Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Tegal cangkring - Kecamatan Mendoyo - Kabupaten Jegal cangkring.

(1)

PENDAMPINGAN KELUARGA KKN PPM UNUD PERIODE TAHUN XIII

DESA/KELURAHAN : TEGALCANGKRING KECAMATAN : MENDOYO

KEBUPATEN : JEMBRANA PROVINSI : BALI

MAHASISWA : Erlangga Saputra

NIM : 1304205087

PUSAT PELAYANAN PENGELOLA KKN

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LPPM) UNIVERSITAS UDAYANA


(2)

HALAMAN PENGESAHAN

Dengan telah selesainya kegiatan KKN PPM yang saya kerjakan, maka saya Nama Mahasiswa : Erlangga Saputra

Nomor Mahasiswa : 1304205087 Fakultas/Jurusan : Teknik Arsitektur Tanda Tangan :

Telah menyelesaikan laporan kegiatan saya di lokasi KKN PPM

Mengetahui/Menyetujui DPL KKN PPM UNUD Kelurahan

Tegalcangkring

Prof. I Nyoman Suprapta Winaya, ST, MA.Sc., Ph.D.

NIP.19691231 199412 1 001

Tegalcangkring, 27 Agustus 2016 Mengetahui/Menyetujui

KK Dampingan

Erlangga Saputra NIM. 1304205087

Mengetahui/Menyetujui Lurah Kelurahan Tegalcangkring

Ida Bagus Eka Ariana, SE NIP. 19700822 199503 1 004


(3)

Kata Pengantar

Puji syukur penulis haturkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan kuasa-Nya sehingga dapat terselesaikannya penyusunan Laporan Pendampingan Keluarga ini dengan baik, yang merupakan salah satu kegiatan dalam rangkaian KKN PPM Periode XIII tahun 2016. Laporan ini disusun bertujuan untuk memenuhi persyaratan kegiatan KKN PPM Periode XIII tahun 2016, selain itu sebagai informasi serta bahan evaluasi pelaksanaan program Pendampingan Keluarga. Program Pendampingan Keluarga (PPK) merupakan program unggulan yang dikembangkan Universitas Udayana sebagai muatan lokal dalam pelaksanaan KKN yang bertujuan untuk meningkatkan kepedulian dan kemampuan mahasiswa dalam mempelajari dan mengatasi permasalahan keluarga melalui bantuan penyusunan rencana dan pendampingan pada pelaksanaan program yang inovatif dan kreatif melalui penerapan ilmu dan teknologi bersama masyarakat dan lembaga pedesaan lainnya.

Pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyelesaian laporan ini, terutama kepada :

1. Bapak Prof. I Nyoman Suprapta Winaya, ST., MA.Sc., P.hD, selaku Dosen Pembimbing Lapangan KKN PPM Periode XIII Tahun 2016 di Kelurahan Tegalcangkring yang telah memberikan arahan, petuah serta pendampingan sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik

2. Bapak Ida Bagus Eka Ariana, SE, selaku Lurah Kelurahan Tegalcangkring yang telah membantu dalam proses KKN PPM Periode XIII Tahun 2016 khususnya pada program Pendampingan Keluarga Pra-Sejahtera ini.

3. Bapak I Wayan Muliasa, selaku Kepala Lingkungan Bilukpoh yang telah mengarahkan penulis dalam penentuan keluarga dampingan

4. Bapak I Gusti Putu Sindu, selaku Kepala Keluarga Dampingan yang telah bersedia di dampingi dan meluangkan waktunya untuk dimintai informasi yang diperlukan untuk program ini serta untuk penerimaan dan antusiasme yang begitu baik

5. Rekan-rekan Mahasiswa KKN PPM Periode XIII Tahun 2016 di Kelurahan Tegalcangkring yang telah memberikan dukungan moral, memberikan semangat dan pendapat selama proses pengerjaan laporan ini.

6. Serta pihak-pihak lain yang telah membantu penulis dalam pelaksanaan Program Pendampingan Keluarga serta pengerjaan Laporan Pendampingan Keluarga ini.


(4)

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih dan semoga laporan ini bermanfaat bagi kita semua. Penulis senantiasa membuka diri dalam menerima masukan berupa kritik dan saran dari pembaca guna penyempurnaan makalah ini

Tegalcangkring, 27 Agustus 2016

Erlangga Saputra


(5)

Daftar Isi

Halaman Judul ... i

Lembar Pengesahan ... ii

Kata Pengantar ... iii

Daftar Isi ... v

Daftar Tabel ... vi

Bab I Gambaran Umum Keluarga Dampingan ... 1

1.1Profil Keluarga Dampingan ... 1

1.2Ekonomi Keluarga Dampingan ... 3

1.2.1 Pendapatan Keluarga ... 3

1.2.2 Pengeluaran Keluarga ... 4

Bab II Identifikasi dan Prioritas Masalah ... 6

2.1Permasalahan Keluarga ... 6

2.2Masalah Prioritas ... 7

Bab III Usulan Pensolusian Masalah ... 9

3.1Program ... 9

3.2Jadwal Kegiatan ... 11

Bab IV Pelaksanaan, Hasil dan Kendala Pendampingan Keluarga ... 13

Bab V Penutup ... 21

5.1Simpulan ... 21

5.2Rekomendasi... 22


(6)

Daftar Tabel

Tabel 1.1 Data Keluarga Dampingan ... 2 Tabel 3.1 Tabel Persiapan Program Pendampingan Keluarga ... 11 Tabel 3.2 Tabel Pelaksanaan Program Pendampingan Keluarga ... 12 Tabel 3.3 Rencana Alokasi Waktu Pembuatan Laporan Kegiatan Pendampingan Keluarga . 12


(7)

Bab I

Gambaran Umum Keluarga Dampingan

Pada bagian ini akan dipaparkan uraian mengenai keadaan keluarga Bapak I Gusti Putu Sindu secara umum, adapun bahasan meliputi profil keluarga dampingan, keadaan ekonomi keluarga dampingan yang terdiri dari pendapatan serta pengeluaran keluarga tersebut.

1.1Profil Keluarga Dampingan

Program Pendampingan Keluarga (PPK) merupakan salah satu program yang dikembangkan sebagai muatan lokal dalam pelaksanaan program KKN PPM XIII di Universitas Udayana. Pelaksanaan PPK tersebut dimaksudkan untuk membantu pemberdayaan keluarga yang kurang mampu melalui penerapan ilmu dan teknologi dalam bidang wirausaha, pendidikan dan keterampilan, KB dan kesehatan serta pembinaan lingkungan untuk membangun keluarga yang bahagia dan sejahtera. Program Pendampingan Keluarga (PPK) bertujuan untuk meningkatkan kepedulian dan kemampuan mahasiswa mempelajari dan mengatasi permasalahan keluarga melalui bantuan penyusunan rencana dan pendampingan pada pelaksanaan program yang inovatif dan kreatif melalui penerapan ilmu dan teknologi bersama masyarakat dan lembaga pedesaan lainnya.

Sasaran PPK adalah Rumah Tangga Miskin (RTM) atau keluarga yang mengalami ketertinggalan sehingga perlu mendapatkan pendampingan agar keluar dari ketertinggalannya. Untuk mencapai sasaran tersebut tidak dapat diwujudkan dalam waktu singkat karena umumnya masalah yang dihadapi keluarga bersifat kompleks dan lebih kepada aspek mental yang tidak mudah berubah. Pada KKN PPM Periode XIII Universitas Udayana ini, penulis memiliki kesempatan untuk mendampingi keluarga Bapak I Gusti Putu Sindu, yang merupakan salah satu dari 11 warga kurang mampu di Lingkungan Bilukpoh, Kelurahan Tegalcangkring, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana. Pemilihan ini telah didahului oleh suvey KK Miskin yang berada di lingkungan Bilukpoh yang lebih lanjut meminta pertimbangan Kepala Lingkungan terkait keluarga yang tepat untuk didampingi. Indikator kemiskinan keluarga Bapak I Gusti Putu Sindu didapatkan penulis dari buku merah Jembrana, yang berisi daftar keluarga Pra-Sejahtera di lingkungan Kabupaten dengan perhitungan indicator kemiskinan tersendiri.

Lebih lanjut mengenai keluarga Bapak I Gusti Putu Sindu, beliau dikarunia 5 orang anak dan 1 orang istri. Istrinya bernama Ni Wayan Gendri berumur 68 tahun dan sudah


(8)

tidak bekerja, terkadang Ibu Gendri mengisi waktu luang dengan membuat canang yang kemudian dijual dari penjualan ini biasanya digunakan untuk membeli bahan makanan dan untuk memberikan cucunya bekal. Bapak I Gusti Putu Sindu sudah tidak dapat bekerja lagi oleh karena faktor usia, penglihatan beliau sudah mulai kabur dan susah untuk berjalan, dahulunya beliau bekerja sebagai tukang bangunan. Kondisi seperti ini membuat perekonomian keluarga cukup sulit, karena mereka harus tetap bisa bertahan hidup akan tetapi sumber pemasukan hanya berasal dari sang istri dan dengan jumlah yang sangat minim, oleh karena hal tersebut anak beliau turut membantu dalam keuangan orang tuanya. Ke-5 anak beliau sudah berkeluarga, 2 dari anak beliau masih tinggal dalam satu pekarangan rumah, sedangkan yang lainnya telah pindah dan memiliki rumah masing-masing. Seluruh anak bapak I Gusti Putu Sindu berprofesi sebagai tukang bangunan, dengan tingkat pendidikan paling tinggi hingga Sekolah Menengah Pertama.

Table 1.1 Data Keluarga Dampingan

No. Nama Status Umur Pendidikan Pekerjaan Ket 1 I Gusti Putu Sindu Kawin 72 Tamat SD Tidak

bekerja

Kepala Keluarga 2 Ni Wayan Gendri Kawin 68 Tidak

Sekolah

Tidak Bekerja

Istri

Akses menuju rumah Bapak I Gusti Putu Sindu kondisinya terbilang sudah baik, letak rumah yang berdekatan dengan jalan utama kelurahan membuat untuk mencapai rumah beliau sangat mudah. Rumah beliau terletak di Jalan Anggrek, Br. Bilukpoh. Adapun untuk mencapai rumah beliau dapat melalui Jalan Anggrek maupun Jalan Pudak. Rumah yang sangat sederhana dengan luas tanah kurang lebih 14 x 8 meter, dengan luas lantai bangunan utama kurang lebih 7 x 5 meter. Rumah beliau keadaannya masih cukup baik, berdinding bata tanpa finishing, berlantai beton rabatan, dan beratapkan genteng. Rumah yang sederhana dan terdiri dari beberapa ruangan, pada bangunan utama terdiri dari, 3 ruang tidur dan 1 ruang tamu, sebelah selatan bangunan utama tersebut terdapat kamar mandi dan dapur, pada sisi timur rumah terdapat bale dan merajan, kemudian pada sisi barat bangunan utama berbatasan dengan rumah anak beliau. Tiap harinya Bapak Gusti Putu Sindu memperoleh air bersih dari sumur bor yang digunakan untuk MCK, memasak, dan keperluan lainnya. Beliau telah memperoleh jaringan PLN untuk sumber listrik utama dengan daya terpasang + 450 watt. Tiap harinya keluarga beliau memasak menggunakan kayu bakar.


(9)

1.2Ekonomi Keluarga Dampingan

Penghasilan dari keluarga Bapak I Gusti Putu Sindu sangat sedikit dan hampir dapat dikatakan tidak ada. Pendapatan beliau tersebut didapatkan dari menjual canang. Keluarga beliau tidak memiliki sumber penghasilan lain, sehingga sangat kekurangan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Berdasarkan hal tersebut, anak beliau I Gusti Komang Sudiana turut membantu ayahnya dalam mencukupi kebutuhan sehari-hari, karena Bapak I Gusti Komang Sudiana telah berkeluarga juga dan pendapatan tidak rutin diperoleh, keluarga ini tidak dapat berbuat banyak untuk meningkatkan taraf hidupnya dengan mengusahakan usaha rumahan seperti berkebun atau beternak. Pendapatan yang hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari ini membuat keluarga Bapak I Gusti Putu Sindu harus tepat dalam memperhitungkan pengeluaran.

1.2.1 Pendapatan Keluarga

Penghasilan dari Keluarga Bapak I Gusti Putu Sindu terbilang tidak ada, karena beliau serta istri sudah tidak bekerja. Adapun pendapatan keluarga diperoleh dari anak beliau yang tinggal satu pekarangan yaitu I Gusti Komang Sudiana. Anak beliau turut menanggung kebutuhan Bapak I Gusti Putu Sindu bersama anak lainnya. Bapak I Gusti Komang Sudiana bekerja sebagai tukang bangunan yang tiap harinya memperoleh pendapatan kurang lebih Rp. 70.000,00 namun pemasukan ini tidak diperoleh rutin hanya jika terdapat pekerjaan. Pendapatan lainnya diperoleh dari pekerjaan Ibu Ni Wayan Gendri, beliau terkadang membuat canang untuk mengisi waktu luang dan kemudian dijual, karena sudah tua hanya pekerjaan ini yang dapat dikerjakan terlebih lagi beliau memiliki penyakit tekanan darah tinggi, dari penjualan ini beliau memperoleh pemasukan kurang lebih Rp.10.000,00. Ditinjau dari penghasilan keluarga, masih sangat kekurangan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, karena Bapak I Gusti Komang Sudiana yang notebena membantu ayahnya I Gusti Putu Sindu dalam hal keuangan pun harus menanggung 4 orang anak dan kebutuhan rumah tangga beliau lainnya, terlebih lagi 3 anak beliau saat ini masih bersekolah, dengan demikian keluarga beliau tidak pernah menyisihkan uangnya untuk ditabung, karena selalu habis untuk kebutuhan sehari-hari. Karena keterbatasan dana ini pula, keluarga beliau cukup sulit untuk membuat usaha guna meningkatkan taraf hidupnya, pendapatan yang diperoleh hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Usaha sederhana seperti berternak serta berkebun dirumah tentu dapat menghasilkan uang tambahan bagi keluarga Bapak I Gusti Putu Sindu, namun keluarga ini tidak dapat berbuat banyak.


(10)

1.2.2 Pengeluaran Keluarga

Pengeluaran keluarga Bapak I Gusti Putu Sindu terbilang cukup banyak jika dibandingkan dengan pemasukan yang dimiliki. Karena pendapatan tersebut masih bergantung pada pendapatan sang istri dan sang anak yang cenderung tidak rutin. Pengeluaran keluarga terbesar yaitu untuk membeli keperluan sehari-hari, karena jumlah anggota yang tinggal cukup banyak serta anak dari Bapak I Gusti Putu Sindu masih memiliki tanggungan lain yaitu pendidikan anak serta perawatan balita sehingga alokasi dana mengarah pada kebutuhan tersebut yang harus dipenuhi. 1.2.2.1 Kebutuhan Sehari-hari

Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarga Bapak I Gusti Putu Sindu memerlukan biaya sekitar Rp 35.000,00/per hari untuk biaya dapur dan kurang lebih Rp.80.000,00/per bulan untuk biaya listrik.

1.2.2.2 Pendidikan

Dari segi pendidikan keluarga Bapak I Gusti Putu Sindu tidak memiliki tanggungan lagi. Namun anak beliau, I Gusti Komang Sudiana yang notebena sebagai tulang punggung keluarga, memiliki tanggungan 2 anak yang masih sekolah, anak pertama beliau duduk di bangku kuliah Semester 3 di Universitas Udayana, sedangkan anak kedua saat ini bersekolah di SDN 2 Tegalcangkring, sejauh ini untuk biaya pendidikan masih mampu di upayakan agar anak-anaknya masih tetap dapat merasakan bangku pendidikan. Untuk anak kedua beliau yang duduk di Sekolah Dasar tidak membayar uang sekolah sehingga dapat meringankan beban keuangan. Hanya saja bapak I Gusti Komang Sudiana perlu menyediakan dana untuk bekal anaknya yang merantau ke Denpasar.

1.2.2.3 Kesehatan

Bapak I Gusti Putu Sindu tidak mengeluarkan dana untuk bidang kesehatan, karena telah dibantu dengan kartu JKBM (Jaminan Kesehatan Bali Mandara), sehingga sewaktu-waktu jika harus berobat dapat langsung dibawa ke Puskemas I Mendoyo dan tidak perlu mengeluarkan dana tambahan.

1.2.2.4 Kerohanian

Sebagai pemeluk agama Hindu, dan menjunjung tradisi kerohanian Hindu Bali, beliau tekun untuk beribadah. Adapun pengeluaran kerohanian sehari-hari seperti canang, istri beliau membuat sendiri. Sedangkan pada hari-hari


(11)

khusus keagamaan pengeluaran cenderung meningkat untuk membeli bahan dan kemudian keluarga beliau mengolah bahan tersebut sendiri, kebutuhan persembahyangan meliputi pejati, daksina, penjor dsd.

1.2.2.5 Sosial dan Lain-lain

Alokasi pengeluaran untuk sosial dan dana-dana tak terduga didominasi oleh iuran, seperti iuran banjar yang memang wajib dibayarkan untuk krama banjar, uang untuk warga yang memiliki duka (kematian). Rentang biaya iuran yang dikeluarkan dari Rp. 25.000,00 hingga mencapai Rp. 200.000,00


(12)

Bab II

Identifikasi dan Prioritas Masalah

Pada bagian ini akan dipaparkan uraian mengenai hasil identifikasi permasalahan keluarga Bapak I Gusti Putu Sindu serta penetapan skala prioritas permasalahan yang harus dipecahkan, adapun bahasan meliputi permasalahan keluarga serta prioritas masalah keluarga tersebut. Untuk dapat mengidentfikasi masalah dan menganalisis prioritas masalah yang dialami oleh keluarga Bapak I Gusti Putu Sindu, penulis melakukan pendekatan secara kekeluargaan dengan berkunjung beberapa kali ke kediaman beliau secara non formal, sehingga diharapkan beliau sudikiranya untuk berbagi cerita tentang permasalahan yang dihadapi. Informasih yang diterima penulis melalui obrolan-obrolan ringan sambil membantu pekerjaan rumah keluarga Bapak I Gusti Putu Sindu.

2.1Permasalahan Keluarga

Selama proses KKN, pendampingan telah dilakukan sebanyak 23 kali. Pada jangka waktu tersebut telah teridentifikasi beberapa permasalahan yang dikeluhkan oleh Keluarga Bapak I Gusti Putu Sindu. Beberapa permasalahan yang dihadapi oleh keluarga ini sesuai dengan hasil tukar pikiran serta pengamatan penulis yang ditinjau dari sudut perekonomian, kesehatan, pendidikan, serta kebersihan lingkungan

2.1.1 Masalah Perekonomian

Keluarga Bapak I Gusti Putu Sindu tergolong keluarga yang kurang mampu. Beliau tidak memiliki pendapatan harian, hanya istrinya yang bekerja, itupun tidak rutin dan hanya memperoleh pendapatan kurang lebih Rp.10.000,00. Oleh karena hal tersebut beliau bergantung pada anaknya yang memiliki pendapatan Rp. 70.000/hari sebagai tukang bangunan, namun itupun tidak rutin bergantung pada perkembangan proyek yang ada, menurut penuturan beliau proyek-proyek yang ada di daerah Jembrana cukup minim untuk bangunan terlebih lagi jumlah pekerja yang banyak sehingga tidak semua tukang bangunan dapat terserap. Rata-rata biaya yang dikeluarkan tiap harinya untuk konsumsi per harinya mencapai Rp. 35.000 dan sekitar Rp.20.000 untuk bekal anak sekolah. Sisanya digunakan untuk membeli keperluan lainnya seperti untuk kerohanian, ataupun kebutuhan rumah tangga lainnya, dan juga perlu menyisihkan untuk keperluan pembayaran listrik bulanan, iuran-iuran dan juga keperluan anak sekolah serta anaknya yang masih balita. Dengan demikian penghasilan yang tidak menentu tersebut terbilang sangat


(13)

pas-pasan untuk menutupi segala kebutuhan yang ada. Bantuan modal usaha tentunya sangat diinginkan, namun ketakutan karena gagal dan tidak mampu membayar cicilan serta suku bunga bank yang besar selalu menjadi penghambat. Padahal jika keluarga Bapak I Gusti Putu Sindu ini memiliki modal yang cukup, keluarga ini bisa berjualan dengan menyewa tempat berjualan ataupun membuat usaha rumahan. 2.1.2 Masalah Kesehatan

Faktor usia serta kebiasaan hidup menjadi salah satu faktor penentu permasalahan kesehatan pada Bapak I Gusti Putu Sindu dan Ibu Ni Wayan Gendri. Bapak I Gusti Putu Sindu sudah berusia lanjut, penglihatan beliau sudah kabur dan susah untuk berjalan. Sedangkan untuk Ibu Ni Wayan Gendri masih mampu untuk beraktivitas sebagaimana mestinya, namun oleh karena pola hidup dan faktor usia membuat penyakit tekanan darah tinggi beliau kerap kambuh.

2.1.3 Masalah Pendidikan

Keluarga Bapak I Gusti Putu Sindu sebagian besar tamatan SD dan yang paling tinggi tamatan SMP. Berawal dari hal ini beliau tidak ingin hal ini terjadi pula pada cucu-cucunya, maka dengan segala upaya baik melalui anak beliau ataupun wejangan beliau, cucu-cucu beliau wajib untuk sekolah hingga tingkat tertinggi, terbukti dari cucu beliau dari anaknya Bapak I Gusti Komang Sudiana yang telah memasuki jenjang perguruan tinggi, namun disisi lain hal ini memiliki masalah, oleh karena anak beliau harus merantau ke Denpasar, sehingga pembiayaan sedikit membengkak karena harus menanggung kebutuhan anaknya secara keseluruhan yang tentunya akan berbeda jika anaknya menempuhnya di Jembrana. Motivasi telah terbentuk dalam keluarga ini untuk memiliki tingkat pendidikan tinggi sehingga dapat memperbaiki taraf hidup. Menurut penuturan I Gusti Komang Sudiana beliau menyesal tidak dapat melanjutkan sekolah dahulu oleh karena faktor biaya, beliau tidak ingin hal ini terjadi pada anaknya sehingga beliau berusaha sekuat tenaga agar anaknya dapat menempuh pendidikan setinggi-tingginya.

2.2Masalah Prioritas

Berdasarkan hasil identifikasi atas masalah-masalah keluarga Bapak I Gusti Putu Sindu, maka dapat ditentukan prioritas masalah yang dapat dipecahkan terlebih dahulu. Adapun berdasarkan 3 permasalahan utama diatas maka prioritas pertama permasalahan yang harus di pecahkan yaitu masalah kesehatan, kemudian masalah perekonomian keluarga. Keluarga Bapak I Gusti Putu Sindu sangat perlu meningkatkan kesehatan dan perekonomian keluarga sehingga nantinya dapat memperbaiki


(14)

permasalahan-permasalahan lainnya di masa mendatang. Oleh karena motivasi keluarga untuk menyekolahkan penerusnya hingga tingkat yang lebih tinggi telah ada, maka permasalahan pendidikan dapat ditanggulangi dengan penguatan motivasi tersebut, lebih lanjut dengan perbaikan ekonomi diharapkan kendala peningkatan taraf pendidikan tidak menjadi masalah yang berarti lagi.


(15)

Bab III

Usulan Pensolusian Masalah

Pada bagian ini akan diuraikan program kerja yang direncanakan untuk dapat meningkatkan taraf hidup keluarga mengacu pada prioritas permasalahn yang telah dirumuskan sebelumnya serta jadwal kegiatan pelaksanaan pendampingan keluarga.

3.1Program

Berdasarkan identifikasi masalah dan prioritas masalah pendampingan keluarga ini, maka diperlukan pemecahan masalah berupa solusi kepada Keluarga Bapak I Gusti Putu Sindu. Solusi yang diusulkan pun disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan dari Keluarga yang didampingi, dan tentunya harus memungkinkan untuk dilaksanakan. Diharapkan usulan solusi ini dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga Bapak I Gusti Putu Sindu. Adapun alternatif pemecahan masalah berupa saran-saran dan motivasi terhadap masalah-masalah yang dihadapi oleh keluarga Bapak I Gusti Putu Sindu yang dikemas dalam program pendampingan sebagai berikut :

3.1.1 Program Usaha Peningkatan Kesehatan Keluarga Dampingan

Kesehatan merupakan hal yang sangat penting dan mendasar bagi setiap manusia baik untuk menjalankan kegiatan sehari-hari ataupun mencari nafkah untuk membiayai kehidupan sehari-harinya. Kesehatan yang prima tentunya dapat mendukung produktifitas seseorang dalam usahanya mencari pendapatan dalam bekerja dan meningkatkan taraf kehidupannya sendiri. Saran di bidang kesehatan untuk keluarga Bapak I Gusti Putu Sindu ialah penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adapun aspek-aspek yang diberikan yaitu sebagai berikut : 1. Oleh karena terdapat balita maka penulis menganjurkan untuk memberikan ASI

eksklusif serta menimbang bayi setiap bulan

2. Memberi contoh cara mencuci tangan dengan air bersih dan sabun yang benar 3. Memberantas jentik di rumah sekali dalam seminggu

4. Melaksanakan aktivitas fisik ringan tiap hari

Selain hal tersebut penulis memberikan pemahaman kepada ibu Ni Wayan Gendri untuk menjaga tekanan darah beliau agar tetap stabil dengan bentuk diet sebagai berikut :

1. mengurangi konsumsi garam tidak lebih 2000-2500ml atau sekitar satu sendok teh


(16)

2. mengurangi konsumsi lemak ataupun gorengan yang dapat meningkatkan kadar kolesterol dan dapat memicu tekanan darah tinggi

3. meningkatkan konsumsi buah dan sayur yang tinggi potassium dan magnesium seperti pisang dan sayuran segar

Lebih lanjut intervensi kesehatan untuk bapak I Gusti Putu Sindu yang mengalami hambatan mobilitas fisik untuk mencegah terjadinya pengecilan otot yang dapat mengakibatkan susah untuk bergerak. Adapun bentuk usulan kegiatan yang penulis lakukan ialah dengan meminta perbantuan kepada mahasiswa keperawatan yaitu Dianthi Handayani (1302105014) untuk memberikan latihan ROM ( Range Of Motion ) yang diharapkan dapat mencegah pengecilan otot. Selain itu pemberian pemahaman mengenai pengelolaan sampah di lingkungan rumah, karena dampak sampah cukup signifikan jika dibiarkan begitu saja tanpa diolah.

3.1.2 Program Usaha Peningkatan Perekonomian Keluarga Dampingan

Dewasa ini masalah perekonomian rakyat merupakan suatu permasalahan pelik yang cukup sulit untuk dipecahkan, perlu adanya pemberdayaan dari unit terbawah yaitu Desa. Permasalahan ekonomi juga terjadi pada keluarga dampingan penulis, tingkat pendidikan yang kurang membuat tidak banyak pekerjaan yang dapat diambil karena kecakapan yang kurang. Berawal dari permasalahan kesehatan fisik yang membuat Bapak I Gusti Putu Sindu tidak dapat beraktivitas seperti biasanya lagi sehingga tidak mampu lagi untuk mencari penghasilan, sedangkan hal serupa juga terjadi pada istri beliau, terkadang hanya membuat canang untuk mengisi waktu luang yang kemudian dijual, dari kegiatan ini pendapatan maksimal hanya Rp. 10.000,00 dalam sekali penjualan canang. Untuk menjawab permasalahan ekonomi ini, anak dari bapak I Gusti Putu Sindu, yaitu I Gusti Komang Sudiana yang mengambil peran untuk membiayai kebutuhan keluarga, pekerjaan beliau sebagai tukang bangunan dengan pendapatan Rp. 70.000/perhari tidak cukup untuk mencukupi kebutuhan keluarga I Gusti Putu Sindu dan keluarganya sendiri terlebih lagi pendapatan tersebut tidak rutin didapatkannya. Kesamaan dunia kerja antara penulis dan keluarga dampingan yaitu dunia proyek membuat kerap kali pembicaraan menjadi lepas dan mengalir sangat nyaman dan akrab, dengan kesempatan ini maka penulis memberikan saran kepada beliau sebagai berikut : 1. Mencoba masuk ke dalam kontraktor-kontraktor yang ada di Denpasar yang

notabena memiliki pekerjaan proyek yang cukup banyak dan dengan jangka waktu yang berlanjut, ataupun mengikut kepada Supervisor yang juga


(17)

merupakan rekan dari Penulis. Pengalaman yang sudah cukup banyak membuat penulis memiliki keberanian untuk menyarankan hal ini, terlebih lagi perihal kerja yang dikuasai beliau cukup banyak dibutuhkan dewasa ini.

2. Menyarankan untuk meminjan dana ke LPD Kelurahan Tegalcangkring, bunga yang kecil dan sistem yang baik guna modal usaha, dengan adanya modal usaha ini diharapkan setelah mahasiswa meninggalkan lokasi KKN keluarga dampingan tersebut mampu memiliki usaha sendiri sesuai dengan bidang yang dikuasainya yaitu membuat upakara persembahyangan sehingga mampu memperbaiki perekonomian keluarga. Kegiatan ini dapat dijadikan pemasukan tambahan ketika pekerjaan utama sebagai tukang bangunan tidak dapat dikerjakan sebagaimana mestinya. Ketika usaha tersebut telah berkembang dan telah menunjukkan hasilnya, beliau dapat menyimpannya sebagian sebagai pegangan untuk masa mendatang baik untuk pendidikan, kesehatan ataupun keperluan lainnya dan sisanya dapat digunakan untuk perluasan usaha.

3.2Jadwal Kegiatan

Kegiatan Pendampingan Keluarga dilaksanakan dalam bentuk kunjungan ke rumah bapak I Gusti Putu Sindu, kunjungan dapat bersifat formal dan informal. Selama pelaksanaan KKN PPM Periode XIII Tahun 2016 di Kelurahan Tegalcangkring diproyeksikan kunjungan akan dilaksanakan sebanyak 23 kali terstruktur. Adapun rencana kegiatan akan diuraikan sebagai berikut :

1. Persiapan Program Pendampingan Keluarga

Table 3.1 Tabel Persiapan Program Pendampingan Keluarga

No. Kegiatan Tempat Peserta Jam Total 1 Perizinan dengan Pihak

Kelurahan (Pihak kelurahan membagi mahasiswa menurut lingkungan yang ada)

Kantor Kelurahan Tegalcangkring

2 1 2

2 Survey keluarga Pra Sejahtera yang berada di Lingkungan Bilukpoh

Bilukpoh 1 2 2

3 Menentukan keluarga dampingan bersama Kepala Lingkungan

Posko Mahasiswa


(18)

Total 4 4 5 2. Pelaksanaan Program Pendampingan Keluarga

Table 3.1. Tabel Pelaksanaan Program Pendampingan Keluarga

No. Kegiatan Tempat Peserta Jam Total 1 Pendataan Keluarga Bapak I

Gusti Putu Sindu (Pendapatan, Pekerjaan, Pengeluaran)

Rumah Bapak I Gusti Putu Sindu

6

52.5 315 2 Pendekatan keluarga Bapak I

Gusti Putu Sindu untuk memperoleh permasalahan yang dihadapi

Rumah Bapak I Gusti Putu Sindu

6

3 Proses Pendampingan Keluarga

Rumah Bapak I Gusti Putu Sindu

6

4 Pendampingan Pemecahan Masalah dan Pemberian Saran ataupun Solusi

Rumah Bapak I Gusti Putu Sindu

6

Total 52.5 315

3. Pelaporan Kegiatan Pendampingan Keluarga

Table 3.2 Rencana Alokasi Waktu Pembuatan Laporan Kegiatan Pendampingan Keluarga No. Kegiatan Tempat Peserta Jam Total 1 Pembuatan Laporan

Pendampingan Keluarga KKN PPM Periode XIII Tahun 2016

Posko Mahasiswa

1 12 12


(19)

Bab IV

Pelaksanaan, Hasil dan Kendala Pendampingan Keluarga

Pada bagian ini akan dipaparkan mengenai pelaksanaan pendampingan keluarga, kemudian hasil yang diperoleh dari pendampingan keluarga tersebut, serta kendala pendampingan keluarga

1.1Pelaksanaan Pendampingan Keluarga

Pelaksanaan pendampingan keluarga di rumah Bapak I Gusti Putu Sindu dilaksanakan bertahap selama proses KKN berlangsung, pendekatan yang dilakukan melalui pendekatan informal yang diharapkan mampu memperoleh dampak pendekatan yang lebih baik dibandingkan pendekatan formal.

1.1.1 Waktu

Waktu dari pelaksanaan pendampingan keluarga ini termasuk dalam Jam Kerja Efektif Mahasiswa (JKEM) yang harus dipenuhi oleh setiap mahasiswa yaitu minimal 15 kali selama proses KKN. Adapun jumlah kunjungan ke keluarga dampingan yang penulis lakukan selama lima minggu adalah sebanyak 23 kali dengan total kunjungan selama 52,5 jam.

1.1.2 Lokasi

Lokasi pendampingan keluarga ialah sesuai instruksi pembagian yang telah dilakukan oleh pihak kelurahan sebelumnya. Lokasi spesifik dari pelaksanaan kegiatan ini ialah rumah Bapak I Gusti Putu Sindu di Jalan Anggrek, Br. Bilukpoh, Kelurahan Tegalcangkring, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana.

1.1.3 Kegiatan Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan pendampingan keluarga ini dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan oleh kelompok mahasiswa KKN PPM Periode XIII Tahun 2016 Universitas Udayana, namun terdapat pula kunjungan-kunjungan yang bersifat inisiatif diluar jadwal yang telah ditetapkan. Kegiatan yang dilakukan berupa kunjungan kerumah keluarga Bapak I Gusti Putu Sindu, selama kunjungan tersebut mahasiswa melakukan pendekatan melalui perbincangan-perbincangan dengan anggota keluarga serta turut mengikuti keseharian keluarga tersebut. Suasana perbincangan seperti keluarga diupayakan agar keluarga tersebut nyaman dalam bertukar pikiran dengan penulis. Metode ini digunakan agar ketika proses identifikasi masalah serta pemberian solusi dapat berjalan dengan lancar dan


(20)

menerima feedback yang baik dari keluarga bapak I Gusti Putu Sindu. Kunjungan yang telah dilaksanakan selama periode KKN yaitu sebanyak 23 kali, dengan rata-rata durasi kunjungan 2-5 jam, sehingga total kunjungan selama kurang lebih lima minggu mencapai 52,5 jam.

No. Tanggal Waktu Durasi Kegiatan

1 Senin, 25 July 2016

13.00-14.00

1 Mencari data Kepala Lingkungan guna Program Pendampingan Keluarga

2 Selasa, 26 July 2016

15.00-16.00

1 Bertemu dengan Kepala Lingkungan Bilukpoh terkait Pendampingan Keluarga

3 Rabu, 27 July 2016

17.00-20.00

3 Mengunjungi Keluarga Bapak I Gusti Putu Sindu sekaligus perkenalan pertama dan penjelasan maksud kegiatan pendampingan selama proses KKN PPM Periode XIII di Kelurahan Tegalcangkring

4 Kamis, 28 July 2016

17.00-19.00

2 Pendekatan dengan keluarga Bapak I Gusti Putu Sindu guna memperoleh informasi detail keluarga

5 Sabtu, 30 July 2016

17.00-19.00

2 Berkunjung dan berbincang seputar pekerjaan, pendapatan keluarga, pengeluaran keluarga.

6 Minggu, 31 July 2016

16.30-19.30

3 Pendekatan lebih mendalam dengan keluarga Bapak I Gusti Putu Sindu, turut mengikuti aktivitas yang biasa dilakukan beliau, agar selanjutnya keluarga beliau mau menerima intervensi yang dilakukan penulis 7 Senin, 1 Agustus

2016

19.00-20.00

1 Memberikan pemahaman kesehatan mengenai diet yang tepat untuk menurunkan Tekanan Darah Tinggi seperti mengurangi konsumsi garam


(21)

tidak lebih dari 2000-2500ml/ satu sendok teh, mengurangi konsumsi lemak ataupun gorengan yang dapat meningkatkan kadar kolesterol dan dapat memicu tekanan darah tinggi, meningkatkan konsumsi buah dan sayur yang tinggi potassium dan magnesium seperti pisang dan sayuran segar.

8 Selasa, 2 Agustus 2016

18.00-20.00

2 Memberikan pemahaman mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat seperti menganjurkan untuk memberikan ASI eksklusif serta menimbang bayi setiap bulan, m memberi contoh cara mencuci tangan dengan air bersih dan sabun yang benar, memberantas jentik di rumah sekali dalam seminggu, melaksanakan aktivitas fisik ringan tiap hari.

9 Kamis, 4 Agustus 2016

16.00-18.00

4 Monitoring tingkat pemahaman Perilaku Hidup Bersih dan Sehat serta diet yang tepat untuk menurunkan Tekanan Darah Tinggi dengan cara mengamati perilaku keluarga.

Pemberian pemahaman kembali terkait hal diatas, guna penguatan pemahaman.

Menemani cucu Bapak I Gusti Putu Sindu mengerjakan pekerjaan rumah


(22)

10 Minggu, 7 Agustus 2016

13.00-18.00

5 Mengunjungi bapak I Gusti Putu Sindu kemudian memberi intervensi kesehatan yaitu memberikan latihan ROM ( Range Of Motion ) yang diharapkan dapat mencegah pengecilan otot. Selain itu pemberian pemahaman mengenai pengelolaan sampah di lingkungan rumah, karena dampak sampah cukup signifikan jika dibiarkan begitu saja tanpa diolah.

Mengikuti keseharian keluarga bapak I Gusti Putu Sindu

11 Senin, 8 Agustus 2016

13.00-15.00

2 Monitoring pelaksanaan ROM yang telah diberikan sebelumnya.

Berbincang-bincang mengenai perekonomian keluarga serta permasalahan ekonomi yang dihadapi 12 Rabu, 10 Agustus

2016

09.00-14.00

4 Membantu pekerjaan rumah di Rumah Bapak I Gusti Putu Sindu 13 Jumat, 12 Agustus

2016

17.00-20.00

3 Berkunjung ke rumah Bapak I Gusti Putu Sindu dan memberikan intervensi untuk upaya penyelesaiaan masalah perekonomian yaitu memberikan saran untuk mencoba masuk ke dalam kontraktor-kontraktor yang ada di Denpasar yang notabena memiliki pekerjaan proyek yang cukup banyak dan dengan jangka waktu yang berlanjut, ataupun mengikut kepada Supervisor yang juga merupakan rekan dari Penulis. Pengalaman yang sudah


(23)

cukup banyak membuat penulis memiliki keberanian untuk menyarankan hal ini, terlebih lagi perihal kerja yang dikuasai beliau cukup banyak dibutuhkan dewasa ini. 14 Sabtu, 13 Agustus

2016

18.00-20.00

2 Monitoring tingkat keberterimaan saran upaya penyelesaiaan ekonomi. Berbincang-bincang mengenai pekerjaan sebagai tukang bangunan selama ini dengan anak bapak I Gusti Putu Sindu yaitu Bapak I Gusti Komang Sudiana

15 Senin, 15 Agustus 2016

13.00-15.00

2 Berkunjung ke rumah Bapak I Gusti Putu Sindu dan memberikan saran untuk upaya penyelesaiaan permasalahan ekonomi berupa saran untuk meminjan dana ke LPD Kelurahan Tegalcangkring, bunga yang kecil dan sistem yang baik guna modal usaha, dengan adanya modal usaha ini diharapkan setelah mahasiswa meninggalkan lokasi KKN keluarga dampingan tersebut mampu memiliki usaha sendiri sesuai dengan bidang yang dikuasainya yaitu membuat upakara persembahyangan sehingga mampu memperbaiki perekonomian keluarga. Kegiatan ini dapat dijadikan pemasukan tambahan ketika pekerjaan utama sebagai tukang bangunan tidak dapat dikerjakan sebagaimana mestinya. Ketika usaha


(24)

tersebut telah berkembang dan telah menunjukkan hasilnya, beliau dapat menyimpannya sebagian sebagai pegangan untuk masa mendatang baik untuk pendidikan, kesehatan ataupun keperluan lainnya dan sisanya dapat digunakan untuk perluasan usaha.

16 Selasa, 16 Agustus 2016

15.00-16.00

1 Pendataan keluarga dampingan untuk keperluan pendataan KK Miskin 17 Rabu, 17 Agustus

2016

17.00-19.00

2 Monitoring pelaksanaan ROM yang telah diberikan sebelumnya.

Monitoring tingkat pemahaman Perilaku Hidup Bersih dan Sehat serta diet yang tepat untuk menurunkan Tekanan Darah Tinggi dengan cara mengamati perilaku keluarga.

Monitoring tingkat keberterimaan saran upaya penyelesaiaan ekonomi. 18 Minggu, 21

Agustus 2016

15.30-17.00

1,5 Memberikan pemahaman ulang mengenai PHBS serta pelaksanaan ROM.

19 Senin, 22 Agustus 2016

18.00-19.30

1,5 Memberikan pemahaman ulang mengenai diet yang tepat untuk menurunkan tekanan darah tinggi.

Monitoring pelaksanaan ROM yang telah diberikan sebelumnya.


(25)

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat serta diet yang tepat untuk menurunkan Tekanan Darah Tinggi dengan cara mengamati perilaku keluarga.

20 Selasa, 23 Agustus 2016

17.00-19.30

2,5 Pemberian saran upaya penyelesaian masalah ekonomi keluarga yaitu peminjaman dana untuk modal usaha serta mengajukan lamaran ke kontraktor sebagai pemantapan. 21 Kamis, 25

Agustus 2016

15.00-17.00

2 Pembelian kenang-kenangan untuk keluarga Bapak I Gusti Putu Sindu 22 Jumat, 26 Agustus

2016

08.00-10.00

2 Memberikan motivasi akhir kepada keluarga Bapak I Gusti Putu Sindu terkait aspek kesehatan, perekonomian, serta pendidikan sebelum mahasiswa meninggalkan lokasi KKN

23 Jumat, 26 Agustus 2016

16.00-19.00

3 Perpisahan dengan keluarga sekaligus pemberian kenang-kenangan berupa sembako untuk sedikit membantu keluarga Bapak I Gusti Putu Sindu

Total 52.5

1.2Hasil Pendampingan Keluarga

Adapun mengacu pada rencana program yang diupayakan untuk memberdayakan keluarga bapak I Gusti Putu Sindu telah memperoleh hasil yang cukup signifikan, berikut uraiannya :

1.2.1 Pendampingan Keluarga di Bidang Kesehatan

Pada bidang kesehatan, mahasiswa telah berusaha memberikan motivasi serta pemahaman terkait Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, Diet Garam dan juga memberikan latihan ROM (Range Of Motion). Peningkatan kesadaran terhadap aspek kesehatan tersebut perlahan mulai terlihat terbukti dari perubahan pola hidup, serta bapak I Gusti Putu Sindu telah mampu untuk mempraktekkan gerakan ROM.


(26)

Selain itu mahasiswa juga memberikan dorongan agar beliau lebih memanfaatkan jaminan-jaminan kesehatan masyarakat yang beliau miliki serta lebih memanfaatkan fasilitas-fasilitas kesehatan seperti Puskesmas guna menjaga kesehatan tubuhnya.

1.2.2 Pendampingan Keluarga di Bidang Perekonomian

Pada bidang perekonomian, mahasiswa telah memberikan solusi serta dorongan untuk dapat meningkatkan taraf hidup dengan cara membuat usaha kecil menengah dengan basis modal dari pinjaman LPD, serta menganjurkan untuk menghubungi supervisor yang juga merupakan rekan penulis ataupun melamar pekerjaan di kontraktor yang berada di Denpasar. Namun pembuatan usaha kecil menengah ini perlu pengelolaan yang baik serta pemahaman yang baik pula, maka dari itu diharapkan terdapat dinas instansi terkait yang mau untuk memberikan pelatihan agar keluarga bapak I Gusti Putu Sindu memiliki kecakapan baru yang dapat digunakan untuk memperoleh pemasukan.

1.3Kendala

Kendala pada pelaksanaan pendampingan keluarga ini ialah pada saat hendak melaksanakan intervensi ROM (Range of Motion) pada bapak I Gusti Putu Sindu, beliau sedang beristirahat sehingga kegiatan tersebut terpaksa harus diurungkan karena mahasiswa tidak dapat menunggu hingga beliau bangun oleh karena harus kembali melanjutkan program lainnya dan juga mahasiswa sungkan untuk membangunkan beliau. Selebihnya pelaksanaan berjalan dengan lancar penerimaan yang begitu baik dari keluarga sangat dirasakan oleh penulis, proses bertukar pikiranpun sangat nyaman untuk dilaksanakan terlebih lagi profesi keluarga dampingan erat kaitannya dengan latar belakang pendidikan penulis, hal ini membuat bahan perbincangan menjadi luas. Sehingga proses pendekatan untuk masuk lebih dalam mengenal keluarga tersebut lebih mudah untuk dilaksanakan. Namun saran dan motivasi penulis terkadang masih susah untuk diterima oleh karena faktor ketakutan keluarga untuk mengambil langkah kedepannya, zona aman masih dipertahankan tanpa berani mengambil gebrakan untuk berubah ke arah yang lebih baik.


(27)

Bab V

Penutup

5.1Simpulan

Adapun simpulan yang dapat diperoleh selama proses pendampingan keluarga di kediaman bapak I Gusti Putu Sindu ialah sebagai berikut :

1. Keluarga Bapak I Gusti Putu Sindu merupakan salah satu dari 11 keluarga Pra-Sejahtera yang berada di lingkungan Bilukpoh, Kelurahan Tegalcangkring, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana. Keluarga ini hanya mendapatkan penghasilan kurang lebih Rp. 75.000 per harinya, namun tidak rutin. Penghasilan tersebut dirasa sangat kurang jika dibandingkan dengan kebutuhan pengeluaran. Rumah keluarga bapak I Gusti Putu Sindu masih dapat dikatakan layak, dan untuk ruang-ruang yang ada telah mampu memenuhi kebutuhan. Kenyamanan thermal ruang masih baik, namun dari segi kebersihan masih kurang.

2. Permasalahan keluarga bapak I Gusti Putu Sindu ialah permasalahan ekonomi, pendidikan serta kesehatan. Permasalahan ekonomi serta kesehatan merupakan dua permasalahan prioritas yang harus segera ditemukan solusinya.

3. Program yang direncanakan untuk menjawab permasalahan tersebut akan diuraikan sebagai berikut :

a. Bidang Kesehatan : Memberikan pemahaman mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, Memberikan pemahaman mengenai diet garam guna menanggulangi permasalahan kesehatan ibu Ni Wayan Gendri, Memberikan intervensi kesehatan yaitu latihan ROM (Range of Motion) kepada bapak I Gusti Putu Sindu untuk mencegah pengecilan otot, Memberikan pemahaman pengelolaan sampah di lingkungan rumah

b. Bidang Perekonomian : Memberikan saran untuk melamar pekerjaan ke Kontraktor yang berada di Denpasar, yang notabena memiliki proyek yang lebih rutin, sehingga pemasukan keluarga yang biasanya tidak menentu dapat terselesaikan. Kemudian lebih lanjut, memberikan saran untuk meminjam modal ke LPD Kelurahan Tegalcangkring guna membuka usaha rumahan agar keluarga memiliki pemasukan tambahan ketika pekerjaan utama tidak dapat menghasilkan pemasukan.


(28)

4. Pelaksanaan pendampingan keluarga bapak I Gusti Putu Sindu telah berjalan dengan lancar, penerimaan yang baik serta antusiasme beliau dalam menerima penulis sangat berdampak terhadap keberhasilan program pendampingan keluarga ini. Terlebih lagi profesi beliau serta anak-anaknya yang dekat kaitannya dengan latar belakang pendidikan penulis sehingga memudahkan penulis dalam memberikan saran khususnya untuk bidang pencarian pekerjaan.

5. Pelaksanaan program pendampingan keluarga telah dilaksanakan dengan jumlah kunjungan sebanyak 23 kali dan total jam kunjungan 52,5 jam.

5.2Rekomendasi

Diharapkan keluarga bapak I Gusti Putu Sindu untuk tetap melakukan saran kesehatan yang telah diberikan oleh penulis, dengan hal tersebut semoga kesehatan keluarga tetap terjaga yang akan berimplikasi pada prestasi kerja serta semangat kerja yang lebih lanjut dapat berdampak pada pendapatan. Untuk membantu keluarga Pra-Sejahtera, diharapkan instansi terkait dapat membantu dalam hal pemodalan dan pelatihan usaha kecil menengah sehingga keluarga tersebut dapat meningkatkan taraf hidupnya dengan mengupayakan usaha mandiri berbasis masyarakat.


(29)

Lampiran Dokumentasi

Gambar 1. Perpisahan Akhir dan Pemberian Motivasi kepada Bapak I Gusti Putu Sindu

Gambar 2. Pemberian Kenang-kenangan kepada keluarga Bapak I Gusti Putu Sindu


(30)

(1)

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat serta diet yang tepat untuk menurunkan Tekanan Darah Tinggi dengan cara mengamati perilaku keluarga.

20 Selasa, 23 Agustus 2016

17.00-19.30

2,5 Pemberian saran upaya penyelesaian masalah ekonomi keluarga yaitu peminjaman dana untuk modal usaha serta mengajukan lamaran ke kontraktor sebagai pemantapan.

21 Kamis, 25

Agustus 2016

15.00-17.00

2 Pembelian kenang-kenangan untuk keluarga Bapak I Gusti Putu Sindu 22 Jumat, 26 Agustus

2016

08.00-10.00

2 Memberikan motivasi akhir kepada keluarga Bapak I Gusti Putu Sindu terkait aspek kesehatan, perekonomian, serta pendidikan sebelum mahasiswa meninggalkan lokasi KKN

23 Jumat, 26 Agustus 2016

16.00-19.00

3 Perpisahan dengan keluarga sekaligus pemberian kenang-kenangan berupa sembako untuk sedikit membantu keluarga Bapak I Gusti Putu Sindu

Total 52.5

1.2Hasil Pendampingan Keluarga

Adapun mengacu pada rencana program yang diupayakan untuk memberdayakan keluarga bapak I Gusti Putu Sindu telah memperoleh hasil yang cukup signifikan, berikut uraiannya :

1.2.1 Pendampingan Keluarga di Bidang Kesehatan

Pada bidang kesehatan, mahasiswa telah berusaha memberikan motivasi serta pemahaman terkait Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, Diet Garam dan juga memberikan latihan ROM (Range Of Motion). Peningkatan kesadaran terhadap aspek kesehatan tersebut perlahan mulai terlihat terbukti dari perubahan pola hidup, serta bapak I Gusti Putu Sindu telah mampu untuk mempraktekkan gerakan ROM.


(2)

Selain itu mahasiswa juga memberikan dorongan agar beliau lebih memanfaatkan jaminan-jaminan kesehatan masyarakat yang beliau miliki serta lebih memanfaatkan fasilitas-fasilitas kesehatan seperti Puskesmas guna menjaga kesehatan tubuhnya.

1.2.2 Pendampingan Keluarga di Bidang Perekonomian

Pada bidang perekonomian, mahasiswa telah memberikan solusi serta dorongan untuk dapat meningkatkan taraf hidup dengan cara membuat usaha kecil menengah dengan basis modal dari pinjaman LPD, serta menganjurkan untuk menghubungi supervisor yang juga merupakan rekan penulis ataupun melamar pekerjaan di kontraktor yang berada di Denpasar. Namun pembuatan usaha kecil menengah ini perlu pengelolaan yang baik serta pemahaman yang baik pula, maka dari itu diharapkan terdapat dinas instansi terkait yang mau untuk memberikan pelatihan agar keluarga bapak I Gusti Putu Sindu memiliki kecakapan baru yang dapat digunakan untuk memperoleh pemasukan.

1.3Kendala

Kendala pada pelaksanaan pendampingan keluarga ini ialah pada saat hendak melaksanakan intervensi ROM (Range of Motion) pada bapak I Gusti Putu Sindu, beliau sedang beristirahat sehingga kegiatan tersebut terpaksa harus diurungkan karena mahasiswa tidak dapat menunggu hingga beliau bangun oleh karena harus kembali melanjutkan program lainnya dan juga mahasiswa sungkan untuk membangunkan beliau. Selebihnya pelaksanaan berjalan dengan lancar penerimaan yang begitu baik dari keluarga sangat dirasakan oleh penulis, proses bertukar pikiranpun sangat nyaman untuk dilaksanakan terlebih lagi profesi keluarga dampingan erat kaitannya dengan latar belakang pendidikan penulis, hal ini membuat bahan perbincangan menjadi luas. Sehingga proses pendekatan untuk masuk lebih dalam mengenal keluarga tersebut lebih mudah untuk dilaksanakan. Namun saran dan motivasi penulis terkadang masih susah untuk diterima oleh karena faktor ketakutan keluarga untuk mengambil langkah kedepannya, zona aman masih dipertahankan tanpa berani mengambil gebrakan untuk berubah ke arah yang lebih baik.


(3)

Bab V

Penutup

5.1Simpulan

Adapun simpulan yang dapat diperoleh selama proses pendampingan keluarga di kediaman bapak I Gusti Putu Sindu ialah sebagai berikut :

1. Keluarga Bapak I Gusti Putu Sindu merupakan salah satu dari 11 keluarga Pra-Sejahtera yang berada di lingkungan Bilukpoh, Kelurahan Tegalcangkring, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana. Keluarga ini hanya mendapatkan penghasilan kurang lebih Rp. 75.000 per harinya, namun tidak rutin. Penghasilan tersebut dirasa sangat kurang jika dibandingkan dengan kebutuhan pengeluaran. Rumah keluarga bapak I Gusti Putu Sindu masih dapat dikatakan layak, dan untuk ruang-ruang yang ada telah mampu memenuhi kebutuhan. Kenyamanan thermal ruang masih baik, namun dari segi kebersihan masih kurang.

2. Permasalahan keluarga bapak I Gusti Putu Sindu ialah permasalahan ekonomi, pendidikan serta kesehatan. Permasalahan ekonomi serta kesehatan merupakan dua permasalahan prioritas yang harus segera ditemukan solusinya.

3. Program yang direncanakan untuk menjawab permasalahan tersebut akan diuraikan sebagai berikut :

a. Bidang Kesehatan : Memberikan pemahaman mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, Memberikan pemahaman mengenai diet garam guna menanggulangi permasalahan kesehatan ibu Ni Wayan Gendri, Memberikan intervensi kesehatan yaitu latihan ROM (Range of Motion) kepada bapak I Gusti Putu Sindu untuk mencegah pengecilan otot, Memberikan pemahaman pengelolaan sampah di lingkungan rumah

b. Bidang Perekonomian : Memberikan saran untuk melamar pekerjaan ke Kontraktor yang berada di Denpasar, yang notabena memiliki proyek yang lebih rutin, sehingga pemasukan keluarga yang biasanya tidak menentu dapat terselesaikan. Kemudian lebih lanjut, memberikan saran untuk meminjam modal ke LPD Kelurahan Tegalcangkring guna membuka usaha rumahan agar keluarga memiliki pemasukan tambahan ketika pekerjaan utama tidak dapat menghasilkan pemasukan.


(4)

4. Pelaksanaan pendampingan keluarga bapak I Gusti Putu Sindu telah berjalan dengan lancar, penerimaan yang baik serta antusiasme beliau dalam menerima penulis sangat berdampak terhadap keberhasilan program pendampingan keluarga ini. Terlebih lagi profesi beliau serta anak-anaknya yang dekat kaitannya dengan latar belakang pendidikan penulis sehingga memudahkan penulis dalam memberikan saran khususnya untuk bidang pencarian pekerjaan.

5. Pelaksanaan program pendampingan keluarga telah dilaksanakan dengan jumlah kunjungan sebanyak 23 kali dan total jam kunjungan 52,5 jam.

5.2Rekomendasi

Diharapkan keluarga bapak I Gusti Putu Sindu untuk tetap melakukan saran kesehatan yang telah diberikan oleh penulis, dengan hal tersebut semoga kesehatan keluarga tetap terjaga yang akan berimplikasi pada prestasi kerja serta semangat kerja yang lebih lanjut dapat berdampak pada pendapatan. Untuk membantu keluarga Pra-Sejahtera, diharapkan instansi terkait dapat membantu dalam hal pemodalan dan pelatihan usaha kecil menengah sehingga keluarga tersebut dapat meningkatkan taraf hidupnya dengan mengupayakan usaha mandiri berbasis masyarakat.


(5)

Lampiran Dokumentasi

Gambar 1. Perpisahan Akhir dan Pemberian Motivasi kepada Bapak I Gusti Putu Sindu

Gambar 2. Pemberian Kenang-kenangan kepada keluarga Bapak I Gusti Putu Sindu


(6)

Dokumen yang terkait

Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Tegal cangkring - Kecamatan Mendoyo - Kabupaten Jegal cangkring.

0 0 20

Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Tegal cangkring - Kecamatan Mendoyo - Kabupaten Jegal cangkring.

0 1 5

Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Tegal cangkring - Kecamatan Mendoyo - Kabupaten Jegal cangkring.

0 0 26

Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Tegal cangkring - Kecamatan Mendoyo - Kabupaten Jegal cangkring.

0 0 20

Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Tegal cangkring - Kecamatan Mendoyo - Kabupaten Jegal cangkring.

0 0 20

Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Tegal cangkring - Kecamatan Mendoyo - Kabupaten Jegal cangkring.

0 0 20

Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Tegal cangkring - Kecamatan Mendoyo - Kabupaten Jegal cangkring.

0 0 22

Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Tegal cangkring - Kecamatan Mendoyo - Kabupaten Jegal cangkring.

0 0 15

Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Tegal cangkring - Kecamatan Mendoyo - Kabupaten Jegal cangkring.

0 1 23

Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Tegal cangkring - Kecamatan Mendoyo - Kabupaten Jegal cangkring.

0 0 25