HUBUNGAN ANTARA STRES KERJA DAN KEPUASAN KERJA DENGAN KOMITMEN AFEKTIF KARYAWAN TERHADAP ORGANISASI
HUBUNGAN ANTARA STRES KERJA DAN KEPUASAN
KERJA DENGAN KOMITMEN AFEKTIF KARYAWAN
TERHADAP ORGANISASI
Studi Kasus pada Karyawan Tetap Administratif
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Disusun Oleh :
Firdaus Antonius Sariputra Pasaribu
022214016
PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
ku hanya manusia, tapi aku masih manusia; A aku tidak dapat mengerjakan segalanya; tapi aku masih mampu berbuat sesuatu; dan karena aku tidak mampu mengerjakan semuanya, aku tidak akan menolak untuk mengerjakan sesuatu yang mampu aku lakukan.
Edward Everett Hale uallah kepandaianmu dan belilah kebingungan; J Kepandaian adalah pendapat, kebingungan adalah Intuisi.
Jalaludin Rumi K emenangan sering berpihak kepada bala tentara yang membuat paling sedikit kesalahan, bukan mereka yang memiliki perencanaan paling brilian.
Charles De Gaulle (Jendral dan Presiden Prancis) Skripsi ini kupersembahkan pada para guru dalam hidupku. Mereka adalah bapa dan mama tercinta, kedua adekku tersayang, opungku dan untuk kekasihku “widya”. Semoga karya kecilku ini memberi arti bagi kalian semua.
ABSTRAK
HUBUNGAN ANTARA STRES KERJA DAN KEPUASAN KERJA
DENGAN KOMITMEN AFEKTIF KARYAWAN
TERHADAP ORGANISASI
Studi Kasus pada Karyawan Tetap Administratif
Universitas Sanata Dharma
Firdaus Antonius Sariputra Pasaribu
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2007
Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah ada hubungan antara stres
kerja dan kepuasan kerja dengan komitmen afektif karyawan tetap administratif
Universitas Sanata Dharma terhadap organisasi baik secara parsial maupun secara
bersama-sama.Dengan menggunakan teknik korelasi Product Moment, dan intrumen
kuesioner yang disebarkan pada 100 orang responden, hasil penelitian
menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara stres
kerja dan kepuasan kerja karyawan tetap administratif secara bersama-sama
dengan komitmen afektif mereka terhadap organisasi (R = 0,419 dengan F hitung
= 10,310 > nilai F tabel = 3,09, pada taraf signifikansi 0,05). Sementara itu secara
parsial, penelitian ini menunjukkan bahwa 1). Terbukti bahwa terdapat hubungan
yang negatif dan signifikan antara stres kerja dengan komitmen afektif karyawan
tetap administratif USD (r = -0,308 dengan –t hitung = -3,20 < nilai –t tabel = -
1,9845, pada taraf signifikansi 0,05). 2). Terbukti bahwa terdapat hubungan yang
negatif dan signifikan antara stres kerja dengan kepuasan kerja karyawan tetap
administratif USD (r = -0,358 dengan -t hitung = -3,79 < nilai –t tabel = -1,9845,
pada taraf signifikansi 0,05). 3) terbukti bahwa terdapat hubungan yang positif
dan signifikan antara kepuasan kerja dengan komitmen afektif karyawan tetap
administratif USD (r = 0,375 dengan t hitung = 4,00 > –t tabel = -1,9845, pada
taraf signifikansi 0,05).
ABSTRACT
THE RELATIONSHIP BETWEEN WORK STRESS AND THE
SATISFACTION WITH EMPLOYEES AFECTIVE COMMITMENT
TOWARD THE ORGANISATION
A Case Study on the Administrative Permanent Employee
of Sanata Dharma University
Firdaus Antonius Sariputra Pasaribu
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2007
This research aimed to examine if there were any connection between
work stress, job satisfaction and the affective commitment of administrative
permanent employee of Sanata Dharma University both partially and
simultaneously.By using the Product Moment of correlation technique and distributing
questionnaires to a hundred respondents, the research showed that there were any
positive and significant connection between work stress and the satisfaction of the
administrative permanent employee and it’s simultaneous with their affective
commitment of the organization (R = 0,419 with F count = 10,310 is larger than, F
table value = 3, 09, in signification standard 0, 05). In the meantime, partially this
research found out that 1). There were any negative and significant connection
between work stress with the affective commitment of administrative permanent
employee of Sanata Dharma University (r = -0,308 with –t count = -3, 20 < –t
table value = -1, 9845, in signification level 0, 05). 2). There were any negative
and significant connection between work stress and the satisfaction with the
administrative permanent employee of Sanata Dharma University (r = -0,358 with
–t count = -3, 79 < -t table value = -1, 9845 in satisfaction level 0, 05). 3). There
were any positive and significant connection between work stress and the
satisfaction with the affective commitment of administrative permanent employee
of Sanata Dharma University (r = 0,375 with t count = 4, 00 > -t table = -1, 9845
in satisfaction level 0, 05)
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan atas segala berkat dan
karunia yang melimpah sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana
Ekonomi, Program Studi Manajamen, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.Skripsi ini tersusun berkat bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, untuk itu sudah selayaknya penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Drs. Alex Kahu Lantum, MS., selaku Dekan Fakultas Ekonomi,
Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
2. Bapak Drs. Hendra Poerwanto. G, M.Si., selaku Ketua Jurusan Manajemen,
Universitas Sanata Dharma.
3. Bapak Dr. Herry Maridjo, M.Si., selaku Dosen Pembimbing I yang dengan
sabar telah membimbing, mengarahkan, dan mendukung penulis selama penulisan sekripsi.
4. Ibu Dra. Y. Rini Hardanti, M.Si., selaku Dosen Pembimbing II yang telah
meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan selama penulisan skripsi ini.
5. Ibu Dr. Fr. Ninik Yudianti, M.Acc., selaku Wakil Rektor I yang telah
memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian ini.
6. Bapak Drs. Th. Sutadi, MBA, selaku kepala Biro Personalia yang telah
7. Segenap Karyawan Tetap Administratif Universitas Sanata Dharma yang
telah bersedia menjadi responden dalam penelitian ini.
8. Bapa dan Mamaku yang paling kukagumi di muka bumi ini. Trimakasih
sudah menjadi orang tua ku, kalian sudah banyak mengajarkanku segala hal.Saya merasa beruntung sekali memiliki kalian dan untuk saat ini hanyalah karya kecil ini yang baru bisa saya berikan buat kalian.
I love You Mom and Dad.
9. Kedua adekku, Lamtiar Rogantian PS dan Sofiyan Wibowo PS, terimakasih
untuk semua doa, saran, dan semangat yang selalu kalian berikan. Abang bangga memiliki kalian. Lam, jadi dokter ya. Sofiyan, jadi polisi yang Baik yaa. Buat Bapa dan Mama bangga.
10. Opungku yang ada disurga. maafin pahoppu mu ini kalo selama hidup
opung, saya pernah berbuat salah. Buat semua tulang-tulangku, uda-udaku, lae-laeku, inangtuaku-amangtuaku, namboru-amangboru, ito-itoku, abang- abangku, Mouliate .
11. My Honey. “Thank’s sudah memampukanku melakukan hal yang mungkin
tidak mampu kulakukan sendiri”. Saya merasa sudah banyak keajaiban kecil yang kau ciptakan bagi ku. I think i’m a lucky man
12. Ibu ku di Sragen, makasih semua nasehat dan doanya, You‘re the great
woman as long as i know. Buat keluarga Om Teguh “makasih om untuk operasi kecilnya”, dan untuk mas tanto maturnuhun boss udah sering
13. Segenap penghuni papringan bersaudara (Antok, Okta, Igun, Petok, Tomidi,
Yudha, Jusman dll) dan buat Keluarga Bp Walijo, (pak, maturnuhun sudah mau sharing dengan saya, makasih nasehat-nasehat dan masukannya)
14. Teman-teman seperjuangan Anton “beler” (Kapan kita kaya?!), Riski (Jadi
Bapak yang baik ya.), Hari Pamudji (jangan di biasakan rugi?!), Me’Enk (Hebat kamu lulus dulan ya.), Eko “kodok”
13. Para kru PT.Taylor Nelson Sofres Yogyakarta (Jangan saling mengambil
“jatah makan” temen donk).
14. Temen-temen KKP angkatan XI, Wawan, Yeni, Eka “oneng”, Willy, Monik,
Widi, Radiq, Viki, Iron, dll, “jangan kena kutu sapi lagi”.15 annoying.clothing co (Ditunggu Gratisannya?!)
16. Kru CV. Diandra yang telah susah payah mencari iklannya (Jangan pernah
lupa belajar dari kesalahan).
17. Teman-teman di BEM FE 2004, (Kentang, Dewo, Edo, Wawan, Galih, Anin,
Mitha, Kris, Gabuk, Manu, Hendra, Vita, Yudha, Wahyu; sukses terus kawan). Temen-temen di Komunitas Jurnalistik Saringan Teh (Acong, Vidi, Gagat, Anton, Katri, Rahma, Helmi) dan Temen-temen di UKPM Natas (Donal, Lysis, Dewiq, Ariq, Enkong, Bebe, Koko, Gatik, Kristin, Anggun, Theo dll) “Thanks buat setetes pengalamannya”
18. Kawan-kawan Manajemen angkatan 2002, baik yang sudah lulus maupun
belum, semoga keberuntungan selalu menyertai kalian.
20. Buat teman lama ku Daniel “Iyenk” Sirait, Perdana Sinaga, Joy Hifder
Leonardo. Kawan, kita harus reuni. Buat Iyenk, aku tidak mungkin ada di jogja tanpa bantuan mu. Trimakasih banyak kawan.21. Rekan-rekan di GAIA Corps, Jangan jadikan bencana sebagai komoditi.
Sukses terus desa wisatanya.
22. Saya secara pribadi juga mengucapkan terimakasih pada semua pihak yang
telah membantu saya dalam menyelasaikan sekripsi ini. Smoga kesuksesan senantiasa menyertai kalian. Amien.Penulis
DAFTAR ISI
HalamanHALAMAN JUDUL ................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................... iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ....................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................... v
ABSTRAK ................................................................................................ vi
ABSTRACT ............................................................................................. vii
KATA PENGANTAR .............................................................................. viii
DAFTAR ISI ............................................................................................ xii
DAFTAR TABEL ..................................................................................... xv
DAFTAR GAMBAR ................................................................................ xvi
BAB I. PENDAHULUAN ........................................................................1 A. Latar Belakang ............................................................................
1 B. Rumusan Masalah ......................................................................
5 C. Batasan Masalah .......................................................................
6 D. Tujuan Penelitian ......................................................................
7 E. Manfaat Penelitian ....................................................................
8 F. Sistematika Penulisan .................................................................
9 BAB II. LANDASAN TEORI .................................................................
10 A. Pengertian Stres .......................................................................
10 B. Faktor-faktor Penyebab Stres .....................................................
14 C. Pengertian Stres Kerja ................................................................
16 D. Faktor Penyebab Stres Kerja ......................................................
19 E. Dampak Stres Kerja ....................................................................
25 F. Reaksi Terhadap Stres .................................................................
27
J. Pengertian Komitmen Organisasi ...............................................
51 I. Teknik Pengumpulan Data ..........................................................
73 BAB V. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ................................
70 H. Data Statistik Karyawan USD (Administratif dan Edukatif)........
66 G. Sasaran Jangka Menengah dan Rencana Strategi USD...............
66 F. Organisasi USD .........................................................................
65 E. Lambang, Bendera, Himne, dan Mars USD................................
63 D. Tujuan Pendidikan USD ............................................................
62 C. Visi, Misi, dan Motto USD ........................................................
59 B. Nama-nama Rektor USD ..........................................................
59 A. Sejarah USD .............................................................................
55 BAB IV. GAMBARAN UMUM ORGANISASI .....................................
53 K. Teknik Analisis Data...................................................................
52 J. Teknik Pengujian Instrumen .......................................................
50 H. Definisi Operasional ..................................................................
34 K. Faktor-faktor Penyebab Komitmen Organisasi ..........................
50 G. Jenis Data ...................................................................................
50 F. Teknik Pengambilan Sampel ......................................................
49 E. Populasi dan Sampel .................................................................
49 D. Variabel Penelitian ....................................................................
48 C. Lokasi dan Waktu Penelitian ......................................................
48 B. Subjek dan Objek Penelitian ......................................................
48 A. Jenis Penelitian .........................................................................
46 BAB III. METODE PENELITIAN ..........................................................
45 O. Hipotesis ....................................................................................
43 N. Kerangka Berfikir .......................................................................
41 M. Penelitian Terdahulu .................................................................
37 L. Bentuk-bentuk Komitmen Organisasi .........................................
77
D. Analisis Presentase ....................................................................
84 E. Pengujian Hipotesis ..................................................................
88 F. Pembahasan ..............................................................................
96 BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN ................................................. 103
A. Kesimpulan ............................................................................... 103
B. Keterbatasan ............................................................................. 106
C. Saran .......................................................................................... 106 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman IV. 1 Rumusan pendek visi, misi dan motto USD ...................................85 V. 8 Klasifikasi responden berdasarkan usia ..........................................
97 V. 15 Tingkat kepuasan kerja .................................................................
95 V. 14 Tingkat stres kerja ........................................................................
89 V. 13 Hasil pengujian signifikansi F .........................................................
88 V. 12 Interpretasi terhadap nilai r hasil analisis korelasi ..........................
87 V. 11 Klasifikasi responden atas dasar masa kerja ...................................
86 V. 10 Kalsifikasi responden atas dasar tingkat pendidikan akhir ..............
85 V. 9 Klasifikasi responden berdasarkan status perkawinan ....................
83 V. 7 Klasifikasi responden berdasarkan jenis kelamin ...........................
65 IV. 2 Data pegawai administrasi berdasarkan jenjang pendidikan
dan status kepegawaian ...................................................................
82 V. 6 Rangkuman hasil pengujian linieritas .............................................
81 V. 5 Rangkuman hasil pengujian normalitas ...........................................
81 V. 4 Hasil pengujian reliabilitas ..............................................................
80 V. 3 Hasil pengujian validitas komitmen afektif ....................................
79 V. 2 Hasil pengujian validitas kepuasan kerja ........................................
75 V. 1 Hasil pengujian validitas stres kerja ................................................
73 IV. 3 Status kepegawaian, jenjang pendidikan, dan studi lanjut
pegawai edukatif ..............................................................................
98
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman II. 1 Kerangka penelian ...........................................................................46 V. 1 Kurve Normal Daerah Penerimaan atau Penolakan Hipotesis
Pertama pada Taraf Signifikansi 5% ..............................................
90 V. 2 Kurve Normal Daerah Penerimaan atau Penolakan Hipotesis
Kedua pada Taraf Signifikansi 5% ..................................................
92 V. 3 Kurve Normal Daerah Penerimaan atau Penolakan Hipotesis
Ketiga pada Taraf Signifikansi 5% ................................................
94
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemampuan untuk menarik dan mempertahankan karyawan yang berbakat
dan bermotivasi sering menjadi perbedaan antara keberhasilan dan kegagalan di
lingkungan bisnis yang bersaing saat ini. Manajer yang berfikiran maju akan
memahami bahwa karyawan yang bermotivasi dan memiliki komitmen, bersama
dengan strategi yang efektif dan operasi yang efisien, akan menghasilkan
kombinasi yang akan sulit ditandingi. Organisasi saat ini harus menemukan
sebuah “ramuan” dalam mengupayakan keunggulan bersaing dengan cara menarik
dan mempertahankan karyawan terbaik dan dengan mengembangkan kecakapan
mereka.Sumber daya manusia menjadi faktor penentu keberhasilan pelaksanaan
organisasi yang efektif. Status SDM di jaman dahulu pernah diremehkan oleh
banyak organisasi, tetapi derajat kepentingannya telah berkembang sangat
dramatis dalam dua dekade terakhir ini. Semakin pentingnya SDM itu berakar
pada meningkatnya kerumitan hukum, kesadaran bahwa sumber daya manusia
merupakan alat berharga bagi peningkatan produktivitas, dan kesadaran dewasa
ini mengenai biaya yang berkaitan dengan manajemen sumber daya manusia.Tentu saja, para manajer ini sadar bahwa keefektifan fungsi-fungsi sumber
yang diikuti oleh pemecatan. Konsekuensinya, akan muncul biaya-biaya yang
mahal dalam kaitannya dengan pembayaran kompensasi pengangguran,
pengeluaran biaya pelatihan, dan moril. Oleh karena itu, para pemimpin dapat
berusaha membina keterikatan dan keikatan dengan menempatkan para pekerja
dalam situasi yang membuka kesempatan bagi mereka untuk mencapai tujuan-
tujuan yang berarti bagi pribadi mereka, dengan asumsi bahwa tujuan-tujuan
tersebut relevan bagi organisasi sehingga diharapkan karya secara keseluruhan
akan meningkat. Selain itu, kepada para pekerja manajemen dan para karyawan
lainnya benar-benar memperhatikan kesejahteraan mereka, ataupun ada
kemungkinan merubah beberapa segi tertentu dalam pekerjaan para karyawan,
sehingga mereka memiliki otonomi dan tanggung jawab yang lebih besar dan
dapat mengindentifikasikan diri dengan tugas mereka yang sebenarnya. Hal ini
diharapkan dapat mendukung tercapainya tujuan manajerial yang menitikberatkan
pada tingginya komitmen karyawan, integrasi organisasi, peningkatan kualitas
kerja (quality of work), dan peningkatan kualitas karyawan. Tujuan manajerial
tersebut dapat dicapai dengan upaya mewujudkan kondisi lingkungan yang
kondusif, sehingga tumbuh “sense of belonging” pada diri karyawan terhadap
organisasi secara keseluruhan.Karyawan yang memiliki komitmen tinggi akan lebih berpeluang dalam
peningkatan karir dan cenderung memiliki masa jabatan yang panjang. Bagi
perusahaan, dengan komitmen karyawan yang tinggi akan memberikan dampak
Dalam berbagai studi mengenai perilaku organisasi, komitmen organisasi
adalah suatu perasaan sayang atau tidak sayang yang dimiliki oleh karyawan
terhadap organisasi tempat mereka bekerja. Allen dan Meyer (dalam Luthan dan
Fred, 1998:148) membagi komitmen organisasi kedalam tiga komponen, yaitu:
komitmen afektif (affective commitment), komitmen kontinuan (continuan
commitment ), dan komitmen normatif (normative commitment).Seorang karyawan yang mempunyai kepuasan kerja akan menunjukkan
sikap positf dan menyenangkan terhadap pekerjannya. Sikap positif itu dapat
berupa kesediaan untuk tetap tinggal di perusahaan tersebut, karena hanya
karyawan yang tidak memiliki kepuasan kerja yang akan meninggalkan
perusahaan dan mencari perusahaan lain yang dapat memenuhi kebutuhannya
dalam bekerja sampai ia merasa puas. Selain itu, positif terhadap pekerjaan juga
dapat berupa kesediaan untuk menerima nilai-nilai yang dianut perusahaan tempat
ia bekerja, dimana nilai-nilai yang dianut oleh perusahaan merupakan aspek yang
terdapat dalam sebuah perusahaan yang berkaitan dengan pekerjaan. Kesediaan
untuk berusaha bagi kepentingan perusahaan juga merupakan sikap positif dan
menyenangkan terhadap pekerjaan yang ditunjukkan oleh karyawan yang
mempunyai kepuasan kerja, karena ketika seorang karyawan melakukan
pekerjaannya dengan baik berarti ia telah berusaha untuk kepentingan karyawan
itu sendiri. Kesediaan untuk tetap tinggal di perusahaan, kesediaan untuk
menerima nilai-nilai yang dianut perusahaan, serta kesediaan untuk berusaha bagi
komitmen terhadap organisasi. Hal ini sejalan dengan pendapat Simmons (2005:
196-206), yang mengatakan bahwa kepuasan kerja karyawan dapat menjadi
prediktor komitmen organisasi. Meskipun kepuasan kerja itu sendiri merupakan
hal yang bersifat relatif, dimana setiap pekerja belum tentu memiliki perspektif
yang sama dalam memandang kepuasan kerja. Namun, secara umum dapat
dikatakan bahwa semakin banyak aspek kerja yang sesuai dengan keinginan
karyawan, maka semakin tinggi pula tingkat kepuasan dan diharapkan dapat
meningkatkan komitmen mereka terhadap perusahaan.Di sisi lain, di dalam bekerja tidak dapat dipungkiri akan terjadi begitu
banyak tekanan-tekanan yang dapat berpotensi menjadi sumber-sumber stres
(stressor) . Kondisi tersebut dapat menimbulkan efek negatif pada kepuasan kerja
dan pada akhirnya dapat menurunnya tingkat produktivitas kerja mereka. Bukti-
bukti empiris maupun pengamatan awam menunjukkan bahwa stres dapat
menyebabkan timbulnya berbagai gangguan, baik fisik maupun psikis, yang pada
akhirnya dapat mengganggu tingkat produktivitas seseorang.Sutton (1984:7-28) mengatakan bahwa tuntutan peran menjadi tekanan
bagi pengajar ketika harapan organisasi mengenai sikap pengajar tidak jelas (role
ambiguity ), ketika pekerjaan mereka berlebihan (role overload) atau ketika
memenuhi satu harapan namun sulit atau tidak bisa memenuhi harapan yang lain
(role conflict). Penelitian yang dilakukan oleh Mathieu dan Zajac (1990:171-194),
menemukan bahwa role ambiguity dan role over load memiliki hubungan negatif
tugas lain, sementara itu role conflict yang dimaksud adalah tingkat dimana
performa peran dianggap dipengaruhi oleh tekanan-tekanan yang mengakibatkan
munculnya konflik atau tingkah laku yang saling bertentangan. Sedangkan yang
dimaksud dengan role overload adalah tingkat dimana performa peran dianggap
dipengaruhi oleh waktu dan sember daya yang tidak mencukupi (Seniati, 2002).
Dengan demikian, semakin rendah tingkat role stressor, maka kepuasan karyawan
akan meningkat.Penelitian ini sengaja dilakukan terhadap karyawan tetap administratif
Universitas Sanata Dharma dengan alasan bahwa penelitian mengenai sumber
daya manusia pada lembaga tersebut, khususnya yang mengarah pada tema
tentang stres kerja, kepuasan kerja dan komitmen organisasi belum banyak
dilakukan, sehingga peneliti menganggap perlu untuk melakukan penelitian ini
untuk membantu memperbaiki manajemen sumber daya manusia pada lembaga
tersebut.Hal-hal tersebut di atas membuat peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “Hubungan Stres Kerja dan Kepuasan Kerja dengan
Komitmen Afektif Karyawan terhadap Organisasi” Studi Kasus pada
Karyawan Tetap Administratif Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat dirumuskan
1. Apakah ada hubungan yang negatif dan signifikan antara stres kerja karyawan tetap administratif dengan komitmen afektif mereka terhadap organisasi?
2. Apakah ada hubungan yang negatif dan signifikan antara stres kerja karyawan tetap administratif dengan kepuasan kerja mereka?
3. Apakah ada hubungan yang positif dan signifikan antara kepuasan kerja karyawan tetap administratif dengan komitmen afektif mereka terhadap organisasi?
4. Apakah ada hubungan secara simultan antara stres kerja dan kepuasan kerja karyawan tetap administratif dengan komitmen afektif mereka terhadap organisasi?
C. Batasan masalah
Dalam penelitian ini, untuk membatasi ruang lingkup penelitian, peneliti akan membatasi variabel-variabel yang akan diteliti.
Variabel stres yang akan diteliti pada penelitian ini mengacu pada faktor-faktor
penyebab stres kerja pada tingkat individu yang meliputi:1. Ambiguitas peran (role ambiguity)
2. Peran yang berlebihan (role overload)
3. Konflik peran (role conflict)
Variabel kepuasan kerja yang akan diteliti dalam penelitian ini mengacu pada
2. Kepuasan pada pembayaran
3. Kepuasan pada promosi
4. Kepuasan pada supervisi
5. Kepuasan pada rekan kerja
Variabel komitmen organisasi yang akan diteliti mengacu pada penelitian yang
dilakukan oleh Allen dan Mayer (dalam Luthan, 1995:149). Dalam penelitian ini,
komitmen yang akan diteliti diambil dari salah satu bentuk yang dikemukakan
oleh Allen dan Meyer yakni komitmen afektifD. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan perumusan masalah dan pembatasan masalah, maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui hubungan stres kerja karyawan tetap administratif dengan komitmen afektif mereka terhadap organisasi.
2. Untuk mengetahui hubungan stres kerja dengan kepuasan kerja karyawan tetap administratif.
3. Untuk mengetahui hubungan kepuasan kerja karyawan tetap administratif dengan komitmen afektif mereka terhadap organisasi.
4. Untuk mengetahui hubungan stres kerja dan kepuasan kerja karyawan tetap administratif secara bersama-sama dengan komitmen afektif mereka terhadap organisasi.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Universitas Sanata Dharma Temuan dalam penelitian ini, diharapkan dapat menjadi masukan bagi pihak Universitas dalam menetapkan kebijakan-kebijakan yang tepat dalam mengelola tenaga karyawan tetap administratif, berkaitan dengan upaya penanggulangan stres kerja dengan cara memperbaiki dan mempertahankan kepuasan kerja, sehingga diharapkan kepuasan tenaga karyawan tetap administratif terhadap organisasi dapat meningkat dan pada akhirnya komitmen mereka juga dapat meningkat.
2. Bagi Perpustakaan Penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi dalam menambah khazanah wacana di bidang keprilakuan manusia dalam organisasi dan pada akhirnya penulis berharap penelitian ini dapat menambah wacana pengembangan ilmu pengetahuan di lingkungan Universitas Sanata Dharma.
3. Bagi Penulis Penulis berharap penelitian ini dapat menjadi salah satu wahana untuk memperdalam dan menerapkan pengetahuan penulis dalam ilmu manajemen dan ilmu lainnya yang sekiranya terkait, yang telah diperoleh selama ini untuk menyelesaikan persoalan-persoalan nyata di lapangan.
F. Sistematika Penulisan
BAB I : Pendahuluan Bab ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II : Landasan Teori Bab ini menguraikan teori-teori yang digunakan sebagai dasar dalam pengolahan data. BAB III : Metode Penelitian Bab ini menguraikan jenis penelitian, subjek dan objek penelitian, lokasi dan waktu penelitian, variabel penelitian, populasi dan sampel penelitian, teknik pengambilan sampel, jenis data, definisi operasional, teknik pengumpulan data, teknik pengujian instrumen dan teknik analisis data.
BAB IV : Gambaran Umum Organisasi Bab ini berisikan tentang gambaran umum Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. BAB V : Analisis Data dan Pembahasan Bab ini berisikan analisis data dan pembahasan BAB VI : Kesimpulan dan Saran Bab ini berisikan tentang kesimpulan, keterbatasan penelitian dan
BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian stres Setiap manusia dari berbagai lapisan bisa saja mengalami ketegangan
hidup yang diakibatkan adanya tantangan, kesulitan, ancaman ataupun ketakutan
terhadap bahaya kehidupan yang sulit diselesaikan, sehingga seringkali didapati
orang yang seringkali mengalami ketegangan akan merasakan keluhan-keluhan
yang kadang membutuhkan perawatan medis. Pada dasarnya besar kecilnya saat
yang menegangkan tersebut sebenarnya relatif, tergantung tinggi rendahnya
kedewasaan kepribadian serta bagaimana sudut pandang seseorang dalam
menghadapinya.Secara sederhana, Anoraga dan Suyati (1995:156) mendefinisikan stres
sebagai sesuatu bentuk tanggapan seseorang, baik secara fisik maupun mental,
terhadap suatu perubahan di lingkungan yang dirasakan mengganggu dan
mengakibatkan dirinya terancam. Sedangkan pengertian stres menurut Handoko
(dalam Martoyo, 2000:146) sebagai suatu kondisi yang mempengaruhi emosi,
proses berfikir dan kondisi sesorang. Stres yang terlalu besar dapat mengancam
kemampuan seseorang untuk menghadapi lingkungan, yang akhirnya pelaksanaan
tugas-tugasnya, dan berarti menggangu prestasi kerjanya.Stres juga merupakan suatu pengalaman emosional negatif yang
yang mengancam di lingkungannya. Dalam hal ini stres dipandang sebagai hasil
dari proses penilaian individu terhadap lingkungan yang mengancam atau
menekan sehingga individu merespon kejadian-kejadian tersebut (Taylor, 1995:
219). Sementara itu, Abraham dan Shanley (1997:210-213) mendefinisikan stres
melalui tiga pendekatan, yaitu: Pendekatan Stimulus, Pendekatan Respon dan
Pendekatan Transaksional.1. Stres sebagai Stimulus Stres sebagai stimulus, artinya stres dipandang sebagai faktor eksternal yang merupakan suatu tekanan sehingga mempengaruhi keadaan internal individu, menggerakkan individu sehingga menghasilkan suatu tanggapan yang berupa ketegangan, ketegangan tersebut dapat diartikan mengalami perubahan secara fisik. Stimulus terjadinya stres disebut stresor. Stresor adalah kejadian atau situasi eksternal yang berpotensi mendatangkan bahaya atau ancaman (Gibson et al., 1989:219). Sedangkan Hardjana (1994:12), mendefinisikan stresor sebagai hal, kejadian, peristiwa, orang,
keadaan dan lingkungan yang dirasakan mengancam atau merugikan.
2. Stres sebagai Respon Pendekatan ini memfokuskan pada reaksi individu terhadap stresor dan menggambarkan stres sebagai suatu respon. Ketika seseorang menghadapi suatu stresor maka ia akan merespon dengan respon psikologis, fisiologis, dan behavioral. Respon psikologis misalnya dalam bentuk perubahan pola
seperti sakit maag dan migran. Respon tersebut akan mengakibatkan
respon perubahan dalam perilaku. Style (dalam Luthans, 1995:307),
menjelaskan stres sebagai respon non fisik tubuh terhadap tuntutan
lingkungan. Respon ini disebut sebagai General Adaption Syndrome
(GAS). Dikatakan reaksi pertahanan general sebab stresor memiliki efek
pada beberapa area tubuh. Adaption, mengacu pada dorongan atau
rangsangan dari bentuk pertahan diri untuk membantu tubuh untuk
menyesuaikan diri atau melawan stresor, sedangkan syndrome
menunjukkan bagian-bagian dari reaksi inidividu yang terjadi secara
bersamaan. Ada tiga fase GAS, yaitu: reaksi alarm, fase resistensi dan fase
kepayahan. Reaksi alarm disebut juga sebagai tahap peringatan. Pada fase
ini terjadi peningkatan aktivitas kerja sistem internal tubuh karena
kemunculan stresor. Dengan demikian tubuh akan siap melakukan
tindakan yang diperlukan untuk mengatasi situasi. Tahap kedua disebut
fase penolakan (fase resistance). Pada tahap ini beberapa bagian organ
tubuh tertentu yang dibutuhkan mulai diaktifkan untuk menghadapi
penyebab stres, baik untuk melawan atau menarik diri. Besarnya
penolakan terhadap suatu sumber dengan sumber stres yang lain yang
tidak saling berhubungan tidak sama. Ini sebabnya individu yang
mengalami ketegangan emosional menjadi lemah terhadap penyakit fisik
atau gangguan lain. Jika ketegangan yang harus dihadapi sangat besar atau surut dan melemah karena tubuh tidak sempat memperbaiki kondisinya. Ketika individu berhadapan dengan stimulus yang menekan, maka ia akan merespon dengan ketiga fase tersebut.
3. Pendekatan Transaksional Stres merupakan suatu prose interaksi antara faktor-faktor lingkungan dan Individu. Individupun mampu mempengaruhi lingkungan dan mengendalikan tingkat stres yang ditimbulkan. Interaksi antara individu dan lingkungan yang saling berpengaruhi disebut sebagai hubungan transaksional (Smet, 1994:111).
Pendekatan transaksional memberikan suatu pandangan yang lebih komprehensif tentang stres. Menurut model ini, kemampuan individu dalam mengatasi masalah tergantung pada cara ia menginterpretasikan atau mengukur hubungannya dengan kejadian lingkungan. Akibatnya individu dianggap sebagai insan aktif yang memiliki kemampuan untuk menginterpretasikan situasi lingkungan yang dihadapinya. Hal ini memiliki konsekuensi yang penting pada seseorang dalam mengurangi atau menghindari pengalaman yang penuh stres.
Interaksi lingkungan dan individu memunculkan dinamika psikologis yang khas. Ada proses internal individual yang mempengaruhi persepsi seseorang terhadap kondisi stres. Individu bisa saja memberikan reaksi stres yang berbeda terhadap ancaman atau stresor yang sama. Ini menerangkan mengapa kondisi tertentu menyebabkan stres pada suatu individu, namun tidak pada individu lain.
Peneliti lain Ivancevich dan Matteson (1980:8-9) mendefinisikan stres
sebagai suatu respon yang adaptif, dihubungkan oleh karakteristik dan/atau proses
psikologis individu, yang merupakan suatu konsekuensi dari setiap tindakan
eksternal, situasi, atau peristiwa yang menempatkan tuntutan psikologis dan fisik.
Dari uraian diatas dapatlah ditarik sebuah kesimpulan bahwa stres
merupakan tekanan yang mempengaruhi emosi, proses berfikir dan kondisi
sesorang.B. Faktor-Faktor Penyebab Stres
Semua manusia mengalami stres dari hari ke hari. Walaupun stres
disebabkan oleh banyak faktor, para peneliti menyimpulkan bahwa stres dapat
memicu dari dua reaksi yang mendasar: memerangi secara aktif atau melarikan
diri secara pasif (lari menjauh atau menerimanya), yang disebut respon
memerangi atau melarikan diri. Secara fisiologis, respon stres ini merupakan suatu
”penyampaian pesan” biokimiawi yang melibatkan perubahan-perubahan
hormonal yang memobilisasi tubuh terhadap tututan yang luar biasa.Secara umum faktor utama yang berkaitan langsung dengan stres adalah
lingkungan dan perubahan dalam diri individu itu sendiri (Anoraga dan Suyati,
1995:156). Perubahan lingkungan yang sangat pesat dan ganas membuat sesorang
tersebut. Maka hal ini harus di tanggulangi, jika tidak sesorang akan mengalami
stres.Taylor (1995: 237), mengelompokkan faktor penyebab stres, antara lain:
1. Faktor Biologis Faktor biologis yaitu faktor penyebab stres yang berasal dari keadaan fisiologis individu, meliputi gangguan fisik maupun organ tubuh individu,
misalnya terkena penyakit, kurang gizi, kelelahan dan cacat tubuh.
2. Faktor Psikologis Faktor psikologis yaitu faktor penyebab stres yang berhubungan dengan keadaan psikis individu yang secara psikis memiliki hambatan. Misalnya pola pikir yang irasional, cenderung mudah mengalami stres dibandingkan dengan individu yang dengan pola pikir rasional.
3. Faktor Sosial Faktor sosial yaitu faktor penyebab stres yang berhubungan dengan keadaan lingkungan, seperti kepadatan, kebisingan dan tekanan ekonomi. Sedangkan Handoko (dalam Martoyo, 2000:147), membedakan dua kategori penyebab stres, yakni:
1. On The Job Stress, adalah penyebab stres yang terjadi didalam organisasi, antara lain: beban kerja yang berlebihan, tekanan/desakan waktu, kualitas supervisi, iklim politis yang tidak aman, umpan balik tentang pelaksanaan kerja yang tidak memadai, wewenang yang tidak mencukupi dalam pribadi dan antar kelompok, perbedaan antara nilai-nilai organisasi dan karyawan serta berbagai bentuk perubahan.
2. Off The Job Stress , adalah penyebab stres yang terjadi di luar organisasi yang berpengaruh pada diri karyawan, antara lain: kekuatan finansial, masalah-masalah yang bersangkutan dengan anak, masalah-masalah fisik, masalah perkawinan, perubahan-perubahan yang terjadi di tempat tinggal serta masalah-masalah pribadi lainnya.
C. Pengertian Stres Kerja
Dalam kehidupan manusia, selalu mengadakan bermacam-macam aktivitas
yang salah satu aktivitas itu diwujudkan dalam gerakan-gerakan yang dinamakan
bekerja. Bekerja mengandung arti melakukan tugas yang diakhiri dengan buah
karya yang dapat dinikmati oleh manusia. Faktor pendorong yang meyebabkan
manusia bekerja adalah adanya berbagai kebutuhan yang harus dipenuhi.
Aktivitas dalam bekerja mengandung unsur kegiatan sosial, menghasilkan sesuatu