MODEL PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKA (1)

Siswo Soekarno
JPK 2 (1) Oktober 2014
@ Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia

MODEL PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN
PRESTASI BELAJAR BAHASA INGGRIS DALAM MENULIS TEKS
RECOUNT
Siswo Sukarno *)
Kata Kunci :
Picture and picture,
minat, prestasi belajar

Abstract
Application of learning models picture and picture intended to increase
interest and achievement of students learning English in SMP Negeri 2
Bantarbolang Pemalang in writing recount text. Classroom action
research was conducted on 32 students of class VIII B through
planning, implementation, evaluation and reflection at each stage of the
action granting the two cycles. The results of the study illustrate that an
increase in interest and student achievement. Learning achievement of
pre cycle of students who completed high as 50% in cycle 1 to be 74.19%

and increased to 80.65% in cycle 2, while 5 of the 10 students
interviewed stated that the method of picture and picture arouse
students' interest in learning English. Picture and picture effective
method to generate interest in learning English, especially in writing
recount text.
Abstrak
Penerapan model pembelajaran picture and picture dimak-sudkan
untuk meningkatkan minat dan prestasi belajar bahasa Inggris
siswa SMP Negeri 2 Bantarbolang Kabupaten Pemalang dalam
menulis teks recount. Penelitian tindakan kelas ini dlaksanakan
pada 32 siswa kelas VIII b melalui kegiatan perencanaan,
pelaksanaan, evaluasi dan refleksi pada setiap tahapan
pemberian tindakan pada dua siklus. Hasil penelitian
menggambarkan bahwa terjadi peningkatan minat dan prestasi
belajar siswa. Prestasi belajar pada kondisi pra siklus siswa yang
tuntas mencapai 50% pada siklus 1 menjadi 74,19% dan
meningkat menjadi 80,65% pada siklus 2. Sedangkan 5 dari 10
siswa yang diwawancarai menyatakan bahwa metode picture
and picture membangkitkan minat siswa untuk belajar bahasa
Inggris. Metode picture and picture efektif untuk membangkitkan

minat belajar bahasa Inggris khususnya dalam menulis teks
recount.

*) SMP Negeri 2 Bantarbolang Kab. Pemalang

ISSN 2339 - 0417

[187]

Siswo Sukarno, JPK 2 (1) Oktober 2014

Pendahuluan
Pada hakekatnya kegiatan belajar
mengajar adalah suatu proses interaksi
atau hubungan timbal balik antara guru
dan siswa dalam satuan pembelajaran.
Guru sebagai salah satu komponen
dalam proses belajar menganjar merupakan pemegang peran yang sangat
penting. Guru bukan hanya sekedar
penyampai materi saja, tetapi lebih dari

itu guru dapat dikatakan sebagai sentral
pembelajaran. Guru harus dapat membuat suatu pengajaran menjadi lebih
efektif juga menarik sehingga bahan
pelajaran yang disampaikan akan membuat siswa merasa senang dan merasa
perlu untuk mempelajari bahan pelajaran tersebut yang akan berdampak pada
peningkatan hasil belajar siswa.
Daya tarik suatu mata pelajaran
menurut Degeng dalam Sugiyanto
(2010) ditentukan oleh dua hal yaitu
mata pelajaran itu sendiri dan cara
mengajar. Cara mengajar guru dapat
diartikan se-bagai bentuk penerapan
metode atau model pembelajaran dan
atau penggunaan media pembelajaran.
Untuk itu guru harus berinisiatif untuk
menggunakan model pembelajaran.
Salah satu model pembelajaran yang
dapat dipakai adalah koo-peratif tipe
picture and picture.
Menurut Rianto (2010:267) Pembelajaran kooperatif adalah model yang

dirancang untuk membelajarkan kecakapan akademik, sekaligus kecakapan
sosial. Sugiyanto(2010:40) juga mengatakan bahwa pembelajaran kooperatif
adalah pembelajaran yang secara sadar
dan segaja mengembangkan interaksi
yang silih asuh untuk menghindari
ketersinggungan dan kesalahpahaman
yang dapat menimbulkan permusuhan,
Menurut Lie (2004) ciri-ciri
pembelajaran kooperatif adalah (1) salig
ketergantungan positif; (2) iteraksi tatap
muka; (3) akuntabilitas individual; (4)

keterampilan untuk menjalin hubungan
antarpribadi atau keterampilan sosial
yang secara sengaja diajarkan sebagai
latihan hidup.
Model pembelajaran picture and
picture menurut Aziz Wahab ( 2008:11)
adalah model pembelajaran di mana
guru dalam mengajar menggunakan

gambar sebagai media pembelajaran.
Penerapan pembelajaran kooperatif tipe picture and picture diharapkan
dapat meningkatkan minat dan hasil
belajar bahasa Inggris siswa kelas VIII.b
SMP Negeri 2 Bantarbolang.
Rianto (2010:267) menyatakan
langkah-langkah Picture and picture
sebagai berikut: (1) Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai dalam proses pembelajaran, (2) Menyajikan materi sebagai pengantar, (3) Guru
mengajukan/memperlihatkan gambargambar yang berkaitan dengan materi,
(4) Guru menunjuk/memanggil siswa
secara bergantian memasang/mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan
yang logis, (5) Guru menyatakan alasan
atau dasar pemikiran urutan gambar
tersebut, (6) Berdasarkan ulasan urutan
gambar tersebut guru mulai meminta
siswa untuk menulis teks recount, (7)
Kesimpulan atau rangkuman.
Belajar merupakan kegiatan mental dan fisik yang dilakukan individu
untuk menghasilkan tujuan tertentu.
Ahmad(2012:4) menyatakan belajar adalah perubahan tingkah laku

peserta didik dari negatif ke positif.
Menurut Dimiyati dalam Sabini (2012:
83) belajar adalah suatu perubahan
dalam didik seseorang yang terjadi
karena pengalaman. Dengan demikian
belajar merupakan suatu perwujudan
perubahan tingkah laku perserta didik
yang diperoleh dari pengalaman belajar
selama di sekolah.
Sedangkan hasil belajar menurut
Slameto dalam Anwar dan Hendra

[188]

Siswo Sukarno, JPK 2 (1) Oktober 2014
(2011:107) belajar adalah sutau proses
usaha yang dilakukan oleh seseorang
untuk memperoleh perubahan tingkah
laku yang baru secara keseluruhan,
berupa hasil pengalamannya dalam

interaksi dengan lingkungannya.
Menurut Wina Sanjaya (2009:
170) faktor-faktor yang mempengaruhi
hasil belajar dapat dibedakan menjadi
dua golongan yaitu: 1) Faktor yang ada
pada diri siswa itu sendiri yang kita
sebut faktor individu, 2) Faktor yang
ada pada luar individu yang kita sebut
dengan faktor sosial. Faktor individu
dapat berupa minat, motivasi dan
intelegensi.
Iif Khoiru Ahmadi (2012:132)
mengemukakan ada beberapa faktor
yang mempengaruhi hasil belajar, yaitu:
(1) Jumlah yang dipelajari dalam waktu
tertentu, (2) Adanya kegiatan-kegiatan
yang lain sesudah belajar, yang merupakan interference yang mengganggu apa
yang diingat, (3) Waktu yang tersisa
setalah berlangsungnya belajar juga
dapat mengandung kegiatan belajar

yang mengganggu.
Tujuan pembelajaran Bahasa
Ing-gris di SMP adalah agar siswa dapat
memiliki ketrampilan berbahasa, yaitu
(1) Membaca (Reading) yang berbentuk
narasi, deskripsi, percakapan, (2) Menyimak (Listening) (3) Berbicara (Speaking) dan (4) Menulis (Writing) (Depdiknas 1999 : 107-109).
Dalam Kurikulum 2006 salah
satu Kompetensi Dasar yang harus
dikuasai oleh siswa Kelas VIII Sekolah
Menengah Pertama adalah kemampuan
mengungkapkan makna dalam langkah
retorika dalam essai pendek sederhana
dengan menggunakan ragam bahasa
tulis secara akurat, lancar dan berterima
untuk berinteraksi dalam konteks
kehidupan sehari-hari dalam teks berbentuk recount.

Pembelajaran secara konvensional dengan ceramah tanpa bantuan
media terhadap KD tersebut telah
memberikan hasil yang kurang optimal.

Proses pembelajaranpun berlangsung
monoton sehingga siswa terlihat pasif,
bosan dan tidak percaya diri dalam
mengungkapkan ide atau gagasannya.
Mereka kesulitan dalam mengerjakan
tugas yang diberikan oleh guru. Muara
dari semua kondisi tersebut adalah nilai
capaian hasil belajar dibawah Kriteria
Ketuntasan Minimal.
Belajar akan sangat bermakna
bila siswa dapat menempatkan pengetahuan baru ke dalam sistem pengetahuan
yang telah dimilikinya. Metode gambar
akan membantu siswa dalam membandingkan, mengelompokkan, melakukan induksi, menarik deduksi, meng
analisis kesalahan, menciptakan dan
menganalisis pengeta-huan.
Model picture and picture dalam
pembelajaran bahasa Inggris dapat meningkatkan kemampuan siswa berkomunikasi dalam bentuk lisan maupun
tulis.
Berdasarkan pengamatan di
SMP Negeri 2 Bantarbolang ketuntasan

belajar siswa dalam hal menulis belum
optimal. Mereka merasa kesulitan untuk
meng-ungkapkan ide dan imajinasinya
ke dalam bentuk tulisan. Hal ini tidak
terlepas dari proses pembelajaran yang
dilakukan guru yang cenderung monoton, kurang variatif, tidak menggunakan
media sehingga kurang menarik dan
membosankan.
Berpijak dari uraian tentang
manfaat media dalam pembelajaran dan
membantu tugas guru dalam membangun imajinasi siswa dalam pembelajaran khususnya bahasa Inggris maka
perlu diterapkan pembelajaran dengan
model picture and picture. Dengan
demikian timbul pertanyaan: (1) Apa-

[189]

Siswo Sukarno, JPK 2 (1) Oktober 2014
kah model picture and picture dapat
meningkatkan minat siswa?, (2) Apakah

model picture and picture dapat meningkatkan aktivitas belajar?, dan (3)
Apakah model picture and picture
meningkatkan hasil belajar siswa?
Metode Penelitian
Penelitian dilakukan pada 38
siswa kelas VIII B SMP Negeri 2 Bantarbolang semester 1 tahun pelajaran
2014/2015. Waktu penelitian dilakukan
selama dua bulan yaitu bulan Agustus September 2014.
Ada dua variabel dalam penelitian ini, yaitu variabel bebas dan
variable terikat. Variabel bebas adalah
minat, aktivitas dan hasil belajar
menulis teks recount Bahasa Inggris.
Sedangkan variable terikatnya adalah
penggunaan model picture and picture
dalam pembelajaran menulis teks
recount.
Data dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas dikumpulkan
melalui teknik non tes dan tes.
Pengumpulan data non tes
dengan menggunakan teknik dokumentasi, analisis jurnal pembelajaran, pengamatan terhadap proses pembelajaran
dan wawancara kepada siswa tentang
penerapan model picture and picture.
Sedangkan data tes diperoleh
dengn cara melakukan tes setelah pemberian pembelajaran tindakan selesai
dalam tiap akhir siklus.
Setelah data terkumpul selanjutnya dianalisis dengan analisis deskripsi
prosentasi. Serta untuk menjamin
validitas data digunakan trianggulasi
data.
Untuk mengetahui efektivtas
pembelajaran model picture and picture
dalam meningkatkan minat, aktivitas
dan hasil belajar perlu ditetapkan
indikator keberhasilan pemberian tin-

dakan. Sedangkan indikator keberhasilan yang dimaksud adalah: (1) jika
prestasi belajar siswa menunjukkan
adanya peningkatan mini-mal hingga
75% dari semua siswa telah mencapai
KKM; (2) Jika lebih besar atau sama
dengan 75% dari seluruh siswa
menyatakan bahwa penerapan pembelajaran dengan picture and picture mampu
membangkitkan minat dan aktivitas
belajar siswa.
Jika indikator keberhasilan pemberian tindakan telah tercapai maka
penelitian ini dihentikan dan pemberian
tindakan dinyatakan telah berhasil
meningkatkan minat, aktivitas dan hasil
(prestasi) belajar siswa.
Penelitian ini dilakukan dalam 2
siklus. Dalam satu siklus dilakukan 2
kali tindakan dalam dua pertemuan.
Sedangkan prosedur pemberian tindakan dalam setiap siklusnya terdiri dari 4
langkah.
Adapun
keempat
langkah
tersebut adalah sebagai berikut: (1)
perencanaan, (2) pelaksanaan, (3)
pengamatan, dan (4) refleksi.
Pada Kegiatan perencanaan
dilakukan (1) Penyusunan RPP sesuai
dengan penggunaan model picture and
picture, (2) Pembuatan model picture and
picture untuk pembelajaran menulis teks
recount, (3) Penyusunan instrumen
penilaian, (4) Menyiapkan gambar
bercerita yang akan digunakan dalam
pemebalajaran.
Pada tahapan pelaksanaan dilakukan proses pembelajaran menulis teks
recount dengan menggunakan gambar
bercerita berseri yang telah disiapkan.
Pelaksanaan observasi dilakukan
mulai dari proses pembelajaran dilakukan hingga tes akhir pelajaran dengan
rincian: penjajagan menulis teks bacaan
recount, pemilihan kelompok, berdiskusi
kelompok, penilaian hasil belajar

[190]

Siswo Sukarno, JPK 2 (1) Oktober 2014
kelompok, dan hasil penilaian tes akhir
pelajaran. Pada tahap pelaksanaan ini
guru bahasa Inggris lain yang bertindak
sebagai kolaborator melakukan pengamatan aktivitas pembelajaran dan
belajar siswa
Tahap akhir dari pelaksanakan
tin-dakan adalah melakukan refleksi.
Refleksi merupakan kegiatan evaluasi
diri guru terhadap praktek pemberin
tindakan yang telah dilaksanakannya
dan melakukan diskusi bersama guru
lain yang ditugasi sebagai pengamat
yang membahas kegi atan penelitian
yang dilakukan. Kegiatan-kegiatan
refleksi antara lain; (1) Evaluasi terhadap hasil praktek menulis teks recount,
(2) Pengumpulan data, data dikumpulkan dari hasil observasi siswa, (3)
Data dikumpulkan, dianalisis, dan
dilakukan trianggulasi data, (4) merencanakan tindakan pada siklus selanjutnya.
Hasil dan Pembahasan
Sebelum dilaksanakan tindakan,
kondisi minat belajar siswa dalam
belajar bahasa Inggris rendah dan
prestasi belajar juga rendah. Kondisi ini
dibuktikan dengan kurang perhatian
siswa ketika di-ajari mata pelajaran
bahasa Inggris, tugas-tugas bahasa
Inggris tidak dikerjakan dengan penuh
tanggungjawab. Kekurang perhatian
dan tidak dikerjakannya tugas oleh

siswa merupakan indikator rendah-nya
minat. Di samping itu lebih dari 75%
siswa tidak mampu mencapai KKM.
Setelah dilakukan tindakan pada
siklus 1 ketertarikan siswa sebagai salah
satu indikator minat dalam belajar
bahasa Inggris mengalami peningkatan.
Rasa se-nang mempelajari materi juga
menunjuk-kan adanya peningkatan. Hal
ini terung-kap dari hasil wawancara.
Siswa merasa senang dengan
penggunaan model pembelajaran picture
and picture tersebut, seperti dikemukakan oleh siswa sebagai berikut :
“Saya senang sekali dengan menulis cerita ini dengan menggunakan cerita bergambar“ (Wawancara dengan Dewi, 5 Agustus
2014).
“Saya sangat senang dengan
adanya gambar yang disajikan
secara urut. Saya bisa memperoleh
informasi penting dalam model
picture and picture” (Wawancara
dengan Sole-hudin).
“Model picture and picture tersebut
sangat menarik dan menjadi bekal
saya dalam menulis cerita teks
recount.” (Wawancara dengan
Nadia, 5 Agustus 2014).
Hasil belajar menulis teks recount
mengalami peningkatan. Sebagaimana
tampak pada tabel 1.

Tabel 1. Nilai tertinggi dan terrendah Pada pra siklus dan siklus 1.
Katagori
Pra siklus Siklus 1
Progres
Nilai tertinggi
Nilai terendah
Rata–rata
Tuntas

70
40
55,89
38,71

72,5
45
61,94
74,19

2,5
5
6,05
35,48

Sumber Data : Hasil olahan Nilai Ulangan Setelah Pemberian Tindakan

[191]

Siswo Sukarno, JPK 2 (1) Oktober 2014
Berdasarkan tabel di atas terlihat
bahwa nilai tertinggi mengalami kenaikan 2,5, nilai terendah mengalami
kenaikan 5, rata – rata naik 6,05 dan
ketuntasan naik 35,48.
Hasil refleksi pada saat siklus 1
menunjukkan bahwa masih ada
beberapa kekurangan dalam penerapan
model picture and picture. Adapun
kekurangan dan kelemahan yang
dijumpai pada siklus 1 adalah sebagai
berikut: (1) gambar urut sehingga siswa
mudah untuk menebak; (2) Waktu
menulis tidak dibatasi; (3) siswa belum
terbiasa belajar menggunakan media
gambar sehingga bingung.
Pada siklus 2, kegiatan sama
dengan siklus pertama, tetapi disempurnakan lagi. langkah-langkahnya yaitu
dengan menambah langkah sebagai
berikut :

a. Foto/gambar disajikan tidak urut
tetapi acak, sehingga siswa bebas
mengurutkan gambar sesuai dengan
kreasi dan imajinasi masing-masing.
b. Setelah menyusun gambar secara
benar, siswa mulai menulis teks
recount dengan waktu yang dibatasi
oleh guru.
c. Tes teks recount dengan ketentuan
waktu yang dibatasi oleh guru.
d. Guru memberi penjelasan tentang
tata kerja pembelajaran dengan
model pembelajaran cooperatif picture
and picture.
Setelah dilakukan tes menulis di
peroleh rekap nilai yang menunjukkan
peningkatan dari tiap-tiap siklus. Gambaran perolehan nilai terendah dan
tertinggi serta kenaikan perolehan nlai
dapat dilihat pada tabel 2.

Tabel 2. Nilai Tertinggi dan Terendah siklus 1 dan Siklus 2
Katagori

Siklus 1

Siklus 2

Nilai tertinggi
72,5
77,5
Nilai terendah
45
50
Rata – rata
61,94
63,87
Ketuntasan
74,19
80,65
Sumber Data : Data olahan hasil ulangan

Pada tabel diatas, nilai siswa
mengalami peningkatan. Nilai tertinggi
dan nilai terendah mengalami kenaikan
5. Rata – rata mengalami kenaikan 1,94,
dan ketuntasan mengalami kenaikan
6,45%. Ini menunjukkan bahwa model
picture and picture dalam pembelajaran
efektif meningkatkan prestasi belajar.
Memperhatikan
peningkatan
minat belajara dan prestasi belajar dari
siklus 1 dan 2 serta indikator

Progres
5
5
1,94
6,45

keberhasilan pemberian tindakan maka
penelitian tindakan kelas dinyatakan
telah selesai dalam dua siklus, karena
telah mampu mengantarkan sebanyak
80% siswa telah mencapai ketuntasan
belajar minimal maka pemberian
tindakan dihentikan dan dinyatakan
bahwa penerapan model picture and
picture telah mampu mening-katkan
minat, aktivitas dan prestasi belajar

[192]

Siswo Sukarno, JPK 2 (1) Oktober 2014
siswa dalam belajar bahasa Inggris
menulis teks recount.
Simpulan
Kegiatan
penelitian
tindakan
penggunaan model pembelajaran picture
and picture dalam pembelajaran bahasa
Inggris dalam peningkatan kemampuan
menulis teks recount dapat disimpulkan
sebagai berikut :
1. Kemampuan siswa dalam menulis
teks recount mengalami peningkatan
setelah penerapan model pembelajaran picture and picture.
2. Minat belajar siswa dalam menulis
teks recount yang ditandai dengan
ketertarikan siswa mempelajari
bahasa Inggris setelah penggunaan
model picture and picture meningkat
mulai siklus 1 sampai siklus ke 2.
3. Dalam wawancara terungkap bahwa
penggunaan picture and picture telah
membangkitkan rasa senang dalam
belajar bahasa Inggris dalam kompetensi menulis teks recount
Saran
1. Model pembelajaran yang variatif
hendaknya selalu dicoba oleh guru
sebagai upaya menciptakan proses
pembelajaran aktif, inovatif, komunikatif, efektif dan menyenangkan
sesuai dengan prinsip PAIKEM.
2. Model picture and picture merupakan
salah satu alternative dalam pembelajaran bahasa Inggris yang
menyenangkan
sesuai
dengan
prinsip PAIKEM
3. Guru hendaknya mengembangkan
model pembelajaran yang efektif,
efisien dan menyenangkan yang
dapat melibatkan siswa secara aktif
dalam proses pembelajaran Bahasa
Inggris untuk meningkatkan kompetensi menulis mereka.

DAFTAR PUSTAKA
Abdul Azis Wahab (2008) Pembelajaran
Picture and Picture. Bandung :
Rosda Karya
Arikunto, Suharsimi. 2005. Penelitian
Tindakan Kelas. Jakarta: Dirjen
PMPTK.
Mulyasa. (2003). Kurikulum Berbasis
Kompetensi, Konsep, Karakteristik
dan Implementasi. Bandung: Rosda
karya.
-------------. (2008). Menjadi Guru Profesional. Bandung: Rosdakarya.
Rianto Yatim (2010). Paradigma Baru
Pembelajaran. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group.
Sugiyanto. (2010). Model-model Pembelajaran Inovatif. Surakarta :
Yuma Pustaka.
Suhardjono et.al. 2005. Pedoman
Penyusunan Karya Tulis Ilmiah Di
Bidang Pendidikan Dan Angka Kredit
Pengembangan Profesi
Guru.
Jakarta: Dirjen Dikgu dan Tentis.
Lif Khoiru Ahmadani (2012). Faktor –
Faktor Yang Mempengaruhi Hasil
Belajar
Nini Subini (2012). Psikologi Pembelajaran. Yogyakarta: Mentari Pustaka
Rianto Yatim (2010). Paradigma Baru
Pembelajaran. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group.
Wina Sanjaya (2009). Perencanaan dan
Desain
Pembelajaran.
Jakarta:
Kencana
Biodata :
Siswo Sukarno, S.Pd. NIP 19771001
200901 1 007. Guru Bahasa Inggris SMP
Negeri 2 Bantarbolang. Contact Person :
08521034840

[193]