Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Banyupoh - Kecamatan Gerogak - Kabupaten Banyupoh.

(1)

PENDAMPINGAN KELUARGA KKN PPM UNUD

PERIODE XIII TAHUN 2016

DESA/KELURAHAN : BANYUPOH

KECAMATAN : GEROKGAK

KABUPATEN : BULELENG

NAMA MAHASISWA : I KADEK INDRA SETIAWAN

FAKULTAS/PS : HUKUM/ILMU HUKUM

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN

KEPADA MASYARAKAT (LPPM)

UNIVERSITAS UDAYANA

2016


(2)

i HALAMAN PENGESAHAN

Dengan berakhirnya pelaksanaan KKN PPM Periode XIII, saya selaku peserta atas nama:

Nama : I Kadek Indra Setiawan

NIM : 1303005225

Tanda Tangan :

Telah menyelesaikan laporan kegiatan saya selama berada di lokasi KKN PPM

Banyupoh, 27 Agustus 2016

Mengetahui/Menyetujui Mengetahui/Menyetujui

DPL KKN PPM Universitas Udayana KK Dampingan

Desa Banyupoh

(Gusti Made Arya Sasmita, ST.,MT) ( Muslimah )

NIP. 19730326 200003 1 002

Mengetahui/Meyetujui Kepala Desa Banyupoh


(3)

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas nikmat dan karunia-Nya kegiatan Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) Periode XIII Universitas Udayana ini dapat berjalan dengan lancar. Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Gusti Made Arya Sasmita, ST.,MT.selaku Dosen Pembimbing Lapangan atas bimbingannya selama ini. Penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak Kepala Desa Banyupoh beserta keluarga KK Dampingan yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengetahui dan mempelajari kehidupan sehari-hari keluarga KK Dampingan. Adapun KKN PPM ini terdiri dari kegiatan

pemberdayaan kepada masyarakat di Dusun Kertakawat serta pendampingan keluarga.

Kegiatan ini merupakan program khusus bagi mahasiswa KKN PPM untuk mendampingi serta membantu keluarga miskin/pra sejahtera dalam memecahkan masalah yang dihadapinya seperti masalah kebersihan lingkungan, pendidikan, manajemen keluarga, ekonomi keluarga, penataan rumah tangga dan lain sebagainya.

Penulis berharap semoga dengan laporan pendampingan keluarga ini dapat dimanfaatkan oleh para pihak yang terlibat dalam program ini guna mencapai sasaran sesuai yang diharapkan.

Desa Banyupoh, 25 Agustus 2016


(4)

iii

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iii

BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN ... 1

1.1 Profi Keluarga Dampingan ... 1

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan ... 2

1.2.1 Pendapatan Keluarga ... 3

1.2.2 Pengeluaran Keluarga ... 3

BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH ... 5

2.1 Pemasalahan Keluarga ... 5

2.2 Masalah Prioritas ... 5

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH ... 7

3.1 Program ... 7

3.2 Jadwal Kegiatan ... 8

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA... 11

4.1 Pelaksanaan ... 11

4.2 Hasil... 11

4.3 Kendala ... 11

BAB V PENUTUP ... 12

5.1 Kesimpulan ... 12

5.2 Rekomendasi ... 12 Lampiran Dokumentasi


(5)

1

BAB I

GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

1.1 Profil Keluarga Dampingan

Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu bentuk dari pengaplikasian dari Tri Dharma perguruan tinggi yaitu pengabdian kepada masyarakat. Dalam KKN Udayana terdiri dari program pokok tema dan program pokok non tema. Salah satu program pokok non tema itu sendiri dari Kuliah Kerja Nyata Universitas Udayana (KKN UNUD) adalah Program Pendampingan Keluarga (PPK). Program Pendampingan Keluarga merupakan program non-tema yang wajib dijalankan oleh setiap individu mahasiswa peserta KKN sehingga program ini termasuk program individu bukan bersifat kelompok.. Setiap mahasiswa peserta KKN-PPM ditugaskan untuk mendampingi salah satu keluarga yang termasuk dalam kategori Rumah Tangga Miskin (RTM) atau keluarga yang tergolong kedalam keluarga pra sejahtera (Pra-KS).

Program PPK memiliki tujuan untuk mengetahui potensi yang dimiliki keluarga RTM dan keluarga pra sejahtera tersebut yang dapat dikembangkan lagi sehingga diharapkan untuk jangka panjangnya dapat meningkatkan taraf hidup kesejahteraan dengan melihat dan menganalisa problematika hidup yang dihadapi serta dapat memecahkan atau mencari solusi jalan keluar dari permasalahannya. Kegiatan KK Dampingan yang berlokasi di Desa Banyupoh, dilaksanakan pada satu lingkungan yang ada di Dusun Kertakawat

Pada program KKN-PPM periode XIII ini penulis mendapatkan kesempatan untuk mendampingi keluarga dari Ibu Muslimah yang bertempat di Dusun Kertakawat. Untuk memudahkan pembaca, berikut ini akan penulis sajikan profil keluarga dalam bentuk tabel di bawah ini :

No. Nama Status Umur Pendidikan Pekerjaan Ket.

1. Salimin Suami 85

Tahun

Tidak/Belum Sekolah

Petani/Pekebun Almarhum

2. Muslimah Kepala

Keluarga 67 Tahun

Tidak/Belum Sekolah

Ibu Rumah

Tangga

3. Matasan Anak I - Tidak/Belum

Sekolah

Buruh Kawin


(6)

2 Sekolah

5. Sarina Anak III - Tidak/Belum

Sekolah

Buruh Kawin

6. Supiana Anak IV - Tidak/Belum

Sekolah

Buruh Kawin

7. Kolipatul Anak V - Tidak/Belum

Sekolah

Buruh Kawin

Keluarga Ibu Muslimah dapat digolongkan sebagai rumah tangga miskin (RTM). Pada saat ini Ibu Muslimah menajalani kehidupannya hanya seorang diri dikarenakan suaminya telah meninggal dunia. Ibu Muslimah memiliki 5 orang anak, dimana anak – anak dari Ibu Muslimah telah berkeluarga dan memiliki tempat tinggal sendiri. Ibu Muslimah memiliki 3 ekor dolong yang biasanya telurnya tersebut dikonsumsi sendiri ataupun diberikan dengan cuma – cuma kepada warga sekitar. Pekerjaan Ibu Muslimah tidaklah menentu, terkadang Ibu Muslimah bekerja sebagai penjual janur ataupun daun pisang saat hari raya tertentu (Purnama, Tilem, Galungan dan Kuningan) dan dihari – hari biasa Ibu Muslimah mengumpulkan barang bekas kemudian dijual kepada pengepul untuk menambah penghasilan. Uang yang dihasilkan dari pekerjaannya tidak begitu banyak, walaupun begitu Ibu Muslimah tidak memiliki tanggungan hidup yang banyak karena beliau hanya menanggung untuk kebutuhannya sendiri.

Keluarga Ibu Muslimah memiliki rumah dengan luas tanah kurang lebih 6 are yang terdiri dari 1 bangunan dengan luas bangunan kurang lebih 6x3 meter. Rumah Ibu Muslimah dahulu sudah memiliki kamar mandi namun kambar mandi tersebut rusak diakibatkan air laut yang besar sehingga mengayutkan kamar mandi dari rumah Ibu Muslimah. Untuk kegiatan MCK (mandi cuci kakus) Ibu Muslimah meminjam kamar mandi dirumah anak pertama yang rumahnya tidak jauh dari rumah Ibu Muslimah.

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan

Ibu Muslimah tidak memiliki profesi tetap. Sehari – hari untuk memenuhi kebutuhannya Ibu Muslimah mencari nafkah dengan mencari barang bekas untuk dijual, dari hasil tersebut Ibu Muslimah tidak mendapat hasil tetap, tergantung barang bekas yang berhasil dikumpulkan. Apabila Ibu Muslimah mengumpulkan barang bekas lebih banyak untuk dijual maka ia akan memperoleh penghasilan kurang lebih Rp 25.000,- per hari,


(7)

3 sedangkan apabila ada hari raya Ibu Muslimah berjualan janur, ataupun daun pisang di pasar Banyupoh yang dimana Ibu Muslimah berjualan tanpa modal yaitu Ibu Muslimah terebih dahulu meminjam barang yang hendak dijual apabila barang tersebut telah habis terjual barulah barang yang dijual oleh Ibu Muslimah tersebut membayar kepada pemilik barang dagangan tersebut. Dari hasil jualan itu sendiri juga tidak mendapat hasil yang banyak terkadang pula merugi. Untuk perekonomian Ibu Muslimah hanya menggantungkan dari mengumpulkan barang bekas untuk dijual karena untuk berjualan dipasar hanya pada hari – hari tertentu saja yang hasilnyapun tidak terlalu banyak, terkadang ternak yang dimiliki Ibu Muslimah dijual jika ada yang hendak membelinya.

1.2.1 Pendapatan Keluarga

Pendapatan Ibu Muslimah tidak menentu karena ia bekerja mengumpulkan barang bekas untuk dijual ke pengepul barang bekas yang hanya memperoleh pendapatan tergantung hasil dari banyak atau sedikitnya barang bekas yang dikumpulkan. Apabila dirata-ratakan penghasilan Ibu Muslimah adalah kurang lebih Rp 450.000,- per bulan. Penghasilan tersebut tergolong kecil hanya dapat digunakan makan sehari – hari dari Ibu Muslimah

- Sumber Penghasilan

Penghasilan Ibu Muslimah bersumber dari profesinya mengumpulkan barang bekas untuk dijual ke pengepul (pemulung). Untuk menambah penghasilan yang didapat dari profesi utamanya mengumpulkan barang bekas, Ibu Muslimah juga berjualan janur ataupun daun pisang dihari raya tertentu serta terkadang Ibu Muslimah menjual ternak miliknya apabila ada yang hendak membelinya.

1.2.2 Pengeluaran Keluarga

Kebutuhan Sehari-hari

Pengeluaran kebutuhan sehari-hari Ibu Muslimah yaitu untuk biaya makan, biaya pakan ternak. Biaya makan yang dikeluarkan adalah adalah Rp 15.000,- untuk membeli 1 kg beras per harinya, lalu untuk lauk pauk dan sayur memerlukan biaya sebesar Rp 10.000,- per hari. Jadi total biaya makan yang diperlukan adalah Rp 25.000,- per hari. Untuk listrik dan air Ibu Muslimah tidak mengluarkan biaya dikarenakan telah dibayarkan oleh anak pertama Ibu Muslimah.

- Pendidikan


(8)

4

- Kesehatan

Kesehatan dari Ibu Muslimah adalah kondisi kesehatan yang cukup baik hanya saja Ibu Muslimah yang umurnya sudah cukup tua menderita rematik, mata kabur dan juga terkadang sakit kepala. Ibu Muslimah sudah mempunyai Kartu Indonesia Sehat untuk biaya kesehatan bagi keluarga miskin. Oleh karena itu apabila Ibu Muslimah jatuh sakit maka mendapat bantuan biaya pengobatan dari pemerintah.

- Sosial


(9)

5

BAB II

IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

2.1Permasalahan Keluarga

2.1.1 Masalah Ekonomi

Permasalahan yang paling utama di keluarga Ibu Muslimah yakni dalam aspek ekonomi, dimana dalam kehidupan sehari-hari mata pencaharian hanya bergantung dari penghasilan Ibu Muslimah dari mengumpulkan barang bekas sementara anak – anak dari Ibu Muslimah sebagai buruh yang dimana hanya bekecukupan dan Ibu

Muslimah tidak mau memberatkan anak – anaknya untuk ikut menafkahinya.

Penghasilan dari Ibu Muslimah pun tidak menentu tergantung dari barang bekas yang dikumpulkan.

2.1.2 Masalah Kesehatan

Sanitasi Ibu muslimah tergolong buruk karena Ibu Muslimah tidak memiliki WC karena dirusak oleh ombak pasang. Ibu Muslimah harus mandi dan mencuci di kamar mandi milik anaknya yang jaraknya tidak terlalu jauh dari rumahnya. Ibu Muslimah menderita penyakit rematik. Penyakit rematik ini disebabkan oleh usia beliau yang sudah tua. Dapur yang masih menggunakan kayu bakar juga merupakan suatu permasalahan terutama untuk asap dan debu hasil pembakaran yang dapat mengganggu saluran pernafasan.

2.1.3 Masalah Lingkungan

Permasalahan lain yang dihadapai Ibu Muslimah adalah pekarangan rumah yang cukup luas tidak dapat dimanfaatkan dikarenakan letak rumah Ibu Muslimah yang dekat pantai menyebabkan pekarangan rumah Ibu Muslimah hanya dipenuhi karang dan pasir sehingga tumbuhan baik sayur ataupun buah – buahan tidak dapat tumbuh. Selain itu, dapur yang masih menggunakan kayu bakar juga merupakan suatu permasalahan terutama untuk asap dan debu hasil pembakaran.

2.2Masalah Prioritas

2.2.1 Permasalahan Manajemen Keuangan

Ibu Muslimah berprofesi mengumpulkan barang bekas yang hasilnya tidak selalu menentu tekagantung jumlah yang dikumpulkan. Seringkali Ibu Muslimah tidak mendapatkan hasil yang tidak seberapa sehingga hasil yang diperoleh tidak cukup


(10)

6

untuk memenuhi kebutuhannya. Dari penjelasan tersebut dapat diketahui bahwa Ibu Muslimah mengalami permasalahan manajemen keuangan.

2.2.2 Permasalahan Kesehatan

Masalah kesehatan yang terjadi pada keluarga Ibu Muslimah adalah Sanitasi keluarga Ibu Muslimah buruk yang diakibatkan tidak adanya kamar mandi/WC, Ibu Muslimah menderita rematik, mata kabur dan terkadang sakit kepala serta terdapat risiko terkena infeksi saluran nafas akibat sisa pembakaran kayu bakar berupa asap dan debu.

2.2.3 Permasalahan Pemanfaatan Lingkungan

Permasalahan lain yang dihadapai Ibu Muslimah adalah kurangnya pemanfaatan lahan pekarangan rumah yang cukup luas yang tidak dapat ditanami tumbuhan yang langsung bisa dikonsumsi sehari – hari, karena lahan atau tanah tersebut terdiri dari karang dan pasir sehingga tumbuhan sulit untuk tumbuh.


(11)

7 BAB III

USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

Usulan pensolusian masalah ini merupakan tindak lanjut dari pemecahan masalah yang telah disampaikan oleh keluarga dampingan. Pensolusian masalah ini dilakukan dengan beberapa program kegiatan yang berdasarkan atas permasalahan yang telah diperoleh sebelumnya.

3.1Program

3.1.1 Memberikan Pengetahuan tentang Manajemen Keuangan yang Baik

Ibu Muslimah berprofesi memngumpulkan barang bekas yang tidak selalu mengumpulkan banyak barang bekas untuk dijual. Seringkali Ibu Muslimah hanya mengumpulkan barang bekas tidak seberapa sehingga tidak cukup memenuhi kehidupannya sehari – hari. Oleh karena itu dilakukan program berupa Sosialisasi tentang Manajemen Keuangan yang Baik. Program ini berupa memberikan saran kepada Ibu Muslimah untuk menabungkan uang yang didapatkan pada saat ia mengumpulkan barang bekas yang cukup banyak. Dengan demikian pada saat Ibu Muslimah tidak cukup banyak mengumpulkan barang bekas, ia telah mempunyai tabungan untuk memenuhi biaya hidup sehari-hari.

3.1.2 Memberikan Pengetahuan Perilaku Bersih dan Sehat

Memberikan Pengetahuan kepada Ibu Muslimah mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di rumah, untuk sakit rematik yang diderita Ibu Muslimah merekomendasikan ketika mandi menggunakan air hangat serta merekomendasikan penggunaan jahe dan cengkeh yang dihancurkan dengan halus digunakan untuk obat luar dengan mengoleskan pada area persendian yang terasa nyeri secara rutin setiap hari serta menganjurkan pada Ibu Muslimah agar selalu membersihkan debu sisa hasil pembakaran.

3.1.3 Memberikan Pengetahuan tentang Menanam Tumbuhan Melalui Media Barang Bekas

Untuk dapat memanfaatkan lahan pekarangan Ibu Muslimah yang cukup luas untuk bercocok tanam sehingga dapat membantu kebutuhan sehari – hari dari Ibu Muslimah. Oleh karena itu dilakukan program berupa Sosialisasi tentang Pemanfaatan Barang Bekas Sebagai Media Untuk Bercocok Tanam. Program ini berupa memberikan saran kepada Ibu Muslimah agar barang bekas yang berhasil dikumpulkan berupa botol bekas ataupun jerigen bekas


(12)

8 digunakan sebagai media untuk bercocok tanam sehingga lahan pekarangan rumah Ibu Muslimah dapat dimanfaatkan misalnya menanan sayur, cabe, tomat ataupun tumbuhan lain yang sekiranya dibutuhkan oleh Ibu Muslimah untuk memenuhi kebutuhan sehari – hari.

3.2Jadwal Kegiatan

No Hari/Tanggal Kegiatan Jumlah jam

1. Senin, 25 Juli 2016 Kordinasi bersama dengan

aparatur desa untuk meminta data untuk KK Dampingan

2 jam

2. Selasa, 26 Juli 2016 Bertemu Kepala Dusun

Kertakawat dan mencari

informasi mengenai KK

dampingan

2 jam

3. Kamis, 28 Juli 2016 Berkunjung kerumah KK

dampingan untuk

memperkenalkan diri, serta

menyampaikan maksud dan

tujuan.

3 jam

4 Sabtu, 30 Juli 2016 Diskusi dengan KK dampingan

menanyakan permasalahan dan membantu kegiatan dirumah.

3 jam

5 Senin, 1 Agustus 2016 Diskusi dengan KK Dampingan

dan bertanya tentang keadaan

keseluruhan keluarga dan

lingkungan

5 jam

6 Selasa, 2 Agustus 2016 Diskusi dengan KK Dampingan

dan Mengenal lebih jauh keluarga dampingan

4 jam

7 Rabu, 3 Agustus 2016 Diskusi dengan KK Dampingan

untuk Mengetahui latar belakang keluarga dampingan

5 jam

8. Jumat, 5 Agustus 2016 Diskusi dengan KK Dampingan

untuk Mengetahui secara detail


(13)

9 profil keluarga dampingan

9. Senin, 8 Agustus 2016 Diskusi dengan KK Dampingan

untuk Mengidentifikasi masalah ekonomi yang dihadapi dalam keluarga tersebut

4 jam

10. Rabu, 10 Agustus 2016 Diskusi dengan KK Dampingan

dan membantu bersih-bersih.serta Lebih mengenal keluarga untuk mengidentifikasi masalah lain, yaitu masalah kesehatan yang

dihadapi yang belum

diungkapkan sebelumnya

5 jam

11. Kamis, 11 Agustus 2016 Berbincang-bincang mengenai

adanya risiko terkena infeksi

saluran nafas akibat sisa

pembakaran kayu bakar berupa asap dan debu

6 jam

12. Jumat, 12 Agustus 2016 Membantu membersihkan rumah

KK Dampingan dan memberikan makan ternak

4 jam

13. Senin, 15 Agustus 2016 Diskusi dengan KK Dampingan

tentang pentingnya kebersihan, terutama halaman rumah dan dapur

4 jam

14. Rabu, 16 Agustus 2016 Diskusi dengan KK Dampingan

tentang pemanfaatan pekarangan untuk bercocok tanam dengan media barang bekas.

6 jam

15. Kamis, 18 Agustus 2016 Membantu keluarga KK

Dampingan membersihkan

pekarangan rumah dan berdiskusi mengenai tanaman yang mudah untuk ditanam.


(14)

10

16. Jumat, 19 Agustus 2016 Diskusi dengan KK Dampingan

dan menjelaskan tentang

pentingnya menabung

4 jam

17. Sabtu, 20 Agustus 2016 Berdiskusi dengan KK

Dampingan dan menjelaskan

tentang perilaku hidup sehat dan bersih

5 jam

18. Minggu, 21 Agustus 2016

Memberikan motivasi kepada KK Dampingan perihal pentingnya menjaga kesehatan.

4 jam

19. Senin, 22 Agustus 2016 Membantu KK Dampingan dan

Berbincang-bincang mengenai

penyakit rematik yang diderita oleh Ibu Muslimah memberikan solusi terhadap penyakit tersebut

4 jam

20. Rabu, 23 Agustus 2016 Diskusi dengan KK Dampingan

dan Melakukan dokumentasi dari kegiatan di keluarga dampingan

3 jam

21. Kamis, 24 Agustus 2016 Diskusi dengan KK Dampingan 5 jam

22. Jumat, 25 Agustus 2016 Memberikan bantuan untuk KK

Dampingan berupa sembako.

5 jam


(15)

11

BAB IV

PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA

4.1Pelaksanaan

Adapun pelaksanaan kegiatan KK Dampingan ini adalah dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan oleh kelompok mahasiswa KKN PPM XIII di Desa Banyupoh dimana untuk jadwal kunjungan ke keluarga dampingan minimal 15 kali dalam sebulan. Dalam 15 kali pertemuan tersebut, mahasiswa harus mengunjungi keluarga dampingan minimal 90 jam.

Selama satu bulan yang telah berlalu, mahasiswa telah menjalankan program pendampingan keluarga dengan baik. Semua Program Pensolusian Masalah sudah dilaksanakan dengan baik.

4.2Hasil

Adapun hasil yang diharapkan setelah pendampingan keluarga ini adalah:

- Agar keluarga Ibu Muslimah dapat meningkatkan kesadaran untuk menabung sehingga pada saat Ibu Muslimah tidak mengumpulkan barang bekas yang banyak, ia masih mempunyai tabungan untuk membiayai kebutuhan sehari-hari.

- Agar Keluarga Ibu Muslimah walaupun hidup dalam keterbatasan namun tetap

memprioritaskan perilaku hidup bersih dan sehat, sehingga tetpa dapat menjalankan kegiatan sehari – hari secara maksimal tanpa tekendala karena sakit, dan

- Agar Ibu Muslimah dapat menfaatkan pekarangan rumah dengan bercocok tanam sayur –

sayuran untuk dikonsumsi sendiri ataupun membantu menambah penghasilan dengan menjual sayur tersebut.

4.3Kendala

Adapun kendala-kendala yang dialami saat melaksanakan program pendampingan keluarga adalah sulitnya pemilihan program yang mampu meningkatan perekonomian dikarena usia Ibu Muslimah yang tidak muda lagi dan pula Ibu Muslimah yang hanya tinggal seorang diri.


(16)

12 BAB V

PENUTUP

5.1Simpulan

Keluarga Ibu Muslimah mempunyai tiga masalah utama yaitu Permasalahan dalam Memanajemen Keuangan, Pemasalahan dalam perilaku hidup bersih dan sehat serta Permasalahan Minimnya Pegetahuan Untuk Memanfaatakan Lahan Pekarangan. Dalam program pendampingan keluarga ini, untuk menanggulangi permasalahan yang dihadapi oleh keluarga Ibu Muslimah telah dilakukan tiga program yaitu Program Memberikan Pengetahuan tentang Manajemen Keuangan yang Baik, Program Memberikan Pengetahuan

Perilaku Bersih dan Sehat dan Memberikan Pengetahuan tentang Menanam Tumbuhan

Melalui Media Barang Bekas. Dengan dilaksanakannya ketiga program tersebut diharapkan keluarga Ibu Muslimah menjadi mengerti mengenai pentingnya menabung sehingga walaupun Ibu Muslimah tidak mengumpulkan barang bekas yang banyak, ia masih mempunyai tabungan untuk membiayai kebutuhan sehari-hari, diharpakan pula Ibu Muslimah mengerti akan pentingnya perilaku hidup sehat karena kesehatanlah yang harus diutamakan dan agar Ibu Muslimah dapat memanfaatkan lahan yang cukup besar untuk bercocok tanam sehingga hasil dari bercocok tanam dapat membantu kebutuhan sehari – hari.

5.2 Rekomendasi

Rekomendasi yang bisa diberikan dalam program pendampingan keluarga ini adalah: 1. Keluarga Ibu Muslimah disarankan agar bijak mengatur keuangan agar terdapat uang

yang disisihkan untuk tabungan sehingga pada saat tidak dapat mengumpulkan barang bekas lebih banyak, masih ada uang tabungan yang dapat digunakan untuk membiayai kebutuhan sehari-hari,

2. Ibu Muslimah diharapkan terus menjaga perilaku hidup bersih dan sehat untuk menjaga

kesehatan Ibu Muslimah yang sudah berusia lanjut

3. Ibu Muslimah diharapkan mampu memanfaatakn lahan pekarangan yang ada untuk

bercocok tanam sehingga hasil yang diperoleh dapat dipergunakan sehari – hari ataupun untuk menambah penghasilan.

4. Perguruan Tinggi diharapkan melanjutkan program pendampingan keluarga agar

keluarga - keluarga miskin dapat memperoleh bantuan sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat dari mahasiswa.


(17)

LAMPIRAN FOTO-FOTO PROGRAM PENDAMPINGAN KELUARGA

Gambar 1. Kondisi rumah keluarga Ibu Muslimah


(18)

(19)

Gambar 4. Mahasiswa memberikan contoh tumbuhan yang ditanam melalui media barang

bekas


(20)

(21)

(1)

12 BAB V

PENUTUP

5.1Simpulan

Keluarga Ibu Muslimah mempunyai tiga masalah utama yaitu Permasalahan dalam Memanajemen Keuangan, Pemasalahan dalam perilaku hidup bersih dan sehat serta Permasalahan Minimnya Pegetahuan Untuk Memanfaatakan Lahan Pekarangan. Dalam program pendampingan keluarga ini, untuk menanggulangi permasalahan yang dihadapi oleh keluarga Ibu Muslimah telah dilakukan tiga program yaitu Program Memberikan Pengetahuan tentang Manajemen Keuangan yang Baik, Program Memberikan Pengetahuan

Perilaku Bersih dan Sehat dan Memberikan Pengetahuan tentang Menanam Tumbuhan

Melalui Media Barang Bekas. Dengan dilaksanakannya ketiga program tersebut diharapkan keluarga Ibu Muslimah menjadi mengerti mengenai pentingnya menabung sehingga walaupun Ibu Muslimah tidak mengumpulkan barang bekas yang banyak, ia masih mempunyai tabungan untuk membiayai kebutuhan sehari-hari, diharpakan pula Ibu Muslimah mengerti akan pentingnya perilaku hidup sehat karena kesehatanlah yang harus diutamakan dan agar Ibu Muslimah dapat memanfaatkan lahan yang cukup besar untuk bercocok tanam

sehingga hasil dari bercocok tanam dapat membantu kebutuhan sehari – hari.

5.2 Rekomendasi

Rekomendasi yang bisa diberikan dalam program pendampingan keluarga ini adalah:

1. Keluarga Ibu Muslimah disarankan agar bijak mengatur keuangan agar terdapat uang

yang disisihkan untuk tabungan sehingga pada saat tidak dapat mengumpulkan barang bekas lebih banyak, masih ada uang tabungan yang dapat digunakan untuk membiayai kebutuhan sehari-hari,

2. Ibu Muslimah diharapkan terus menjaga perilaku hidup bersih dan sehat untuk menjaga

kesehatan Ibu Muslimah yang sudah berusia lanjut

3. Ibu Muslimah diharapkan mampu memanfaatakn lahan pekarangan yang ada untuk

bercocok tanam sehingga hasil yang diperoleh dapat dipergunakan sehari – hari ataupun

untuk menambah penghasilan.

4. Perguruan Tinggi diharapkan melanjutkan program pendampingan keluarga agar

keluarga - keluarga miskin dapat memperoleh bantuan sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat dari mahasiswa.


(2)

LAMPIRAN FOTO-FOTO PROGRAM PENDAMPINGAN KELUARGA

Gambar 1. Kondisi rumah keluarga Ibu Muslimah


(3)

(4)

Gambar 4. Mahasiswa memberikan contoh tumbuhan yang ditanam melalui media barang bekas


(5)

(6)