EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN STRATEGI BELAJAR PETA KONSEP TERHADAP HASIL BELAJAR DANAKTIVITAS SISWA PADA SUB MATERI POKOK SISTEM SARAF MANUSIA DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 SERBAJADI TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014.

i

v

KATA PENGANTAR
Alhamdulilah, puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, atas
segala rahmat dan hidayah- Nya yang memberikan kesempatan dan keringanan
kepada penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai
dengan waktu yang direncanakan.
Skripsi ini berjudul “Efektivitas Pembelajaran Biologi Menggunakan
Strategi Belajar Peta Konsep Terhadap Hasil Belajar dan Aktivitas Siswa Pada
Sub Materi Pokok Sistem Saraf Manusia di Kelas XI IPA SMA Negeri 1
Serbajadi Tahun Pembelajaran 2013/2014”, disusun untuk memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada
Bapak Drs. H. Tri Harsono, M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah
banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal
penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terimakasih
juga disampaikan kepada Ibu Dra. Hj. Cicik Suriani, M.Si, Bapak Drs. Lazuardi,
M.Si, dan Bapak Drs. Hudson Sidabutar, M.Si selaku Dosen penguji yang telah

memberikan masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai
selesai penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan
kepada Bapak Prof. Dr. Rer. nat. Binari Manurung, M.Si selaku dosen
pembimbing akademik. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak
Drs. Motlan, M.Sc. Ph.D selaku Dekan FMIPA beserta staf FMIPA. Kepada
Bapak Drs. H. Tri Harsono, M.Si selaku Ketua Jurusan Biologi beserta Staf
pegawai jurusan dan semua Dosen di Jurusan Biologi. Penulis juga mengucapkan
terima kasih kepada Bapak Selman Nainggolan, S.Pd selaku Kepala Sekolah
SMA Negeri 1 Serbajadi, Ibu Yovanna T. Sihombing Selaku Guru Biologi SMA
Negeri 1 Serbajadi, Siswa dan siswi XI IPA SMA Negeri 1 Serbajadi beserta
Guru-guru dan Staf Pegawai Tata Usaha yang telah banyak membantu penulis
selama penelitian sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
Teristimewa penulis sampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada Ayahandaku Sucipto, S.Pd, Ibundaku Sri Murtini

atas dorongan,

vi

semangat, nasehat, kasih sayang dan doa dalam setiap langkah penulis sehingga

penulis bisa merasakan jenjang pendidikan sampai saat ini. Ucapan terima kasih
juga penulis sampaikan kepada adik-adikku Daniati Dwi Suryani dan Mardiatun
Husna yang telah banyak menyemangati penulis. Tak lupa penulis ucapkan
Terima kasih kepada Kakanda ku yang teristimewa Muhammad Jaya Hartono
yang selalu mendukung penulis dalam menyelesaikan studi di Universitas Negeri
Medan.
Terima kasih juga tak lupa penulis ucapkan kepada sahabatku Ummi
Kasum, Fuji Lestari, Desi Crisandi, Erwita Sari Ritonga, dan teman-teman
seperjuanganku Biologi Dik A 2010 yang telah memberikan dukungan dan
semangat dalam menjalani perkuliahan serta penyusunan skripsi ini.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian
skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi
maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi
skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya pengetahuan dalam ilmu pendidikan
khususnya Biologi.
Medan, 20 Juni 2014
Penulis,

Suci Fitriatini

NIM. 4103141076

iii

EFEKTIVITAS TEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN STRATEGI
BELAJAR TETA KONSET TERHADAT HASIL BELAJAR DAN
AKTIVITAS SISWA TADA SUB MATERI TOKOK SISTEM
SARAF MANUSIA DI KELAS XI ITA SMA NEGERI 1
SERBAJADI TAHUN TEMBELAJARAN 2013/2014
Suci Fitriatini (NIM 4103141076)

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan strategi belajar Peta
Konsep terhadap hasil belajar dan aktivitas siswa pada sub materi pokok Sistem
Saraf Manusia di kelas XI IPA SMA Negeri 1 serbajadi Tahun Pembelajaran
2013/2014. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai dengan Mei 2014.
Penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Serbajadi Tahun
Pembelajaran 2013/2014 yang berjumlah 30 orang siswa. Sampel dalam
penelitian ini sebanyak 30 orang siswa dengan teknik total sampling.

Alat pengumpul data dalam penelitian ini berupa tes pilihan ganda terdiri
dari 28 item soal dan lembar observasi aktivitas siswa. Hasil uji coba instrumen
diperoleh dari 50 item soal yang diujicobakan terdapat 28 item soal yang valid,
kemudian soal yang valid tersebut selanjutnya dijadikan sebagai instrumen dalam
penelitian ini.
Dalam penelitian ini keefektifan suatu pembelajaran dilihat dari tiga
indikator yaitu: ketuntasan belajar secara individu dan klasikal, tingkat
penguasaan siswa dan ketuntasan pencapaian indikator. Aktivitas belajar siswa
juga diamati selama proses belajar berlangsung. Hasil analisis data secara
deskriptif, keefektifan strategi belajar Peta Konsep dalam penelitian ini dapat
dilihat dari persentase tingkat penguasaan siswa yang tergolong tinggi yaitu
84,04%, ketuntasan belajar secara klasikal tergolong tuntas dengan persentase
86,67 %, ketuntasan pencapaian indikator telah tercapai dengan persentase 100%
dan aktivitas belajar siswa selama pembelajaran tergolong sangat tinggi dengan
persentase 87,49 %. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
dengan menggunakan strategi belajar Peta Konsep pada sub materi pokok Sistem
Saraf Manusia di kelas XI IPA SMA Negeri 1 Serbajadi Tahun Pembelajaran
2013/2014 memberikan hasil yang efektif terhadap hasil belajar dan aktivitas
siswa.
Kata kunci : efektivitas becajar, strategi becajar peta konsep, sistem saraf

manusia

iv

EFFECTIVENESS OF BIOLOGD LEARNING BD USING CONCETT
MATTING STRATEGD FOR STUDENT’S LEARNING ACHIEVEMENT
AND STUDENT’S ACTIVITD IN SUB MATERIAL HUMAN
NERVOUS SDSTEM IN GRADE XI ITA SMA NEGERI 1
SERBAJADI IN ACADEMIC DEAR 2013/2014
Suci Fitriatini (4103141076)

ABSTRACT
The purpose of this research is to know the effectiveness of biology
learning by using concept mapping strategy for student’s achievement and
student’s activity in sub material Human Nervous System in grade XI IPA SMA
Negeri 1 Serbajadi in academic Year 2013/2014. This research was conducted in
April - May 2014. This research is descriptive quantitative. The population of the
research is all of students in grade XI IPA SMA Negeri 1 Serbajadi in academy
year 2013/2014 as many as 30 students. The samples in this research were 30
students with a total sampling technique.

The instrument for data collecting in this research were multiple-choice
and students observation sheet. test consisting of 28 items about them. The results
obtained from the test instrument 50 items tested there are about 28 items a valid
question, a valid question is then subsequently used as an instrument in this study.
In this research the effectiveness of a learning viewed from three
indicators, namely: completeness of individual and classical learning, mastery of
students and mastery achievement indicators, and in the research students’activity
was observed. Results of a descriptive analysis of the data, the effectiveness of
concept mapping strategy in this study can be seen from the mastery of student is
high with percentage 84,04 %, completeness of classical learning is complete
with percentage 86,67 %, mastery achievement indicators have been achieved
with a percentage 100% and learning activities of students during the learning is
in excellent condition with the percentage of 87,49 %. Thus, it can be concluded
that learning by using concept mapping strategy in sub material Human Nervous
System in grade XI IPA SMA Negeri 1 Serbajadi in Academic Year 2013/2014
given effective results for student’s learning achievement and student’s activity.

Keywords : cearning effectiveness, concept mapping strategy, the human
nervous system


vii

DAFTAR ISI

Halaman

Lembaran Pengesahan
Daftar Riwayat Hidup
Abstrak
Abstract
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Lampiran

i
ii
iii
iv

v
vii
ix
x
xi

BAB I PENDAHILIAN
1.1.
Latar Belakang Masalah
1.2.
Identifikasi Masalah
1.3.
Batasan Masalah
1.4.
Rumusan Masalah
1.5.
Tujuan Penelitian
1.6.
Manfaat Penelitian


1
1
6
7
7
7
7

BAB II TINJAIAN PISTAKA
2.1. Kerangka Teoritis
2.1.1. Pengertian Belajar
2.1.2. Pengertian Hasil Belajar
2.1.3. Aktivitas Belajar
2.1.4. Efektivitas Pembelajaran
2.1.5. Pengertian Strategi Belajar
2.1.6. Varian Strategi-Strategi Belajar
2.2. Strategi Pembelajaran Pemetaan Konsep
2.2.1. Sejarah Pemetaan Konsep
2.2.2. Teori Belajar yang Mendasari Strategi Pengajaran Peta Konsep
2.2.3. Pengertian Pemetaan Konsep

2.2.4. Karakteristik Peta Konsep
2.2.5. Langkah-langkah Pembuatan Peta Konsep
2.2.6. Kegunaan Peta Konsep
2.2.7. Keunggulan Peta Konsep
2.3. Sistem Saraf Manusia
2.3.1. Gambaran Umum Sistem Saraf
2.3.2. Sel Saraf
2.3.3. Susunan Sistem Saraf
2.3.3.1. Saraf Pusat
2.3.3.2. Sistem Saraf Tepi
2.3.4. Fungsi Sistem Saraf

9
9
9
10
11
12
14
15

16
16
16
18
21
21
22
23
25
25
25
27
28
30
35

viii

2.3.5. Kelainan Pada Sistem Saraf Manusia
2.4. Kerangka Konseptual

35
36

BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian
3.2.1. Populasi Penelitian
3.2.2. Sampel Penelitian
3.3. Variabel Penelitian
3.3.1. Variabel Bebas
3.3.2. Variabel Terikat
3.4. Jenis dan Rancangan Penelitian
3.4.1. Jenis Penelitian
3.4.2. Rancangan Penelitian
3.5. Prosedur Penelitian
3.6. Instrumen Penelitian
3.7. Uji Koba Instrumen
3.7.1. Validitas Tes
3.7.2. Reliabilitas Tes
3.7.3. Tingkat Kesukaran Soal
3.7.4. Daya Pembeda Soal
3.8. Teknik Analisis Data

37
37
37
37
37
37
37
37
37
37
38
38
39
40
40
41
41
42
43

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Uji Instrumen Penelitian
4.1.1. Hasil Uji Validitas
4.1.2. Hasil Uji Reliabilitas
4.1.3. Tingkat Kesukaran Tes
4.1.4. Daya Beda Soal
4.2. Deskripsi Hasil Penelitian
4.2.1. Tingkat Penguasaan Siswa
4.2.2. Ketuntasan Belajar Siswa
4.2.3. Ketercapaian Indikator Pembelajaran
4.2.4. Hasil Lembar Observasi Aktivitas Siswa
4.5. Pembahasan Hasil Penelitian

49
49
49
49
50
50
50
51
53
54
55
59

BAB V KESIMPILAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran

64
64
65

DAFTAR PISTAKA

66

xi

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1.

Silabus

69

Lampiran 2.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

72

Lampiran 3.

Instrumen Tes

84

Lampiran 4.

Kunci Jawaban Soal

93

Lampiran 5.

Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa

94

Lampiran 6.

Tingkat Penguasaan Siswa Berdasarkan Hasil Pre tes

96

Lampiran 7.

Tingkat Penguasaan Siswa Berdasarkan Hasil Post tes

97

Lampiran 8.

Tingkat Ketuntasan Belajar Siswa Berdasarkan Hasil Post Tes 98

Lampiran 9.

Ketercapaian Indikator Pembelajaran

99

Lampiran 10. Tabel Perhitungan Validitas Soal dan Tingkat Kesukaran Soal 100
Lampiran 11. Perhitungan Validitas Soal

101

Lampiran 12. Perhitungan Reliabilitas

103

Lampiran 13. Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal

104

Lampiran 14. Tabel Daya Pembeda

106

Lampiran 15. Perhitungan Daya Beda Soal

107

Lampiran 16. Dokumentasi

109

Lampiran 17. Contoh Peta Konsep Sistem Saraf Manusia

114

Lampiran 18. Tabel Harga Kritik dari r Product Moment

119

1

BAB B
PENDAHULUAN
1.1.

Latar belakang Masalah
Dunia pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam

menghasilkan sumberdaya manusia yang berpotensi dan berkompetensi. Melalui
pendidikan individu diproses menjadi manusia yang memiliki pengetahuan, sikap
dan keterampilan yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Kualitas pendidikan dapat diukur dari kualitas semua unsur yang mendukung
dalam dunia pendidikan, yakni guru (tenaga pengajar), siswa (peserta didik) dan
proses belajar yang berlangsung. Namun kenyataannya dunia pendidikan kita
masih menghadapi berbagai masalah yang berkaitan dengan proses pembelajaran
siswa di dalam kelas, penerapan metode pembelajaran yang digunakan, serta
ketersediaan sarana dan prasarana di sekolah yang mendukung proses
pembelajaran bagi siswa (Margono, 2010).
Ada banyak faktor yang mempengaruhi rendahnya mutu pendidikan,
diantaranya faktor-faktor yang berasal dari dalam dan luar diri siswa. Masalah
yang bersumber dari dalam diri siswa biasanya disebabkan karena kurang
fokusnya siswa dalam menerima pelajaran di kelas karena kondisi tertentu,
kurangnya ketertarikan siswa terhadap suatu materi pelajaran yang membuat
siswa tidak sanggup menerima materi tersebut, dan kurangnya keaktifan siswa.
Sedangkan masalah dari luar diri siswa yakni kondisi keluarga siswa terhadap
peningkatan belajar siswa, keadaan lingkungan siswa dan prasarana yang
mendukung belajar siswa. Selain berasal dari diri siswa, peran guru juga sangat
berpengaruh terhadap peningkatan belajar siswa, hal ini berkaitan dengan
kompetensi

yang harus dimiliki oleh seorang guru sebagai usaha untuk

menghilangkan kebosanan siswa dalam menerima pelajaran melalui variasi gaya
mengajar (Margono, 2010).
Dalam pembelajaran biologi di Sekolah Menengah Atas banyak
mengalami kesulitan. Salah satunya dapat disebabkan oleh karakteristik materi
yang terdapat pada pelajaran biologi tersebut. Banyak siswa mengalami kesulitan

2

untuk memahami konsep-konsep fisiologi yang abstrak (Lazarowitz, 1992). Salah
satu materi pada pembelajaran biologi yang bersifat konseptual adalah materi
Sistem Saraf Manusia. Dalam hal ini, “Sistem Saraf” merupakan sistem organ
manusia yang hanya dapat dibayangkan dalam pikiran siswa dan menggunakan
istilah-istilah yang rumit, berbeda dengan topik sistem organ lainnya, seperti
sistem pencernaan atau sistem pernapasan. Sistem organ tersebut dapat dipahami
siswa dengan membayangkan organ-organ yang berperan sekaligus telah
diketahui secara nyata oleh siswa.
Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan guru biologi yang mengajar
di kelas XI IPA SMA Negeri 1 Serbajadi, diperoleh informasi bahwa hasil belajar
siswa pada pembelajaran biologi masih sangat rendah. Hal tersebut ditandai:

1)

siswa mengalami kesulitan dalam memahami konsep ilmiah biologi. Hal ini
diketahui guru dari kemampuan siswa untuk menjawab pertanyaan guru yang
pada umumnya tidak didasari pemahaman dan dibuktikan dengan rata-rata hasil
tes siswa yang nilainya masih dibawah standar nilai Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM) ≥70, informasi yang diperoleh dari guru biologi yang mengajar di kelas
XI IPA, perolehan nilai siswa pada pembelajaran biologi saat ini masih belum
mencapai kriteria ketuntasan belajar secara klasikal yaitu 85% untuk siswa yang
mencapai skor ≥70. Jumlah keseluruhan siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1
Serbajadi berjumlah K0 orang, 6 orang siswa memperoleh nilai 90 (20%), 4 siswa
memperoleh nilai 80 (1K%), 6 orang memperoleh nilai 70 (20%), 8 orang
memperoleh nilai 60 (27%), 4 orang siswa memperoleh nilai 50 (1K%) dan 2
orang siswa memperoleh nilai 40 (7%). Berdasarkan nilai yang diperoleh siswa
tersebut diatas, pembelajaran biologi di kelas XI IPA SMA Negeri 1 Serbajadi
dapat dikatakan kurang berhasil, karena dari K0 orang siswa dinyatakan 14 orang
siswa (47%) yang nilainya masih di bawah KKM (70); 2) siswa tidak terlibat
secara aktif dalam proses belajar mengajar biologi, siswa hanya menjadi
pendengar dan cenderung pasif sehingga selama proses pembelajaran berlangsung
siswa sering merasa bosan, cemas dan jenuh.
Berdasarkan hasil observasi langsung ke dalam kelas diketahui bahwa
faktor penyebab rendahnya hasil belajar biologi siswa adalah faktor dari dalam

K

diri siswa sendiri dan faktor dari guru bidang studi yang mengajar di kelas. Faktor
penyebab

dari

siswa

sendiri

adalah

siswa

cenderung

belum

mampu

mengembangkan pola pikir dan memberdayakan penalarannya dalam memahami
konsep pembelajaran biologi. Siswa hanya mengandalkan hafalannya dalam
menjawab pertanyaan guru tanpa memahami konsep yang dipelajari tersebut.
Selain itu, siswa juga tidak terlibat secara aktif dalam proses belajar mengajar di
kelas sehingga kegiatan belajar siswa cenderung pasif. Sedangkan faktor dari guru
bidang studi yang mengajar di kelas adalah kurangnya kreativitas guru dalam
menggunakan strategi pengajaran yang lebih efektif untuk diterapkan di kelas,
guru cenderung menggunakan strategi elaborasi, siswa lebih sering dituntut untuk
membuat ringkasan materi ke dalam catatannya tanpa mengetahui pemahaman
siswa terhadap konsep yang dipelajari, sehingga konsep-konsep penting yang
seharusnya mereka ketahui tidak dipahami dengan baik dan informasi yang
dipelajari tidak akan mudah diingat oleh siswa dalam memori jangka panjang,
akibatnya hal tersebut berdampak negatif terhadap hasil belajar siswa.
Salah satu cara untuk melibatkan siswa selalu aktif dalam proses
pembelajaran adalah dengan menerapkan strategi belajar yang sesuai dengan
kondisi kelas tersebut. Kelas harus diberi perlakuan yang sesuai dengan
karakteristik siswa dan kesesuaiannya dengan materi yang disampaikan di dalam
kelas pada proses pembelajaran. Penerapan strategi belajar yang lebih membantu
siswa di dalam kelas dan memberi perubahan terhadap aktivitas yang dilakukan
siswa selama mengikuti pembelajaran di kelas merupakan salah satu cara untuk
meningkatkan keaktifan dan daya kognitif siswa. Salah satu strategi belajar yang
dapat digunakan adalah peta konsep (concept maping).
Penguasaan konsep oleh siswa dapat diketahui dengan pertolongan peta
konsep. Dengan

menggunakan

peta konsep, siswa diharapkan mampu

mengemukakan seluruh pengetahuan yang dipelajarinya. Peta konsep adalah salah
satu alternatif yang dapat membuat siswa mempunyai pemahaman yang lebih
bermakna dan tidak mudah terlepas dari ingatan. Peta konsep merupakan inovasi
baru yang penting untuk membantu anak menghasilkan pembelajaran bermakna
dalam kelas. Peta konsep menyediakan bantuan visual konkret untuk membantu

4

mengorganisasikan informasi sebelum informasi tersebut dipelajari (Trianto,
2009). Vanides (2005) mengemukakan bahwa peta konsep merupakan
representasi hubungan antara satu konsep dengan konsep lainnya. Asan (2007)
mengemukakan bahwa peta konsep merupakan representasi dari beberapa konsep
serta berbagai hubungan antar struktur pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang.
Menurut Novak (1984) bahwa peta konsep dapat membuat jelas gagasan
pokok bagi guru dan siswa yang sedang memusatkan perhatian pada satu pokok
bahasan, memberikan peta untuk menunjukkan arah keterkaitan konsep-konsep
menjadi suatu proposisi yang mempunyai arti, sebagai ringkasan skematik tentang
sesuatu yang sedang dipelajari. Peta konsep dapat dipergunakan guru sebagai
petunjuk dalam memahami hubungan anntara ide-ide yang penting dengan
rencana pembelajaran. Sedangkan bagi siswa peta konsep dapat digunakan untuk
membantu memahami dan mengingat sejumlah informasi baru (Martin, 1994).
Selain itu berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa peta konsep sebagai alat
pembelajaran dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam mengingat konsep
dalam jangka panjang (Cliburn, 1990), dan meningkatkan prestasi akademis serta
sikap siswa (Horton, dkk. 199K).
Strategi Peta konsep merupakan pembelajaran yang bermakna (meaningful
learning) yang terjadi dengan mudah apabila konsep-konsep yang terjadi dalam
proses belajar mampu mengasimilasikan pengetahuan yang dimiliki dengan
pengetahuan yang baru (Ausubel, 1974). Peta konsep dapat membantu
menghilangkan jarak antara guru dengan siswa karena pada prinsipnya peta
konsep menuntut kerjasama antara guru dengan siswa, guru berperan
mengarahkan siswa dalam pembuatan konsep-konsep materi yang mereka buat
menurut pemikirannya dan memberi hubungan antar konsep yang dibuat sesuai
dengan materi yang akan dipelajari.
Penyederhanaan suatu materi yang dibuat dalam concept map ini,
membantu siswa untuk lebih cepat mengingat dan memahami materi yang mereka
pelajari, dan ingatan terhadap materi tersebut biasanya akan tersimpan dalam
jangka waktu yang lama dalam memori siswa. Menurut Deporter (2000) bahwa

5

penggunaan

peta

konsep

dalam

pembelajaran

tidak

hanya

membantu

pembelajaran visual, tetapi juga dapat membantu modalitas kinestetik.
Melalui peta konsep, siswa dibantu membangun pola pikir untuk
memahami masalah sehingga dapat menyelesaikan masalah tersebut. Kemampuan
menyelesaikan masalah menurut Margono (2010) dapat menumbuhkan kesadaran
siswa tentang pentingnya materi pelajaran dipelajari, tanggung jawab, dan
keaktifan siswa pada saat mengikuti pelajaran tersebut. Dengan demikian maka
diharapkan minat siswa terhadap pelajaran semakin meningkat.
Salah satu hasil penelitian yang pernah menggunakan peta konsep yaitu
Vidya (2007) menyatakan bahwa dengan penggunaan strategi peta konsep dapat
meningkatkan pemahaman siswa kelas VIIIC SMPN 24 Banjarmasin tentang sub
konsep Sistem Saraf dan Indera. Hal ini terbukti dengan adanya peningkatan
pemahaman siswa yaitu dari K2,5% untuk pretes meningkat menjadi 90% pada
postes untuk siklus I, sedangkan pada siklus II juga terjadi peningkatan dari 10%
menjadi 92,5% pada postes. Hasil selama proses pembelajaran juga mengalami
peningkatan dari kategori kurang pada siklus 1 menjadi kategori cukup baik pada
siklus 2.
Penelitian lain yang dilakukan oleh Rezeki (2011) mengemukakan bahwa
penggunaan peta konsep dalam pembelajaran konsep hewan Invertebrata dapat
meningkatkan pemahaman siswa kelas X.1 SMA Negeri 8 Banjarmasin yaitu
sebesar (81,82% - 9K,94%), proses pembelajaran melalui LKS sebesar (90,91%9K,94%), aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran yang konsisten mengalami
peningkatan yaitu membuat peta konsep (K2,4%) dan berdiskusi antar
siswa/kelompok/guru (KK,27%); respon siswa mengenai peta konsep menyatakan
84,85% menyenangkan dan 15,15% menyatakan tidak menyenangkan.
Berdasarkan data yang diperoleh Rezeki (2011), ketuntasan belajar siswa
semakin meningkat pada tiap pertemuan. Hal ini menunjukkan bahwa tujuan
penelitian telah tercapai dengan terpenuhinya indikator keberhasilan untuk
ketuntasan belajar karena ketuntasan belajar dianggap berhasil jika ≥ 85 % dari
seluruh siswa mencapai ketuntasan individual ≥ 65. Terjadinya peningkatan
ketuntasan hasil belajar tentu saja dapat dijadikan indikator bahwa proses

6

pembelajaran tersebut sudah berjalan cukup efektif, karena menurut Trianto (2009)
untuk mengetahui kefektifan mengajar adalah dengan memberikan tes, sebab hasil
tes dapat dipakai untuk mengevaluasi berbagai aspek proses pengajaran, dan
hasilnya adalah ketuntasan belajar yang diperoleh siswa tinggi.
Meningkatnya ketuntasan belajar siswa tentu turut dipengaruhi oleh
adanya pemberian tugas membuat peta konsep yang diberikan oleh guru, karena
proses pembelajaran dengan menggunakan peta konsep dapat membuat pelajaran
menjadi bermakna, hal ini disebabkan peta konsep membantu pebelajar
meningkatkan kebermaknaan bahan-bahan baru, terutama dilakukan dengan
mengenakan struktur-struktur pengorganisasian baru pada bahan-bahan tersebut
(Holil, 2008).
Berdasarkan paparan latar belakang masalah diatas, peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian tentang efektivitas pembelajaran biologi menggunakan
strategi belajar peta konsep dengan judul “Efektivitas Pembelajaran Biologi
Menggunakan Strategi Belajar Peta Konsep Terhadap Hasil Belajar dan
Aktivitas Siswa Pada Sub Materi Pokok Sistem Saraf Manusia di Kelas XB
BPA SMA Negeri 1 Serbajadi Tahun Pembelajaran 2013/2014”.
1.2. Bdentifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dipaparkan diatas, masalah
umum yang ditemukan dalam pelaksanaan pembelajaran biologi di kelas adalah
hasil belajar biologi siswa di kelas XI IPA SMA Negeri 1 Serbajadi yang masih
rendah (dibawah nilai KKM). Permasalahan ini disebabkan oleh:
1. Kurangnya pemahaman siswa terhadap konsep-konsep biologi yang
dipelajari dan cenderung mengandalkan hafalan.
2. Siswa kurang memberdayakan penalarannya terhadap materi biologi.
K. Penyajian materi ajar tidak terorganisasi dengan baik sehingga materi yang
sifatnya konseptual dan menggunakan istilah-istilah yang terkonsep sulit
dipahami oleh siswa.
4. Penyampaian materi biologi tidak dilakukan dengan strategi belajar yang
lebih mengoptimalkan pemahaman siswa terhadap materi tersebut.

7

5. Strategi

elaborasi

yang

digunakan

guru

belum

memaksimalkan

pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari, siswa dituntut membuat
ringkasan pelajaran tanpa mengetahui konsep yang seharusnya telah
dipahami oleh siswa.
1.3. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dipaparkan diatas, maka
penelitian ini dibatasi hanya pada masalah efektivitas pembelajaran biologi
menggunakan strategi belajar peta konsep terhadap hasil belajar dan aktivitas
siswa pada sub materi pokok sistem saraf manusia di kelas XI IPA SMA Negeri 1
Serbajadi tahun pembelajaran 201K/2014.
1.4. Rumusan Masalah
Mengacu pada pembatasan masalah di atas, maka masalah penelitian dapat
dirumuskan sebagai berikut: Bagaimanakah keefektifan pembelajaran biologi
menggunakan strategi belajar peta konsep terhadap hasil belajar dan aktivitas
siswa pada sub materi pokok Sistem Saraf Manusia di kelas XI IPA SMA Negeri
1 Serbajadi Tahun Pembelajaran 201K/2014?
1.5. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui keefektifan pembelajaran biologi dengan menggunakan strategi
belajar peta konsep terhadap hasil belajar dan aktivitas siswa pada sub materi
pokok Sistem Saraf Manusia di kelas XI IPA SMA Negeri 1 Serbajadi Tahun
Pembelajaran 201K/2014.
1.6. Manfaat Penelitian
Sesuai dengan penelitian diatas, maka hasil penelitian ini diharapkan akan
memberi manfaat secara langsung maupun tidak langsung bagi beberapa pihak,
antara lain:

8

1. Memberikan informasi/pengetahuan kepada setiap pembaca secara khusus
bagi tenaga pendidik (guru) mengenai keefektifan strategi belajar peta
konsep dalam proses pembelajaran biologi.
2. Bagi

Guru,

Penelitian

ini

dapat

memberikan

masukan

dan

mengembangkan kreativitas mengajar sehingga dapat meningkatkan mutu
pembelajaran biologi.
K. Bagi Siswa, mempermudah siswa untuk

meningkatkan daya kognitif

dalam memahami materi Sistem Saraf yang dianggap sulit karena
menggunakan konsep-konsep yang abstrak dan memberikan motivasi
kepada siswa untuk semakin aktif dalam proses belajar mengajar sehingga
dapat meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa.

64

BAB B
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.

Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan, dapat ditarik kesimpulan

bahwa pembelajaran Biologi menggunakan Strategi Belajar Peta Konsep pada
sub materi pokok Sistem Saraf Manusia, efektif terhadap Hasil belajar dan
Aktivitas siswa kelas XI IPA SMA Negeri 1 Serbajadi Tahun Pembelajaran
2013/2014. Keefektifan strategi belajar peta konsep ditinjau dari:
1. Tercapainya ketuntasan belajar secara klasikal karena diperoleh 26 orang
siswa yang dinyatakan tuntas dengan

nilai ≥ 70 dan 4 orang siswa

dinyatakan tidak tuntas belajar (70). Secara klasikal ketuntasan belajar
telah tercapai karena terdapat 86,67 % siswa yang telah mencapai nilai
KKM.
2. Tercapainya keseluruhan indikator pembelajaran. Ketercapaian indikator
pembelajaran pada indikator 1 yaitu mengidentifikasi struktur dan fungsi
neuron (sel saraf) sebesar 83,70%, pada indikator 2 yaitu menjelaskan
mekanisme jalannya impuls saraf manusia sebesar 76,67%, pada indikator
3 yaitu mengidentifikasi susunan sistem saraf manusia sebesar 84,44%,
pada indikator 4 yaitu mengidentifikasi fungsi kerja sistem saraf manusia
sebesar 88,89% dan pada indikator 5 yaitu mengetahui kelainan-kelainan
yang terjadi pada sistem saraf manusia sebesar 89,16 %.
3. Tingkat penguasaan siswa termasuk dalam kategori tinggi berdasarkan
Nilai rata-rata post tes sebesar 84,04%.
4. Aktivitas belajar siswa dengan menggunakan strategi belajar peta konsep
dapat melibatkan siswa secara aktif selama proses pembelajaran
berlangsung. Hal ini dapat dilihat dari persentase rata-rata aktivitas visual,
oral, mendengar dan menulis seluruh siswa yaitu sebesar 87, 49 %.

65

5.2.

Saran
Saran dari hasil penelitian adalah sebagai berikut :
1. Strategi belajar peta konsep dapat dijadikan salah satu alternative dalam
pembelajaran biologi.
2. Disarankan kepada guru mata pelajaran biologi untuk mencoba
menerapkan Strategi belajar peta konsep pada materi Sistem Saraf pada
manusia, maupun pada materi lainnya seperti sistem hormon, sistem
eksresi pada manusia dan lain-lain.
3. Kepada peneliti selanjutnya yang berminat untuk menerapkan strategi peta
konsep terhadap materi sistem Sistem Saraf Manusia maupun materi yang
berbeda, agar menambahkan variabel lain seperti motivasi, minat, dan lain
sebagainya.

66

DAFTAR PUSTATA
Astuti, R. N., (2009), Peta Konsep Pada Pembelajaran IPA Madrasah, Jurnal
Wahana-Bio, Vol. 2 (1) : 9-10.
Arikunto, S., (2006), Prosedur Penelitian, -disi Revisi, Penerbit Rineka Cipta,
Jakarta.
Arikunto, S., (2009), Dasar-Dasar -valuasi Pendidikan, Penerbit Rineka Cipta,
Jakarta.
Asan, A., (2007). Concept mapping in Science Class: A Study of fifth grade
students, Jurnal -ducational Technology & Society, 10 (1): 186-195.
Ausubel, D.P., (1974), -ducational psychology: A cognitive view. New York:
Rinehart and Winston.
Ayu, S., (2009), Mandiri Biologi Jilid 2 untuk SMA Kelas XI, Erlangga, Bogor.
Cliburn, J.W., (1990), Concept Maps To Promote Meaningful Learning. Journal
of College Science Teaching, 15(4): 212-217
Dahar, R.W., (1989), Teori-Teori Belajar, Erlangga, Jakarta.
Daryanto, (2010), Belajar dan Mengajar, Penerbit CV. Yrama Widya, Bandung.
Deporter, D., (2000), Quantum Teaching: Mempraktekan Quantum Learning di
Ruang-ruang Kelas. Terjemahan Ary Nilandari, Bandung: Mizan Media
Utama.
Djamarah, S.B., (2006), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta.

Fried, G., (2000), Schaum’s Outlines Biologi -disi Kedua, Jakarta.
Gredler, M.E., (2011), Learning And Instruction, -disi Keenam, Terjemahan Tri
Wibowo, B.S., Kencana Prenada Media Group, Jakarta.
Hamalik, O., (2010), Proses Belajar Mengajar, Penerbit PT. Bumi Aksara,
Jakarta.
Holil, A., (2008), Peta Konsep untuk Mempermudah Konsep Sulit dalam
Pembelajaran.http://pkab.wordpress.com/2008/04/23/mempermudah
konsep sulit-dalam-pembelajaran/. diakses tanggal 12 Januari 2014.

67

Horton dan Philip, B., Mc Conney, Andrew A., (1993), An Investigation of the
Efektivitas of Concept Mapping as an Instructional Tool. Journal of Science
-ducation, 77(1): 95-115
Karmana, O., (2007), Cerdas Belajar Biologi, Grafindo Media Pratama, Bandung.
Lazarowitz, R., (1992), High School Students’ Difficulties in Learning Biology
Concept, Journal of Biological -ducation 26 (3): 215-223.
Lestari, (2009), Biologi Makhluk Hidup dan Lingkungannya, Pusat Perbukuan,
Jakarta.
Margono, T., (2010), Implementasi Metode Concept Mapping dalam
Pembelajaran Matematika sebagai Upaya Peningkatan keaktifan belajar
Matematika, Skripsi, FKIP Surakarta, Surakarta.
Martin, D.J., (1994), Concept Mapping As to Lesson Planning: A Longitudinal Studi,
Journal of -lementary Science -ducation.6(2): 11-30

Maryunis, A., (2003). Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika
Mahasiswa SLTP Menggunakan Strategi Pemetaan Konsep, Forum
Pendidikan, volume 28, nomor 3, September 2003, hal 235-248
Mulyasa, E., (2004), Kurikulum Berbasis Kompetensi, PT. Remaja Rosdakarya,
Bandung.
Nisa, H., 2004. Meningkatkan Hasil Belajar Konsep Makhluk Hidup pada Siswa
Kelas 1 SLTPN 6 Tanjung Tabalong dengan Menggunakan Pendekatan
Lingkungan, Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Lambung Mangkurat, Banjarmasin. Tidak dipublikasikan.
Novak, J.D., (1984), Learning How to Learn , Science -ducation, Cambridge
University Press.
Novak, J. D, (2004), Introduction To Concept Mapping. Visiting Professor The
University of West Florida -RDC/ Building 7811000 University Parkway
Pensacola, Florida.
Novak, J. D., & Can˜as, A. J, (2006), The theory underlying concept maps and
how to construct them. Technical Report IHMC Cmap Tools 2006-01
Retrieved 21/6/07, Florida Institute for Human and Machine Cognition,
from http://cmap.ihm cus/Publications/ResearchPapers/TheoryUnderlying
Concept Maps.pdf.
Nur, M., (2000), Pengajaran Berpusat Kepada Siswa dan Pendekatan
Konstruktivis dalam Pengajaran, IKIP Surabaya, Surabaya.

68

Nurhayati, (2011), Bank Soal Biologi Untuk SMA/MA, Yrama Widya, Bandung.
Poerwadarmita, (2000), Kamus Umum Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta.
Pratiwi, D.A., (2000), Biologi SMA Kelas XI, Erlangga ; Jakarta.
Pratiwi, D.A., (2006), Biologi SMA Kelas XI, Erlangga ; Jakarta.
Pujianto, S., (2007), Biologi SMA Kelas XI, Penerbit Jatra Grapichs, Jakarta.
Rezeki, A., (2011), Penggunaan Peta Konsep untuk Meningkatkan Pemahaman
Siswa Kelas X.1 SMA Negeri 8 Banjarmasin pada Konsep Hewan
Invertebrata, Jurnal Wahana-Bio, 6 : 20.
Sardiman, (2011), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Rineka Cipta,
Jakarta.
Slameto, (2010), Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, Rineka
Cipta, Jakarta.
Sudjana, N., (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, PT Remaja
Rosdakarya, Bandung.
Sudijono, A., (2000), Pengantar -valuasi Pendidikan, Jakarta, PT Raja Grafindo
Persada
Suryosubroto, (2009), Proses Belajar Mengajar Di Sekolah, Rineka Cipta, Jakarta.
Susilo, H., (1988), Penggunaan Peta Konsep dalam Pengajaran Biologi. Majalah
-ksakta, Edisi bulan Juli,9-17
Trianto, (2009), Mendesain Model Pebelajaran Inovatif Progresif, PT. Kencana
Prenada Media, Jakarta
Usman, U., (2005), Menjadi Guru Profesional, Remaja Rosdakarya, Jakarta.
Vanides, J., (2005), Using Concept Maps in the Science Classroom, Jurnal
National Science Teacher Association (NSTA), 28 (8), 27-31.
Vidya, Mahrita. 2007. Meningkatkan Pemahaman Siswa Kelas VIIIC SMPN 24.
Banjarmasin Tentang Subkonsep Sistem Saraf dan Indera dengan
Menggunakan Strategi Peta Konsep dalam Pembelajaran Kooperatif,
Skripsi, FMIPA Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin.

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BIOLOGI MELALUI PERMAINAN KARTU KWARTET DENGAN PEMBANDING PEMBELAJARAN KONVENSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI KONSEP SISTEM GERAK

0 4 4

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN MASTER MENGGUNAKAN PETA PIKIRAN TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI DI SMP NEGERI 1 PRAJEKAN-BONDOWOSO

0 4 15

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN MASTER MENGGUNAKAN PETA PIKIRAN TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI DI SMP NEGERI 1 PRAJEKAN-BONDOWOSO

0 3 15

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN MASTER MENGGUNAKAN PETA PIKIRAN TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI DI SMP NEGERI 1 PRAJEKAN-BONDOWOSO

1 15 15

PERBANDINGAN PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB DAN POWER POINT TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA

5 39 50

PERBANDINGAN PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEB DAN POWER POINT TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA

1 6 16

PENGEMBANGAN KARTU REMI KIMIA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT)TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SISTEM KOLOID KELAS XI SMA KORPRI BANJARMASIN

0 0 7

ANALISIS KEEFEKTIFAN STRATEGI PEMBELAJARAN TRUE OR FALSE DAN TAKE AND GIVE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI ASAM BASA KELAS XI SMA NEGERI 1 ALALAK

0 0 10

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN MACROMEDIA FLASH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI LAJU REAKSI KELAS XI IPA SMA MUHAMMADIYAH 1 KETAPANG

0 1 6

EFEKTIVITAS STRATEGI PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA SUB MATERI TEORI HIBRIDISASI KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 SUNGAI RAYA

0 3 6