6. Pengaruh ekstrak daun lamtoro sebagai pupuk organik cair terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman sawi

Jurnal Agrisistem, Desember 2006, Vol 2 No. 2

ISSN 1858-4330

PENGARUH EKSTRAK DAUN LAMTORO SEBAGAI PUPUK ORGANIK CAIR
TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SAWI
INFLUENCE OF EXTRACT LAMTORO LEAVES AS LIQUID ORGANIC
FERTILIZER TO GROWTH AND PRODUCT OF MUSTARD
Nataniel Palimbungan 1), Robert Labatar 2) dan Faizal Hamzah 2)
1) Alumni Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Gowa
2) Dosen Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Gowa
ABSTRAK
Dalam kurun waktu 30 tahun terakhir negara-negara industri berpendapat bahwa paket
pertanian modern lebih menekankan penggunaan bahan kimia sintetis yang memberikan
hasil tinggi. Disisi lain berpendapat pada penggunaan pengurasan dan pengrusakan potensi
lahan dan lingkun gan. Penelitian ini bertujuan sebagai upaya untuk memperoleh paket
pemupukan Ekstrak Daun Lamtoro yang optimal pada tanaman sawi. Metode yang
digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK). Perlakuan terdiri dari 6 tingkat
yaitu: tanpa pupuk cair daun lamtoro, pupuk cair daun lamtoro 50 cc/l air, pupuk cair daun
lamtoro 100cc/l air, pupuk cair daun lamtoro 150 cc/l air, pupuk cair daun lamtoro 200 cc/l
air dan pupuk cair daun lamtoro 250 cc/l air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pupuk

cair daun lamtoro dapat meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman sawi.Dosis 250
cc/l air memberikan pengaruh yang paling baik terhadap pertumbuhan dan produksi
tanaman sawi. Penggunaan pupuk cair lamtoro pada tanaman sawi secara ekonomis
menguntungkn daya analisis O/I Ratio sebesar 1,5.
Kata Kunci: sawi, pupuk, ekstrak daun lamtoro
ABSTRACT
In the last during the last of 30 years industry countries stated that agricultural modern
package stressing that using chemical sintetic material give high product, on the otherside
has an impact to damaged and depleted the soil and envirmental. This research inteded to
obtain the optimal dosage lamtoro leaves extract for mustard. Randomised block design
was applied, consisted by 6 level of fertilizer, that is without leaves extract concentration
of 50 cc/l water, leaves extract concentration of 100 cc/l water, leaves of extract
concentration of 150 cc/l water, leaves extract concentration of 200 cc/l water and leaves
extract concentration of 250 cc/l water. The result of the research indicated that the lamtoro
leaves extract concentration tend to improve the growth and the producttivity at mustard
crop. Aplication of extract at the concentration of 250 cc/l water give the highest
productivity. Extract of leaves at mustard farming is economically important by gainming
profit with the anamysis of O/I Ratio 1,5.
Keywords: mustard, fertilizer, extract of lamtoro leaves
PENDAHULUAN

Sejak tahun delapan puluhan, mulai
tampak
terjadinya
penurunan
produktivitas lahan dan produksi tanaman
yang diusahakan. Produksi tanaman tidak
96

menunjukkan kecenderungan meningkat
walaupun telah menggunakan varietas
unggul yang memerlukan pemeliharaan
dan penyelaras hara secara intensif
melalui
bermacam-macam
paket

Jurnal Agrisistem, Desember 2006, Vol 2 No. 2

teknologi. Salah satu usaha meningkatkan
kesehatan tanah adalah membangun

kesuburan
tanah
dengan
cara
meningkatkan bahan organik melalui
kearifan lokal atau menggunakan masukan
dari hasil usahatani itu sendiri.
Penggunaan pupuk hijau, pupuk hayati,
penyiapan kompos, ekstrak daun posidan
yang diperkaya, diharapkan mampu
memperbaiki kesehatan tanah sehingga
produksi tanaman meningkat, aman dan
menyehatkan
manusia
yang
mengkomsumsi (Sutanto, 2002).
Dalam masyarakat modern, dengan
semakin meningkatnya kesadaran akan
pentingnya
kesehatan,

permintaan
terhadap komoditas bahan makanan
termasuk sawi berpedoman pada pertanian
organik yang bebas dari penggunaan
sarana produksi bahan kimia, utamanya
pestisida dan pupuk sintetik. Dewasa ini
para konsumen telah menyadarai dampak
memproduksi produk-produk pertanian
termasuk
tanaman
sawi
yang
menggunakan sarana produk sintetis yang
terbuat dari zat-zat kimia, yang sifatnya
beracun dan residunya sulitnya terurai di
alam bebas maupun setelah masuk ke
dalam
tubuh
manusia
yang

mengkomsumsinya.
Selain
masalah
langsung yang ditimumbulkannya pada
manusia penggunaan in put bahan sintetik
yang dapat mempercepatt degradasi lahan
dari kesuburan fisik, kimia dan biologi
tanah. Dengan demikian, alternatif sistem
budidaya tanaman sawi yang dapat
dipertimbangkan
adalah
pertanian
organik.
Pertanian organik khususnya di Pulau
Jawa telah banyak diaplikasikan, seperti
penggunaan PONTES (empon-empon dan
tetes) (Sumardi, 2005a) dan Tarnik
(Sumardi, 2005b). Pertanian organik pada
prinsipnya
minimalkan

penggunaan
sarana
produksi
sintetis
dan
mengoptimalkan
penggunaan
sarana
produksi orgnik yang terbuat dari bahan

ISSN 1858-4330

organik atau
pertanian.

limbah

bahan

organik


Salah satu sarana produksi pertanian yang
terbuat dari bahan-bahan organik yang
sifatnya
ramah
lingkungan
dan
menghasilkan produk pertanian sehat
adalah ekstrak daun lamtoro.
Ekstrak tumbuhan tersebut memiliki
fungsi selain sebagi pupuk organik, juga
sebagai pestisida nabati (Saerodjotanoso,
1983). Sebagai pupuk daun lamtoro
mengandung 3,84%N, 0,20% P, 2,06% K,
1,31% Ca, 0,33% Mg. Berpedoman dari
hal tersebut diatas, maka diperlukan kajian
tenatang pengaruh ekstrak daun lamtoro
pana tanaman sawi.
BAHAN DAN METODE
Penelitian ini dilakasanakan di lahan

petani dikelurahan Borongloe, Gowa,
jenis tanah mediterab merah kuningm, dan
pH tanah 5,5. Waktu pelaksanaan bulan
Maret-Mei 2005.
Metode Penelitian
Percobaan ini dilaksanakan dengan
menggunakan
Rancangan
Acak
Kelompok (RAK) (Hanafiah, KA. 2003).
Tingkat atau level perlakuan ada 6 yaitu:
tanpa ekstrak daun lamtorogum 50 cc/1
air, ekstrak daun lamtorogum 100 cc/1 air,
ekstrak daun lamtorogum 150 cc/1 air,
ekstrak daun lamtorogum 200 cc/1 air,
ekstrak daun lamtorogum 250 cc/1 air.
Seiap perlakuan diulangi 4 kali sehingga
secara keseluruhan terdapat 24 satuan
percobaan.
Persiapan Lahan

Persiapan lahan adalah penetapan lahan
penelitian. Kegiatan ini mencakup
penataan lokasi, analisis jenis tanah dan
pH tanahserta pengolahan lahan. Tanah
dicangkul, diolah sampai gembur, sesudah
itu dibuat bedengan dengan ukuran lebar
0,70 m, panjang 1,25 m(0,875 m2) dan
97

Jurnal Agrisistem, Desember 2006, Vol 2 No. 2

tinggi 0,30 m serta jarak antar bedengan
0,30 m.

ISSN 1858-4330

c. Bobot segar tanaman (g) berat basah
dilaksanakan pada saat panen.

Penyemaian Benih

Tanah tempat penyemaian benih diolah
sampai
gembur
kemudian
dibuat
bedengan sesuai dengan kebutuhan. Benih
disebar merata kemudian ditutup tanah
halus. Tempat bedengan dibuat atap untuk
mengurangi
penyinaran
matahari
langsung. Persemaian disiram setiap pagi
dan sore hari. Benih akan berkecambah
setelah 3 – 4 hari. Setelah benih berumur
3 – 4 minggu atau telah mempunyai 3 – 4
helai daun, benih tersebut telah siap
dipindahkan untuk ditanam pada lokasi
penelitian.
Penanaman
Benih sawi yang telah siap tanam,

ditanam pada bedengan yang telah siap
untuk ditanami. Jarak tanam
yang
digunakan adalah 30x30cm.
Pemupukan
Pemupukan dengan memberikan ekstrak
daun lamtoro (pupuk cair) disemprotkan
pada tanaman sawi setelah tanaman sawi
berumur 7 hari dengan interval
penyemprotan setiap 4 hari.
Pemeliharaan
Pemeliharaan tanaman sawi meliputi
penyulaman dengan mengganti tanaman
sawi dengan cara manual. Penyiraman
tanaman sawi setiap hari yaitu pagi dan
sore hari dilaksanakan selama tanaman
sawi ditanam sampai panen.
Parameter pengamatan
Selama penelitian dilaksanakan parameter
yang diamati yaitu:
a. Tinggi tanaman (cm) diukur stiap 7
hari
b. Jumlah daun dihitung setiap 7 hari

98

HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Tinggi Tanaman
Hasil analisis uji BNT α 0,01 pada Tabel
1, menunjukkan bahwa perlakuan pupuk
organik cair daun lamtoro dengan
menggunakan
dosis/l
air
(P5)
memperlihatkan pertumbuhan yang paling
baik, dan berbeda nyata dengan perlakuan
P0, P1, P2, P3 dan tidak berbeda nyata
dengan P4. Sedangkan perlakuan pupuk
ornganik cair daun lamtoro dengan dosis
250 cc/l air memberikan hasil tertinggi
yaitu 41,95 cm dan berbeda nyata dengan
perlakuan P0, P1, P2, P3, dan tidak
berbeda nyata dengan perlakuan P4.
Tabel 1. Rata-rata
Sawi (cm)

tinggi

Tanaman

RataNP.BNJ.
Rata
α 0,01
34,38 a
P0
35,60 ab
P1
36,79 b
P2
3,14
37,71 bc
P3
39,87 cd
P4
41,95 de
P5
Keterangan : Nilai rata-rata yang diikuti
huruf yang sama berbeda
nyata pada taraf uji BNT
α 0,01
Perlakuan

Jumlah Daun Tanaman
Hasil analisis uji BNT α 0,01 pada Tabel
2 menunjukkan bahwa pada perlakuan
pupuk organik cair daun lamtoro dengan
dodis 250 cc/l air memberikan hasil
jumlah daun terbanyak dan berbeda nyata
dengan perlakuan P0, P1, P2, P3, dan
tidak berbeda nyata dengan perlakuan P4.

Jurnal Agrisistem, Desember 2006, Vol 2 No. 2

Tabel 2. Rata-rata Jumlah Daun Tanaman
Sawi (helai)
RataNP.BNJ.
Rata
α 0,01
9,43 a
P0
10,13 ab
P1
10,63 b
P2
0,91
11,06 bc
P3
11,63 cd
P4
12,06 de
P5
Keterangan: Nilai rata-rata yang diikuti
huruf tidak sama berbeda
nyata pada taraf uji BNT
α 0,01
Perlakuan

Bobot Segar Tanaman Sawi
Hasil analisis uji BNT α 0,01 pada Tabel
3 menunjukkan bahwa pada perlakuan
pupuk organik cair daun lamtoro dengan
dosis 250 cc/l air memberikan hasil
(huruf) tertinggi
dan berbeda nyata
dengan perlakuan P0, P1, P2, dan tidak
berbeda nyata dengan perlakuan P3 dan
P4.
Tabel 3. Rata-rata Berat Segar Tanaman
Sawi (g) Pada Saat Panen
Perlakuan

Rata-Rata

NP.BNJ.
α 0,01

1,41 a
P0
2,04 ab
P1
2,04 b
P2
0,47
2,35 bc
P3
2,35 cd
P4
2,29 de
P5
Keterangan : Nilai rata-rata yang diikuti
huruf tidak sama berbeda
nyata pada taraf uji BNT
α 0,01
Pembahasan
Perlakuan pupuk organik cair daun
lamtoro pada tanaman sawi dengan dosis
pemupukan yang berbeda menyebabkan
perbedaan pengaruh terhadap parameter

ISSN 1858-4330

pertumbuhan dan produksi tanaman yang
diamati seperti tinggi tanaman, jumlah
daun dan bobot segar tanamn sawi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
perlakuan pupuk organik cair lamtoro
memberikan pengaruh nyata pada setiap
level dosis yang diberikan. Pada dosis 250
cc/l air memberikan pengaruh paling baik
pada pertumbuhan tinggi tanaman dan
dosis berat segar tanaman . Adanya respon
terdapat tanaman sawi adalah akibat dari
perbedaan level dosis yang diberaikan.
Pada dosis 250 cc/l air menunjukkan dosis
yang paling sesuai sehingga pertumbuhan
tanaman terpacu secara optimal. Aplikasi
dosis kurang seperti pada dosis 200 cc/l
kurang/tidak memberikan pengaruh nyata
Sotejo(2002) mengemukakan bahwa
kebutuhan tanaman akan bermacammacam pupuk selama pertumbuhannya
(terutama dalam hak pengambilan atau
pengisapannya) tidak sama, membutuhkan
waktu yang berbeda dan juga jumlah
pupuknya.
Selanjutnya Sarief (1968) mengemukakan
bahwa pemberian pupuk disesuaikan
dengan kebutuhan tanaman. Apabila
diberikan dalam jumlah yang berlebihan
merupakan pemborosan dan bahkan dapat
menyebabkan keracunan. Sedangkan
pemberian dosis yang kecil tidak
memberikan pengaruh ynag signifikan.
Tersedianya unsur hara dalam jumlah
yang cukup dan seimbang untuk
pertumbuhan tanaman, menyebabkan
proses pembelahan, pembesaran dan
pemanjangan sel akan berlangsung cepat
yang mengakibatkan beberapa organ
tanaman tumbuh cepat(Setyati, 1988).
Adanya respon yang baik dari pemberian
pupuk organik cair lamtoro disebabkan
oleh jenis dan jumlah hara yang
dikandung.
Menurut Budelman dalam Ibrahim
(2002), kandungan hara pada daun
lamtoro terdiri dari 3,84%N; 0,2%P;
99

Jurnal Agrisistem, Desember 2006, Vol 2 No. 2

2,06%K; 1,31%Ca;0,33%Mg. Semua hara
yang terkandung merupakan unsur
essensial yang sangat dibutuhkan oleh
tanaman
dalam
pertumbuhan
dan
perkembangannya.
Sutedjo(1992)
mengemukakan bahwa unsur hara makro
sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan
bagian-bagian vegetatif tanaman seperti
akar, batang dan daun, dan apabila
ketersediaan unsur hara makro dan mikro
tidak
lengkap
dapat
menghambat
pertumbuhan
dan
perekemabangan
tanaman. Penambahan nitrogen yang

ISSN 1858-4330

cukup pada tanaman aakan mempercepat
laju pembelahan dan pemanjangan sel,
pertumbuhan akar, batang dan daun
berlangsung secara cepat (Setyati, 1988).
Hal tersebut sejalan dengan hasil
penelitian bahwa kandungan
3,84%
Nitrogen pada ekstrak daun lamtoro
menyebabkan pertumbuhan awal tanaman
sawi akan terpacu secara optimal sehingga
diperoleh produksi berupa tanaman segar
2,29 g/pohon. Menurut Haryanto (2000),
produksi tanaman sawi dapat mencapai
250 ton/Ha.

Tabel 4. Analisis Ekonomi Penggunaan Ekstrak Daun Lamtoro Pada Tanaman Sawi
No
Variabel
A
Input
1. Biaya Tetap
a. Sewa Tanah
b. Penyusutan
2. Biaya Variabel
a. Benih Sawi 1 gram
b. Pupuk Organik Cair 1 ltr
c. Bokashi 10 kg
3. Biaya Tenaga Kerja
a. Pengolahan Bahan
b. Pembibitan
c. Penanaman
d. Pemeliharaan
e. Panen
Jumlah
B. Output
1. Produksi 240 pohon dimana harga
perpohon di lokasi Rp. 750,00
2. Nilai jual
C
Rasia output/input Rp 180.000/Rp. 120.000 = 1,5
D
Keuntungan pendapatan 59.800
Analisis Ekonomi
Analisis ekonomi penggunaan ekstrak
daun lamtoro pada tanaman sawi disajikan
pada Tabel 4. O/I ratio yang diperoleh
sebesar 1,5 artinya setiap pengeluaran
biaya Rp.1,00 menghasilkan Rp 1,5
berarti bahwa penggunaan ekstrak cair
100

Nilai

Rp.
Rp.

Keterangan

5.000
2.000

Rp. 2.000
Rp. 6.000
Rp. 10.000
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.

40.000
10.000
20.000
20.000
10.000
120.000

RP. 180.000

daun lamtoro pada pengusahaan tanaman
sawi layak dilaksanakan karena memberi
keuntungan sebesar Rp.59.800/petak atau
kalau dikonversi ke pengusahaan sawi
seluas 1 ha akan diperoleh keuntungan
sebanyak Rp…..dalam satu siklus
produksi atau dalam jangka waktu 40 hari.

Jurnal Agrisistem, Desember 2006, Vol 2 No. 2

KESIMPULAN
1. Pemberian ekstrak daun lamtoro pada
tanaman sawi secara umum dapat
meningkatkan
pertumbuhan
dan
produksi tanaman sawi.
2. Ekstrak daun lamtoro pada dosis 250
cc/l air memberikan pengaruh paling
baik terhadap pertumbuhan , tinggi
dan berat segar tanaman sawi
3. Penggunaan ekstrak daun lamtoro
pada
pertanaman
sawi
secara
ekonomis menguntungkan. Analisis
O/I ratio 1,5.
DAFTAR PUSTAKA
AAK, 1992. Petunjuk Praktis Bertanam
Sayuran, Kanisius, Yogyakarta.
Gardner,

Hanafiah

1991. Fisiologi Tanaman
Budidaya, Terjemahan Herawati
Susilo, Universitas Indonesia,
Jakarta.
K.A,
2003.
Rancangan
Percobaan, Teori dan Aplikasi
PT. Raya Grafindo.

Haryanto, T. Suhartini dan E.Rahayu,
2002. Tanaman Sawi dan Selada,
PT.Penebar Swadaya, Depok.

ISSN 1858-4330

Kasumbogo.U, 1997. Peranan Pertanian
Organik Dalam Pembangunan
Berwawasan
Lingkungan
,
Yayasan Bumi Lestari.
Soerodjotanoso, 1993. Pengembangan
Tanaman Lamtoro pada TanahTanah Kritis.
2005a. Pontes.
Vol.01: hal 57

Ekstensia.

_______, 2005b. Tarnik.
Vol.01: hal 59

Ekstensia.

Sumardi,

Susanto, R., 2002. Penerapan Pertanian
Organik, Kanisius, Yogyakarta.
Sutedjo MM, 2002. Pemupukan dan Cara
Pemupukan, PT Rineka Cipta,
Jakarta.
Haryono L, 2001 Sayur-sayur Daun
Primadona, CV Aneka Solo.
Pracaya , 2005 Bartanam Sayur Organik,
PT. Penebr Swadaya, Jakarta.
Pairunan AK, J.L Nanere, Arifin SSR.
Samosir, R, Tangkaisari, J.R
Lalopua, B.Ibrahim dan H.
Asmaadji, 1997. Dasar-Dasar
Ilmu Tanah. Badan Kerjasama
PTN Indonesia Timur, Makassar.

101

Dokumen yang terkait

Respons Pertumbuhan Dan Produksi Sawi (Brassica juncea L.) Terhadap Pemberian Pupuk Organik Cair

1 80 69

Pemanfaatan Pupuk Organik Untuk Meningkatkan Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Sawi (Brassica juncea L.) Varietas Tosakan Dan Dora

6 77 72

PENGARUH MACAM PUPUK ORGANIK CAIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN (KAILAN, SAWI DAN SELADA)

3 40 2

PENGARUH PUPUK ORGANIK CAIR KOMBINASI DAUN KELOR DAN SABUT KELAPA TERHADAP PERTUMBUHAN Pengaruh Pupuk Organik Cair Kombinasi Daun Kelor Dan Sabut Kelapa Terhadap Pertumbuhan Tanaman Jagung.

1 3 10

PENGARUH PUPUK ORGANIK CAIR KOMBINASI DAUN KELOR DAN SABUT KELAPA TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN Pengaruh Pupuk Organik Cair Kombinasi Daun Kelor Dan Sabut Kelapa Terhadap Pertumbuhan Tanaman Jagung.

0 2 15

EFEKTISEBA Efektivitas Pemberian Ekstrak Daun Lamtoro Sebagai Pupuk Organik Cair Dan Intensitas Cahaya Terhadap Pertumbuhan Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.).

0 2 14

PENDAHULUAN Efektivitas Pemberian Ekstrak Daun Lamtoro Sebagai Pupuk Organik Cair Dan Intensitas Cahaya Terhadap Pertumbuhan Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.).

0 1 5

Pengaruh pemberian pupuk cair daun lamtoro (leucaena leucocephala) terhadap pertumbuhan dan produktivitas tanaman sawi pakcoy (brasicca chinensis. l).

1 23 155

Pengaruh pemberian konsentrasi pupuk organik cair daun lamtoro (leucaena leucocephala) terhadap pertumbuhan dan produktivitas tanaman sawi caisim (brassica juncea L.).

0 15 137

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KANDANG DAN PUPUK ORGANIK CAIR TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN SAWI PUTIH (Brassica pekinensia L.).

0 0 3