Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Doktrin sebagai Sumber Hukum T2 322014015 BAB V

BAB V
PENUTUP
A.

Kesimpulan
Berangkat dari pembahasan dan analisis dalam penelitian ini, maka

dirumuskan kesimpulan bahwa penggunaan doktrin sebagai sumber hukum
untuk digunakan hakim dalam memutus adalah sah menurut hukum. Sah
menurut hukum di sini tidak lepas dari makna hukum itu sendiri yaitu
sebagai ius. Kesimpulan ini beranjak dari basis argumentasi pertama, bahwa
pemaknaan doktrin sebagai sumber hukum adalah scientia juris. Doktrin
yang dibangun berdasarkan ilmu hukum. Kedua, bahwa penggunaan doktrin
sebagai sumber hukum oleh pengadilan dibenarkan secara hukum, baik
ketika digunakan sebagai pedoman interpretasi maupun sebagai sumber
hukum yang mandiri. Ketiga, bahwa kekuatan mengikat doktrin sebagai
sumber hukum ialah dalam pemahaman karena sebagai produk intelektual
para legal scholar yang mana memilliki otoritas. Kekuatan mengikat doktrin
ketika disandingkan dengan mandatory authority yang notabene mengikat
(binding), ialah sebagai sumber hukum tambahan. Eksistensi doktrin
terhadap hukum positif adalah pada sifatnya yang membimbing (guiding).


79

80

B.

Rekomendasi
Berdasarkan kesimpulan di atas maka studi ini merekomendasikan

untuk:
1) Perlunya pemahaman berkaitan dengan doktrin sebagai sumber hukum
sepanjang dimaknai scientia juris terutama ketika hakim dalam
memutus suatu kasus/perkara.
2) Perlunya pemahaman mengenai penggunaan doktrin sebagai sumber
hukum oleh pengadilan yang bisa digunakan untuk pedoman
interpretasi hakim dan sebagai sumber hukum yang mandiri dalam
putusan pengadilan.
3) Perlunya pemahaman sehubungan dengan kekuatan mengikat doktrin
yang lahir karena sifatnya yang otoritatif; sebagai sumber hukum

tambahan; dan sifatnya yang membimbing (guiding) terhadap hukum
positif.