Pengaruh Kinerja Repositioning Terhadap Brand Equity: Survei Pada Konsumen Pengguna Sabun Mandi Cair Lux di Griya Kopo Permai.

(1)

No Daftar Fakultas: 29/UN40.7.D1/LT/2015

Rini Utari, 2015

PENGARUH KINERJA REPOSITIONING TERHADAP BRAND EQUITY Universitas Pendidikan Indonesia |

repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGARUH KINERJA REPOSITIONING TERHADAP BRAND EQUITY (Survei pada Konsumen Pengguna Sabun Mandi Cair Lux di Griya Kopo

Permai)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Ujian Sidang Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Manajemen Bisnis

Oleh Rini Utari

0900890

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

No Daftar Fakultas: 29/UN40.7.D1/LT/2015

Rini Utari, 2015

PENGARUH KINERJA REPOSITIONING TERHADAP BRAND EQUITY Universitas Pendidikan Indonesia |

repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGARUH KINERJA REPOSITIONING TERHADAP BRAND EQUITY (Survei pada Konsumen Pengguna Sabun Mandi Cair Lux di Griya Kopo

Permai)

Oleh Rini Utari

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© Rini Utari

Universitas Pendidikan Indonesia Februari 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, Dengan dicetak ulang, difotokopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

No Daftar Fakultas: 29/UN40.7.D1/LT/2015

Rini Utari, 2015

PENGARUH KINERJA REPOSITIONING TERHADAP BRAND EQUITY Universitas Pendidikan Indonesia |

repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH KINERJA REPOSITIONING TERHADAP BRAND EQUITY (Survei pada Konsumen Pengguna Sabun Mandi Cair Lux di Griya Kopo

Permai)

Skripsi ini disetujui dan disahkan oleh: Pembimbing

Dr. Hj. Ratih Huriyati, MP NIP. 19680225 199301 2 001

Mengetahui, Dekan Fakultas

Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia

Dr. H. Edi Suryadi, M.S. NIP. 19600412 198603 1 002

Ketua Program Studi Pendidikan Manajemen Bisnis

Dr. Lili Adi Wibowo,S.Sos.,S.Pd.,M.M. NIP. 19690404 199903 1 001 Tanggung Jawab Yuridis

Ada Pada Penulis

Rini Utari NIM. 0900890


(4)

No Daftar Fakultas: 29/UN40.7.D1/LT/2015

Rini Utari, 2015

PENGARUH KINERJA REPOSITIONING TERHADAP BRAND EQUITY Universitas Pendidikan Indonesia |

repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PERNYATAAN KEASLIAN ISI SKRIPSI

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Pengaruh Kinerja

Repositioning Terhadap Brand Equity (Survei pada Konsumen Pengguna

Sabun Mandi Cair Lux di Griya Kopo Permai)”, beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya sendiri dan tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan.

Atas pernyataan ini, siap menanggung resiko atau sanksi yang dijatuhkan apabila kemudian adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam skripsi ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian skripsi ini.

Bandung, Februari 2015 Yang Membuat Pernyataan

Rini Utari 0900890


(5)

Rini Utari, 2015

PENGARUH KINERJA REPOSITIONING TERHADAP BRAND EQUITY

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Rini Utari (0900890), Pengaruh Kinerja Repositioning Terhadap Brand

Equity (Survei Pada Konsumen Pengguna Sabun Mandi Cair Lux di Griya Kopo

Permai). Dibawah bimbingan Dr. Hj. Ratih Hurriyati, MP.

Perkembangan dunia bisnis mengalami kemajuan yang semakin meningkat, baik yang bergerak di bidang manufaktur, perdagangan maupun yang bergerak di bidang jasa termasuk industri sabun mandi cair. Dalam dunia bisnis selalu berusaha untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. setiap perusahaan dituntut untuk melakukan strategi yang tepat dalam menghadapi persaingan usaha yang semakin ketat. Upaya yang dilakukan oleh PT. Unilever Tbk dengan merek Lux untuk meningkatkan brand equity yaitu dengan melakukan repositioning yang diindikasikan akan berpengaruh terhadap brand equity sabun mandi cair Lux.

Penelitian ini bertujuan untuk 1) memperoleh temuan mengenai gambaran Kinerja repositioning 2) memperoleh temuan mengenai gambaran brand equity sabun mandi cair Lux 3) memperoleh temuan mengenai seberapa besar Pengaruh Kinerja Repositioning Terhadap Brand Equity Sabun Mandi Cair Lux. Objek penelitian ini adalah konsumen pengguna sabun mandi cair Lux di Griya Kopo Permai. Variabel bebas pada penelitian ini adalah Kinerja Repositioning terhadap brand equity sebagai variabel terikat. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dan verifikatif. Metode yang digunakan adalah explanatory survey dengan teknik systematic sampling terhadap sampel sebanyak 80 responden. Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi linier sederhana dengan alat bantu software komputer SPSS 21.0 for windows.

Hasil yang diperoleh pada penelitian ini menyatakan bahwa Kinerja Repositioning mempunyai pengaruh terhadap brand equity sebesar 57,2%. Dari hasil penelitian terhadap pengujian hipotesis dapat diketahui bahwa Kinerja Repositioning memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap brand equity.

Penulis merekomendasikan agar perusahaan meningkatkan kinerja Repositioning yang disesuaikan sebagai upaya meningkatkan brand equity sabun mandi cair Lux.


(6)

ii

ABSTRACT

Rini Utari (0900890). The effect Performence of Repositioning on Brand Equity

(Survey of Lux liquid soap customer in Griya Kopo Permai), under instructor

Dr.Hj. Ratih Hurriyati, MP.

The development of business has growing rapidly, whether in manufacture, and trading, as well as services including liquid soap industry. There is almost any attempt to obtain the target has determined by management and every single business must establish an appropriate strategic to cope with the tight competition in business. Any effort of PT. Unilever Tbk under Lux brand to improve of brand equity is perform of repositioning that it indicate to bring an influence to the product.

The study intends to: 1) obtain the description on performence repositioning; 2) find out the description on brand equity on product of Lux liquid soap; 3) know how the influence of performence repositioning on brand equity of product. The research object is customer of liquid soap of Lux in Griya Kopo Permai. An independent variable of research is performence repositioning to the brand equity as dependent one. The study is descriptive and verification. A method used is explanatory survey with systematic sampling technique for 80 respondents as samples. Data analysis technique is including simply linear regression supported by software of SPSS 21.0 for windows.

By the result it is concluded that performence repositioning had influence to the brand equity of 57.2%. By the study of hypothetical test, it is found that performence repositioning had a positive influences and significant to the brand equity.

The observer has recommended that the management must increase their performance in performence repositioning that suitable to improve of brand equity of liquid soap of Lux.


(7)

Rini Utari, 2015

PENGARUH KINERJA REPOSITIONING TERHADAP BRAND EQUITY

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

ABSTRAK ………...... i

ABSTRACT………. ii

KATA PENGANTAR ……….. iii

UCAPAN TERIMA KASIH ……… iv

DAFTAR ISI ………. ix

DAFTAR TABEL……….. xiv

DAFTAR GAMBAR ...………. xvi

DAFTAR LAMPIRAN ………...... xvii

BAB I PENDAHULUAN……….. 1

1.1 Latar Belakang Penelitian………... 1

1.2 Identifikasi Masalah………. 18

1.3 Rumusan Masalah……… 20

1.4 Tujuan Penelitian………. 20

1.5 Kegunaan Penelitian………... 20

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS……….…….... 22

2.1 Kajian Pustaka………..………... 22

2.1.1 Konsep Repositiong... 22

2.1.1.1 Konsep Repositioning dalam Marketing Mix ... 22

2.1.1.1.1 Definisi Repositiong …...…………. 28

2.1.1.1.2 Dimensi Repositiong ……...…... 31

2.1.2 Kinerja ... 2.1.2.1 Konsep Brand Equity ………... 2.1.3 Brand Equity………... 2.1.3.1 Konsep Brand Equity ………... 33 33 34 34 2.1.3.2 Dimensi Brand Equity ……….. 37

2.1.3.3 Keuntungan Brand Equity …...………... 41

2.1.4 Pengaruh Kinerja Repositioning Terhadap Brand Equity….. 42


(8)

Rini Utari, 2015

PENGARUH KINERJA REPOSITIONING TERHADAP BRAND EQUITY

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2.2 Kerangka Pemikiran………... 46

2.3 Hipotesis Penelitian………. 52

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN……….. 54

3.1 Objek Penelitian………... 54

3.2 Metode Penelitian………. 55

3.2.1 Jenis dan Metode yang Digunakan……….. 55

3.2.2 Operasionalisasi Variabel………... 56

3.2.3 Jenis dan Sumber Data………... 60

3.2.4 Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel …………... 62

3.2.4.1 Populasi……… 62

3.3.4.2 Sampel………. 63

3.2.4.3 Teknik Penarikan Sampel………... 64

3.2.5 Teknik Pengumpulan Data……….. 67

3.2.6 Hasil Pengujian Validitas dan Realibilitas……….. 67

3.2.6.1 Hasil Pengujian Validitas………... 68

3.2.6.2 Hasil Pengujian Realibilitas………... 73

3.2.7 Rancangan Teknik Analisis Data………. 76

3.2.7.1 Rancangan Analisis Deskriptif………... 78

3.2.7.2 Rancangan Analisis Verfikatif Menggunakan Analisis Regresi Linear Sederhana... 79

3.2.8 Rancangan Uji Hipotesis…….………. 85

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………. 87

4.1 Profil Perusahaan dan Responden Sabun Mandi Cair Lux ………. 87

4.1.1 Profil PT Unilever Tbk. …...………….. 87

4.1.1.1 Identitas Perusahaan………... 88

4.1.1.2 Visi dan Misi Perusahaan ………. 89

4.1.1.3 Produk Sabun Mandi Cair Lux …...…...…………... 90

4.1.2 Karakteristik Responden …....………... 92

4.1.2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia……….. 93 4.1.2.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis


(9)

Rini Utari, 2015

PENGARUH KINERJA REPOSITIONING TERHADAP BRAND EQUITY

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kelamin …...……….…… 94

4.1.2.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

Terakhir ... 95 4.1.2.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

Dikaitkan dengan Penghasilan... 96 4.1.2.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Status

Pernikahan dikaitkan dengan Pengeluaran... 97 4.1.3 Pengalaman Responden ………...………...…….. 98 4.1.3.1 Pengalaman Responden Berdasarkan Lamanya

Menggunakan Sabun Mandi Cair Lux ……….. 99 4.1.3.2 Pengalaman Responden Berdasarkan Alasan

Memilih Sabun Mandi Cair Lux ...…………... 100 4.1.3.3 Pengalaman Responden Berdasarkan Varian Sabun

Mandi Cair Lux yang digunakan.……... 101 4.1.3.4 Pengalaman Responden Berdasarkan Informasi

Mengenai Sabun Mandi Cair Lux ...…... 102 4.1.3.5 Pengalaman Responden Selama Menggunakan

Sabun Mandi Cair Lux ………... 103 4.2 Tanggapan Responden Terhadap Kinerja Repositioning Pada

Sabun Mandi Cair Lux ………... 104 4.2.1 Tanggapan Terhadap Dimensi Real Repositioning ……... 106 4.2.2 Tanggapan Terhadap Dimensi Augmenting The Brand ……. 108 4.2.3 Tanggapan Terhadap Dimensi Psychological Repositioning.. 110 4.2.4 Tanggapan Terhadap Dimensi Reweighting Values …... 113 4.2.5 Tanggapan Terhadap Dimensi Neglected Values ……... 115 4.2.6 Tanggapan Terhadap Dimensi Changing Preferences ……... 117 4.2.7 Tanggapan Terhadap Dimensi Competitive Repositioning... 119 4.3 Tanggapan Responden Terhadap Brand Equity Pada Sabun Mandi

Cair Lux ………... 121


(10)

Rini Utari, 2015

PENGARUH KINERJA REPOSITIONING TERHADAP BRAND EQUITY

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.3.2 Tanggapan Terhadap Dimensi Perceived Quality ……... 124

4.3.3 Tanggapan Terhadap Dimensi Brand Associations ... 126

4.3.4 Tanggapan Terhadap Dimensi Brand Loyalty ……….. 128

4.4 Pengujian Hipotesis Pengaruh Kinerja repositioning Terhadap Brand Equity Sabun Mandi Cair Lux …...………... 130

4.4.1 Uji Asumsi Klasik …….…………...………... 131

4.4.2 Analisis Regresi Linier Sederhana …………...……... 135

4.4.3 Analisis Koefisien Korelasi…….…………...………. 139

4.4.4 Analisis Koefisien Determinasi …………....…………... 141

4.4.5 Uji Hipotesis ... 142

4.5 Pembahasan ………... 143

4.5.1 Repositioning ………...………..……...…………... 143

4.5.2 Brand Equity ………... 149

4.5.3 Pengaruh Kinerja Repositioning Terhadap Brand Equity….. 152

4.6 Implikasi Hasil Penelitian……….……... 153

4.6.1 Temuan Penelitian Bersifat Teoritis………... 153

4.6.2 Temuan Penelitian Bersifat Empiris…………...…………... 156

4.7 Implikasi Hasil Penelitian Kinerja Repositioning Terhadap Pendidikan Manajemen Bisnis ………... 158

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ……….. 169

5.1 Kesimpulan……….. 169

5.2 Rekomendasi ………... 170

DAFTAR PUSTAKA……… 173 LAMPIRAN


(11)

Rini Utari, 2015

PENGARUH KINERJA REPOSITIONING TERHADAP BRAND EQUITY

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

No

Tabel Judul Tabel Halaman 1.1 1.2 1.3 1.4 1.5 1.6 1.7 1.8 2.1

Indeks Rata-rata Best Brand Industri Personal Tahun 2011 - 2013 ...………... Perusahaan-perusahaan Industri Sabun Mandi Cair Di Indonesia ...……….. Top Brand Index Sabun Mandi Cair 2011 - 2013... Kinerja Merek (Brand Value) Kategori Sabun Mandi Cair 2011 –2013 …………... Pangsa Merek (Brand Share) Kategori Sabun Mandi Cair 2011 –2013 ………... Kinerja Produk Personal Tahun 2011 – 2013 Kategori Sabun Mandi Cair …………. ………... Indonesian Consumer satisfaction Award Tahun 2013 ….. Indeks Nilai Merek Sabun Mandi Cair Pada Konsumen Griya Kopo Permai ...………... Definisi Repositioning ...

3 5 6 7 8 9 11 12 28

2.2 Orisinalitas Penelitian ………. 44

3.1 Operasionalisasi Variabel ……… 57

3.2 Jenis dan Sumber Data ……….... 61

3.3 Jumlah Pembeli Sabun Mandi Cair Lux Di Griya Kopo

Permai Selama Januari-Juni 2014 ………... 62 3.4

3.5 3.6 3.7 3.8

Hasil Pengujian Validitas Kinerja Repositioning ………… Hasil Pengujian Validitas Brand Equity …...………... Hasil Pengujian Reliabilitas ……….... Skor Alternatif Jawaban Pertanyaan Positif... Kriteria Penafsiran Hasil Perhitungan Responden ………..

70 72 76 77 79 3.9 3.10

Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien

Korelasi ………...

Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Diterminasi ... 84 84 4.1 4.2 4.3 4.4 4.5

Perkembangan Perusahaan PT. Unilever ... Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin... Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ... Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Dikaitkan Dengan Penghasilan... 88 93 94 95 96


(12)

Rini Utari, 2015

PENGARUH KINERJA REPOSITIONING TERHADAP BRAND EQUITY

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 4.6 4.7 4.8 4.9 4.10 4.11 4.12 4.13 4.14 4.15 4.16 4.17 4.18 4.19 4.20 4.21 4.22 4.23

Karakteristik Responden Berdasarkan Pengeluaran Dikaitkan dengan Status ... Lama Menggunakan Sabun Mandi Cair Lux…... Alasan Memilih Sabun Mandi Cair Lux... Varian Sabun Mandi Cair Lux Yang Digunakan... Informasi Mengenai Sabun Mandi Cair Lux... Pengalaman Selama Menggunakan Sabun Mandi Cair Lux Tanggapan Responden Terhadap Real Repositioning... Tanggapan Responden Terhadap Augmenting The Brand... Tanggapan Responden Terhadap Psychological Repositioning...

Tanggapan Responden Terhadap Reweighting Values... Tanggapan Responden Terhadap Neglected Values... Tanggapan Responden Terhadap Changing Preference... Tanggapan Responden Terhadap Competitive Repositioning...

Tanggapan Responden Terhadap Brand Awareness... Tanggapan Responden Terhadap Perceived Quality... Tanggapan Responden Terhadap Brand Assosciations... Tanggapan Responden Terhadap Brand Loyaly... Hasil Pengujian Normalitas...

98 99 100 101 102 103 106 109 111 113 115 117 119 122 124 127 128 132

4.24 Descriptive Statistics………..………….………. 134

4.25 Output Anova………....………... 136

4.26 Output Koefesien Regresi...………... 136

4.27 Interpretasi Koefisien Korelasi………..………... 140

4.28 Hasil Pengujian Koefisien Korelasi………... 140

4.29 Nilai Koefisien Korelasi Pearson Product Moment…….... 141

4.30 Nilai Signifikansi Uji t ... 142

4.31 Rekapitulasi Tanggapan Responden Terhadap Dimensi Kinerja Repositioning……..………... 144

4.32 Rekapitulasi Tanggapan Responden Terhadap Dimensi Brand Equity…...………... 149


(13)

Rini Utari, 2015

PENGARUH KINERJA REPOSITIONING TERHADAP BRAND EQUITY

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

No

Gambar Judul Gambar Halaman 1.1 Market Size Industri Cosmetics dan Personal care Tahun

2010-2012 (Triliun) ……….

2 1.2 Indeks Rata-rata Best Brand Industri Kosmetik dan

Produk Personal Tahun 2011-2013 ...………

3 2.1 Model Positioning-Differentiation-Brand Triangle ....…. 24 2.2

2.3 2.4 2.5 2.6

Brand Equity Chain ...………. Elemen Brand Equity Versi David A. Aaker ...….. Customer Based Brand Equity Pyramid ... Kerangka Pemikiran Pengaruh Kinerja Repositioning Terhadap Brand Equity ………... Paradigma Penelitian Pengaruh Kinerja Repositioning Terhadap Brand Equity ………...

36 38 40 51 52 4.1 Grafik Uji Normalitas……….... 133

4.2 Grafik Linieritas………. 135

4.3 Diagram Garis Linier Kinerja Repositioning Terhadap


(14)

Rini Utari, 2015

PENGARUH KINERJA REPOSITIONING TERHADAP BRAND EQUITY

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Kuesioner Penelitian

Lampiran 2 : Karakteristik Responden dan Pengalaman Responden Lampiran 3 : Koding Uji Validitas dan Reliabilitas

Lampiran 4 : Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas Lampiran 5 : Hasil Pengujian Validitas Manual

Lampiran 6 : r Product Moment Lampiran 7 : Koding Kuesioner

Lampiran 8 : Hasil Pengujian Regresi Linier Sederhana Lampiran 9 : Tabel Distribusi f

Lampiran 10 : Tabel Distribusi t Lampiran 11 : Rekapitulasi Bimbingan Lampiran 12 : Curriculum Vitae


(15)

54

Rini Utari, 2015

PENGARUH KINERJA REPOSITIONING TERHADAP BRAND EQUITY

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1Objek Penelitian

Penelitian ini meneliti pengaruh kinerja repositioning terhadap brand equity. Objek penelitian yang menjadi variabel bebas (independent variable) adalah kinerja repositioning (X) yang meliputi Real repositioning, Augmenting the brand, Psychological repositioning, Reweighting values, Neglected values, changing preferences, dan Competitive repositioning. terhadap brand equity (Y) meliputi brand awareness, perceived quality, brand associations, dan brand loyalty.

Menurut Sugiyono (2011:61), “Variabel bebas merupakan variabel-variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependent (terikat) sedangkan variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas”.

Objek yang dijadikan responden pada penelitian ini adalah pengguna sabun mandi cair Lux di Griya Kopo Permai. Penelitian ini dilakukan pada kurun waktu kurang dari satu tahun, maka metode penelitian yang digunakan adalah Cross Sectional Method. Menurut Husein Umar (2008:45) adalah pendekatan cross sectional method, yaitu “Metode penelitian dengan cara mempelajari objek dalam

satu kurun waktu tertentu/tidak berkesinambungan dalam jangka waktu panjang”.

Pengumpulan informasi dari subjek penelitian hanya dilakukan satu kali dalam satu periode waktu, sehingga penelitian ini merupakan one-shot atau cross sectional. (Maholtra 2009:101)


(16)

55

Rini Utari, 2015

PENGARUH KINERJA REPOSITIONING TERHADAP BRAND EQUITY

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3.2Metode Penelitian

3.2.1 Jenis Penelitian dan Metode yang Digunakan

Berdasarakan tingkat penjelasan dan bidang penelitian, maka jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan verifikatif. Sugiyono (2012:29)

mengemukakan “Penelitian deskriptif adalah metode yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan

untuk membuat kesimpulan yang lebih luas”. Penelitian yang bersifat deskriftif ini mempunyai tujuan untuk mengetahui gambaran mengenai variabel kinerja repositioning dan brand equity pada produk sabun mandi cair Lux.

“Penelitian verifikatif pada dasarnya ingin menguji kebenaran dari suatu hipotesis yang dilaksanakan melalui pengumpulan data dilapangan. Dimana pengujian hipotesis tersebut menggunakan perhitungan-perhitungan statistik”. (Suharsimi Arikunto, 2010:8) Penelitian verifikatif mempunyai tujuan untuk mengetahui kebenaran dengan mengadakan pengujian tentang pengaruh kinerja repositioning terhadap brand equity.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah explanatory survey, karena penelitian ini melalui proses pengumpulan data dilapangan. Menurut Sugiyono (2013:11) menyatakan metode survey adalah :

Metode survey yaitu metode penelitian yang digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan), tetapi peneliti melakukan perlakuan dalam pengumpulan data, dengan cara mengedarkan kuisioner, test, wawancara terstruktur dan sebagainya (perlakuan tidak seperti dalam eksperimen).


(17)

56

Rini Utari, 2015

PENGARUH KINERJA REPOSITIONING TERHADAP BRAND EQUITY

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Survei informasi dari sebagian populasi (sampel responden) dikumpulkan langsung di tempat kejadian secara empirik, dengan tujuan untuk mengetahui pendapat dari sebagian populasi terhadap objek yang sedang diteliti.

3.2.2 Operasionalisasi Variabel

Penelitian ini memiliki variabel-variabel yang akan diteliti yang bersifat saling mempengaruhi. Dalam hal ini, variabel-variabel tersebut juga dapat disebut sebagai objek penelitian. Sugiyono (2013:58) mengemukakan bahwa “variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut,

kemudian ditarik kesimpulannya”.

Menurut Suharsimi Arikunto (2010:96) menjelaskan bahwa, “Variabel adalah objek penelitian atau apa yang akan menjadi titik perhatian suatu

penelitian”. Penentuan variabel pada penelitian ini menggunakan dua variabel yang menjadi objek penelitian yaitu kinerja repositioning sebagai variabel bebas (X), sedangkan yang menjadi variabel tidak bebas (Y) yaitu brand equity.

Menurut Asep Hermawan (2006:118) mendefinisikan “Operasionalisasi

variabel adalah bagaimana caranya kita mengukur suatu variabel. Dalam suatu penelitian agar bisa dapat membedakan konsep teoritis dengan konsep analitis

maka perlu adanya penjabaran konsep melalui operasionalisasi variabel.”

Variabel yang dikaji dalam penelitian ini meliputi Kinerja repositioning (X) yang terdiri dari Real repositioning, Augmenting the brand, Psychological repositioning, Reweighting values, Neglected values, changing preferences, dan Competitive repositioning terhadap brand equity (Y) meliputi brand awareness,


(18)

57

Rini Utari, 2015

PENGARUH KINERJA REPOSITIONING TERHADAP BRAND EQUITY

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

perceived quality, brand associations, dan brand loyalty. Penjabaran dari variabel-variabel tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.1.

TABEL 3.1 OPERASIONALISASI VARIABEL VARIABEL/SUB VARIABEL KONSEP VARIABEL/SUB VARIABEL

INDIKATOR UKURAN SKALA NO

ITEM

1 2 3 4 5 6

Repositioning (X) Reposisi dilakukan untuk mengubah citra perusahaan sehingga menempati tempat baru dan nilai dalam keberatan dari

konsumen. Keller dalam Zahid dan Raja (2014:58)

Real repositioning (Reposisi nyata)

Tingkat kepraktisan menggunakan sabun mandi cair Lux

Interval 1

Tingkat daya tarik perubahan desain kemasan sabun mandi cair Lux

Interval 2

Augmenting the brand (Meningkatkan

merek)

Tingkat pengenalan konsumen untuk berbagai varian produk sabun mandi cair Lux

Interval 3

Tingkat keinginan konsumen untuk mencoba variasi baru produk sabun mandi cair Lux

Interval 4

Psychological repositioning

(Reposisi Psikologis)

Tingkat kepercayaan konsumen terhadap manfaat yang ditawarkan sabun mandi cair Lux

Interval 5

Tingkat ketepatan pemilihan tagline dengan citra merek sabun mandi cair Lux

Interval 6

Tingkat daya tarik tagline sabun mandi cair Lux dalam membujuk konsumen

Interval 7

Reweighting values (Nilai kepentingan)

Tingkat daya tarik dari brand


(19)

58

Rini Utari, 2015

PENGARUH KINERJA REPOSITIONING TERHADAP BRAND EQUITY

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

VARIABEL/SUB VARIABEL

KONSEP VARIABEL/SUB

VARIABEL

INDIKATOR UKURAN SKALA NO

ITEM

1 2 3 4 5 6

ambassador Bunga Citra Lestari dan Ashraf untuk merek sabun mandi cair Lux dalam membujuk konsumen

Tingkat daya tarik tampilan iklan pada merek sabun mandi cair Lux

Interval 9

Neglected values (Nilai atribut yang

diabaikan)

Tingkat pengetahuan konsumen mengenai produk sabun mandi cair lux dengan tambahan komposisi parfum

Interval 10

Tingkat pengenalan konsumen pada jenis bentuk kemasan sabun mandi cair Lux

Interval 11

Changing preferences (Mengubah Preferensi) Tingkat kesesuaian manfaat kualitas produk dari sabun mandi cair Lux dengan ekspektasi konsumen

Interval 12

Tingkat kesesuaian variasi produk sabun mandi cair Lux dengan selera konsumen

Interval 13

Competitive repositioning

(Persaingan reposisi)

Tingkat kreativitas iklan sabun mandi cair Lux

dibandingkan dengan merek yang lainnya

Interval 14

Tingkat kelengkapan komposisi

kandungan sabun mandi cair Lux dibandingkan merek lainnya

Interval 15

Brand Equity (Y)

(Ekuitas merek)

Brand equity atau kekuatan merek

ialah pengaruh diferensial yang mengetahui nama merek dan memiliki

respon pelanggan terhadap produk


(20)

59

Rini Utari, 2015

PENGARUH KINERJA REPOSITIONING TERHADAP BRAND EQUITY

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

VARIABEL/SUB VARIABEL

KONSEP VARIABEL/SUB

VARIABEL

INDIKATOR UKURAN SKALA NO

ITEM

1 2 3 4 5 6

tersebut dan pemasaran. Kotler dan Armstrong (2012:256) Brand awareness (Kesadaran merek) Tingkat pengenalan konsumen pada merek sabun mandi cair Lux saat melakukan pembelian

Interval 16

Tingkat pengenalan produk Sabun mandi cair Lux berdasarkan kepercayaan

konsumen atas produk tersebut

Interval 17

Tingkat pengenalan produk Sabun mandi cair Lux berdasarkan manfaat kualitas atas produk

Interval 18

Perceived quality (Persepsi Kualitas)

Tingkat kesesuain kualitas sabun mandi cair Lux dengan harga yang ditawarkan

Interval 19

Tingkat kesesuaian kualitas sabun mandi cair Lux dengan yang diharapkan

Interval 20

Tingkat kesan kualitas produk sabun mandi cair Lux sesuai dengan manfaat inti produk

Interval 21

Brand associations (Asosiasi merek) Tingkat kemudahan konsumen dalam mendapatkan informasi mengenai merek Sabun mandi cair Lux

Interval 22

Tingkat pertimbangan konsumen untuk membeli merek Sabun mandi cair Lux dibanding merek lain karena

kepercayaan terhadap merek tersebut


(21)

60

Rini Utari, 2015

PENGARUH KINERJA REPOSITIONING TERHADAP BRAND EQUITY

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

VARIABEL/SUB VARIABEL

KONSEP VARIABEL/SUB

VARIABEL

INDIKATOR UKURAN SKALA NO

ITEM

1 2 3 4 5 6

Brand loyalty (Loyalitas merek)

Tingkat keinginan untuk melakukan pembelian ulang pada merek Sabun mandi cair Lux

Interval 24

Tingkat keinginan untuk

merekomendasikan merek Sabun mandi cair Lux kepada orang lain

Interval 25

Sumber : Hasil Pengolahan Data 3.2.3 Jenis dan Sumber Data

Menurut Riduwan (2010:106) data adalah bahan mentah yang perlu diolah sehingga menghasilkan informasi atau keterangan, baik kualitatif maupun kuantitatif yang menunjukan fakta. Sumber data adalah segala sesuatu yang dapat memberikan keterangan tentang data. Secara garis besar, menurut Sugiyono (2011:137) jenis dan sumber data terbagi menjadi 2 yaitu :

1. Data Primer

Sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data. (Data Primer adalah data yang diperoleh dari hasil penelitian langsung secara empiric kepada responden langsung dengan menggunakan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara maupun penyebaran kuesioner kepada sumber data).

2. Data Sekunder

Sumber sekunder merupakan sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen. (Data sekunder adalah data yang dikumpulkan atau hasil penelitian pihak lain.


(22)

61

Rini Utari, 2015

PENGARUH KINERJA REPOSITIONING TERHADAP BRAND EQUITY

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Adapun data sekunder dari penelitian ini adalah data pendukung dari buku lain yang diperoleh penulis yang dianggap relevan dengan topik penelitian).

TABEL 3.2

JENIS DAN SUMBER DATA

No Data Jenis Data Sumber Data

1 Market size industri cosmetics dan personal care tahun 2010 – 2012

Sekunder SWA 19/XXIX/12-25 September 2013

2 Indeks rata – rata best brand industri kosmetik dan produk personal tahun 2011 – 2013

Sekunder SWA19/XXIX/12 - 25 September 2013,

SWA20/XXVIII/20 September – 3 Oktober 2012,

SWA15/XXVII/18 – 27 Juli 2011 3 Indeks rara – rata best brand

Industri produk personal tahun 2011 – 2013

Sekunder SWA19/XXIX/12 - 25 September 2013,

SWA20/XXVIII/20 September – 3 Oktober 2012,

SWA15/XXVII/18 – 27 Juli 2011 4 Perusahaan – perusahan industri

sabun mandi cair di Indonesia

Sekunder Diolah dari setiap company profile

5 Top brand index sabun mandi cair

tahun 2012 – 2014

Sekunder www.topbrand-award.com 6 Kinerja merek (brand value)

Kategori sabun mandi cair tahun 2011-2013

Sekunder SWA edisi 19/XXIX/12 - 25 September 2013

7 Pangsa merek (brand share) Kategori sabun mandi cair tahun 2011-2013

Sekunder SWA edisi 15/XXVII/18-27 Juli 2011,

SWA edisi 20/XXVIII/20 September–3 Oktober 2012, SWA edisi 19/XXIX/12-25 September 2013

8 Kinerja produk personal tahun 2011-2013 Kategori sabun mandi cair

Sekunder SWA edisi 15/XXVII/18-27 Juli 2011,

SWA edisi 20/XXVIII/20 September–3 Oktober 2012, SWA edisi 19/XXIX/12-25 September 2013

9 Indonesian consumer satisfaction

award (icsa) Tahun 2013

Sekunder SWA 24/XXIX/14-27 November 2013

10 Indeks nilai merek sabun mandi cair konsumen griya kopo permai

Primer Pra Penelitian 2014 dan Wawancara

11 Jumlah Pembeli Sabun Mandi Cair Lux di Griya Kopo Permai Selama Januari-Juni 2014

Primer Pra Penelitian 2014 dan Wawancara

12 Tanggapan Responden mengenai Kinerja Repositioning

Primer Pra Penelitian 2014 dan Wawancara

13 Tanggapan Responden mengenai

Brand Equity

Primer Pra Penelitian 2014 dan Wawancara


(23)

62

Rini Utari, 2015

PENGARUH KINERJA REPOSITIONING TERHADAP BRAND EQUITY

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3.2.4 Populasi, Sampel dan Teknik Sampel

3.2.4.1Populasi

Salah satu langkah penting dalam pelaksanaan penelitian selain mengumpulkan dan menganalisis suatu data yaitu menentukan populasi. Menurut Sherri L. Jackson (2012:20) “Population is all the people about whom a study meant to generalize”. Populasi adalah semua orang mengenai untuk siapa penelitian itu dimaksudkan kemudian melakukan generalisasi.

Menurut Sugiyono (2013:115) “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penelitiuntuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Metode penentuan populasi dimulai dengan jelas menentukan populasi yang akan dijadikan sasaran dalam penelitiannya, dan populasi ini disebut sebagai populasi sasaran.

Populasi pada penelitian ini dihitung berdasarkan rata-rata jumlah pembeli sabun mandi cair Lux selama bulan Januari-Juni 2014 di Griya Kopo Permai dengan perhitungan sebagai berikut:

TABEL 3.3

JUMLAH PEMBELI SABUN MANDI CAIR LUX DI GRIYA KOPO PERMAI SELAMA JANUARI-JUNI 2014

No Bulan Jumlah Pembeli

1 Januari 317

2 Februari 286

3 Maret 369

4 April 347

5 Mei 296

6 Juni 282

JUMLAH 1897

RATA-RATA 316


(24)

63

Rini Utari, 2015

PENGARUH KINERJA REPOSITIONING TERHADAP BRAND EQUITY

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan Tabel 3.3 maka populasi dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah konsumen sabun mandi cair lux yang berada di Griya Kopo Permai. Jumlah populasi konsumen sabun mandi cair lux berjumlah 316 responden.

3.2.4.2Sampel

Mark L. Bernson et al (2012:250) menyatakan “A sample is defined as the population that has been selected for analysis”. Sampel adalah populasi yang terpilih untuk dianalisi. Agar memperoleh sampel yang representatif dari populasi, maka setiap subjek dalam populasi diupayakan untuk memiliki peluang yang sama untuk menjadi sampel.

Sugiyono (2013:116) mengemukakan “Sampel adalah jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Dengan demikian, dari

populasi sasaran yang menjadi objek dalam penelitian diambil beberapa perwakilan untuk dijadikan sebagai sampel. Setiap subjek populasi memiliki peluang yang sama untuk dijadikan sampel.

Agar memperoleh sampel yang representatif dari populasi, maka setiap subjek dalam populasi diupayakan untuk memiliki peluang yang sama untuk menjadi sampel. Adapun rumus yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rumus Slovin (Husein Umar, 2013:78), dimana ukuran sampel yang merupakan perbandingan dari ukuran populasi dengan presentasi kelonggaran ketidaktelitian, karena dalam pengambilan sampel dapat ditolerir atau diinginkan dan dalam pengambilan sampel menggunakan taraf kesalahan sebesar 10%. Dan rumus tersebut adalah :


(25)

64

Rini Utari, 2015

PENGARUH KINERJA REPOSITIONING TERHADAP BRAND EQUITY

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keterangan : n =Ukuran Sampel N = Ukuran Populasi

e =Kelonggaran ketelitian karena kesalahan sampel yang dapat ditolerir(e = 0,1) Perhitungan jumlah sampel dalam penelitian ini adalah :

n = 76 responden

Berdasarkan perhitungan diatas, maka ukuran sampel minimal atau (n) dalam penelitian ini adalah 76 responden dengan a = 0,1 dan derajat kepercayaan 10%. Agar lebih representatif maka sampel ditambahkan 4, sehingga menjadi 80 responden.

3.2.4.3Teknik Penarikan Sampel

Menurut Charles Stangor (2011:110) “Sampling refers to the selection of people to participate in a research project, usually with the goal of being able to use these peope to make inferences about a larger group of individuals”. Teknik sampling mengacu pada pemilihan orang-orang untuk berpartisipasi dalam sebuah

316 (0,1)2 1

316

 

n

4,16 316

n

,

75,96 = 76


(26)

65

Rini Utari, 2015

PENGARUH KINERJA REPOSITIONING TERHADAP BRAND EQUITY

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

proyek penelitian, biasanya digunakan untuk tujuan membuat kesimpulan tentang kelompok yang lebih besar dari individu.

Menurut Suharsimi Arikunto (2010:111) “Teknik pengambilan sampel

harus dilakukan sedemikian rupa sehingga diperoleh sampel (contoh) yang benar-benar dapat berfungsi sebagai contoh atau menggambarkan keadaan populasi

sebenarnya”.

Menurut Sugiyono (2013:117) “Sebuah teknik sampling dapat

diklasifikasikan sebagai Probabilitas dan Nonprobability”. Sampel probability adalah tehnik pengambilan sampel yang yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel, sedangkan sampel nonprobability adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk diilih menjadi sampel.

Sampel probability memiliki empat jenis teknik penarikan yaitu Simple Random Sampling, Sistematic Sampling, Stratification Sampling, dan Cluster Sampling. Sedangkan sampel non probability memiliki tiga jenis teknik penarikan yaitu Convinience Sampling, Purposive Sampling, dan Snowball Sampling. Sedangkan sampel non probability memiliki tiga jenis teknik penarikan yaitu Convinience Sampling, Purposive Sampling, Snowball Sampling.

Populasi pada penelitian ini adalah populasi bergerak (mobile population) maka peneliti menggunakan teknik systematic sampling. Menurut Uma Sekaran (2006:128), teknik pengambilan sampel sistematis (systematic sampling) meliputi


(27)

66

Rini Utari, 2015

PENGARUH KINERJA REPOSITIONING TERHADAP BRAND EQUITY

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menarik tiap elemen ke-n dalam populasi yang dimulai dengan elemen yang

dipilih secara acak antara 1 dan n. Menurut Al – Rasyid (1994:66) cara sistematik memiliki kelebihan yaitu

bisa dilakukan sekalipun tidak ada kerangka sampling. Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam cara ini adalah :

1. Menentukan dengan tegas konsumen yang akan di survei, yaitu konsumen pengguna sabun mandi cair Lux di Griya Kopo Permai. Berdasarkan perhitungan didapatkan jumlah sampel sebanyak 80 orang.

2. Tentukan waktu yang akan digunakan untuk menentukan sampling. Dalam penelitian ini waktu yang digunakan oleh peneliti adalah 7 hari yaitu hari senin sampai minggu.

3. Menentukan dengan tegas sebuah check point (tempat menghitung) yang akan dilaksanakan oleh peneliti. Check point ditentukan pada area counter sabun mandi cair Lux. Berdasarkan perhitungan akan dilakukan survei pada 11 orang/hari.

4. Data ini selanjutnya digunakan untuk menentukan interval pemilihan pertama yang menggunakan rumus : 1 = N/n. Jadi, 1 = 316/80 = 3,95 = 4 orang. Setelah diketahui interval, maka penyebaran angket dilakukan secara randomisasi (secara acak). Berdasarkan undian akan diperoleh sampel pertama. Untuk menentukan sampel kedua dan seterusnya dipilih secara sistematis berdasarkan interval 4 hingga diperoleh sampel sebanyak 80 orang. 5. Menghitung besarnya proporsi pada sampel yang terpilih.


(28)

67

Rini Utari, 2015

PENGARUH KINERJA REPOSITIONING TERHADAP BRAND EQUITY

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3.2.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan proses pengadaan data untuk kepentingan penelitian. Tenik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Observasi

Observasi dilakukan untuk mengetahui dan mengamati secara langsung data yang dibutuhkan dalam penelitian. Pengamatan dan peninjauan langsung terhadap objek yang sedang diteliti yaitu pada konsumen sabun mandi cair lux di Griya Kopo Permai.

2. Kuesioner

Kuesioner dilakukan dengan menyebarkan sejumlah pertanyaan secara tertulis yang berhubungan dengan penelitian untuk ditujukan kepada responden. Kuesioner berisi pertanyaan mengenai Kinerja repositioning (X) terhadap Brand Equity Sabun Mandi Cair Lux (Y). Kemudian memilih alternatif jawaban yang telah disediakan pada masing-masing alternatif jawaban yang dianggap paling tepat.

3. Studi Literatur

Studi literatur merupakan usaha pengumpulan informasi yang berhubungan dengan teori-teori yang ada kaitannya dengan masalah dan variabel yang diteliti yang terdiri dari kinerja repositioning dan brand equity.

Studi literature tersebut disapat dari berbagai sumber, yaitu: a) Perpustakaan UPI, UNPAR, WIDIYATAMA


(29)

68

Rini Utari, 2015

PENGARUH KINERJA REPOSITIONING TERHADAP BRAND EQUITY

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu b) Skripsi,

c) Jurnal ekonomi dan Bisnis, d) Media cetak (majalah) e) media Elektronik (Internet). 4. Wawancara

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data, apabila penelitian ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil.

3.2.6 Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas

Data mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam suatu penelitian, karena menggambarkan variabel yang diteliti dan berfungsi sebagai pembentuk hipotesis. Selain itu benar tidaknya data tergantung baik tidaknya pengumpulan data. Instrument yang penting dalam memenuhi persyaratan data adalah valid dan reliable.

Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan yaitu Validitas dan Reliabilitas. Uji validitas dan reliabilitas pada penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan alat bantu software komputer program SPSS (Statictical Product for Service Solutions) 21.0.

3.2.6.1Hasil Pengujian Validitas

Menurut Suharsimi Arikunto (2010:168) mengemukakan “Validitas adalah


(30)

69

Rini Utari, 2015

PENGARUH KINERJA REPOSITIONING TERHADAP BRAND EQUITY

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

instrument. Suatu instrument yang valid atau sahih berarti memiliki validitas yang tinggi. Sebaliknya jika instrument yang kurang valid maka validitas tersebut

rendah”

Suatu instrumen yang shahih memiliki validitas yang tinggi. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Menurut Sugiyono (2010:172), “Instrument yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya

diukur”. Adapun rumus yang dapat digunakan adalah rumus korelasi product moment yang dikemukakan oleh Pearson sebagai berikut:

√ ∑ ∑ ∑ ∑

(Suharsimi Arikunto 2009:146) Keterangan:

r = Koefisien validitas item yang dicari X = Skor yang diperoleh subjek seluruh item Y = Skor total

X = Jumlah skor dalam distribusi X Y = Jumlah skor dalam distribusi Y  2

X = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi X  2

Y = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi Y n = Banyaknya responden

Pengujian validitas diperlukan untuk mengetahui apakah instrumen yang digunakan untuk mencari data primer dalam sebuah penelitian dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya terukur. Dari penelitian ini yang akan diuji adalah validitas dari instrumen kinerja repositioning (X) dan brand equity (Y).


(31)

70

Rini Utari, 2015

PENGARUH KINERJA REPOSITIONING TERHADAP BRAND EQUITY

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hasil perhitungan validitas item instrumen yang dilakukan yaitu dengan bantuan program SPSS 21.0 for windows.

Berikut Tabel 3.4 hasil uji validitas variabel kinerja repositioning (X) pada penelitian ini yang disajikan sebagai berikut:

TABEL 3.4

HASIL PENGUJIAN VALIDITAS KINERJA REPOSITIONING No. Pernyataan rhitung rtabel Keterangan

Kinerja Repositioning 1. Real repositioning

1 Penggunaan kemasan sabun mandi cair Lux

lebih praktis 0,696 0,468 Valid

2 Desain kemasan sabun mandi cair Lux memiliki daya tarik yang mudah untuk dikenali dan diingat

0,575 0,468 Valid 2. Augmenting the brand

3 Variasi produk sabun mandi cair Lux

mudah dikenali dan diingat 0,670 0,468 Valid

4 Berkeinginan memakai variasi baru produk

sabun mandi cair Lux 0,756 0,468 Valid

3. Psychological repositioning

5 Sabun mandi cair Lux memberikan manfaat

dalam kehidupan sehari-hari 0,752 0,468 Valid 6

Tagline sabun mandi cair Lux “Bangkitkan

getaran cinta” tersebut tepat untuk

digunakan

0,767 0,468 Valid

7

Tagline sabun mandi cair Lux “Bangkitkan

getaran cinta” tersebut memiliki daya tarik

yang mudah diingat dan dikenali

0,737 0,468 Valid 4. Reweighting values

8

Brand ambassador Bunga Citra Lestari dan Ashraf memiliki daya tarik dan mudah dikenali

0,744 0,468 Valid 9 Periklanan sabun mandi cair Lux merasa

sangat menarik dan mudah diingat 0,698 0,468 Valid 5. Neglected values

10

Mengenal/mengetahui penambahan komposisi parfum pada sabun mandi cair Lux

0,740 0,468 Valid 11 Jenis bentuk kemasan sabun mandi cair Lux


(32)

71

Rini Utari, 2015

PENGARUH KINERJA REPOSITIONING TERHADAP BRAND EQUITY

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No. Pernyataan rhitung rtabel Keterangan

Kinerja Repositioning 6. Changing preference

12

Merek sabun mandi cair Lux sebagai sabun mandi cair untuk para wanita sesuai dengan produk yang ditawarkan

0,689 0,468 Valid 13 Variasi produk sabun mandi cair Lux sesuai

dengan kebutuhan 0,604 0,468 Valid

7. Competitive repositioning

14 Periklanan sabun mandi cair Lux berbeda

dengan merek lainnya 0,851 0,468 Valid

15 Komposisi kandungan sabun mandi cair

Lux berbeda dengan merek lainnya 0,714 0,468 Valid Sumber: Hasil Pengolahan Data 2014 (Menggunakan SPSS 21.0 For Windows)

Hasil pengujian instrumen untuk variabel kinerja repositioning pada 20 responden dengan tingkat signifikansi 5% dan derajat bebas (df) n-2 (20-2=18) dengan menggunakan program SPSS 21.0 for Windows menunjukan bahwa setiap item pertanyaan yang diajukan kepada responden dinyatakan valid, dikarenakan skor rhitung lebih besar apabila dibandingkan dengan rtabel yang bernilai 0,468.

Berdasarkan Tabel 3.4 menunjukan bahwa pada instrumen variabel kinerja repositioning dapat diketahui untuk nilai tertinggi diperoleh pada dimensi competitive repositioning dengan item pertanyaan Periklanan sabun mandi cair Lux berbeda dengan merek lainnya sebesar 0,851. Perolehan nilai tersebut menunjukan bahwa hubungan korelasi pada instrumen pertanyaan tersebut sangat tinggi. Sedangkan nilai terendah diperoleh pada dimensi real repositioning dengan item pernyataan mengenai penggunaan kemasan sabun mandi cair Lux lebih praktis dengan nilai sebesar 0,575. Hal ini menunjukkan bahwa semua tem pertanyaan bernilai valid sehingga layak untuk dilakukan penelitian.


(33)

72

Rini Utari, 2015

PENGARUH KINERJA REPOSITIONING TERHADAP BRAND EQUITY

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berikut Tabel 3.5 menunjukan hasil uji validitas untuk variabel brand equity yang dijadikan sebagai variabel Y pada penelitian ini.

TABEL 3.5

HASIL PENGUJIAN VALIDITAS BRAND EQUITY

No. Pernyataan rhitung rtabel Keterangan

Brand Equity

1. Brand awareness

1 Mengenal produk sabun mandi cair Lux karena manfat kualitas atas produk ketika melakukan pembelian

0,559 0,468 Valid 2 Mengenal dan mengingat merek sabun

mandi cair Lux dengan baik karena merasa percaya akan merek

0,858 0,468 Valid 3 Mengenal dan mengingat dengan baik

merek sabun mandi cair Lux karena kesesuaian akan produk tersebut

0,566 0,468 Valid 2. Perceived quality

4 Kesesuain kualitas sabun mandi cair Lux

dengan harga yang ditawarkan 0,780 0,468 Valid 5 Kesesuaian kualitas sabun mandi cair Lux

dengan yang diharapkan 0,641 0,468 Valid

6 Kesan kualitas produk sabun mandi cair

Lux sesuai dengan manfaat inti produk 0,797 0,468 Valid 3. Brand Associations

7 Mudah mendapatkan informasi mengenai

sabun mandi cair Lux 0,646 0,468 Valid

8 Pertimbangan untuk membeli sabun mandi

cair Lux dibandingkan merek lain 0,863 0,468 Valid 4. Brand Loyalty

9 Berkeinginan untuk melakukan pembelian

kembali sabun mandi cair Lux 0,713 0,468 Valid 10 Berkeinginan untuk merekomendasikan

produk tersebut terhadap orang lain 0,745 0,468 Valid Sumber: Hasil Pengolahan Data 2014 (Menggunakan SPSS 21.0 For Windows)

Hasil pengujian instrumen pada 20 responden untuk variabel brand equity dengan tingkat signifikansi 5% dan derajat bebas (df) n-2 (20-2=18) juga menggunakan bantuan program SPSS 21.0 for Windows yang menunjukan bahwa setiap item pertanyaan yang diajukan kepada responden dinyatakan valid,


(34)

73

Rini Utari, 2015

PENGARUH KINERJA REPOSITIONING TERHADAP BRAND EQUITY

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dikarenakan skor rhitung lebih besar apabila dibandingkan dengan rtabel yang

bernilai 0,468.

Berdasarkan Tabel 3.5 menunjukan bahwa pada instrumen variabel brand equity dapat diketahui untuk nilai tertinggi diperoleh pada dimensi brand Associations dengan item pertanyaan Pertimbangan untuk membeli sabun mandi cair Lux dibandingkan merek lain karena merasa percaya terhadap sabun mandi cair Lux sebesar 0,863. Perolehan nilai tersebut menunjukan bahwa hubungan korelasi pada instrumen peranyaan tersebut sangat tinggi. Sedangkan nilai terendah diperoleh pada dimensi brand awareness dengan item pernyataan mengenal produk sabun mandi cair Lux karena manfaat kualitas atas produk tersebut ketika melakukan pembelian dengan nilai sebesar 0,559. Hal ini menunjukkan bahwa semua tem pertanyaan bernilai valid sehingga layak untuk dilakukan penelitian.

3.2.6.2Hasil Pengujian Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan untuk mendapatkan tingkat ketepatan (keterandalan) alat pengumpulan data (instrumen) yang digunakan. Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data, karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang sudah dipercaya dan yang realibel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga.

Menurut Sugiyono (2010:172) mengemukakan bahwa “Instrumen yang

reliabel adalah instrument yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur suatu kuesionerdari variabel atau konstruk. Suatpu kuesioner dikatakan reliable


(35)

74

Rini Utari, 2015

PENGARUH KINERJA REPOSITIONING TERHADAP BRAND EQUITY

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari

waktu ke waktu”.

Jika suatu instrumen dapat dipercaya, maka data yang dihasilkan oleh instrumen tersebut dapat dipercaya. Jika suatu instrumen dapat dipercaya, maka data yang dihasilkan oleh instrumen tersebut dapat dipercaya. Ide pokok dalam konsep reliabilitas adalah sejauh mana hasil pengukuran dapat dipercaya yang berarti skor hasil pengukuran tersebut terbebas dari kekeliruan pengukuran (measurement eror). Tinggi rendahnya reliabilitas secara empiris ditunjukkan dengan suatu angka yang disebut koefisien reliabilitas (Alpha Cronbach).

Walaupun secara teori besarnya koefisien reliabilitas berkisar antara 0,00 – 1,00, tetapi pada kenyataannya koefisen reliabilitas sebesar 1,00 tidak pernah tercapai dalam suatu pengukuran karena manusia sebagai subjek psikologis penelitian merupakan sumber kekeliruan yang potensial. Pengujian reliabilitas kuesioner penelitian dilakukan dengan rumus cronbach alpha. Rumus cronbach alpha digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0, misalnya angket atau soal bentuk uraian, adapun rumusnya sebagai berikut.

(Husein Umar, 2013:170) Keterangan:

= Reliabilitas instrumen

k = Banyaknya butir pertanyaan atau butir soal = Deviasi standar total

= Jumlah deviasi standar butir

11 r 2 t

s

2

s

b

               

2 2 1 1 11 t b

s

s

r

k k


(36)

75

Rini Utari, 2015

PENGARUH KINERJA REPOSITIONING TERHADAP BRAND EQUITY

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Sedangkan rumus variansnya adalah:

(Husein Umar, 2013:172) Keterangan:

n = Jumlah responden X = Nilai skor yang dipilih

Pengujian reliabilitas tersebut menurut Sugiyono (2008:190) diilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Butir-butir instrumen dibelah menjadi dua kelompok, yaitu kelompok instrumen ganjil dan instrumen genap.

2. Skor data dari tiap kelompok disusun sendiri dan kemudian skor total antara kelompok ganjil dan genap dicari korelasinya.

Keputusan uji reliabilitas ditentukan dengan kriteria sebagai berikut:

1. Jika koefisian internal seluruh item (ri)>rtabel dengan tingkat signifikasi 5%

maka item pertanyaan dikatakan reliabel.

2. Jika koefisian internal seluruh item (ri) rtabel dengan tingkat signifikasi 5%

maka item pertanyaan dikatakan tidak reliabel.

Berdasarkan jumlah angket yang diuji kepada sebanyak 20 responden dengan tingkat signifikansi 5% dan derajat kebebasan (df) n-2 (20-2=18) maka didapat nilai r tabel sebesar 0,468. Hasil pengujian reliabilitas instrumen yang dilakukan dengan bantuan program SPSS 21.0 for windows diketahui bahwa semua variabel reliabel, hal ini disebabkan nilai rhitung lebih besar dibandingkan

dengan nilai rtabel. Hal ini dapat dilihat dalam Tabel 3.6 sebagai berikut.

1

2 2

2

n

n-1

x

SX


(37)

76

Rini Utari, 2015

PENGARUH KINERJA REPOSITIONING TERHADAP BRAND EQUITY

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu TABEL 3.6

HASIL PENGUJIAN RELIABILITAS

No Variabel rhitung rtabel Keterangan

1. Kinerja repositioning 0,928 0,468 Reliabel

2. Brand Equity 0,898 0,468 Reliabel

Sumber: Hasil Pengolahan Data 2014 (Menggunakan SPSS 21.00 For Windows) 3.2.7 Rancangan Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis

Penelitian ini menggunakan dua jenis analisis yakni yang pertama analisis deskrptif khususnya bagi variabel yang bersifat kualitatif dan yang kedua analisis verifikatif berupa pengujian hipotesis dengan menggunakan uji statistik. Analisis deskriptif digunakan untuk melihat faktor penyebab sedangkan analisis kuantitatif menitikberatkan dalam pengungkapan perilaku variabel penelitian. Dengan menggunakan kombinasi metode analisis tersebut dapat diperoleh generalisasi yang bersifat komprehensif.

Alat penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket. Angket ini disusun oleh penulis berdasar variabel yang terdapat dalam penelitian, yaitu memberikan keterangan dan data mengenai pengaruh kinerja repositioning terhadap brand equity.

Kegiatan analisis data dalam penelitian dilakukan melalui tahapan-tahapan sebagai berikut :

1. Menyusun Data

Kegiatan ini dilakukan untuk mengecek kelengkapan identitas responden, kelengkapan data dan pengisian data yang disesuaikan dengan tujuan penelitian.


(38)

77

Rini Utari, 2015

PENGARUH KINERJA REPOSITIONING TERHADAP BRAND EQUITY

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Tabulasi Data

a. Memberi skor pada setiap item

Dalam penelitian ini akan diteliti pengaruh Kinerja Repositioning (X) terhadap brand equity (Y), dengan skala pengukuran menggunakan skala semantic differensial. Menurut Sugiyono (2009:138-139):

Skala semantic differensial digunakan untuk mengukur sikap hanya bentuknya tidak pilihan ganda atau checklist, tetapi tersusun dalam garis kontinum yang jawabannnya sangat positifnya terletak pada bagian kanan garis dan jawaban yang sangat negatif terletak pada kiri garis atau sebaliknya. Data yang di peroleh adalah data interval. Responden yang memberi penilaian dengan angka 7, berarti sangat positif, sedangkan bila memberi jawaban angka 4 berarti netral bila memberi angka 1 berarti persepsi responden terhadap pertanyaan itu sangat negatif. Dalam penelitian ini, setiap pernyataan dari angket terdiri dari 7 kategori sebagai berikut, alternatif jawaban tersebut diperlihatkan pada Tabel 3.7 berikut:

TABEL 3.7

SKOR ALTERNATIF JAWABAN PERTANYAAN POSITIF Alternatif

Jawaban Setuju

Rentang Jawaban

Tidak Setuju 7 6 5 4 3 2 1

Positif 7 6 5 4 3 2 1 Sumber: Modifikasi dari Hermawan, A. (2006:132)

b. Menjumlahkan skor pada setiap item


(39)

78

Rini Utari, 2015

PENGARUH KINERJA REPOSITIONING TERHADAP BRAND EQUITY

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3. Pengujian

Menganalisis dan menafsirkan hasil perhitungan berdasarkan angka-angka yang diperoleh dari perhitungan statistik. Adapun metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis verifikatif dengan menggunakan regresi linier sederhana.

3.2.7.1Rancangan Analisis Deskriptif

Data mentah yang telah terkumpul dari hasil kuesioner atau survei lapangan harus diolah agar memperoleh makna yang berguna bagi pemecahan masalah. Alat penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket. Angket ini disusun oleh penulis berdasarkan variabel yang terdapat dalam penelitian, yaitu memberikan keterangan dan data mengenai pengaruh kinerja repositioning. Pengolahan data yang terkumpul dari hasil kuesioner dapat dikelompokkan ke dalam tiga langkah, yaitu persiapan, tabulasi, dan penerapan data pada pendekatan penelitian.

Persiapan adalah mengumpulkan dan memeriksa kebenaran cara pengisian, melakukan tabulasi hasil kuesioner dan memberikan nilai (scoring) sesuai dengan sistem penilaian yang digunakan sesuai dengan tujuan penelitian. dalam bentuk informasi yang lebih ringkas.

Dalam penelitian ini, analisis deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan variabel-variabel penelitian, antara lain:


(40)

79

Rini Utari, 2015

PENGARUH KINERJA REPOSITIONING TERHADAP BRAND EQUITY

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1. Analisis Deskriptif Variabel X (Kinerja repositioning)

Variabel Xterfokus pada penelitian terhadap Real positioning, Augmenting the brand, Psychological repositioning, Reweighting values, Neglected values, changing preferences, dan Competitive repositioning.

2. Analisis deskriptif Variabel Y (Brand equity)

Variabel Y yang diteliti terfokus pada brand awareness, perceived quality, brand associations, dan brand loyalty.

Untuk mengkategorikan hasil perhitungan, digunakan kriteria penafsiran persentase yang diambil dari 0% sampai 100%. Penafsiran pengolahan data berdasarkan batas-batas disajikan pada Tabel 3.8 sebagai berikut.

TABEL 3.8

KRITERIA PENAFSIRAN HASIL PERHITUNGAN RESPONDEN No Kriteria Penafsiran Keterangan

1 0% Tidak Seorang pun

2 1% - 25% Sebagian Kecil

3 26% - 49% Hampir Setengahnya

4 50% Setengahnya

5 51% - 75% Sebagian Besar

6 76% -99% Hampir Seluruhnya

7 100% Seluruhnya

Sumber: Moch. Ali (1985:184)

3.2.7.2Rancangan Analisis Verifikatif Menggunakan Analisis Regresi Linier Sederhana

Teknis analisis data yang digunakan untuk melihat pengaruh kinerja repositioning (X) terhadap brand equity (Y) yaitu menggunakan analisis regresi linier sederhana karena penelitian ini hanya menganalisis dua variabel.


(41)

80

Rini Utari, 2015

PENGARUH KINERJA REPOSITIONING TERHADAP BRAND EQUITY

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sebelum melakukan analisis regresi linier sederhana perlu melakukan terlebih dahulu uji asumsi. Uji asumsi yang dilakukan diantaranya uji normalitas, uji linieritas dan uji analisis korelasi sebagai berikut.

1. Uji Normalitas

Syarat pertama untuk melakukan analisis regresi adalah normalitas. Data sampel hendaknya memenuhi prasyarat distribusi normal. Data yang mengandung data ekstrim biasanya tidak memenuhi asumsi normalitas. Jika sebaran data mengikuti sebaran normal, maka populasi darimana data diambil berdistribusi normal dan akan dianalisis menggunakan analisis parametrik. Pada penelitian ini, untuk mendeteksi apakah data yang akan digunakan berdistribusi normal atau tidak dilakukan dengan menggunakan Normal Probability Plot. Suatu model regresi memiliki data berdistribusi normal apabila sebaran datanya teletak di sekitar garis diagonal pada Normal Probability Plot yaitu dari kiri bawah ke kanan atas.

Uji Normalitas dilakukan untuk melihat apakah populasi berdistribusi norma atau tidak. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan SPSS (Statistical Product and Servis Solution). Untuk melihat apakah data berdistribusi normal atau tidak digunakan cara membaca interpretasi grafik yaitu data berdistribusi normal jika semua pencaran titik-titik yang diperoleh berada disekitar garis lurus.

Selain itu uji normalitas digunakan untuk mengetahui bahwa data yang diambil berasal dari populasi berdistribusi normal. Uji yang digunakan untuk menguji kenormalan adalah uji Kolmogorov-Smirnov. Berdasarkan sampel ini


(42)

81

Rini Utari, 2015

PENGARUH KINERJA REPOSITIONING TERHADAP BRAND EQUITY

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

akan diuji hipotesis nol bahwa sampel tersebut berasal dari populasi berdistribusi normal melawan hipotesis tandingan bahwa populasi berdistribusi tidak normal Misalnya Kolmograv-Smirnov. Hipotesis yang diuji adalah:

H0 : Sampel berasal dari populasi berdistribusi normal

Ha : Sampel tidak berasal dari populasi berdistribusi normal

2. Uji Linieritas

Uji Linieritas digunakan regresi variabel X dan Y, dimaksudkan untuk mengetahui kemungkinan adanya hubungan linier antara variabel X dan variabel Y. Uji Linieritas dimaksudkan untuk melihat apakah spesifikasi model yang digunakan sudah besar atau tidak.

Pengujian Linieritas data dapat dibuktikan melalui test Ftest. Berdasarkan

tabel ANOVA, dapat diketahui besarnya Fhitung melalui uji ANOVA atau Ftest

sedangkan besarnya Ftabel diperoleh dengan melihat tabel F melalui derajat

kebebasan (dk)n-2, dengan taraf kesalahan (a)=0,05. Dengan kriteria, tolak hipotesis model regresi linier jika Fhitung ≤ Ftabel maka Ho ditolak dan Ha

diterima artinya data linier.

a. Analisis Regresi Linear Sederhana

Teknik analisis regresi yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier sederhana. Menurut Albert Kurniawan (2010:43) mengemukakan “Regresi linier sederhana adalah sebagai pengaruh antara dua variabel saja, dimana terdiri dari variabel independent atau bebas dan untuk membangun persamaan dan menggunakan persamaan tersebut untuk membuat perkiraan (prediction)”.


(43)

82

Rini Utari, 2015

PENGARUH KINERJA REPOSITIONING TERHADAP BRAND EQUITY

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Regresi sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal variabel independen yaitu Kinerja repositioning dengan satu variabel dependen yaitu Brand equity.

Persamaan umum regresi linear sederhana adalah :

(Sugiyono, 2009: 270) Keterangan :

Y = Subyek dalam variabel dependen yang diprediksikan a = Harga Y bila X = 0 (harga konstan)

b = Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka

peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel independen. Bila b (+) maka naik, dan bila (-) maka terjadi penurunan.

X = Subyek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu Langkah-langkah yang dilakukan dalam analisis regresi adalah sebagai berikut:

a. Mencari harga-harga yang akan digunakan dalam menghitung koefisien a

dan b, yaitu: ∑Xi, ∑Yi, ∑XiYi, ∑Xi2, ∑Yi2

.

b. Mencari koefisien regresi a dan b dengan rumus yang dikemukakan Sugiyono (2009:272) sebagai berikut:

Nilai dari a dan b pada persamaan regresi linier dapat dihitung dengan rumus:

(Sugiyono, 2009:272)

X dikatakan mempengaruhi Y, jika berubahnya X akan menyebabkan adanya perubahan nilai Y, artinya, naik turunnya X akan membuat nilai Y juga naik turun, dengan demikian nilai Y ini akan bervariasi. Namun nilai Y bervariasi


(44)

83

Rini Utari, 2015

PENGARUH KINERJA REPOSITIONING TERHADAP BRAND EQUITY

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tersebut tidak semata-mata disebabkan oleh X, karena masih ada faktor lain yang menyebabkannya.

b. Analisis Koefisien Korelasi

Tujuan perhitungan dengan menggunakan analisis korelasi adalah untuk mencari hubungan antara dua variabel yang diteliti. Hubungan dua variabel terdiri dari dua macam yaitu hubungan yang positif dan hubungan yang negative. Hubungan X dan Y dikatakan positif apabila kenaikan (penurunan) X pada umumnya diikuti oleh kenaikan (penurunan) Y.

Ukuran yang dipakai untuk mengetahui kuat atau tidaknya hubungan antara X dan Y disebut koefisien korelasi (r). Nilai koefisien paling sedikit -1 dan paling besar 1, artinya jika:

r = 1, hubungan X dan Y sempurna dan positif (mendekati 1, hubungan sangat kuat dan positif)

r = -1, hubungan X dan Y sempurna dan negative (mendekati -1, hubungan sangat kuat dan negatif)

r = 0, hubungan X dan Y lemah sekali atau tidak ada hubungan penentuan koefisien korelasi Pearson (Pearson’s Product Moment Coefficient of Correltion) yaitu:

(Suharsimi Arikunto, 2009:146) Keterangan:

r = Koefisien korelasi antara variabel X dan Y, dua variabel yang dikorelasikan. Besarnya koefisien korelasi diinterpretasikan dengan menggunakan Tabel 3.9 sebagai berikut:

r =

� ∑ ∑ . ∑


(45)

84

Rini Utari, 2015

PENGARUH KINERJA REPOSITIONING TERHADAP BRAND EQUITY

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu TABEL 3.9

PEDOMAN UNTUK MEMBERIKAN INTERPRETASI KOEFISIEN KORELASI

Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,000 – 0,199 Sangat Rendah

0,200 - 0,399 Rendah

0,400 – 0,599 Sedang

0,600– 0,799 Kuat

0,800 - 1,000 Sangat Kuat

Sumber: Sugiyono (2013:184) c. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi menunjukan bahwa besar pengaruh kinerja repositioning (variabel X) terhadap Brand equity (variabel Y). Hasil dari perhitungan dinyatakan dalam batas-batas presentase dari determinasi.

Untuk mengetahui nilai koefisien determinasi maka dapat dihitung dengan menggunakan rumus :

(Riduwan, 2010:81) Keterangan :

KD = nilai koefisien determinan r = nilai koefisien korelasi

Untuk mengetahui kuat lemahnya pengaruh dapat diklasifikasikan pada Tabel 3.10 sebagai berikut:

TABEL 3.10

PEDOMAN UNTUK MEMBERIKAN INTERPRETASI KOEFISIEN DETERMINASI

Interval Koefisien Hubungan

0% - 19,99% Sangat Lemah

20%- 39,99% Lemah

40% - 59,99% Sedang

60% - 79,99% Kuat

80% - 100% Sangat Kuat

Sumber : Sugiyono (2010: 214)


(46)

85

Rini Utari, 2015

PENGARUH KINERJA REPOSITIONING TERHADAP BRAND EQUITY

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3.2.8 Rancangan Uji Hipotesis

Menguji hipotesis yang telah dirumuskan harus menggunakan uji statistika yang tepat. Hipotesis penelitian akan diuji dengan mendeskripsikan hasil analisis jalur. Kebenaran suatu hipotesis dibuktikan melalui data-data yang terkumpul, secara statistik hipotesis diartikan sebagai pertanyaan mengenai keadaan populasi yang akan diuji kebenarannya berdasarkan data yang diperoleh dari sampel penelitian (Sugiyono, 2010:221).

Rancangan analisis untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan harus menggunakan uji statistik yang tepat. Untuk mencari antara hubungan dua variabel atau lebih dapat dilakukan dengan menghitung korelasi antar variabel yang akan dicari hubungannya. Korelasi merupakan angka yang menunjukan arah dan kuatnya hubungan antar dua variabel atau lebih.

Objek penelitian yang menjadi variabel bebas atau independent variable yaitu kinerja repositioning (X), sedangkan dependent variable adalah brand equity (Y) dengan memperhatikan karakteristik variabel yang akan diuji, maka uji statistik yang digunakan adalah melalui perhitungan análisis regresi linier sederhana untuk ke dua variabel tersebut.

Untuk menguji keberartian koefisien korelasi antar variabel X1, X2 dan Y

dilakukan dengan membandingkan thitung dan ttabel, yaitu dengan menggunakan

rumus distribusi student (tstudent). Rumus dari tstudent adalah:


(47)

86

Rini Utari, 2015

PENGARUH KINERJA REPOSITIONING TERHADAP BRAND EQUITY

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Keterangan :

t = distribusi student

r = koefisien korelasi product moment n = banyaknya data

Kriteria pengambilan keputusan untuk hipotesis yang diajukan adalah : 1. Jika thitung ≤ttabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak

2. Jika thitung >ttabel, maka Ha diterima dan H0 ditolak

Pada taraf kesalahan 0,1 dengan derajat kebebasan dk (n-2) serta pada uji satu pihak, yaitu pihak kanan. Secara statistik hipotesis yang akan diuji dalam rangka pengambilan keputusan penerimaan atau penolakan hipotesis dapat ditulis sebagai berikut:

a. H0 :ρ≤ 0, artinya tidak terdapat pengaruh positif antara kinerja repositioning

terhadap brand equity Sabun Mandi Cair Lux

b. Ha:ρ ˃ 0, artinya terdapat pengaruh positif kinerja repositioning terhadap


(1)

akan diuji hipotesis nol bahwa sampel tersebut berasal dari populasi berdistribusi normal melawan hipotesis tandingan bahwa populasi berdistribusi tidak normal Misalnya Kolmograv-Smirnov. Hipotesis yang diuji adalah:

H0 : Sampel berasal dari populasi berdistribusi normal

Ha : Sampel tidak berasal dari populasi berdistribusi normal

2. Uji Linieritas

Uji Linieritas digunakan regresi variabel X dan Y, dimaksudkan untuk mengetahui kemungkinan adanya hubungan linier antara variabel X dan variabel Y. Uji Linieritas dimaksudkan untuk melihat apakah spesifikasi model yang digunakan sudah besar atau tidak.

Pengujian Linieritas data dapat dibuktikan melalui test Ftest. Berdasarkan

tabel ANOVA, dapat diketahui besarnya Fhitung melalui uji ANOVA atau Ftest

sedangkan besarnya Ftabel diperoleh dengan melihat tabel F melalui derajat

kebebasan (dk)n-2, dengan taraf kesalahan (a)=0,05. Dengan kriteria, tolak hipotesis model regresi linier jika Fhitung ≤ Ftabel maka Ho ditolak dan Ha

diterima artinya data linier.

a. Analisis Regresi Linear Sederhana

Teknik analisis regresi yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier sederhana. Menurut Albert Kurniawan (2010:43) mengemukakan “Regresi linier sederhana adalah sebagai pengaruh antara dua variabel saja, dimana terdiri dari variabel independent atau bebas dan untuk membangun persamaan dan menggunakan persamaan tersebut untuk membuat perkiraan (prediction)”.


(2)

Regresi sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal variabel independen yaitu Kinerja repositioning dengan satu variabel dependen yaitu Brand equity.

Persamaan umum regresi linear sederhana adalah :

(Sugiyono, 2009: 270)

Keterangan :

Y = Subyek dalam variabel dependen yang diprediksikan a = Harga Y bila X = 0 (harga konstan)

b = Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka

peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel independen. Bila b (+) maka naik, dan bila (-) maka terjadi penurunan.

X = Subyek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu Langkah-langkah yang dilakukan dalam analisis regresi adalah sebagai berikut:

a. Mencari harga-harga yang akan digunakan dalam menghitung koefisien a dan b, yaitu: ∑Xi, ∑Yi, ∑XiYi, ∑Xi2, ∑Yi2

.

b. Mencari koefisien regresi a dan b dengan rumus yang dikemukakan Sugiyono (2009:272) sebagai berikut:

Nilai dari a dan b pada persamaan regresi linier dapat dihitung dengan rumus:

(Sugiyono, 2009:272)

X dikatakan mempengaruhi Y, jika berubahnya X akan menyebabkan adanya perubahan nilai Y, artinya, naik turunnya X akan membuat nilai Y juga naik turun, dengan demikian nilai Y ini akan bervariasi. Namun nilai Y bervariasi


(3)

tersebut tidak semata-mata disebabkan oleh X, karena masih ada faktor lain yang menyebabkannya.

b. Analisis Koefisien Korelasi

Tujuan perhitungan dengan menggunakan analisis korelasi adalah untuk mencari hubungan antara dua variabel yang diteliti. Hubungan dua variabel terdiri dari dua macam yaitu hubungan yang positif dan hubungan yang negative. Hubungan X dan Y dikatakan positif apabila kenaikan (penurunan) X pada umumnya diikuti oleh kenaikan (penurunan) Y.

Ukuran yang dipakai untuk mengetahui kuat atau tidaknya hubungan antara X dan Y disebut koefisien korelasi (r). Nilai koefisien paling sedikit -1 dan paling besar 1, artinya jika:

r = 1, hubungan X dan Y sempurna dan positif (mendekati 1, hubungan sangat kuat dan positif)

r = -1, hubungan X dan Y sempurna dan negative (mendekati -1, hubungan sangat kuat dan negatif)

r = 0, hubungan X dan Y lemah sekali atau tidak ada hubungan penentuan koefisien korelasi Pearson (Pearson’s Product Moment Coefficient of Correltion) yaitu:

(Suharsimi Arikunto, 2009:146) Keterangan:

r = Koefisien korelasi antara variabel X dan Y, dua variabel yang dikorelasikan.

Besarnya koefisien korelasi diinterpretasikan dengan menggunakan Tabel 3.9 sebagai berikut:

r =

� ∑ ∑ . ∑


(4)

TABEL 3.9

PEDOMAN UNTUK MEMBERIKAN INTERPRETASI KOEFISIEN KORELASI

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,000 – 0,199 Sangat Rendah

0,200 - 0,399 Rendah

0,400 – 0,599 Sedang

0,600– 0,799 Kuat

0,800 - 1,000 Sangat Kuat

Sumber: Sugiyono (2013:184)

c. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi menunjukan bahwa besar pengaruh kinerja

repositioning (variabel X) terhadap Brand equity (variabel Y). Hasil dari

perhitungan dinyatakan dalam batas-batas presentase dari determinasi.

Untuk mengetahui nilai koefisien determinasi maka dapat dihitung dengan menggunakan rumus :

(Riduwan, 2010:81) Keterangan :

KD = nilai koefisien determinan r = nilai koefisien korelasi

Untuk mengetahui kuat lemahnya pengaruh dapat diklasifikasikan pada Tabel 3.10 sebagai berikut:

TABEL 3.10

PEDOMAN UNTUK MEMBERIKAN INTERPRETASI KOEFISIEN DETERMINASI

Interval Koefisien Hubungan

0% - 19,99% Sangat Lemah

20%- 39,99% Lemah

40% - 59,99% Sedang

60% - 79,99% Kuat

80% - 100% Sangat Kuat

Sumber : Sugiyono (2010: 214) KD =


(5)

3.2.8 Rancangan Uji Hipotesis

Menguji hipotesis yang telah dirumuskan harus menggunakan uji statistika yang tepat. Hipotesis penelitian akan diuji dengan mendeskripsikan hasil analisis jalur. Kebenaran suatu hipotesis dibuktikan melalui data-data yang terkumpul, secara statistik hipotesis diartikan sebagai pertanyaan mengenai keadaan populasi yang akan diuji kebenarannya berdasarkan data yang diperoleh dari sampel penelitian (Sugiyono, 2010:221).

Rancangan analisis untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan harus menggunakan uji statistik yang tepat. Untuk mencari antara hubungan dua variabel atau lebih dapat dilakukan dengan menghitung korelasi antar variabel yang akan dicari hubungannya. Korelasi merupakan angka yang menunjukan arah dan kuatnya hubungan antar dua variabel atau lebih.

Objek penelitian yang menjadi variabel bebas atau independent variable yaitu kinerja repositioning (X), sedangkan dependent variable adalah brand

equity (Y) dengan memperhatikan karakteristik variabel yang akan diuji, maka uji

statistik yang digunakan adalah melalui perhitungan análisis regresi linier sederhana untuk ke dua variabel tersebut.

Untuk menguji keberartian koefisien korelasi antar variabel X1, X2 dan Y

dilakukan dengan membandingkan thitung dan ttabel, yaitu dengan menggunakan

rumus distribusi student (tstudent). Rumus dari tstudent adalah:


(6)

Keterangan :

t = distribusi student

r = koefisien korelasi product moment n = banyaknya data

Kriteria pengambilan keputusan untuk hipotesis yang diajukan adalah : 1. Jika thitung ≤ttabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak

2. Jika thitung >ttabel, maka Ha diterima dan H0 ditolak

Pada taraf kesalahan 0,1 dengan derajat kebebasan dk (n-2) serta pada uji satu pihak, yaitu pihak kanan. Secara statistik hipotesis yang akan diuji dalam rangka pengambilan keputusan penerimaan atau penolakan hipotesis dapat ditulis sebagai berikut:

a. H0 :ρ≤ 0, artinya tidak terdapat pengaruh positif antara kinerja repositioning

terhadap brand equity Sabun Mandi Cair Lux

b. Ha:ρ ˃ 0, artinya terdapat pengaruh positif kinerja repositioning terhadap