Bahan Ajar PKn Powerpoint SMA kelas X, XI, XII

(1)

(2)

Waktu : 6 x 45 Menit

Waktu : 6 x 45 Menit

(Keseluruhan KD)

(Keseluruhan KD)

Standar

Standar

Kompetensi

Kompetensi

:

:

3.

3.

Menampilka

Menampilka

n sikap

n sikap

keterbukaan

keterbukaan

dan keadilan

dan keadilan

dalam

dalam

kehidupan

kehidupan

berbangsa

berbangsa

dan

dan

bernegara

bernegara

Kompetensi Dasar :

Kompetensi Dasar :

3.1.

3.1. Mendeskripsikan Mendeskripsikan pengertian dan pengertian dan

pentingnya keterbukaan dan keadilan pentingnya keterbukaan dan keadilan

dalam kehidupan berbangsa dan dalam kehidupan berbangsa dan

bernegara. bernegara. 3.2.

3.2. Menganalisis dampak penyelenggaraan Menganalisis dampak penyelenggaraan pemerintahan yang tidak transparan

pemerintahan yang tidak transparan. . 3.3. Menunjukkan sikap keterbukaan dan 3.3. Menunjukkan sikap keterbukaan dan keadilan dalam kehidupan berbangsa keadilan dalam kehidupan berbangsa

dan bernegara. dan bernegara.


(3)

Waktu : 2 x 45 Menit

Waktu : 2 x 45 Menit

Standar Kompetensi :

Standar Kompetensi :

Menampilkan sikap keterbukaan dan keadilan

Menampilkan sikap keterbukaan dan keadilan

dalam kehidupan berbangsa dan

dalam kehidupan berbangsa dan

bernegara

bernegara

Kompetensi Dasar :

Kompetensi Dasar :

3.1.

3.1.

Mendeskripsikan

Mendeskripsikan

pengertian dan

pengertian dan

pentingnya keterbukaan dan

pentingnya keterbukaan dan

keadilan dalam kehidupan

keadilan dalam kehidupan

berbangsa dan bernegara.

berbangsa dan bernegara.


(4)

(Indikator)

(Indikator)

Hasil Yang Diharapkan :

Hasil Yang Diharapkan :

Menguraikan pengertian keterbukaan dan

keadilan.

Mendeskripsikan pentingnya keterbukaan

dalam kehidupan berbangsa dan

bernegara.

Menganalisis adanya jaminan keadilan

dalam kehidupan berbangsa dan

bernegara.


(5)

Pengertian

Pengertian

Jaminan keadilan dalam kehidupan

Jaminan keadilan dalam kehidupan

berbangsa dan bernegara

berbangsa dan bernegara

KETERBUKAAN

KETERBUKAAN

DAN

DAN

KEADILAN

KEADILAN

Keterbukaan

Keterbukaan

Keadilan

Keadilan

Keterbukaan

Keterbukaan

dalam kehidupan

dalam kehidupan

berbangsa dan

berbangsa dan

bernegara

bernegara

Ciri-ciri

Ciri-ciri

keterbukaan

keterbukaan

Sikap

Sikap

terbuka


(6)

1.

1.

Pentingnya Keterbukaan dan Keadilan

Pentingnya Keterbukaan dan Keadilan

a.

a.

Pengertian

Pengertian

Keterbukaan

Keterbukaan

Keterbukaan merupakan

Keterbukaan merupakan

perwujudan dari sikap

perwujudan dari sikap

jujur, rendah hati, adil,

jujur, rendah hati, adil,

mau menerima

mau menerima

pendapat, dan kritik dari

pendapat, dan kritik dari

orang lain.

orang lain.

Dalam

Dalam

Kamus

Kamus

Besar Bahasa

Besar Bahasa

Indonesia

Indonesia

,

,

keterbukaan

keterbukaan

adalah hal terbuka,

adalah hal terbuka,

perasaan toleransi

perasaan toleransi

dan hati-hati serta

dan hati-hati serta

merupakan

merupakan

landasan untuk

landasan untuk

berkomunikasi.


(7)

Dalam Ensiklopedi Indonesia, kata “adil”

Dalam Ensiklopedi Indonesia, kata “adil”

(bahasa Arab ; ‘

(bahasa Arab ; ‘

adl

adl

) mengandung pengertian :

) mengandung pengertian :

Tidak berat sebelah atau tidak memihak.

Tidak berat sebelah atau tidak memihak.

Memberikan sesuatu kepada setiap orang

Memberikan sesuatu kepada setiap orang

sesuai dengan hak yang harus

sesuai dengan hak yang harus

diperolehnya.

diperolehnya.

Mengetahui hak dan kewajiban, mengerti

Mengetahui hak dan kewajiban, mengerti

mana yang benar dan mana yang salah,

mana yang benar dan mana yang salah,

bertindak jujur dan tepat menurut

bertindak jujur dan tepat menurut

peraturan atau syarat dan rukun yang telah

peraturan atau syarat dan rukun yang telah

ditetapkan. Tidak sewenang-wenang dan

ditetapkan. Tidak sewenang-wenang dan

maksiat atau berbuat dosa.

maksiat atau berbuat dosa.

Orang yang berbuat adil, kebalikan dari

Orang yang berbuat adil, kebalikan dari

fasiq

fasiq

(orang yang tidak mengerjakan

(orang yang tidak mengerjakan

perintah).

perintah).

b.

b.

Pengertian

Pengertian

Keadilan


(8)

Lanjutan ………….

Aristoteles, keadilan adalah kelayakan dalam tindakan

Aristoteles, keadilan adalah kelayakan dalam tindakan

menusia. Terdapat 5 (lima) jenis keadilan :

menusia. Terdapat 5 (lima) jenis keadilan :

N

o Keadilan KeteranganUraian / Contoh

1. Keadilan Komutat if

Yaitu, perlakuan

terha-dap seseorang dengan tidak melihat jasa-jasa yang telah diberikannya.

Seseorang yang telah melaku-kan kesalahan/ pelanggaran tanpa

memandang kedudu-kannya, dia tetap

dihukum sesuai dengan kesalahan/ pelanggaran yang dibuatnya.

2. Keadilan Ditributi f

Yaitu, perlakuan

terha-dap seseorang sesuai dengan jasa – jasa yang telah

diberikan-nya.

Beberapa orang pegawai sua-tu perusahaan

memperoleh gaji yang berbeda, berdasar-kan masa kerja, golongan, kepangkatan, jenjang pendidikan, atau tingkat kesulitan pekerjaannya.


(9)

Lanjutan ………….

3. Keadilan Kodrat Alam

Yaitu, memberi sesuatu sesuai

dengan yang diberi-kan oleh orang lain kepada kita.

Seseorang yang

menjawab salam yang diucapkan orang lain dikatakan adil karena telah menerima salam dari orang tersebut. 4. Keadilan

Konvens i-onal.

Yaitu, jika seorang warga negara telah menaati pera-turan perundang-undangan yang telah

dikeluarkan.

Penggunaan sabuk pengaman bagi

pengendara mobil dan helm untuk pengendara motor.

5. Keadilan Perbaik an

Yaitu, jika seseorang telah berusaha

memulihkan nama baik orang lain yang telah tercermar.

Tindakan klarifikasi terhadap kesalahan yang telah dilakukan seseorang.


(10)

Plato, orang yang dikatakan adil adalah orang yang mengendalikan diri & perasaannya dikendalikan oleh akal. Keadilan dapat dibedakan :

Keadilan moral

Keadilan prosedural

Lanjutan ………….

Thomas Hobbes

Thomas Hobbes

, keadilan adalah suatu

, keadilan adalah suatu

perbuatan yang didasarkan pada

perbuatan yang didasarkan pada

perjanjian yg telah disepakati.

perjanjian yg telah disepakati.

Notonagoro

Notonagoro

, keadilan hukum

, keadilan hukum

legalitas

legalitas

” adalah suatu keadaan

” adalah suatu keadaan

yang didasarkan pada ketentuan

yang didasarkan pada ketentuan

hukum yang berlaku.

hukum yang berlaku.

Panitia Ad-hoc MPRS 1966

Panitia Ad-hoc MPRS 1966

, Keadilan

, Keadilan

dibagi menjadi 2 (dua) bagian ; a)

dibagi menjadi 2 (dua) bagian ; a)

Keadilan idividual, dan b) Keadilan

Keadilan idividual, dan b) Keadilan

sosial


(11)

Sikap keterbukaan sangat diperlukan dalam upaya

Sikap keterbukaan sangat diperlukan dalam upaya

pelaksanaan pembangunan nasional untuk

pelaksanaan pembangunan nasional untuk

mening-katkan kesejahteraan rakyat banyak dan bukan

katkan kesejahteraan rakyat banyak dan bukan

kesejahteraan sekelompok orang.

kesejahteraan sekelompok orang.

2.

2.

Keterbukaan Dalam Kehidupan Berbangsa

Keterbukaan Dalam Kehidupan Berbangsa

dan Bernegara

dan Bernegara

Pembanguna

Pembanguna

n Nasional

n Nasional

Berkeadilan

Berkeadilan

Sosial

Sosial

Asas

Asas

Adil

Adil

dan

dan

Merata

Merata

Asas keseimbangan,

Asas keseimbangan,

Keserasian, dan

Keserasian, dan

Keselarasan dalam

Keselarasan dalam

peri kehidupan

peri kehidupan


(12)

Sikap yang dibutuhkan

Sikap yang dibutuhkan

dalam harmonisasi

dalam harmonisasi

kehidupan

kehidupan

bermasyarakat,

bermasyarakat,

berbangsa dan

berbangsa dan

bernegara.

bernegara.

a.

a.

Ciri-ciri

Ciri-ciri

Keterbukaan

Keterbukaan

Sikap

Sikap

Keterbukaan

Keterbukaan

Sebagai prasyarat

Sebagai prasyarat

dalam menciptakan

dalam menciptakan

pemerintahan yang

pemerintahan yang

bersih & transparan.

bersih & transparan.

Sangat

Sangat

Diperlukan


(13)

Ciri-ciri keterbukaan :

Ciri-ciri keterbukaan :

Transparan dlm proses maupun pelaksanaan kebijakan publik.Transparan dlm proses maupun pelaksanaan kebijakan publik.

Menjadi dasar/pedoman dalam dialog maupun berkomunikasi.Menjadi dasar/pedoman dalam dialog maupun berkomunikasi.

Berterus terang dan tidak menutup-nutupi kesalahan dirinya Berterus terang dan tidak menutup-nutupi kesalahan dirinya

maupun yang dilakukan orang lain.

maupun yang dilakukan orang lain.

Tidak merahasiakan sesuatu yang berdampak pada kecurigaan Tidak merahasiakan sesuatu yang berdampak pada kecurigaan

orang lain.

orang lain.

Bersikap hati-hati dan selektif (Bersikap hati-hati dan selektif (check and recheckcheck and recheck) dalam ) dalam

menerima dan mengolah informasi dari manapun sumbernya.

menerima dan mengolah informasi dari manapun sumbernya.

Toleransi dan tenggang rasa terhadap orang lain.Toleransi dan tenggang rasa terhadap orang lain.

Mau mengakui kelemahan atau kekurangan dirinya.Mau mengakui kelemahan atau kekurangan dirinya.

Menyadari tentang keberagaman dlm berbagai bidang kehidupanMenyadari tentang keberagaman dlm berbagai bidang kehidupan

Mau bekerja sama dan menghargai orang lain.Mau bekerja sama dan menghargai orang lain.

Mau dan mampu menyesuaikan dengan berbagai perubahan.Mau dan mampu menyesuaikan dengan berbagai perubahan. Lanjutan ………….


(14)

b.

b.

Sikap

Sikap

Terbuka

Terbuka

Dalam

Dalam kehidupan berbangsakehidupan berbangsa, ,

diperlukan untuk menjaga keutuhan

diperlukan untuk menjaga keutuhan

bangsa, mempererat hubungan

bangsa, mempererat hubungan

toleransi serta menghindari konflik.

toleransi serta menghindari konflik.

Dalam

Dalam kehidupan bernegarakehidupan bernegara, bagi , bagi pemerintah atau pejabat publik

pemerintah atau pejabat publik

diperlukan untuk meningkatkan

diperlukan untuk meningkatkan

kepercayaan rakyat agar mau

kepercayaan rakyat agar mau

berpartisipasi dalam pembangunan

berpartisipasi dalam pembangunan

nasional.

nasional.

Pejabat publik harus mampu

Pejabat publik harus mampu

mewujudkan “

mewujudkan “Clean GovernmentClean Government” ” atau pemerintah yang bersih.

atau pemerintah yang bersih.

Sikap

Sikap

Terbuka

Terbuka

Suatu sikap Suatu sikap berupa berupa kesediaan kesediaan seseorang seseorang untuk mau untuk mau menerima menerima terhadap terhadap hal-hal yang hal yang berbeda berbeda dengan kondisi dengan kondisi dirinya dirinya


(15)

c.

c.

Jaminan Keadilan Dalam Kehidupan

Jaminan Keadilan Dalam Kehidupan

Berbangsa dan Bernegara

Berbangsa dan Bernegara

Tuntutan Tuntutan Keadilan Keadilan

Dalam Arti Dalam Arti

Formal Formal

Dalam Arti Dalam Arti

Material Material

Bahwa keadilan menuntut agar hukum berlaku, secara umum. Semua orang dalam situasi yang sama diperlakukan secara sama. Oleh karena itu dihadapan hukum kedudukan orang adalah sama. Inilah yang disebut dengan “kesamaan kedudukan”.

Bahwa hukum harus adil. Adil di sini adalah adil yang dianggap oleh masyarakat. Jadi bukan sekedar secara formal saja seperti apa yang tertulis itu adil. Itulah sebabnya perlu adanya penyesuaian antara keputusan sidang dan penilaian masyarakat, walaupun sidang peradilan itu telah selesai.

Dalam hukum, tuntutan keadilan memiliki dua arti :


(16)

1.

1. Asas Kepastian hukumAsas Kepastian hukum ( (principle of legal principle of legal security = Rechts zekerheid beginsed

security = Rechts zekerheid beginsed). ).

2.

2. Asas KeseimbanganAsas Keseimbangan..

3.

3. Asas KesamaanAsas Kesamaan..

4.

4. Asas Larangan Kesewenang-wenanganAsas Larangan Kesewenang-wenangan..

5.

5. Asas larangan Penyalahgunaan wewenangAsas larangan Penyalahgunaan wewenang

(

(detoumement de pouvoirdetoumement de pouvoir). ).

6.

6. Asas Bertindak CermatAsas Bertindak Cermat..

7.

7. Asas Perlakukan yang JujurAsas Perlakukan yang Jujur..

8.

8. Asas meniadakan Akibat Suatu keputusan Asas meniadakan Akibat Suatu keputusan yang Batal

yang Batal. .

9.

9. Asas Penyelenggaraan Kepentingan Asas Penyelenggaraan Kepentingan Umum

Umum. .

Lanjutan ………….

Asas Umum

Asas Umum

Penyeleng-garaan

garaan

Pemerinta-han Negara


(17)

Jaminan keadilan bagi warga negara, dapat

Jaminan keadilan bagi warga negara, dapat

ditemukan

ditemukan

dalam

dalam

Undang-Undang Dasar 1945 :

Undang-Undang Dasar 1945 :

1.

1.

Bidang Hukum dan Pemerintahan (Pasal

Bidang Hukum dan Pemerintahan (Pasal

27);

27);

2.

2.

Bidang Politik (Pasal 28);

Bidang Politik (Pasal 28);

3.

3.

Bidang Hak Asasi Manusia (Pasal 28A – 28J);

Bidang Hak Asasi Manusia (Pasal 28A – 28J);

4.

4.

Bidang Keagamaan (Pasal 29);

Bidang Keagamaan (Pasal 29);

5.

5.

Bidang Pertahanan Negara (Pasal 30);

Bidang Pertahanan Negara (Pasal 30);

6.

6.

Bidang Pendidikan dan Kebudayaan (Pasal

Bidang Pendidikan dan Kebudayaan (Pasal

31 & 32);

31 & 32);

7.

7.

Bidang Kesejahteraan Sosial (Pasal 33 dan

Bidang Kesejahteraan Sosial (Pasal 33 dan

34).

34).


(18)

Lanjutan ………….

Undang-Undang, antara lain :

Undang-Undang, antara lain :

Undang-Undang No. 8/1981 Tentang Undang-Undang No. 8/1981 Tentang Kitab Undang-Undang Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana

Hukum Acara Pidana (KUHAP). (KUHAP).

Undang-Undang No. 14/1985 Tentang Undang-Undang No. 14/1985 Tentang Mahkamah AgungMahkamah Agung..

Undang-Undang No. 5/1998 Tentang Undang-Undang No. 5/1998 Tentang Konvensi Menentang Konvensi Menentang

Penyiksaan dan Perlakuan atau Penghukuman Lain Yang Kejam,

Penyiksaan dan Perlakuan atau Penghukuman Lain Yang Kejam,

Tidak Manusiawi , atau Merendahkan Martabat Manusia.

Tidak Manusiawi , atau Merendahkan Martabat Manusia.

Undang-Undang No. 9/1998 Tentang Undang-Undang No. 9/1998 Tentang Kemerdekaan Menyampaikan Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat Di Muka Umum

Pendapat Di Muka Umum..

Undang-Undang No. 35/1999 Tentang Undang-Undang No. 35/1999 Tentang Kekuasaan KehakimanKekuasaan Kehakiman..

Undang-Undang No. 39/1999 Tentang Undang-Undang No. 39/1999 Tentang Hak-hak Asasi ManusiaHak-hak Asasi Manusia..

Undang-Undang No. 26/2000 Tentang Undang-Undang No. 26/2000 Tentang Pengadilan Hak Asasi Pengadilan Hak Asasi Manusia

Manusia. .


(19)

Lanjutan ………….

Tuntutan

Tuntutan

Masyarak

Masyarak

at

at

Aparat

Aparat

Penegak

Penegak

Hukum

Hukum

Transparan,

Transparan,

Akuntabel dan

Akuntabel dan

Profesional

Profesional

Taat Asas dan Taat

Taat Asas dan Taat

Aturan

Aturan

Baik dan Terbuka

Baik dan Terbuka

Tidak

Tidak

Dikehdaki

Dikehdaki

Dapat berakibat

Dapat berakibat

Mobokrasi/ Okhlokrasi

Mobokrasi/ Okhlokrasi Yang

Yang

Dikehend

Dikehend

aki

aki

Korupsi, Kolusi &

Korupsi, Kolusi &

Nepotisme

Nepotisme

Tuntutan Masyarakat Kepada Aparat Penegak

Tuntutan Masyarakat Kepada Aparat Penegak

Hukum


(20)

1.

1. Berikan ulasan pengertian kembali tentang “adil atau keadilan” Berikan ulasan pengertian kembali tentang “adil atau keadilan” sesuai pendapat anda dan tokoh-tokoh terkenal !

sesuai pendapat anda dan tokoh-tokoh terkenal !

Pendapat anda tentang Keadilan ?

Pendapat anda tentang Keadilan ? ... ... Setelah mempelajari materi-materi tentang : Sikap Keterbukaan dan Keadilan serta Jaminan Keadilan dlm Kehidupan Berbangsa dan Bernegara, dilanjutkan Penugasan dengan menjawab perta-nyaan sebagai berikut :

Penugasan Praktik

Penugasan Praktik

Kewarganegaraan

Kewarganegaraan

1

No

No TokohTokoh Uraian SingkatUraian Singkat 1

1 SocratesSocrates 2


(21)

Lanjutan ………….

2. Pelaksanaan jaminan keadilan bagi setiap warga negara, akan sejalan dengan supremasi hukum, demokratisasi dan hak-hak asasi manusia. Beri penjelasan singkat pada kolom di bawah ini hubungannya dengan sikap keterbukaan !

Supremasi Hukum Hak-hak Asasi Manusia

...

... ...

3. Berikan tanggapan penjelasan, mengapa sikap ketrerbukaan sangat diperlukan dalam penyelenggaraan negara, terutama oleh pemerintah dan pejabat

publik ! ...

... ...


(22)

Waktu : 4 x 45 Menit

Waktu : 4 x 45 Menit

Standar Kompetensi :

Standar Kompetensi :

Menampilkan sikap keterbukaan dan keadilan

Menampilkan sikap keterbukaan dan keadilan

dalam kehidupan berbangsa dan

dalam kehidupan berbangsa dan

bernegara

bernegara

Kompetensi Dasar :

Kompetensi Dasar :

3.2. Menganalisis dampak penyelengga-

3.2. Menganalisis dampak penyelengga-

raan pemerintahan yang tidak

raan pemerintahan yang tidak

transparan.

transparan.

3.3. Menunjukkan sikap keterbukaan dan

3.3. Menunjukkan sikap keterbukaan dan

keadilan dlm kehidupan berbangsa

keadilan dlm kehidupan berbangsa


(23)

(Indikator)

(Indikator)

Hasil Yang Diharapkan :

Hasil Yang Diharapkan :

Menguraikan pengertian pemerintah,

pemerintahan dan kepemerintahan.

Mendeskripsikan karakteristik, aktor dan

kepemerintahan yang baik.

Menganalisis dampak pemerintahan yang

tidak transparan.

Menampilkan sikap perilaku positif dan

partisipasi dalam upaya peningkatan sikap

keterbukaan & jaminan keadilan.


(24)

Pengertian

Pengertian

Perilaku positif dan partisipasi dalam upaya

Perilaku positif dan partisipasi dalam upaya

peningkatan sikap keterbukaan dan jaminan

peningkatan sikap keterbukaan dan jaminan

keadilan

keadilan

PENYELENG-GARAAN

GARAAN

PEMERINTAHAN

PEMERINTAHAN

Pemerintah

Pemerintah

Pemerintahan

Pemerintahan

Kepemerintahan

Kepemerintahan

Aktor

Aktor Good Good Governance Governance

Kepemerintahan

Kepemerintahan

Dampak Pemerintahan Yang Tidak Transparan


(25)

1.

1.

Dampak Penyelenggaraan Pemerintahan

Dampak Penyelenggaraan Pemerintahan

Yang Tidak Transparan

Yang Tidak Transparan

a. Pengertian Pemerintah dan Pemerintahan

Pemerintah

Pemerintah

berarti

berarti

lembaga atau orang yang bertugas

lembaga atau orang yang bertugas

mengatur dan memajukan negara dengan rakyatnya

mengatur dan memajukan negara dengan rakyatnya

.

.

Dalam arti organ merupakan alat kelengkapan

Dalam arti organ merupakan alat kelengkapan

pemerintahan yang melaksanakan fungsi negara

pemerintahan yang melaksanakan fungsi negara

Pemerintahan

Pemerintahan

adalah

adalah

hal cara,

hal cara,

hasil kerja memerintah,

hasil kerja memerintah,

mengatur negara dengan

mengatur negara dengan

rakyatnya


(26)

Lanjutan ………….

Dalam arti organ, pemerintah dapat

Dalam arti organ, pemerintah dapat

dibedakan baik dalam arti luas maupun

dibedakan baik dalam arti luas maupun

dalam arti sempit.

dalam arti sempit.

Pemerint

ah

Dalam Arti

Dalam Arti

Luas

Luas

Dalam Arti Sempit

Adalah suatu pemerintah yang Adalah suatu pemerintah yang berdaulat sebagai gabungan semua berdaulat sebagai gabungan semua badan atau lembaga kenegaraan badan atau lembaga kenegaraan yang berkuasa dan memerintah di yang berkuasa dan memerintah di wilayah suatu negara, meliputi wilayah suatu negara, meliputi badan eksekutif, legislatif dan badan eksekutif, legislatif dan yudikatif.

yudikatif.

Adalah suatu pemerintah yang Adalah suatu pemerintah yang berdaulat sebagai badan atau berdaulat sebagai badan atau lembaga yang mempunyai lembaga yang mempunyai wewenang melaksanakan kebijakan wewenang melaksanakan kebijakan negara (eksekutif) yang terdiri dari negara (eksekutif) yang terdiri dari presiden, wakil presiden, dan para presiden, wakil presiden, dan para menteri (kabinet).


(27)

Hubungan

Hubungan Pemerintahan, swasta dan masyarakat Pemerintahan, swasta dan masyarakat yang

yang secara bersama-sama mewujudkan tujuan secara bersama-sama mewujudkan tujuan nasional secara kolaboratif

nasional secara kolaboratif

Lanjutan ………….

Governmen

Governmen

t

t

Pemerint

Pemerint

ah

ah

Swasta

Swasta MasyarakMasyarak

at

at

Pemerinta

Pemerinta

h

h

Swasta

Swasta MasyarakMasyarak at

at Governanc

Governanc

e


(28)

b. Karakteristik Pemerintahan

Keanekaragaman

Keanekaragaman

Karakteristi

Karakteristi

k

k

Pemerintah

Pemerintah

an

an

Masyarakat

Masyarakat

Modern

Modern

Kompleksitas

Kompleksitas

Dinamika

Penyelenggaraan pemerintahan (

Penyelenggaraan pemerintahan (

governing

governing

)

)

dapat dipandang sebagai “

dapat dipandang sebagai “

intervensi perilaku

intervensi perilaku

politik dan sosial yang berorientasi hasil

politik dan sosial yang berorientasi hasil

.

.

Diarahkan untuk menciptakan pola interaksi

Diarahkan untuk menciptakan pola interaksi

yang stabil atau dapat diprediksikan dalam

yang stabil atau dapat diprediksikan dalam

suatu sistem (sosial-politik), sesuai dengan

suatu sistem (sosial-politik), sesuai dengan

harapan ataupun tujuan dari para pelaku

harapan ataupun tujuan dari para pelaku

intervensi tersebut


(29)

c. Konsepsi Kepemerintahan (

Governance

)

Kepemerintahan atau

Kepemerintahan atau governancegovernance, merupakan , merupakan tindakan, fakta, pola dari kegiatan atau

tindakan, fakta, pola dari kegiatan atau penyelenggaraan pemerintahan

penyelenggaraan pemerintahan. .

Menurut

Menurut KooimanKooiman, kepeme, kepeme- -rintahan lebih merupakan

rintahan lebih merupakan : :

Serangkaian proses Serangkaian proses

interaksi sosial politik

interaksi sosial politik

antara pemerintah dengan

antara pemerintah dengan

masyarakat dalam

masyarakat dalam

berbagai bidang

berbagai bidang..

Berkaitan dengan kepentiBerkaitan dengan kepenti- -ngan masyarakat dan

ngan masyarakat dan

intervensi pemerintah atas

intervensi pemerintah atas

kepentingan-kepentingan

kepentingan-kepentingan

tersebut.

tersebut.

Dalam pandangan

Dalam pandangan PintoPinto, , istilah “

istilah “governancegovernance” ” mengandung arti :

mengandung arti :

Yaitu praktik penyeYaitu praktik penye- -lenggaraan kekuasaan lenggaraan kekuasaan dan kewenangan oleh dan kewenangan oleh pemerintah dalam pemerintah dalam pengelolaan urusan pengelolaan urusan pemerintahan secara pemerintahan secara umum, dan umum, dan pembangunan pembangunan ekonomi khususnya. ekonomi khususnya.


(30)

d. Aktor Dalam Kepemerintahan

Merupakan komponen besar dalam maju

Merupakan komponen besar dalam maju

mundurnya pengelolaan negara

mundurnya pengelolaan negara

3 (tiga)

3 (tiga)

Aktor

Aktor

Negara dan

Negara dan

Pemerintahan

Pemerintahan

Sekto

Sekto

r

r

Sw

Sw

ast

ast

a

a

Masyarakat

Masyarakat

Madani

Madani


(31)

Wujud Kepemerintahan

Wujud Kepemerintahan

yang baik

yang baik, , adalahadalah : :Penyelenggaraan Penyelenggaraan

pemerintahan negara

pemerintahan negara

yang solid

yang solid, , bertang bertang- -gungjawab, serta

gungjawab, serta

efisien dan efektif

efisien dan efektif..Mensinergiskan inteMensinergiskan inte-

-raksi yang konstruktif

raksi yang konstruktif

diantara

diantara

domain-domain negara, sektor

domain negara, sektor

swasta dan masyara

swasta dan masyara- -kat (

kat (societysociety). ).

Kepemerintahan yang baik

Kepemerintahan yang baik

berorientasi pada 2 hal :

berorientasi pada 2 hal :

Orientasi ideal negara yg

Orientasi ideal negara yg

diarahkan pd pencapaian

diarahkan pd pencapaian

tujuan nasional.

tujuan nasional.

Pemerintahan yg berfungsi

Pemerintahan yg berfungsi

secara ideal, yaitu secara

secara ideal, yaitu secara

efektif dan efisien

efektif dan efisien

melaku-kan upaya pencapaian

kan upaya pencapaian

tujuan nasional.

tujuan nasional.


(32)

Lanjutan ………….

Beberapa pandangan tentang wujud

Beberapa pandangan tentang wujud

kepemerintahan

kepemerintahan

yang baik :

yang baik :

World Bank (2000),

World Bank (2000),

yaitu

yaitu

suatu

suatu

penyelenggaraan manajemen pemerintahan

penyelenggaraan manajemen pemerintahan

yang solid dan bertang-gungjawab yang

yang solid dan bertang-gungjawab yang

sejalan dengan prinsip demokrasi dan pasar

sejalan dengan prinsip demokrasi dan pasar

yang efisien, penghidaran salah alokasi

yang efisien, penghidaran salah alokasi

dana investasi dan pencegahan korupsi,

dana investasi dan pencegahan korupsi,

baik secara politik maupun administratif,

baik secara politik maupun administratif,

menjalankan disiplin anggaran serta

menjalankan disiplin anggaran serta

penciptaan

penciptaan

legal and political framework

legal and political framework

bagi tumbuhnya aktivitas swasta.

bagi tumbuhnya aktivitas swasta.

UNDP,

UNDP,

yaitu suatu hubungan yg sinergis &

yaitu suatu hubungan yg sinergis &

konstruk-tif di antara negara, sektor swasta

konstruk-tif di antara negara, sektor swasta

& masyarakat.


(33)

Peraturan Pemerintah No. 101 Tahun 2000,

Peraturan Pemerintah No. 101 Tahun 2000,

yaitu ke-pemerintahan yang

yaitu ke-pemerintahan yang

mengembangkan dan mene-rapkan

mengembangkan dan mene-rapkan

prinsip-prinsip profesionalitas, akuntabilitas,

prinsip profesionalitas, akuntabilitas,

transparansi, pelayanan prima, demokrasi,

transparansi, pelayanan prima, demokrasi,

efisiensi, efektivitas, supremasi hukum dan

efisiensi, efektivitas, supremasi hukum dan

dapat diterima oleh seluruh masyarakat.

dapat diterima oleh seluruh masyarakat.

Modul Sosialisasi AKIP (LAN & BPKP 2000),

Modul Sosialisasi AKIP (LAN & BPKP 2000),

merupa-kan proses penyelenggaraan

merupa-kan proses penyelenggaraan

kekuasaan negara dalam melaksanakan

kekuasaan negara dalam melaksanakan

penyediaan

penyediaan

public goods and services

public goods and services

.

.

Good

Good

governance

governance

yang efektif, menuntut adanya

yang efektif, menuntut adanya

alignment

alignment

” (koordinasi) yang baik dan

” (koordinasi) yang baik dan

integritas, profesionalisme serta etos kerja

integritas, profesionalisme serta etos kerja

dan moral yang tinggi.

dan moral yang tinggi.


(34)

Lanjutan ………….

Dari sisi pemerintah (

Dari sisi pemerintah (

government

government

),

),

good

good

governance

governance

dapat dilihat melalui aspek-aspek :

dapat dilihat melalui aspek-aspek :

Hukum/Kebijakan

Hukum/Kebijakan

, mrp aspek yang

, mrp aspek yang

ditunjukan pada perlindungan kebebasan.

ditunjukan pada perlindungan kebebasan.

Adminisrative competense and transparency

Adminisrative competense and transparency

,

,

yaitu kemampuan membuat perencanaan dan

yaitu kemampuan membuat perencanaan dan

melakukan implementasi.

melakukan implementasi.

Desentralisasi

Desentralisasi

, yaitu desentralisasi regional

, yaitu desentralisasi regional

dan dekonstrasi di dalam departemen.

dan dekonstrasi di dalam departemen.

Penciptaan pasar yang kompetitif

Penciptaan pasar yang kompetitif

, yaitu

, yaitu

penyempur-naan mekanisme pasar

penyempur-naan mekanisme pasar

peningkatan peran pengu-saha kecil dan

peningkatan peran pengu-saha kecil dan

segmen lain dalam sektor swasta.

segmen lain dalam sektor swasta.


(35)

Lanjutan ………….

1.

1.

Partisipasi (

Partisipasi (

Participation

Participation

),

),

2.

2.

Aturan Hukum (

Aturan Hukum (

Rule of Law

Rule of Law

),

),

3.

3.

Transparan (

Transparan (

Transparency

Transparency

),

),

4.

4.

Daya Tanggap (

Daya Tanggap (

Responsiveness

Responsiveness

),

),

5.

5.

Berorientasi Konsensus (

Berorientasi Konsensus (

Consensus

Consensus

Orientation

Orientation

),

),

6.

6.

Berkeadilan (

Berkeadilan (

Equity

Equity

),

),

7.

7.

Efektivitas dan Efisiensi (

Efektivitas dan Efisiensi (

Effectiveness

Effectiveness

and Efficiency

and Efficiency

),

),

8.

8.

Akuntabilitas (

Akuntabilitas (

Accountability

Accountability

),

),

9.

9.

Bervisi Strategis (

Bervisi Strategis (

Strategic Vision

Strategic Vision

),

),

10.

10.

Saling Keterkaitan (

Saling Keterkaitan (

Interrelated

Interrelated

).

).

Karakteristik atau prinsip-prinsip dalam

Karakteristik atau prinsip-prinsip dalam

praktik penyelenggaraan kepemerintahan

praktik penyelenggaraan kepemerintahan

yang baik (UNDP) :


(36)

Lanjutan ………….

Prinsip-prinsip penyelenggaraan

Prinsip-prinsip penyelenggaraan

pemerintahan yang baik sesuai UU

pemerintahan yang baik sesuai UU

Nomor 28 Tahun 1999.

Nomor 28 Tahun 1999.

1. Asas Kepastian Hukum,

2. Asas Tertib Penyelenggaraan

Negara,

3. Asas Kepentingan Umum,

4. Asas Proporsionalitas,

5. Asas Profesionalitas,

6. Asas Akuntabillitas.


(37)

Carilah sumber informasi lain baik dari buku, koran,

Carilah sumber informasi lain baik dari buku, koran,

majalah, internet, buletin & sebagainya, kemudian

majalah, internet, buletin & sebagainya, kemudian

lakukan hal-hal berikut :

lakukan hal-hal berikut :

Penugasan Praktik

Penugasan Praktik

Kewarganegaraan

Kewarganegaraan

2

1.

1. Rumuskan kembali pemahaman tentang pemerintah dan kepeme-Rumuskan kembali pemahaman tentang pemerintah dan kepeme-rintahan !

rintahan !

2.

2. Berikan alasan penjelasan, mengapa di dalam kehidupan berbang-Berikan alasan penjelasan, mengapa di dalam kehidupan berbang-sa dan bernegara berbang-sangat penting dilakberbang-sanakan “pemerintahan

sa dan bernegara sangat penting dilaksanakan “pemerintahan

yang bersih” atau “

yang bersih” atau “good governancegood governance” !” ! 3.

3. Berikan penjelasan huubungan antara jaminan keadilan, transpa-Berikan penjelasan huubungan antara jaminan keadilan, transpa-ransi dan pemerintahan yg bersih dalam penyelenggaraan negara !

ransi dan pemerintahan yg bersih dalam penyelenggaraan negara !

4.

4. Jelaskan konsepsi kepemerintahan (Jelaskan konsepsi kepemerintahan (governancegovernance) menurut panda-) menurut panda-ngan Kooiman dalam hubupanda-ngannya depanda-ngan sistem sosial politik

ngan Kooiman dalam hubungannya dengan sistem sosial politik

dalam suatu negara !

dalam suatu negara !

5.

5. Berikan penjelasan hubungan keberadaan aktor-aktor dalam kepe-Berikan penjelasan hubungan keberadaan aktor-aktor dalam kepe-merintahan yang mencakup : a) negara dan pekepe-merintahan, b)

merintahan yang mencakup : a) negara dan pemerintahan, b)

sek-tor swasta, dan c) masyarakat madani !


(38)

Pemerintah

Pemerintah

diselenggarakan

diselenggarakan

dalam rangka

dalam rangka

pencapaian

pencapaian

kesejahteraan

kesejahteraan

bersama bagi

bersama bagi

warga

warga

masyarakat.

masyarakat.

Faktor Penyebab

Faktor Penyebab

Terjadinya

Terjadinya

Penyelenggaraan

Penyelenggaraan

Pemerintah Yang Tidak

Pemerintah Yang Tidak

Transparan

Transparan

f. Dampak Kepemerintahan Yang Tidak Transparan

Sistem politik yang

Sistem politik yang

tertutup,

tertutup,

Sumber daya

Sumber daya

manusianya bersifat

manusianya bersifat

feodal,

feodal,

opportunis

opportunis

aji

aji

mumpung

mumpung

Pendekatan “

Pendekatan “

ingin

ingin

dilayani

dilayani

” sbg aparatur

” sbg aparatur

pemerintah.


(39)

Lanjutan ………….

Faktor lain penyebab terjadinya pemerintahan yang

Faktor lain penyebab terjadinya pemerintahan yang

tidak transparan

tidak transparan

No

No Faktor- Faktor-Faktor

Faktor Uraian / KeteranganUraian / Keterangan 1.

1. Pengaruh Pengaruh Kekuasaan Kekuasaan

Ingin mempertahankan kekuasaanya.Ingin mempertahankan kekuasaanya.

Peralihan kekuasaan yang sering Peralihan kekuasaan yang sering menimbulkan konflik,

menimbulkan konflik,

Mengabaikan proses demokratisasi, Mengabaikan proses demokratisasi,

Bersifat sentralistis,Bersifat sentralistis,

Penyelahgunaan kekuasaan.Penyelahgunaan kekuasaan.

2.

2. MoralitasMoralitasTerabaikannya nilai-niai agama dan Terabaikannya nilai-niai agama dan

nilai-nilai luhur budaya bangsa sebagai nilai-nilai luhur budaya bangsa sebagai sumber etika.

sumber etika.

Melakukan perbuatan tercela : berupa Melakukan perbuatan tercela : berupa ketidakadilan, pelanggaran hukum, ketidakadilan, pelanggaran hukum, dan pelanggaran hak asasi manusia. dan pelanggaran hak asasi manusia.


(40)

Lanjutan ………….

3.

3. Sosial- Sosial-Ekonomi Ekonomi

Sering terjadinya konflik sosial sebagai Sering terjadinya konflik sosial sebagai

konsekuensi keberagaman suku, agama, konsekuensi keberagaman suku, agama, ras dan antar golongan yang tidak

ras dan antar golongan yang tidak dikelola dengan baik dan adil.

dikelola dengan baik dan adil.

Perilaku ekonomi yang sarat dengan Perilaku ekonomi yang sarat dengan praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme, praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta berpihak pada sekelompok

serta berpihak pada sekelompok pengusaha besar.

pengusaha besar. 4.

4. Politik dan Politik dan Hukum

Hukum

Sistem politik yang otoriter sehingga Sistem politik yang otoriter sehingga para pemimpinya tidak mampu lagi para pemimpinya tidak mampu lagi

menyerap aspirasi dan memperjuangkan menyerap aspirasi dan memperjuangkan kepentingan masyarakat.

kepentingan masyarakat.

Hukum telah menjadi alat kekuasaan Hukum telah menjadi alat kekuasaan sehingga pelaksanaannya banyak sehingga pelaksanaannya banyak

bertentangan dengan prinsip keadilan, bertentangan dengan prinsip keadilan, termasuk masalah hak warga negara termasuk masalah hak warga negara dihadapan hukum.


(41)

Lanjutan ………….

Akibat dari Penyelenggaraan

Akibat dari Penyelenggaraan

Pemerintahan Yang Tidak Transparan

Pemerintahan Yang Tidak Transparan

1.

1. Rendahnya atau bahkan tidak adanya Rendahnya atau bahkan tidak adanya

kepercayaan warga negara terhadap pemerintah.

kepercayaan warga negara terhadap pemerintah.

2.

2. Rendahnya partisipasi warga negara terhadap Rendahnya partisipasi warga negara terhadap kebijakan-kebijakan yang dibuat pemerintah.

kebijakan-kebijakan yang dibuat pemerintah.

3.

3. Sikap Apatis warga negara dalam mengambil Sikap Apatis warga negara dalam mengambil inisiatif dan peran yang berkaitan dengan

inisiatif dan peran yang berkaitan dengan

kebijakan publik.

kebijakan publik.

4.

4. Jika rejim yang berkuasa sangat kuat dan Jika rejim yang berkuasa sangat kuat dan

lemahnya fungsi legislatif, maka KKN merajalela

lemahnya fungsi legislatif, maka KKN merajalela

dan menjadi budaya yang mendarah daging (

dan menjadi budaya yang mendarah daging (nilai nilai dominan

dominan).). 5.

5. Krisis moral dan akhlak yang berdampak pada Krisis moral dan akhlak yang berdampak pada ketidakadilan, pelanggaran hukum dan hak asasi

ketidakadilan, pelanggaran hukum dan hak asasi

manusia.


(42)

No Karakteris

tik Indikator Penyelenggaraan Keterangan / Akibat 1. Partisipasi o Warga masyarakat Warga masyarakat

dibatasi/ tidak memiliki dibatasi/ tidak memiliki

hak suara. hak suara.

o Informasi sefihak (Informasi sefihak (top top down

down) dan lebih bersifat ) dan lebih bersifat instruktif.

instruktif.

o Lembaga perwakilan Lembaga perwakilan tidak bebas berpolitik. tidak bebas berpolitik. o Kebebasan berpendapat Kebebasan berpendapat

dan pers sangat dibatasi. dan pers sangat dibatasi.

Warga Warga masyarakat dan masyarakat dan pers cenderung pers cenderung pasif, tidak ada pasif, tidak ada kritik (unjuk kritik (unjuk rasa), tidak rasa), tidak berdaya dan berdaya dan terkekang terkekang dengan dengan berbagai aturan berbagai aturan dan doktrin. dan doktrin. 2. Aturan

Hukum o Hukum lebih berpihak kepada penguasa.Hukum lebih berpihak kepada penguasa.

o Penegakkan hukum tidak Penegakkan hukum tidak adil.

adil.

o Hak-hak Asasi Manusia Hak-hak Asasi Manusia terabaikan. terabaikan. Penguasa Penguasa menjadi menjadi otoriter, posisi otoriter, posisi tawar tawar masyarakat masyarakat lemah, lemah, masyarakat masyarakat banyak banyak ketakutan ketakutan

Beberapa indikator tentang penyelenggaraan

Beberapa indikator tentang penyelenggaraan

pemerintahan yang tidak transparan beserta

pemerintahan yang tidak transparan beserta

akibat-akibatnya.

akibat-akibatnya.


(43)

3.

3. TransparTranspar an

an

Informasi yang diperoleh Informasi yang diperoleh satu arah, yaitu hanya satu arah, yaitu hanya dari pemerintah.

dari pemerintah.

Masyarakat sangat Masyarakat sangat

dibatasi dalam dibatasi dalam

memperoleh informasi. memperoleh informasi.

Sulit bagi masyarakat Sulit bagi masyarakat

untuk mengevaluasi untuk mengevaluasi pemerintahan. pemerintahan. Pemerintah Pemerintah sangat tertutup sangat tertutup dan masyarakat dan masyarakat tidak banyak tidak banyak tahu apa yang tahu apa yang terjadi pada terjadi pada negaranya. negaranya.

4.

4. Daya Daya Tanggap Tanggap

Proses pelayanan Proses pelayanan sentralistik.

sentralistik.

Banyak pejabat Banyak pejabat

memposisikan diri sebagai memposisikan diri sebagai penguasa.

penguasa.

Layanan kepada Layanan kepada

masyarakat diskriminatif masyarakat diskriminatif dan konvensional dan konvensional Layanan Layanan kepada kepada masyarakat masyarakat sarat dengan sarat dengan korupsi, kolusi korupsi, kolusi dan nepotisme. dan nepotisme. 5.

5. BerorientBerorient asi asi Konsensu Konsensu s s

Pemerintah banyak Pemerintah banyak bertindak sebagai alat bertindak sebagai alat kekuasaan negara.

kekuasaan negara.

Lebih banyak bersifat Lebih banyak bersifat

komando dan instruksi komando dan instruksi dan segala bentuk

dan segala bentuk

prosedur lebih bersifat prosedur lebih bersifat formalitas.

formalitas.

Tidak ada peluang untuk Tidak ada peluang untuk mengadakan musyawarah. mengadakan musyawarah. Pemerintah Pemerintah cenderung cenderung otoriter karena otoriter karena menu-tup jalan menu-tup jalan bagi bagi dilaksa-nakannya nakannya konsensus dan konsensus dan musyawarah. musyawarah. Lanjutan ………….


(44)

6. Berkeadil an

 Adanya diskriminasi gender,

 Menutup peluang bagi dibentuknya LSM

 Banyak peraturan yang

masih berpihak pada gender tertentu. Arogansi kekuasaan sangat dominan dalam menentukan penye-lenggaraan pem. 7. Efektivita

s dan Efisiensi

 Manajemen

penyelenggaraan negara terpusat (top down).

 Banyak acara-acara seremonial.

 Pemanfaatan SDA dan SDM tidak berdasarkan kebutuhan. Negara cenderung salah urus dalam mengelola SDA dan sumber daya manusianya

8. Akuntabi-litas

 Pengambil keputusan

didominasi oleh pemerintah.

 Swasta dan masyarakat

memiliki peran yang sangat kecil.

 Pemerintah memonopoli berbagai alat produksi strategis.

 Masyarakat dan pers tidak diberi ruang menilai

pemerintahan.

Dominannya pemerintah

dalam semua lini kehidupan.


(45)

9. Bervisi Strategis

 Pemerintah lebih puas

dengan kemapanan yang telah dicapai.

 Sulit menerima perubahan mslh politik, hukum dan ekonomi.

 Kurang mau memahami

aspek-aspek kultural,

historis dan kompleksitas masyarakatnya.

 Penyelenggaraan

pemerintahan statis dan tidak memiliki jangkauan jangka panjang.

Banyaknya

penguasa yang pro status quo dan kemapanan sehingga tidak memperdulikan terjadinya perubahan. 10. Saling Keterkait an

 Penguasa mengabaikan peran swasta atau

masyarakat.

 Pemerintah merasa yang paling benar dan paling pintar.

 Masukan atau kritik

dianggap provokator anti stabilitas.

 Swasta dan masyarakat tidak diberi kesempatan bersinergi.

Para pejabat peme-rintah

sering dianggap lebih tahu dalam segala hal,

sehingga masyara-kat

tidak tidak punya keinginan untuk bersinergi.


(46)

Menurut MTI (Masyarakat Transparansi Internasional),

Menurut MTI (Masyarakat Transparansi Internasional),

bhw “

bhw “korupsi merupakan perilaku pejabat, baik politisi korupsi merupakan perilaku pejabat, baik politisi maupun pegawai negeri, yg secara tidak wajar dan

maupun pegawai negeri, yg secara tidak wajar dan

tidak legal memperkaya diri atau memperkaya mereka

tidak legal memperkaya diri atau memperkaya mereka

yg dekat dengannya dng menyalahguna-kan kekuasaan

yg dekat dengannya dng menyalahguna-kan kekuasaan

publik yg dipercayakan kepada mereka

publik yg dipercayakan kepada mereka.”.”

Lanjutan ………….

Di Indonesia, rezim pemerintahan yang dianggap

Di Indonesia, rezim pemerintahan yang dianggap

paling korup adalah semasa orde baru berkuasa.

paling korup adalah semasa orde baru berkuasa.

Laporan

Laporan Wold Economic ForumWold Economic Forum, dalam “, dalam “The global The global Competitiveness Report 1999

Competitiveness Report 1999”, kondisi Indonesia ”, kondisi Indonesia termasuk yang terburuk di antara 59 negara yang

termasuk yang terburuk di antara 59 negara yang

diteliti.

diteliti.

Bahkan pada tahun 2002, menurut laporan lembaga

Bahkan pada tahun 2002, menurut laporan lembaga

“Political and Risk ConsultancyPolitical and Risk Consultancy (PERC di Hongkong), (PERC di Hongkong), negara Indonesia “berhasil mengukir prestasi”

negara Indonesia “berhasil mengukir prestasi”

sebagai negara yang paling korup di Asia.


(47)

Lanjutan ………….

Pendapat ahli berkaitan dengan

Pendapat ahli berkaitan dengan

faktor-faktor penyebab terjadinya tindak korups

faktor penyebab terjadinya tindak korups

i.

i.

No

No Nama Nama Tokoh

Tokoh Uraian / KeteranganUraian / Keterangan

1.

1. Sarlito W. Sarlito W. Sarwono Sarwono

Dorongan dari dalam diri sendiri Dorongan dari dalam diri sendiri

(seperti keinginan, hasrat, kehendak, (seperti keinginan, hasrat, kehendak,

dan lain-lain). dan lain-lain).

Rangsangan dari luar (dorongan Rangsangan dari luar (dorongan teman, ada kesempatan, kurang teman, ada kesempatan, kurang

kontrol dan lain-lain). kontrol dan lain-lain). 2.

2. Andi Andi

Hamzah Hamzah

Kurangnya gaji pegawai negeri Kurangnya gaji pegawai negeri dibandingkan dengan kebutuhan dibandingkan dengan kebutuhan

yang makin meningkat. yang makin meningkat.

Latar belakang kebudayaan atau Latar belakang kebudayaan atau kultur yang merupakan

kultur yang merupakan

sumber/sebab meluasnya korupsi. sumber/sebab meluasnya korupsi.Manajemen yang kurang baik dan Manajemen yang kurang baik dan

kontrol yang kurang efektif dan kontrol yang kurang efektif dan

efisien, yang memberikan peluang efisien, yang memberikan peluang

orang untuk korupsi. orang untuk korupsi.

Modernisasi pengembangbiakan Modernisasi pengembangbiakan korupsi.


(48)

1.

1. Melibatkan lebih dari satu orangMelibatkan lebih dari satu orang 2.

2. Pelaku tidak terbatas pada oknum pegawai Pelaku tidak terbatas pada oknum pegawai pemerintah, tetapi juga di swasta.

pemerintah, tetapi juga di swasta.

3.

3. Sering digunakan bahasa “sumir” untuk menerima Sering digunakan bahasa “sumir” untuk menerima uang sogok, yaitu : uang kopi, uang rokok, uang

uang sogok, yaitu : uang kopi, uang rokok, uang

semir, uang pelancar, salam tempel, uang pelancar

semir, uang pelancar, salam tempel, uang pelancar

baik dalam bentuk uang tunai, benda tertentu

baik dalam bentuk uang tunai, benda tertentu

atau wanita.

atau wanita.

4.

4. Umumnya bersifat rahasia, kecuali jika sdh Umumnya bersifat rahasia, kecuali jika sdh membudaya.

membudaya.

5.

5. Melibatkan elemen kewajiban dan keuntungan Melibatkan elemen kewajiban dan keuntungan timbal balik yang selalu tidak berupa uang.

timbal balik yang selalu tidak berupa uang.

6.

6. Mengandung unsur penipuan yang biasanya ada Mengandung unsur penipuan yang biasanya ada pada badan publik atau masyarakat umum.

pada badan publik atau masyarakat umum.

Ciri-ciri

Ciri-ciri

Korupsi

Korupsi


(49)

Lanjutan ………….

Akibat Tindak

Akibat Tindak

Korupsi

Korupsi

Siapapun

Siapapun

pelakunya,

pelakunya,

bahwa sekecil

bahwa sekecil

apapun

apapun

perbuatan

perbuatan

tindak korupsi

tindak korupsi

akan

akan

mendatangka

mendatangka

n kerugian

n kerugian

pada pihak

pada pihak

lain.

lain.

1.

1. Mendelegetimasi proses demokrasi Mendelegetimasi proses demokrasi dengan mengurangi kepercayaan

dengan mengurangi kepercayaan

publik terhadap proses politik

publik terhadap proses politik

melalui politik uang.

melalui politik uang.

2.

2. Mendistorsi pengambilan Mendistorsi pengambilan

keputusan pada kebijakan publik,

keputusan pada kebijakan publik,

membuat tiadanya akuntabilitas

membuat tiadanya akuntabilitas

publik dan manafikan

publik dan manafikan the rule of the rule of law

law. Hukum dan birokrasi hanya . Hukum dan birokrasi hanya melayani kekuasaan dan pemilik

melayani kekuasaan dan pemilik

modal.


(50)

Akibat Tindak

Akibat Tindak

Korupsi

Korupsi

Lanjutan ………….

3.

3. Meniadakan sistem promosi (Meniadakan sistem promosi (reward and punishmanreward and punishman), karena ), karena lebih dominan hubungan patron-klien dan nepotisme.

lebih dominan hubungan patron-klien dan nepotisme.

4.

4. Proyek-proyek pembangunan dan fasilitas umum bermutu Proyek-proyek pembangunan dan fasilitas umum bermutu rendah dan tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat

rendah dan tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat

sehingga mengganggu pembangunan yang berkelanjutan.

sehingga mengganggu pembangunan yang berkelanjutan.

5.

5. Jatuh atau rusaknya tatanan ekonomi karena produk yang Jatuh atau rusaknya tatanan ekonomi karena produk yang dijual tidak kompetitif dan terjadi penumpukan beban utang

dijual tidak kompetitif dan terjadi penumpukan beban utang

luar negeri.

luar negeri.

6.

6. Semua urusan dapat diatur sehingga tatanan aturan/hukum Semua urusan dapat diatur sehingga tatanan aturan/hukum dapat dibeli dengan sejumlah uang sesuai kesepakatan.

dapat dibeli dengan sejumlah uang sesuai kesepakatan.

7.

7. Lahirnya kelompok-kelompok pertemanan atau “koncoisme” Lahirnya kelompok-kelompok pertemanan atau “koncoisme” yang lebih didasarkan kepada kepentingan pragmatisme uang.


(51)

Lanjutan ………….

Upaya Pencegahan Terhadap

Penyelenggaraan Pemerintah Yang Tidak

Transparan

1.

1. Pemerintah dan pejabat publik, dilakukan pengawasan melekat.Pemerintah dan pejabat publik, dilakukan pengawasan melekat. 2.

2. Mengefektifkan peran dan fungsi aparat penegak hukum, Mengefektifkan peran dan fungsi aparat penegak hukum, 3.

3. Pembekalan intensif thd aparatur pemerintah/pejabat publikPembekalan intensif thd aparatur pemerintah/pejabat publik 4.

4. Menegakkan supremasi hukum secara konsisten.Menegakkan supremasi hukum secara konsisten. 5.

5. Peralihan kekuasaan secara tertib, damai, dan demokratis.Peralihan kekuasaan secara tertib, damai, dan demokratis. 6.

6. Menata kehidupan politik agar distribusi kekuasaan seimbang.Menata kehidupan politik agar distribusi kekuasaan seimbang. 7.

7. Meningkatkan integritas, profesionalisme, dan tanggung jawab Meningkatkan integritas, profesionalisme, dan tanggung jawab dalam penyelenggaraan negara.

dalam penyelenggaraan negara.

Formal Pemerintah/Kekuasaan


(52)

Organisasi Non Pemerintah dan Media Massa

Lanjutan ………….

Keterlibatan Lembaga Swadaya

Keterlibatan Lembaga Swadaya

Masyarakat dalam mengawasi setiap

Masyarakat dalam mengawasi setiap

kebijakan publik yg dibuat pemerintah,

kebijakan publik yg dibuat pemerintah,

Kontrol sosial oleh rakyat melalui berbagai

Kontrol sosial oleh rakyat melalui berbagai

media massa elektronik maupun cetak.

media massa elektronik maupun cetak.

Dr. Leden Marpaung, S.H., menyebutkan

tentang upaya pencegahan (prevensi)

tindak pidana korupsi, yaitu antara lain

mencakup : mental dan budi pekerti,

sistem, perilaku masyarakat,

perundang-undangan, manajemen, dan kesejahteraan


(53)

1.

1. Memperkenalkan sejak dini melalui pembelajaran di sekolah Memperkenalkan sejak dini melalui pembelajaran di sekolah tentang pentingnya pemerintah yang transparan.

tentang pentingnya pemerintah yang transparan.

2.

2. Menjadikan Pancasila sebagai dasar negara yang mampu Menjadikan Pancasila sebagai dasar negara yang mampu membuka wacana dan dialog interaktif di dalam masyarakat.

membuka wacana dan dialog interaktif di dalam masyarakat.

3.

3. Meningkatkan kerukunan sosial antara pemeluk agama, suku Meningkatkan kerukunan sosial antara pemeluk agama, suku dan kelompok-kelompok masyarakat lainnya melalui dialog

dan kelompok-kelompok masyarakat lainnya melalui dialog

dan kerja sama dengan prinsip kebersamaan, kesetaraan,

dan kerja sama dengan prinsip kebersamaan, kesetaraan,

toleransi dan saling menghormati.

toleransi dan saling menghormati.

4.

4. Memberdayakan masyarakat melalui perbaikan sistem politik Memberdayakan masyarakat melalui perbaikan sistem politik yang demokratis sehingga dapat melahirkan pemimpin yang

yang demokratis sehingga dapat melahirkan pemimpin yang

berkualitas, bertanggung jawab, menjadi panutan

berkualitas, bertanggung jawab, menjadi panutan

masyara-kat, dan mampu mempersatukan bangsa dan negara.

kat, dan mampu mempersatukan bangsa dan negara.

Pendidikan dan Masyarakat


(54)

Penugasan Praktik

Penugasan Praktik

Kewarganegaraan

Kewarganegaraan

3

Setelah mempelajari materi-materi tentang : Dampak

Setelah mempelajari materi-materi tentang : Dampak

Pemerintah

Pemerintah

Yang Tidak Transparan (Faktor Penyebab, Akibatnya,

Yang Tidak Transparan (Faktor Penyebab, Akibatnya,

dan Upaya

dan Upaya

Pencegahan)

Pencegahan) , lakukan Strategi Pembelajaran dgn , lakukan Strategi Pembelajaran dgn Penugasan

Penugasan

Cooperative Integrated Reading and Composition

Cooperative Integrated Reading and Composition

(CIRC) atau

(CIRC) atau

Kooperatif Terpadu Membaca dan Menulis.

Kooperatif Terpadu Membaca dan Menulis.

Langkah-langkah :

Langkah-langkah :

1.

1. Bentuk kelompok dengan anggotanya antara 4 – 5 Bentuk kelompok dengan anggotanya antara 4 – 5 orang.

orang.

2.

2. Diberikan “wacana” atau kliping sesuai topik Diberikan “wacana” atau kliping sesuai topik bahasan.

bahasan.

3.

3. Setiap kelompok bekerja sama saling membacakan Setiap kelompok bekerja sama saling membacakan dan menemukan ide pokok serta memberi

dan menemukan ide pokok serta memberi

tanggapan terhadap wacana/kliping, dan ditulis

tanggapan terhadap wacana/kliping, dan ditulis

pada lembar kertas.

pada lembar kertas.

4.

4. Mempresentasikan atau membacakan hasil Mempresentasikan atau membacakan hasil kelompok.

kelompok.

5.

5. Buatlah kesimpulan bersama.Buatlah kesimpulan bersama. 6.


(55)

2.

2.

Sikap Keterbukaan dan Keadilan dalam

Sikap Keterbukaan dan Keadilan dalam

Kehidupan Berbangsa dan Bernegara

Kehidupan Berbangsa dan Bernegara

a.

a.

Perilaku

Perilaku

Positif

Positif

1.

1. Perbuatan luhur yang mencerminkan sikap dan Perbuatan luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotong royongan.

suasana kekeluargaan dan kegotong royongan.

2.

2. Sikap adil terhadap sesama, menjaga Sikap adil terhadap sesama, menjaga

keseimbangan antara hak dan kewajiban serta

keseimbangan antara hak dan kewajiban serta

menghormati hak-hak orang lain.

menghormati hak-hak orang lain.

3.

3. Sikap suka memberi pertolongan kepada orang Sikap suka memberi pertolongan kepada orang yang memerlukan.

yang memerlukan.

4.

4. Suka bekerja keras.Suka bekerja keras. 5.

5. Menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat Menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat untuk mencapai kemajuan dan kesejahteraan

untuk mencapai kemajuan dan kesejahteraan

bersama.


(56)

Disamping perilaku tersebut diatas, dalam

Disamping perilaku tersebut diatas, dalam

rangka

rangka

jaminan keadilan perlu di timbulkan;

jaminan keadilan perlu di timbulkan;

a.

a.

Kesadaran akan adanya hak yang sama bagi

Kesadaran akan adanya hak yang sama bagi

setiap warga negara Indonesia.

setiap warga negara Indonesia.

b.

b.

Kesadaran akan adanya kewajiban yang

Kesadaran akan adanya kewajiban yang

sama bagi setiap warga negara Indonesia.

sama bagi setiap warga negara Indonesia.

c.

c.

Kesadaran akan hak dan kewajiban untuk

Kesadaran akan hak dan kewajiban untuk

menciptakan dan tercapainya kesejahteraan

menciptakan dan tercapainya kesejahteraan

dan kemakmuran yang merata.

dan kemakmuran yang merata.

Lanjutan ……….


(1)

Lanjutan ………. Lanjutan ………. 6.

6. Identifikasi 3 (tiga) faktor penyebab terjadinya Identifikasi 3 (tiga) faktor penyebab terjadinya

penyelenggaraan negara yang tidak terbuka atau transparan ! penyelenggaraan negara yang tidak terbuka atau transparan ! 7.

7. Kata keadilan lebih menekankan pada tindakan yang tidak Kata keadilan lebih menekankan pada tindakan yang tidak berdasarkan kesewenang-wenangan, berikan penjelasan ! berdasarkan kesewenang-wenangan, berikan penjelasan ! 8.

8. Berikan alasan, mengapa jaminan keadilan bagi warga negara Berikan alasan, mengapa jaminan keadilan bagi warga negara harus diberikan berdasarkan peraturan perundangan yang harus diberikan berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku !

berlaku ! 9.

9. Menurut pendapat anda, apa langkah-langkah yang paling Menurut pendapat anda, apa langkah-langkah yang paling mungkin dilaksanakan pemerintah Indonesia dalam rangka mungkin dilaksanakan pemerintah Indonesia dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan bebas

penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan bebas korupsi, kolusi dan nepotisme !

korupsi, kolusi dan nepotisme ! 10.

10.Jelaskan, mengapa untuk mewujudkan kepemerintahan yang Jelaskan, mengapa untuk mewujudkan kepemerintahan yang baik antara lain harus transparan, akuntabel dan profesional ! baik antara lain harus transparan, akuntabel dan profesional !


(2)

STUDI WACANA

STUDI WACANA

KORUPSI ADALAH AKSI TERORISME

KORUPSI ADALAH AKSI TERORISME

Ketua MPR Hidayat Nur Wahid mengatakan korupsi merupakan bentuk tindakan terorisme atau tak lebih dari perbuatan teroris yang menghancurkan peradaban dunia. “Korupsi itu adalah terorisme”, ujar Hidayat dalam

deklarasi Aksi Resolusi dan Referandum Perlawanan Rakyat Sulawesi Selatan (Sulsel) terhadap kejahatan yang diselenggarakan di Makassar.

Pemerintah, katanya, telah menghukum para koruptor dan

menusakambangkan mereka. Meski demikian, pemerinah jangan cepat berbangga diri atau puas terhadap keberhasilan yang telah dilakukannya, sebab para koruptor yang berhasil ditahan tersebut adalah mereka yang tingkat korupsinya baru mencapai miliaran rupiah. “Masih banyak koruptor trilliunan rupiah yang lari ke luar negeri dan ini menjadi masalah dan

pekerjaan rumah bagi aparat hukum,” ujar mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera ini.


(3)

Setelah anda membaca wacana di atas, berikan analisis,

Setelah anda membaca wacana di atas, berikan analisis,

tanggapan atau pendapat !

tanggapan atau pendapat !

1.

1. Berdasarkan judul wacana tersebut, apa yang terfikir tentang Berdasarkan judul wacana tersebut, apa yang terfikir tentang korupsi yang ada di negara Indonesia ?

korupsi yang ada di negara Indonesia ? 2.

2. Apa inti sari dari wacana di atas !Apa inti sari dari wacana di atas ! 3.

3. Mengapa Hidayat Nur Wahid menyamakan pelaku korupsi Mengapa Hidayat Nur Wahid menyamakan pelaku korupsi sama dengan terorisme ?

sama dengan terorisme ? 4.

4. Langkah-langkah apa yang telah ditempuh pemerintah dalam Langkah-langkah apa yang telah ditempuh pemerintah dalam memberikan pelajaran kepada para koruptor ?

memberikan pelajaran kepada para koruptor ? 5.

5. Menurut anda, mengapa masalah korupsi di Indonesia sulit Menurut anda, mengapa masalah korupsi di Indonesia sulit untuk diberantas sampai dengan tuntas ?

untuk diberantas sampai dengan tuntas ? 6.

6. Berikan penjelasan, adakah hubungan antara korupsi dengan Berikan penjelasan, adakah hubungan antara korupsi dengan pemerintahan yang tidak transparan !

pemerintahan yang tidak transparan ! 7.

7. Apasajakah indikator suatu instansi pemerintah yang Apasajakah indikator suatu instansi pemerintah yang melakukan korupsi, kolusi dan nepotisme ?

melakukan korupsi, kolusi dan nepotisme ? 8.

8. Apa yang anda akan lakukan, jika kelak menjadi pejabat agar Apa yang anda akan lakukan, jika kelak menjadi pejabat agar terhindar dari korupsi, kolusi dan nepotisme ?


(4)

TUGAS DAN DISKUSI

TUGAS DAN DISKUSI

1.

1. Diskusikan dengan teman-temanmu tentang topik-topik Diskusikan dengan teman-temanmu tentang topik-topik berikut ini !

berikut ini ! a.

a. Era keterbukaan dalam mempercepat demokratisasi di Era keterbukaan dalam mempercepat demokratisasi di Indonesia.

Indonesia. b.

b. Supremasi hukum dan jaminan keadilan di Indonesia.Supremasi hukum dan jaminan keadilan di Indonesia. c.

c. Pentingnya penyelenggaraan pemerintahan yang bersih Pentingnya penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme !

dan bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme ! d.

d. Kepemerintahan yang baik adalah tanggung jawab kita Kepemerintahan yang baik adalah tanggung jawab kita bersama.


(5)

2.

2. Carilah referensi lain baik dari buku, koran, buletin, majalah, Carilah referensi lain baik dari buku, koran, buletin, majalah, internet dan sebagainya yang menunjukkan partisipasi

internet dan sebagainya yang menunjukkan partisipasi masyarakat dalam upaya peningkatan jaminan keadilan. masyarakat dalam upaya peningkatan jaminan keadilan.

Bentuklah kelompok sesuai dengan kebutuhan !Bentuklah kelompok sesuai dengan kebutuhan ! a.

a. Rumuskan kembali yang dimaksud dgn jaminan keadilan !Rumuskan kembali yang dimaksud dgn jaminan keadilan ! b.

b. Berikan contoh wujud partisipasi warga negara dalam upaya Berikan contoh wujud partisipasi warga negara dalam upaya peningkatan jaminan keadilan !

peningkatan jaminan keadilan ! c.

c. Carilah perbandingan dengan salah satu negara tentang Carilah perbandingan dengan salah satu negara tentang contoh-contoh partisipasi warga negara dalam upaya contoh-contoh partisipasi warga negara dalam upaya

peningkatan jaminan keadilan ! peningkatan jaminan keadilan ! d.

d. Buat analisis partisipasi warga negara dalam upaya Buat analisis partisipasi warga negara dalam upaya

peningkatan jaminan keadilan pada masa orde lama, orde peningkatan jaminan keadilan pada masa orde lama, orde

baru, dan era reformasi ! baru, dan era reformasi ! e.

e. Buatlah makalah sehubungan dengan pembahasan tersebut Buatlah makalah sehubungan dengan pembahasan tersebut dan presentasikan hasilnya di depan kelas !

dan presentasikan hasilnya di depan kelas ! Lanjutan ……….


(6)