133 159
xt
JUDUL PROGRAM
APLIKASI “ROTARY KILN” SEBAGAI TEKNOLOGI PENGOLAHAN
LIMBAH B3 DI TELUK JAKARTA
BIDANG KEGIATAN:
PKM GAGASAN TERTULIS
Diusulkan oleh:
Miftakhul Ulumiah
Reny Rachmalia
Dini Rahayuning Mardika
Muhammad Shokhikhul Islam
Rodhiatul Ardiani
Ketua
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
141311133159
141311133110
141311133129
141311133119
141111087
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2014
Angkatan 2013
Angkatan 2013
Angkatan 2013
Angkatan 2013
Angkatan 2011
PENGESAHAN
l.Judul Kegiatan
2. Bidang Kegiatan
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap
b. NIM
c. Universitas
d. Alamat Rumah dan Telp/HP
e. AlamatEmail
4. Anggota Pelaksana Kegiatan
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar
b. NIDN
c. Alamat Rumah/Telepon
PKM- GAGASAN TERTI}L6
Aplikasi "Rotari Kiln" sebagai teknologi pengolahan
limbah 83 di Teluk Jakarta.
PKM.GT
Miftakhul Ulumiah
r4l3l I r33159
Airlangga
Ds. Banjaragung - Puri- Mojokerto/
08s606050013
mita9 5 everlast@ gmail.com
4 orang
Abdul Manan, S.Pi, M.Si
0017058002
Jl. Karang Klumprih Barat III no. 19 Surabaya/
08s7 33668888
6. Biaya Kegiatan Total
a. Dikti
b. Sumber lain
RpRp-
7. JangLa
- bulan
Waktu Pelaksanaan
Surabaya, 10 Maret 2014
Ketua Pelaksana Kegiatan
MM. l4l31lt33l59
I
1990021001
Dosen Pendamping
(Abdul Manan S.Pi. M.Si)
NrP. 19800517204312rc04
DAFTAR ISI
HALAMANJUDUL ..................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................................ii
DAFTAR ISI..............................................................................................................iii
RINGKASAN ............................................................................................................iv
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah ..........................................................................................1
Tujuan ......................................................................................................................2
Manfaat ....................................................................................................................2
GAGASAN
Kondisi Kekinian Pencetus Gagasan .......................................................................2
Solusi yang Pernah Ditawarkan...............................................................................3
Seberapa Jauh Kondisi Kekinian Pencetus Gagasan Dapat Diperbaiki Melalui
Gagasan yang Diajukan ...........................................................................................5
Pihak-Pihak yang Dipertimbangkan Dapat Membantu Mengimplementasikan
Gagasan....................................................................................................................5
KESIMPULAN
Gagasan yang Diajukan ...........................................................................................6
Teknik Implementasi yang akan Dilakukan ............................................................6
Prediksi Hasil yang akan Diperoleh ........................................................................6
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................8
LAMPIRAN-LAMPIRAN ........................................................................................v
iii
RINGKASAN
Indonesia memiliki luas lautan mencapai 3,5 juta km2 dan luas daratan mencapai 1,9
juta km2 . Ekosistem laut di Indonesia dihuni oleh ribuan spesies ikan dan terumbu karang
yang sangat berpotensi untuk menambah devisa negara di bidang pariwisata. Selain itu,
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) juga akan menerapkan konsep Blue
Economy untuk mengoptimalkan eksplorasi laut Indonesia.Persoalan penting yang harus
diperhatikan adalah terjaminnya pembangunan sektor kelautan dan perikanan yang
berlangsung secara berkelanjutan. Sebagaimana kesepakatan Konferensi Tingkat Tinggi
Bumi (Earth Summit) di Rio de Janeiro (Brazilia) tahun 1992.Perkembangan industri di
daerah DKI Jakarta dan sekitarnya telah berkembang cukup pesat. Peningkatan jumlah
industri ini akan selalu diikuti oleh pertambahan jumlah limbah, baik berupa limbah
padat, cair maupun gas. Limbah tersebut mengandung bahan kimia yang beracun dan
berbahaya (B3) dan masuk ke Teluk Jakarta melalui 13 DAS yang bermuara ke perairan
ini. Pada saat ini, terdapat sekitar lima juta jenis bahan kimia yang telah diidentifikasi dan
dikenal, 60.000 jenis diantaranya sudah dipergunakan dan ribuan jenis bahan kimia lain,
setiap tahun diperdagangkan secara bebas. Dampak tersebut berlawanan dengan konsep
pembangunan berkelanjutan. Oleh karena itu, perlu adanya langkah strategis untuk
mengolah limbah B3 agar tidak lagi mencemari perairan Teluk Jakarta dan
membahayakan kesehatan manusia. Menyikapi permasalahan di atas, kami menggagas
adanya aplikasi “Rotary Kiln” sebagai teknologi pengolahan limbah B3 di Teluk Jakarta
untuk mendukung penerapan Blue Economy di Indonesia.
iv
1
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Indonesia memiliki luas lautan yang jauh lebih luas dibanding luas daratan. Luas
lautan mencapai 3,5 juta km2 dan luas daratan mencapai 1,9 juta km2. Ekosistem laut di
Indonesia dihuni oleh ribuan spesies ikan dan terumbu karang yang sangat berpotensi untuk
menambah devisa negara di bidang pariwisata. Selain itu, Kementerian Kelautan dan
Perikanan (KKP) juga akan menerapkan konsep Blue Economy untuk mengoptimalkan
eksplorasi laut Indonesia.
Persoalan penting yang harus diperhatikan adalah terjaminnya pembangunan sektor
kelautan dan perikanan yang berlangsung secara berkelanjutan. Sebagaimana kesepakatan
Konferensi Tingkat Tinggi Bumi (Earth Summit) di Rio de Janeiro (Brazilia) tahun 1992,
World Commision on Enviromental and Development (WCED) memberikan pengertian
bahwa pembangunan berkelanjutan sebagai suatu kegiatan pengelolaan sumberdaya alam dan
lingkungannya guna memenuhi kebutuhan masa kini tanpa mengurangi kemampuan generasi
mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri.
Perkembangan industri di daerah DKI Jakarta dan sekitarnya telah berkembang cukup
pesat. Peningkatan jumlah industri ini akan selalu diikuti oleh pertambahan jumlah limbah,
baik berupa limbah padat, cair maupun gas. Limbah tersebut mengandung bahan kimia yang
beracun dan berbahaya (B3) dan masuk ke Teluk Jakarta melalui 13 DAS yang bermuara ke
perairan ini. Pada saat ini, terdapat sekitar lima juta jenis bahan kimia yang telah
diidentifikasi dan dikenal, 60.000 jenis diantaranya sudah dipergunakan dan ribuan jenis
bahan kimia lain, setiap tahun diperdagangkan secara bebas.
Definisi limbah B3 berdasarkan BAPEDAL (1995) adalah setiap bahan sisa (limbah)
suatu kegiatan proses produksi yang mengandung bahan berbahaya dan beracun (B3) karena
sifat (toxicity, flammability, reactivity, dan corrosivity) serta konsentrasi atau jumlahnya yang
baik secara langsung maupun tidak langsung dapat merusak, mencemarkan lingkungan, atau
membahayakan kesehatan manusia. Contoh limbah B3 adalah logam berat seperti Al, Cr, Cd,
Cu, Fe, Pb, Mn, Hg, dan Zn serta zat kimia seperti pestisida, sianida, sulfida, fenol dan
sebagainya. Limbah B3 tidak dapat didaur ulang kembali menjadi suatu produk yang
bermanfaat seperti limbah-limbah non B3 pada umumnya. Karena banyak terkandung zat-zat
racun yang berbahaya bagi kesehatan manusia.
Dampak tersebut berlawanan dengan konsep pembangunan berkelanjutan. Oleh
karena itu, perlu adanya langkah strategis untuk mengolah limbah B3 agar tidak lagi
mencemari perairan Teluk Jakarta dan membahayakan kesehatan manusia. Menyikapi
2
permasalahan di atas, kami menggagas adanya aplikasi “Rotary Kiln” sebagai teknologi
pengolahan limbah B3 di Teluk Jakarta untuk mendukung penerapan Blue Economy di
Indonesia.
Tujuan
a. Memberikan solusi atas permasalahan yang dapat menghambat penerapan Blue
Economy
b. Meningkatkan pola pikir masyarakat agar dapat mengembalikan ekosistem perairan
Teluk Jakarta yang bebas dari pencemaran limbah B3
c. Menciptakan terobosan baru untuk mempermudah terciptanya Blue Economy
Manfaat
a. Menciptakan teknologi yang lebih efisien dalam untuk mengatasi pencemaran limbah
B3
b. Mendukung penerapan Blue Economy di Indonesia
c. Menyelamatkan ekosistem perairan di Teluk Jakarta
GAGASAN
Kondisi Kekinian Pencetus Gagasan
Limbah industri dan banyaknya sampah yang masuk ke laut, membuat Teluk Jakarta
semakin tercemar. Hingga awal tahun 2013 limbah-limbah industri, termasuk sampah rumah
tangga banyak dibuang langsung ke sungai. Limbah dan sampah tersebut hanyut langsung ke
laut melalui 13 sungai yang ada di Jakarta. Kondisi tersebut diakui Kepala Badan Pengelola
Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Jakarta Utara, Iswardi. Buruknya pelaku industri dalam
membuat Rencana Kelola Lingkungan (RKL) dan Rencana Penataan Lingkungan (RPL) ikut
menambah pencemaran di teluk Jakarta.
Teluk Jakarta semakin parah setelah menanggung beban sampah yang besar setiap
hari. Dari 13 muara sungai yang berhulu di Teluk Jakarta, setiap hari menumpuk 161 ton
sampah yang memenuhi area seluas 514 kilomter persegi. Kadar COD (Chemical Oxygen
Demand) dan BOD (Biological Oxygen Demand) juga masih tinggi. Selain itu, ada industri
yang membuang limbahnya langsung ke laut.
3
Gambar 1. Kondisi ikan yang mati
(Sumber : Indonesia Maritime Institute’s Picture)
Ribuan jenis ikan mati terdampar di Teluk Jakarta. Ikan-ikan itu mati karena
pencemaran limbah B3 yang menyumbang sekitar 80% dari industri yang limbahnya
langsung dibuang ke laut. Pemandangan tersebut sangat mengerikan dan mengkhawatirkan
bagi nelayan, karena hasil tangkapan mereka berkurang hingga 30%. Pencemaran limbah B3
tersebut juga merusak Cagar Alam Muara Angke sampai Kepulauan Seribu. Selain itu,
sampah-sampah padat itu juga dapat membahayakan arus lalu lintas kapal laut.
Sumber pencemaran, selain berasal dari sampah umum, juga akibat kegiatan
pembuangan minyak dari perusahaan pengeboran lepas pantai serta kapal-kapal tanker.
Kawasan Teluk Jakarta dan Pulau Seribu memerlukan penyelamatan segera jika tidak ingin
masyarakat dan lingkungan di sekitarnya hancur. Pencemaran itu mengakibatkan
terancamnya potensi budidaya laut di Teluk Jakarta. Bahkan, potensi pariwisata di
Kepulauan Seribu juga terancam rusak akibat limbah B3 tersebut.
Solusi yang Pernah Ditawarkan
Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) DKI Jakarta mempunyai
wewenang untuk mengawasi industri-industri dalam penyusunan RKL serta RPL. Mereka
harus melaporkannya ke BPLHD DKI Jakarta dan laporan itu disebut laporan implementasi.
Laporan tentang limbah cair pihak industri harus melaporkannya setiap tiga bulan sekali
namun untuk limbah udara setiap enam bulan sekali.
Selain itu, pemerintah di tingkat nasional telah melakukan berbagai program namun
tidak efektif, seperti Program Nasional PROKASIH (Program Kali Bersih), Program Pantai
Lestari, Program Panati Bersih dan Indah, Program Bandar Indah dan Program Taman Lestari
dan lain sebagainya. Program-program tersebut sudah pernah dilaksanakan namun hasilnya
seolah-olah hilang begitu saja tanpa meninggalkan bekas. Perairan di tepi pantai Teluk
Jakarta pun tetap berwarna hitam atau hijau pekat dan di sekitar pantai masih dipenuhi
sampah.
4
Seberapa Jauh Kondisi Kekinian Pencetus Gagasan Dapat Diperbaiki Melalui Gagasan
yang Diajukan
Melihat usaha yang telah diterapkan oleh Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah
(BPLHD) DKI Jakarta dalam pengawasan dan penyusunan RKL serta RPL masih belum
memberikan solusi yang tepat bagi masyarakat di sekitar Teluk Jakarta, dimana satu sisi
BPLHD DKI Jakarta telah mengantisipasi Teluk Jakarta agar tetap terjaga dan terpelihara
dengan baik, akan tetapi aktualisasinya masih belum maksimal dan kandungan limbah B3
juga masih terdapat di dalam perairan Teluk Jakarta. Oleh karena itu, kami mencoba untuk
menggagas sebuah aplikasi “Rotary Kiln” sebagai teknologi pengolahan limbah B3 di Teluk
Jakarta.
Teknologi “Rotary Kiln” merupakan teknologi pengolahan limbah B3 yang cukup
menarik. Karena teknologi ini dapat mengubah limbah padat yang kasat mata menjadi bentuk
gas yang tidak kasat mata. Proses ini menghasilkan energi dalam bentuk panas. Teknologi
yang ditawarkan cukup ramah lingkungan karena menghasilkan emisi yang sangat rendah
dan dapat mengolah limbah jenis apapun dengan teknologi yang cukup terdepan.
Prinsip teknologinya dengan menggunakan sistem rotary kiln atau tungku berputar
untuk membakar limbah-limbah padat yang kemudian dicampur dengan oli bekas untuk
meningkatkan nilai kalornya. Proses pembakaran ini akan menghasilkan gas pada suhu yang
sangat tinggi mencapai 1000oC yang kemudian dikirim ke ruang pembakaran sekunder
dimana disini limbah cair disemprotkan untuk mengontrol suhunya hingga turun menjadi
sekitar 850oC. Setelah itu, gas panas ini kemudian disuplai ke boiler untuk memanaskan air
yang ada di dalamnya hingga menjadi uap. Uap yang dihasilkan ini kemudian dikeluarkan ke
udara bebas.
Keterangan :
1. Primary Burner
2. Secondary Burner
3. Boiler
4. Cerobong pembuangan
Gambar 2. Prinsip teknologi Rotary Kiln
5
Komponen dasar dari Rotary Kiln adalah gulungan baja ringan tahan api yang
tebalnya antara 15 sampai 30 mm. Berbentuk silinder dengan panjang 230 meter dan
berdiameter hingga 6 meter. Teknologi ini juga dilapisi oleh lapisan refraktori yang berguna
untuk melindungi gulungan baja dari suhu tinggi. Ketebalan lapisan refraktori ini sekitar 80300 mm.
Pihak-Pihak yang Dipertimbangkan Dapat Membantu Mengimplementasikan Gagasan
dan Uraian Peran atau Kontribusi Masing-Masing
Gagasan ini dapat terwujud melalui partisipasi aktif pihak-pihak berikut :
Pelaksana
Kontribusi
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Mengatur regulasi pembangunan secara
berkelanjutan
Kementerian Perindustrian
Mengatur regulasi permasalahan
perindustrian
Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah
(BPLHD)
Memberikan pengawasan terhadap
penyusunan RPL dan RKL
BPOL (Badan Penelitian dan Observasi
Laut)
Memberikan pengawasan dan pemantauan
terhadap kondisi perairan Teluk Jakarta
BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan
Teknologi)
Mensosialisasikan pengembangan industri
kreatif
Tabel 1.1 Pihak-pihak pembantu pengimplementasian
Langkah-Langkah Strategis yang Harus Dilakukan umtuk Mengimplementasi Gagasan
Pelaksanaan gagasan Rotary Kiln dapat berjalan baik apabila didukung oleh hal-hal
strategis sebagai berikut :
1.
Pengaturan regulasi oleh pemerintah untuk terwujudnya teknologi Rotary Kiln
2.
Pengaturan regulasi oleh Kementerian Kelautan untuk memberikan izin dan
pendampingan dalam mengeksplorasi perairan Teluk Jakarta
3.
Bekerja sama dengan BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi)
untuk merancang teknologi yang sesuai dengan kebutuhan dan ramah
lingkungan
4.
Mensosialisasikan rencana penerapan teknologi Rotary Kiln
6
5.
Adanya komitmen pemerintah untuk benar-benar menjalankan program
pembangunan secara berkelanjutan sesuai dengan konsep Blue Economy
KESIMPULAN
Gagasan yang Diajukan
Gagasan teknologi Rotary Kiln ini pada dasarnya merupakan sebuah ide untuk
mencari jalan keluar dalam problematika sektor kelautan dan perikanan di Indonesia. Dimana
pada tahun-tahun yang lalu bahkan sampai sekarang, bermunculan ide untuk menanganinya.
Satu diantaranya adalah terjaminnya pembangunan sektor kelautan dan perikanan yang
berlangsung secara berkelanjutan dan ramah lingkungan. Tetapi dalam konteks di Perairan
Teluk Jakarta, masih belum mampu untuk menerapkan ide tersebut. Teluk Jakarta memang
kaya akan sumber daya perikanan, tetapi masih ditemukan limbah B3 dalam perairan
tersebut. Dengan ini, kami mencoba untuk menerapkan Rotary Kiln sebagai teknologi
pengolahan limbah B3. Gagasan ini menjadi terobosan untuk menyelamatkan ekosistem
kelautan Indonesia serta menerapkan terwujudnya Blue Economy dalam proses pembangunan
sektor kelautan dan perikanan secara berkelanjutan.
Teknik Implementasi yang akan Dilakukan
Langkah-langkah dalam mewujudkan teknologi Rotary Kiln adalah :
1. Membuat sistematika dan konsep konstruksi teknologi Rotary Kiln
2. Membuat teknologi kontrol yang mampu mengontrol dan memberi pengawasan
terhadap pembuangan limbah-limbah industri
3. Memberikan sosialisasi kepada masyarakat sekitar Teluk Jakarta agar selalu
melindungi ekosistem perairan tersebut
Prediksi Hasil yang akan Diperoleh
Adanya teknologi Rotary Kiln diharapkan mampu mengatasi problem limbah B3 yang
ada di Teluk Jakarta serta menambah penghasilan masyarakat sekitar. Teknologi ini guna
mempermudah dalam pencapaian program Blue Economy dalam pembangunan secara
berkelanjutan. Konsep ini juga bermanfaat dalam meningkatkan penghasilan nelayan sekitar
yang hanya mengandalkan potensi perikanan Teluk Jakarta sebagai mata pencaharian mereka
sehari-hari. Dengan demikian, dampaknya akan terasa dalam masyarakat. Dan perubahan
terhadap ekosistem Teluk Jakarta akan semakin lebih baik.
7
DAFTAR PUSTAKA
A. Ilahude, Liasaputra. 1980. Pengkajian Fisika, Kimia, Biologi dan Geologi. Jakarta:
LON-LIPI.
Edward. 2003. Kandungan Zat Hara Fosfat dan Nitrat di Teluk Jakarta. Jakarta: Balai
Dinamika Laut Pusat Penelitian Oseanologi-LIPI.
Fauzi, Akhmad. 2006. Ekonomi Sumberdaya Alam dan Lingkungan. Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Umum.
G.W. Bryan. 1976. Effects of pollutants on Aquatic Organisms. Cambridge: Cambridge
University Press.
H. Palar. 1994. Pencemaran & Toksikologi Logam Berat. Jakarta: Rineka Cipta
Indonesia, Maritime Institute. 2010. Teluk Jakarta, Merintih Tertindih Polutan. Diambil
dari www.maritimeinstitute.go.id pada tanggal 23 November 2013.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata trktua dan Aagota
1.
Ketua
A. Identitas Diri
Miftakhul Ulumiah
J
NamaLenekao
Jenis Kelamin
Prosam Studi
4
NIM
14131 I 1331s9
5
Temoat dan Tanesal Lahir
Moiokerto,
6
Nomer Telepon/HP
mita95everlast@prnail. com
I
2
7
8
Peremouan
Sl Budidava Perairan
13
Maret 1995
085606050013
Tanda Tangan
"l"\rr\q\'
Pendidikan
B.
Nama Institusi
SD
SDN
Banjaragung
m
SMP
SMA
Mts. A1Multazam
SMA Al-Multazam
IPA
Jurusan
Talrun.Masuk:Lulus
2047
?0I0
2013
C. Ptmekalah Seminnr llmi*h Oral Preserrtdtlot
NamaPertemuan Ilmiah/
Seminar
dalam 10 tahun terakhir
Waktu dan Tempat
Lampiran Aaggota
A. Identitas Diri
I
Nama Lenekap
Reny Rachmalia
2
Jenis Kelamin
Perempuan
.,
Proeram Studi
51 Budidaya Perairan
4
NIM
1413r 1133110
5
Temoat dan Taneeal Lahir
6
Nomer Teleoon/HP
Kediri- 24 November 1994
Reny rachmalialT@xahoo.com
7
I
085649196668
Tanda Tangan
It.
lpr*
al Pendidikan
Nama Institusi
SD
SMP
SMPN 3
SDN Bringin
Peterongan
Jornb*ng
SMA
SMA Darul Ulum 2
Unggulan Jombang
IPA
Jurusan
20r0
2A07
Tahun Masuk-Lulus
2013
C. Penakrla'h I'eminnr Ilmiah Orcl Presentation
D.
No.
t
fi
dalam
LO
Jenis Penghargaan
talun tera
Institusi Pemberi
Penghargaan
Bendahara
Pondok Pesantren Darul
IKAPFDAR
Ulum
Tahun
2012
VI
Lampiran Arygott
A. Identitas Diri
I
Nama Lengkap
Dini Rahayuning Mardika
?
Jenis Kelamin
Perempuan
a
J
Program Studi
S1 Budidaya Perairan
4
NIM
14131
5
Tempat dan Tanssal Lahir
lq[onegoro, 23 Agustus 1994
Nomer Telepon/FlP
Tanda Tangan
0857487n7A7
6
7
8
tt33t29
di ni. rahayunine
1
3
@fpk. unair. ac. id
IA-
Pendidika n
SD
MIM
Nama Institusi
19
Gunung Sari
Baureno
Boionesoro
SMP
SMA
SMPN 1
Baureno
Bojonegoro
SMAN l Baureno
Bojonegora
Jurusan
Tahqn Masuk-Lulus
2007
2010
IPA
2013
C, Pemxkalafr Seminar trmiah Oral Presentation
Nama Pertemuan Ilmiah/
Seminar
dalam 10 tahun terakhir
Institusi Pemberi
Penghargaan
vfl
Lampiran Anggota
A. Identitas Diri
I
Nama Lengkap
2
Jenis Kelamin
J
Program Studi
4
NIM
Muhammad Shokhikhul Islam
Laki-Iaki
S1 Budidaya Perairan
141311133119
5
Tempat dan Tansgal Lahir
Sidoario,21Juni 1995
6
Nomer Telepon/FlP
shokhikhul i slam@gmail. com
a89773t1243
7
Tanda Tangan
8
It.
e{Y"
Pend idikan
Nama Institusi
SD
SDN
Pagerwojo
$idoario
1
SMP
SMPN 1
BuduranSidoarj
o
Jurusan
SMA
SMA Antartika
Sidoarjo
IPA
TahunMasukLulus
20a7
201A
2Al3
C. Pem*kalah Semlnarllmlah Oral Presentation
Nama Pertemuan Ilmiah /
Seminar
dalam 10 tahun terakhir
Institusi Pemberi
Penghargaan
vfit
LampiranArggota
A.
Identitas Diri
1411
1087
1
14
Aoril
1993
idikan
B.
SD
SDN
Wonosalam
Namalnstitusi
III
SMP
SMPN 1
Wonosalam
Jur'usan
TahunMasuk-Lulus
2405
SMA
SMAN Moioaeuns
IPA
2008
241,1
C. Pemakalah Semi*ar
ar $ml*h{ Oral Presentctian
No
D.
No.
NamaPertemuanllmiah
Seminar
I
JudulArtikelllmiah
WaktudanTempat
ndalam l0 tahunterakhir
JenisPenghargaan
lnstitusiPemberiPenghargaan
1
Mawapres ke-3
FPK
2.
Penerima Dana Hibah
DIKTI
Tahun
2012
2012
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adatah benar dan
{ryut dipecanggung jawabkan seeara hrrkum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian bisdata ini saya buat dEngnrt snbenarnya untuk msm€rluhi sarah saru
persyaratan dalam pengajuan Hibah
Surabaya, 10 Maret 2014
(Iv1iftakhul Ulumiah)
tx
Lampiran 2.Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas
No.
Nama / NIM
1.
Miftakhul
Ulumiah
141311133159
S1Budidaya
Perairan
Perikanan
&
Kelautan
2.
Reny
Rachmalia
141311133110
S1Budidaya
Perairan
Perikanan
&
Kelautan
3.
Dini
Rahayuning
Mahardika
141311133129
S1Budidaya
Perairan
Perikanan
&
Kelautan
Direktur
Bag.Manajemen
(Mengelola
sumber daya
manusia)
Muhammad
Shokhikhul
Islam
141311133119
S1Budidaya
Perairan
Perikanan
&
Kelautan
Direktur
Bag.Manajemen
(Mengelola
sumber daya
manusia)
4.
Bidang
Ilmu
Alokasi
Waktu
(jam/ming
gu)
Program
Studi
Uraian Tugas
Direktur Utama
(Mengelola
Perusahaan
Rotary Kiln)
Direktur
Bag.Keuangan
(Mengelola
Pengeluaran &
pemasukan
perusahaan
Rotari Kiln)
x
UNTVERSITAS AIRLANGGA
Kampus C Unair Mulyorejo Surabaya 60115 Telp. (031) 5929970,5922267, Fa:< (031)
Website : http://www.km.unair.ac.id ; e-mail : km@.unair.ac.id
STJRAT PERI\TYATAAI\
59ll4M
KETUA PENELITI/PELAKSANA
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Miftal:trul Ulumiah
Nama
NIM
14131 1 133159
Program Studi S1 Budidaya Perairan
Perikanan dan Kelautan
Fakultas
Dengan ini menyatakan bahwa usulan PKM-GT saya dengan judul:
Aplikasi "Rotary Kiln' Sebagai Teknologi Pengolahan Limbah
83 di Teluk
Jiak'arta, yang
diusulkan untuk tahun anggaran 20l4bersifat original dan belum pernah dibiayaioleh
lembaga atau sumber dana lain.
Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini, maka sayabersedia
dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan mengembalikanseluruh biaya
penelitian yang sudah diterima ke kas negara.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-benarnya.
Surabaya 10 Maret 2014
Yangmenyatakan,
Kemahasiswaan,
( Miftakhul Ulumiah )
966A2281990021001
14131 1 133 159
xt