Kisah 25 Nama Nama Nabi dan Rasul Allah disertai mukjizat dan ketauladanannya NABI ZAKARIA

Nabi Zakaria adalah ayah dari Nabi Yahya putera tunggalnya
yang lahir setelah ia mencapai usia sembilan puluh tahun. Sejak
beristeri Hanna, ibu saudaranya Maryam, Zakaria mendambakan
mendapat anak yang akan menjadi pewarisnya. Siang dan malam
tiada henti-hentinya ia memanjatkan doanya dan permohonan
kepada Allah agar dikurniai seorang putera yang akan dapat
meneruskan tugasnya memimpin Bani Israil. Ia khuatir bahawa
bila ia mati tanpa meninggalkan seorang pengganti, kaumnya akan kehilangan pemimpin dan
akan kembali kepada cara-cara hidup mereka yang penuh dengan mungkar dan kemaksiatan dan
bahkan mungkin mereka akan mengubah syariat Musa dengan menambah atau mengurangi isi
kitab Taurat sekehendak hati mereka. Selain itu, ia sebagai manusia, ingin pula agar
keturunannya tidak terputus dan terus bersambung dari generasi sepanjang Allah
mengizinkannya
dan
memperkenankan.
Nabi Zakaria tiap hari sebagai tugas rutin pergi ke mihrab besar melakukan sembahyang serta
menjenguk Maryam anak iparnya yang diserahkan kepada mihrab oleh ibunya sesuai dengan
nadzarnya sewaktu ia masih dalam kandungan. Dan memang Zakarialah yang ditugaskan oleh
para pengurus mihrab untuk mengawasi Maryam sejak ia diserahkan oleh ibunya. Tugas
pengawasan atas diri Maryam diterima oleh Zakaria melalui undian yang dilakukan oleh para
pengurus mihrab di kala menerima bayi Maryam yang diserahkan pengawasannya kepadanya itu

adalah anak saudara isterinya sendiri yang hingga saat itu belum dikurniai seorang anak pun
olehTuhan.
Suatu peristiwa yang sangat menakjubkan dan menghairankan Zakaria telah terjadi pada suatu
hari ketika ia datang ke mihrab sebagaimana biasa. Ia melihat Maryam disalah satu sudut mihrab
sedang tenggelam dalam sembahyangnya sehingga tidak menghiraukan bapa saudaranya yang
datang menjenguknya. Di depan Maryam yang sedang asyik bersembahyang itu terlihat oleh
Zakaria berbagai jenis buah-buahan musim panas. Bertanya-tanya Nabi Zakaria dalam hatinya,
dari mana datangnya buah-buahan musim panas ini, padahal mereka masih berada dalam musim
dingin. Ia tidak sabar menanti anak saudaranya selesai sembahyang, ia lalu mendekatinya dan
menegur bertanya kepadanya:
“Wahai maryam, dari manakah engkau dapat ini semua ?”
Maryam menjawab: "Ini adalah pemberian Allah yang aku dapat tanpa kucari dan aku minta.
Diwaktu pagi dikala matahari terbit aku mendapatkan rezekiku ini sudah berada didepan mataku,
demikian pula bila matahari terbenam di waktu senja. Mengapa bapa saudaranya merasa hairan
dan takjub? Bukankah Allah berkuasa memberikan rezekinya kepada siapa yang Dia kehendaki
tanpaperhitungan?"
MaryambintiImran maryam yang disebut-sebut dalam kisah Zakaria adalah anak tunggal dari
Imran seorang daripada pemuka-pemuka dam ulama Bani Isra'il. Ibunya saudara ipar dari Nabi
Zakaria adalah seorang perempuan yang mandul yang sejak bersuamikan Imran belum merasa


berbahagia jika belum memperoleh anak. Ia merasa hidup tanpa anak adalah sunyi dan
membosankan. Ia sangat mendambakan keturunan untuk menjadi pengikat yang kuat dalam
kehidupan bersuami-isteri, penglipur duka dan pembawa suka di dalam kehidupan keluarga. Ia
sangat akan keturunan sehingga bila ia melihat seorang ibu menggandung bayinya atau burung
memberi makan kepada anaknya, ia merasa iri hati dan terus menjadikan kenangan yang tak
kunjung lepas dari ingatannya.
Tahun demi tahun berlalu, usia makin hari makin lanjut, namun keinginan tetap tinggal
keinginan dan idam-idaman tetap tidak menjelma menjadi kenyataan. Berbagai cara dicubanya
dan berbagai nasihat dan petunjuk orang diterapkannya, namun belum juga membawa hasil. Dan
setelah segala daya upaya yang bersumber dari kepandaian dan kekuasaan manusia tidak
membawa buah yang diharapkan, sedarlah isteri Imran bahawa hanya Allah tempat satu-satunya
yang berkuasa memenuhi keinginannya dan sanggup mengurniainya dengan seorang anak yang
didambakan walaupun rambutnya sudah beruban dan usianya sudah lanjut. Maka ia bertekad
membulatkan harapannya hanya kepada Allah bersujud siang dan malam dengan penuh khusyuk
dan kerendahan hati bernadzar dan berjanji kepada Allah bila permohonannya dikalbulkan, akan
menyerahkan dan menghibahkan anaknya ke Baitul Maqdis untuk menjadi pelayan, penjaga dan
memelihara rumah suci itu dan sesekali tidak akan mengambil manfaat dari anaknya untuk
Kepentingan dirinya atau keepentingan keluarganya.
Harapan isteri Imran yang dibulatkan kepada Allah tidak tersia-sia. Allah telah menerima
permohonannya dan mempersembahkan doanya sesuai dengan apa yang telah disuratkan dalam

takdir-Nya bahwa dari suami isteri Imran akan diturunkan seorang nabi besar. Maka tanda-tanda
permulaan kehamilan yang dirasakan oleh setiap perempuan yang mengandung tampak pada
isteri Imran yang lama kelamaan merasa gerakan janin di dalam perutnya yang makin membesar.
Alangkah bahagia si isteri yang sedang hamil itu, bahawa idam-idamannya itu akan menjadi
kenyataan dan kesunyian rumah tangganya akan terpecahlah bila bayi yang dikandungkan itu
lahir. Ia bersama suami mulai merancang apa yang akan diberikan kepada bayi yang akan datang
itu. Jika mereka sedang duduk berduaan tidak ada yang diperbincangkan selain soal bayi yang
akan dilahirkan. Suasana suram sedih yang selalu meliputi rumah tangga Imran berbalik menjadi
riang gembira, wajah sepasang suami isteri Imaran menjadi berseri-seri tanda suka cita dan
bahagia dan rasa putus asa yang mencekam hati mereka berdua berbalik menjadi rasa penuh
Harapan akan hari kemudian yang baik da cemerlang.
Akan tetapi sangat benarlah kata mutiara yang berbunyi: "Manusia merancang, Tuhan
menentukan. Imran yang sangat dicintai dan sayangi oleh isterinya dan diharapkan akan
menerima putera pertamanya serta mendampinginya dikala ia melahirkan , tiba-tiba direnggut
nyawanya oleh Izra'il dan meninggallah isterinya seorang diri dalam keadaan hamil tua, pada
saat mana biasanya rasa cinta kasih sayang antara suami isteri menjadi makin mesra.
Rasa sedih yang ditinggalkan oleh suami yang disayangi bercampur dengan rasa sakit dan letih
yang didahului kelahiran si bayi, menimpa isteri Imran di saat-saat dekatnya masa melahirkan.
Maka setelah segala persiapan untuk menyambut kedatangan bayi telah dilakukan dengan
sempurna lahirlah ia dari kandungan ibunya yang malang menghirup udara bebas. Agak

kecewalah si ibu janda Imran setelah mengetahui bahawa bayi yang lahir itu adalah seorang
puteri sedangkan ia menanti seorang putera yang telah dijanjikan dan bernadzar untuk

dihibahkan kepada Baitulmaqdis. Dengan nada kecewa dan suara sedih berucaplah ia seraya
menghadapkan wajahnya ke atas: "Wahai Tuhanku, aku telah melahirkan seorang puteri,
sedangkan aku bernadzar akan menyerahkan seorang putera yang lebih layak menjadi pelayan
dan pengurus Baitulmaqdis. Allah akan mendidik puterinya itu dengan pendidikan yang baik dan
akan menjadikan Zakaria, iparnya dan bapa saudara Maryam sebagai pengawas dan
pemeliharanya.
Demikianlah maka tatkala Maryam diserahkan oleh ibunya kepada pengurus Baitulmaqdis, para
rahib berebutan masing-masing ingin ditunjuk sebagai wali yang bertanggungjawab atas
pengawasan dan pemeliharaan Maryam. Dan kerana tidak ada yang mahu mengalah, maka
terpaksalah diundi diantara mereka yang akhirnya undian jatuh kepada Zakaria sebagaimana di
janjikan oleh Allah kepada ibunya.
Tindakan pertama yang diambil oleh Zakaria sebagai petugas yang diwajibkan menjaga
keselamatan Maryam ialah menjauhkannya dari keramaian sekeliling dan dari jangkauan para
pengunjung yang tiada henti-hentinya berdatangan ingin melihat dan menjenguknya. Ia
ditempatkan oleh Zakaria di sebuah kamar diatas loteng Baitulmaqdis yang tinggi yang tidak
dapat dicapai melainkan dengan menggunakan sebuah tanggal .Zakarian merasa bangga dan
bahagia beruntung memenangkan undian memperolehi tugas mengawasi dan memelihara .

Maryam secara sah adalah anak saudaranya sendiri. Ia mencurahkan cinta dan kasih sayangnya
sepenuhnya kepada Maryam untuk menggantikan anak kandungnya yang tidak kunjung datang.
Tiap ada kesempatan ia datang menjenguknya, melihat keadaannya, mengurus keperluannya dan
menyediakan segala sesuatu yang membawa ketenangan dan kegembiraan baginya. Tidak satu
Hari pun Zakaria pernah meninggalkan tugasnya menjenguk Maryam.
Rasa cinta dan kasih sayang Zakaria terhadap Maryam sebagai anak saudra isterinya yang
ditinggalkan ayahnya meningkat menjadi rasa hormat dan takzim tatkala terjadi suatu peristiwa
yang menandakan bahawa Maryam bukanlah gadis biasa sebagaimana gadis-gadis yang lain,
tetapi ia adalah wanita pilihan Allah untuk suatu kedudukan dan peranan besar di kemudian hari.
Pada suatu hari tatkala Zakaria datang sebagaimana biasa, mengunjungi Maryam, ia
mendapatinya lagi berada di mihrabnya tenggelam dalam ibadah berzikir dan bersujud kepada
Allah.
Ia terperanjat ketika pandangan matanya menangkap hidangan makanan berupa buah-buahan
musim panas terletak di depan Maryam yang lagi bersujud. Ia lalu bertanya dalam hatinya, dari
manakah gerangan buah-buahan itu datang, padahal mereka masih lagi berada pada musim
dingin dan setahu Zakaria tidak seorang pun selain dari dirinya yang datang mengunjungi
Maryam. Maka ditegurlah Maryam tatkala setelah selesai ia bersujud dan mengangkat kepala:
"Wahai Maryam, dari manakah engkau memperolehi rezeki ini, padahal tidak seorang pun
mengunjungimu dan tidak pula engkau pernah meninggalkan mihrabmu? Selain itu buah-buahan
ini adalah buah-buahan musim panas yang tidak dapat dibeli di pasar dalam musim dingin ini."

Maryam menjawab: "Inilah peberian Allah kepadaku tanpa aku berusaha atau minta. Dan
mengapa engkau merasa hairan dan takjub? Bukankah Allah Yang Maha Berkuasa memberikan
rezekinya kepada sesiapa yang Dia kehendaki dalam bilangan yang tidak ternilai besarnya?"
Demikianlah Allah telah memberikan tanda pertamanya sebagai mukjizat bagi Maryam, gadis

suci, yang dipersiapkan oleh-Nya untuk melahirkan seorang nabi besar yang bernama Isa
Almasih . kisah lahirnya Maryam dan pemeliharaan Zakaria kepadanya dapat dibaca dalam AlQuran surah Ali Imran ayat 35 hingga 37 dan 42 hingga 44.
Demikian cerita kisah nabi Zakaria semoga bermanfaat terima kasih telah melihat cerita kisah
nabi, bisa dilihat kisah nabi yang lainnya di lestaripendidikan blogspot.com.