S SDT 1105701 Chapter5

BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Kesimpulan dan rekomendasi yang akan diuraikan pada bab ini disusun
berdasarkan seluruh rangkaian kegiatan penelitian mengenai Tari Tupping di
Desa Kuripan Kecamatan Penengahan Kabupaten Lampung Selatan. Tari
Tupping yang berada di Desa Kuripan Kecamatan Penengahan Kabupaten

Lampung Selatan merupakan kesenian tradisisonal milik masyarakat Desa
Kuripan, Lampung. Tari Tupping berawal dari reaksi masyarakat Lampung
terhadap penjajah yaitu saat pengintaian dan pengawasan Radin Intan yang
bertujuan untuk melindungi dan mengelabuhi penjajah. Gerakan tari Tupping
seperti pasukan perang yang sedang berjaga-jaga di sekitaran istana dimana
gerakannya

kebanyakan

seperti


gerakan

yang

jenaka,

untuk

dapat

mengelabuhi lawan. Pada zaman dahulu tari Tupping hanya boleh ditarikan
oleh orang-orang keturun radin saja namun sekarang sudah beralih fungsi dan
boleh ditarian oleh siapa saja tempat pertunjukkannya juga boleh dimana saja.
Tari Tupping disajikan sebagai tarian berkelompok. Dahulu jumlah penari
harus berjumlah 12 orang penari laki-laki yang menggunakan Tupping
(topeng) tidak boleh kurang atau lebih. Gerakan Tari Tupping berasal dari
gerakan Tari Khakot (silat). Susunan gerakan Tari Tupping dimulai dengan
gerakan Lari, Lapan Cangget, Angkat Egow, Pencak Kakhot, Mampan Bias,
Gaya Lurus, Kenui Melayang, Kenui Khabai, Nganik Agas, Lalangan Waya,
Cangget, dan Lumpat Kijang. Rangkaian gerak Tari Tupping dibuat seperti


gerakan jenaka yang dibawakan secara berulang.
Tata rias dalam Tari Tupping tidak digunakan, karena pada dasarnya sajian
Tari Tupping disajikan dengan menggunakan Tupping (topeng) dari awa
sampai akhir pertunjukan.

Sedangkan penggunaan busana dalam Tari

Tupping telah mengalami perubahan. Karena pada zaman dahulu busana yang

digunakan dalam tarian ini merupakan busana yang berasal dari dedaunan
yang telah di keringkan dengan tujuan untuk mengelabuhi lawan. Sedangkan
Septi Vischa Dewi, 2015
TARI TUPPING DI DESA KURIPAN KECAMATAN PENENGAHAN KABUPATEN LAMPUNG SELATAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

63

pada saat ini busana yang digunakan dalam Tari Tupping adalah busana yang
sudah dibuat ke dalam bentuk celana dan baju yang terbuat dari kain perca dan

dibuat dengan bentuk menyerupai dedaunan yang menempel dengan
menggunakan warna yang mencolok.

B. Rekomendasi
Dalam rangka turut serta dalam pengembangan seni tari, dari hasil
penelitian peneliti mencoba mengemukakan rekomendasi sebagai berikut :
1. Lembaga Kebudayaan Lampung Selatan
Peneliti berharap agar lembaga kebudayaan Kabupaten Lampung
Selatan ikut turut memberikan dukungan dan motivasi serta informasi
yang dibutuhkan dalam ruang lingkup seni dan budaya Lampung
kepada generasi penerus guna melestarikan budaya yang ada di
Kabupaten Lampung Selatan

2. Para pelaku Seni dan Lingkungan Seni Lainnya
Dengan adanya penelitian ini, peneliti berharap agar para seniman
dan budayawan yang sekiranya memiliki informasi mengenai seni
budaya di Lampung Selatan khususnya segala informasi yang penting
dan dibutuhkan namun jarang diketahui masyarakat agar tetap
mendukung dalam bentuk apapun demi melestarikan seni budaya yang
ada di Kabupaten Lampung Selatan agar tidak punah dan tetap lestari

di masa yang akan datang.

3. Peneliti Selanjutnya
Penelitian terhadap Tari Tupping ini masih dalam ruang lingkup
yang terbatas sehingga masih banyak aspek yang belum dibahas dan
digali lebih lanjut. Peneliti berharap kedepannya penelitian ini dapat
dikembangkan lebih lanjut sehingga mampu memberikan informasi
yang lebih lengkap sehingga dapat dijadikan sumbangan ilmu
pengetahuan dan pembelajaran di sekolah maupun di dalam mata

Septi Vischa Dewi, 2015
TARI TUPPING DI DESA KURIPAN KECAMATAN PENENGAHAN KABUPATEN LAMPUNG SELATAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

64

kuliah, serta di lingkungan masyarakat khususnya yang berada di
Provinsi Lampung.

4. Generasi Penerus

Kebudayaan merupakan sebuah warisan yang tidak ternilai
harganya. Sebab sebuah kebudayaan yang kita miliki di Indonesia ini
sangat kaya dan beranekaragam apabila dibandingkan dengan kesenian
dan kebudayaan mancanegara. Oleh sebab itu, dengan usaha yang
sungguh-sungguh pada saat ini akan sangat bermanfaat di kemudian
hari tentunya salah satu upayanya adalah dalam melestarikan
kebudayaan di daerah sendiri yaitu melestarikan Tari Tupping di Desa
Kuripan Kecamatan Penengahan Kabupaten Lampung Selatan.
Semoga apa yang peneliti harapkan dapat bermanfaat dan menjadi
bahan pertimbangan demi melestarikan seni budaya Indonesia
khususnya Tari Tupping di Desa Kuripan Kecamatan Penengahan
Kabupaten Lampung Selatan.

Septi Vischa Dewi, 2015
TARI TUPPING DI DESA KURIPAN KECAMATAN PENENGAHAN KABUPATEN LAMPUNG SELATAN
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu