Lenyap dari Jatinangor.

[(OMPAS
o Selasa
4

5
20

o Mar

0

6

Rabu
7
8

@

22


OApr

OMel

0

0

Kamis

9

23

10
24

OJun

11

25

OJul

o Sabtu

Jumat

12
26

13
27

0 Ags OSep

.

28
OOkt


Minggu
14
15
16
29
30
31
ONov

ODes

Lenyapdari
Jatinangor
...

- _:

-


-

=-

-

Kebun karet dulu hijau
merimbun di Jatinangor. Kini,
kota keeil di Jawa Barat itu
ditumbuhi kampus-kampus,
hotel, apartemen, toko
swalayan, tempat "fitness",
dan mal. Kesemrawutan dan
banjir pun datang. Pangling
"euy"!

OLEH BUDI SUWARNA &

"


YULIASAPTHIANI

ami banyak melihat hal-hal
barn yang tidak ada di budaya
kami, seperti perempuan ke
luar rumah pakai eelana pendek," kata
budayawan Sunda, Supriatna (58), tentang perubahan gaya hidup di Jatinangor, Kabupaten Sumedang.
"Kami juga melihat orang paearan
sambil gandengan tangan di jalan, atau
tidak bilang permisi ketika berjalan
melewati kami. Akibatnya, ada resistensi dengan penduduk pendatang,"
kata Supriatna menambahkan. Kini,
setelah warga lokal bisa berbaur dengan
pendatang, Jatinangor pun berubah
menjadi sebuah kota, lengkap dengan
budaya urbannya.
Ya,pangling, alias merasa asing eampur heran dengan perubahan di Jatinangor. Daerah tempat bermukimnya
empat perguruan tinggi itu kini telah
berubah menjadi kota keeil dengan
berbagai permasalahan.

Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2003 tentang Reneana
Tata Ruang Wilayah Jawa Barat, Jatinango,:-sebagai s~ah_satu. daerah, ee..:.

K

----------

kungan Bandung menjadi lokasi pengembangan sumber daya manusia de7
ngan kegiatan pengembangan perguruan tinggi.
Tentu ini terkait dengan keberadaan
Universitas Padjadjaran (Unpad), Institut Pemerintahan Dalam Negeri
OPDN), Institut Manajemen Koperasi
Indonesia Okopin), dan Universitas
Winaya Mukti (Unwim), yang kini dikelola Institut Teknologi Bandung
OTB), yang dibangun di Jatinangor
sejak tahun 1980-an.
Namun, suasana pendidikan tak begitu terasa ketika memasuki kawasan
Jatinangor, yang letaknya tak jauh dari
jalan menuju pintu Tol Cileunyi. Tak
jauh dari gapura bertuliskan "Sumedang Kota Budaya Pasundan", kita disambut oleh bangunan Plaza Padjadjaran berwarna merah muda, yang sudah tidak beroperasi.

Semakin memasuki kawasan Jatinangor, keramaian-baca kesemrawutan-semakin terlihat dengan deretan
pasar swalayan keeil, tempat makan,
toko baju, mal Jatinangor Town Square
(Jatos) yang lengkap dengan bioskop
21, hotel, toko laptop, hingga tempat
fitness.
Tempat kos berupa gedung bertingkat juga menjamur, termasuk yang berada di dalam perumahan seperti di Puri
Indah, Desa Sayang. Jatinangor bahkan
akan memiliki apartemen bersubsidi.
Promosi apartemen ini genear dilakukan di Jatos, dua pekan lalu.
Banjir
"Jatinangor sekarang tambah ramai,
beda dengan zaman dulu. Tetapi sayang, malah jadi banjir di beberapa
tempat. Mungkin karena airnya enggak
bisa meresap lagi ya," kata Lilis (24),
warga setempat.
Banjir memang menjadi persoalan
kota yang menjadi keeamatan sejak
tahun
2000

itu. Januari
:!U. _
__
_ lalu, beberapa
a..;..",
_

Kliping Humas Unpad 2010

--

Lingkungan
kos-kosan yang
memadati kawasan
Jatinangor, Kabupaten
Sumedang, Jawa Barat,
Karnis (18/2).

daerah di Jatinangor terkena banjir
hingga setinggi dada orang dewasa, termasuk di Perumahan Purl Indah yang

berbatasan dengan Sungai Cikeruh.
"Akhir-akhir ini, kalau musim hujan,
Jatinangor selalu banjir. Sebaliknya
musim kemarau, kesulitan air. Di sumur juga sudah tidak ada air," kata
Deden Doni (31),Ketua Karang Taruna
Jatinangor.
Kondisi ini berbeda ketika wilayah
Jatinangor masih didominasi kebun
karet, masyarakat tak pemah kekurangan air bersih. Perubahan terjadi
ketika muncul rencana pembangunan
perguruan tinggi di kecamatan yang

pemerintah. "Waktu itu tidak ada sosialisasi. Kami hanya menduga akan
terjadi peremajaan kebun karet karena
kebunnya memang sudah tidak produktif," lanjut Dudi.
Dugaan mereka meleset, ketika
akhimya di wilayah itu dibangun perguruan tinggi mulai dari Akademi Pemerintahan Dalam Negeri (APDN)
yang sekarang menjadi IPDN, Akademi
Koperasi (Akop) lalu berubah menjadi
Ikopin, Unpad, hingga Unwim. Perkebunan karet pun menghilang,

berganti menjadi gedung kampus dan
tempat kos di atas tanah milik pejabat
luar daerah.

memiliki luas sekitar 26,20 kilometer
persegi tersebut. Tokoh setempat, Dudi
Supardi (49), berceritil., pada awal tahun 1980 tiba-tiba banyak masyarakat
lokal yang menjual tanah.
"Waktu itu banyak pejabat dari luar
daerah yang datang lalu menawar tanah
dengan harga tinggi. Tanah yang tadinya berharga Rp 32.000 per tumbak
(14 meter persegl), ditawar hingga Rp
400.000 per tumbak. Tentu saja banyak
warga yang menjual tanahnya," tutur
Dudi.
Meski terjadi fenomena seperti itu,
masyarakat Jatinangor tidak mengetahui apa yang tengah direncanakan

Harusnya kota pendidikan
Planolog dari ITB, Andi Oetomo,

yang pemah meneliti tentang Jatinangor, mengatakan, sebagai kota pendidikan, fasilitas yang dibuat di wilayah
tersebut seharnsnya terkait dengan kepentingan orang kampus.
"Sivitas akademika di sana harns bisa
fokus pada kegiatan pendidikan, tidak
terganggu urusan lain, misalnya saja
urusan tempat tinggal. Untuk bisa
fokus pada pendidikan, seharusnya
ada tempat tinggal yang disediakan
untuk dosen dan mahasiswa. Atau
kalaupun mereka memilih tinggal di
Bandung, harns ada transportasi khu-

..

.

__Ll_

f-

~I

--'"

sus menuju kampus yang terpisah dengan kepentingan regional," jelas
Andi.
Andi menyadari, untuk mencapai
koridisi ideal dengan kondisi yang sudah terjadi seperti sekarang ini memang sulit. Namun, bukan berarti perubahan yang sudah teIjadi tidak bisa
dikontrol.
"Caranya, harns dibuat sebuah badan
yang multi-stakeholder, jangan hanya
melibatkan pemerintah. H~
ada
orang-orang dari berbagai keahlian supaya bisa mengelola Jatinangor menjadi benar-benar sebagai kota pendidikan," kata Andi. (REI{)

I

-

---

/

/
/
I

/

I

I
I

I

/
I
I
I

I

I
/

/

/
I

/

/
I

//

/

,

- --

~'e
i'll
13£1