Petunjuk Pelaksanaan PIP Tahun 2016

(1)

DRAF-1 TGL JUNI 2014 – REVISI 09-02-2015

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Komplek Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Jl. Jenderal Sudirman, Senayan Jakarta 10270

Telp. 5725058, 57906195

SALINAN

PERATURAN BERSAMA

ANTARA

DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

DAN

DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN

MASYARAKAT

NOMOR : 08/D/PP/2016

NOMOR : 04/C/PM/2016

TENTANG

PETUNJUK PELAKSANAAN

PROGRAM INDONESIA PINTAR TAHUN 2016

DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH, DAN

DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN

MASYARAKAT,

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 16 Peraturan

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 19 Tahun 2016

tentang Program Indonesia Pintar, perlu menetapkan Peraturan

Bersama antara Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan

Menengah dan Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan

Pendidikan Masyarakat tentang Petunjuk Pelaksanaan Program

Indonesia Pintar Tahun 2016;

Mengingat

: 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4301);

2.

Undang-Undang

Nomor

23

Tahun

2014

tentang

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5587);

3.

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang

Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 4496)

sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan

Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang

Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19


(2)

4.

Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang

Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 23,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

5105)

sebagaimana

telah

diubah

dengan

Peraturan

Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan atas

Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang

Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 112,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

5157);

5.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 19

Tahun 2016 tentang Program Indonesia Pintar (Berita Negara

Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 840);

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN BERSAMA ANTARA DIREKTUR JENDERAL

PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DAN DIREKTUR

JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN

MASYARAKAT

TENTANG

PETUNJUK

PELAKSANAAN

PROGRAM INDONESIA PINTAR TAHUN 2016.

Pasal 1

Petunjuk Pelaksanaan Program Indonesia Pintar Tahun 2016 yang selanjutnya

dalam Peraturan Bersama ini disebut Juklak PIP Tahun 2016 merupakan

pedoman bagi penyelenggara pemerintah, pemerintah provinsi/kabupaten/

kota, dan satuan pendidikan dalam melaksanakan ketentuan Peraturan

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 19 Tahun 2016 tentang Program

Indonesia Pintar.

Pasal 2

Juklak PIP Tahun 2016 sebagaimana tercantum dalam lampiran merupakan

bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bersama ini.


(3)

Pasal 3

Peraturan Bersama ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta

Pada tanggal 30 Mei 2016

DIREKTUR JENDERAL

DIREKTUR JENDERAL

PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH,

PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN

PENDIDIKAN MASYARAKAT,

TTD.

TTD.

HAMID MUHAMMAD

HARRIS ISKANDAR

NIP 195905121983111001

NIP 196204291986011001

Salinan sesuai dengan aslinya

Kasubag Hukum Ditjen Dikdasmen,

Mohamad Hartono


(4)

LAMPIRAN

PERATURAN BERSAMA ANTARA DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN

DASAR DAN MENENGAH DAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK

USIA DINI DAN PENDIDIKAN MASYARAKAT

NOMOR

: 08/D/PP/2016

NOMOR

: 04/C/PM/2016

TANGGAL : 30 Mei 2016

TENTANG

PETUNJUK PELAKSANAAN PROGRAM INDONESIA PINTAR TAHUN 2016

BAB I

PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang

Presiden Republik Indonesia melalui Instruksi Presiden Nomor 7

Tahun 2014

telah

menginstruksikan

kepada

Menteri,

Kepala

Lembaga Negara, dan Kepala Pemerintah Daerah untuk melaksanakan

Program Keluarga Produktif melalui Program Simpanan Keluarga

Sejahtera (PSKS), Program Indonesia Sehat (PIS) dan Program Indonesia

Pintar (PIP). Pencapaian tujuan tersebut diperlukan langkah-langkah

proaktif lembaga dan institusi terkait sesuai dengan tugas, fungsi dan

kewenangan masing-masing secara terkoordinasi dan terintegrasi untuk

meningkatkan efektifitas dan efisiensi program untuk mencapai tujuan.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sesuai dengan tugas dan

kewenangannya melaksanakan Program Indonesia Pintar dengan tujuan

untuk meningkatkan akses bagi anak usia 6 sampai dengan 21 tahun untuk

mendapatkan layanan pendidikan sampai tamat satuan pendidikan

menengah, dan mencegah peserta didik dari kemungkinan putus sekolah

(

drop out

).

PIP diharapkan mampu menjamin peserta didik dapat melanjutkan

pendidikan sampai tamat pendidikan menengah, dan menarik siswa

putus sekolah atau tidak melanjutkan pendidikan agar kembali

mendapatkan layanan pendidikan. PIP bukan hanya bagi peserta didik di

sekolah, namun juga berlaku bagi peserta didik di Sanggar Kegiatan

Belajar (SKB), Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), dan Lembaga

Kursus dan Pelatihan (LKP), atau satuan pendidikan nonformal lainnya,

sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.

Hingga saat ini, disparitas partisipasi sekolah antar kelompok

masyarakat masih cukup tinggi. Angka Partisipasi Kasar (APK) keluarga

yang mampu secara ekonomi secara umum lebih tinggi dibandingkan

dengan APK keluarga tidak mampu. Salah satu alasannya adalah

tingginya biaya pendidikan baik biaya langsung maupun tidak langsung

yang ditanggung oleh peserta didik. Biaya langsung peserta didik antara

lain iuran sekolah, buku, seragam, dan alat tulis, sementara biaya tidak

langsung yang ditanggung oleh peserta didik antara lain biaya

transportasi, kursus, uang saku dan biaya lain-lain. Tingginya biaya

pendidikan tersebut menyebabkan tingginya angka tidak melanjutkan

sekolah dan tingginya angka putus sekolah (

drop out

), sehingga

berpengaruh terhadap APK.


(5)

Dengan besarnya sasaran PIP yang mencapai 20,3 juta anak/siswa usia

sekolah baik di sekolah/lembaga pendidikan di bawah Kementerian

Pendidikan

dan

Kebudayaan

(17,9

juta

anak/siswa)

maupun

Kementerian Agama (2,4 juta anak/siswa), diharapkan akan dapat

mengatasi rendahnya APK sekaligus sebagai salah satu upaya

pemerintah dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat dengan

bekal pendidikan dan keterampilan yang lebih baik.

B.

Tujuan

Tujuan dari program ini antara lain:

1.

Meningkatkan akses bagi anak usia 6 sampai dengan 21 tahun

untuk mendapatkan layanan pendidikan sampai tamat satuan

pendidikan menengah untuk mendukung pelaksanaan Pendidikan

Menengah Universal/Rintisan Wajib Belajar 12 Tahun.

2.

Meringankan biaya personal pendidikan.

3.

Mencegah peserta didik dari kemungkinan putus sekolah (

drop out

)

atau tidak melanjutkan pendidikan akibat kesulitan ekonomi.

4.

Menarik siswa putus sekolah (

drop out

) atau tidak melanjutkan agar

kembali mendapatkan layanan pendidikan di sekolah/Sanggar

Kegiatan

Belajar

(SKB)/Pusat

Kegiatan

Belajar

Masyarakat

(PKBM)/Lembaga

Kursus

dan

Pelatihan

(LKP)

atau

satuan

pendidikan nonformal lainnya.

C.

Landasan Hukum

Pelaksanaan PIP berdasarkan pada peraturan perundang-undangan

yang berlaku, sebagai berikut:

1.

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

2.

Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

3.

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional;

4.

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah;

5.

Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak;

6.

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar

Nasional Pendidikan sebagaimana telah beberapa kali diubah

terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015

tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 19

Tahun 2005 tentang Standar Nasional;

7.

Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan

Pendidikan;

8.

Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan

dan Penyelenggaraan Pendidikan, sebagaimana telah diubah dalam

Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010;

9.

Peraturan Presiden Nomor 166 Tahun 2014 tentang Program

Percepatan Penanggulangan Kemiskinan;

10.

Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional;

11.

Peraturan Presiden Nomor 14 Tahun 2015 tentang Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan;

12.

Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan

Program Simpanan Keluarga Sejahtera, Program Indonesia Pintar,

dan Program Indonesia Sehat Untuk membangun Keluarga produktif;


(6)

13.

Peraturan

Menteri

Keuangan

Republik

Indonesia

Nomor

254/PMK.05/2015

tentang

Belanja

Bantuan

Sosial

pada

Kementerian/Lembaga;

14.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 80 Tahun

2013 tentang Pendidikan Menengah Universal;

15.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 11 Tahun

2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan;

16.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 79 Tahun

2015 tentang Data Pokok Pendidikan;

17.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 19 Tahun

2016 tentang Program Indonesia Pintar;

18.

Peraturan Dirjen Perbendaharaan Nomor Per-16/PB/2012 tentang

Petunjuk Pelaksanaan Pencairan dan Penyaluran Dana Bantuan

Siswa Miskin dan Beasiswa Bakat dan Prestasi;

19.

Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Satuan Kerja Direktorat

Pembinaan SD Tahun 2016 Nomor: 023.03.1.666011/2016 tanggal 7

Desember 2015 beserta revisinya;

20.

Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Satuan Kerja Direktorat

Pembinaan SMP Tahun 2016 Nomor: 023.03.1.666032/2016 tanggal

7 Desember 2015 beserta revisinya;

21.

Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Satuan Kerja Direktorat

Pembinaan SMA Tahun 2016 Nomor: 023.03.1.419514/2016 tanggal

7 Desember 2015 beserta revisinya;

22.

Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Satuan Kerja Direktorat

Pembinaan SMK Tahun 2016 Nomor: 023.03.1.419515/2016 tanggal

7 Desember 2015 beserta revisinya.

D.

Prioritas Sasaran Penerima

Sasaran PIP adalah Peserta Didik berusia 6 sampai dengan 21 tahun

yang merupakan:

1.

Peserta didik pemegang KIP;

2.

Peserta didik dari keluarga miskin/rentan miskin dan/atau dengan

pertimbangan khusus seperti:

a.

Peserta didik dari keluarga peserta Program Keluarga Harapan

(PKH);

b.

Peserta didik dari keluarga pemegang Kartu Keluarga Sejahtera

(KKS);

c.

Peserta didik yang berstatus yatim piatu/yatim/piatu dari

sekolah/panti sosial/panti asuhan;

d.

Peserta didik yang terkena dampak bencana alam;

e.

Kelainan fisik (peserta didik inklusi), korban musibah, dari orang

tua PHK, di daerah konflik, dari keluarga terpidana, berada di

LAPAS, memiliki lebih dari 3 saudara yang tinggal serumah;

f.

Peserta pada lembaga kursus atau satuan pendidikan nonformal

lainnya;

g.

Peserta didik kelas 6, kelas 9, kelas 12, dan kelas 13;

h.

Peserta didik SMK yang menempuh studi keahlian kelompok

bidang: Pertanian, Perikanan, Peternakan, Kehutanan dan

Pelayaran/Kemaritiman.


(7)

E.

Persyaratan Penerima

Peserta didik yang berasal dari prioritas sasaran penerima PIP, dapat

diusulkan dengan syarat sebagai berikut:

1.

Peserta didik Pendidikan Formal:

a.

Terdaftar sebagai peserta didik di sekolah;

b.

Terdaftar dalam Dapodik sekolah.

2.

Peserta Didik Lembaga Pendidikan Nonformal usia 6 sampai dengan

21 tahun:

a.

Terdaftar sebagai peserta didik di SKB/PKBM/LKP atau satuan

pendidikan nonformal lainnya;

b.

Terdaftar dalam Dapodik satuan pendidikan nonformal.

F.

Sasaran dan Besaran Dana PIP

Sasaran PIP adalah sebanyak 17.927.308 peserta didik dengan rincian

sebagai berikut :

Jenjang Pendidikan

Sasaran PIP

SD/Paket A

10.360.614

SMP/Paket B

4.369.968

SMA/Paket C

1.367.559

SMK/Kursus dan Pelatihan

1.829.167

Jumlah

17.927.308

Besaran dana PIP diberikan per peserta didik dari masing-masing

direktorat teknis, adalah sebagai berikut:

1.

Sekolah Dasar (SD)/Paket A:

a.

Peserta didik Kelas I, II, III, IV dan V Tahun Pelajaran

2015/2016 diberikan dana untuk dua semester sebesar

Rp450.000,00;

b.

Peserta didik Kelas VI Tahun Pelajaran 2015/2016 diberikan

dana untuk satu semester sebesar Rp225.000,00;

c.

Peserta didik Kelas II, III, IV, V dan VI Tahun Pelajaran

2016/2017 diberikan dana untuk dua semester sebesar

Rp450.000,00;

d.

Peserta didik Kelas I Tahun Pelajaran 2016/2017 diberikan dana

untuk satu semester sebesar Rp225.000,00.

2.

Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Paket B:

a.

Peserta didik Kelas VII dan VIII Tahun Pelajaran 2015/2016

diberikan dana untuk satu tahun sebesar Rp750.000,00;

b.

Peserta didik Kelas IX Tahun Pelajaran 2015/2016 diberikan

dana untuk satu semester sebesar Rp375.000,00;

c.

Peserta didik Kelas VIII dan IX Tahun Pelajaran 2016/2017

diberikan dana untuk satu tahun sebesar Rp750.000,00;

d.

Peserta didik Kelas VII Tahun Pelajaran 2016/2017 diberikan

dana untuk satu semester sebesar Rp375.000,00.


(8)

3.

Sekolah Menengah Atas (SMA)/Paket C:

a.

Peserta didik Kelas X dan XI Tahun Pelajaran 2015/2016

diberikan dana untuk satu tahun sebesar Rp1.000.000,00;

b.

Peserta didik Kelas XII Tahun Pelajaran 2015/2016 diberikan

dana untuk satu semester sebesar Rp500.000,00;

c.

Peserta didik Kelas XI dan XII Tahun Pelajaran 2016/2017

diberikan dana untuk satu tahun sebesar Rp1.000.000,00;

d.

Peserta didik Kelas X Tahun Pelajaran 2016/2017 diberikan dana

untuk satu semester sebesar Rp500.000,00.

4.

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK):

a.

Program 3 Tahun

1)

Peserta didik SMK Kelas X dan XI Tahun Pelajaran

2015/2016 diberikan dana untuk satu tahun sebesar

Rp1.000.000,00;

2)

Peserta didik SMK Kelas XII Tahun Pelajaran 2015/2016

diberikan dana untuk satu semester sebesar Rp500.000,00;

3)

Peserta didik SMK Kelas XI dan XII Tahun Pelajaran

2016/2017 diberikan dana untuk satu tahun sebesar

Rp1.000.000,00;

4)

Peserta didik SMK Kelas X Tahun Pelajaran 2016/2017

diberikan dana untuk satu semester sebesar Rp500.000,00.

b.

Program 4 tahun

1)

Peserta didik SMK Kelas X, XI dan XII Tahun Pelajaran

2015/2016 diberikan dana untuk satu tahun sebesar

Rp1.000.000,00;

2)

Peserta didik SMK Kelas XIII Tahun Pelajaran 2015/2016

diberikan dana untuk satu semester sebesar Rp500.000,00;

3)

Peserta didik SMK Kelas XI, XII dan XIII Tahun Pelajaran

2016/2017 diberikan dana untuk satu tahun sebesar

Rp1.000.000,00;

4)

Peserta didik SMK Kelas X Tahun Pelajaran 2016/2017

diberikan dana untuk satu semester sebesar Rp500.000,00.

5.

Lembaga kursus dan pelatihan:

Anak usia sekolah (16 sampai dengan 21 tahun) pemegang KIP yang

tidak bersekolah dan sudah mendaftar dan aktif mengikuti

pembelajaran di SKB/PKBM/LKP atau satuan pendidikan nonformal

lainnya yang terdaftar dibawah binaan Direktorat Jenderal

Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat, diberikan

dana sebesar Rp1.000.000,00 selama mengikuti kursus terstandar

dalam

satu

periode

kursus

dalam

satu

tahun

tanpa

mempertimbangkan lama waktu kursus.


(9)

BAB II

MEKANISME PELAKSANAAN

Program Indonesia Pintar dilaksanakan dengan melibatkan instansi terkait

antara lain mencakup tingkat sekolah/SKB/PKBM/LKP atau satuan

pendidikan nonformal lainnya di bawah pembinaan Kementerian Pendidikan

dan Kebudayaan, dinas pendidikan kabupaten/kota, dinas pendidikan

provinsi, direktorat teknis, dan lembaga penyalur.

A.

Mekanisme Pengusulan

Pengusulan penerima dana PIP dilaksanakan melalui mekanisme

sebagai berikut:

1.

Peserta didik Pemegang KIP

a.

Untuk peserta didik sekolah formal (SD, SMP, SMA dan SMK)

dengan cara sebagai berikut

1)

Peserta didik penerima KIP melaporkan kepemilikan kartunya

ke

sekolah

untuk

didata

sebagai

calon

penerima

dana/manfaat PIP;

2)

Bagi anak penerima KIP yang belum/tidak berstatus sebagai

peserta didik, diharapkan melaporkan kartunya ke sekolah

dan atau SKB/PKBM atau lembaga pendidikan non formal

lainnya sebagai identitas prioritas calon peserta didik dan

penerima dana/manfaat PIP.

3)

Sekolah menandai status kelayakan peserta didik sebagai

penerima PIP dengan cara mengentri atau memutakhirkan

(

updating

) data peserta didik pemegang KIP ke dalam

aplikasi Dapodik secara benar dan lengkap, terutama pada

kolom berikut:

a)

Nama Siswa

b)

Tanggal lahir

c)

Nama ibu kandung

d)

Nomor KIP

Data tersebut berfungsi sebagai data usulan siswa penerima

dari tingkat sekolah ke direktorat teknis.

4)

Untuk jenjang SD dan SMP, dinas kabupaten/kota

mengusulkan peserta didik pemegang KIP sebagai calon

penerima dana/manfaat PIP melalui aplikasi pengusulan PIP

yang dapat di akses di laman:

data.dikdasmen.kemdikbud.go.id/pipdikdasmen.

5)

Dinas pendidikan kabupaten/kota memberikan persetujuan

tertulis, dan selanjutnya menyampaikan/meneruskan daftar

peserta didik calon penerima PIP dari sekolah ke direktorat

teknis terkait. Data ini merupakan usulan siswa calon

penerima dari tingkat sekolah ke direktorat teknis.

b.

Untuk peserta didik di SKB/PKBM/LKP atau satuan pendidikan

nonformal lainnya di bawah pembinaan Kementerian Pendidikan

dan Kebudayaan, mekanisme pengusulan dan penetapan sebagai

berikut:

1)

Untuk SKB/PKBM/LKP atau satuan pendidikan nonformal

lainnya di bawah pembinaan Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan yang ditunjuk mengelola dana bantuan program


(10)

Pendidikan

Kecakapan

Kerja

(PKK)

dan

Pendidikan

Kecakapan Wirausaha (PKW)

a)

Peserta didik usia 1 6 sampai dengan 21 tahun mendaftar

ke SKB/PKBM/LKP atau satuan pendidikan nonformal

lainnya di bawah pembinaan Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan yang sudah ditunjuk mengelola dana bantuan

PKK dan PKW dengan membawa KIP;

b)

SKB/PKBM/LKP

atau

satuan

pendidikan

nonformal

lainnya di bawah pembinaan Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan yang sudah ditunjuk mengelola dana bantuan

PKK dan PKW, mengusulkan peserta didik calon penerima

PIP kepada dinas pendidikan kab/kota;

c)

Dinas pendidikan kab/kota mengetahui dan meneruskan

usulan SKB/PKBM/LKP atau satuan pendidikan nonformal

lainnya di bawah pembinaan Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan kepada Direktorat Pembinaan Kursus dan

Pelatihan;

d)

Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan memvalidasi

dan menerbitkan SK Penetapan Penerima Bantuan dengan

atribut data sebagi berikut:

(1) Provinsi; (2) Kab/Kota; (3)

Kecamatan; (4) NPSN/NILEK/NILEM; (5) Nama Lembaga; (6)

Alamat Lembaga (7) Nama Peserta Didik (8) Tanggal Lahir (9)

Nama Ibu Kandung; dan (10) Nomor KIP

e)

Meneruskan SK tersebut ke Direktorat Pembinaan SMK;

f)

Berdasarkan SK Penetapan dari Direktorat Pembinaan

Kursus dan Pelatihan maka Direktorat Pembinaan SMK

akan

menerbitkan

SK

Penetapan

Penerima

untuk

keperluan pencairan bantuan PIP.

2)

Untuk SKB/PKBM/LKP atau satuan pendidikan nonformal

lainnya di bawah pembinaan Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan yang telah menerima peserta didik diluar

P rogram PKK dan PKW

a)

Peserta didik usia 16 sampai dengan 21 tahun yang sudah

terdaftar pada tahun 2016 di SKB/PKBM/LKP atau satuan

pendidikan nonformal lainnya di bawah pembinaan

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang memegang

KIP, diusulkan ke Dinas Pendidikan Kabupaten/ Kota;

b)

Dinas pendidikan kab/kota mengetahui dan meneruskan

usulan SKB/PKBM/LKP atau satuan pendidikan nonformal

lainnya di bawah pembinaan Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan kepada Direktorat Pembinaan Kursus dan

Pelatihan;

c)

Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan memvalidasi

dan menerbitkan SK Penetapan Penerima Bantuan dengan

atribut data sebagai berikut:

(1) Provinsi; (2) Kab/Kota; (3)

Kecamatan; (4) NPSN/NILEK/NILEM; (5) Nama Lembaga; (6)

Alamat Lembaga (7) Nama Peserta Didik (8) Tanggal Lahir (9)

Nama Ibu Kandung; dan (10) Nomor KIP


(11)

e)

Berdasarkan SK Penetapan dari Direktorat Pembinaan

Kursus dan Pelatihan maka Direktorat PSMK akan

menerbitkan SK Penetapan Penerima untuk keperluan

pencairan bantuan PIP.

3)

Untuk peserta didik

Paket A, B, dan C mekanisme

pengusulan sebagai berikut:

a)

Peserta didik usia 6 sampai dengan 21 tahun yang sudah

terdaftar pada tahun 2016 di SKB/PKBM/LKP atau satuan

pendidikan nonformal lainnya di bawah pembinaan

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang memegang

KIP, diusulkan ke Dinas Pendidikan Kabupaten/ Kota;

b)

SKB/PKBM/LKP

atau

satuan

pendidikan

nonformal

lainnya di bawah pembinaan Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan mengusulkan peserta didik pemegang KIP

kepada dinas pendidikan kab/kota;

c)

Dinas pendidikan kab/kota mengetahui dan meneruskan

usulan SKB/PKBM atau satuan pendidikan nonformal

lainnya di bawah pembinaan Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan kepada Direktorat Pembinaan Pendidikan

Keaksaraan dan Kesetaraan;

d)

Direktorat

Pembinaan

Pendidikan

Keaksaraan

dan

Kesetaraan menerbitkan SK Penetapan Penerima Bantuan

dengan atribut data sebagai berikut:

(1) Provinsi; (2)

Kab/Kota; (3) Kecamatan; (4) NPSN/NILEM; (5) Nama

Lembaga; (6) Alamat Lembaga (7) Nama Peserta Didik (8)

Tanggal Lahir (9) Nama Ibu Kandung; dan (10) Nomor KIP

e)

Meneruskan SK Penetapan Penerima ke Direktorat

Pembinaan SD/SMP/SMA.

f)

Berdasarkan SK Penetapan dari Direktorat Pembinaan

Pendidikan

Keaksaraan

dan

Kesetaraan,

Direktorat

Pembinaan SD/SMP/SMA menerbitkan SK Penetapan

Penerima PIP untuk keperluan pencairan dana bantuan

PIP.


(12)

Gambar 1

:

Alur mekanisme pelaksanaan PIP bagi peserta

didik pemegang KIP.

2.

Peserta Didik Yang Tidak Memiliki KIP

Peserta didik yang tidak memiliki KIP, dapat diusulkan oleh

sekolah/lembaga pendidikan nonformal pada tenggat waktu yang

akan ditentukan kemudian, mekanisme sebagai berikut:

a.

Sekolah/SKB/PKBM/LKP atau satuan pendidikan nonformal

lainnya di bawah pembinaan Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan menseleksi dan menyusun daftar peserta didik

yang masih aktif dan tidak memiliki KIP sebagai calon penerima

dana PIP dengan prioritas sebagai berikut:

1)

Peserta didik dari keluarga peserta Program Keluarga

Harapan (PKH);

2)

Peserta didik dari keluarga pemegang Kartu Keluarga

Sejahtera (KKS);

3)

Peserta didik dari keluarga miskin/rentan miskin dan/atau

dengan pertimbangan khusus seperti:

a)

Peserta didik yang berstatus yatim piatu/yatim/piatu dari

sekolah/panti sosial/panti asuhan;

b)

Peserta didik yang terkena dampak bencana alam;

c)

Kelainan fisik (peserta didik inklusi), korban musibah, dari

orang tua PHK, di daerah konflik, dari keluarga terpidana,

berada di LAPAS, memiliki lebih dari 3 saudara yang tinggal

serumah;

d)

Peserta pada lembaga kursus atau satuan pendidikan

nonformal lainnya;


(13)

f)

Peserta didik SMK yang menempuh studi keahlian

kelompok bidang: Pertanian, Perikanan, Peternakan,

Kehutanan dan Pelayaran/Kemaritiman.

b.

Untuk jenjang SD dan SMP, sekolah menandai status kelayakan

Peserta Didik di aplikasi Dapodik sebagai calon penerima dana/

manfaat PIP. Selanjutnya dinas kabupaten/kota mengusulkan

melalui aplikasi pengusulan PIP yang dapat di akses di laman:

data.dikdasmen.kemdikbud.go.id/pipdikdasmen.

c.

Berdasarkan data hasil verifikasi pada aplikasi PIP, dinas

pendidikan kabupaten/kota memberikan persetujuan tertulis,

dan selanjutnya menyampaikan/meneruskan daftar peserta didik

calon penerima PIP dari sekolah formal maupun lembaga

pendidikan non formal ke direktorat teknis terkait. Data ini

merupakan usulan siswa calon penerima dari tingkat sekolah ke

direktorat teknis.

d.

Untuk jenjang SMA dan SMK, sekolah menandai status kelayakan

Peserta Didik di aplikasi Dapodik sebagai calon penerima dana/

manfaat PIP.

e.

Dinas pendidikan kabupaten/kota memberikan persetujuan

usulan dengan mengacu pada calon penerima PIP di Dapodik

yang

sudah

terverifikasi.

Selanjutnya

menyampaikan/

meneruskan daftar peserta didik calon penerima PIP dari sekolah

formal maupun lembaga pendidikan non formal ke direktorat

teknis terkait. Data ini merupakan usulan siswa calon penerima

dari tingkat sekolah ke direktorat teknis.


(14)

3.

Peserta didik yang diusulkan oleh pemangku kepentingan

Peserta didik calon penerima PIP dapat diusulkan oleh pemangku

kepentingan ke direktorat teknis sesuai dengan prioritas sasaran dan

persyaratan yang ditetapkan, untuk selanjutnya dilakukan validasi

data usulan terhadap Dapodik.

B.

Mekanisme untuk Mendapatkan KIP

Kartu Indonesia Pintar (KIP) diberikan sebagai penanda atau identitas

untuk menjadi prioritas sasaran penerima bantuan PIP apabila anak

telah terdaftar di lembaga pendidikan formal atau lembaga pendidikan

non formal.

Persyaratan mendapatkan KIP :

1.

Memiliki Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) atau;

2.

Sebagai peserta Program Keluarga Harapan (PKH).

Apabila Orang tua peserta didik belum memiliki KKS/PKH, melapor

kepada Dinas Sosial kabupaten/kota setempat dengan membawa

identitas diri (KTP/KK/SIM) untuk mendapatkan KKS.

C.

Penetapan Penerima

Penetapan penerima dana PIP dilaksanakan dengan mempertimbangkan

hal-hal sebagai berikut:

1.

Siswa kelas 6, 9, 12, dan 13 tahun ajaran 2015/2016 yang telah

terdaftar sebagai penerima PIP pada tahun sebelumnya dapat

diprioritaskan untuk ditetapkan sebagai penerima dana/manfaat PIP

dalam bentuk surat keputusan (SK) direktur teknis yang

bersangkutan.

2.

Siswa SMK penerima PIP yang menempuh studi keahlian kelompok

pertanian, Perikanan, Peternakan, Kehutanan dan Pelayaran/

Kemaritiman yang ada dalam aplikasi Dapodik dapat langsung

ditetapkan sebagai penerima PIP.

3.

Untuk peserta Paket A/B/C, penetapan penerima dana/manfaat PIP

dilakukan oleh Direktorat PSD, PSMP, PSMA setelah menerima surat

keputusan penetapan penerima PIP dari Direktorat Pembinaan

Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan, Ditjen PAUD dan DIKMAS,

Kemendikbud.

4.

Untuk peserta kursus/pelatihan penetapan penerima dana/manfaat

PIP dilakukan oleh Direktorat Pembinaan SMK setelah menerima

surat keputusan penetapan penerima PIP dari Direktorat Pembinaan

Kursus dan Pelatihan, Ditjen PAUD dan DIKMAS, Kemendikbud.

Direktorat teknis menerima usulan calon peserta didik penerima PIP

dari

sekolah/Dinas

Pendidikan

Kabupaten/Kota/Pemangku

Kepentingan.

Direktorat teknis menetapkan peserta didik penerima PIP yang berasal

dari

dapodik

dan/atau

usulan

sekolah/Dinas

Pendidikan

Kabupaten/Kota dan usulan dari pemangku kepentingan dalam bentuk

surat keputusan (SK) direktur teknis yang bersangkutan.


(15)

D.

Mekanisme Penyaluran

Dana PIP disalurkan langsung ke peserta didik penerima melalui

mekanisme sebagai berikut:

1.

Direktorat teknis menyampaikan daftar penerima PIP yang

tercantum dalam surat keputusan direktur ke lembaga penyalur

untuk dibuatkan rekening.

2.

Direktorat Teknis mengajukan Surat Permintaan Pembayaran (SPP)

dan Surat Perintah Membayar (SPM) ke KPPN untuk diterbitkan

Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) berdasarkan surat keputusan

direktur.

3.

KPPN menyalurkan dana sesuai SP2D ke rekening penyalur atas

nama direktorat teknis di lembaga penyalur.

4.

Direktorat teknis menyampaikan Surat Perintah Pemindahbukuan

(SP2N)

kepada

lembaga

penyalur

untuk

menyalurkan/memindahbukukan dana dari rekening penyalur

langsung ke rekening penerima. Teknis penyaluran dana diatur

dalam perjanjian kerjasama antara direktorat teknis dengan lembaga

penyalur.

5.

Direktorat teknis menginformasikan daftar peserta didik penerima

kepada dinas pendidikan kabupaten/kota dengan melampirkan

surat keputusan penerima.

6.

Dinas pendidikan kabupaten/kota meneruskan informasi surat

keputusan ke sekolah/satuan pendidikan nonformal.

7.

Sekolah/satuan pendidikan nonformal meneruskan informasi surat

keputusan ke peserta didik/orang tua/wali.

Direktorat teknis melakukan penyaluran dana PIP kepada penerima

melalui rekening tabungan/

virtual account

dengan beberapa ketentuan

sebagai berikut:

1.

Tidak ada pemotongan dana dalam bentuk apapun;

2.

Saldo minimal rekening tabungan adalah Rp0,00;

3.

Tidak dikenakan biaya administrasi perbankan;

E.

Pengambilan Dana

Pengambilan/pencairan dana PIP dilakukan oleh peserta didik/penerima

kuasa di bank penyalur dengan ketentuan sebagai berikut:

1.

Virtual Account

a.

Pengambilan langsung oleh peserta didik dengan membawa Surat

Keterangan Kepala Sekolah/Ketua Lembaga. Untuk peserta didik

yang tidak memiliki KTP didampingi oleh guru/kepala sekolah/

orangtua/wali.

b.

Pengambilan secara kolektif oleh Kepala Sekolah/Ketua Lembaga

dengan membawa dokumen sebagai berikut:

1)

Surat Keterangan Kepala Sekolah/Ketua Lembaga (format

terlampir);

2)

Fotokopi

KTP

Kepala

Sekolah/Ketua

Lembaga

dan

menunjukan aslinya;

3)

Fotokopi SK Pengangkatan Kepala Sekolah/Ketua Lembaga

defenitif yang masih berlaku);

4)

Surat

Pertanggungjawaban

Mutlak

(SPTJM)

(format

terlampir).


(16)

2.

Rekening

Tabungan

Sebelum pencairan/pengambilan dana, untuk rekening tabungan

harus dilakukan aktivasi terlebih dahulu oleh peserta didik, dengan

membawa: (1) Surat Keterangan Kepala Sekolah/Ketua Lembaga dan

(2) tanda pengenal (KIP/Kartu Pelajar/Kartu Tanda Penduduk/Kartu

Keluarga/Surat Keterangan dari Kepala Desa/Lurah). Untuk peserta

didik SD dan SMP yang tidak memiliki KTP didampingi oleh

guru/kepala sekolah/orangtua/wali. Setelah aktivasi, dana PIP dapat

langsung diambil/dicairkan oleh peserta didik penerima.

Pengambilan dana dapat dilakukan dengan cara:

a.

Pengambilan langsung oleh peserta didik dengan membawa tanda

pengenal

seperti:

KIP/Kartu

Pelajar/Kartu

Tanda

Penduduk/Kartu

Keluarga/Surat

Keterangan

dari

Kepala

Desa/Lurah dan buku tabungan.

b.

Pengambilan secara kolektif oleh Kepala Sekolah/Ketua Lembaga

dengan membawa Surat Kuasa dari

orang tua/wali (untuk

SD/paket A dan SMP/paket B) atau dari

peserta didik (untuk

SMA/paket C dan SMK/Lembaga Kursus) penerima PIP, dengan

melampirkan dokumen sebagai berikut:

a)

Fotokopi

KTP

Kepala

Sekolah/Ketua

Lembaga

dan

menunjukkan aslinya;

b)

Fotokopi SK Pengangkatan Kepala Sekolah/Ketua Lembaga

definitif yang masih berlaku;

c)

Buku tabungan peserta didik yang diambil secara kolektif;

d)

Surat

Pertanggungjawaban

Mutlak

(SPTJM)

(format

terlampir).

Pengambilan kolektif dapat dilakukan

apabila penerima PIP berada di

daerah yang sulit untuk mengakses ke bank/lembaga penyalur (tidak ada

kantor bank/lembaga penyalur di kecamatan sekolah/tempat tinggal

peserta didik), biaya transport pengambilan lebih besar/tidak seimbang

dari bantuan yang akan diterima), atau cuaca buruk/kondisi lingkungan

yang membahayakan siswa.

Dana yang sudah dicairkan oleh penerima kuasa harus segera diberikan

kepada siswa penerima yang bersangkutan paling lambat 5 (lima) hari

kerja setelah pencairan kolektif, dan pelaporan pencairan kolektif

dilakukan paling lambat 10 (sepuluh) hari kerja setelah pencairan

kolektif ke Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota (format terlampir).

Bagi penerima PIP dari lembaga Kursus dan Pelatihan, proses pencairan

dilakukan secara kolektif oleh pimpinan lembaga dengan memenuhi

persyaratan pencairan kolektif mengingat durasi pembelajaran relatif

singkat.

F.

Kewajiban Peserta Didik Penerima PIP

Peserta didik penerima PIP mempunyai kewajiban sebagai berikut:

1.

Menggunakan dana PIP sesuai dengan ketentuan pemanfaatan

dana;

2.

Terus bersekolah (tidak putus sekolah) dengan rajin dan tekun;

3.

Disiplin dalam melaksanakan tugas-tugas sekolah;

4.

Menunjukkan kepribadian terpuji dan tidak melakukan perbuatan

yang tercela.


(17)

G.

Pemanfaatan Dana PIP

Program PIP ditujukan untuk membantu biaya pribadi peserta didik agar

dapat terus melanjutkan pendidikannya sampai selesai jenjang

pendidikan menengah. Dana bantuan diberikan langsung kepada

peserta didik (sekolah/SKB/PKBM/LKP atau satuan pendidikan

nonformal lainnya) untuk pemanfaatan sebagai berikut:

1.

Pembelian buku dan alat tulis;

2.

Pembelian pakaian dan perlengkapan (sepatu, tas, dll);

3.

Transportasi peserta didik;

4.

Uang saku peserta didik;

5.

Biaya kursus/les tambahan bagi peserta didik pendidikan formal;

6.

Biaya praktik tambahan/Penambahan biaya Uji Kompetensi (UJK)

jika beasiswa UJK tidak mencukupi/magang/penempatan kerja ke

Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) bagi peserta didik

pendidikan nonformal.

Penerima PIP tidak diperkenankan menggunakan dana tersebut untuk

tujuan yang tidak berhubungan dengan kegiatan pendidikan.


(18)

BAB III

PERAN DAN FUNGSI

A.

Direktorat Teknis

Direktorat teknis pengelola PIP adalah: (a) Direktorat Pembinaan SD; (b)

Direktorat Pembinaan SMP; (c) Direktorat Pembinaan SMA; (d) Direktorat

Pembinaan SMK; (e) Direktorat Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan

Kesetaraan; dan (f) Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan.

Peran dan fungsi direktorat teknis adalah:

1.

Menyusun petunjuk pelaksanaan PIP;

2.

Melakukan sosialisasi dan koordinasi pelaksanaan PIP;

3.

Mendorong satuan pendidikan formal dan satuan pendidikan

nonformal melalui Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota atau Dinas

Pendidikan Provinsi untuk proaktif mengidentifikasi peserta didik

yang memiliki KIP dan memutakhirkan datanya ke dalam aplikasi

Dapodik sebagai calon penerima PIP;

4.

Melakukan identifikasi, kompilasi, dan sinkronisasi data siswa calon

penerima PIP dari usulan sekolah, dinas pendidikan kabupaten/kota

dan pemangku kepentingan dengan aplikasi Dapodik;

5.

Melakukan identifikasi, kompilasi, dan sinkronisasi data peserta

didik/warga belajar Paket Kesetaraan A/B/C dan peserta didik

kursus dan pelatihan calon penerima PIP dari usulan Direktorat

Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan dan Direktorat

Pembinaan Kursus dan Pelatihan;

6.

Menetapkan daftar penerima PIP dalam bentuk Surat Keputusan

(SK);

7.

Menginformasikan SK dan daftar peserta didik penerima PIP kepada

sekolah/lembaga melalui dinas pendidikan kabupaten/kota;

8.

Menetapkan lembaga penyalur dana PIP;

9.

Mencetak dan mengirimkan Kartu Indonesia Pintar (KIP);

10.

Melakukan pemantauan implementasi PIP;

11.

Melayani pengaduan masyarakat terkait dengan PIP;

12.

Menyusun laporan pelaksanaan PIP.

B.

Dinas Pendidikan Provinsi

Peran dan fungsi dinas pendidikan provinsi adalah:

1.

Mensosialisasikan program PIP kepada seluruh kabupaten/kota dan

masyarakat di wilayahnya;

2.

Mendorong melalui dinas pendidikan kabupaten/kota kepada anak

usia sekolah (6 sampai dengan 21 tahun) yang tidak bersekolah agar

bersekolah;

3.

Mendorong satuan pendidikan formal dan satuan pendidikan

nonformal untuk proaktif mengidentifikasi peserta didik yang

memiliki KIP dan memutakhirkan datanya ke dalam aplikasi Dapodik

sebagai calon penerima PIP;

4.

Mendorong kepala sekolah dan pimpinan SKB/PKBM/LKP atau

satuan

pendidikan

nonformal

untuk

mengidentifikasi

dan

melaporkan anak usia sekolah (6 sampai dengan 21 tahun) sesuai

prioritas sasaran untuk menerima PIP;

5.

Memantau pelaksanaan implementasi PIP sesuai dengan Petunjuk

Pelaksanaan;


(19)

C.

Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota

Peran dan fungsi dinas pendidikan kabupaten/kota adalah:

1.

Mensosialisasikan dan mengkoordinasikan PIP kepada seluruh

satuan pendidikan formal, satuan pendidikan nonformal, dan

masyarakat di wilayahnya;

2.

Memantau dan mendorong satuan pendidikan formal dan satuan

pendidikan nonformal untuk proaktif mengidentifikasi peserta didik

yang memiliki KIP dan memutakhirkan datanya ke dalam aplikasi

Dapodik sebagai calon penerima PIP;

3.

Menetapkan petugas/tim data PIP tingkat kabupaten/kota (jenjang

SD, SMP, Pendidikan Kesetaraan Paket A/B/C, dan Kursus dan

Pelatihan);

4.

Menyetujui usulan siswa calon penerima dari sekolah dan satuan

pendidikan nonformal setelah data terverifikasi;

5.

Menyampaikan/meneruskan usulan siswa calon penerima dari

sekolah melalui aplikasi pengusulan PIP (SD dan SMP), data usulan

di Dapodik sekolah (SMA dan SMK), dan usulan dari satuan

pendidikan nonformal ke direktorat teknis;

6.

Mengesahkan usulan dari pimpinan SKB/PKBM/LKP atau satuan

pendidikan nonformal, setelah data terverifikasi. Selanjutnya

disampaikan ke Direktorat Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan

Kesetaraan dan Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan;

7.

Menginformasikan/menyampaikan Surat Keputusan (SK) dan Daftar

Peserta Didik Penerima PIP kepada sekolah/lembaga;

8.

Mengetahui sekolah yang melakukan pengambilan dana PIP secara

kolektif melalui Pengawas Sekolah dengan menggunakan format

Surat Pertanggungjawaban Mutlak (SPTJM);

9.

Mengkoordinasikan dengan lembaga penyalur untuk penjadwalan

pencairan/pengambilan dana PIP oleh peserta didik penerima;

10.

Memantau pelaksanaan penyaluran/pencairan dana PIP kepada

peserta didik penerima;

11.

Menangani pengaduan masyarakat terkait dengan PIP;

12.

Mensosialisasikan lembaga satuan pendidikan nonformal yang

terdapat pada laman

paud-dikmas.kemdikbud.go.id

di menu

DITBINSUSLAT dan DITBINDIKTARA.

D.

Sekolah/Lembaga Pendidikan

1.

Peran dan fungsi sekolah/Lembaga Pendidikan adalah:

a.

Mensosialisasikan dan mengkoordinasikan PIP kepada seluruh

warga sekolah;

b.

Sekolah wajib menerima pendaftaran anak usia sekolah (6

sampai dengan 21 tahun) yang tidak bersekolah dari keluarga

pemegang KIP sebagai calon peserta didik/warga belajar untuk

diusulkan sebagai calon penerima dana PIP.

c.

Mengidentifikasi

peserta

didik

yang

memiliki

KIP

dan

memutakhirkan

(updating)

data peserta didik calon penerima ke

dalam aplikasi Dapodik secara lengkap dan benar;

d.

Menseleksi dan mengusulkan peserta didik calon penerima

dana PIP sesuai dengan sasaran prioritas;

e.

Menyampaikan informasi kepada peserta didik penerima apabila

dana PIP telah siap diambil;


(20)

f.

Membuat Surat Keterangan Kepala Sekolah sebagai persyaratan

pengambilan dana oleh peserta didik di lembaga penyalur dan

menyiapkan dokumen lainnya sesuai ketentuan;

g.

Melaksanakan pengambilan dana sesuai dengan mekanisme yang

ditentukan;

h.

Memberikan pengarahan kepada peserta didik penerima dana PIP

perihal ketentuan pemanfaatan dana;

i.

Memantau proses pengambilan/pencairan dana PIP di bank/

lembaga penyalur;

j.

Bertanggungjawab penuh terhadap kebenaran data peserta didik

yang diusulkan sebagai calon penerima PIP.

2.

Peran dan fungsi lembaga pimpinan SKB/PKBM/LKP atau satuan

pendidikan nonformal lainnya adalah:

a.

Mensosialisasikan dan mengkoordinasikan PIP kepada seluruh

peserta didik;

b.

Menseleksi dan mengusulkan peserta didik Paket Kesetaraan

A/B/C, kursus dan pelatihan calon penerima dana PIP sesuai

dengan mekanisme;

c.

Menyampaikan informasi kepada peserta didik Paket Kesetaraan

A/B/C, kursus dan pelatihan penerima bahwa dana PIP telah

siap diambil;

d.

Membuat surat keterangan pimpinan SKB/PKBM/LKP atau

satuan pendidikan nonformal lainnya sebagai persyaratan

pengambilan dana oleh peserta didik di lembaga penyalur;

e.

Memberikan pengarahan kepada peserta didik Kejar Paket

Kesetaraan A/B/C, kursus dan pelatihan penerima dana PIP

perihal ketentuan pemanfaatan dana;

f.

Memantau proses pengambilan/pencairan dana PIP di lembaga

penyalur;

g.

Lembaga wajib menerima pendaftaran anak usia sekolah (6

sampai dengan 21 tahun) yang tidak bersekolah dari keluarga

pemegang KIP sebagai calon peserta/warga belajar untuk

diusulkan sebagai calon penerima dana PIP.

E.

Lembaga Penyalur

Peran dan fungsi lembaga penyalur adalah:

1.

Menyalurkan dana bantuan kepada setiap siswa penerima PIP sesuai

dengan surat keputusan peserta didik penerima PIP dari direktorat

teknis masing-masing, Surat Perjanjian Kerjasama dengan lembaga

penyalur, dan sesuai ketentuan yang berlaku.

2.

Memberitahukan kepada peserta didik penerima melalui dinas

pendidikan kabupaten/kota/sekolah bahwa dana PIP telah siap

untuk dicairkan/diambil.

3.

Membuat jadwal pencairan dana PIP untuk masing-masing penerima

di wilayahnya secara proporsional terhadap jumlah penerima pada

tiap jenjang.

4.

Mengkoordinasikan dengan dinas pendidikan kabupaten/kota dan

sekolah/lembaga untuk pelaksanaan pengambilan dana.

5.

Membuat laporan berkala tentang penyaluran dana PIP kepada

direktorat teknis berdasarkan bukti penyaluran setiap peserta didik

penerima sesuai dengan ketentuan.


(21)

6.

Tugas lembaga penyalur terkait dengan dana PIP secara rinci

mengacu pada Perjanjian Kerjasama sebagai lembaga penyalur dana

PIP.

7.

Mempertanggungjawabkan penyaluran dana ke rekening peserta

didik dan segera menyetor sisa dana yang tidak tersalurkan ke Kas

Umum Negara sesuai ketentuan yang berlaku.

F.

Pemangku Kepentingan

Peran dan fungsi pemangku kepentingan dapat mengusulkan peserta

didik calon penerima PIP, menyebarluaskan informasi, dan ikut

memantau proses pelaksanaan PIP.


(22)

BAB IV

PEMANTAUAN, EVALUASI, SUPERVISI,

PELAPORAN DAN PENGADUAN

A.

Pemantauan dan Evaluasi

Dalam rangka mewujudkan akuntabilitas dan transparansi pelaksanaan

PIP, perlu dilaksanakan pemantauan dan evaluasi. Pemantauan dan

evaluasi bertujuan untuk mengamati perkembangan pelaksanaan dan

capaian PIP. Hasil pemantauan dan evaluasi merupakan bahan

perumusan perencanaan PIP di masa yang akan datang. Pelaksanaan

Pemantauan dan evaluasi dilakukan secara internal oleh Komite Sekolah

dan eksternal oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/kota, Dinas Pendidikan

Provinsi dan Direktorat Teknis.

1.

Pemantauan Internal

Sekolah/SKB/PKBM/LKP atau satuan pendidikan nonformal lainnya

di bawah pembinaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

bersama Komite sekolah/pengurus lembaga dapat melakukan

pemantauan untuk mendukung pelaksanaan PIP di tingkat

sekolah/lembaga berjalan dengan baik.

2.

Pemantauan Eksternal

Direktorat teknis, dinas pendidikan kabupaten/kota/Pengawas

Sekolah/Penilik PAUD dan DIKMAS, dan dinas pendidikan propinsi,

serta instansi relevan lainnya dapat melaksanakan pemantauan ke

sekolah/peserta didik atau ke SKB/PKBM/LKP atau satuan

pendidikan nonformal lainnya secara sampel untuk mendapatkan

data/informasi

dari

keterlaksanaan/ketercapaian

PIP

di

sekolah/lembaga.

3.

Aspek-aspek Pemantauan

Aspek-aspek yang diperlukan dalam pemantauan dapat berupa:

a.

Ketepatan sasaran penerima PIP di tingkat sekolah/SKB/

PKBM/LKP atau satuan pendidikan nonformal nonformal lainnya

di bawah pembinaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;

b.

Jumlah peserta didik penerima yang sudah mendapatkan dana

PIP;

c.

Jumlah peserta didik penerima yang belum menerima dana PIP;

d.

Peran dan fungsi masing-masing instansi terkait;

e.

Ketepatan jumlah dana PIP yang diterima peserta didik penerima

di masing-masing jenjang pendidikan;

f.

Kesesuaian pemanfaatan dana PIP oleh peserta didik;

g.

Pelayanan lembaga penyalur.

B.

Supervisi

Supervisi akan dilakukan secara

sampling

untuk mengidentifikasi dan

menindaklanjuti masalah/hambatan yang terjadi dalam implementasi

PIP.


(23)

C.

Pelaporan

1.

Lembaga Penyalur

Lembaga Penyalur wajib melaporkan secara berkala, laporan

sewaktu- waktu dan laporan akhir penyaluran dana PIP kepada

direktorat teknis. Laporan berisi antara lain:

a.

Jumlah dana yang masuk ke rekening penyalur;

b.

Jumlah dana yang sudah disalurkan/dipindahbukukan ke

rekening penerima;

c.

Jumlah dana yang sudah diaktivasi/diambil oleh penerima dan

jumlah dana yang belum diaktivasi/diambil oleh penerima.

2.

Direktorat Teknis

Direktorat teknis membuat laporan pelaksanaan program PIP.

D.

Pengaduan

Pengaduan terkait permasalahan PIP dapat disampaikan ke Direktorat

Teknis melalui unit pengaduan khusus Program Indonesia Pintar

Kementerian

Pendidikan

dan

Kebudayaan

di

laman:

http://pengaduanpip.kemdikbud.go.id

dan

nomor

SMS

:

0857-7529-5050, atau melalui: LAPOR! Lapor.go.id SMS ke 1708,

ketik:

KIP (spasi) Nomor KIP (spasi) isi aduan (penerima KIP) KIP (spasi) isi

aduan (bukan penerima KIP)

Unit Pengaduan Masyarakat (UPM) Direktorat Pembinaan SD:

Telepon : (021) 5725638, Fax. (021) 5725644

HP

: 081290771556, 082298973995, 082298973996,

082298973997, dan 082298973998

e-mail : pipsd@kemdikbud.go.id

Pengaduan tertulis disampaikan ke alamat:

Direktur Pembinaan Sekolah Dasar

up. Kasubdit Peserta Didik

Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar

Kompleks Kemdikbud, Gedung E Lantai 17

Jl. Jenderal Sudirman - Senayan

Jakarta Pusat 10270

Unit Pengaduan Masyarakat (UPM) Direktorat Pembinaan SMP:

Telepon : (021) 57900349 Fax: (021) 57900349

HP

: 0812 8527 7680

e-mail : kip.smp@kemdikbud.go.id

Pengaduan tertulis disampaikan ke alamat:

Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Pertama

up. Kasubdit Peserta Didik

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama

Kompleks Kemdikbud, Gedung E Lantai 17

Jl. Jenderal Sudirman - Senayan

Jakarta Pusat 10270


(24)

Unit Pengaduan Masyarakat (UPM) Direktorat Pembinaan SMA:

Telepon : (021) 75912056 Fax: (021) 75912057

HP

: 0812-8538-0515

e-mail : kip.sma@kemdikbud.go.id

Pengaduan tertulis disampaikan ke alamat:

Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Atas

up. Kasubdit Peserta Didik

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas

Kompleks Ditjen Pendidikan Menengah, Gedung A Lantai 3

Jl. R.S. Fatmawati, Cipete

Jakarta Selatan 12410

Unit Pengaduan Masyarakat (UPM) Direktorat Pembinaan SMK:

Telepon : (021) 5725469 Fax: (021) 5725469

e-mail : kip.smk@kemdikbud.go.id

Pengaduan tertulis disampaikan ke alamat:

Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan

up. Kasubdit Peserta Didik

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan

Kompleks Kemdikbud, Gedung E Lantai 12

Jl. Jenderal Sudirman - Senayan

Jakarta Pusat 10270

Unit Pengaduan Masyarakat (UPM) Direktorat Pembinaan Pendidikan

Keaksaraan dan Kesetaraan:

Telepon : (021) 5725215 Fax: (021) 5725039

e-mail : kip.dikmas@kemdikbud.go.id

Pengaduan tertulis disampaikan ke alamat:

Direktur Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan

up. Kasubdit Program dan Evaluasi

Direktorat Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan

Kompleks Kemdikbud, Gedung E Lantai 8

Jl. Jenderal Sudirman - Senayan

Jakarta Pusat 10270

Unit Pengaduan Masyarakat (UPM) Direktorat Pembinaan Kursus dan

Pelatihan:

Telepon : (021) 5725215 Fax: (021) 5725039

e-mail : kip.kursus@kemdikbud.go.id

Pengaduan tertulis disampaikan ke alamat:

Direktur Pembinaan Pembinaan Kursus dan Pelatihan

up. Kasubdit Program dan Evaluasi

Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan

Kompleks Kemdikbud, Gedung E Lantai 6

Jl. Jenderal Sudirman - Senayan


(25)

BAB V

PENGAWASAN DAN SANKSI

A. Pengawasan dan Pengendalian

Pengawasan terhadap pelaksanan PIP dilakukan oleh:

1.

Pengawasan internal dapat dilakukan oleh sekolah/lembaga, Komite

Sekolah dan Pengawas Sekolah.

2.

Pengawasan eksternal dilakukan oleh instansi pengawas antara lain: (a)

Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), (b) Inspektorat Jenderal (Itjen)

Kementerian Pendidikan dan Kebudayan, (c) Badan Pengawasan

Keuangan dan Pembangunan (BPKP), dan atau (d) Badan Pengawasan

Daerah (Bawasda) Provinsi.

B. Sanksi

Penyalahgunaan wewenang, manipulasi data, pemotongan dana dan

tindakan lain yang dapat merugikan negara dan/atau sekolah/lembaga

dan/atau peserta didik dalam kaitannya dengan program PIP akan

dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan perundang-undangan.


(26)

BAB VI

PENUTUP

Pelaksanaan PIP secara nasional memiliki jumlah sasaran yang sangat

banyak dan anggaran yang besar. Hal ini tentu akan menarik perhatian dari

berbagai instansi dan masyarakat luas dari berbagai kalangan. Untuk itu

diharapkan pelaksanan PIP dapat berjalan transparan dan akuntabel.

Terwujudnya pelaksanaan PIP yang transparan dan akuntabel mencerminkan

keberhasilan pemerintah dan berbagai pihak yang terlibat dalam upayanya

meningkatkan kualitas generasi bangsa dengan memberikan kesempatan

kepada masyarakat terutama peserta didik dari keluarga yang kurang mampu

untuk mengikuti pendidikan dan terhindar dari putus sekolah serta

anak-anak usia sekolah yang belum bersekolah untuk dapat bersekolah kembali.

Dengan berpedoman kepada petunjuk teknis ini diharapkan seluruh jajaran

terkait dapat berpartisipasi dalam mendukung keterlaksanaan PIP sesuai

dengan peran dan fungsinya masing-masing berdasarkan mekanisme yang

telah ditetapkan sehingga terwujud pelaksanaan PIP yang transparan dan

akuntabel.

DIREKTUR JENDERAL

DIREKTUR JENDERAL

PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH,

PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN

PENDIDIKAN MASYARAKAT,

TTD.

TTD.

HAMID MUHAMMAD

HARRIS ISKANDAR

NIP 195905121983111001

NIP 196204291986011001

Salinan sesuai dengan aslinya

Kasubag Hukum Ditjen Dikdasmen,

Mohamad Hartono


(27)

I. Contoh Format Surat Keterangan Kepala Sekolah/Pimpinan SKB/PKBM/LKP atau

satuan pendidikan nonformal lainnya

(KOP SURAT SEKOLAH)

SURAT KETERANGAN KEPALA SEKOLAH

Nomor

: …………..

1)

Yang bertandatangan di bawah ini:

Nama

:

………

NIP

:

………

Jabatan

: Kepala

………

... 2)

dengan ini menerangkan bahwa nama-nama tersebut di bawah ini, adalah benar siswa

………

... 3) dan yang bersangkutan sebagai penerima dana PIP tahun

2016:

No

Nama Siswa Tertera di SK

Kelas

Nomor Rekening/Akun Virtual

1

2

3

4

5

6

7

dst

Demikian surat keterangan ini dibuat untuk digunakan sebagai salah satu persyaratan

untuk mencairkan dana PIP di bank penyalur.

……….,………..,…….

2016

tanda tangan/stempel

……….………..…….

3)

NIP. ... 4)

Keterangan pengisian:

1) : Diisi dengan nomor surat sekolah/SKB/PKBM/LKP atau satuan pendidikan

nonformal lainnya)

2) : Diisi dengan nama sekolah/SKB/PKBM/LKP atau satuan pendidikan nonformal

lainnya)

3) : Diisi dengan

nama kepala sekolah

/

SKB/PKBM/LKP atau satuan pendidikan

nonformal lainnya

)

4) : Diisi dengan Nomor Induk Pegawai (NIP)

kepala sekolah

/

SKB/PKBM/LKP atau

satuan pendidikan nonformal lainnya, bila ada.


(28)

II. Contoh Surat Pertanggungjawaban Mutlak (SPTJM) satuan pendidikan formal

KOP SEKOLAH

SURAT PERTANGGUNGJAWABAN MUTLAK (SPTJM)

PENCAIRAN DANA SECARA KOLEKTIF PIP TAHUN 2016

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya:

Nama

: ……….

...

1)

Jabatan

:

……….

...

2)

Nama Sekolah

: ………

...

3)

Alamat

: ……….

...

Kab/Kota

: ……….

...

Provinsi

: ……….

...

dengan ini menyatakan:

1.

Bertanggung jawab sepenuhnya untuk mencairkan dana PIP secara kolektif

sejumlah……….

siswa dengan dana sebesar

Rp……… di s

ekolah saya sesuai

surat kuasa Pengambilan dana PIP.

2.

Bertanggung jawab menyalurkan dana kepada siswa penerima dana PIP sesuai

surat kuasa Pengambilan dana PIP dalam waktu paling lambat 5 hari kerja setelah

pencairan kolektif dilakukan.

3.

Apabila di kemudian hari terjadi tuntutan hukum baik pidana maupun

perdata terkait dengan pencairan dana PIP secara kolektif ini, maka saya siap

untuk bertanggung jawab.

Demikian surat pernyataan pertanggungjawaban mutlak ini saya buat dengan

kesadaran dan penuh tanggung jawab.

..., ...

……...2016

Meterai

/Tanda tangan & stempel

……….………..…….

4)

NIP. ...

5)

Mengetahui,

Ketua Komite

Pengawas Sekolah

Tanda tangan

Tanda tangan

……….

………

.

Keterangan Pengisian:

1) : Diisi dengan nama kepala/bendahara sekolah/SKB/PKBM/LKP atau satuan

pendidikan nonformal lainnya yang diberi kuasa untuk mencairkan dana PIP

secara kolektif;

2) : Diisi dengan jabatan Kepala Sekolah/Bendahara;

3) : Diisi dengan nama sekolah/SKB/PKBM/LKP atau satuan pendidikan nonformal

lainnya;

4) : Diisi dengan nama kepala bendahara sekolah SKB/PKBM/LKP atau satuan

pendidikan nonformal lainnya

)


(29)

III. Contoh Surat Pertanggungjawaban Mutlak (SPTJM) satuan pendidikan non-formal

KOP SKB/PKBM/LKP

atau satuan pendidikan nonformal lainnya

SURAT PERTANGGUNGJAWABAN MUTLAK (SPTJM)

PENCAIRAN DANA SECARA KOLEKTIF PIP TAHUN 2016

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya:

Nama

:

………

1)

Jabatan

:

………

2)

Nama Lembaga

:

………

3)

Alamat

:

………

Kab/Kota

:

………

Provinsi

:

………

dengan ini menyatakan:

1.

Bertanggung jawab sepenuhnya untuk mencairkan dana PIP secara kolektif dari

peserta didik di lembaga saya sesuai surat kuasa pencairan (terlampir).

2.

Bertanggung jawab menyalurkan dana kepada siswa penerima dana PIP sesuai

surat kuasa pencairan dalam waktu paling lambat 5 hari kerja setelah pencairan

kolektif dilakukan.

3.

Apabila di kemudian hari terjadi tuntutan hukum baik pidana maupun

perdata terkait dengan pencairan dana PIP secara kolektif ini, maka saya siap

untuk bertanggung jawab.

Demikian pernyataan kesanggupan dan tanggung jawab mutlak ini dibuat dengan

kesadaran dan penuh tanggung jawab.

..., ...……...2016

Kepala SKB/PKBM/LKP atau satuan pendidikan

nonformal lainnya/Bendahara

...

Meterai

/Tanda tangan & stempel

……….………..…….

4)

NIP. ... 5)

Mengetahui:

Penilik Paud dan Dikmas,

...

Tanda tangan

……….………..…….

6)


(30)

Keterangan pengisian:

1)

: Diisi dengan nama kepala/bendahara SKB/PKBM/LKP atau satuan pendidikan

nonformal lainnya yang diberi kuasa untuk mencairkan dana PIP secara kolektif;

2)

: Diisi dengan jabatan Kepala/Bendahara;

3)

: Diisi dengan nama SKB/PKBM/LKP atau satuan pendidikan nonformal lainnya

yang diberi kuasa untuk mencairkan dana PIP secara kolektif;

4)

: Diisi dengan nama kepala bendahara sekolah SKB/PKBM/LKP atau satuan

pendidikan nonformal lainnya

)

5)

: Diisi dengan nomor induk pegawai (NIP) bila ada.

6)

: Diisi dengan nama Penilik Paud dan Dikmas

7)

: Diisi dengan Nomor Induk Pegawai (NIP), bila ada.


(1)

031 - Fofi 540 282 81 83 986

032 - Arimop 184 110 31 31 356

040 - Kouh 208 112 35 29 384

041 - Bomakia 336 161 47 52 596

042 - Firiwage 194 95 12 21 322

043 - Manggelum 101 90 26 21 238

044 - Yaniruma 134 62 12 26 234

045 - Kawagit 129 79 23 29 260

046 - Kombay 309 103 22 21 455

050 - Waropko 167 79 33 41 320

051 - Ambatkwi 38 18 4 - 60

052 - Ninati 83 35 11 20 149

14 - Mappi 9,998 5,502 1,366 1,744 18,610 010 - Nambioman Bapai 1,223 683 155 251 2,312 011 - Minyamur 420 263 33 89 805

020 - Edera 575 422 106 120 1,223 021 - Venaha 146 84 10 15 255

022 - Syahcame 154 108 23 27 312

023 - Bamgi 204 139 39 37 419

024 - Yakomi 138 101 33 39 311

030 - Obaa 2,906 1,587 516 585 5,594 031 - Passue 25 14 6 4 49

040 - Haju 1,383 722 167 230 2,502 050 - Assue 1,663 775 183 199 2,820 060 - Citakmitak 674 362 59 98 1,193 061 - Kaibar 31 19 2 1 53

062 - Passue Bawah 355 184 32 37 608

063 - Ti-zain 101 39 2 12 154

15 - Asmat 6,306 3,270 737 997 11,310 010 - Pantai Kasuari 669 349 71 90 1,179 011 - Kopay 139 103 23 21 286

012 - Der Koumur 127 83 21 21 252

013 - Safan 124 79 13 14 230

020 - Fayit 172 91 13 15 291

030 - Atsy 501 295 93 140 1,029 031 - Sirets 585 261 44 54 944

032 - Ayip 538 272 71 76 957

033 - Bectbamu 262 94 18 21 395

040 - Suator 298 145 30 40 513

041 - Kolf Braza 62 36 16 12 126

050 - Akat 188 75 25 21 309

051 - Jetsy 115 51 18 16 200

060 - Agats 916 465 135 197 1,713 070 - Sawa Erma 632 235 22 42 931

071 - Suru-suru 390 342 63 117 912

073 - Joerat 227 83 10 19 339

074 - Pulau Tiga 361 211 51 81 704

16 - Yahukimo 3,508 2,571 812 875 7,766 010 - Kurima 243 157 42 40 482

011 - Musaik 118 60 10 8 196

013 - Dekai 329 254 76 67 726

014 - Obio 144 112 30 38 324

015 - Pasema - - 1 1 2

016 - Amuma 16 9 4 1 30

017 - Suru-suru 27 21 9 8 65

018 - Wusama 13 - - - 13

019 - Silimo 39 55 16 17 127

020 - Ninia 16 28 15 8 67


(2)

022 - Lolat 110 98 44 28 280

023 - Langda 122 105 15 25 267

024 - Bomela 86 58 18 14 176

025 - Suntamon 11 4 5 4 24

026 - Sobaham 57 23 8 10 98

027 - Korupun 31 26 5 5 67

028 - Sela 327 333 134 168 962

029 - Kwelamdua 26 14 7 3 50

030 - Anggruk 99 102 46 38 285

031 - Panggema 205 164 48 61 478

032 - Walma 131 72 31 17 251

033 - Kosarek 4 6 3 1 14

034 - Ubahak 65 30 7 5 107

035 - Nalca 11 2 - - 13

036 - Puldama 9 5 - 1 15

037 - Nipsan 21 18 4 21 64

041 - Samenage 12 10 - 4 26

042 - Tangma 47 70 23 23 163

043 - Soba 74 47 19 13 153

045 - Yogosem 58 46 10 16 130

046 - Kayo 36 32 7 9 84

047 - Sumo 43 10 4 7 64

048 - Hogio 27 8 3 5 43

049 - Ukha 24 19 3 4 50

051 - Werima 3 3 - - 6

052 - Soloikma 2 - - - 2

053 - Seradala 84 15 6 4 109

054 - Kabianggama 3 - - - 3

055 - Kwikma 45 32 3 13 93

056 - Hilipuk 5 5 2 2 14

057 - Yahuliambut 70 49 8 23 150

058 - Hereapini 108 76 33 42 259

059 - Ubalihi 25 5 - 2 32

061 - Talambo 4 3 2 1 10

062 - Pronggoli 338 209 76 86 709

063 - Endomen 40 18 6 4 68

065 - Kona 28 12 1 2 43

066 - Duram 145 113 15 16 289

067 - Dirwemna 26 33 13 10 82

17 - Pegunungan Bintang 5,611 3,371 987 1,070 11,039 010 - Iwur 225 98 21 30 374

011 - Kawor 117 61 16 18 212

012 - Tarup 81 45 9 15 150

013 - Awinbon 79 24 3 5 111

020 - Oksibil 122 79 16 18 235

021 - Pepera 76 26 20 27 149

022 - Alemsom 190 191 35 32 448

023 - Serambakon 385 117 17 16 535

024 - Kolomdol 132 75 16 22 245

025 - Oksop 45 25 12 10 92

026 - Ok Bape 89 23 6 11 129

030 - Borme 281 223 63 74 641

031 - Bime 417 299 52 80 848

032 - Epumek 575 244 65 61 945

033 - Weime 182 199 112 108 601

034 - Pamek 474 296 67 92 929

035 - Nongme 157 176 72 71 476

036 - Batani 78 54 4 10 146


(3)

042 - Okbab 365 380 143 161 1,049

043 - Teiraplu 97 76 21 13 207

050 - Kiwirok 329 186 76 62 653

051 - Kiwirok Timur 112 25 5 5 147

052 - Oksebang 53 13 3 - 69

053 - Okhika 151 65 18 21 255

054 - Oklip 235 52 8 3 298

060 - Batom 116 66 24 23 229

061 - Murkim 68 33 6 8 115

062 - Mofinop 95 48 13 19 175

063 - Okbemta 191 135 58 52 436

18 - Tolikara 2,250 1,634 363 407 4,654 010 - Kanggime 104 82 31 26 243

011 - Woniki 196 104 16 19 335

012 - Nabunage 181 127 27 34 369

013 - Gilubandu 183 114 14 15 326

014 - Wakuo 44 41 5 9 99

015 - Aweku 5 8 - 5 18

016 - Bogonuk 9 7 1 3 20

020 - Karubaga 121 66 26 27 240

021 - Goyage 21 10 - 1 32

022 - Wunin 26 31 6 2 65

024 - Nelawi 90 56 16 16 178

025 - Kuari 62 23 5 9 99

026 - Lianogoma 13 16 2 1 32

027 - Biuk 17 9 - 3 29

030 - Bokondini 66 62 16 13 157

031 - Bokoneri 75 46 12 7 140

032 - Bewani 66 79 16 26 187

040 - Kembu 14 9 2 2 27

041 - Wina 53 84 27 26 190

042 - Umagi 88 52 7 10 157

043 - Panaga 30 9 1 3 43

044 - Poganeri 59 45 3 8 115

045 - Kamboneri 8 21 5 3 37

046 - Air Garam 106 88 38 38 270

047 - Dow 27 11 1 4 43

048 - Wari / Taiyeve 15 7 1 - 23

051 - Nunggawi 119 62 10 17 208

060 - Kubu 5 4 - 1 10

061 - Anawi 24 15 5 3 47

062 - Wugi 22 9 - 3 34

070 - Geya 37 16 8 6 67

071 - Wenam 22 18 1 2 43

080 - Numba 50 61 9 9 129

100 - Gundagi 53 65 17 18 153

110 - Timori 21 8 1 3 33

121 - Yuneri 7 8 1 1 17

125 - Tagime 32 24 2 4 62

541 - Telenggeme 164 128 30 30 352

542 - Gika 15 9 1 - 25

19 - Sarmi 735 350 120 128 1,333 021 - Pantai Timur Bagian Barat 103 50 20 17 190

022 - Pantai Timur 25 20 5 3 53

031 - Bonggo 116 49 20 16 201

032 - Bonggo Timur 46 20 9 3 78

040 - Tor Atas 44 17 5 5 71

050 - Sarmi 205 102 26 45 378


(4)

052 - Sarmi Selatan 51 22 8 12 93

060 - Pantai Barat 57 24 10 16 107

061 - Apawer Hulu 23 11 6 3 43

20 - Keerom 1,433 797 273 392 2,895 010 - Web 67 46 17 7 137

011 - Towe 40 31 4 10 85

020 - Senggi 144 95 20 46 305

030 - Waris 407 209 76 95 787

040 - Arso 153 83 56 26 318

041 - Arso Timur 172 102 23 34 331

050 - Skanto 447 231 77 174 929

998 - Mannem 3 - - - 3

26 - Waropen 576 328 118 126 1,148 010 - Waropen Bawah 135 64 27 44 270

011 - Inggerus 22 23 7 9 61

012 - Ureifaisei 288 170 54 46 558

013 - Oadate 8 3 4 2 17

014 - Wapoga 52 25 5 8 90

020 - Masirei 15 13 - 4 32

021 - Risei Sayati 11 7 3 2 23

022 - Demba 39 19 16 10 84

040 - Kirihi 6 4 2 1 13

27 - Supiori 1,848 926 366 406 3,546 010 - Supiori Selatan 251 154 73 65 543

011 - Kepulauan Aruri 641 297 96 106 1,140 020 - Supiori Utara 247 114 53 54 468

021 - Supiori Barat 151 64 12 20 247

030 - Supiori Timur 558 297 132 161 1,148 28 - Mamberamo Raya 1,547 837 234 252 2,870 030 - Waropen Atas 450 272 64 90 876

031 - Benuki 102 74 26 20 222

032 - Sawai 224 112 49 45 430

040 - Mamberamo Ilir 139 61 25 26 251

050 - Mamberamo Tengah 232 107 18 25 382

060 - Mamberamo Tengah Timur 80 46 6 11 143

070 - Rofaer 157 56 13 13 239

080 - Mamberamo Ulu 163 109 33 22 327

29 - Nduga 10,068 6,896 1,398 1,534 19,896 010 - Wosak 498 368 71 80 1,017 012 - Pija 625 562 156 143 1,486 020 - Kenyam 669 479 84 87 1,319 021 - Mbuwa Tengah 277 118 9 33 437

023 - Ebetpem 430 179 20 30 659

031 - Kilmid 391 252 44 48 735

034 - Meborok 726 638 155 179 1,698 040 - Mapenduma 281 241 74 71 667

041 - Kroptak 180 111 18 32 341

042 - Paro 363 289 44 54 750

050 - Mugi 1,291 538 101 98 2,028 060 - Yigi 817 544 164 111 1,636 061 - Dal 943 607 91 132 1,773 063 - Inikgal 612 783 165 202 1,762 070 - Mbuwa 784 331 42 44 1,201 071 - Iniye 399 365 81 94 939

080 - Gearek 226 181 43 42 492

082 - Wusi 556 310 36 54 956

30 - Lanny Jaya 2,968 1,916 393 592 5,869 010 - Makki 337 237 57 73 704


(5)

013 - Gelok Beam 270 172 43 49 534

020 - Pirime 95 73 3 39 210

021 - Buguk Gona 50 12 - 2 64

022 - Milimbo 199 115 11 19 344

023 - Gollo 74 55 10 17 156

024 - Wiringgabut 115 138 29 50 332

030 - Tiom 155 119 32 54 360

031 - Nogi 21 15 1 5 42

032 - Mokoni 130 85 15 30 260

033 - Niname 138 90 25 26 279

034 - Yiginua 4 6 - - 10

040 - Balingga 23 20 4 6 53

042 - Bruwa 58 45 8 22 133

050 - Kuyawage 13 13 2 5 33

051 - Wano Barat 35 51 18 10 114

060 - Malagaineri 10 6 3 - 19

070 - Tiomneri 88 103 33 31 255

071 - Wereka 96 64 6 31 197

080 - Dimba 37 23 3 4 67

081 - Kelulome 13 9 3 1 26

090 - Gamelia 145 85 10 20 260

100 - Poga 234 56 13 11 314

120 - Ayumnati 185 101 15 37 338

130 - Yugungwi 32 28 6 5 71

140 - Tiom Ollo 78 47 18 14 157

150 - Goa Balim 6 3 - 1 10

160 - Nikogwe 56 31 8 8 103

31 - Mamberamo Tengah 222 172 31 41 466

010 - Kobakma 30 19 2 3 54

020 - Ilugwa 45 36 8 13 102

030 - Kelila 99 87 13 17 216

040 - Eragayam 48 30 8 8 94

32 - Yalimo 5,274 4,493 994 1,243 12,004 010 - Welarek 53 106 34 23 216

020 - Apalapsili 908 701 119 138 1,866 030 - Abenaho 3,391 2,820 589 747 7,547 040 - Elelim 709 647 187 271 1,814 050 - Benawa 213 219 65 64 561

33 - Puncak 165 99 18 57 339

020 - Gome 16 20 6 1 43

070 - Beoga 39 17 2 7 65

080 - Doufo 110 62 10 49 231

34 - Dogiyai 1,264 865 190 205 2,524 020 - Piyaiye 11 12 3 4 30

040 - Mapia Tengah - 1 - 2 3

050 - Mapia 204 108 23 34 369

060 - Dogiyai 158 152 42 42 394

070 - Kamu Selatan 22 38 13 7 80

080 - Kamu 421 76 20 14 531

090 - Kamu Timur 22 11 2 3 38

100 - Kamu Utara 426 467 87 99 1,079 35 - Intan Jaya 112 66 34 35 247

010 - Homeyo 10 2 1 1 14

020 - Sugapa 85 55 32 27 199

050 - Biandoga 11 3 - 2 16

060 - Wandai 6 6 1 5 18

36 - Deiyai 966 598 134 144 1,842 020 - Tigi Barat 9 5 - - 14 030 - Tigi 905 574 133 137 1,749


(6)

040 - Tigi Timur 52 19 1 7 79 71 - Kota Jayapura 11,289 5,891 1,776 2,020 20,976 010 - Muara Tami 669 269 70 107 1,115 020 - Abepura 1,883 979 279 310 3,451 021 - Heram 860 519 197 207 1,783 030 - Jayapura Selatan 3,959 2,159 648 736 7,502 040 - Jayapura Utara 3,918 1,965 582 660 7,125