ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JUMLAH KREDIT PADA BANK PEMERINTAH DI SUMATERA UTARA.

KATAPENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena berkat rahmad
dan hidayah-Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini. Adapun judul

tesis ini ada1ah "Analisls Falctor-Fa/ctor yang Mempengaruhi Jllmlah KredJt ptUia
Bank Pemerintah di Sllmatera Utara". Tesis ini bertujuan untuk memenuhi sebagian

persyaratan guna untuk memperoleh gelas Magister Sains dalam bidang Ilmu
Ekonomi (82).
Seiring dengan proses penyusunan tesis ini penulis banyak menerima bantuan,
masukan dan bimbingan dari berbaga.i pihak, untuk itu secara khusus penulis
mengucapkan terima kasih Bapak Dr. Dede Ruslan, M.Si. Selaku dosen pem.bimbing
I dan sekaligus sebagai ketua prodi llmu Ekonomi Pascasarjana Universitas Negeri

Medan dan Bapak Dr. Jonni Manurung. Selaku dosen pem.bimbing II, yang telah
banyak memberikan saran dan masukan sehingga tesis ini dapat diselesaikan.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku rektor Universitas Negeri

Medan

2. Bapak Prof. Dr. Belferik Manullang, selaku Direktur Pascasaljana Universitas

Negeri Medan.
3. Bapak dan Ibu Dosen llmu Ekonomi Pascasarjana Universitas Negeri Medan
yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.

iii

4. Bapak Dr.Muhammad Yususf, M.Si, Bapak Dr. Parulian Simanjuntak. MA dan
Dr.Eko W.Nugrahadi, M.Si, sebagai nata sumber/penguji yang begitu banyak

memberikan masukan dan saran untuk memperbaiki tesis ini.

5. Teristimewa Orang tuaku yang tercinta H. Amir Husin Nasution (Alm) dan
Tasmi (Aim) yang telah memberilcan kasih sayangnya, semangat baik dalam

keadaan duka maupun senang dan dukungan kepada penulis.
6. Istri tercinta, dr. Sri Rezeki, M.Kes dan putra tercinta M. Haekal Z. Nasution yang
telah memberikan semangat kepada penulis.
7. Sa.habat-sababat yang tercinta di BNI 46 Kantor Layanan HM Yamin dan Kantor


Cabang Utama Medan yang telah banyak memberikan semangat dan motivasi
kepeda penulis.

8. Teman·teman angkatan 2008 dan sahabat penulis yang tak dapat disebutkan satu
persatu, yang selalu memberi wama diantara hati·harilru yang penat khususnya

Konsentrasi Keuangan dan Bank.
Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan tesis ini jauh dari sempurna,
untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun.
Akhir kata penulis mengucapkan banyak terima kasih, semoga tesis ini
bermanfaat bagi kita semua.

Medan, Juli 2011
Penulis

Zulkarnain. Nst
NIM.082188630051
iv


ABSTRAK

ZULKARNAIN.NST. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Jumlah Kredit
pada Bank Pemerintah di Sumatera Utara. Program Pascasarjana Universitas Negeri
Medan2011.

Meskipun penyaluran kredit berperan penting terhadap pertwnbuhan ekonomi negara,
namun kredit yang disalurkan oleh perbankan belwn optimal. Jumlah kredit pada
Bank Pemerintah di Propinsi Sumatera Utara mengalami peningkatan sebesar 16.8%
tahun 2009, namun peningkatan tersebut belum seperti yang diharapk.an, k:arena
ketentuan Bank Indonesia. angka LOR (loan to deposit raJio) seharusnya mencapa.i
target sebesar 85%-ll 0%. Penelitian ini bertujuan untu.k menganalisis falctor-faktor
yang mempengaruhi jumlah kredit pada bank pemerintah di Sumatera Utara. Dengan
menggunakan beberapa teori ekonomi, moneter dan keuansan, dan penelitian
sebelumnya terhadap jumlah kredit. maka variabel yang diamati dalam penelitian ini
adalah tingkat suku bunga. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), intlasi, giro
wajib minimum, dan jumlah kantor bank. Penelitian ini menggunakan data data time
series selama periode 2000-2009, yang merupakan data sekunder dari Badan Pusat
Statistik Provinsi Sumatera Utara dan Bank Indonesia dengan metode OLS (Ordinary
Least Square). Berdasarkan basil estimasi, peneliti menemukan bahwa variabel

makro ekonomi yang signifikan mempengaruhi jumlah kredit pada bank pemerintah
di Provinsi Sumatera Utara ada1ah variabel; tingkat suku bunga kredit, PDRB, intlasi
dan jumlah kantor bank. Sedangkan variabel giro wajib minimum tidak. berpengaruh
signifilcan. Variabel PDRB dan jumlab kantor bank berpengaruh positif dan
signifikan terbadap jumlah kredit pada bank pemerintah di Provinsi Sumatem Utara.
sedangkan tingkat suku bunga kredit, inflasi dan jumlah giro wajib minimum
berpcngaruh negatif terbadap jumlah kredit pada bank pemerintah di Provinsi
Sumatera Utara. Secara serentak variabel makro ekonomi berpengaruh signifikan
tetbadap jumlah kredit pada bank pemerintah di Provinsi Sumatera U1ata.
Kata kunci : Jumlah krcdit, Bank pem.erintah

ABSTRACT

ZULKARNAIN.NST. The Factors that Influence the Amount of Bank Credit to
Governments in North Sumatra. Postgraduate School of the State University of Medan,
2011.

;

Although credit distribution an important role to the country's economic growth, but

the outstanding loans by banks has not been optimal. The amount of credit to the
Government Bank in North Sumatra province increased by 16.8% in 2009, but the
increase was not as expected, because the provision of Bank Indonesia, the LDR
(loan to deposit ratio) should achieve the target rate of 85% -110%. The purpose of
this study was to analyze the factors that influence the amount of bank credit to
governments in North Sumatra. By using some of the economic theory, monetary and
finance, and from previous research on the demand for credit, then the variables
observed in this study is the level of interest rates, Gross Regional Domestic Product
(GOP), inflation rate, the reserve requirement minimum, and the number of bank
offices. This study used time series data over the period 2000-2009, which is a
secondary data from the Central Bureau of Statistics and Bank of North Sumatra
Province of Indonesia by the method ofOLS (Ordinary Least Square). Based on the
estimation results, researchers found that the macro-economic variable was
significantly influence on the amount of bank credit to government in the provinces
of North Sumatra are the variables; the level of credit interest rate, GOP, inflation and
the number of bank offices. While the reserve requirement minimum variable had no
significant. GOP and the number of bank offices have positive influence on the
amount of bank credit to government in the provinces of North Sumatra, while the
level of loan interest rates, intlation rate and reserve requirement minimum have
negative influence on the amount of bank credit to government in the province of

North Sumatra.
Key words: amount of credit, government bank

ii

DAFfAR TABEL

Nomor

Judul

Halama&

1.1. Jumlah Kredit Kredit Tahun 2005-2009 pada Bank Pemerintah di Propinsi
Surnatera Utara .... ... ....... ......... ......... ..... ........ ................... ..... ..... .... ....... .........

4

1.2. Perkembangan Tingkat Bunga K.redit Bank Pemerintah Tahun 2005-2009...


5

1.3. PDRB Propinsi Sumatera Utara atas Dasar Harga Konstan Tahun
2005-2009 .. ......... .. .. ... .. ... .. .. ........ ... ..... .. ..... ..... .... ... ... .. .... .. ... ..... ..... ..... .. .... ..... .

6

1.4. Tingkat Inflasi di Propinsi Sumatera Utara Tahun 2005-2009 .......................

7

1.5. Jumlah Giro Wajib Minimum Perbank:an di Propinsi Sumatera Utara Tahun
2001-2009 .......................................................................................................

g

1.6. Jwnlah Kantor Bank Pemerintah di Propinsi Sumatera Utara Tahun
2005-2009 ······· ........ ....... ... .... .... .... ....... ........ .. .. ... .............. ..............................

8


2.1. Neraca Bank Komersial .. ......................... ....... ... .............. ..... .. ............ ......... ...

30

4.1. Pertumbuhan Ekonomi Tahunan Provinsi Sumut dari Sisi Permintaan .........

78

4.2 Jumlah Kredit dan Jumlah· GWM Pada Bank Pemerintah di Provinsi
Sumatera Utara Tahun 2000-2009 ................... .... .................... .... ...................

80

4.3. Produk Domestik Regional Brutto (PDRB) Provinsi Sumateta Utara atas
Dasar Harp Konstan Tahun 2000-2009 ......................................................... 83

4.4. Perkembangan Jumlah Kantor Bank Pemerintah di Provinsi Sumatera Utara
Tahun 2000-2009 .... .. ....... ... ... .... .. .... .. ...... .... ..... ................... ... .... ........ ... ......... 84


4.5. Tingkat Suku Bunga Kredit Tertimbang dan Inflasi di Provinsi Sumatera

Utara................................................................................................................ 87

4.6. 'Basil Uji Multikolinearitas..............................................................................

91

4.7. 'Basil Uji LM- Test.........................................................................................

91

4.8. liasil Jarque-Bera test ............ .. ... .... .... .. ... ... .. ... ..... ...... .... .. .. ... ........ .... ... .... ......

92

vii

DAFTAR GAMBAR


Nomor

Balaman

Judul

2.1. Kerangka Intermediasi Perbanlcan. .................. ......... ............. .. .................... ..

12

2.2. K.erangka K.ebijakan Moneter. .......................................................................

14

2.3. Struktur Bank Umum di Indonesia ...............................................................

16

2.4. Prinsip Dasar Operasional Bank Umum. .... ..... ........................ ......................


19

2.5. Hubungan Tingkat Bunga dan Tabungan. .....................................................

46

2.6. Respon terha.dap Perubahan Cadangan Minimum. ........ ....... ... ........ .. ...... .. ....

59

2.7. Kerangka Konseptual Analisis Faktor-Fak:tor yang Mempengaruhi Jumlah
Kredit pada Bank Pemerintah di Sumatera Utara. ... .... .. ..... .. .... .. .. .. .... .. .... ... ..

67

4.1. Perkembangan Jumlah Kredit dan GWM pada Bank Pemerintah di
Provinsi Sumatera Utara Tahun 2000-2009......... .. ........ ....... ................... .... ..

82

4.2. Perk.embangan PDRB Provinsi Sumatera Utara a1aS Dasar Harga Konstan
Tahun 2000-2009. ..........................................................................................

83

4.3. Jumlah Kantor Bank. Pemerintah di Provinsi Sumatera Utara Tahun
2000-2009. .....................................................................................................

85

4.4. Perk.embangan Tingkat Suk.u Bunga Kredit Tertimbang dan Inflasi
Sumatera Utara di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2000-2009...... ....... ........

89

viii

DAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakaag
Indonesia sebagai salah satu negara yang sedang membangun, memiliki
banyak permasalahan yang dihadapi dalam melakukan pembangunan. Salah satu

masalah tersebut ada1ah kecilnya modal yang dimiliki. Modal sebagai sumber
pembiayaan pembangunan bisa berasal dari da1am negeri maupun luar negeri. Krisis
moneter dan krisis ekonomi yang terjadi pada pertengahan tahun 1997, berlanjut
menjadi krisis multidimensi yang berdampak pada melemahnya perekonomian
Indonesia dan masih harus menghadapi permasalahan yang mungkin juga dialami
negara lain, khususnya negara sedang berkembang, yang sedang melaksanakan
pembangunan. Pembangunan tersebut tentunya memerlukan dana dalam jumlah yang

besar. Salah satu sumber pendanaan tersebut adalah kredit bank. Oleh .karena itu
sistein perkreditan yang merupakan jasa perbankan menjadi salah satu pilihan bagi
konsumen dalam memeriuhi kebutuhan finansialnya. Adapun jasa yang diberikan
oleh perbankan ada1ah dengan memberikan fasilitas kredit, seperti kredit program
pemerintah, kredit investasi, kredit konsumtif, kredit ekspor dan kredit modal kerja.
Pembangunan

ekonomi

di

suatu

negara

sangat

bergantung pada

perkembangan dinamis dan kontribusi nyata dari sektor perbankan. Ketika sektor
perbankan terpuruk. perekonomian nasional juga ikut terpuruk. Demikian pula

2

sebaliknya, ketika perekonomian mengalami stagnasi sektor perbankan juga terkena
imbasnya dimana fungsi intermediasi tidak berjaJan normal (KiryantO. 2007:22).
Penman pcnting perbankan sebagai salab satu ftmgsi intermediasi dalam
fasilitas pemberian kredit dalam pembangunan ekonomi namun

eli sisi lain

pemberian kredit perbankan juga mempunyai dampak: moneter. Pemberian kredit
perbankan yang dibiayai oleh bank sentral, baik dalam bentuk kredit likuiditas

maupun kredit langsung, akan menambah jumlah uang primer (reserve money) dan
memberikan dampak intlatoir. Berkaitan dengan hal itu, pemberian kredit perbankan
yang sepenuhnya dibiayai dana masyarakat yang dihimpun melalui perbankan dan
dipergunakan untuk kegiatan ekonomi yang produktif akan mendorong perekonomian
tanpa menimbulkan dampak inflatoir. Untuk mengatasi dampak inflatoir dan
.pemberian kredit perbankan. sedapat mungkin kredit perbankan dibiayai dari
pengeraban dana masya.rakat (Bank Indonesia, 2007: II).

Studi·studi mengenai hubungan antara peran intermediasi keuangan dan
pettumbuhan ekonomi telah dipelopori oleh Goldsmith ( 1969:39); Mckinnon
(1973:23) dan Shaw (1973:11). Mereka menemukan bahwa akselerasi pertumbuhan
ekonomi sangat dipengaruhi oleh struktur keuangan yang terorganisir. Mereka
percaya babwa pihak-pihak yang kelebihan dana (surplus fund) akan sangat
membantu pihak-pihak yang kekurangan dana (deflsit fund} apabila dapat dikelola
secara efisien. DaJam pandangan mereka perbedaan kualitas dan kuantitas pelayanan
yang diberikan oleh lembaga keuangan adalah strategi yang optimal untuk
meningkatkan pertumbuhan

output

lebih cepat lagi dengan cara merangsang

3

keinginan menabung dan meningkatkan kualitas formasi modal (Ghafar, et a/:
2003:34).

Meskipun penyaluran kredit memegang peranan penting bagi pertumbuban
ekonomi negara, namun kredit yang disalurkan oleh perbankan belum optimal. Hal
ini dapat dilihat dari LOR (Loan to Deposit Ratio) Bank Umum periode 2005-2009
yang masih berkisar pada angka 59,66o/o-74,58o/o (Statistik Perbankan Indonesia),
masih berada dibawah harapan Bank Indonesia. Berdasarkan ketentuan Bank
Indonesia, angka LOR seharusnya berada disekitar 85%-11 Oo/o (Manurung, Rahardja,
2004:19).

Refonnasi sektor keuangan, yang bertujuan untuk. menggerakkan sektor riil
melalui krcdit modal kcrja danlatau kredit invcstasi bagi usaha produktif yang
feasible namun belum ban/cable. Disisi lain Bank Indonesia bemiat mengubah Jagi
aturan Giro Wajib Minimum (GWM). Perubahan ini memiliki salab satu tujuan, yaitu

untuk mendorong penyaluran kredit perbankan. Oalam aturan yang berlaku, besarnya

GWM untuk tiap bank sesuai dengan rasio penyaluran kredit terhadap Dana Pihak
Ketiga (Loan to Deposit Ratio) bank (Kontan, 2010:1 ).
Menurut Warjiyo (2004:9) mekanisme transmisi kebijakan moneter melalui

saluran uang secara implisit beranggapan bahwa semua dana yang dimobilisasi
perbankan dari masyarakat dalam bentuk uang beredar dipergunakan untuk
pendanaan aktivitas sektor riil melalui penyaluran kredit perbankan. Dalam

kenyataannya anggapan seperti itu tidak selamanya benar. Selain dana yang tersedia
perilaku penawaran kredit perbankan juga dipengaruhi oleh persepsi bank terhadap

4

prospek usaha debitur dan kondisi perbankan itu sendiri seperti permodalan (CAR),

jumlah kredit macet (NPL), dan LDR (Loan to Deposit Ratio). Menurut Retnadi
(2006: 12) kemampuan menyahubn kredit oleh perbankan dipengaruhi oleh berbagai

hal yang dape.t ditinjau dari sisi internal dan ekstemal bank. Dari sisi internal bank
terutama dipengaruhi oleh kemampuan bank dalam menghimpun dana masyarakat
dan penetape.n tingkat suku bunga. Dan dari sisi eksternal bank dipengaruhi oleh
beberapa faktor seperti kondisi ekonomi dan peraturan pemerintah..
Jumlah kredit pada suatu Bank dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik dari sisi

debitur maupun dari sisi kreditur perbankan itu sendiri. Jumlah kredit dari sisi debitur

(dunia usaha) dipengaruhi oleh adanya peningkatan aktivitas usaha, baik dalam
bentuk investasi maupun modal kerja. Jumlah kredit pada Bank Pemerintah di
propinsi Sumatera Utara terus mengalami peningkatan, secara rinci dapat dilihat
sebagai berikut:

Tabelt.l. Jumlah Kredit Tahun 2005-2009 pada Bank Pemerintah di Propinsi
Sumatera Utara
Tahun
2005
2006
2007
2008
2009

Jumlah Kredit (Miliar Rp)
130.133.17
155.880.83
188.043.49
230.545.12
277.091.82

Pertumbuhan %
16.52
17.10
18.44
16.80

Sumber: BanklndonesiaMedan, 2010

Tabel 1.1. di atas dapat diketahui bahwa jumlah kredit bank pemerintah di
Propinsi Sumatera Utara menunjukkan tren yang terus meninglcat. Jumlah kredit pada
Bank Pemerintah di Propinsi Swnatem Utara meningkat dati Rp. 130.133.17 milyar

s

pada talnm 2005 menjadi Rp. 277.091.82 milyar pada tahun 2009. Jumlah kredit yang

disalurkan bank di Propinsi Sumatera di dominasi oleh bank-bank pemerintah. Bank-

bank pemerintah dalam kategori kepemilikan usaha yaitu; BUMN terdiri dari Bank
Negara Indonesia (BNI), Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank
Tabungan Negara (BTN) dan BUMD terus mengalami peningkatan. Peningkatan
jumlah kredit yang disalurkan oleh Bank Pemerintah di Propinsi Sumatera Utara pe.da
tahun 2008-2099 hanya 16,89 %, hala ini belum seperti yang diharapkan, karena
ketentuan Bank Indonesia, angka LOR seharusnya berada disekitar 85%-110010

(Manurung. Rahardja, 2004:19).
Samuelson dan Nordhaus (2004:35), salah satu alasan permintaan kredit

adalah permintaan transaksi, yaitu kebutuhan alat tukar yang diterima oleh umum
. untuk membeli barang dan membayar tagihan, dan sebagai tambahan, yaitu sebagai
aset atau penyimpan nilai. Permintaan kredit teriebut dipengaruhi oleh suku bunga

(biaya untuk memegang uang), dimana semakin tinggi biaya (suku bunga kredit)

maka permintaan kredit (uang ) menurun.
Perkembangan tingkat suku bunga kredit pada bank Pemerintah di Propinsi
Sumatera Utara :

Tabell.l. Perkembaapa Tiagkat Buap Kredit Bank Pemeriatah Tahua
lOOS.l009
---=T=a=b=ua::::._...._ _ _ _ _ _ _ _ Tiagkat Buaga Kredit
2005
12.71
2006
12.76
2007
11.83
2008
13.43
2009
12.37
Sumber: Bank lndonesta Medan, 2010

6

Tabel 1.2. di atas dapat diketahui bahwa perkembangan tingkat suku bunga
kredit di Propinsi Sumatera Utara terus berubah dan fluktuatif pada periode 2005·
2009 denpn tren yang menurun, kecuali pada tahun tahun 2008 suku bunga kredit
mengalam:i kenaikan dari tahun sebelumnya.
Manurung dan Manurung (2009:33 ), mengungkapkan model keseimbangan
bank di Indonesia didasarkan pada perilaku kredit dan deposit perbankan. Salah satu

model kredit perbankan ditentukan oleh produk: domestik regional bruto sesuai
dengan ekspektasi teori.
Produk: Domestik Regional Bruto (PDRB) untuk: tingkat wilayah atau daerah
didefinisikan sebagai jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha
dalam suatu wilayah atau merupakan jumlah seluruh nilai barang dan jasa akhir yang
. dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi di suatu wilayah. PDRB Propinsi Sumatera
Tahun 2005-2009, sebagai berikut:

Tabel1.3. PDRB Propiui Sumatera Utara atas Dasar Barga Konstan Tahun
2005-2009
Tahun
PDRB (Millar Rp)
Naik!furun %
2005
113653.77
2006
138799.13
18.12
2007
157945.17
12.12
2008
181857.72
13.15
2009
209567.38
13.22
Sumber: Bank Jndonesia Medan, 2010

Tabcl 1.3. di atas dapat diketahui bahwa PDRB Propinsi Sumatera Utara

berdasarkan harga konstan menunjukkan tren yang terus meningbt PDRB Sumatera
Utara meninglcat dati Rp.l13.653,77 milyar pada tahun 2005
Rp. 209.567,38 milyar pada tahun 2009.

menjadi

7

Fisher (1989:43). mengemukakan secara makro ekonomi tingkat inflasi
berpengaruh terbadap simpanan. Dengan adanya in:flasi maka diasumsikan sulru

bunga akan mengalami kenaikan. Fisher mengatakan bahwa ada kaitan positif an1ara
sulru bunga dengan in:flasi. Dengan suku bunga riil yang diperkirakan konstan dalam
jangka panjang dan ekspektasi inflasi yang menyesuaikan diri terhadap laju inflasi
yang berlaku.

Tabel1.4. Tinakat laflasi di Propiui Sumatera Utara Tabaa 2805-2009
Talaan
2005

22.41

2006

6.11

2007
2008

6.60
10.72
2.61

2009
Sumber: BanklndonesiaMedon, 2010

Tabel1.4. di atas dapat diketahui bahwa tingkat in:flasi di Propinsi Sumatera
Utara menunjukkan tren yang terus menurun. Tingkat inflasi di Sumatera Utara

menurun dari 22,41% pada tahun 2005 menjadi 2,61% pada tahun 2009.
Ascarya (2002:28), dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan

menjaga kestabilan nilai tukar rupiah. pemerintah bekerja sama dengan otoritas
moneter mengeluarkan berbagai macam kebijakan. Salah satu kebijakan yang
dikeluarkan oleh otoritas moneter dalam hal ini adalah Bank Indonesia, dengan
menggunakan instrumen Giro Wajib Minimum(GWM). Cadangan primer atau yang
umum dikenal dengan giro wajib minimum ada1ah instrumen tidak. langsung
merupekan ketentuan dari Bank SentraJ yang mewajibkan bank-bank memelihara
sejumlah alat likuid sebesar presentase tertentu dari kewajiban lancamya

8

Tabell.S. Jumlab Giro Wajib MiDimum Perbanlwl di Propiui Samatera Utara
Tabun l001·l009
Tabun

2005
2006

2007
2008
2009

Giro Wajib Miaimum (MUyar Rp)
93,804
117,924
158,452
78,405
96246

Naiktrurun %

20.45

25.58
(102.09)

18.54

Sumber: Bank Indonesia Medan, 2010

Tabel 1.5. di atas dapat diketahui bahwa Giro Wajib Minimum di Propinsi
Sumatera Utara menunjukkan tren menurun dan meningkat Giro Wajib Minimum di
Propinsi Sumatera Utara meningkat dari Rp. 93,804 milyar pada tahun 2005 menjadi

Rp. 96,246 milyar pada tahun 2009.

Kotler (2000:31) menyatakan kualitas layanan merupakan suatu bentuk
penilaian konsumen terbadap tingkat layanan yang diterima (perceived service)

dengan tingkat layanan yang diharapkan (expected service). Jumlah kantor cabeng
juga menjadi pertimbangan sendiri bagi masyarakat yang ingin menyimpan dan
memil\jam dananya di bank. Apalagi mobilitas masyarabt yang semakin cepat dan
terus berk.embang, mereka memcrlukan jasa finansial yang mudah dan praktis.
Tabel1.6. Jumlab Kaator Baak PemeriDtab di PropiDii Sumatera Utan Tabun
lOOS-2009
Tabun
2005
2006
2007
2008
2009
Sumber: Bonk IndonesiaMedtm,20J()

Kantor Bank
532

Naik trurun %

624

14.74
2.19
3.33
10.93

638
660

741

9

Tabel 1.6. di atas dapat diketahui bahwa jumlah kantor Bank Pemerintah di
Propinsi Sumatera Utara menunjukkan tren yang terus meningkat. Jumlah kantor
Bank Pemerintah meningkat dari 532 unit kantor pada tahun 2005 menjadi 741 unit
kantor pada tahun 2009.
K.redit mempunyai peranan penting dalam menggerakkan roda perekonomian.
peran dan fungsi kredit secara garis besar di da1am perekonomian, keuangan dan
perdagangan sebagai berikut: (l) kredit dapat meningkatkan utility (daya guna) dari

modalluang, (2) kredit meningkatkan utility (daya guna) suatu barang. (3) krcdit
meningkatkan. peredaran dan lalu lintas uang, (4) kredit menimbulkan kegairahan

berusaha masyarakat, (S) kredit sebagai alat stabilisasi ekonomi, (6) kredit sebagai
jembatan \Dltuk peningkatan pendapatan nasional, (7} kredit sebagai alat hubunpn
ekonomi intemasional (Rivai dan Veithzal, 2006:17).
Sehubungan dengan petingnya peranan k:redit perbankan dalam perekonomian
sebagai intennediasi dan transformasi

aset

serta terkait dengan perkembangan

variabel makro ekonomi, maka perlu dilakukan suatu pengkajian ilmiah tentang
kredit perbankan, khususnya pada bank pemerintah di Sumatera Utara,
l.l. Identifikaai Malalall
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis mengindentifikasi masaJah

penelitian ini adalah : apakah variabel-variabel makro ekonomi seperti Tingkat Suku
Bunga (TSB}, Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB}, Intlasi (INF}, Giro
Wajib Minimum (OWM), dan Jumlah Kantor Bank (JKB) berpengaruh terhadap

kredit pada Bank Pemerintah di Sumatera Utara.

10

1.3. Pembatllan Mualah

Penclitian ini hanya memfokuskan pada Bank Pemerintah di Sumatera Utara
yang beroperasi tahun 2000 sampai dengan Agustus 2009. Kejadian sebelum dan

setelah bulan penelitian tidak dimasukkan dalam laporan penelitian ini.
Mengingat luas cakupan variabel ekonomi makro dan jenis kredit perbankan
perlu dilakukan pembatasan masalah agar analisis yang dilakukan dapat ·mencapa.i

sasaran yang diinginkan. Pada penelitian ini analisis hanya dibatasi pada variabel
makro ekonomi yang mempengaruhi kredit perbankan.
Faktor-faktor yang diperkirakan mempengaruhi jumlah kredit pada Bank
Pemerintah di Sumatera Utara tersebut dibatasi pada variabel makro ekonomi, yaitu
Tingkat Suku Bunga (TSB), Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), Inflasi (INF),
Giro Wajib Minimum (GWM), dan Jumlah Kantor Bank (JKB).

1.4. Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang masa.lah yang telah diuraikan tersebut, maka dalam
penelitian ini penulis mencoba menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah

kredit pada bank Pemerintah di Sumatera Utara sebagai investor secara terperinci.
Perumusan masa1ah dirumuskan scbagai berikut:
•. Bagaimana pengaruh variabel-variabel makro ekonomi seperti Tingkat Suku

Bunga (TSB), Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), Inflasi {INF), Giro
Wajib Minimum (GWM), dan Jumlah Kantor Bank {JKB) terbadap jumlah kredit
pada bank pemerintah di Sumatera Utara dan variabel makro ekonomi mana yang

11

paling dominan berpengaruh terbadap jumlah kredit pada bank Pemerintah di

Sumatera Utara?.
l.S. Tajuaa Peaelitiaa

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai da1am

penelitian ini adalah untuk :
- Mengetahui dan menganalisis pengaruh variabel makro ekonomi seperti Tingkat
Suku Bunga (TSB), Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), lnflasi (lNF).
Giro Wajib Minimum (GWM), dan Jumlah Kantor Bank (JKB) terbadap jumlah

k:redit pcrbankan pada Bank pemerintah di Sumatera Utara dan mengetahui
variabel makro ekonomi yang paling dominan pengaruhnya terbadap jumlah
kredit pada bank Pemerintah di Sumatera Utara.

1.6. Manfaat Peaelitiall

Penelitian ini diharapkan bermanfaat :
1. Sebagai bahan pertimbangan dan masukan bagi manajemen bank-bank

pemerintah dalam pengambilan keputusan untuk merealisasikan kredit perbankan.

2. Sebagai informasi i1miah dan menambah wawasan ilmu petlgetahuan tentang
makro dan mi.kro ekonomi serta kaitannya dengan kredit perbankan.
3. Sebagai referensi bagi peneliti lainnya yang benninat da1am mengkaji bidang
yang relevan dengan pendekatan dan ruang lingkup yang berbeda.

BABV

KESJMPULAN DAN SARAN

5.1. Kaimpalaa

Berdasatkan basil analisis dan pembabasan yang telah dilakukan daJam.
penelitian ini dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Tingkat Suku Bunp berpengaruh. negatif signifikan terbadap jumlah kredit pada

bank pemetitdah di Sumatera U1ara.
2. Produk Domestik. Regional Bruto (PORB) berpengaruh. positif signifikan 1erbadap
jumJab Jaedit pada baDk pemer:iDiah di Sumatera Utara.
3. lnflasi berpeDpruh neptif signifikan terbadap jumlah kredit pada baDk

pemeritdah di SUIDidera U1ara.

4. Giro Wajib Minimmn berpengaruh. negatif tidak signifikan 1erbadap jumlah laedit

pacta bank pcmerintah di Sumatera U1ara.

s.

Jumlah Kantor Bank berpengaruh. posit£ signifikan terbadap jumlah k:redit pada

bank pemerimah di Sumatera U1ara.
6. Tingkat suku bunp kredit. produk domestik regional bruto,
~

giro wajib

miDimlBD clanjumlah kantor bank, mampu mc:IUelasbn variasi perubaban jumlah
kredit pada baDk pemeaintah di ProviDsi Sumatera Utara sebesar 99,39%,

sedanglam sisanya sebesar 0,61% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak

dimasukkan.dalam model estimasi.

108

109

7. Tingkat suku bunp

kredit. produk domestik regional bruto. iDflui.

giro ~ib

minimmn dan jumlah kantor bank, secara bersama-sama mempengarubi variabel

jumlab. kredit pada bank p:mcrintah di Provinsi Sumatera U1ara.

8. Variabel PDRB peling dom.inan berpengaruh terbadap jumlah kredit pada bank
Pemerintah di Sumatera Utara.
5.2. Sana
1. Stakeholder di bidang peJbaDkan agar berupaya m.enunmkan suku bunga kredit

sebinga menguntuogkan sem.ua pibak melalui cfisieDii cost offond perbaDbn
da1am menyalurkan kredit dan penurunan sub bunp kredit diupayakan tidak

menggansgu laedibilitas perbankan.

2. Pemerintah meningkatkan partisipasi terbadap pennintaan kredit masyarakat yang
potensial dan memiliki prospek yang baik untuk dikembaDgkan melalui

pemberian insentif da1am rangka meningkatkan PDRB yang berimbas kepada
pertumbuban ekonomi sektor rill.

3. Pemerin1ab. dan stakeholder di bidang perbaDbn mengu.payabn kebijabn
stabilitas perekoDomian denptJ. i11dibtor tinskat inflasi, breDa apabiJa tinabt

inf1asi meningkat maka masyuakat cenderuna menprangi saYing/invcstui plda
perb8Dkan dan uet baDk jup secara rill atcan menaa'ami penunman,

sehiDaa

mempenprulli bmampuan operasi perbankan dalam memenubi pennin1aan

kredit.

llO

4. Kebijabn inoDeter yang kontraktlt: akan menurunbn suplai kn:dit perbanbn
kareDa menunmnya cadengan bank dapat mempenprubi jumlah kredit perbaDkan

secara Janpmg untuk menyalurkan kredit yang diminta oleh masyarakat.
S. Stakeholder di bidang perbank.an apr berupaya meminimalisasi bambamn

internal perbankan dalam hal keterbatasan kewenangan memutuskan pemberian
kredit yang ada di kantor cabang untuk meningkatkan penyaluran kredit
perbankan meJalui sisWm brtmch banking 1)16tem ke unit banlcing qstem

6. Secara simultan variabel makro ekonomi berpeDpruh signitikan terbadap kredit
perbaDkan. oleh kareDa itu dibatapkan bank pemerintah mempertabanbn den

meningbtkan kemampuan f\mdamelltal perbaDlaumya. sehiDgp apabila terjadi
krisis finansial bank pemerintah tetap eksis dalam menjabmlam. fungsi
iDtennediasinya
7. Perbmya

~ian

dan penelitian lebih lanjut tentang perkreditan peda bank

pemeriDtab. di Provinsi Sumatera utam dengan m~

konsep den sudut

pandang yang berbeda apr dapat menjadi komparasi dan m.endukung temuan

baru dalam rang1ca penpmbilan bbijakan tentaDg perkreditaD serta meneliti
variabel makro ekonom.i yang lain terbit denpn ekonomi keuaDglll den
perbank.an

DAFrAR PUSTAKA

~

Burhanuclcfin 2003. Strateai Kebijalam Moneter dalam Mendon1Dg
Pertumbublm Ekonomi Yatll .BerkelanjutaD, Orui Ilmiab. Bandung:
Dieampn"bn pacta SidiDa Tetbuka Seuat Guru Besar t1niversi1ls Pajajann
Y8D1 Dileleqprak:an daJam RaDgka Dies Natalis Ke 46 Universitas
Padjadjamn T8D81Jlllll September 2003 di Bandung

Adisti. D M. 200S. Allalisis

Penpruh Perubaban Giro Wajib Minimum (GWM)
Terhldap lDflasi di IncloDesia. Bogor, FakuJtas Ekonomi dan M8Dajemen,
lnstitut Perlanian Bogor.

Agun& J., Morena. R., Pramono, B., ct Prastowo,NJ. 2002. Bank Lending Channel
of JJonstary 1'Ntwnl&rlon In Indonesia In Petry Warjiyo andJuda Agung
(Bdl.), Tnmsmiasion Mecblnisms of Monetary Policy in IndoDeaia, JUana:
Directorate of Economic Researcband Monetary Policy. Bank IndoDeaia,
pp.103-134

Agung. J, B. Kusmiano, B. Pramono, E.G.Hutapea. A Prasmuko, NJ.Prastowo,
2001. Credit Crunch di Indonesia SeteJab Krisis. Jakarta: Direk:torat Riset
Ekonomi dan Kebijakan Monetet Bank Indonesia.

Ansgrabini, Dewi., 2005. ADalisis Faktor-Faktor yang Mempensarubi Penyaluran
.
Kredit Perbankan peda Bank Umum di Indonesia, Jakarta: Periode 1994.1 2003.4.

Ascarya. 2002. Instrumon-instrumen Pengendalian Moneter. Jakarla; Pusat
Pendidik:an dan Studi Kebanksenttalan BI. 2002.
Bank IndoDeaia, 2003. PerkembaDgan Monetet, Perbanbn dan Sismm Pembayaran
TriwuJan m - 2003, Jabna: Buletin EkoDomi Moneter dan Polbankan
Volume 6, Nomor 2, September 2003

--....J 2007. Laporu Tahunan.Bank Sentral Indonesia, Jakarta: Bank Indonesia.
-~K'"8

_ ___, 2007. Laporan Perbmbanpn PerekoDomian Daerah (LPPD) dan
KeuaDgan ProviDsi SUI1'Ultera u-. MedaD. Tabun 2008

2008. 1aporaD Perkembqan Perekonomian Deerah (LPPD) dan
Provmsi SUIDIIera U1aJa. Medan, Tahun 2009
_ ___, 2009. Laporan PerkembaDgan PerekODOIIlian. Daerah (LPPD) dan
KeuaDgan Provinsi Sumateta Utara. Medan, Tahun 2010

111

112

-:~

2008. S1atistik Btonomi-K.euaupn Deerah Sumatera Utara, Medin.
RegiOIIQ/ Economic Ftnanailll Siltistik North Sumatera

2009. Laporan Kdrijabn MoDeter Triwulan 1-2009. Direktorat R.iset
dan Kebijabn Moneter, http//:www.BLgo.id (11 April2010).

-,Bkonmi~
-.,~

2009. .Laponn Perekonomian Indonesia Tahun 2008 httpl/:www.BLgo.id
(08 April2010).
2010. Laponn Perekonomian Indonesia Tahun 2009 httpl/:www.BLgo.id.
(08 Maret 2011).

-----:::-::-:!

2011. Laporu Kebijabn Moaeter Triwulan 1-2010. DireJrtorat Riset
Ekonomi dan Kebijakan Moneter, httpl/:www.BLgo.id (11 April 2011 ).

---.:>

Bocdiono. 2002. Ekonomi Mikro Seri Sinopsis Pengatra Dmu Ekonomi No.1.
Yogyalcarta: Penerbit BPFE.
,

Budiawan. 2008. Analisis Faktor-Faktor yang Mempenpruhi Penyaluran Kredit pada
Bank Perkreditan Rakyat (Studi Kasus pada BPR di Wilayab Kmja BI
Banjatmasin). Semarang: Tesis. Program Studi Magister MaDajemen
Universitas Diponegoro.
·
Direktorat Penelitian dan Penptman Perbankan Bank Indoaesia dan PuslitbeDk
Fabltas Bkoaomi USU. 2007. Laporan Akbir PeaelitiaD IDtermediasi
Perblnbn di Propinsi SUtDAtera Utara : KendaJa dan Solusi Penyclesaiannya.
Sumatera U1ara

Fisher.,Dombusch, R., S. 1989. Malaoekonomi.Jabrla: Erlingp.
Oujarati, Damodat, N., Basic Econometrics, 4 edition, New York, Me Graw Hill,
2003.

Goldsmith, R. 1969 Financial Struchll'e and Development. New Haven. Yale
University Press.
Haas, R., Lelyveld, L 2006. Foreign Bank and Credit Stability in Cen/l'al and
Eastern Europe. A Panel Data Analysis. Journal of Banking &
Finance, Vol30, pp.l927-19S2.

Hadad, Muliaman. D, Wunboh Santoso, dan DwityapoetJa S.Besar. 2003. Studi
Biaya Intennediasi Beberapa Bank Beset di Indonesia: Apakab. Bunp Kredit
Bank Umum Over pricedl. Jakarta: Research Paper Direktorat Penelitian dan
Penpturan Perbenkan. Bank Indonesia, Okt.ober 2003.

113

Hadi, Alldayani., 2008. ADa1isis Permintaan Kredit Konsumsi pada Perblnkan di
Sumatera U1ara. Medan: Tesis. Sekolah Pascasarjana Univmitas Sumatera
Utara.

Hakim. Ridbo; BambiDg Kuamilrso,