BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Analisis Nilai Personal Sastra Anak Dalam Syair Lagu يا طيبة / Ya Taibat Pelantun Hadad Alwi Dan Sulis

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

  Saat ini, sebagian besar kehidupan kita tidak pernah lepas dari

sastra. Selain menghibur, sastra memberikan juga pengajaran yang berupa

pesan, amanat, dan nilai moral yang dapat kita petik, dan berguna bagi

kehidupan.

  Begitu juga dengan anak-anak sebagai penikmat sastra. Mereka juga membutuhkan hiburan dan pembelajaran yang baik yang dapat

mereka gunakan untuk tumbuh dan berkembang menjadi dewasa. Untuk itu,

perlu diciptakan karya sastra yang khusus untuk anak-anak. Karya sastra

tersebut haruslah sesuai dengan perkembangan anak-anak terutama

perkembangan kognitifnya.

  Sastra tidak harus berwujud sastra tulis dengan buku-buku yang

berhalaman tebal dan sering dikonotasikan sulit dipahami. Sastra adalah sesuatu

yang menarik, yang memberi hiburan, yang mampu untuk menanamkan dan

memupuk rasa keindahan, maka sastra haruslah sudah diperkenalkan kepada anak usia dini. (Nurgiyantoro, 2005 : 100).

  Sebagaimana yang telah diungkapkan oleh pernyataan diatas bahwa sastra mengkaji hal-hal yang berkaitan dengan sebuah yang berupa syair, prosa dalam bentuk fiksi, novel, cerpen, dan sebagainya. Pengkajian terhadap karya sastra seperti pengkajian terhadap karya fiksi berarti penelaahan, penyelidikan, atau mengkaji, menelaah, menyelidiki karya sastra, khususnya fiksi, pada umumnya kegiatan tersebut disertai oleh kerja analisis.

  Puisi tidak semata-mata rangkaian kata-kata indah hasil dari kreatifitas merangkai kata dan berimajinasi, tapi ia juga merupakan cara seseorang untuk menyatakan perasaan dan pemikirannya tentang masyarakat. Dengan kata lain puisi berfungsi tidak hanya sekedar hiburan, tetapi juga pengajaran dan pewarisan nilai-nilai yang bekerja dan berkembang dalam masyarakat. Demikian juga dengan puisi sebuah lagu yang berjudul ( ﺔﺒﻴﻁ ﺎﻳ / yā ṭayyibat ).

  Menurut Mitchell (2003:73) dalam buku Nurgiyantoro, 2005. Puisi, syair lagu, dan tembang-tembang berisi permainan bahasa yang enak didengar dan menyentuh rasa keindahan kita. Permainan bahasa misalnya yang diperoleh lewat sarana-sarana aliterasi, asonansi, rima, dan irama, akan membuat anak menjadi senang, merasa nimat, menghilangkan kecemasan, dan menumbuhkan kesadaran diri untuk belajar. Inilah saat-saat yang baik untuk belajar karena hambatan akan tereliminasi dan informasi dapat dinikmati dan diserap. Lewat permainan bahasa itu anak memperoleh sensitivitas yang tinggi terhadap bunyi-bunyi bahasa dan pada giliran selanjutnya mereka menyadari fungsi dan kekuatan kata. Pada saat-saat inilah, baik secara sadar maupun tidak sadar, kita telah memperkenalkan sastra dan menanamkan rasa keindahan kepada anak.

  Penanaman nilai-nilai dapat dilakukan sejak anak masih belum dapat berbicara dan belum dapat membaca. Nyanyian-nyanyian yang biasa didendangkan seorang ibu untuk membujuk agar si buah hati segera tertidur atau sekedar untuk menyenangkan, pada hakikatnya juga bernilai kesastraan dan sekaligus mengandung nilai yang besar andilnya bagi perkembangan kejiwaan anak, misalnya nilai kasih sayang dan keindahan (Nurgiyantoro, 2005:35-36).

  Jenis sastra anak meliputi prosa, puisi, dan drama. Jenis prosa dan puisi dalam sastra anak sangat menonjol. Berdasarkan kehadiran tokoh utamanya, sastra anak dapat dibedakan atas tiga hal, yaitu : (1) sastra anak yang mengetengahkan tokoh utama benda mati, (2) sastra anak yang mengetengahkan tokoh utamanya makhluk hidup selain manusia, (3) sastra anak yang menghadirkan tokoh utama yang berasal dari manusia itu sendiri.

  Seperti pada jenis karya sastra umumnya, sastra anak juga berfungsi sebagai media pendidikan dan hiburan, membentuk kepribadian anak, serta menuntun kecerdasan emosi anak. Pendidikan dalam sastra anak memuat amanat tentang moral, pembentukan kepribadian anak, mengembangkan imajinasi dan kreativitas, serta memberi pengetahuan keterampilan praktis bagi anak. Fungsi hiburan dalam sastra anak dapat membuat anak merasa bahagia atau senang membaca, senang dan gembira mendengarkan cerita ketika dibacakan atau dideklamasikan, dan mendapatkan kenikmatan atau kepuasan batin sehingga menuntun kecerdasan emosinya.

  

  

  18 Maret 2009, Wahidin. Kumpulan Makalah Bantuan Bahan Makalah Pendidikan. Terdapat lima manfaat bagi kehidupan ketika mengapresiasi sastra anak, yaitu

  (a) manfaat estetis, (b) manfaat pendidikan, (c) manfaat kepekaan batin atau sosial, (d) manfaat menambah wawasan, dan (e) manfaat pengembangan kejiwaan atau kepribadian.

  

  

  18 Maret 2009, Wahidin. Kumpulan Makalah Bantuan Bahan Makalah Pendidikan. Penelitian sastra anak juga menunjukkan pengakuan kita atas pentingnya anak dan kehidupannya. Maka ketika kita memikirkan masa depan, kita dapat melihat kembali bacaan apa saja yang telah diberikan kepada anak-anak pada masa tertentu.

  Penulis merasa tertarik meneliti hal tersebut karena peneliti sebelumnya sudah pernah membahas mengenai Analisis Nilai Sastra Dalam cerita

  ﻦﺋﺎﺨﻟ ﺍ ﺐﺋﺬﻟ Aż-żi’bu Al-khāinu/ Serigala Pengkhianat/ karya Imān ﺍ

  

Ṭ aha oleh saudari Devi fajarwati (070704005), yang membahas nilai

pendidikan saja dan tidak membahas nilai personal.

  Alasan pemilihan judul antara lain adalah Video dan lagu anak arab

  ﺔﺒﻴﻁ ﺎﻳ / yā ṭayyibat / dipilih menjadi objek material dari tulisan ini karena

  memenuhi beberapa syarat yang dapat disebut sebagi sastra anak, yaitu video dan lagu anak Arab / y

  ﺔﺒ ﻴﻁ ﺎﻳ ā ṭayyibat / menjadikan anak sebagai

  pengamat utama sebagaimana definisi sastra anak yang disampaikan Tarigan pada bukunya Dasar Dasar Psikosastra, Sastra anak adalah sastra yang mencerminkan perasaan dan pengalaman anak masa kini, yang dapat dilihat dan dipahami melalui mata anak anak. Memberikan pemahaman tentang kisah rasul dan kehidupannya. Video dan lagu anak arab

  ﺔﺒﻴﻁ ﺎﻳ / yā

  ṭaibat ini dipublikasikan dalam bentuk kaset, cd, dan dvd. Album-album Cinta Rasul sendiri merupakan Album fenomenal, terutama Cinta Rasul pertama, yang penjualannya berada dalam puncak penjualan album musik Indonesia. Berita ini penulis dapatkan pada situs web:

   Adapun teori yang penulis terapkan untuk Analisis Nilai Personal

  Sastra Anak dalam Syair Lagu

  ﺔﺒﻴﻁ ﺎﻳ / ayyibat / Pelantun Hadad Alwi dan Sulis adalah teori nilai sastra anak karya Burhan Nurgiyantoro.

  Arti kata dari y

  ﺔﺒﻴﻁ ﺎﻳ / ā ayyibat / ini diartikan sang penawar yang

  bermakna rasul sebagai penawar dikala umatnya menderita oleh kekejaman kaum Quraisyi. Tidak hanya itu, dengan sering bersalawat ke atas nabi, maka rasa sedih perlahan akan terobati, tentunya diiringi pula dengan keimanan kepada Allah Swt.

  Syair lagu y

  ﺔﺒﻴﻁ ﺎﻳ / ā ayyibat ini kisahnya para pendeta Yahudi dan

  Nasrani yang mendustakan kenabian dan kerasulan rasulullah Saw, mendatangi nabi untuk berhujjah, berargumentasi. Namun tetap saja mereka mendustakan/mengingkari kebenaran kerasulan Muhammad Saw. Saat itulah turun ayat yang berbunyi:

  

ﺎَﻧَﺄَﺴِﻧ َﻭ ْﻡُﻛَﺄَﻨْﺑﺃﻭ َﺎﻧ َﺀﺂَﻨْﺑﺃ ُﻉْﺪَﻧ ﺍْﻮُﻠَﻌَﺗ ْﻞُﻘَﻓ ِﻡْﻠِﻌْﻟﺍ َﻦِﻣ َﻙﺎَﺟ ﺎَﻣ ِﺪْﻌَﺑ ۢ ْﻦِﻣ ِﻪْﻳِﻓ َﻓ

َﻙ َ◌ٌﺝﺂَﺣ ْﻦَﻣ ( )

ﻥﺍﺭﻤﻋ ﻝ ﺁ ٦۱ ْﻦْﻳِﺒْﻳ ِﺬَﻜﻟﺍ َﻰَﻟَﻋ ِﷲﺍَ ﺖَﻨْﻌَﻟ ﻞَﻬْﺠَﻨَﻓ ْﻞِﻬَﺘْﺒَﻧ َﱠﻡُﺛ ْﻡُﻛَﺴُﻔْﻧَﺃ َﻭ ﺎﻨَﺴُﻔْﻧﺃ َﻭ ْﻡُﻛَﺄَﺴِﻧَﻭ

  Artinya: “ Siapa yang berhujjah (mendustakan/mengingkari) kenabianMu/kerasulanMu) setelah datang ilmu (wahyu) kepadamu katakanlah: marilah kita ajak putera-putera kami dan putera-putera kamu, wanita-wanita kami dan wanita-wanita kamu, diri kami dan diri kamu, kemudian marilah kita bermubahalah (doa permohonan kepada Allah agar Allah menjatuhkan kutukan kepada siapa yang berdusta diantara kita)”. (Q.S Ali – imran 61)

  Album “Cinta Rasul” (1999) terlaris sepanjang masa di kategori album religius. Penjualan album ini menorehkan rekor fantastis: laku hingga 1,3 juta kopi. Hingga saat ini, belum ada album lain di kategori sama yang bisa menyamai album Haddad Alwi — yang menyanyikannya bersama artis cilik Sulis. Haddad Alwi terus aktif mengeluarkan album religius hingga sekarang.

   Berikut adalah beberapa judul lagu dalam album pertam a cinta rasul:

  • Akhlaaqul karimah
  • Asmaul husna
  • Lil abi wal Ummi •

  Sholawat badar

  • Yaa nabi salam alaika
  • Yaa robbi bil mustofa
  • Al-I'tirof
  • Yaa thoybah

  Penulis tidak menemukan pencipta dari syair lagu tersebut. Namun, Rasul pertama, judul lagu ke-2, Dirilis tahun : 1999, direkam tahun : 1999, genre : pop, religi, label : Sony BMG, produser : Hadad Alwi. Album studio oleh Hadad penulis menemukan data mengenai album ṣhalawat tersebut yaitu di album cinta Alwi dan Sulis.

1.2 Perumusan Masalah

  Nilai personal apa saja yang terdapat di dalam syair lagu (

  ﺔﺒﻴﻁ ﺎﻳ /

  ṭayyibat ) ?

  Agar pembahasan ini tidak menyimpang dari pembahasan yang dikehendaki, maka penulis membuat batasan masalah. Adapun batasan masalah tersebut adalah :

  Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah : Untuk mengetahui nilai personal anak-anak dalam syair lagu

  ﺔﺒﻴﻁ ﺎﻳ

  / y ā ayyibat.

  1.4 Manfaat Penenlitian

  Adapun manfaat penelitian ini diharapakan dapat memberi manfaat dalam memperkaya pengetahuan kesusastraan kita, antara lain :

  1. Untuk menjadi referensi bagi peneliti-peneliti berikutnya yang ingin meneliti aspek yang sama dalam penerapan teori sastra untuk penelitian berikutnya.

  2. Sebagai sumbangan pemikiran untuk mengapresiasikan sastra anak.

  1.3 Tujuan Penelitian

1.5. Metode Penelitian

  Penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (Library Research) dengan menggunakan analisis deskriptif yaitu prosedur pemecahan masalah yang dilakukan dengan cara mengumpulkan, mengklasifikasikan, dan mendeskripsikan data dalam fakta-fakta yang tampak sebagaimana adanya untuk kemudian dianalisis.

  Dalam memindahkan tulisan Arab ke dalam tulisan latin peneliti memakai pedoman transliterasi Arab-latin yang diterbitkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, bekerja sama dengan Menteri Agama yang tertuang dalam SK No. 158 tahun 1987 dan No. 0543b/ U/1987 pada tangggal 22 Januari 1988.

  Adapun tahap-tahap pengumpulan data adalah sebagai berikut:

  1. Mengumpulkan data dari lirik lagu “ ( / y

  ﺔَﺒْﻴَﻂﺎَﻴ ā ṭayyibat )”

  2. Mengumpulkan referensi yang relevan dengan objek yang diteliti 3. Mengklasifikasi data sesuai dengan apa yang akan diteliti.