Pergub Nomor 21. A Tahun 2013

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
NOMOR 21.a TAHUN 2013
TENTANG
PEDOMAN UMUM DAN ALOKASI DANA TRANSFER
PROGRAM SATU MILYAR UNTUK TIAP KECAMATAN MENUJU
PEMBANGUNAN “EFEKTIF, MERATA, ADIL DAN SELARAS
(SATAM EMAS)” PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
TAHUN ANGGARAN 2013
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG,
Menimbang : a. bahwa   dalam   rangka   pelaksanaan   Program   Satu
Milyar   Untuk   Tiap   Kecamatan   Menuju
Pembangunan   "Efektif,   Merata,   Adil   dan   Selaras
(SATAM   EMAS)",   dapat   berjalan   sesuai   dengan
tujuannya, perlu menetapkan Pedoman Umum dan
Alokasi   Dana   Transfer   Program   Satu   Milyar   untuk
Tiap   Kecamatan   Menuju   Pembangunan   "Efektif,
Merata,   Adil   Dan   Selaras   (SATAM   EMAS)"   Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung Tahun Anggaran 2013;
b. bahwa   dalam   rangka   pelaksanaan   Program

sebagaimana   dimaksud   huruf   a   perlu   penetapan
alokasi   Dana   Transfer   Program   Satu   Milyar   Untuk
Tiap   Kecamatan   Menuju   Pembangunan   “Efektif,
Merata,   Adil   dan   Selaras   (SATAM   EMAS)”   Tahun
2013 yang dialokasikan ke Kabupaten/Kota;
c. bahwa untuk melaksanakan sebagaimana dimaksud
huruf a dan b di atas ditetapkan dengan Peraturan
Gubernur Kepulauan Bangka Belitung.

1

Mengingat

: 1. Undang­Undang   Nomor   27   Tahun   2000   tentang
Pembentukan   Provinsi   Kepulauan   Bangka   Belitung
(Lembaran   Negara   Republik   Indonesia   Tahun   2000
Nomor   217,   Tambahan   Lembaran   Negara   Republik
Indonesia Nomor 4355);
2. Undang­Undang   Nomor   17   Tahun   2003   tentang
Keuangan   Negara   (Lembiran   Negara   Republik

Indonesia   Tahun   2003   Nomor   47,   Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
3. Undang­Undang   Nomor   1   Tahun   2004   tentang
Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia   Tahun   2004   Nomor   5,   Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
4. Undang­Undang   Nomor   32   Tahun   2004   tentang
Pemerintahan   Daerah   (Lembiran   Negara   Republik
Indonesia   Tahun   2004   Nomor   125,   Tambahan
Lembaran  Negara   Republik  Indonesia   Nomor  4437)
sebagaimana telah diubah, terakhir dengan undang­
Undang   Nomor   12   Tihun   2008   (Lembaran   Negara
Republik   Indonesia   Tahun   2008   Nomor   59
Tambahan   Lembaran   Negara   Republik   Indonesia
Nomor 4844);
5. Undang­Undang   Nomor   12   Tahun   2011   tentang
Pembentukan   Peraturan   Perundang­undangan
(Lembaran   Negara   Republik   Indonesia   Tahun   2011
Nomor   82,   Tambahan   Lembaran   Negara   Republik
Indonesia Nomor 5234);

6. Peraturan   Pemerintah   Nomor   58   Tahun   2005
tentang   Pengelolaan   Keuangan   Daerah   (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140);
7. Peraturan   Pemerintah   Nomor   39   Tahun   2006
tentang   Tata   Cara   Pengendalian   dan   Evaluasi
Pelaksanaan   Rencana   Pembangunan   (Lembaran
Negara Republik  Indonesia Tahun  2006 Nomor  82,
Tambahan   Lembaran   Negara   Republik   Indonesia
Nomor 4663);
8. Peraturan   Pemerintah   Nomor   38   Tahun   2007
tentang   Pembagian   Urusan   Pemerintahan   Antara
Pemerintah,   Pemerintahan   Daerah   Provinsi,   dan
Pemerintahan   Daerah   Kabupaten/Kota   (Lembaran
Negara Republik  Indonesia Tahun  2007 Nomor  82,
Tambahan   Lembaran   Negara   Republik   Indonesia
Nomor 4737);

2

9. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang

Pedoman   Evaluasi   Penyelenggaraan   Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2008   Nomor   19,   Tambahan   Lembaran   Negara
Republik Indonesia Nomor 4805);
10. Peraturan   Menteri   Dalam   Negeri   Nomor   13   Tahun
2006   sebagaimana   telah   diubah   dua   kali   dengan
Peraturan   Menteri   Dalam   Negeri   Nomor   21   lahun
2011   tentang   Perubahan   atas   Peraturan   Menteri
Dalam   Negeri   Nomor   13   Tahun   2006   tentang
Pedoman   Pengelolaan   Keuangan   Daerah   (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 310);
11. Peraturan   Menteri   Dalam   Negeri   Nomor   37   Tahun
2012   tentang   Pedoman   Penyusunan   Anggaran
Pendapatan   dan   Belanja   Daerah   Tahun   Anggaran
2013 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012
Nomor 508);
12. Peraturan   Daerah   Nomor   13   Tahun   2007   tentang
Rencana   Pembangunan   Jangka   Panjang   Provinsi
Kepulauan   Bangka   Belitung   Tahun   2005­2025
(Lembaran   Daerah   Provinsi   Kepulauan   Bangka

Belitung Tahun 2007 Nomor 6 Seri E);
13. Peraturan   Daerah   Nomor   6   Tahun   2012   tentang
Rencana   Pembangunan   Jangka   Menengah   Daerah
Provinsi   Kepulauan   Bangka   Belitung   Tahun   2012­
2017 (Lembaran Daerah Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung Tahun 2012 Nomor 3 Seri E);
14. Peraturan   Daerah   Provinsi   Kepulauan   Bangka
Belitung   Nomor   8   Tahun   2012   tentang   Anggaran
Pendapatan   dan   Belanja   Daerah   Tahun   Anggaran
2013 (Lembaran Daerah Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung Tahun 2012 Nomor 3 Seri A).
MEMUTUSKAN :
menetapkan : PERATURAN   GUBERNUR   KEPULAUAN   BANGKA
BELITUNG TENTANG PEDOMAN UMUM DAN ALOKASI
DANA   TRANSFER   PROGRAM   SATU   MILYAR   UNTUK
TIAP KECAMATAN MENUJU PEMBANGUNAN 'EFEKTIF,
MERATA,   ADIL   DAN   SELARAS   (SATAM   EMAS)'
PROVINSI   KEPULAUAN   BANGKA   BELITUNG   TAHUN
ANGGARAN 2013.


3

BAB I
KETENTUAN UTUIUM
Pasal 1
1. Pemerintah  pusat,   selanjutnya  disebut   Pemerintah,
adalah Presiden Republik Indonesia yang memegang
kekuasaan pemerintahan Negara Republik Indonesia
sebagaimana   dimaksud   dalam   Undang­Undang
Dasar Negara Republik lndonesia Tahun 1945.
2. Pemerintahan   daerah   adalah   penyelenggaraan
urusan   pemerintahan   oleh   pemerintah   daerah   dan
DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan
dengan   prinsip   otonomi   seluas­luasnya   dalam
sistem   dan   prinsip   Negara   Kesatuan   Republik
Indonesia   sebagaimana   dimaksud   dalam   Undang­
Undang   Dasar   Negara   Republik   Indonesia   Tahun
1945.
3. Pemerintah   daerah   adalah   Gubernur,   Bupati,   atau
Walikota,   dan   perangkat   daerah   sebagai   unsur

penyelenggara pemerintahan daerah.
4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya
disebut   DPRD   adalah   lembaga   perwakilan   rakyat
daerah   sebagai   unsur   penyelenggara   pemerintahan
daerah.
5. Otonomi   daerah   adalah   hak,   wewenang,   dan
kewajiban   daerah   otonom   untuk   mengatur   dan
mengurus   sendiri   urusan   pemerintahan   dan
kepentingan   masyarakat   setempat   sesuai   dengan
peraturan perundang­undangan.
6. Daerah otonom, selanjutnya disebut daerah, adalah
kesatuan   masyarakat   hukum   yang   mempunyai
batas­batas wilayah yang berwenang mengatur dan
mengurus   urusan   pemerintahan   dan   kepentingan
masyarakat   setempat   menurut   prakarsa   sendiri
berdasarkan   aspirasi   masyarakat   dalam   sistem
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
7. Peraturan daerah selanjutnya disebut Perda adalah
peraturan   daerah   provinsi   dan/atau   peraturan
daerah kabupaten/kota.

8. Peraturan   kepala   daerah   adalah   peraturan
Gubernur dan/atau peraturan Bupati/Walikota.

4

9. Desa   atau   yang   disebut   dengan   nama   lain,
selanjutnya   disebut   desa,   adalah   kesatuan
masyarakat   hukum   yang   memiliki   batas   batas
wilayah   yang   berwenang   untuk   mengatui   dan
mengurus   kepentingan   masyarakat   setempat,
berdasarkan   asal­asul   dan   adat   istiadat   setempat
yang   diakui   dan   dihormati   dalam   sistem
Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
10. Anggaran   Pendapatan   Belanja   Daerah   yang
selaniutnya   disingkat   APBD   adalah   rencana
keuangan tahunan pemerintah daerah yang dibahas
dan disetujui bersama oleh Pemerintih Daerah dan
Dewan   Perwakilan   Rakyat   Daerah   dan   ditetapkan
dengan Peraturan Daerah.
11. Satuan   Keria   Perangkat   Daerah   yang   selanjutnya

disingkat   SKPD   adalah   perangkat   daerah   pada
pemerintah   daerah   selaku   pengguna
anggaran/pengguna barang.
12. Satuan   Kerja   Pengelola   Keuangan   Daerah   yang
selaniutnya   disingkat   SKPKD   adalah   perangkat
daerah   pada   pemerintah   daerah   selaku   pengguna
anggaran/pengguna   barang,   yang   juga
melaksanakan pengelolaan keuangan daerah.
13. Pendapatan daerah adalah semua hak daerah yang
diakui   sebagai   penambah   nilai   kekayaan   bersih
dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan.
14. Hibah adalah pemberian uang/barang atau jasa dari
pemerintah   daerah   kepada   pemerintah   atau
pemerintah   daerah   lainnya,   perusahaan   daerah,
masyarakat   dan   organisasi   kemasyarakatan,   yang
secara   spesifik   telah   ditetapkan   peruntukannya,
bersifat tidak wajib dan tidak mengikat, serta tidak
secara   terus   menerus   yang   bertujuan   untuk
menunjang   penyelenggaraan   urusan   pemerintah
daerah.

15. Bantuan   sosial   adalah   pemberian   bantuan   berupa
uang/barang   dari   pemerintah   daerah   kepada
individu, keluarga, kelompok dan/atau masyarakat
yang   sifatnya   tidak   secara   terus   menerus   dan
selektif   yang   bertujuan   untuk   melindungi   dari
kemungkinan terjadinya resiko sosial.
16. Resiko   sosial   adalah   kejadian   atau   peristiwa   yang
dapat   menimbulkan   potensi   terjadinya   kerentanan

5

sosial   yang   ditanggung   oleh   individu,   keluarga,
kelompok   dan/atau   masyarakat   sebagai   dampak
krisis sosial, krisis ekonomi, krisis politik, fenomena
alam   dan   bencana   alam   yang   jika   tidak   diberikan
belanja bantuan sosial akan semakin terpuruk dan
tidak dapat hidup dalam kondisi wajar.
17. Organisasi  kemasyarakatan   adalah  organisasi   yang
dibentuk   oleh   anggota   masyarakat   warga   negara
Republik   Indonesia   secara   sukarela   atas   dasar

kesamaan   kegiatan,   profesi,   fungsi,   agama,   dan
kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, untuk
berperan   serta   dalam   pembangunan   dalam   rangka
mencapai   tujuan   nasional   dalam   wadah   Negara
Kesatuan   Republik   Indonesia   yang   berdasarkan
Pancasila   termasuk   organisali   non   pemerintahan
yang   bersifat   nasional   dibentuk   berdasarkan
ketentuan perundang­undangan.
18. Kabupaten/Kota   adalah   Kabupaten/Kota   yang   ada
di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
19. Kecamatan   adalah   Kecamatan   yang   ada   di
Kabupaten/Kota   yang   ada   di   Provinsi   Kepulauan
Bangka Belitung.
20. Desa/Kelurahan   adalah   Desa/Kelurahan   yang   ada
di Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung.
21. Dana   Transfer   adalah   dana   bantuan   keuangan
kepada   Kabupaten/Kota   yang   dilakukan   oleh
Pemerintah Provinsi.
22. Program Satu Milyar untuk Satu Kecamatan Menuju
Pembangunan Efektif, Merata, Adil dan Setara atau
yang   disebut   dengan   Progam   SATAM   EMAS,
merupakan Bantuan Keuangan Pemerintah Provinsi
kepada   masing­masing   Kecamatan   yang   ada   di
masing­masing Kabupaten/Kota.
BAB II
RUANG LINGKUP
Pasal 2
(1) Ruang   lingkup   Pedoman   Umum   ini   meliputi
perencanaan,   penganggaran,   pelaksanaan   dan
penatrausahaan,   pelaporan   dan   pertanggung

6

jawaban   serta   monitoring   dan   evaluasi   Program
SATAM   EMAS   yang   bersumber   dari   APBD   Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung.
(2) Dana   transfer   untuk   Program   SATAM   EMAS
dimaksudkan   untuk   membantu   mendukung
percepatan pembangunan daerah yaitu pemerataan
pembangunan   Kabupater/Kota   dalam   Provinsi
Kepulauan   Bangka   Belitung,   membantu
meningkatkan   kemampuan   keuangan   daerah   guna
mengatasi   kesenjangan   fiskal   Kabupaten/Kota
dalam   melaksanakan   pembangunan,   membantu
Kabupaten/Kota   dalam   mengurangi   angka
kemiskinan   dan   pengangguran,   serta   membantu
pelaksanaan   urusan   pemerintahan   daerah
Kabupaten/Kota   yang   tidak   tersedia   dan   atau
kurang alokasi dananya.
(3) Kegunaan dana transfer ke Kabupaten/Kota untuk
Program   SATAM   EMAS   adalah   bagian   dari   Belanja
Bantuan   Keuangan   kepada   Kabupaten/Kota   dalam
APBD   Provinsi   Kepulauan   Bangka   Belitung   Tahun
2013.
Pasal 3
(1) Kelompok Sasaran Penerima Program SATAM EMAS
adalah :
a. Kepala   Keluarga   (KK)   pra   sejahtera   beserta
anggota keluarganya dan bagi UMKM adalah yang
berskala   mikro   menurut   Undang­Undang   Nomol
20   Tahun   2008   sesuai   dengan   database   hasil
verifikasi   Bappeda   Provinsi   Kepulauan   Bangka
Belitung Tahun 2012.
b. KK   di   luar   database   hasil   verifikasi   Bappeda
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tahun 2012,
dengan ketentuan apabila semua KK pada huruf
(a) di atas telah terakomodir seluruhnya.
(2) Sasaran penerima seperti yang dimaksud pada ayat
(1)   diatas   diusulkan   oleh   Kepala   Desa/Lurah   yang
memenuhi syarat berdasarkan Petunjuk Teknis yang
disusun oleh Tim Teknis kabupaten/Kota, diketahui
Camat dan disertai data pendukung antara lain: foto
rumah,   foto   KK   yang   bersangkutan,   data   status
tanah,   data   pelayanan   kesehatan,   pekerjaan   dan

7

data pendidikan anak.
(3) Bantuan   program   SATAM   EMAS   diberikan   kepada
Kepala   Keluarga   beserta   keluarganya   secara
berkelompok yang akan diatur pada juknis.
(4) Penerima   bantuan   pemerintah   untuk
Kabupaten/Kota/Kecamatan/Kelurahan   dan   Desa
ditetapkan   oleh   Pemerintah   Provinsi   Kepulauan
Bangka Belitung.
(5) Pemberian   dana   bantuan   transfer   Program   SATAM
EMAS ditetapkan dengan Keputusan Kepala Daerah.
BAB III
PERENCANAAN
Pasal 4
(1) Penyusunan   rencana   kegiatan   SATAM   EMAS   pada
tingkat   Kecamatan   berdasarkan   Pedoman   Umum
Program SATAM EMAS.
(2) penyusunan   kegiatan   SATAM   EMAS   sebagaimana
dimaksud   ayat   (1)   berdasarkan   hasil   pembahasan
dan   kajian   dari   Bappeda   Kabupaten/Kota   untuk
disampaikan   kepada   Gubernur   Kepulauan   Bangka
Belitung,   c.q.   Bappeda   dan   Statistik   Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung.
(3) penyusunan   rencana   kegiatan   SATAM   EMAS
Provinsi   dilaksanakan   Dinas/Instansi   atau   SKPD
terkait berkoordinasi dengan Bappeda dan Statistik
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
BAB IV
PENGANGGARAN
Pasal 5
(1) program   SATAM   EMAS   Tahun   2013   dialokasikan
sebesar Rp 47.000.000.000,00 (Empat puluh tujuh
milyar   rupiah)   melalui   dana   transfer   Bantuan
Keuangan   Provinsi   Kepulauan   Bangka   Belitung
kepada   Kabupaten/Kota   yang   akan   diberikan
kepada   47   (empat   puluh   tujuh)   Kecamatan   dalam
wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
(2) Kabupaten/Kota   yang   menerima   Dana   Transfer

8

(3)
(4)

(5)
(6)

(7)

untuk   Program   SATAM   EMAS   beserta   besaran
alokasinya   ditetapkan   dalam   rapat   Tim   Anggaran
Pemerintah   Daerah   Provinsi   Kepulauan   Bangka
Belitung dengan Badan Anggaran Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Dana transfer dialokasikan melalui Belanja Bantuan
Keuangan   kepada   Kabupaten/Kota   dalam   APBD
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2013.
Rincian daerah penerima dan besaran alokasi Dana
Transfer   untuk   masing­masing   Kabupaten/Kota
sebagaimana   tersebut   dalam   Lampiran   I   yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Pedoman
Umum ini.
Daerah yang menerima alokasi Dana Transfer tidak
diperkenankan melakukan pergeseran alokasi antar
wilayah kecamatan.
penganggaran   dan   Pelaksanaan   Kegiatan   Program
SATAM   EMAS   tahun   2013   mengacu   kepada
peraturan   perundang­undangan   yang   berlaku
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.
Khusus untuk kegiatan pemberian penguatan modal
bagi   Usaha   Mikro,   Kecil   dan   Menengah   (UMKM),
serta   untuk   kegiatan   strategis   kecamatan   yang
berbentuk   uang,   tetap   dianggarkan   pada   SKPD
Kecamatan.
Pasal 6

(1) Dana   Transfer   merupakan   bagian   dari   pendapatan
daerah   dan   dianggarkan   dalam   Anggaran
Pendapatan   dan   Belanja   Daerah   (APBD)
Kabupaten/Kota Tahun 2013 pada kelompok Lain­
lain Pendapatan yang Sah.
(2) Dalam   hal   penetapan   APBD   Kabupaten/Kota
mendahului   dari   penetapan   APBD   Provinsi
Kepulauan   Bangka   Belitung,   maka   penganggaran
bantuan   keuangan   pada   APBD   Kabupaten/Kota
dilakukan   dengan   cara   melakukan   perubahan
peraturan Kepala Daerah tentang penjabaran APBD
Kabupaten/Kota   dengan   pemberitahuan   kepada
pimpinan   DPRD,   selanjutnya   ditampung   dalam
Peraturan   Daerah   tentang   Perubahan   APBD
Kabupaten/Kota.

9

Pasal 7
Kabupaten/Kota   wajib   menggunakan   dana   transfer
tersebut   dalam   rangka   pelaksanaan   Program   SATAM
EMAS   yang   dijabarkan   dalam   kegiatan   pada   SKPD
Kecamatan.
Pasal 8
(1) Kabupaten/Kota   penerima   dana   transfer   untuk
Program   SATAM   EMAS   agar   menganggarkan   dana
pendukung   diluar   alokasi   sebagaimana   tercantum
pada   lampiran   yang   merupakan   bagian   yang   tidak
terpisahkan dari Pedoman Umum ini.
(2) Dana pendukung dianggarkan sebesar minimal 10%
(sepuluh persen) yang diperuntukkan dalam rangka
kelancaran   pelaksanaan   program   dimaksud   pada
Kecamatan dan instansi terkait.
(3) Dana   pendukung   dianggarkan   dalam   APBD
Kabupaten/Kota.
(4) Dana pendukung dipergunakan untuk pelaksanaan
monitoring,   evaluasi,   pelaporan,   pembinaan,   rapat
koordinasi serta administrasi kegiatan.
(5) Alokasi   anggaran   dana   transfer   tidak   dapat
dipergunakan untuk penyediaan anggaran:
a. sewa   (contoh:   gedung   kantor,   kendaraan
operasional);
b. administrasi   kegiatan   (contoh:   gaji,   honor,
lembur, alat tulis kantor);
c. pelatihan; dan
d. perjalanan dinas pegawai daerah.
BAB V
PELAKSANAAN DAN PENATAUSAHAAN
Pasal 9
(1) Dana transfer sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5
digunakan untuk kegiatan antara lain :
a. bedah rumah;
b. penguatan UMKM;
c. pengadaan sarana dan prasarana pertanian;

10

d. revitalisasi   rumput   laut   dan/atau   optimalisasi
perikanan tangkap;
e. revitalisasi lada;
f. program   strategis   kecamatan   yang   memerlukan
penanganan cepat; serta
g. kegiatan prioritis lainnya yang tergambar dalam
Rencana   Pembangunan   Jangka   Menengah
Daerah   provinsi   Kepulauan   Bangka   Belitung
Tahun 2012­2017.
(2) Kabupaten/Kota   dapat   memilih   kegiatan   di   atas
sesuai   dengan   prioritas   pembangunan   masing­
masing daerah yang menjadi kebutuhan daerah.
(3) Kabupaten/Kota   dapat   menentukan   kegiatan
prioritas   lainnya   dengan   terlebih   dahulu
mendapatkan   rekomendasi   dari   Gubernur
Kepulauan   Bangka   Belitung,   c.q.   Bappeda   Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung.
(4) Alokasi   dana   transfer   sebagaimana   di   atas
dialokasikan untuk kegiatan:
a. bedah   rumah   maksimal   sebesar
Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) per unit
rumah   yang   dibedah   untuk   membiayai
pembelian   bahan/material   bangunan,   upah
tenaga kerja dan pajak yang secara teknis akan
diatur lebih laniut;
b. penguatan modal bagi UMKM maksimal sebesar
Rp5.000.000,00   (lima   juta   rupiah)   per   pelaku
usaha   dan   disalurkan   melalui   Koperasi   dengan
jenis   bantuan   dapat   berupa   uang   dan/atau
sarana/peralatan usaha;
c. bantuan sarana dan prasarana pertanian dengan
nilai maksimal Rp30.000.000,00 (tigapuluh juta
rupiah) per kelompok masyarakat;
d. revitalisasi   rumput   laut   dan/atau   pengadaan
prasarana   tangkap   sebesar   Rp50.000.000,00
(lima puluh juta rupiah) per unit bagi Kelompok
Masyarakat   dengan   jenis   bantuan   berupa   uang
dan/atau   sarana/prasarana   budidaya   rumput
laut dan/atau perikanan tangkap;
e. Revitalisasi   lada   sebesar   Rp10.000.000,00
(sepuluh   juta   rupiah)   per   hektar   untuk
pengadaan bibit, pupuk dan bahan pengendalian
organisme pengganggu tanaman.

11

Pasal 10
(1) Besaran   alokasi   dana   transfer   Program   SATAM
EMAS   tahun   2013   untuk   masing­masing
Kabupaten/Kota   ditentukan   dengan   jumlah
kecamatan   yang   terdapat   pada   Kabupaten/Kota
yang bersangkutan ;
(2) Kriteria   umum   penerima   dana   program/kegiatan
SATAM   EMAS   adalah   masyarakat   di   kecamatan
dengan   mengacu   pada   database   yang   telah
ditetapkan,   sedangkan   kriteria   khusus   ditetapkan
oleh   Pemerintah   Kabupaten/Kota   berdasarkan
karakteristik masing­masing daerah.
BAB VI
PELAKSANA KEGIATAN PROGRAIN SATAM EMAS
Pasal 11
(1) Pelaksana   Kegiatan   Program   SATAM   EMAS   yang
berasal   dari   dana   transfer   untuk   Kabupaten/Kota
adalah Kecamatan, dengan ketentuan :
a. Camat   menyusun   perencanaan,   melaksanakan,
monitoring dan evaluasi kegiatan SATAM EMAS
tingkat Kecamatan.
b. Camat   bertanggung   jawab   atas   keberhasilan
pelaksanaan  kegiatan SATAM  EMAS di  masing­
masing Kecamatan.
c. Camat   menyampaikan   laporan   setiap   triwulan
serta   laporan   akhir   tahun   kepada
Bupati/Walikota,   c.q.   Kepala   Bappeda
Kabupaten/Kota dengan tembusan SKPD  terkait
di Kabupaten/Kota.
(2) Teknis pelaksanaan kegiatan Program SATAM EMAS
diatas   diatur   Iebih   lanjut   dengan   Petunjuk   Teknis
yang disusun oleh SKPD terkait di Kabupaten/Kota.
BAB VII
PENYALURAN DANA
Pasal 12

12

(1) Penyaluran   Dana   Transfer   untuk   Program   SATAM
EMAS   Tahun   2013   dilakukan   dengan   cara
pemindahbukuan dari Rekening Kas Umum Daerah
Provinsi   Kepulauan   Bangka   Belitung   ke   Rekening
Kas Umum Daerah Kabupaten/Kota penerima.
(2) Penyaluran   Dana   Transfer   sebagaimana   dimaksud
pada   ayat   (1)   dilakukan   secara   bertahap   sebagai
berikut:
a. Tahap   I   (pertama)   sebesar   30%   (tiga   puluh
persen) dari total dana yang akan ditransfer;
b. Tahap   II   (kedua)   sebesar   40%   (empat   puluh
persen) dari total dana yang akan ditransfer;
c. Tahap III (ketiga) sebesar 30% (tiga puluh persen)
dari total dana yang akan ditransfer.
(3) Penyaluran  tahap   I  (pertama)   dilaksanakan  setelah
peraturan   daerah   mengenai   APBD   mencantumkan
penerimaan   Dana   transfer   diterima   oleh   Kepala
Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset
Daerah   Provinsi   Kepulauan   Bangka   Belitung,   serta
melampirkan   Surat   Pernyataan   kesanggupan
melaksanakan Program SATAM EMAS sesuai dengan
format   sebagaimana   ditetapkan   dalam   Lampiran   II
Peraturan Gubernur Kepulauan Bangka Belitung ini.
(4) Penyaluran   tahap   II   dan   tahap   III   dilaksanakan
setelah   penyerapan   anggaran   tahap   I   dan   tahap   II
mencapai   minimal   70%   (tujuh   puluh   persen)   dari
dana yang sudah ditransfer.
(5) Dalam   hal   Kabupaten/Kota   belum   mencantumkan
penerimaan   Dana   Transfer   untuk   Kegiatan   SATAM
EMAS   dalam   APBD   maka   Program   SATAM   EMAS
tidak   dapat   dilaksanakan   pada   tahun   anggaran
tersebut.
(6) Penyaluran   dana   tahap   III   (ketiga)   seperti   yang
dimaksud pada ayat (2), pencairannya dilaksanakan
paling lambat tanggal 1 Desember 2013.
BAB VIII
PELAPORAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN
Pasal 13
(1) Laporan penyerapan dan penggunaan Dana Transfer
Program SATAM EMAS disampaikan secara berkala

13

setiap triwulan kepada Gubernur Kepulauan Bangka
Belitung, c.q. Kepala Bappeda dan Statistik Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung.
(2) Laporan   Program   SATAM   EMAS   sebagaimana
dimaksud   pada   ayat   (1)   disusun   oleh   Camat
disampaikan   kepada   Tim   Koordinator
Kabupaten/Kota   untuk   selanjutnya   disampaikan
kepada Gubernur Kepulauan Bangka Belitung.
Pasal 14
(1) Laporan   sebagaimana   dimaksud   pada   pasal   (13)
diterima paling lambat tanggal 15 setiap berakhirnya
triwulan yang bersangkutan.
(2) Laporan   sebagaimana   dimaksud   pada   ayat   (1)
disusun   dengan   format   sebagaimana   tercantum
dalam   Lampiran   III   dan   Lampiran   IV   yang
merupakan   bagian   yang   tidak   terpisahkan   dari
Pedoman Umum ini.
BAB IX
MONITORING DAN EVALUASI
Pasal 15
(1) Untuk   menunjang   pencapaian   sasaran   dan   tujuan
serta   keberhasilan   program   SATAM   EMAS   perlu
dibentuk Tim Koordinasi.
(2) Tim Koordinasiterdiri dari :
a. Tim   Koordinasi   Provinsi   ditetapkan   dengan
Keputusan   Gubernur   Kepulauan   Bangka
Belitung.
b. Tim   Koordinasi   Kabupaten/Kota   dengan   Surat
Keputusan BupatiMalikota.
(3) Tugas Tim Koordinasi adalah melakukan koordinasi
perencanaan   dan   pembinaan,   melakukan   evaluasi
dan monitoring pelaksanaan Program SATAM EMAS
sebagai   bahan   masukan   untuk   perbaikan
pelaksanaan pada tahun berikutnya.
Pasal 16
(1) Dalam   upaya   pencapaian   pelaksanaan   Program

14

SATAM EMAS sebagaimana yang diharapkan, perlu
dilakukan   monitoring   dan   evaluasi   terhadap
pelaksanaannya   untuk   mengetahui   perkembangan
pelaksanaan Program SATAM EMAS.
(2) Monitoring   dan   Evaluasi   dilaksanakan   oleh   Tim
Provinsi,   Tim   Kabupaten/Kota   atau   dilaksanakan
secara bersama­sama antara Tim Provinsi dan Tim
Kabupaten/Kota secara berkala setiap semester atau
disesuaikan dengan kebutuhan.
(3) Hasil dari monitoring dan evaluasi merupakan salah
satu   bahan   pertimbangan   pelaksanaan   program
SATAM EMAS ke depan dan untuk dikoordinasikan
dengan   pihak­pihak   terkait   pada   setiap   level
pemerintahan   untuk   mencari   solusi   pemecahan
permasalahan.
Pasal 17
(1) program SATAM EMAS Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung berlaku sejak Tahun 2013.
(2) program   SATAM   EMAS   yang   dilaksanakan
Pemerintah   Kabupaten/Kota   harus   sudah   dapat
dimanfaatkan   oleh   masyarakat   paling   lambat   pada
akhir Tahun Anggaran.
BAB X
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 18
Segala   sesuatu   yang   belum   diatur   dalam   Peraturan
Gubernur ini akan diatur lebih lanjut.
Pasal 19
Peraturan   Gubernur   ini   berlaku   pada   tanggal
diundangkan dan mempunyai daya laku surut terhitung
sejak tanggal 1 Januari 2013.
Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan
pengundangan   Peraturan   Gubernur   ini   dengan
penempatannya   dalam   Berita   Daerah   Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung.

15

Ditetapkan di Pangkalpinang 
pada tanggal 10 April 2013        
GUBERNUR
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG,
dto
EKO MAULANA ALI
Diundangkan di Pangkalpinang
pada tanggal 10 April 2013
SEKRETARIS DAERAH PROVINSI
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG,
dto
IMAM MARDI NUGROHO
BERITA DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN
2013 NOMOR 26 SERI E

16