Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Oma Panggel Pulang: identitas sosial bagi masyarakat Diaspora di Negeri Oma, Pulau Haruku, Maluku Tengah T2 752014021 BAB I

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Indonesia merupakan sebuah negara kepulauan yang dicirikan oleh adanya keragaman yang terlihat pada perbedaan etnis (suku bangsa), ras, bahasa dan agama. Masyarakat Indonesia memiliki keragaman kultur, demografis dan sosiologis karena masyarakat terbagi ke dalam kelompok-kelompok berdasarkan identitas kultural mereka. Oleh sebab itu, tidak dapat diabaikan adanya kenyataan bahwa masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang

plural dan juga multikultural.1 Hal ini yang menyebabkan setiap daerah di Indonesia memiliki

kebudayaan dan tradisi yang berbeda-beda. Kebudayaan dan tradisi ini dijalankan oleh masyarakat yang menjadi bagian dari daerah tersebut berdasarkan konteksnya masing-masing.

Masyarakat yang ada dalam suatu daerah tidak terdiri atas suatu kesatuan utuh melainkan terbagi ke dalam dua komunitas yakni masyarakat desa dan masyarakat kota.

“Kehidupan masyarakat tergantung dari jenis komunitas di mana ia berada. Komunitas

pedesaan identik dengan masyarakatnya yang bersatu dalam pemukiman, mengidentikkan diri dengan sesamanya, mampu bekerja sama, memiliki tradisi, nilai-nilai dan perhatian bersama. Sedangkan masyarakat kota identik dengan pola kehidupan anggotanya yang saling terpisah, tak saling kenal, hubungan serba lugas, tanpa ada ikatan tradisi dan tanpa kepemimpinan yang mapan.”2

Artinya ada solidaritas yang kuat dari ikatan-ikatan semacam ini.

1

Maryam Kurniawati, Pendidikan Kristiani Multikultural (Tangerang: Bamboo Bridge Press, 2014), 15.


(2)

Walaupun mempunyai perbedaan dalam pola bermasyarakat, relasi kedua komunitas ini begitu erat dalam fungsinya untuk meningkatkan taraf kehidupan penduduk yang koherensi. Relasi ini membuat kedua komunitas bersifat terbuka, di mana anggota dari setiap komunitas berhak untuk memilih menjadi bagian dari komunitas kota maupun komunitas desa. Faktor yang mendorong masyarakat desa untuk pindah dan menetap di kota adalah karena di kota banyak terbuka lapangan pekerjaan dan memiliki pendidikan yang lebih baik. Hal ini yang membuat anggota komunitas masyarakat desa seringkali memilih untuk berpindah ke kota guna untuk mencari kehidupan yang lebih baik. Perpindahan ini yang kemudian membuat

mereka disebut dengan Diaspora. Istilah “Diaspora”3 pertama kali digunakan untuk

menggambarkan pengalaman orang-orang Yahudi yang tersingkir dari negara asalnya, namun masih memiliki hubungan dan identitas dengan negara asalnya.

Bagi masyarakat diaspora tempat asal merupakan komponen penting bagi rasa identitas diri mereka sebagai subjek. Dengan adanya Tempat, masyarakat dapat menemukan

budayanya. Karena itu, tempat tidak dapat dipahami di luar konteks budaya.4 Makna tempat

dan ruang dikonseptualisasikan, sebagai ruang kebebasan kita untuk dapat melekat satu

dengan yang lainnya.5 Hal ini berarti identitas tempat merupakan sesuatu yang penting, dan

memengaruhi identitas individu maupun kelompok yang mengalami suatu perubahan sebagai individu atau kelompok yang melakukan diaspora.

Latar belakang yang demikian membuat masyarakat diaspora yang berada di luar daerah tetap memiliki ikatan erat dengan tempat asal mereka. Masyarakat diaspora dicirikan melalui usaha mereka untuk mempertahankan budaya, agama dan kebiasaan lainnya di tempat baru mereka. Di samping itu, masyarakat diaspora juga berusaha untuk

3 Devi Riskianingrum, Studi Dinamika Identitas di Asia dan Eropa (Yogyakarta: Penerbit Ombak, 2014), 103.

4

Anastasia Christou, Narratives of Place, Culture and Identity (Amsterdam: Amsterdam University Press, 2006), 32.


(3)

mempertahankan identitas mereka walaupun telah berada di luar daerah asal mereka. Identitas merupakan pemahaman akan siapa kita, dan siapa orang lain, serta secara resiprokal, pemahaman orang lain akan diri mereka sendiri dan orang lain. Sedangkan, identitas sosial adalah ciri-ciri atau keadaan khusus sekelompok masyarakat. Identitas ini menunjukkan cara-cara di mana individu dan kolektivitas-kolektivitas dibedakan dalam hubungan mereka

dengan individu dan kolektivitas lain.6

Menurut Hogg & Abrams, Identitas sosial memiliki keterkaitan dengan perasaan menjadi bagian dari suatu kelompok. Keterkaitan ini berarti bahwa konsep diri seseorang atau identitas seseorang itu merupakan gambaran diri yang adalah pendefinisian karakteristik

kelompok sosial di mana seseorang merasa menjadi bagiannya.7Identitas dengan sendirinya,

merupakan satu unsur kunci dari kenyataan subjek dan sebagaimana semua kenyataan subjektif, berhubungan dengan dialektif dengan masyarakat. Karena itu identitas dibentuk

oleh proses-proses sosial dan bersifat kultural dalam segala aspeknya.8

Identitas semacam ini juga yang terus dipertahankan oleh masyarakat Maluku, bahkan oleh mereka yang telah melakukan diaspora. Hal ini berhubungan dengan, keberadaan Tradisi dalam masyarakat Indonesia secara umum sangat dijunjung tinggi dan dihormati. Menurut Sims dan Stephens, Tradisi merupakan perilaku informal bersama yang dapat menghubungkan generasi masa lalu dengan masa sekarang. Selain itu juga dapat menghubungkan manusia dengan identitas etnis dan agama, dan mengikat mereka dengan

6 Richard Jenkins, Social Identity (London & New York: Routledge, 2008), 18.

7 Michael Hogg dan Dominic Abrams, Social Identifications-A Social Psychology of Intergroup Relation and Group Processes, versi PDF (New York: Routledge, 1988), 7.

8 Peter L. Berger dan Thomas Lukman, Tafsir Sosial Atas Kenyataan, Risalah Sosiologi Pengetahuan (Jakarta: LP3ES, 1990), 235.


(4)

perilaku orang-orang dalam budaya.9 Oleh sebab itu, tradisi dapat memengaruhi gaya hidup dan perilaku dari sebagian masyarakat yang masih memegang teguh tradisi budaya mereka.

Masyarakat Maluku secara khusus masih memegang erat budaya dan tradisi sebagai suatu keharusan yang dilaksanakan secara turun temurun. Salah satu tradisi masyarakat Maluku dilakukan setiap menjelang perayaan hari-hari keagamaan seperti lebaran, natal, tahun baru, bahkan acara-acara adat yang di mana mereka hidup di kota dan melakukan “Pulang Kampong ke kampung halaman. Tradisi pulang kampung ini merupakan salah satu ritual khas masyarakat Indonesia pada umumnya. Namun bagi masyarakat Maluku sendiri,

pulang kampung biasa disebut dengan istilah “Panggel Pulang” suatu ajakan bagi mereka

yang berada di tanah rantau untuk pulang ke kampung.

Tradisi “Panggel Pulang” dilakukan oleh hampir semua daerah di Maluku, termasuk

Negeri Oma, Kepulauan Haruku. Namun terdapat perbedaan dalam tradisi “panggel pulang”

yang dilakukan oleh masyarakat negeri Oma dengan masyarakat negeri lainnya. Bagi masyarakat negeri Oma, acara yang biasa disebut dengan “Oma Panggel Pulang” merupakan

suatu ajakan atau perjumpaan yang mempereratkan kembali persaudaraan yang sudah sekian lama putus dan terpisah karena hidup di perantauan. Tradisi ini dilakukan bukan saja oleh mereka yang melakukan diaspora ke daerah lain di Indonesia namun juga oleh mereka yang

berada di luar negeri seperti Belanda, Amerika, dan lain-lain.10 Bagi masyarakat Maluku,

tradisi semacam ini memiliki makna yang positif bagi kehidupan mereka. Keberadaan tradisi kemudian tidak dapat dipisahkan dari ritual. Ritual merupakan tindakan sosio-budaya dari cerita rakyat yang berulang-ulang berupa suatu tindakan yang menjadi kebiasaan. Ritual mempunyai tujuan yang sangat terorganisir dan dikendalikan secara umum untuk

9 Martha Sims dan Martine Stephens, Living Folkore: An Introduction to the study of people and Their Traditions (USA: Utah State Unversity Press, 2011), 64.

10 Doms Uneputty, Hukum Adat Negeri Oma dan Perkembangannya (Ambon: Tidak Diterbitkan, 2008), 131.


(5)

menunjukkan keanggotaan dalam kelompok.11 Ritual kemudian menjadi ciri khas yang sangat menonjol peranannya dalam pelaksanaan tradisi atau adat istiadat.

Pada konteks tradisi ”Oma Panggel Pulang” yang akan dilaksanakan oleh salah satu

keluarga/mata-rumah Soa Pari, ini selalu diwarnai dengan berbagai ritual yang dilakukan

seperti makan patita12 dan tari-tarian. Selain kedua ritual yang biasa dilakukan dalam acara

tersebut, keluarga/mata-rumah Soa Pari di Negeri Oma (Maluku Tengah) juga melakukan kegiatan-kegiatan lainnya yang dilaksanakan sebelum dan sesudah acara puncak pada tanggal 22 Desember 2015. Kegiatan-kegiatan yang mewarnai tradisi ini antara lain: tari-tarian yang

diiringi oleh tifa dan gong, serta masuknya narasi mengenai sejarah keluarga/mata-rumahSoa

Pari, menyanyikan lagu daerah atau lagu dalam bahasa adat dan diikuti tarian perang, dan makan patita bersama. Setelah acara selesai maka diadakan syukuran bersama di gereja bagi

seluruh keluarga/mata-rumah Soa Pari.13 Kegiatan-kegiatan yang dilakukan ini merupakan

bagian dari ritual yang hanya ada dalam tradisi budaya negeri Oma yang sudah dilakukan secara turun-temurun.

Kontinuitas hubungan adat dan masyarakat di Negeri Oma yang demikian dapat berpengaruh bagi pembentukan identitas mereka melalui pelaksanaan ritual pesta adat bagi

masing-masing keluarga/mata-rumah (Soa) di Maluku terutama Negeri Oma. Oleh karenanya

penelitian ini memfokuskan pada tradisi Oma panggel pulang sebagai penguatan Identitas Sosial bagi masyarakat diaspora di Negeri Oma, Pulau Haruku, Maluku Tengah.

11 Sims dan Stephens. Living Folkore ,..., 95.

12 Makan patita merupakan sebutan yang dianggap penting oleh orang Maluku. Esensinya Makan Patita sendiri adalah sebuah acara makan bersama dalam lingkup kekeluargaan yang hangat dengan menyuguhkan berbagai makanan masakan tradisional khas asli daerah tersebut.

13 Wawancara dengan koordinator (Bpk. J.K) dari acara pesta adat keluarga/mata-rumah Soa Pari, pada tanggal 12 Desember 2015.


(6)

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan di atas. Maka dapat dirumuskan permasalahan pokok yang penting dalam studi ini antara lain:

Apa makna tradisi “Oma Panggel Pulang” bagi penguatan identitas sosial masyarakat diaspora Negeri Oma?

3. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian yang akan dicapai berdasarkan permasalahan di atas adalah: Mendiskripsikan dan menganalisa makna tradisi “Oma Panggel Pulang” bagi penguatan identitas sosial masyarakat diaspora Negeri Oma.

4. Manfaat Penelitian

Dengan melihat tujuan penulisan dan rumusan masalah di atas, maka manfaat dari penulisan ini adalah :

1. Secara akademik, penulisan ini diharapkan dapat memberikan sumbangan teoritis,

mengenai pengaruh tradisi bagi penguatan identitas bagi masyarakat diaspora.

2. Secara praktis, penulisan ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pemikiran bagi

masyarakat Maluku dalam mempertahankan dan memperkuat identitas budaya yang sudah ada.

5. Metode Penelitian

5.1Metode dan Jenis Penelitian

Jenis Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah penelitian deskritif analisis dengan menggunakan metode penelitian kualitatif. Jenis dan metode penelitian ini menggambarkan suatu fakta yang sebagaimana adanya. Metode kualitatif digunakan untuk memahami makna di balik data yang muncul. Karena itu, metode kualitatif dianggap paling cocok digunakan untuk mengembangkan ide kajian


(7)

yang dibangun melalui data yang diperoleh di lapangan.14 Peneliti kemudian diarahkan dengan fakta-fakta yang ada di lapangan dan peneliti secara langsung berinteraksi dengan orang, latar, lokasi atau institusi untuk mengamati atau mencatat

perilaku dalam latar ilmiahnya.15 Khususnya orang-orang Negeri Oma.

5.2Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang akan dilakukan peneliti dalam meneliti melalui :

a) Teknik Snowball Sampling

Snowball Sampling adalah teknik penentuan sampel yang mula-mula

jumlahnya kecil, kemudia membesar. Cara penentuan sampel ialah: pertama-tama dipilih satu atau dua orang, tetapi karena dua orang belum merasa lengkap, maka peneliti mencari orang lain yang dipandang lebih tahu dan dapat melengkapi data

yang diberikan oleh dua orang sebelumnya.16 Teknik Snowball Sampling ini

dilakukan bagi beberapa orang yang sudah ditentukan oleh peneliti dalam acara

tradisi Oma panggel pulang.

b) Observasi

Observasi adalah metode di mana peneliti belajar tentang perilaku dan makna dari perilaku tersebut. Dengan observasi partisipan, peneliti mengamati apa yang dikerjakan orang, mendengarkan apa yang masyarakat Oma ucapkan dan

berpartisipasi dalam aktivitas mereka.17 Waktu observasi yang akan dilakukan oleh

peneliti yakni sebelum dan tepat pada acara “Oma Panggel Pulang” tanggal 22 Desember 2015.

14 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif,Kualitatif dan R&D (Bandung: CV Alfabeta, 2011), 8-25. 15 John W. Creswell, Research Design; Pendekatan Kualitatif & Kuantitatif (Jakarta: KIK Press, 2002), 140.

16 Sugiyono, Metode Penelitian ,..., 85. 17 Sugiyono, Metode Penelitian ,..., 226.


(8)

c) Wawancara

Berdasarkan hasil Snowball Sampling yang telah dilakukan, penulis juga

melakukan wawancar a dengan anggota yang telah dipilih. Wawancara dilakukan dengan maksud memperoleh informasi-informasi akurat berhubungan dengan penulisan tesis ini. Wawancara yang dilakukan bersifat dinamis. Peneliti perlu memahami situasi dan kondisi sehingga dapat memilih waktu yang tepat dan kapan

dan dimana harus melakukan wawancara.18 Wawancana ini dilakukan terhadap

Masyarakat negeri Oma yang melakukan diaspora, Pemerintah Negeri, Tua-tua Adat dan Panitia penyelenggara acara “Oma Panggel Pulang”.

d) Studi Pustaka

Penulis menggunakan studi pustaka guna mengemukakan landasan-landasan teoritis dan menganalisa dokumen-dokumen yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan.

6. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Lokasi Negeri Oma, Pulau Haruku, Maluku Tengah. Waktu penelitiannya dimulai dari tanggal 12 Desember sampai tanggal 23 Desember, sebelum dan sesudah acara puncak “Oma Panggel Pulang” pada tanggal 22 Desember 2015.

7. Sistematika Penulisan

Bab I merupakan bab pendahuluan. Pada bab ini tersimpan latar belakang permasalahan, rumusan masalah, tujuan penelitian, signifikansi penulisan, metode penelitian, informan kunci, lokasi penelitian dan sistematika penulisan. Dimana Latar belakang memuat segala sesuatu yang melatarbelakangi penulisan ini mencakup permasalahan budaya Maluku hingga alasan pemilihan judul. Rumusan masalah memuat


(9)

beberapa rumusan dalam kaitan dengan topik yang dibahas. Tujuan penelitian merupakan maksud atau tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan ini. Signifikansi penelitian adalah beberapa manfaat yang akan dilakukan. Metode penelitian menjelaskan tentang metode dan jenis penelitian apa yang digunakan, beserta teknik-teknik pengumpulan data. Kemudian informan kunci, lokasi dan waktu penelitian yang memberi gambaran tentang tempat dilakukan penelitian, waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan penelitian dan yang akan menjadi sumber untuk memberikan informasi dalam penelitian. Sedangkan sistematika penulisan yang mendeskripsikan kerangka dalam penulisan tesis ini.

Bab II merupakan bab kerangka teoritis yang memaparkan teori ritual, ritual makan bersama, fungsi tari-tarian dalam ritual, identitas sosial dan identitas sosial bagi masyarakat diaspora.

Bab III merupakan bab yang berisi tentang ulasan data atas dasar penelitian yang dilakukan oleh peneliti terkait dengan tradisi “Oma Panggel Pulang” di negeri Oma.

Didahului oleh gambaran umum negeri Oma, baik tentang asal-usulnya negeri, letak geografis dan demografis, kependudukan, mata pencaharian, tingkat pendidikan, kehidupan sosial-budaya dan ekonomi, dan sistem pemerintahan. Kemudian masuk ke dalam penjelasan mengenai sejarah mata-rumah Soa Pari, proses pelaksanaan tradisi Oma panggel pulang yang di dalamnya terdapat 2 tahap yaitu tahap persiapan dan tahap pelaksanaan. Setelah itu makna tradisi Pesta Adat Soa Pari di Negeri Oma bagi masyarakat setempat dan diaspora.

Bab IV merupakan bab untuk menyampaikan analisa berdasarkan temuan-temuan penulis selama melakukan penelitian didialogkan dengan teori yang ada. Penulis menganalisa hasil penelitian mengenai makna tradisi “Oma Panggel Pulang” sebagai


(10)

penguatan identitas sosial bagi masyarakat diaspora di Negeri Oma dengan menggunakan teori-teori yang sudah ada.

Bab V merupakan rangkaian penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran yang penulis sampaikan di dalam penulisan ilmiah ini. Kesimpulan merupakan serangkaian kata yang disampaikan penulis pada bagian akhir setelah uraian-uraian yang telah dikemukakan sebelumnya. Saran adalah beberapa hal yang disampaikan oleh penulis untuk diperlihatkan oleh pihak-pihak tertentu terkait dengan penulisan tesis ini.


(1)

menunjukkan keanggotaan dalam kelompok.11 Ritual kemudian menjadi ciri khas yang sangat menonjol peranannya dalam pelaksanaan tradisi atau adat istiadat.

Pada konteks tradisi ”Oma Panggel Pulang” yang akan dilaksanakan oleh salah satu keluarga/mata-rumah Soa Pari, ini selalu diwarnai dengan berbagai ritual yang dilakukan seperti makan patita12 dan tari-tarian. Selain kedua ritual yang biasa dilakukan dalam acara tersebut, keluarga/mata-rumah Soa Pari di Negeri Oma (Maluku Tengah) juga melakukan kegiatan-kegiatan lainnya yang dilaksanakan sebelum dan sesudah acara puncak pada tanggal 22 Desember 2015. Kegiatan-kegiatan yang mewarnai tradisi ini antara lain: tari-tarian yang diiringi oleh tifa dan gong, serta masuknya narasi mengenai sejarah keluarga/mata-rumahSoa Pari, menyanyikan lagu daerah atau lagu dalam bahasa adat dan diikuti tarian perang, dan makan patita bersama. Setelah acara selesai maka diadakan syukuran bersama di gereja bagi seluruh keluarga/mata-rumah Soa Pari.13 Kegiatan-kegiatan yang dilakukan ini merupakan bagian dari ritual yang hanya ada dalam tradisi budaya negeri Oma yang sudah dilakukan secara turun-temurun.

Kontinuitas hubungan adat dan masyarakat di Negeri Oma yang demikian dapat berpengaruh bagi pembentukan identitas mereka melalui pelaksanaan ritual pesta adat bagi masing-masing keluarga/mata-rumah (Soa) di Maluku terutama Negeri Oma. Oleh karenanya penelitian ini memfokuskan pada tradisi Oma panggel pulang sebagai penguatan Identitas Sosial bagi masyarakat diaspora di Negeri Oma, Pulau Haruku, Maluku Tengah.

11 Sims dan Stephens. Living Folkore ,..., 95.

12 Makan patita merupakan sebutan yang dianggap penting oleh orang Maluku. Esensinya Makan

Patita sendiri adalah sebuah acara makan bersama dalam lingkup kekeluargaan yang hangat dengan menyuguhkan berbagai makanan masakan tradisional khas asli daerah tersebut.

13 Wawancara dengan koordinator (Bpk. J.K) dari acara pesta adat keluarga/mata-rumah Soa Pari,


(2)

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan di atas. Maka dapat dirumuskan permasalahan pokok yang penting dalam studi ini antara lain:

Apa makna tradisi “Oma Panggel Pulang” bagi penguatan identitas sosial masyarakat diaspora Negeri Oma?

3. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian yang akan dicapai berdasarkan permasalahan di atas adalah:

Mendiskripsikan dan menganalisa makna tradisi “Oma Panggel Pulang” bagi penguatan identitas sosial masyarakat diaspora Negeri Oma.

4. Manfaat Penelitian

Dengan melihat tujuan penulisan dan rumusan masalah di atas, maka manfaat dari penulisan ini adalah :

1. Secara akademik, penulisan ini diharapkan dapat memberikan sumbangan teoritis, mengenai pengaruh tradisi bagi penguatan identitas bagi masyarakat diaspora.

2. Secara praktis, penulisan ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pemikiran bagi masyarakat Maluku dalam mempertahankan dan memperkuat identitas budaya yang sudah ada.

5. Metode Penelitian

5.1Metode dan Jenis Penelitian

Jenis Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah penelitian deskritif analisis dengan menggunakan metode penelitian kualitatif. Jenis dan metode penelitian ini menggambarkan suatu fakta yang sebagaimana adanya. Metode kualitatif digunakan untuk memahami makna di balik data yang muncul. Karena itu, metode kualitatif dianggap paling cocok digunakan untuk mengembangkan ide kajian


(3)

yang dibangun melalui data yang diperoleh di lapangan.14 Peneliti kemudian diarahkan dengan fakta-fakta yang ada di lapangan dan peneliti secara langsung berinteraksi dengan orang, latar, lokasi atau institusi untuk mengamati atau mencatat perilaku dalam latar ilmiahnya.15 Khususnya orang-orang Negeri Oma.

5.2Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang akan dilakukan peneliti dalam meneliti melalui : a) Teknik Snowball Sampling

Snowball Sampling adalah teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil, kemudia membesar. Cara penentuan sampel ialah: pertama-tama dipilih satu atau dua orang, tetapi karena dua orang belum merasa lengkap, maka peneliti mencari orang lain yang dipandang lebih tahu dan dapat melengkapi data yang diberikan oleh dua orang sebelumnya.16 Teknik Snowball Sampling ini dilakukan bagi beberapa orang yang sudah ditentukan oleh peneliti dalam acara tradisi Oma panggel pulang.

b) Observasi

Observasi adalah metode di mana peneliti belajar tentang perilaku dan makna dari perilaku tersebut. Dengan observasi partisipan, peneliti mengamati apa yang dikerjakan orang, mendengarkan apa yang masyarakat Oma ucapkan dan berpartisipasi dalam aktivitas mereka.17 Waktu observasi yang akan dilakukan oleh

peneliti yakni sebelum dan tepat pada acara “Oma Panggel Pulang” tanggal 22 Desember 2015.

14 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif,Kualitatif dan R&D (Bandung: CV Alfabeta, 2011), 8-25. 15 John W. Creswell, Research Design; Pendekatan Kualitatif & Kuantitatif (Jakarta: KIK Press,

2002), 140.

16 Sugiyono, Metode Penelitian ,..., 85. 17 Sugiyono, Metode Penelitian ,..., 226.


(4)

c) Wawancara

Berdasarkan hasil Snowball Sampling yang telah dilakukan, penulis juga melakukan wawancar a dengan anggota yang telah dipilih. Wawancara dilakukan dengan maksud memperoleh informasi-informasi akurat berhubungan dengan penulisan tesis ini. Wawancara yang dilakukan bersifat dinamis. Peneliti perlu memahami situasi dan kondisi sehingga dapat memilih waktu yang tepat dan kapan dan dimana harus melakukan wawancara.18 Wawancana ini dilakukan terhadap Masyarakat negeri Oma yang melakukan diaspora, Pemerintah Negeri, Tua-tua Adat

dan Panitia penyelenggara acara “Oma Panggel Pulang”.

d) Studi Pustaka

Penulis menggunakan studi pustaka guna mengemukakan landasan-landasan teoritis dan menganalisa dokumen-dokumen yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan.

6. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Lokasi Negeri Oma, Pulau Haruku, Maluku Tengah. Waktu penelitiannya dimulai dari tanggal 12 Desember sampai tanggal 23 Desember,

sebelum dan sesudah acara puncak “Oma Panggel Pulang” pada tanggal 22 Desember 2015.

7. Sistematika Penulisan

Bab I merupakan bab pendahuluan. Pada bab ini tersimpan latar belakang permasalahan, rumusan masalah, tujuan penelitian, signifikansi penulisan, metode penelitian, informan kunci, lokasi penelitian dan sistematika penulisan. Dimana Latar belakang memuat segala sesuatu yang melatarbelakangi penulisan ini mencakup permasalahan budaya Maluku hingga alasan pemilihan judul. Rumusan masalah memuat


(5)

beberapa rumusan dalam kaitan dengan topik yang dibahas. Tujuan penelitian merupakan maksud atau tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan ini. Signifikansi penelitian adalah beberapa manfaat yang akan dilakukan. Metode penelitian menjelaskan tentang metode dan jenis penelitian apa yang digunakan, beserta teknik-teknik pengumpulan data. Kemudian informan kunci, lokasi dan waktu penelitian yang memberi gambaran tentang tempat dilakukan penelitian, waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan penelitian dan yang akan menjadi sumber untuk memberikan informasi dalam penelitian. Sedangkan sistematika penulisan yang mendeskripsikan kerangka dalam penulisan tesis ini.

Bab II merupakan bab kerangka teoritis yang memaparkan teori ritual, ritual makan bersama, fungsi tari-tarian dalam ritual, identitas sosial dan identitas sosial bagi masyarakat diaspora.

Bab III merupakan bab yang berisi tentang ulasan data atas dasar penelitian yang

dilakukan oleh peneliti terkait dengan tradisi “Oma Panggel Pulang” di negeri Oma.

Didahului oleh gambaran umum negeri Oma, baik tentang asal-usulnya negeri, letak geografis dan demografis, kependudukan, mata pencaharian, tingkat pendidikan, kehidupan sosial-budaya dan ekonomi, dan sistem pemerintahan. Kemudian masuk ke dalam penjelasan mengenai sejarah mata-rumah Soa Pari, proses pelaksanaan tradisi Oma panggel pulang yang di dalamnya terdapat 2 tahap yaitu tahap persiapan dan tahap pelaksanaan. Setelah itu makna tradisi Pesta Adat Soa Pari di Negeri Oma bagi masyarakat setempat dan diaspora.

Bab IV merupakan bab untuk menyampaikan analisa berdasarkan temuan-temuan penulis selama melakukan penelitian didialogkan dengan teori yang ada. Penulis


(6)

penguatan identitas sosial bagi masyarakat diaspora di Negeri Oma dengan menggunakan teori-teori yang sudah ada.

Bab V merupakan rangkaian penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran yang penulis sampaikan di dalam penulisan ilmiah ini. Kesimpulan merupakan serangkaian kata yang disampaikan penulis pada bagian akhir setelah uraian-uraian yang telah dikemukakan sebelumnya. Saran adalah beberapa hal yang disampaikan oleh penulis untuk diperlihatkan oleh pihak-pihak tertentu terkait dengan penulisan tesis ini.


Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Faktor-Faktor Determinan Ketidaklengkapan Pemberian Imunisasi kepada Bayi di Negeri Oma, Kecamatan Pulau Haruku, Maluku Tengah T1 462012015 BAB I

0 0 12

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Faktor-Faktor Determinan Ketidaklengkapan Pemberian Imunisasi kepada Bayi di Negeri Oma, Kecamatan Pulau Haruku, Maluku Tengah T1 462012015 BAB II

0 1 24

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Faktor-Faktor Determinan Ketidaklengkapan Pemberian Imunisasi kepada Bayi di Negeri Oma, Kecamatan Pulau Haruku, Maluku Tengah T1 462012015 BAB IV

0 0 33

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Faktor-Faktor Determinan Ketidaklengkapan Pemberian Imunisasi kepada Bayi di Negeri Oma, Kecamatan Pulau Haruku, Maluku Tengah

0 1 18

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Faktor-Faktor Determinan Ketidaklengkapan Pemberian Imunisasi kepada Bayi di Negeri Oma, Kecamatan Pulau Haruku, Maluku Tengah

0 0 88

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Oma Panggel Pulang: identitas sosial bagi masyarakat Diaspora di Negeri Oma, Pulau Haruku, Maluku Tengah T2 752014021 BAB II

0 1 19

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Oma Panggel Pulang: identitas sosial bagi masyarakat Diaspora di Negeri Oma, Pulau Haruku, Maluku Tengah T2 752014021 BAB IV

0 1 18

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Oma Panggel Pulang: identitas sosial bagi masyarakat Diaspora di Negeri Oma, Pulau Haruku, Maluku Tengah T2 752014021 BAB V

0 2 3

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Oma Panggel Pulang: identitas sosial bagi masyarakat Diaspora di Negeri Oma, Pulau Haruku, Maluku Tengah

0 0 12

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Oma Panggel Pulang: identitas sosial bagi masyarakat Diaspora di Negeri Oma, Pulau Haruku, Maluku Tengah

0 0 1