t pkkh 0706743 chapter5
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan data dan analisa data pada bab sebelumnya, dapat
dituliskan kesimpulan sebagai berikut:
1. Kondisi objektif resource center saat ini
a. Program kerjasama resource center X dan Y dengan guru di gugus sekolah
reguler dalam menunjang pendidikan inklusif yang ramah anak
Program kerjasama yang dilakukan oleh resource center X dan resource
center Y sudah berjalan dengan baik tapi masih belum optimal dalam pelaksanaan
dan layanan. Layanan yang diberikan masih perlu ditingkatkan lagi yaitu tentang
pemberian informasi kepada guru-guru sekolah reguler dan masyarakat di
lingkungan sekolah tentang pendidikan inklusif yang ramah pembelajaran.
Adanya kerjasama dan sosialisasi antara sekolah dan masyarakat.
b. Layanan-layanan yang diberikan resource center X dan Y kepada guru gugus
sekolah reguler dalam menunjang pendidikan inklusif yang raham anak
Layanan yang diberikan oleh guru resource center kepada guru sekolah
reguler adalah layanan informasi (konsultasi) guru akan memberikan arahan dan
masukan terhadap masalah-masalah yang dihadapi oleh guru sekolah reguler
terhadap masalah belajar siswanya. Kemudian kerjasama dengan orangtua, adanya
kerjasama antara orangtua dan guru dalam pelayanan kepada anak, agar orangtua
147
148
mengetahui informasi tentang perkembangan anaknya dan masalah yang dihadapi
anaknya.
c. Kendala-kendala yang dihadapi resource center X dan Y dalam menunjang
pendidikan inklusif
Kendala yang dihadapi dalam menunjang pendidikan inklusif adalah masih
kurangnya sosialisasi yang diberikan oleh resource center kepada sekolah reguler
dan masyarakat. Masih ada orangtua/masyarakat yang belum mengetahui tentang
pelayanan yang diberikan oleh resource center. Perlunya dukungan dan kerjasama
antara kepala sekolah dan guru dalam pelayanan kepada anak, perlunya gedung/
ruangan belajar untuk pelaksanaan kegiatan pelayanan.
2. Model Konsep Resource Center
Langkah-langkah merumuskan model konsep resource center dilakukan
melalui beberapa tahap: pertama, dilakukan studi kualitatif di lapangan dan kajian
kepustakaan. Hasil kajian tersebut dijadikan sebagai dasar untuk merumuskan
model konsep resource center. Kedua, model konsep yang telah dirumuskan
kemudian divalidasi oleh 5 (lima) orang pakar pendidikan di tempat tugas mereka
masing-masing. Ketiga, hasil validasi dari ke-5 (lima) pakar pendidikan dijadikan
sebagai masukan untuk merevisi model konsep yang telah dirumuskan. Keempat,
model konsep yang telah direvisi menjadi program yang final.
Susunan urutan model konsep yang direkomendasikan terdiri dari: 1) latar
belakang, 2) visi dan misi, 3) tujuan, 4) isi program, 5) prosedur, 6) pelaksanaan,
7) sarana dan prasana, 8) penilaian, dan 9) kerjasama.
149
Model konsep resource center ini memberikan dampak positif untuk
kemajuan resource center ke depan dalam pelaksanaan dan layanannya menjadi
resource center yang baik merupakan suatu upaya yang harus diwujudkan oleh
resource center yang ada sekarang. Untuk menuju resource center yang baik
adalah dambaan setiap resource center agar bisa mensukseskan pelaksanaan
pendidikan inklusif dan bisa pula menjadi pedoman bagi resource center yang
belum maksimal dalam memberikan layanan kepada anak, guru sekolah reguler
dan sekolah lainnya.
B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil temuan di lapangan yang berkenaan dengan peranan
resource center dalam menunjang pendidikan inklusif yang ramah anak. Dalam
hal ini penulis memberikan rekomendasi kepada pihak-pihak diantaranya:
1. Rekomendasi untuk Lembaga
Lembaga resource center sebagai tempat untuk memberikan pelayanan
kepada anak, orangtua, guru, sekolah reguler dan masyarakat di sekitar resource
center dalam layanan konsultasi dan bimbingan terhadap masalah belajar yang
dihadapi anak, maupun guru sekolah reguler. Lembaga akan memberikan layanan
terhadap anak dan guru yang datang ke resource center. Perlu adanya kerjasama
yang baik antara kepala dan staf guru dalam pelaksanaan layanan sehingga
layanan bisa berjalan dengan lancar.
2. Rekomendasi untuk SDM
Untuk sumber daya manusia di resource center, 99% sudah S1 (Sarjana)
dilihat dari tingkat pendidikan tenaga guru sudah cukup memadai untuk
150
memberikan layanan dan bimbingan terhadap ABK dan guru sekolah reguler.
Guru sebagai ujung tombak dalam memberikan layanan perlu dibekali kompetensi
yang memadai terutama dalam mengajar dan memberikan layanan.
3. Rekomendasi untuk Orangtua
Orangtua merupakan pihak yang memiliki peran paling menentukan
dalam mengembangkan potensi dan keberhasilan pembelajaran anaknya.
Orangtua harus menyadari bahwa tidak selamanya bergantung kepada guru saja
dalam membimbing anak di sekolah. Orangtua harus mau bekerjasama dalam
pembelajaran anak di sekolah. Orangtua pun bisa mengawasi dan mengetahui
bagaimana perkembangan anak selama dalam belajar. Orangtua seyogyanya
menyadari arti penting pendidikan untuk anaknya dan partisipasi orangtua sangat
diperlukan dalam kelancaran pembelajaran anak di sekolah.
4. Rekomendasi untuk Peneliti Selanjutnya
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan diskusi dalam
pengembangan resource center ke depan dalam memberikan layanan kepada anak,
orangtua, guru sekolah reguler dan masyarakat.
Penulis meyakini masih banyak kelemahan dalam pembuatan model
konsep resource center ini. Sehingga diharapkan adanya penelitian lanjutan yang
mengarah pada aspek materi yang lebih mendalam dengan cakupan yang lebih
luas lagi.
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan data dan analisa data pada bab sebelumnya, dapat
dituliskan kesimpulan sebagai berikut:
1. Kondisi objektif resource center saat ini
a. Program kerjasama resource center X dan Y dengan guru di gugus sekolah
reguler dalam menunjang pendidikan inklusif yang ramah anak
Program kerjasama yang dilakukan oleh resource center X dan resource
center Y sudah berjalan dengan baik tapi masih belum optimal dalam pelaksanaan
dan layanan. Layanan yang diberikan masih perlu ditingkatkan lagi yaitu tentang
pemberian informasi kepada guru-guru sekolah reguler dan masyarakat di
lingkungan sekolah tentang pendidikan inklusif yang ramah pembelajaran.
Adanya kerjasama dan sosialisasi antara sekolah dan masyarakat.
b. Layanan-layanan yang diberikan resource center X dan Y kepada guru gugus
sekolah reguler dalam menunjang pendidikan inklusif yang raham anak
Layanan yang diberikan oleh guru resource center kepada guru sekolah
reguler adalah layanan informasi (konsultasi) guru akan memberikan arahan dan
masukan terhadap masalah-masalah yang dihadapi oleh guru sekolah reguler
terhadap masalah belajar siswanya. Kemudian kerjasama dengan orangtua, adanya
kerjasama antara orangtua dan guru dalam pelayanan kepada anak, agar orangtua
147
148
mengetahui informasi tentang perkembangan anaknya dan masalah yang dihadapi
anaknya.
c. Kendala-kendala yang dihadapi resource center X dan Y dalam menunjang
pendidikan inklusif
Kendala yang dihadapi dalam menunjang pendidikan inklusif adalah masih
kurangnya sosialisasi yang diberikan oleh resource center kepada sekolah reguler
dan masyarakat. Masih ada orangtua/masyarakat yang belum mengetahui tentang
pelayanan yang diberikan oleh resource center. Perlunya dukungan dan kerjasama
antara kepala sekolah dan guru dalam pelayanan kepada anak, perlunya gedung/
ruangan belajar untuk pelaksanaan kegiatan pelayanan.
2. Model Konsep Resource Center
Langkah-langkah merumuskan model konsep resource center dilakukan
melalui beberapa tahap: pertama, dilakukan studi kualitatif di lapangan dan kajian
kepustakaan. Hasil kajian tersebut dijadikan sebagai dasar untuk merumuskan
model konsep resource center. Kedua, model konsep yang telah dirumuskan
kemudian divalidasi oleh 5 (lima) orang pakar pendidikan di tempat tugas mereka
masing-masing. Ketiga, hasil validasi dari ke-5 (lima) pakar pendidikan dijadikan
sebagai masukan untuk merevisi model konsep yang telah dirumuskan. Keempat,
model konsep yang telah direvisi menjadi program yang final.
Susunan urutan model konsep yang direkomendasikan terdiri dari: 1) latar
belakang, 2) visi dan misi, 3) tujuan, 4) isi program, 5) prosedur, 6) pelaksanaan,
7) sarana dan prasana, 8) penilaian, dan 9) kerjasama.
149
Model konsep resource center ini memberikan dampak positif untuk
kemajuan resource center ke depan dalam pelaksanaan dan layanannya menjadi
resource center yang baik merupakan suatu upaya yang harus diwujudkan oleh
resource center yang ada sekarang. Untuk menuju resource center yang baik
adalah dambaan setiap resource center agar bisa mensukseskan pelaksanaan
pendidikan inklusif dan bisa pula menjadi pedoman bagi resource center yang
belum maksimal dalam memberikan layanan kepada anak, guru sekolah reguler
dan sekolah lainnya.
B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil temuan di lapangan yang berkenaan dengan peranan
resource center dalam menunjang pendidikan inklusif yang ramah anak. Dalam
hal ini penulis memberikan rekomendasi kepada pihak-pihak diantaranya:
1. Rekomendasi untuk Lembaga
Lembaga resource center sebagai tempat untuk memberikan pelayanan
kepada anak, orangtua, guru, sekolah reguler dan masyarakat di sekitar resource
center dalam layanan konsultasi dan bimbingan terhadap masalah belajar yang
dihadapi anak, maupun guru sekolah reguler. Lembaga akan memberikan layanan
terhadap anak dan guru yang datang ke resource center. Perlu adanya kerjasama
yang baik antara kepala dan staf guru dalam pelaksanaan layanan sehingga
layanan bisa berjalan dengan lancar.
2. Rekomendasi untuk SDM
Untuk sumber daya manusia di resource center, 99% sudah S1 (Sarjana)
dilihat dari tingkat pendidikan tenaga guru sudah cukup memadai untuk
150
memberikan layanan dan bimbingan terhadap ABK dan guru sekolah reguler.
Guru sebagai ujung tombak dalam memberikan layanan perlu dibekali kompetensi
yang memadai terutama dalam mengajar dan memberikan layanan.
3. Rekomendasi untuk Orangtua
Orangtua merupakan pihak yang memiliki peran paling menentukan
dalam mengembangkan potensi dan keberhasilan pembelajaran anaknya.
Orangtua harus menyadari bahwa tidak selamanya bergantung kepada guru saja
dalam membimbing anak di sekolah. Orangtua harus mau bekerjasama dalam
pembelajaran anak di sekolah. Orangtua pun bisa mengawasi dan mengetahui
bagaimana perkembangan anak selama dalam belajar. Orangtua seyogyanya
menyadari arti penting pendidikan untuk anaknya dan partisipasi orangtua sangat
diperlukan dalam kelancaran pembelajaran anak di sekolah.
4. Rekomendasi untuk Peneliti Selanjutnya
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan diskusi dalam
pengembangan resource center ke depan dalam memberikan layanan kepada anak,
orangtua, guru sekolah reguler dan masyarakat.
Penulis meyakini masih banyak kelemahan dalam pembuatan model
konsep resource center ini. Sehingga diharapkan adanya penelitian lanjutan yang
mengarah pada aspek materi yang lebih mendalam dengan cakupan yang lebih
luas lagi.