HUBUNGAN ANTARA BUDAYA ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KOMITMEN PADA KARYAWAN Hubungan Antara Budaya Organisasi Dan Kepuasan Kerja Terhadap Komitmen Pada Karyawan CV. Griya Computama Surakarta.

HUBUNGAN ANTARA BUDAYA ORGANISASI DAN KEPUASAN
KERJA TERHADAP KOMITMEN PADA KARYAWAN
CV. GRIYA COMPUTAMA SURAKARTA

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan oleh :
Rochmad Ikhsanudin
F 100 090 087

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014

ABSTRAK
HUBUNGAN ANTARA BUDAYA ORGANISASI DAN KEPUASAN
KERJA TERHADAP KOMITMEN PADA KARYAWAN
CV. GRIYA COMPUTAMA SURAKARTA
ROCHMAD IKHSANUDIN
ABSTRAK
Masalah yang dihadapi karyawan dalam perusahan untuk mencapai kinerja

yang baik adalah komitmen karyawan, dalam kesehariannya diwajibkan untuk
memiliki pemahaman terhadap budaya organisasi dan memiliki kepuasan dalam
bekerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara budaya
organisasi dan kepuasan kerja terhadap komitmen karyawan Cv. Griya
computama. Pengukuran menggunakan skala budaya organisasi , skala kepuasan
kerja dan skala komitmen karyawan masing masing skala berjumlah 56, 38 dan
30. Hipotesis yang peneliti ajukan dalam penelitian ini ada dua yaitu hipotesisi
mayor dan hipotesisi minor. Hipotesisi mayor ada hubungan antara budaya
organisasi dan kepuasan kerja terhadap komitmen, sedangkan hipotesis minornya
ada hubungan positif antara budaya organisasi terhadap komitmen karyawan dan
ada hubungan positif antara kepuasan kerja terhadap komitmen karyawan.
Subjek dalam penelitian ini adalah karyawan Cv. Griya Computama
surakarta. Adapun jumlah karyawanya adalah 149 karyawan. Penelitian ini
menggunakan studi populasi, yaitu menggunakan semua anggota populasi yang
ada sebagai subjek penelitian. Alat ukur dalam penelitian ini menggunakan skala
berbentuk tertutup, artinya jawaban-jawaban dari pernyataan telah disediakan
sehingga subjek penelitian tinggal memilih yang sesuai dengan keadaan dirinya,
data dikumpulkan menggunakan tiga macam skala yaitu skala budaya organisasi
kepuasan kerja dan komitmen karyawan. Teknik analisis data menggunakan
korelasi Product moment.

Hasil analisis diperoleh ( r ) sebesar 0,928; p = 0,000 (p < 0,01).
Berdasarkan hasil analisis diketahui variabel budaya organisasi memiliki rerata
emperik ( RE ) 119,63 dan rerata hipotetik ( RH ) 95, variabel kepuasan kerja
rerata emperik ( RE ) 103,48 dan rerata hipotetik ( RH ) 80 sedangkan komitmen
karyawan rerata emperik ( RE ) 91,86 dan rerata hipotetik ( RH ) sebesar 67,5.
Kesimpulannya ada hubungan positif yang sangat signifikan antara budaya
organisasi dan kepuasan kerja terhadap komitmen karyawan, tingkat komitmen ,
budaya organisasi dan kepuasan kerja karyawan Cv. Griya computama tergolong
sangat tinggi dan sumbangan efektif budaya organisasi dan kepuasan kerja
terhadap komitmen karyawan sebesar 86,1%
Kata Kunci : komitmen karyawan, budaya organisasi, kepuasan kerja.

iii

Organisasi merupakan suatu wadah

Watson Wyatt, hanya 57% - lebih

untuk mencapai tujuan, untuk itu


rendah 7 poin dibandingkan Asia

organisasi harus mampu mengelola

Pasifik. Itu berarti, tingkat loyalitas

setiap sumber daya yang dimilikinya.

karyawan di Indonesia termasuk

Sumber daya yang paling berharga

paling

dan

menentukan

Rendahnya loyalitas itu bukanlah hal


kelangsungan suatu organisasi adalah

yang buruk dewasa ini ketika era

sumber daya manusia. Sumber daya

loyalitas

manusia merupakan suatu instrumen

employment) tidak lagi mendapat

dalam mencapai tujuannya, atau

tempat.

dengan kata lain efektivitas suatu

menyebabkan


definisi

loyalitas

organisasi dalam mencapai tujuannya

bergeser

bahkan

berubah.

tergantung

Loyalitas tidak lagi dimasukan loyal

yang

paling


kepada

sumber

daya

rendah

dikawasan

ini.

(lifetime

tunggal

Profesionalisme

dan


manusianya.

kepada perusahaan, melainkan loyal

Memiliki sumber daya manusia yang

terhadap profesi.

mampu memberikan kontribusi yang

Fenomena

optimal merupakan harapan dari

komitmen

setiap organisasi. Untuk mencapai

terjadi


sebuah

daya

beberapa faktor. Menurut Mowday

manusia yang baik dan efektif perlu

dan Steers ( dalam Sjabadhyni 2001)

memperhatikan tentang komitmen

bahwa

dari setiap anggota organisasi, karena

berpenagruh

mustahil


kualitas

suatu

berkembang

dan

sumber

tinggi

rendahnya

karyawan

karena

itu


dipengaruhi

beberapa

faktor

pada

sendiri
oleh

yang

komitmen

organisasi

dapat

organisasi


yaitu:

keterandalan

bertahan

tanpa

organisasi,

perasaan

dipentingkan

didukung oleh komitmen dari para

oleh organisasi, realisasi harapan

anggotanya.

individu,

Kurangnya

pemahaman

terhadap

komitmen

menjadikan

Negara

(Commitment

indonesia,

menurut

tentang

sikap

rekan kerja, persepsi tentang gaji,
persepsi tentang perilaku.
Salah

Indonesia dalam indeks komitmen
karyawan

persepsi

satu

hal

yang

dapat

index)

mempengaruhi sukses atau tidaknya

perhitungan

suatu organisasi dalam perusahaan

1

dan

yang

dapat

2. Bagi karyawan

memberikan

pengaruh terhadap kepuasan kerja

Diharapkan dapat menambah dan

dan

tidak

memberikan informasi khususnya

terlepas dari budaya yang dimiliki

karyawan perusahaan maupun dunia

oleh

kerja umumnya tentang pentingnya

komitmen

suatu

karyawan

perusahaan

tersebut.

Budaya organisasi adalah bagian dari

persepsi

strategi organisasi untuk mencapai

budaya organisasi dan kepuasan

tujuan yang telah ditentukan. Hal itu

kerja

diungkapkan Rhenald Kasali PhD

komitmen karyawan.

( 2004 ). Menurutnya, Budaya

3. Peneliti selanjutnya

perusahaan atau budaya organisasi

Dapat menambah dan memperkaya

terdiri atas unsur nilai – nilai dasar

khasanah

yang dapat dilihat ( logo, merek, cara

khususnya bidang psikologi industri

berpakaian ) dan tidak dapat dilihat (

dan organisasi dan dapat dijadikan

keyakinan,

bahan

asumsi,

kepercayaan,

yang

agar

positif

dapat

terhadap

meningkatkan

ilmu

pengetahuan,

informasi

serta

bahan

sikap dan perasan).

pertimbangan yang bermanfaat untuk

Berdasarakn paparan diatas peneliti

penelitian-penelitian sejenis.

memiliki tujuan untuk mengetahui
hubungan antara budaya organisasi

LANDASAN TEORI

dan

A. Komitmen Karyawan

kepuasan

kerja

terhadap

komitmen karyawan.

Kreitner

&

Kinicki

(

Hasil dari penelitian ini diharapkan

mengatakan

dapat diambil manfaatnya yaitu :

organisasi

bahwa

komitmen

1. Bagi pimpinan perusahaan

menggambarakan

secara

2001)

keseluruhan
secara

luas

dapat

individu yang mengidentifikasikan

memberikan informasi yang berguna

dirinya dengan sebuah organisasi

bagi

dapat

serta mengikatkan dirinya untuk

pertimbangan

tujuan organisasi. Cascio (dalam

Penelitian

ini

diharapkan

perusahaan

menjadi

sehingga

bahan

pimpinan
meningkatkan

perusahaan
komitmen

Yulianie,

dalam

2003)

mengartikan

komitmen organisasi sebagai suatu

pada

kondisi dari individu yang memiliki

karyawan

2

keinginan untuk aktif berpartisipasi

besar komitmen mereka pada nilai –

dalam organisasi dan sebagai derajat

nilai itu maka makin kuat budaya

identifikasi

tersebut. Kadang – kadang, budaya

individu

terhadap

yang kuat juga dikatakan membantu

organisasi.

kinerja karena memberikan struktur

Aspek komitmen karyawan antara

dan kontrol yang dibutuhkan tanpa

lain:
a. Komitmen

afektif

harus

adalah

bersandar

pada

birokrasi

keterikatan komitmen karyawan,

formal yang mencekik yang dapat

identifikasi,

menekan tumbuhnay motivasi dan

dan

keterlibatan

inovasi (Kotter & Hasket, 2006).

dalam organisasi.
b. Komitmen

kelanjutan

aspek - aspek budaya organisasi,

adalah

komitmen berdasarkan kerugian

antara lain:

yang

a. Azas

berhubungan

keluarnya

dengan

Hal

ini

jauh

anggota organisasi ( karyawan

mungkin

perusahaan ) memahami tujuan
perusahaan.

karena kehilangan seniornya atas

b. Asas konsekuen, seberapa besar

promosi atau benefit.
c. Komitmen

seberapa

dari

karyawan

organisasi.

tujuan,

normatif

perusahaan

adalah

memberikan

perasaan wajib untuk tetap berada

kesempatan kepada anggotanya

dalam organisasi karena memang

untuk berpartisipasi dalam proses

harus begitu, tindakan tersebut

pengambilan keputusan.
c. Asas keunggulan seberapa besar

merupakan hal benar yang harus
dilakukan.
B. Budaya Organisasi
Robbins
mengatakan

&

Timoty

bahwa

dalam

(2007)

itu

dipegang,

organisasi

dalam

memotivasi

anggotanya

untuk

berprestasi,

atau

menunjukkan

performasi terbaiknya.

suatu

d. Asas kesatuan, seberapa besar

budaya yang kuat, nilai inti suatu
organisasi

kapabilitas

keberpihakan

secara

dan

intensif dan dianut bersama secara

manajemen

meluas. Makin banyak anggota yang

memperlakukan karyawannya.

menerima nilai – nilai inti makin

3

perusahaan

keadilan
dalam

e. Asas emperik. Seberapa tinggi
komitmen

perusahaan

Aspek

untuk



aspek

mempengaruhi

yang

dapat

kepuasaan

kerja

menggunakan data empirik dalam

adalah :

pengambilan keputusan.

a. Rasa aman yaitu adanya kepastian

f. Asas

prestasi,

seberapa besar

pegawai

untuk

pengakuan perusahaan terhadap

pekerjaan

prestasi

jabatan

yang

ditunjukkan

memperoleh

tetap,
di

memangku

organisasi

selam

mungkin seperti yang diharapkan.

anggotanya.
menyangkut

b. Kesempatan

kondisi hubungan interpresonal

berkembang

antara

dengan

kemungkinan bagi pegawai untuk

karyawan atau antar karyawan

maju, naik pangkat, kedudukan

dengan perusahaan.

dan keahlian atau pengalaman.

g. Asas

keakraban,

perusahaan

yang

karyawan

Wechsler

didasarkan

pada

adanya

kebanggaan

diperusaahan

yang

bersangkutan.

(2004)

d. Nama baik tempat kerja, yaitu

menggambarkan rasa puas dan tidak
puas

memberikan

bekerja

C. Kepuasan Kerja
&

yaitu

dan

kepada karyawan apabila mereka

perusahaan untuk bekerja.

Balfour

maju

c. Gaji atau uang, yaitu perusahaan

h. Asa integritas, seberapa besar
kesungguhan

untuk

organisasi

suatu

yang

memberikan

perbandingan mengenai apa yang

kebanggaan

kepada

secara nyata diterima oleh karyawan

apabila

dari pekerjaan dibandingkan dengan

diperusahaan yang bersamgkutan.

mereka

e. Kesempatan

apa yang diharapkan, diinginkan dan

pagawai
bekerja

berpresatasi

dan

dipikirkan sebagai hasil yang pantas,

pengakuan diri, yaitu organisasi

atau

yang

berhak

baginya.

Dengan

memberikan

demikian orang akan merasa puas

untuk

bila tidak ada perbedaan antara yang

potensi yang ada dalam dirinya

diinginkan dengan persepsinya atas

sehingga mencapai tingkat kerja

kenyataan.

yang maksimal.

4

dapat

kesempatan

mengembangkan

METODE PENELITIAN

Berdasarkan hasil uji normalitas

Identifikasi variabel

pada variabel Komitmen karyawan

Di dalam penelitian ini variabel-

diperoleh nilai Kolmogorov-Smirnov

variabel

Z = 1,282; signifikansi (p) = 0,750

yang dijadikan variabel

penelitian adalah :

(p>

0,05).

Hasil

1. Variabel Bebas :

menunjukkan bahwa sebaran data

Budaya Organisasi

variabel

Kepuasan kerja

memenuhi distribusi normal. Hasil
uji

2. Variabel Tergantung:

komitmen

tersebut

normalitas

organisasi

Komitmen Karyawan

karyawan

variabel

budaya

diperoleh

nilai

Alat pengumpul data

Kolmogorov-Smirnov Z = 0,871;

Pengambilan data pada penelitian ini

signifikansi (p) = 0,433; (p>0,05).

dilakukan dengan menggunakan tiga

Hasil tersebut menunjukkan sebaran

buah skala, yaitu skala Komitmen

data

karyawan, budaya organisasi dan

memenuhi distribusi normal. Hasil

kepuasan kerja.

uji normalitas variabel kepuasan

Metode pengumpulan data

kerja diperoleh nilai Kolmogorov-

variabel

budaya

organisasi

data

Smirnov Z = 0,692; signifikansi (p)

dilaksanakan melalui 2 tahap yaitu

= 0,724; (p>0,05). Hasil tersebut

uji

uji

menunjukkan sebaran data variabel

normalitas sebaran dan uji linieritas

kepuasan kerja memenuhi distribusi

hubungan terlebih dahulu kemudian

normal.

Pelaksanaan

uji

analisis

asumsi

yang

hipotesis.

Uji

meliputi

asumsi

ini

dilakukan dengan bantuan komputer

Uji Linieritas Hubungan

program SPSS.

Uji linieritas dimaksudkan untuk

1.

mengetahui apakah variabel bebas (

Uji asumsi

Uji Normalitas Sebaran

budaya organisasi ) dengan variabel

Uji normalitas sebaran dimaksudkan

tergantung ( komitmen karyawan )

untuk mengetahui apakah sebaran

memiliki

data penelitian mengikuti sebaran

(linier) atau tidak. Hasil Linieritas

distribusi

yang

normal

atau

tidak.

5

korelasi

diperoleh

yang

oleh

searah

variabel

komitmen karyawan dengan budaya

organisasi dengan komitmen

organisasi diperoleh sebesar F beda

karyawan.

636,445 dengan p = 0,000 atau p >

membuktikan

0,05. Variabel komitmen karyawan

hipotesis

ada

dengan

positif

antar

kepuasan

kerja

Fbeda

Hasil

tersebut
bahwa
hubungan
budaya

575,009 dengan p = 0,000 atau p <

organisasi dengan komitmen

0,05. Hasil tersebut sesuai dengan

karyawan pada karyawan CV.

pendata Hadi (2006 ) bahwa uji

Griya Computama.
2.

prasyarat dikatakan linear apabila p

Hubungan Kepuasan kerja

< 0,05.

dengan komitmen karyawan

2. Uji Hipotesis

sebesar diperoleh hasil r = 0,

a.

892 dengan p = 0,000 ( p <

Hipotesis

0,001

Mayor

1.

Artinya,

ada

budaya

hubungan positif yang sangat

organisasi dan kepuasan kerja

signifikan antara kepuasan

terhadap komitmen karyawan

kerja

diperoleh hasil r sebesar =

karyawan.

0,928. Artinya, ada hubungan

membuktikan

yang

hipotesis

Hubungan

b.

).

antara

sangat

sifgnifikan

dengan
Hasil

ada

komitmen
tersebut
bahwa
hubungan

antara budaya organisasi dan

positif antar kepuasan kerja

kepuasan

terhadap

dengan komitmen karyawan

komitmen pada karyawan CV

pada karyawan CV. Griya

Griya Computama Surakarta.

Computama.

kerja

Hipotesis Minor
Hubungan budaya organisasi

PEMBAHASAN

dengan komitmen karyawan

Hasil penelitian menunjukan adanya

sebesar diperoleh hasil r = 0,

hubungan yang signifikan antara

925 dengan p = 0,000 ( p <

komitmen karyawan dengan budaya

0,001

ada

organisasi dan kepuasan kerja. Dua

hubungan positif yang sangat

variabel independen dalam penelitian

signifikan

ini yaitu budaya organisasi dan

).

Artinya,

antara

budaya

6

memberikan

penelitian

yang

sumbangan efektif terhadap variabel

dilakukan

Purnomo

dependen yaitu komitmen. Total

Penelitian Purnomo pada tahun 2000

sumbangan efektif yang diberikan

silam, menunjukan adanya hubungan

oleh

yang

kepuasan

kerja

kedua

terhadap

variabel

variabel

komitmen

independen
dependen

karyawan

)

signifikan

sebelumnya
(

2000

antara

).

budaya

organisasi dan komitmen. Lebih

(

lanjut,

sebesar

ia

menjelaskan

bahwa

86,1%. Dalam pernyataan Steers dan

komitmen karyawan semakin kuat

Porter

bila anggota oragnisasinya makin

(

dalam

Hapsari

2006)

disebutkan pada dasarnya ada empat

menunjukan

kategori utama faktor – faktor yang

penerimaan kuat atas asumsi –

mempengaruhi komitmen individu

asumsi, nilai – nilai, keyakinan dan

yaitu

norma – norma organisasi.

:

karakteristik

personal,

kepercayaan

dan

atau

peran,

Hasil korelasi antara kepuasan kerja

struktural

dan

dengan komitmen dalam penelitian

pengalaman kerja. Faktor – faktor

ini diperoleh mean emperik kepuasan

inilah

kerja sebesar 103,48 dan rerata

karakteristik

kerja

karakteristik

yang

memberikan

kemungkinan

sumbangan

hipotetik

pada

sebesar

80

dengan

komitmen karyawan.

kategorisasi nilai sedang sebanyak 5

Lebih lanjut, hasil penelitian ini

atau 5%, kategori tinggi sebanyak 64

kemudian

atau 64% dan kategori sangat tinggi

dijabarkan

lagi

lebih

sebanyak 31 atau 31%.

spesifik, yaitu : (1) adanya hubungan
positif

antara

budaya

Hubungan

organisasi

yang

positif

dengan komitmen karyawan, dan (2)

signifikan anatar kepuasan kerja

adanya

dengan

hubungan

positif

antara

komitmen

karyawan

ini

kepuasan kerja dengan komitmen

dapat dijelaskan bahwa kepuasan

karyawan.

kerja

merupakan

sikap

individu

yang

terhadap pekerjaanya, yang mana

menunjukan adanya hubungan positif

sikap tersebut merupakan hasil dari

anatara budaya organisasi dengan

penilaian individu terhadpa aspek –

komitmen,

aspek peekrjaan seperti karakteristik

Hasil

penelitian

sesuai

dengan

hasil

7

pekerjaan, promosi, upah atau gaji,

2. Ada hubungan positif yang sangat

rekan kerja dan pimpinan.
Berdasarkan
interpersonal
penilaian



signifikan

teori

dari

comparison
penilaian

organisasi

theory
individu

perbandingan

merupakan
antara

apa

budaya

dengan

komitmen

karyawan Cv. Griya Computama
Surakarta.

terhadap aspek – aspek pekerjaan
tersebut

antara

3. Ada

hubungan

positif

yang

hasil

signifikan antara kepuasan kerja

yang

dengan komitmen karyawan Cv.
Griya Computama surakarta.

diterima individu dari pekerjaan

4. Tingkat

dengan apa yang menjadi ukuran

budaya

organisasi

atau standar dari masing – masing

karyawan Cv. Griya Computama

individu. Dari hasil penilain tersebut

tergolong tinggi.

akan menunjukan apakah tujuan –

5. Tingkat kepuasan kerja karyawan

tujuan dan harapan individu terhadap

Cv. Griya Computama tergolong

pekerjaanya

dalam kategori tinggi

dapat

tercapai.

6. Tingkat komitmen karyawan Cv.

Selanjutnya penilain tersebut akan
membentuk sikap individu terhadap

Griya

pekerjaanya yang diwujudkan dalam

dalam kategori sangat tinggi
7. Sumbangan

perilaku individu dalam bekerja, hal
ini

karena

perilaku

Computama

terhadap

KESIMPULAN

sebesar 86,1%

hasil

analisis

pembahasan

terhadap

efektif

budaya

organisasi dan kepuasan kerja

merupakan

manifestasi dari sikap individu.

Berdasarkan

tergolong

dan

komitmen

karyawan

SARAN

hasil-hasil

Berdasarkan hasil penelitian

penelitian, dapat ditarik kesimpulan

dan kesimpulan yang diperoleh

yaitu :

selama pelaksanaan penelitian,

1. Ada hubungan positif yang sangat

maka

signifikan

antara

penulis

memberikan

sumbangan saran yangdiharapkan

budaya

organisasi dan kepuasan kerja

dapat bermanfaat, yaitu:

terhadap komitmen karyawan Cv.

1. Bagi Pimpinan

Griya computama.

8

Diharapkan

As”ad, M. 2000. Psikologi Industri.
Edisi Keempat. Yogyakarta:
Liberty.

mampu

memberikan tanggung jawab
personal
untuk

kepada

karyawan

melaksanakan

Allen, N., J & Meyer, J.P. 1990. The
Measurement And Antecedent
of Affective, Continuance,
and Normative Commutment
to The Organization. Journal
Of Occupational Psychology
Vol. 63, 1- 18.

tugas,

selain itu pimpinan harus mau
mendengarkan

sumbangan

saran dari karyawan.
2. Bagi Karyawan
Diharapkan

dapat

tolong-menolong

Azwar, S. 2003. Dasar – dasar
Psikometri.
Yogyakarta:
Pustaka Belajar Offset.

saling
terhadap

pimpinan maupun rekan kerja

Azwar, S. 2004. Reliabilitas dan
Validitas.
Yogyakarta:
Pustaka Belajar Offset.

agar suasana kerja menjadi
lebih akrab, menaati peraturan
perusahaan

yang

Balfour, D.L & Weshsler, B. 2004.
Commitment, Performance,
and Productivity in Public
Organizational,
Public
Productivity & Management
Review, Vol. 14, Issue 14 (
Summer), pp.355-367.

telah

ditetapkan
3. Bagi peneliti selanjutnya
Kelemahan dalam penelitian
ini yaitu ada sebagian data

Bavendam, J. 2000. Managing Job
Satifications. Special Reports
Bavendem
Research
Incorporated,
vol.6.
http://www.bavendam.com.

yang kurang akurat. Hal ini
dapat

terjadi

pengumpulan

karena

saat

data

ada

sebagian subyek yang tidak
ditunggu

langsung

Calabretta, G, Montana, J, &
Igleisias, O. 2008. A Crosscultual Assesment of Leading
Values in Design-Oriental
Companies, Cross Cultural
Management.
An
International Journal, Vol. 15,
No.4, pp.379 – 378.

oleh

peneliti, sehingga subyek saat
mengisi

kuesioner

asal–asalan.

Bagi

terkesan
peneliti

selanjutnya disarankan untuk
menunggu subyek saat mengisi

Carrel, R.M., Jennings, F.D. 1997.
Fundamental
of
Organizational
Behavior
Prentice hall Inter Inc.

skala.
DAFTAR PUSTAKA

9

Cascio,
W.F.1998.
Apllied
Psychology
In
Human
Resource Management ( 5th
edition). USA: Prentice –
Hall. Inc.

Quantitative Study Across
Twenty Cases. Administrative
Science Quarterly, vol. 35,
No. 2 ( June ), pp.286 – 316.
Kotter, J.R & Heskett, J.L. 2006.
Corporate
Culture
and
Performance. Jakarta: PT
Prenhallindo.

Dehesihsari & Seniati. 2002.
Hubunganara antara Peran
Jenisa Kelamin, Fear of
succes dan Kesuku bangsaan
dengan Komitmen Dosen
Perempuan
terhadap
Organisasi. Anima Indonesia
Psychology Journal. 17 (4).

Kreitner & Kinicki. 2001.
Organizational behavior ( 5th
edition). New York : Mc
Graw Hill Inc.
Laabs,J. 1998.These Kids Today:
Commitment Just Ain’t What
Is Used to be – with Good
workforce. 77, (11).

Fineman, S., Sims, D., and Gabriel,
Y. 2005. Organizing and
Organzations Third Edition.
British: Sage Publication,
Ltd.

Luthans, F. 2002. Organizational
Behavior. Ninth Edition.
USA:
McGraw-Hill
Companies Inc.

Gibson, J.L., Ivancevich, J.M., and
Donelly, J. H. Jr. 1997.
Organizations:
Behavior,
Structure, processes ( 9th
edition). USA: McGraw-Hill,
Co.

Miner,

Gordon,
J.R.1996.
Managing
Behavior in Organization.
Prentice Hall inc.

J.B.1993. Industrial –
Organizational Psychology.
Singapore : Mc Graw Hill
Book Co.

Muchisky, P.M.2003. Psychology
Applied To Work, An
Introctional To Industrial
And Organizational
Psychology ( 7th edition).
USA: Thomson Learning. Inc

Hadi, S.2000. Metodologi Research.
Yogyakarta: Penerbit Andi.
Hapsari, N. 2006. Hubungan
persepsi terhadap Budaya
Organisasi dan Masa Kerja
dengan Komitmen Karyawan
terhadap Organisasi. Skripsi
( Tidak Diterbitkan). Fakultas
Psikologi Universitas Gadjah
Mada.

Munizu, M. 2007. Persepsi Budaya
Organisasi dan Komitmen
terhadap Kepuasan kerja.
Jurnal keuangan dan
perbangkan. Vol. 14, No1,
hal 98 – 109.

Hofstede, G, Neuijen, B, Ohavy,D,D.
&
Sanders,
G.
2001.
Measuring
Organisational
Cultures A Qualitative and

Oktaviansyah, D.A. 2008. Hubungan
Antara Kohesivitas Kelompok
dengan Komitmen Terhadap
Organisasi pada karyawan

10

Universitas Muhammadiayah
Surakarta. Indegenous. Jurnal
Iimiah Berkala Psikologi.
.10,( 1), hal : 56 - 67

Shadur,
M.A.,Kienzie,
R,
&
Rodwell, J.J. 2003. The
Relationship
Betwen
organizational Climate and
Employee
Percetions
of
Invoivement.
Group
&
Organizational Management.
24,(4 pp.479-504.

Omar & Sameon. 2003. Work
Values, Job Satisfactional &
Organizational Commitment.
Anima
Indonesia
Psychological Journal. 18,
(.23), 248 – 254.

Staw,

O’Reilly III, C.A., Chatman, J.&
Caldwell, D.F 1999. People
and Organizational Culture:
A
Profile
Comparison
Approach To Assending
Person – Organizational Fit.
Academy of Management
Journal, . 34, (3),. 333 – 348.

B.M.1995.
Psychology
Dimensions
of
Organizational Behavior (
2nd edition). New Jersey:
Prentice Hall Inc.

Sterrs. R.M and Porter, L.W. 1983.
Motivation
and
Work
Behavior.
New
york:
McGraw-Hill Book,Co.
Sumaryono. 2000. Komitmen dan
Trust Karyawan Terhadap
Manajemen di Organisasi
Bisnis Menengah ke Bawah (
pege;). Laporan penelitian (
tidak diterbitkan). Fakultas
Psikologi UGM.

Purnomo,J.T.
2000.
Hubungan
Budaya Organisasi dengan
Komitmen Organisasi Pada
Perawat Rumah Sakit Dr Oen
Solo Baru. Skripsi (Tidak
diterbitkan).
Fakultas
Psikologi Universitas Gadjah
Mada.

Wibowo, I. 2005. Hubungan antara
Kepuasan
Kerja
dengan
Komitmen Organisasi pada
Pegawai Biro Umum Setjend
Departemen Hukum dan Ham
Jakarta. Skripsi ( Tidak
diterbitkan
).
Fakultas
Psikologi Universitas Ahmad
Dahlan

Reksohadiprojo & Handoko, T.
1997.
Organisasi
Perusahaan:Yogyakarta.
Teori, Struktur dan Perilaku (
edisi ke -2).
Riggio. R.E. 1990. Introductional to
Industrial / Organizational
Psychology. IIIinois ( USA ) :
Scott,
Foresman
and
Company.

Yuliane. 2003. Rasa Percaya,
Komitmen Organisasi, dan
rasa
berdaya
tim
(
Empowered team ) pada
karyawan
isntansi
pemerintahan di surabaya.
Anima
Indonesia
Psychological Journa;. 18.
(3),
255

273.

Robbins, S.R & Judge, T.A. 2007.
Perilaku Organisasi Jilid 1
dan 2. Edisi ke-12. Jakarta:
PT Prenhallindo.

11

12