PERBEDAAN HASIL BELAJAR ILMU STATIKA DAN TEGANGAN ANTARA SISWA YANG DIAJAR DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PROBLEM-BASED LEARNING) DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN EKSPOSITORI PADA SISWA KELAS X KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK.

(1)

PERBEDAAN HASIL BELAJAR ILMU STATIKA DAN TEGANGAN ANTARA SISWA YANG DIAJAR DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN

BERBASIS MASALAH (PROBLEM-BASED LEARNING) DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN EKSPOSITORI PADA SISWA KELAS X

KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN SMK NEGERI 1 MERDEKA BERASTAGI

TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014

SKRIPSI

Dinyatakan Telah Memenuhi Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

OLEH :

BAGINDA GURNING NIM. 508121018

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2013


(2)

ii

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yesus Kristus, berkat kasih dan karunia-Nya yang diberikan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyusun Skripsi Penelitian ini.

Penyusunan Skripsi Penelitian ini merupakan satu diantara beberapa syarat akademi untuk memenuhi kredit semester di Fakultas Teknik Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Universitas Negeri Medan. Skripsi Penelitian ini disusun berdasarkan observasi lapangan serta peninjauan langsung terhadap objek penelitian. Selama penyusunan Skripsi Penelitian ini, penulis banyak mendapat bimbingan, arahan, kritik, saran, serta bantuan baik dalam bentuk moril maupun materil dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih yang sebesar – besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si, selaku Rektor Universitas Negri Medan.

2. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid K, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

3. Bapak Prof. Dr. Sumarno, M.Pd, selaku Pembantu Dekan I Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

4. Bapak Drs. Hidir Efendi, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Universitas Negeri Medan.

5. Bapak Drs. Pudin Saragih, M.Pd, selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Teknik Mesin Universitas Negeri Medan.

6. Bapak Drs. Selamat Riadi, MT, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Teknik Mesin Universitas Negeri Medan.

7. Bapak Drs. Suherman, M.Pd sebagai Dosen Pembimbing yang telah banyak memberikan saran dan kritik dalam penyempurnaan Skripsi Penelitian ini. 8. Bapak Sedek Ginting, selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Merdeka

Berastagi yang telah memberikan ijin untuk melaksanakan penelitian di SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi.

9. Teristimewa kepada kedua Orangtua saya beserta seluruh keluarga yang menjadi sumber inspirasi dan motivasi dalam penyelesaian Skripsi Penelitian ini.


(3)

iii

10.Terimakasih kepada teman-teman Jurusan Pendidikan Teknik Mesin yang telah banyak memberikan masukan, motivasi dan inspirasi buat penulis sehingga dapat menyelesaikan Skripsi Penelitian ini dengan baik.

11.Terimakasih kepada bang James yang telah banyak membantu penulis dalam penyelesaian Skripsi Penelitian ini.

12.Terimakasih kepada teman-teman kost rela yang telah banyak membantu penulis dalam penyelesaian Skripsi Penelitian ini.

Penulis menyadari bahwa Skripsi Penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan Skripsi Penelitian ini di masa yang akan datang.

Akhir kata penulis mengucapkan semoga Skripsi Penelitian ini bermafaat, khususnya bagi penulis dan pembaca Skripsi Penelitian ini pada umumnya.

Medan, Agustus 2013 Penulis,

Baginda Gurning NIM. 508121018


(4)

i

Gurning, Baginda (2013) Perbedaan Hasil Belajar Ilmu Statika Dan Tegangan Antara Siswa Yang Diajar Dengan Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem-Based Learning) Dengan Strategi Pembelajaran Ekspositori Pada Siswa Kelas X Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi Tahun Pembelajaran 2013/2014.Skripsi, Medan: Jurusan Pendidikan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Medan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah hasil belajar Ilmu Statika dan Tegangan siswa yang diajar dengan menggunakan Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem-Based Learning) lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar Ilmu Statika dan Tegangan siswa yang diajar dengan menggunakan Strategi Pembelajaran Ekspositori.

Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X kompetensi keahlian Teknik Kendaraan Ringan (TKR) SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi yang berjumlah 3 kelas dan setiap kelas terdiri dari 36 orang siswa. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik Random Sampling. Dengan teknik tersebut maka diambil 2 kelas sebagai sampel penelitian yaitu Kelas X TKR1 dengan jumlah siswa 36 orang dan Kelas X TKR 3 dengan jumlah siswa 36 orang, maka jumlah seluruh sampel penelitian adalah 72 orang. Data penelitian dikumpul dengan menggunakan tes hasil belajar Ilmu Statika dan Tegangan, dianalisis dengan uji kesamaan dua rata-rata dengan uji t satu pihak pada taraf signifikansi 5%.

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil belajar Ilmu Statika dan Tegangan kelompok siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran Problem Based Learning memiliki rata-rata skor sebesar 17,14 dengan kecenderungan belajar tinggi dan hasil belajar Ilmu Statika dan Tegangan kelompok siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran Ekspositori memiliki rata-rata skor sebesar 14,89 dengan kecenderungan belajar cukup. Hasil uji persyaratan analisis menunjukkan bahwa sebaran data hasil belajar Ilmu Statika dan Tegangan siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran Problem Based Learning berasal dari populasi yang berdistribusi Normal dimana LHitung 0,1144< Ltabel 0,1477 dan data

hasil belajar Ilmu Statika dan Tegangan siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran Ekspositori berasal dari populasi yang berdistribusi normal dimana LHitung 0,1331< Ltabel 0,1477 dan kedua varians data adalah Homogen karena

FHitung 1,01 < FTabel(35,35) 1,76.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hasil belajar Ilmu Statika dan Tegangan kelompok siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran Problem Based Learning lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran Ekspositori yang teruji secara statistik dengan nilai tHitung 3,68 > tTabel(0.5-α) 1,69.


(5)

iv DAFTAR ISI

Abstrak ... i

Kata Pengantar ... ii

Daftar Isi ... iv

Daftar Tabel ... vi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 6

C. Pembatasan Masalah ... 7

D. Perumusan masalah ... 7

E. Tujuan Penelitian ... 8

F. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS ... 10

A. Kajian Teori ... 10

1. Hakikat Hasil Belajar Ilmu Statika dan Tegangan ... 10

2. Hakikat Strategi Pembelajaran Problem Based Learning ... 15

3. Hakikat Strategi Pembelajaran Ekspositori ... 21

B. Kerangka Berpikir ... 30


(6)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 34

A. Lokasi Dan Waktu Penelitian ... 34

B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 34

C. Variabel Penelitian ... 35

D. Defenisi Operasional ... 35

E. Rancangan Penelitian ... 36

F. Skenario dan Kerangka Perlakuan ... 36

G. Instrumen Penelitian ... 40

H. Uji Coba Instrumen Penelitian ... 41

I. Teknik Analisis Data ... 45

J. Pengujian Hipotesis ... 49

BAB IV HASIL PENELITIAN ... 51

A. Deskripsi Data Penelitian ... 51

B. Uji Persyaratan Analisis ... 55

C. Pengujian Hipotesis Penelitian ... 59

D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 62

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ... 65

A. Kesimpulan ... 65

B. Implikasi ... 65

C. Saran ... 66


(7)

vi

DAFTAR TABEL

Tabel Hal Tabel 2.1. Kurikullum Ilmu Statika dan Tegangan ... 14 Tabel 2.2. Perbedaan Strategi Pembelajaran Problem Based

Learning dengan Strategi Pembelajaran Ekspositori ... 27 Tabel 3.1. Rancangan Penelitian ... 36 Tabel 3.2. Kerangka Perlakuan ... 37 Tabel 3.3. Kisi-kisi Test Penguasaan Kompetensi Ilmu Statika dan

Tegangan ... 41 Tabel 3.4. Identifikasi Kecenderungan Hasil Belajar ... 47 Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Ilmu Statika dan

Tegangan Siswa Yang Diajar Dengan Menggunakan

Strategi Pembelajaran Problem Based Learning ... 51 Tabel 4.2. Tingkat Kecenderungan Hasil Belajar Ilmu Statika dan

Tegangan Siswa Yang Diajar Dengan Strategi Pembelajaran Problem Based Learning ... 53 Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Ilmu Statika dan

Tegangan Siswa Yang Diajar Dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Ekspositori ... 54

Tabel 4.4. Tingkat Kecenderungan Hasil Belajar Ilmu Statika dan

Tegangan Siswa Yang Diajar Dengan Strategi Pembelajaran Ekspositori ... 55 Tabel 4.5. Uji Normalitas Data Hasil Belajar Siswa yang Diajar


(8)

dengan Strategi Pembelajaran Problem Based Learning ... 56 Tabel 4.6. Uji Normalitas Data Hasil Belajar Siswa yang Diajar

dengan Strategi Pembelajaran Ekspositori ... 57 Tabel 4.7. Tabel Uji Homogenitas Data Hasil Belajar Ilmu Statika

dan Tegangan ... 59 Tabel 4.8. Tabel Ringkasan Uji Hipotesis Beda Dua Mean Dengan

Uji t Pihak Kanan Data Post Test Hasil Belajar Ilmu Statika dan Tegangan ... 61


(9)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Belajar merupakan hal yang sangat mendasar yang tidak bisa lepas dari kehidupan semua orang. Seiring dengan perkembangan masyarakat dan kebutuhan yang meningkat, pemerintah berupaya untuk meningkatkan pendidikan. Banyak hal yang sudah dilakukan oleh pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan diantaranya dengan memperbaiki kurikulum yang ada dengan kurikulum yang baru yaitu Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) dan kurikulum (KTSP).

Dewasa ini pendidikan dianggap sebagai wahana untuk membekali peserta didik dengan berbagai kemampuan dan melatih peserta didik untuk menguasai kompetensi yang dibutuhkan dalam menjalani kehidupan di masa yang akan datang. Salah satu lembaga pendidikan formal yang diharapkan mampu melaksanakan tujuan pendidikan nasional adalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), yang menghasilkan siswa yang terampil, cakap, serta siap bekerja dalam dunia usaha.

SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi merupakan salah satu SMK yang mempunyai tujuan menghasilkan siswa-siswa yang terampil, tangguh dan mampu bersaing dalam bidang yang digelutinya. Salah satu kompetensi keahlian yang ada di SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi adalah kompetensi


(10)

keahlian Teknik Kendaraan Ringan yang mempersiapkan lulusan yang berkompetensi dalam perkembangan teknologi, khususnya di bidang kendaraan ringan.

Dari hasil wawancara yang telah dilakukan di SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi, didapatkan bahwa nilai kompetensi Ilmu Statika dan Tegangan belum sesuai dengan kriteria nilai ideal ketuntasan belajar rata-rata yang ditetapkan oleh DEPDIKNAS yaitu dengan nilai  kriteria ideal ketuntasan dengan skala kriteria 0-100% dan kriteria minimal ketuntasan belajar adalah 70% (Depdiknas, 2006:15). Berdasarkan daftar nilai pada guru kompetensi Ilmu Statika dan Tegangan diperoleh data nilai siswa kelas X adalah sebanyak 80,55% siswa memiliki nilai di bawah 70 dan 19,45% siswa memiliki nilai di atas 70. Untuk meningkatkan nilai siswa tersebut telah diadakan ujian perbaikan (remedial) kompetensi Ilmu Statika dan Tegangan yang merupakan mata diklat kompetensi dasar yang tentunya harus dikuasai oleh siswa untuk mendukung pembelajaran berikutnya.Jika dilihat dari kenyataan yang ada di lapangan, bahwa sistem pembelajaran khususnya kompetensi Ilmu Statika dan Tegangan yang diterapkan di SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi, lebih didominasi oleh pembelajaran satu arah yang berpusat pada guru (teacher centered learning).

Rendahnya hasil belajar yang dialami oleh siswa dapat disebabkan oleh banyak faktor. Menurut Muhibbin Syah (2003:132) faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa dapat dibedakan menjadi 2 (dua)


(11)

3

macam, yaitu: (1) Faktor Internal (faktor dari dalam diri siswa), yakni keadaan/kondisi jasmani dan rohani siswa, (2) Faktor Eksternal (faktor dari luar diri siswa), yakni kondisi lngkungan di sekitar diri siswa dan pendekatan belajar (approach to learning), yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan model yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran. Sehingga sebagian besar hasil belajar siswa tidak mencapai nilai batas ketuntasan belajar yang ditetapkan.

Guru sebagai salah satu pemeran utama dalam pembelajaran haruslah profesional dalam bidangnya agar dapat menjalankan tugas dan fungsinya sebagai pendidik sekaligus pengajar yang berkompeten. Untuk itu, guru harus menguasai bahan yang diajarkan, terampil mengajarkannya, dan mampu mengatasi berbagai kendala yang ditemui dalam pembelajaran. Salah satu hal yang dapat dilakukan guru adalah mampu memilih dan menggunakan dengan tepat strategi pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran, materi yang diajarkan, dan karakteristik siswa agar tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai dengan optimal.

Kompetensi Ilmu Statika dan Tegangan merupakan salah satu kompetensi yang diajarkan pada jenjang pendidikan menengah kejuruan khususnya pada kompetensi keahlian teknik Kendaraan Ringan, termasuk di SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi. Dari hasil pengamatan penulis yang ditindaklanjuti dengan guru kompetensi Ilmu Statika dan Tegangan di


(12)

sekolah ini menunjukkan bahwa proses pembelajaran yang dilaksanakan selama ini masih berorientasi pada pola pembelajaran yang lebih banyak didominasi guru. Proses ini hanya menekankan pada pencapaian tuntutan kurikulum dan penyampaian tekstual semata dari pada pengembangan kemampuan belajar siswa. Keterlibatan siswa selama pembelajaran belum optimal sehingga berakibat pada perolehan hasil belajar siswa tidak optimal pula. Disini peran siswa tidak lagi sebagai subyek belajar melainkan sebagai obyek pembelajaran. Tanggung jawab siswa terhadap tugas belajarnya seperti dalam hal kemampuan mengembangkan, menemukan, menyelidiki, dan mengungkap pengetahuan yang dimiliki masih sangat kurang. Dalam pembelajaran kompetensi Ilmu Statika dan Tegangan, hendaknya fakta konsep dan prinsip-prinsip fakta tidak diterima secara prosedural tanpa pemahaman dan penalaran. Pengetahuan tidak dapat dipindahkan begitu saja dari otak seseorang (guru) ke kepala orang lain (siswa). Siswa sendirilah yang harus mengartikan apa yang telah diajarkan dengan menyesuaikan terhadap pengalaman-pengalaman mereka.

Salah satu strategi pembelajaran yang dapat membantu siswa memecahkan masalah-masalah dalam pembelajaran adalah strategi pembelajaran berdasarkan masalah (Problem-based Learning). Strategi ini merupakan pendekatan pembelajaran siswa pada masalah autentik (nyata) sehingga siswa dapat menyusun pengetahuannya sendiri, menumbuhkembangkan keterampilan yang tinggi dan inkuiri,


(13)

5

memandirikan siswa, dan meningkatkan kepercayaan dirinya (Abbas, 2008: 5). Lebih lanjut dinyatakan bahwa dalam strategi ini peran guru adalah mengajukan masalah, mengajukan pertanyaan, memberikan kemudahan suasana berdialog, dan memberikan fasilitas penelitian, serta melakukan penelitian. Kegiatan ini dapat dilakukan guru saat pembelajaran di kelas melalui latihan yang cukup. Selanjutnya Bruner dalam Trianto (2007:67) menjelaskan bahwa berusaha sendiri untuk mencari pemecahan masalah serta pengetahuan yang menyertainya menghasilkan pengetahuan yang benar-benar bermakna. Suatu konsekuensi logis, karena dengan berusaha untuk mencari pemecahan masalah secara mandiri akan memberikan suatu pengalaman konkret, dengan pengalaman tersebut dapat digunakan pula memecahkan masalah-masalah serupa, karena pengalaman itu memberikan makna tersendiri bagi peserta didik.

Berdasarkan uraian tersebut, maka perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui perbedaan hasil belajar Ilmu Statika dan Tegangan siswa yang diajar dengan Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem-Based Learning) dan Strategi Pembelajaran Ekspositori pada siswa kelas X kompetensi keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi Tahun Pembelajaran 2013/2014.


(14)

B. Identifikasi Masalah

Berdaasarkan latar belakang masalah yang diuraikan sebelumnya maka dapat diidentifikasi masalah-masalah penelitian sebagai berikut:

1. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi hasil belajar Ilmu Statika dan Tegangan ?

2. Apakah strategi belajar yang selama ini digunakan sudah efektif ? 3. Usaha-usaha apa saja yang dapat dilakukan untuk meningkatkan

prestasi belajar siswa ?

4. Bagaimanakah strategi pembelajaran yang dilaksanakan di SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi?

5. Apakah ketersediaan fasilitas belajar dapat mempengaruhi hasil belajar Ilmu Statika dan Tegangan?

6. Bagaimanakaha kemampuan penalaran siswa SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi?

7. Apakah strategi pembelajaran Problem-Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar Ilmu Statika dan Tegangan?

8. Apakah ada perbedaan hasil belajar Ilmu Statika dan Tegangan antara siswa yang diajar dengan menggunakan strategi pembelajaran Problem-Based Learning dengan siswa yang diajar dengan menggunakan strategi pembelajaran Ekspositori?


(15)

7

C. Pembatasan Masalah

Mengingat luasnya masalah yang terkait dalam penelitian ini yang tidak mungkin diteliti sekaligus dan agar penelitian ini lebih terarah dan terfokus, masalah yang diteliti dibatasi hanya pada perbedaan hasil belajar Ilmu Statika dan Tegangan antara kelompok siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran Berbasis Masalah (Problem-Based Learning) dan kelompok siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran Ekspositori pada semester ganjil siswa kelas X kompetensi keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi Tahun Pembelajaran 2013/2014.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan pada uraian dalam identifikasi dan pembatasan masalah di atas, maka masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut, yaitu: 1. Bagaimanakah kecenderungan hasil belajar Ilmu Statika dan Tegangan

kelompok siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran Berbasis Masalah (Problem-Based Learning)?

2. Bagaimanakah kecenderungan hasil belajar Ilmu Statika dan Tegangan kelompok siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran Ekspositori? 3. Apakah hasil belajar Ilmu Statika dan Tegangan antara siswa yang diajar

dengan menggunakan strategi pembelajaran Problem-Based Learning lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang diajar dengan menggunakan strategi pembelajaran Ekspositori?


(16)

E. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1. Hasil belajar Ilmu Statika dan Tegangan kelompok siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran Berbasis Masalah (Problem-Based Learning).

2. Hasil belajar Ilmu Statika dan Tegangan kelompok siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran Ekspositori.

3. Perbedaan hasil belajar Ilmu Statika dan Tegangan antara siswa yang diajar dengan menggunakan strategi pembelajaran Problem-Based Learning dengan siswa yang diajar dengan menggunakan strategi pembelajaran Ekspositori.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang besar bagi dunia pendidikan, antara lain secara praktis penelitian ini bermanfaat untuk mengungkap secara empiris ada tidaknya perbedaan hasil belajar Ilmu Statika dan Tegangan antara kelompok siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran Berbasis Masalah (Problem-Based Learning) dan kelompok siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran Ekspositori. Selain itu manfaat bagi pendidik adalah membantu para pendidik khususnya guru SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi dalam memilih strategi pembelajaran yang efektif dan efisien. Bagi siswa, penelitian ini diharapkan


(17)

9

dapat mengembangkan kemampuan siswa sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah pengetahuan khususnya teori-teori yang berkaitan dengan strategi pembelajaran. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat digunakan sebagai teori untuk lanjutan penelitian yang relevan.


(18)

65 DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data pada hasil penelitian dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil belajar Ilmu Statika dan Tegangan kelompok siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran Problem Based Learning memiliki rata-rata skor sebesar 17,14 dan memiliki kecenderungan hasil belajar tinggi.

2. Hasil belajar Ilmu Statika dan Tegangan kelompok siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran Ekspositori memiliki rata-rata skor sebesar 14,89 dan memiliki kecenderungan hasil belajar cukup.

3. Hasil belajar Ilmu Statika dan Tegangan kelompok siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran Problem Based Learning lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran Ekspositori yang teruji secara statistik dengan nilai tHitung

3,68 > tTabel(0.5-α) 1,69.

B. Implikasi

Penggunaan strategi pembelajaran yang tepat akan menciptakan suasana belajar yang lebih baik demi tercapainya hasil belajar yang baik pula. Oleh karena itu, pemilihan strategi pembelajaran menjadi faktor yang sangat penting dalam merencanakan kegiatan pembelajaran. Suasana belajar Ekspositori yang selama


(19)

66

ini diterapkan guru di SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi tidak harus sepenuhnya dilakukan karena hanya akan berdampak terhadap suasana belajar yang membentuk siswa menjadi pasif. Ada baiknya jika penggunaan strategi pembelajaran yang melibatkan siswa aktif lebih optimal walaupun tidak sepenuhnya harus meninggalkan strategi pembelajaran Ekspositori yang sudah diterapkan selama ini. Penerapan strategi pembelajaran Problem Based Learning menjadi salah satu bukti bahwa pembelajaran juga menuntut keaktifan siswa untuk mengembangkan potensi dirinya sendiri sehingga hasil belajar yang didapat akan lebih optimal dan siswa lebih bersemangat dalam belajar.

C. Saran

Berdasarkan temuan-temuan yang diperoleh, ada beberapa saran yang dapat diajukan yaitu:

1. Dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa, strategi pembelajaran Problem Based Learning terbukti sangat efektif, sehingga peneliti menyarankan agar penerapannya dapat diaplikasikan dalam pembelajaran yang efektif di sekolah. 2. Strategi pembelajaran Problem Based Learning sebaiknya digunakan untuk menyelesaikan bahan-bahan pelajaran yang memiliki penjabaran yang banyak, sehingga target-target pembelajaran lebih cepat tercapai dengan tidak mengurangi kualitas pembelajaran itu sendiri.

3. Sebelum menerapkan strategi pembelajaran Problem Based Learning disarankan agar memiliki persiapan yang baik dalam mengembangkan potensi


(20)

siswa dan terlebih dahulu memperkenalkan strategi pembelajaran ini kepada siswa, sehingga pembelajaran dapat berjalan dengan waktu yang lebih efektif. 4. Bagi peneliti lanjutan yang melakukan penelitian lanjutan sejenis agar lebih


(21)

68

DAFTAR PUSTAKA

Abbas, dkk.(2008). Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Melalui Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah Dengan Penilaian Portofolio Di SMPN 10 Kota Gorontalo.

(http://www.warmada.staff.ugm.ac.id/Articlespbl-ict1506051.pdf.) Feb. 20, 2013, pukul 13:10 am.)

Arikunto, S. (2003). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara . (2003). Prosedur Penelitian. Jakarta: PT. Bina Aksara

Duch. (2008). Background of Problem-Based. Learning (http://www.udel.edu/pbl/cte/jan95-bisc.html,Last updated Feb. 20, 2013, Copyright Sheella Mierson, Univ. of Delaware, 1995)

Lieaux, Elizabeth M. (2008). A Comparative Study of Learning in Lecture vs. Problem-Based Format.(http://www.udel.edu/pbl/cte/spr96-nutr.html) Makmun, A.S.(2003). Psikologi Pendidikan. Bandung: Rosida Karya Remaja Mulyono. Abdurrahman. (1999). Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar.

Jakarta. Rineka Cipta.

Nana Sudjana, (1989). http://agus-lesmana.blogspot.com/2012/05/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html (diakses 7 September 2013).

Sanjaya, Wina. 2008. Strategi Pembelajaran; Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.kam

Saptono (2008). Problem-Based Learning (PBL)Berbasis Teknologi Informasi (ICT). (http://www.warmada.staff.ugm.ac.id/Articlespbl-ict150504.pdf) Setyawan, Choiri. (2008). Hakekat Belajar.

(http://choirisetyawan.rakasmuda.com/xmlrpc.php, Feb. 20, 2013, pukul 13:11 am.)

Slameto, (2003). http://joegolan.wordpress.com/2009/04/13/pengertian-belajar/ (Diakses 7 September 2013).

Sudarman. (2008). Problem-Based Learning: Suatu Model Pembelajaran Untuk Mengembangkan dan Meningkatkan Kemampuan Memecahkan Masalah. (http://sudarman.wordpress.com/xmlrpc.php, Feb. 20, 2013, pukul 13:13 am.)


(22)

Sudjana. (2002). Metoda Statistika. Bandung: Tarsito Sudrajat, Akhmad. (2008). Hakikat Belajar.

(http://akhmadsudrajat.wordpress.com/xmlrpc.php, Feb. 20, 2013, pukul 13:11 am.)

Sukardi. (2003). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara Sunggur & Tekkaya (2008). Effects of Problem-Based Learning and Traditional Instruction on Self-Regulated Learning. The Journal of Educational Research. (http://www.udel.edu/pbl/cte/jan95-bisc.html,Last updated Feb. 20, 2010, Univ. of Delaware, 1995)

Suradijono. (2008). Problem-Based Learning (PBL)Berbasis Teknologi Informasi (ICT).(http://www.warmada.staff.ugm.ac.id/Articlespbl-ict150504.pdf.)

Surya, Moh.(2008). Hakikat Belajar.

(http://mohsurya.wordpress.com/xmlrpc.php, Feb. 20, 2013, pukul 13:10 am.)

Suryosubroto (1997). http://library.um.ac.id/free-contents/new-karyailmiah/search.php/Suryosubroto.php ( Diakses 7 September 2013) Syah, M.(2005). Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Team Learning In Medical Education Baylor College of Medicine (2002). A

Comparison Between Three Modes of Instruction.

http://www.udel.edu/pbl/cte/jan95-what.html, Last updated Feb. 20, 2010,Copyright Center for Teaching Effectiveness, Univ. of Delaware, 1995.

White, Harold B. (2008). Dan-Tries Problem-Based Learning: A Case Study. (http://www.udel.edu/pbl/dancase3.html.)

Winataputra (2008). Strategi Belajar Mengajar.

(http://winataputra.wordpress.com/xmlrpc.php, Feb. 20, 2013, pukul 13:11 am.)


(1)

dapat mengembangkan kemampuan siswa sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah pengetahuan khususnya teori-teori yang berkaitan dengan strategi pembelajaran. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat digunakan sebagai teori untuk lanjutan penelitian yang relevan.


(2)

65 BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data pada hasil penelitian dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil belajar Ilmu Statika dan Tegangan kelompok siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran Problem Based Learning memiliki rata-rata skor sebesar 17,14 dan memiliki kecenderungan hasil belajar tinggi.

2. Hasil belajar Ilmu Statika dan Tegangan kelompok siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran Ekspositori memiliki rata-rata skor sebesar 14,89 dan memiliki kecenderungan hasil belajar cukup.

3. Hasil belajar Ilmu Statika dan Tegangan kelompok siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran Problem Based Learning lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran Ekspositori yang teruji secara statistik dengan nilai tHitung

3,68 > tTabel(0.5-α) 1,69.

B. Implikasi

Penggunaan strategi pembelajaran yang tepat akan menciptakan suasana belajar yang lebih baik demi tercapainya hasil belajar yang baik pula. Oleh karena itu, pemilihan strategi pembelajaran menjadi faktor yang sangat penting dalam merencanakan kegiatan pembelajaran. Suasana belajar Ekspositori yang selama


(3)

ini diterapkan guru di SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi tidak harus sepenuhnya dilakukan karena hanya akan berdampak terhadap suasana belajar yang membentuk siswa menjadi pasif. Ada baiknya jika penggunaan strategi pembelajaran yang melibatkan siswa aktif lebih optimal walaupun tidak sepenuhnya harus meninggalkan strategi pembelajaran Ekspositori yang sudah diterapkan selama ini. Penerapan strategi pembelajaran Problem Based Learning menjadi salah satu bukti bahwa pembelajaran juga menuntut keaktifan siswa untuk mengembangkan potensi dirinya sendiri sehingga hasil belajar yang didapat akan lebih optimal dan siswa lebih bersemangat dalam belajar.

C. Saran

Berdasarkan temuan-temuan yang diperoleh, ada beberapa saran yang dapat diajukan yaitu:

1. Dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa, strategi pembelajaran Problem Based Learning terbukti sangat efektif, sehingga peneliti menyarankan agar penerapannya dapat diaplikasikan dalam pembelajaran yang efektif di sekolah. 2. Strategi pembelajaran Problem Based Learning sebaiknya digunakan untuk menyelesaikan bahan-bahan pelajaran yang memiliki penjabaran yang banyak, sehingga target-target pembelajaran lebih cepat tercapai dengan tidak mengurangi kualitas pembelajaran itu sendiri.

3. Sebelum menerapkan strategi pembelajaran Problem Based Learning disarankan agar memiliki persiapan yang baik dalam mengembangkan potensi


(4)

67

siswa dan terlebih dahulu memperkenalkan strategi pembelajaran ini kepada siswa, sehingga pembelajaran dapat berjalan dengan waktu yang lebih efektif. 4. Bagi peneliti lanjutan yang melakukan penelitian lanjutan sejenis agar lebih


(5)

68

Abbas, dkk.(2008). Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Melalui Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah Dengan Penilaian Portofolio Di SMPN 10 Kota Gorontalo.

(http://www.warmada.staff.ugm.ac.id/Articlespbl-ict1506051.pdf.) Feb. 20, 2013, pukul 13:10 am.)

Arikunto, S. (2003). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara . (2003). Prosedur Penelitian. Jakarta: PT. Bina Aksara

Duch. (2008). Background of Problem-Based. Learning (http://www.udel.edu/pbl/cte/jan95-bisc.html,Last updated Feb. 20, 2013, Copyright Sheella Mierson, Univ. of Delaware, 1995)

Lieaux, Elizabeth M. (2008). A Comparative Study of Learning in Lecture vs. Problem-Based Format.(http://www.udel.edu/pbl/cte/spr96-nutr.html) Makmun, A.S.(2003). Psikologi Pendidikan. Bandung: Rosida Karya Remaja Mulyono. Abdurrahman. (1999). Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar.

Jakarta. Rineka Cipta.

Nana Sudjana, (1989).

http://agus-lesmana.blogspot.com/2012/05/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html (diakses 7 September 2013).

Sanjaya, Wina. 2008. Strategi Pembelajaran; Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.kam

Saptono (2008). Problem-Based Learning (PBL)Berbasis Teknologi Informasi (ICT). (http://www.warmada.staff.ugm.ac.id/Articlespbl-ict150504.pdf) Setyawan, Choiri. (2008). Hakekat Belajar.

(http://choirisetyawan.rakasmuda.com/xmlrpc.php, Feb. 20, 2013, pukul 13:11 am.)

Slameto, (2003). http://joegolan.wordpress.com/2009/04/13/pengertian-belajar/

(Diakses 7 September 2013).

Sudarman. (2008). Problem-Based Learning: Suatu Model Pembelajaran Untuk Mengembangkan dan Meningkatkan Kemampuan Memecahkan Masalah.

(http://sudarman.wordpress.com/xmlrpc.php, Feb. 20, 2013, pukul 13:13


(6)

69

Sudjana. (2002). Metoda Statistika. Bandung: Tarsito Sudrajat, Akhmad. (2008). Hakikat Belajar.

(http://akhmadsudrajat.wordpress.com/xmlrpc.php, Feb. 20, 2013, pukul 13:11 am.)

Sukardi. (2003). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara Sunggur & Tekkaya (2008). Effects of Problem-Based Learning and Traditional Instruction on Self-Regulated Learning. The Journal of Educational Research. (http://www.udel.edu/pbl/cte/jan95-bisc.html,Last updated Feb. 20, 2010, Univ. of Delaware, 1995)

Suradijono. (2008). Problem-Based Learning (PBL)Berbasis Teknologi Informasi (ICT).(http://www.warmada.staff.ugm.ac.id/Articlespbl-ict150504.pdf.)

Surya, Moh.(2008). Hakikat Belajar.

(http://mohsurya.wordpress.com/xmlrpc.php, Feb. 20, 2013, pukul 13:10 am.)

Suryosubroto (1997).

http://library.um.ac.id/free-contents/new-karyailmiah/search.php/Suryosubroto.php ( Diakses 7 September 2013)

Syah, M.(2005). Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Team Learning In Medical Education Baylor College of Medicine (2002). A Comparison Between Three Modes of Instruction. http://www.udel.edu/pbl/cte/jan95-what.html, Last updated Feb. 20, 2010,Copyright Center for Teaching Effectiveness, Univ. of Delaware, 1995.

White, Harold B. (2008). Dan-Tries Problem-Based Learning: A Case Study. (http://www.udel.edu/pbl/dancase3.html.)

Winataputra (2008). Strategi Belajar Mengajar.

(http://winataputra.wordpress.com/xmlrpc.php, Feb. 20, 2013, pukul 13:11 am.)


Dokumen yang terkait

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA ANTARA PEMBELAJARAN DENGAN METODE SCIENTIFIC INQUIRY DAN DISCOVERY PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 13 BANDAR LAMPUNG

0 13 60

PERBEDAAN PENGUASAAN KONSEP SENYAWA HIDROKARBON SISWA ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DISERTAI STRATEGI PROBLEM POSING DENGAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL

1 16 60

PERBEDAAN PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH ANTARA PEMBELAJARAN EKSPOSITORIS DAN BERBASIS MASALAH PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 AMBARAWA

0 10 107

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DAN BERBASIS MASALAH DITINJAU DARI GAYA BELAJAR SISWA

0 11 135

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR IPA SISWA ANTARA MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING

0 0 11

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN ELICITING ACTIVITIES MENGGUNAKAN STRATEGI SCAFFOLDING Hamidah

0 0 10

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERBANTUAN KOMIK FISIKA DENGAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL PADA SISWA KELAS VIII SMPN 1 LABUAPI TAHUN AJARAN 20132014

0 0 6

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DAN EKSPOSITORI DENGAN KETERAMPILAN PROSES SAINS TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII MTSN 1 MATARAM TAHUN AJARAN 20142015

0 0 7

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SOSIOLOGI BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS XI IIS 2

0 1 9

HUBUNGAN ANTARA SPIRITUAL QUOTIENT MAHASISWA DENGAN HASIL BELAJAR STRATEGI PEMBELAJARAN KIMIA YANG TERINTEGRASI DENGAN NILAI-NILAI ISLAM Miterianifa

0 0 22