PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN KARYA SASTRA MELALUI STRATEGI DIRECTED READING THINKING ACTIVITY (DRTA) Peningkatan Kemampuan Membaca Pemahaman Karya Sastra Melalui Strategi Directed Reading Thinking Activity (Drta) Kelas V SDN Cepokosawit II Kec
PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN KARYA SASTRA
MELALUI STRATEGI DIRECTED READING THINKING ACTIVITY (DRTA)
PADA SISWA KELAS V SDN CEPOKOSAWIT II KECAMATAN SAWIT
KABUPATEN BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2012/2013
NASKAH PUBLIKASI
Oleh:
FIRDA SETYANINGRUM
A 510 090 260
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013
UNTYERSITAS MUHAMMADTYAH ST]RAKARTA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
n. A yani TromolPos I-Pabeta& KartasuraTelp. (0271)717411, Fax: 7151448 Surakarta57102
Website : lrtttd] www.ums'ac,id Email : ums@utns'ac. id
Surat Persetuiuan Artikel Publikasi llmiah
Yang bertanda tangan di bawah ini pembimbing slaipsiltugas akhir:
Nama
:
Drs. Suwarno, M.Pd
NIP/NIK
:
i95
Telah membaca dan mencerrnati naskah artikel publikasi ilmiah, yang merupakan
ringkasan skripsi (tugas akhir) dari mahasiswa
Nama
: Firda Setyaningrum
NIM
: A 510090260
:
Program Studi: PGSD
Judul Slaipsi : "PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAhi
KARYA SASTRA MELALUI STRATEGI
DIRECTED
READING THINKING ACTTWTY @RTq PADA SISWA
KELAS V SDN CEPOKOSAWIT iI KECAMATAN SAWIT
KABUPATEN BOYOLALI TAHLIN PELAJARAN 2OI2I 2013"
Naskah artikel tersebut, layak dan dapat diset':jui untuk tiipublikasikan.
Demikian persetujui dibuat, semoga dapat dipergunakan seperlunyaSurakarta, 25 Februari
.
ABSTRAK
PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN KARYA SASTRA
MELALUI STRATEGI DIRECTED READING THINKING ACTIVITY (DRTA)
PADA SISWA KELAS V SDN CEPOKOSAWIT II KECAMATAN SAWIT
KABUPATEN BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2012/2013
Firda Setyaningrum, FKIP PGSD
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Berdasarkan hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2009 yang
dirilis untuk mengetahui seberapa besar minat penduduk terhadap dua aktivitas,
yaitu menonton dan membaca. Survei dilakukan kepada penduduk yang berusia
10 tahun ke atas. Hasilnya sungguh mengejutkan. Sebesar 90,27 persen penduduk
menyukai menonton dan hanya 18,94 persen yang menyenangi aktivitas membaca
surat kabar atau majalah. Untuk itulah peneliti menerapkan kebiasaan membaca
sedini mungkin khususnya dalam hal ini adalah siswa SD. Peneliti menggunakan
strategi Directed Reading Thinking Activity (DRTA) yaitu metode yang populer
untuk melibatkan siswa membaca teks narasi untuk memahami isi bacaan.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan membaca pemahaman
karya sastra dalam pembelajaran Bahasa Indonesia melalui strategi Directed
Reading Thinking Activity. Jenis penelitian ini adalah PTK (Penelitian Tindakan
Kelas). Subyek penelitian adalah peneliti dan adalah siswa kelas V SDN
CepokoSawit II yang berjumlah 18 siswa. Obyek penelitian adalah membaca
pemahaman, karya sastra, directed reading thinking activity. Teknik
pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dokumentasi,
catatan lapangan dan tes. Teknik analisis data dilakukan dengan analisis
interaktif. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan kemampuan
membaca pemahaman karya sastra. Hal ini dapat dilihat dari nilai kemampuan
membaca pemahaman karya sastra pada siklus I sebesar 61,11% dan siklus II
sebesar 77,77% Penelitian ini menyimpulkan bahwa strategi Directed Reading
Thinking Activity (DRTA) dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dalam
meningkatkan kemampuan membaca pemahaman karya sastra sehingga
berdampak pada peningkatkan nilai kemampuan membaca pemahaman karya
sastra.
Kata kunci : membaca pemahaman, karya sastra, directed reading thinking activity
PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN KARYA SASTRA
MELALUI STRATEGI DIRECTED READING THINKING ACTIVITY (DRTA)
PADA SISWA KELAS V SDN CEPOKOSAWIT II KECAMATAN SAWIT
KABUPATEN BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2012/2013
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa Indonesia sebagai salah satu bidang studi yang memiliki
tujuan membekali siswa untuk mengembangkan bahasa di samping aspek
penalaran dan hafalan sehingga pengetahuan dan informasi yang diterima
siswa sebatas produk bahasa dan sastra. Padahal dalam proses belajar
mengajar keterlibatan siswa secara totalitas, artinya melibatkan pikiran,
penglihatan, pendengaran dan psikomotor (keterampilan). Jadi dalam
proses belajar mengajar, seorang guru harus mengajak siswa untuk
mendengarkan, menyajikan metode yang dapat dilihat, memberi
kesempatan untuk menulis dan mengajukan pertanyaan atau tanggapan,
sehingga terjadi dialog kreatif yang menunjukkan proses belajar mengajar
yang interaktif.
Membaca semakin penting dalam kehidupan masyarakat yang
semakin kompleks. Setiap aspek kehidupan melibatkan kegiatan membaca
yang semakin kompleks. Kemampuan membaca merupakan tuntutan
realitas kehidupan sehari-hari manusia. Pada hakikatnya membaca adalah
suatu yang rumit yang melibatkan banyak hal, tidak hanya sekdar
melafalkan tulisan tetapi juga melibatkan aktivitas visual, berpikir,
psikolinguistik, dan metakognitif.
Berdasarkan data yang dilansir Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD) pada tahun 2009, kemampuan
membaca masyarakat Indonesia berada pada posisi 57 dari 62 negara
anggotanya. Bahkan OECD juga mencatat 34,5 persen masyarakat
Indonesia masih buta huruf. Hal ini tidak jauh berbeda dengan hasil survei
Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun yang sama, yang dirilis untuk
mengetahui seberapa besar minat penduduk terhadap dua aktivitas, yaitu
menonton dan membaca. Survei dilakukan kepada penduduk yang berusia
10 tahun ke atas. Hasilnya sungguh mengejutkan. Sebesar 90,27 persen
penduduk menyukai menonton dan hanya 18,94 persen yang menyenangi
aktivitas membaca surat kabar atau majalah.
Berdasarkan uraian dari latar belakang tersebut di atas maka dalam
penelitian ini, peneliti memilih judul “Peningkatan Kemampuan Membaca
Pemahaman Karya Sastra melalui Strategi Directed Reading Thinking
Activity (DRTA) pada Siswa Kelas V SDN Cepokosawit II Tahun
Pelajaran 2012/ 2013”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada latar belakang
masalah dan pembatasan masalah, maka rumusan masalah penelitian ini
adalah: “Apakah Peningkatan Kemampuan Membaca Pemahaman Karya
Sastra melalui Metode Directed Reading Thinking Activity (DRTA) pada
Siswa Kelas V SDN Cepokosawit II Tahun Pelajaran 2012/ 2013?”
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini secara umum bertujuan untuk meningkatkan
kemampuan membaca pemahaman karya sastra khususnya dalam
menyimpulkan isi bacaan cerita
melalui strategi Directed Reading
Thinking Activity (DRTA).
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi perbaikan proses
pembelajaran di sekolah, dapat menggambarkan bagaimana menerapkan
strategi DRTA dalam kaitannya meningkatkan kemampuan membaca
pemahaman karya sastra.
METODE PENELITIAN
A. Setting Penelitian
1. Tempat Penelitian
Tempat penelitian adalah tempat yang digunakan dalam
melakukan penelitian untuk memperoleh data yang diinginkan.
Penelitian ini bertempat di SDN Cepokosawit II Kecamatan Sawit
Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2012/ 2013.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian adalah waktu berlangsungnya penelitian
atau saat penelitian ini dilangsungkan. Penelitian ini dilaksanakan
pada bulan Januari semester genap tahun pelajaran 2012/2013.
3. Subyek Penelitian
Subyek penelitian adalah guru dan siswa kelas V SDN
Cepokosawit II tahun pelajaran 2012/ 2013 pada materi membaca
karya sastra yang berjumlah 18 siswa terdiri dari 13 siswa laki-laki
dan 5 siswa perempuan.
B. Jenis Penelitian
Zainal Arifin (2011:98) PTK dapat diartikan sebagai suatu proses
penyelidikan ilmiah dalam bentuk refleksi diri yang melibatkan guru
dalam situasi pendidikan tertentu dengan tujuan memperbaiki pemahaman
dan keadilan tentang situasi atau praktik pendidikan, memahami tentang
praktik yang dilakukan, dan situasi-situasi di mana praktik itu
dilaksanakan.
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa, penelitian
ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) karena penelitian yang
dilakukan untuk meningkatkan mutu pembelajaran di kelas dan datanya
berbentuk kata-kata, kalimat, skema, dan gambar melalui pengamatan
dalam pembelajaran di kelas.
C. Prosedur Penelitian
Suharsimi Arikunto (2008: 60), mengungkapkan tujuan utama PTK
adalah untuk memecahkan permasalahan nyata yang terjadi di dalam
kelas PTK terdiri dari empat tahapan kegiatan yang dilakukan dalam
siklus berulang. Empat tahapan yang ada pada setiap siklus, yaitu a)
perencanaan, b) tindakan, c) pengamatan, dan d) refleksi yang
digambarkan sebagai berikut:.
Keempat langkah tersebut dapat di gambarkan sebagai berikut:
Permasalahan
Perencanaan
Refleksi
Siklus I
Pelaksanaan
Pengamatan
Permasalahan Baru
(Hasil Refleksi)
Perencanaan
Siklus
Refleksi
Siklus II
Pelaksanaan
Pengamatan
Dilanjutkan ke
Siklus Berikunya
Siklus PTK (Sumber; Rubiyanto dkk., 2009: 120)
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan suatu cara dalam penelitian
untuk memperoleh keterangan sesuai apa adanya atau cara untuk
mengumpulkan data. Teknik pengumpulan data bertujuan untuk
memudahkan memperolehkan data-data guna melengkapi data yang
diperlukan sesuai dengan tujuan penelitian, maka digunakan teknik-teknik
sebagai berikut:
a. Observasi / Pengamatan
Observasi (observation) atau pengamatan merupakan suatu
teknik atau cara mengumpulkan data dengan jalan mengamati
langsung tehadap objek yang diteliti (Rubino Rubiyanto, 2009:
75). Observasi digunakan untuk mengamati pelaksanaan
pembelajaran melalui strategi Directed Reading Thinking Activity
pada mata pelajaran Bahasa Indonesia peserta didik kelas V SD
Negeri Cepokosawit II Sawit Boyolali.
b. Wawancara / Interview
Menurut Denzin dalam Goetz dan LeCompte (Rochiati
Wiriaatmadja (2007: 117) wawancara merupakan pertanyaanpertanyaan yang diajukan secara verbal kepada orang-orang yang
dianggap dapat memberikan informasi atau penjelasan hal-hal
yang dipandang perlu. Wawancara dapat dipandang sebagai
teknik pengumpulan data dengan tanya jawab yang dikerjakan
secara sistematis.
Teknik ini dilakukan untuk memperoleh data atau informasi
mengenai proses pembelajaran Bahasa Indonesia dengan tanya
jawab secara tidak langsung, maksudnya tidak berhadapan secara
langsung dengan subjek yang bersangkutan yaitu peserta didik
kelas V SD Cepokosawit II Sawit Boyolali. Wawancara dapat
dilakukan dengan guru mata pelajaran (sekaligus guru kelas)
yang bersangkutan sehingga dapat mengetahui secara mendalam
karakteristik siswa dan permasalahan yang ada di kelas.
c. Dokumentasi
Menurut
Suharsimi
Arikunto
(2006:158)
Metode
dokumentasi dapat dilaksanakan dengan:
a) Pedoman dokumentasi yang memuat garis-garis
atau kategori yang akan dicari datanya.
b) Check-list
yaitu
daftar
variabel
yang
akan
dikumpulkan datanya.
Dokumentasi adalah suatu teknik pengumpulan data dengan
cara mengumpulkan data yang ada. Dokumentasi digunakan untuk
mengetahui data perkembangan siswa yang berupa daftar presensi,
daftar nilai, rencana pelaksanaan pembelajaran, foto-foto, dan
dokumen yang ada di dalam sekolah.
d. Test
Untuk memperoleh data peningkatan pemahaman siswa
dalam membaca karya sastra yang dilakukan sesuai tindakan
dengan strategi Directed Reading Thinking Activity.
E. Teknik Analisis Data
Untuk
mengetahui
keefektifan
suatu
metode
dalam
kegiatan
pembelajaran perlu diadakan analisa data. Analisis data yang peneliti
gunakan adalah yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman dalam
Herawati dkk (2009: 101). Dalam penelitian dimulai sejak awal sampai
berakhirnya pengumpulan data yang menggunakan teknis analisis
kualitatif, yang salah satu modelnya adalah tehnik analisis interaktif yang
terdiri dari tiga komponen. Yaitu reduksi data, beberan (display) data, dan
penarikan kesimpulan.
a. Reduksi Data
Reduksi data adalah proses menyeleksi, menentukan fokus,
menyederhanakan, meringkas, dan mengubah bentuk data lengkap
yang ada dalam catatan lapangan.
b. Paparan data
Dalam tahap ini setelah direduksi data siap dipaparkan dengan
menata rapi dalam bentuk narasi dengan dilengkapi matriks, grafik,
dan/atau diagram. Pemaparan data perlu dilakukan secara sistematis
dan interaktif agar memudahkan pemahaman terhadap apa yang telah
terjadi sekaligus memudahkan penarikan kesimpulan dan penentuan
tindakan yang akan dilakukan sebelumnya.
c. Penarikan Kesimpulan
Dari hasil reduksi dan penyajian data, peneliti dapat memahami
secara mendalam hasil data yang diperoleh dan berdasarkan dari data
itulah peneliti akan mengambil kesimpulan penelitian dengan
menjawab permasalahan-permasalahan yang diajukan dengan data dan
bukti-bukti empiris yang telah terkumpul.
F. Indikator pencapaian
Indikator pencapaian yang diharapkan peneliti adalah dapat
meningkatkan kemampuan membaca pemahaman karya sastra pada siswa
kelas V SDN Cepokosawit II Sawit dengan pencapaian 75% dari jumlah
siswa mendapatkan peningkatan pemahaman pada materi kemampuan
membaca karya sastra dengan nilai 75, sesuai dengan KKM.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Refleksi Hasil Penelitian Siklus I
Analisis dari penelitian siklus I bahwa kekurangan pada siswa dalam
mengikuti pembelajaran kemampuan membaca pemahaman pada mata
pelajaran Bahasa Indonesia dengan strategi DRTA adalah sebagai berikut :
1) Siswa masih banyak yang ramai
2) Siswa masih kesulitan dalam mengungkapkan ide, pendapat dan
gagasan jalan cerita yang akan terjadi.
3) Jenis cerita yang kurang menarik
4) Respon siswa terhadap penjelasan guru kurang.
5) Pengalokasian waktu yang belum tepat
6) Kurang jelasnya penjelasan mengenai tabel strategi DRTA.
Berdasarkan hasil refleksi siklus I yang masih terdapat banyak
kekurangan maka penelitian akan dilanjutkan ke siklus I pertemuan 2. Hal
ini dikarenakan bahwa pada siklus I hasil nilai kemampuan membaca
pemahaman siswa kelas V baru mencapai 61,11%.
B. Refleksi Hasil Penelitian Siklus II
Berdasarkan data yang diperoleh dari siklus II dapat disimpulkan
bahwa setelah dilakukan tindakan kelas siklus II dengan didapat hasil yang
sudah mencapai indikator pencapaian yang ditargetkan peneliti sebanyak
75% dari jumlah siswa yang mendapat nilai diatas KKM 75.
Hasil penelitian mengenai peningkatan kemampuan membaca
pemahaman mulai dari sebelum tindakan sampai siklus II dapat dilihat
pada tabel dan grafik berikut:
Tabel 4.1
Hasil Belajar Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa
Aspek
Siswa yang mencapai
ketuntasan belajar
Pra Siklus
Siklus I
Siklus I
9 Siswa
11 Siswa
14 Siswa
(50%)
(61,11%)
(77,77%)
Tabel 4.2
Indikator Pencapaian Membaca Pemahaman
NO
Aspek yang dinilai
Persentase Pencapaian
Pra Siklus
Siklus I Siklus II
1 Pemahaman Plot atau jalan ceritanya
44,44%
77,27%
88,89%
2 Kesimpulan isi bacaan
61,11%
77,78%
83,33%
Gambar 4.2
Grafik Peningkatan Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa
Presentase Nilai Kemampuan Membaca
Pemahaman
100
80
Presentase Nilai
Kemampuan Membaca
Pemahaman
60
40
20
0
Pra Siklus
(50%)
Siklus I
(61,11%)
Siklus II
(77,77%)
Peningkatan kemampuan membaca pemahaman siswa kelas V SDN
CepokoSawit II melalui strategi Directed Reading Thinking Activity (DRTA)
dapat dilihat dari rata-rata nilai kemampuan membaca pemahaman siswa.
Tabel 4.3
Peningkatan Nilai Rata-rata Kemampuan membaca pemahaman kelas
Aspek
Pra Siklus
Siklus I
Siklus I
Nilai Rata-Rata
66,11
72,05
77,27
Grafik Peningkatan Nilai Rata-rata
kemampuan membaca Pemahaman Siswa
100
80
60
40
20
0
Pra Siklus (50%)
Siklus I (61,11%)
Siklus II (77,77%)
Gambar 4.3 Grafik Peningkatan Nilai Rata-rata kemampuan membaca
Pemahaman Siswa
Dari tabel dan grafik dapat dideskripsikan bahwa nilai rata-rata siswa
untuk kemampuan membaca pemahaman siswa pada mata pelajaran bahasa
Indonesia dengan strategi DRTA pada kondisi pra siklus 66,11, siklus I adalah
72,05, siklus II 77,27. Dari data tersebut dapat dilihat bahwa terjadi
peningkatan setiap siklus.
SIMPULAN
A. Kesimpulan
Hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan secara kolaborasi antara
guru kelas dan peneliti dapat disimpulkan sebagai berikut :
1.
Proses pembelajaran Bahasa Indonesia melalui Strategi Directed Reading
Thinking Activity (DRTA) dapat meningkatkan kemampuan membaca
pemahaman karya sastra.
2.
Pembelajaran melalui Strategi Directed Reading Thinking Activity
(DRTA) dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia.
B. Saran
Berdasarkan simpulan hasil penelitian, peneliti dapat menyampaikan
beberapa saran dan berharap semoga bermanfaat untuk kita semua dalam hal
meningkatkan mutu pendidikan khususnya dalam mata pelajaran matematika
karena sebagian besar siswa menganggap Bahasa Indonesia adalah mata
pelajaran yang membosankan. Adapun saran-saran yang dapat peneliti
sampaikan adalah sebagai berikut:
1. Guru
a. Guru hendaknya membiasakan diri menerapkan pembelajaran aktif dan
inovatif yang menjadikan siswa ikut berperan aktif dalam kegiatan
belajar sehingga menunjang proses pembelajaran.
b. Guru dapat menggunakan Strategi Directed Reading Thinking Activity
(DRTA) untuk pembelajaran bahasa Indonesia dan mata pelajaran yang
lain.
c. Penggunaan media yang nyata dan menarik agar siswa lebih memahami
materi pelajaran.
d. Usahakan guru mempunyai hubungan yang baik dengan siswa,
sehingga tidak ada perasaan takut siswa kepada guru
2. Peneliti Selanjutnya
Hasil penelitian ini dapat digunakan referensi dalam melakukan
penelitian khususnya yang berkaitan dengan Strategi Directed Reading
Thinking Activity (DRTA)
Peneliti
yang hendak
mengkaji
permasalahan
yang sama
hendaknya lebih cermat dan lebih mengupayakan pengkajian teori-teori
yang berkaitan dengan pembelajaran yang menggunakan Strategi DRTA
guna melengkapi kekurangan yang ada serta sebagai salah satu alternatif
dalam meningkatkan kemampuan berbicara yang belum tercakup dalam
penelitian ini agar diperoleh hasil yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Zainal. 2011. Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Arikunto, Suharsimi.2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Edisi
Revisi. Jakarta: Rineka Cipta Jakarta.
________________ 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara
Crawford, Alan dkk. 2005. Teaching And Learning Strategies For The Thinking
Classroom. New York : The International Debate Education Association.
Endraswara, Suwardi. 2003. Membaca, Menulis, Mengajarkan. Yogyakarta:
Penerbit Kota Kembang.
Harjasujana, Ahmad S. 1988. Materi Pokok Membaca . Jakarta : Universitas
Terbuka, Depdikbud.
Indawati, Ali. 2010. Meningkatkan Membaca Pemahaman Melalui Penerapan
Strategi Directed Reading Thinking Activity Siswa Kelas IV B SD Strada
Bhakti Nusa.Unika AtmaJaya: Thesis tidak diterbitkan.
Iskandarwassid & Dadang Sunendar. 2011. Strategi Pembelajaran Bahasa .
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Ismiasih. 2009. Meningkatkan Kemampuan Membaca Karya Sastra: Penelitian
Tindakan Kelas Dengan Strategi Directed Reading Thinking Activity Di
Kelas V SDN Gajahbendo Kecamatan Beji Kabupaten Pasuruan. UM:
Malang. Skripsi tidak diterbitkan.
Maulana, Puji. 2012. Penerapan Strategi DRTA (Directed Reading Thinking
Activity) dalam Pembelajaran Pemahaman Karya Sastra dan Berpikir
Kritis Siswa Sekolah Dasar. Bandung:UPI.
Muthoharoh. Kelebihan dan Kelemahan drta.http://id.shvoong.com/socialsciences/education/2191383-kelebihan-dan-kelemahan-drta/
diakses
tanggal 25 November 2012
Rahim, Farida. 2007. Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar . Jakarta: Sinar
Grafika.
Rochiati Wiriaatmadja. 2007. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung:PT
Remaja Rosdakarya.
Rubiyanto, Rubino. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Surakarta: UMS.
Soedarso. 2001. Speed Reading Sistem Membaca Cepat dan Efektif. Jakarta : PT
Gramedia Pustaka Utama.
Sugiyono. Metode penelitian kualitatif, kuantitatif dan R& D . Bandung. Alfabeta
cetakan ke 8.
Suharti, Anik. 2010. Meningkatkan Kompetensi Reading Siswa melalui Teknik
DRTA (Directed Reading Thinking Activity) (Penelitian Tindakan Kelas
di Kelas XII IPA SMAN 1 Kwadungan Ngawi Tahun Pelajaran
2009/2010. UNS: Surakarta. Skripsi tidak diterbitkan.
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2005. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Sulistyowati, Yuni. 2011. Penerapan Strategi Directed Reading Thinking
Activities (DRTA) Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca
Pemahaman Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas V SDN
Kasin .UM : Malang. Skripsi tidak diterbitkan.
Susilo, Herawati, dkk. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung:Bayumedia
Publishing.
Tarigan, Henry Guntur. 2008. Membaca Sebagai Suatu Ketrampilan Berbahasa .
Bandung:Penerbit Angkasa.
Tarjo.2009.
Hakikat
Membaca
Pemahaman
(http://tarjo2009.blogspot.com/2009/03/hakekat-membaca-proses
membaca-jenis_8558.htm) diakses tanggal 25 November 2012.
MELALUI STRATEGI DIRECTED READING THINKING ACTIVITY (DRTA)
PADA SISWA KELAS V SDN CEPOKOSAWIT II KECAMATAN SAWIT
KABUPATEN BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2012/2013
NASKAH PUBLIKASI
Oleh:
FIRDA SETYANINGRUM
A 510 090 260
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013
UNTYERSITAS MUHAMMADTYAH ST]RAKARTA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
n. A yani TromolPos I-Pabeta& KartasuraTelp. (0271)717411, Fax: 7151448 Surakarta57102
Website : lrtttd] www.ums'ac,id Email : ums@utns'ac. id
Surat Persetuiuan Artikel Publikasi llmiah
Yang bertanda tangan di bawah ini pembimbing slaipsiltugas akhir:
Nama
:
Drs. Suwarno, M.Pd
NIP/NIK
:
i95
Telah membaca dan mencerrnati naskah artikel publikasi ilmiah, yang merupakan
ringkasan skripsi (tugas akhir) dari mahasiswa
Nama
: Firda Setyaningrum
NIM
: A 510090260
:
Program Studi: PGSD
Judul Slaipsi : "PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAhi
KARYA SASTRA MELALUI STRATEGI
DIRECTED
READING THINKING ACTTWTY @RTq PADA SISWA
KELAS V SDN CEPOKOSAWIT iI KECAMATAN SAWIT
KABUPATEN BOYOLALI TAHLIN PELAJARAN 2OI2I 2013"
Naskah artikel tersebut, layak dan dapat diset':jui untuk tiipublikasikan.
Demikian persetujui dibuat, semoga dapat dipergunakan seperlunyaSurakarta, 25 Februari
.
ABSTRAK
PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN KARYA SASTRA
MELALUI STRATEGI DIRECTED READING THINKING ACTIVITY (DRTA)
PADA SISWA KELAS V SDN CEPOKOSAWIT II KECAMATAN SAWIT
KABUPATEN BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2012/2013
Firda Setyaningrum, FKIP PGSD
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Berdasarkan hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2009 yang
dirilis untuk mengetahui seberapa besar minat penduduk terhadap dua aktivitas,
yaitu menonton dan membaca. Survei dilakukan kepada penduduk yang berusia
10 tahun ke atas. Hasilnya sungguh mengejutkan. Sebesar 90,27 persen penduduk
menyukai menonton dan hanya 18,94 persen yang menyenangi aktivitas membaca
surat kabar atau majalah. Untuk itulah peneliti menerapkan kebiasaan membaca
sedini mungkin khususnya dalam hal ini adalah siswa SD. Peneliti menggunakan
strategi Directed Reading Thinking Activity (DRTA) yaitu metode yang populer
untuk melibatkan siswa membaca teks narasi untuk memahami isi bacaan.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan membaca pemahaman
karya sastra dalam pembelajaran Bahasa Indonesia melalui strategi Directed
Reading Thinking Activity. Jenis penelitian ini adalah PTK (Penelitian Tindakan
Kelas). Subyek penelitian adalah peneliti dan adalah siswa kelas V SDN
CepokoSawit II yang berjumlah 18 siswa. Obyek penelitian adalah membaca
pemahaman, karya sastra, directed reading thinking activity. Teknik
pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dokumentasi,
catatan lapangan dan tes. Teknik analisis data dilakukan dengan analisis
interaktif. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan kemampuan
membaca pemahaman karya sastra. Hal ini dapat dilihat dari nilai kemampuan
membaca pemahaman karya sastra pada siklus I sebesar 61,11% dan siklus II
sebesar 77,77% Penelitian ini menyimpulkan bahwa strategi Directed Reading
Thinking Activity (DRTA) dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dalam
meningkatkan kemampuan membaca pemahaman karya sastra sehingga
berdampak pada peningkatkan nilai kemampuan membaca pemahaman karya
sastra.
Kata kunci : membaca pemahaman, karya sastra, directed reading thinking activity
PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN KARYA SASTRA
MELALUI STRATEGI DIRECTED READING THINKING ACTIVITY (DRTA)
PADA SISWA KELAS V SDN CEPOKOSAWIT II KECAMATAN SAWIT
KABUPATEN BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2012/2013
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa Indonesia sebagai salah satu bidang studi yang memiliki
tujuan membekali siswa untuk mengembangkan bahasa di samping aspek
penalaran dan hafalan sehingga pengetahuan dan informasi yang diterima
siswa sebatas produk bahasa dan sastra. Padahal dalam proses belajar
mengajar keterlibatan siswa secara totalitas, artinya melibatkan pikiran,
penglihatan, pendengaran dan psikomotor (keterampilan). Jadi dalam
proses belajar mengajar, seorang guru harus mengajak siswa untuk
mendengarkan, menyajikan metode yang dapat dilihat, memberi
kesempatan untuk menulis dan mengajukan pertanyaan atau tanggapan,
sehingga terjadi dialog kreatif yang menunjukkan proses belajar mengajar
yang interaktif.
Membaca semakin penting dalam kehidupan masyarakat yang
semakin kompleks. Setiap aspek kehidupan melibatkan kegiatan membaca
yang semakin kompleks. Kemampuan membaca merupakan tuntutan
realitas kehidupan sehari-hari manusia. Pada hakikatnya membaca adalah
suatu yang rumit yang melibatkan banyak hal, tidak hanya sekdar
melafalkan tulisan tetapi juga melibatkan aktivitas visual, berpikir,
psikolinguistik, dan metakognitif.
Berdasarkan data yang dilansir Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD) pada tahun 2009, kemampuan
membaca masyarakat Indonesia berada pada posisi 57 dari 62 negara
anggotanya. Bahkan OECD juga mencatat 34,5 persen masyarakat
Indonesia masih buta huruf. Hal ini tidak jauh berbeda dengan hasil survei
Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun yang sama, yang dirilis untuk
mengetahui seberapa besar minat penduduk terhadap dua aktivitas, yaitu
menonton dan membaca. Survei dilakukan kepada penduduk yang berusia
10 tahun ke atas. Hasilnya sungguh mengejutkan. Sebesar 90,27 persen
penduduk menyukai menonton dan hanya 18,94 persen yang menyenangi
aktivitas membaca surat kabar atau majalah.
Berdasarkan uraian dari latar belakang tersebut di atas maka dalam
penelitian ini, peneliti memilih judul “Peningkatan Kemampuan Membaca
Pemahaman Karya Sastra melalui Strategi Directed Reading Thinking
Activity (DRTA) pada Siswa Kelas V SDN Cepokosawit II Tahun
Pelajaran 2012/ 2013”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada latar belakang
masalah dan pembatasan masalah, maka rumusan masalah penelitian ini
adalah: “Apakah Peningkatan Kemampuan Membaca Pemahaman Karya
Sastra melalui Metode Directed Reading Thinking Activity (DRTA) pada
Siswa Kelas V SDN Cepokosawit II Tahun Pelajaran 2012/ 2013?”
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini secara umum bertujuan untuk meningkatkan
kemampuan membaca pemahaman karya sastra khususnya dalam
menyimpulkan isi bacaan cerita
melalui strategi Directed Reading
Thinking Activity (DRTA).
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi perbaikan proses
pembelajaran di sekolah, dapat menggambarkan bagaimana menerapkan
strategi DRTA dalam kaitannya meningkatkan kemampuan membaca
pemahaman karya sastra.
METODE PENELITIAN
A. Setting Penelitian
1. Tempat Penelitian
Tempat penelitian adalah tempat yang digunakan dalam
melakukan penelitian untuk memperoleh data yang diinginkan.
Penelitian ini bertempat di SDN Cepokosawit II Kecamatan Sawit
Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2012/ 2013.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian adalah waktu berlangsungnya penelitian
atau saat penelitian ini dilangsungkan. Penelitian ini dilaksanakan
pada bulan Januari semester genap tahun pelajaran 2012/2013.
3. Subyek Penelitian
Subyek penelitian adalah guru dan siswa kelas V SDN
Cepokosawit II tahun pelajaran 2012/ 2013 pada materi membaca
karya sastra yang berjumlah 18 siswa terdiri dari 13 siswa laki-laki
dan 5 siswa perempuan.
B. Jenis Penelitian
Zainal Arifin (2011:98) PTK dapat diartikan sebagai suatu proses
penyelidikan ilmiah dalam bentuk refleksi diri yang melibatkan guru
dalam situasi pendidikan tertentu dengan tujuan memperbaiki pemahaman
dan keadilan tentang situasi atau praktik pendidikan, memahami tentang
praktik yang dilakukan, dan situasi-situasi di mana praktik itu
dilaksanakan.
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa, penelitian
ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) karena penelitian yang
dilakukan untuk meningkatkan mutu pembelajaran di kelas dan datanya
berbentuk kata-kata, kalimat, skema, dan gambar melalui pengamatan
dalam pembelajaran di kelas.
C. Prosedur Penelitian
Suharsimi Arikunto (2008: 60), mengungkapkan tujuan utama PTK
adalah untuk memecahkan permasalahan nyata yang terjadi di dalam
kelas PTK terdiri dari empat tahapan kegiatan yang dilakukan dalam
siklus berulang. Empat tahapan yang ada pada setiap siklus, yaitu a)
perencanaan, b) tindakan, c) pengamatan, dan d) refleksi yang
digambarkan sebagai berikut:.
Keempat langkah tersebut dapat di gambarkan sebagai berikut:
Permasalahan
Perencanaan
Refleksi
Siklus I
Pelaksanaan
Pengamatan
Permasalahan Baru
(Hasil Refleksi)
Perencanaan
Siklus
Refleksi
Siklus II
Pelaksanaan
Pengamatan
Dilanjutkan ke
Siklus Berikunya
Siklus PTK (Sumber; Rubiyanto dkk., 2009: 120)
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan suatu cara dalam penelitian
untuk memperoleh keterangan sesuai apa adanya atau cara untuk
mengumpulkan data. Teknik pengumpulan data bertujuan untuk
memudahkan memperolehkan data-data guna melengkapi data yang
diperlukan sesuai dengan tujuan penelitian, maka digunakan teknik-teknik
sebagai berikut:
a. Observasi / Pengamatan
Observasi (observation) atau pengamatan merupakan suatu
teknik atau cara mengumpulkan data dengan jalan mengamati
langsung tehadap objek yang diteliti (Rubino Rubiyanto, 2009:
75). Observasi digunakan untuk mengamati pelaksanaan
pembelajaran melalui strategi Directed Reading Thinking Activity
pada mata pelajaran Bahasa Indonesia peserta didik kelas V SD
Negeri Cepokosawit II Sawit Boyolali.
b. Wawancara / Interview
Menurut Denzin dalam Goetz dan LeCompte (Rochiati
Wiriaatmadja (2007: 117) wawancara merupakan pertanyaanpertanyaan yang diajukan secara verbal kepada orang-orang yang
dianggap dapat memberikan informasi atau penjelasan hal-hal
yang dipandang perlu. Wawancara dapat dipandang sebagai
teknik pengumpulan data dengan tanya jawab yang dikerjakan
secara sistematis.
Teknik ini dilakukan untuk memperoleh data atau informasi
mengenai proses pembelajaran Bahasa Indonesia dengan tanya
jawab secara tidak langsung, maksudnya tidak berhadapan secara
langsung dengan subjek yang bersangkutan yaitu peserta didik
kelas V SD Cepokosawit II Sawit Boyolali. Wawancara dapat
dilakukan dengan guru mata pelajaran (sekaligus guru kelas)
yang bersangkutan sehingga dapat mengetahui secara mendalam
karakteristik siswa dan permasalahan yang ada di kelas.
c. Dokumentasi
Menurut
Suharsimi
Arikunto
(2006:158)
Metode
dokumentasi dapat dilaksanakan dengan:
a) Pedoman dokumentasi yang memuat garis-garis
atau kategori yang akan dicari datanya.
b) Check-list
yaitu
daftar
variabel
yang
akan
dikumpulkan datanya.
Dokumentasi adalah suatu teknik pengumpulan data dengan
cara mengumpulkan data yang ada. Dokumentasi digunakan untuk
mengetahui data perkembangan siswa yang berupa daftar presensi,
daftar nilai, rencana pelaksanaan pembelajaran, foto-foto, dan
dokumen yang ada di dalam sekolah.
d. Test
Untuk memperoleh data peningkatan pemahaman siswa
dalam membaca karya sastra yang dilakukan sesuai tindakan
dengan strategi Directed Reading Thinking Activity.
E. Teknik Analisis Data
Untuk
mengetahui
keefektifan
suatu
metode
dalam
kegiatan
pembelajaran perlu diadakan analisa data. Analisis data yang peneliti
gunakan adalah yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman dalam
Herawati dkk (2009: 101). Dalam penelitian dimulai sejak awal sampai
berakhirnya pengumpulan data yang menggunakan teknis analisis
kualitatif, yang salah satu modelnya adalah tehnik analisis interaktif yang
terdiri dari tiga komponen. Yaitu reduksi data, beberan (display) data, dan
penarikan kesimpulan.
a. Reduksi Data
Reduksi data adalah proses menyeleksi, menentukan fokus,
menyederhanakan, meringkas, dan mengubah bentuk data lengkap
yang ada dalam catatan lapangan.
b. Paparan data
Dalam tahap ini setelah direduksi data siap dipaparkan dengan
menata rapi dalam bentuk narasi dengan dilengkapi matriks, grafik,
dan/atau diagram. Pemaparan data perlu dilakukan secara sistematis
dan interaktif agar memudahkan pemahaman terhadap apa yang telah
terjadi sekaligus memudahkan penarikan kesimpulan dan penentuan
tindakan yang akan dilakukan sebelumnya.
c. Penarikan Kesimpulan
Dari hasil reduksi dan penyajian data, peneliti dapat memahami
secara mendalam hasil data yang diperoleh dan berdasarkan dari data
itulah peneliti akan mengambil kesimpulan penelitian dengan
menjawab permasalahan-permasalahan yang diajukan dengan data dan
bukti-bukti empiris yang telah terkumpul.
F. Indikator pencapaian
Indikator pencapaian yang diharapkan peneliti adalah dapat
meningkatkan kemampuan membaca pemahaman karya sastra pada siswa
kelas V SDN Cepokosawit II Sawit dengan pencapaian 75% dari jumlah
siswa mendapatkan peningkatan pemahaman pada materi kemampuan
membaca karya sastra dengan nilai 75, sesuai dengan KKM.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Refleksi Hasil Penelitian Siklus I
Analisis dari penelitian siklus I bahwa kekurangan pada siswa dalam
mengikuti pembelajaran kemampuan membaca pemahaman pada mata
pelajaran Bahasa Indonesia dengan strategi DRTA adalah sebagai berikut :
1) Siswa masih banyak yang ramai
2) Siswa masih kesulitan dalam mengungkapkan ide, pendapat dan
gagasan jalan cerita yang akan terjadi.
3) Jenis cerita yang kurang menarik
4) Respon siswa terhadap penjelasan guru kurang.
5) Pengalokasian waktu yang belum tepat
6) Kurang jelasnya penjelasan mengenai tabel strategi DRTA.
Berdasarkan hasil refleksi siklus I yang masih terdapat banyak
kekurangan maka penelitian akan dilanjutkan ke siklus I pertemuan 2. Hal
ini dikarenakan bahwa pada siklus I hasil nilai kemampuan membaca
pemahaman siswa kelas V baru mencapai 61,11%.
B. Refleksi Hasil Penelitian Siklus II
Berdasarkan data yang diperoleh dari siklus II dapat disimpulkan
bahwa setelah dilakukan tindakan kelas siklus II dengan didapat hasil yang
sudah mencapai indikator pencapaian yang ditargetkan peneliti sebanyak
75% dari jumlah siswa yang mendapat nilai diatas KKM 75.
Hasil penelitian mengenai peningkatan kemampuan membaca
pemahaman mulai dari sebelum tindakan sampai siklus II dapat dilihat
pada tabel dan grafik berikut:
Tabel 4.1
Hasil Belajar Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa
Aspek
Siswa yang mencapai
ketuntasan belajar
Pra Siklus
Siklus I
Siklus I
9 Siswa
11 Siswa
14 Siswa
(50%)
(61,11%)
(77,77%)
Tabel 4.2
Indikator Pencapaian Membaca Pemahaman
NO
Aspek yang dinilai
Persentase Pencapaian
Pra Siklus
Siklus I Siklus II
1 Pemahaman Plot atau jalan ceritanya
44,44%
77,27%
88,89%
2 Kesimpulan isi bacaan
61,11%
77,78%
83,33%
Gambar 4.2
Grafik Peningkatan Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa
Presentase Nilai Kemampuan Membaca
Pemahaman
100
80
Presentase Nilai
Kemampuan Membaca
Pemahaman
60
40
20
0
Pra Siklus
(50%)
Siklus I
(61,11%)
Siklus II
(77,77%)
Peningkatan kemampuan membaca pemahaman siswa kelas V SDN
CepokoSawit II melalui strategi Directed Reading Thinking Activity (DRTA)
dapat dilihat dari rata-rata nilai kemampuan membaca pemahaman siswa.
Tabel 4.3
Peningkatan Nilai Rata-rata Kemampuan membaca pemahaman kelas
Aspek
Pra Siklus
Siklus I
Siklus I
Nilai Rata-Rata
66,11
72,05
77,27
Grafik Peningkatan Nilai Rata-rata
kemampuan membaca Pemahaman Siswa
100
80
60
40
20
0
Pra Siklus (50%)
Siklus I (61,11%)
Siklus II (77,77%)
Gambar 4.3 Grafik Peningkatan Nilai Rata-rata kemampuan membaca
Pemahaman Siswa
Dari tabel dan grafik dapat dideskripsikan bahwa nilai rata-rata siswa
untuk kemampuan membaca pemahaman siswa pada mata pelajaran bahasa
Indonesia dengan strategi DRTA pada kondisi pra siklus 66,11, siklus I adalah
72,05, siklus II 77,27. Dari data tersebut dapat dilihat bahwa terjadi
peningkatan setiap siklus.
SIMPULAN
A. Kesimpulan
Hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan secara kolaborasi antara
guru kelas dan peneliti dapat disimpulkan sebagai berikut :
1.
Proses pembelajaran Bahasa Indonesia melalui Strategi Directed Reading
Thinking Activity (DRTA) dapat meningkatkan kemampuan membaca
pemahaman karya sastra.
2.
Pembelajaran melalui Strategi Directed Reading Thinking Activity
(DRTA) dapat meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia.
B. Saran
Berdasarkan simpulan hasil penelitian, peneliti dapat menyampaikan
beberapa saran dan berharap semoga bermanfaat untuk kita semua dalam hal
meningkatkan mutu pendidikan khususnya dalam mata pelajaran matematika
karena sebagian besar siswa menganggap Bahasa Indonesia adalah mata
pelajaran yang membosankan. Adapun saran-saran yang dapat peneliti
sampaikan adalah sebagai berikut:
1. Guru
a. Guru hendaknya membiasakan diri menerapkan pembelajaran aktif dan
inovatif yang menjadikan siswa ikut berperan aktif dalam kegiatan
belajar sehingga menunjang proses pembelajaran.
b. Guru dapat menggunakan Strategi Directed Reading Thinking Activity
(DRTA) untuk pembelajaran bahasa Indonesia dan mata pelajaran yang
lain.
c. Penggunaan media yang nyata dan menarik agar siswa lebih memahami
materi pelajaran.
d. Usahakan guru mempunyai hubungan yang baik dengan siswa,
sehingga tidak ada perasaan takut siswa kepada guru
2. Peneliti Selanjutnya
Hasil penelitian ini dapat digunakan referensi dalam melakukan
penelitian khususnya yang berkaitan dengan Strategi Directed Reading
Thinking Activity (DRTA)
Peneliti
yang hendak
mengkaji
permasalahan
yang sama
hendaknya lebih cermat dan lebih mengupayakan pengkajian teori-teori
yang berkaitan dengan pembelajaran yang menggunakan Strategi DRTA
guna melengkapi kekurangan yang ada serta sebagai salah satu alternatif
dalam meningkatkan kemampuan berbicara yang belum tercakup dalam
penelitian ini agar diperoleh hasil yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Zainal. 2011. Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Arikunto, Suharsimi.2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Edisi
Revisi. Jakarta: Rineka Cipta Jakarta.
________________ 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara
Crawford, Alan dkk. 2005. Teaching And Learning Strategies For The Thinking
Classroom. New York : The International Debate Education Association.
Endraswara, Suwardi. 2003. Membaca, Menulis, Mengajarkan. Yogyakarta:
Penerbit Kota Kembang.
Harjasujana, Ahmad S. 1988. Materi Pokok Membaca . Jakarta : Universitas
Terbuka, Depdikbud.
Indawati, Ali. 2010. Meningkatkan Membaca Pemahaman Melalui Penerapan
Strategi Directed Reading Thinking Activity Siswa Kelas IV B SD Strada
Bhakti Nusa.Unika AtmaJaya: Thesis tidak diterbitkan.
Iskandarwassid & Dadang Sunendar. 2011. Strategi Pembelajaran Bahasa .
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Ismiasih. 2009. Meningkatkan Kemampuan Membaca Karya Sastra: Penelitian
Tindakan Kelas Dengan Strategi Directed Reading Thinking Activity Di
Kelas V SDN Gajahbendo Kecamatan Beji Kabupaten Pasuruan. UM:
Malang. Skripsi tidak diterbitkan.
Maulana, Puji. 2012. Penerapan Strategi DRTA (Directed Reading Thinking
Activity) dalam Pembelajaran Pemahaman Karya Sastra dan Berpikir
Kritis Siswa Sekolah Dasar. Bandung:UPI.
Muthoharoh. Kelebihan dan Kelemahan drta.http://id.shvoong.com/socialsciences/education/2191383-kelebihan-dan-kelemahan-drta/
diakses
tanggal 25 November 2012
Rahim, Farida. 2007. Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar . Jakarta: Sinar
Grafika.
Rochiati Wiriaatmadja. 2007. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung:PT
Remaja Rosdakarya.
Rubiyanto, Rubino. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Surakarta: UMS.
Soedarso. 2001. Speed Reading Sistem Membaca Cepat dan Efektif. Jakarta : PT
Gramedia Pustaka Utama.
Sugiyono. Metode penelitian kualitatif, kuantitatif dan R& D . Bandung. Alfabeta
cetakan ke 8.
Suharti, Anik. 2010. Meningkatkan Kompetensi Reading Siswa melalui Teknik
DRTA (Directed Reading Thinking Activity) (Penelitian Tindakan Kelas
di Kelas XII IPA SMAN 1 Kwadungan Ngawi Tahun Pelajaran
2009/2010. UNS: Surakarta. Skripsi tidak diterbitkan.
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2005. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Sulistyowati, Yuni. 2011. Penerapan Strategi Directed Reading Thinking
Activities (DRTA) Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca
Pemahaman Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas V SDN
Kasin .UM : Malang. Skripsi tidak diterbitkan.
Susilo, Herawati, dkk. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung:Bayumedia
Publishing.
Tarigan, Henry Guntur. 2008. Membaca Sebagai Suatu Ketrampilan Berbahasa .
Bandung:Penerbit Angkasa.
Tarjo.2009.
Hakikat
Membaca
Pemahaman
(http://tarjo2009.blogspot.com/2009/03/hakekat-membaca-proses
membaca-jenis_8558.htm) diakses tanggal 25 November 2012.