NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM FILM SERDADU KUMBANG Nilai-nilai pendidikan islam dalam film serdadu kumbang.

NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM
DALAM FILM SERDADU KUMBANG

NASKAH PUBLIKASI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat -syarat guna Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I.) pada Fakultas Agama Islam Program
Studi Pendidikan Agama Islam (Ta rbiyah)

Oleh:
Ahmad Fatoni
NIM. G000100096
NIRM. 10/X/02.2.1/T/4417

FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014

ABSTRAK
Nilai pendidikan tidak hanya bisa didapat melalui media cetak, kajian-kajian,
maupun di Sekolah, tetapi juga bisa diperoleh lewat film. Film serdadu kumbang
tidak sekedar mengikuti selera pasaran, mengikuti perintah produser atau sekedar

ikut-ikutan trend. Di dalam film ini memuat nilai- nilai pendidikan Islam yang
sangat dibutuhkan masyarakat saat ini, untuk menjadi sarana mendekatkan diri
kepada Allah Swt.
Film serdadu kumbang adalah sebuah film yang didalamnya memuat nilai
pendidikan Islam. Yakni nilai-nilai yang bersumber dari Al-Qur’an terdiri dari
tiga pilar utama, yaitu nilai pendidikan i’tiqadiyyah yang berkaitan nilai
pendidikan keimanan atau aqidah, nilai pendidikan khuluqiyyah, yang berkaitan
dengan nilai pendidikan akhlak, dan nilai pendid ikan amaliyah, yang berkaitan
dengan nilai pendidikan ibadah.
Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi nilai-nilai pendidikan Islam
yang terkandung dalam film serdadu Kumbang.
Jenis penelitian ini termasuk penelitian kepustakaan atau library research,
yaitu penelitian yang dilakukan di ruang perpustakaan untuk menghimpun dan
menganalisis data yang bersumber dari perpustakaan, baik berupa buku-buku,
kisah-kisah sejarah, dokumen-dokumen dan materi perpustakaan lainnya yang
dapat dijadikan sumber rujukan untuk menyusun suatu laporan ilmiah. Metode
pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode dokumentasi.
Penelitian ini menggunakan metode Content Analysis yaitu pada prinsipnya
memakai teknik memaknai teks. Content Analysis melihat data atau te ks dan
melihat teks secara lebih cermat, sehingga dapat menghasilkan kesimpulan yang

berbeda dibadingkan kalau teks tersebut secara sekilas dan casual.
Adapun kesimpulan berdasarakan analisis penelitian adalah nilai- nilai
pendidikan Islam yang terkandung dalam film Serdadu Kumbang terdiri dari tiga
pilar yaitu, Nilai pendidikan aqidah mengajarkan manusia untuk meyakini adanya
Allah yang Maha Esa dan Maha Kuasa sebagai Pencipta alam semesta, yang akan
senantiasa mengawasi dan memperhitungkan segala perbuatan manusia di dunia.
Nilai Pendidikan Ibadah, yakni ibadah mahdloh dan ibadah ghoiru mahdloh.
Ibadah mahdloh adalah ibadah yang telah ditentukan oleh Allah bentuk, kadar,
atau waktunya seperti halnya shalat, zakat, puasa, dan haji. Sedangkan ibadah
ghoiru mahdloh adalah sebaliknya, kurang lebihnya yaitu segala bentuk aktifitas
manusia yang diniatkan untuk memperoleh ridla dari Allah. Nilai pendidikan
Akhlak, menurut ajaran Islam yang harus di tanamkan kepada setiap individu,
mencakup: akhlak kepada Allah, ak hlak kepada rosul, akhlak kepada diri sendiri,
akhlak kepada keluarga, akhlak kepada keluarga, akhlak kepada masyarakat, dan
akhlak kepada alam.
Kata kunci: Nilai-nilai, Pendidikan Islam, Film Serdadu Kumbang

PENDAHULUAN

Film-film


Latar Belakang Masalah

bernuansa film religi.

Nilai pendidikan tidak hanya bisa

tersebut

sengaja

diciptakan

Ari Sihale salah satu sutradara yang

didapat melalui media cetak, kajian-kajian,

ternama

yang


menerbitkan

film-film

maupun di Sekolah, tetapi juga bisa

keluarga

yang

mengangkat

nilai- nilai

diperoleh

pendidikan

lewat


film.

Film

serdadu

Islam

yaitu

film

serdadu

kumbang tidak sekedar mengikuti selera

kumbang, meskipun bukan film religi akan

pasaran, mengikuti perintah produser atau


tetapi

sekedar ikut-ikutan trend. Di dalam film ini

mengandung nilai- nilai pendidikan Islam.

film

ini

di

dalamnya

banyak

memuat nilai-nilai pendidikan Islam yang

Serdadu Kumbang adalah sebuah film


sangat dibutuhkan masyarakat saat ini,

yang menarik untuk pahami dan ditiru

untuk menjadi sarana mendekatkan diri

karena banyak terkandung di dalamnya

kepada Allah Swt.

sebuah moral dan nilai- nilai pendidikan yang

Film serdadu kumbang adalah sebuah
film

yang

didalamnya


memuat

Islami. Tokoh dalam film ini menceritakan

nilai

tentang perjuangan seorang anak miskin di

pendidikan Islam. Yakni nilai- nilai yang

sebuah

bersumber dari Al-Qur’an terdiri dari tiga

kebanyakan penduduknya beragama Islam.

pilar

utama,


i’tiqadiyyah

yaitu

nilai

pendidikan

yang

berkaitan

desa

daerah

Sumbawa

yang


Anak ini masih menduduki kelas 6 SD

nilai

yaitu Amek (Yudi Miftahuddin) dan kakanya

pendidikan keimanan atau aqidah, nilai

Minun (Monica Sayangbati) beserta teman-

pendidikan khuluqiyyah, yang berkaitan

temannya dalam meraih cita-citanya pada

dengan nilai pendidikan akhlak, dan nilai

waktu di Sekolah.

amaliyah,


pendidikan

yang

berkaitan

Dimana kisah ini mencerminkan sebuah

dengan nilai pendidikan ibadah.
Sutradara
bernuansa

yang

religi

hubungan

menciptakan

diantaranya

film

Sekolah

baik
dan

yaitu

dalam

lingkungan

keluarga,
masyarakat

Hanung

sekitarnya.

Saling

mendukung

Bramantyo, Ahmad Fuadi, Akmal Nasery

anak-anak

dalam

meraih

Basral, dan Rako Prijanto. Beberapa karya

sekaligus mendidik anak-anak menjadi anak

Hanung Bramantyo yang berjudul ayat-ayat

yang berbakti dengan karakter islami seperti

cinta, perempuan berkalung surban, sang

yang sering diajarkan oleh seorang Papin

pencerah. Karya Ahmad Fuadi negeri lima

(Putu Wijaya) kepada anak didik mereka.

menara, karya Akmal Nasery Basral sang
pencerah, karya Rako Prijanto sang kyai.
1

terhadap

cita -citanya

Serdadu kumbang khususnya bagi

Rumusan Masalah
Berdasarkan
diatas

uraian

dapat

sebagai

latar

rumuskan

berikut:

Apa

belakang

pecinta film.

permasalahan
saja

LANDASAN TEORI

nilai- nilai

Tinjauan Pustaka

pendidikan Islam yang terkandung dalam

Untuk

menghindari

kesalahpahaman

film Serdadu Kumbang?

pengertian dalam memahami judul skripsi ini,

Tujuan Penelitian

penulis

Berdasarkan rumusan masalah diatas,

perlu

memberikan

penegasan

terhadap istilah yang digunakan dalam judul

maka peneliti merumuskan tujuan yang

tersebut.

hendak dicapai yaitu; Mengidentifikasi

penelitian-penelitian yang sudah ada, yang

nilai-nilai pendidikan Islam yang termuat

berkaitan dengan penelitian yang sudah

dalam film Serdadu Kumbang.

dilakukan.

Manfaat Penelitian

1.

1.

Anwar

ini

akan

Sanusi

diurutkan

(Universitas

Secara teoritis, penelitian ini dapat

Muhammadiyah

memperkaya khazanah keilmuan dan

Dalam skripsi yang berjudul “Telaah

memberikan

Cerita Upin dan Ipin dari Sudut

kontribusi

pemikiran

Surakarta,

Pandang

terhadap

yang

Pengaruhnya terhadap Anak (Studi

pendidikan

Kasus di desa Ploso Pacitan) adalah

pemilihan
nilai-nilai

film

Pendidikan

Islam

2005).

tentang pendidikan Islam dan kaitannya

mengandung
2.

Berikut

serta

Islam.

untuk mengetahui seberapa jauh anak

Secara praktis,

mampu menerima nilai akhlak baik

a. penelitian

ini

diharapkan

dapat

dalam agama melalui cerita Upin dan

memberikan suatu yang berguna

Ipin dan juga seberapa jauh kesuksesan

kepada masyarakat umum, khususnya

dalam perbandingan pendidikan formal

para

dan pendidikan non formal.

pendidik

Muslim,

bahwa

terdapat banyak pelajaran yang dapat

2.

As-syifa (UMS: 2008) dalam skripsinya

diambil dari sebuah film, yang dapat

yang berjudul “Nilai-nilai Pendidikan

dijadikan

pembelajaran,

Islam dalam Novel Sang Pemimpi Karya

sehingga dapat menarik minat baca

Andrea Hirata” menyimpulkan adanya

masyarakat.

nilai-nilai keikhlasan, nilai taubat, nilai

media

b. Mengetahui dan memahami isi, ide,

ketakwaan, dan nilai kasih sayang.

dan pesan nilai pendidikan Islam
yang

terkandung

dalam

3.

M. Syakir Masthur (UMS : 2010) dalam
skripsinya “Values of Islamic Education

film
2

in Abu Umar’s Sandiwara Langit”.

4.

Drs.

Ahmad

D.

Marimba

Menyimpulkan adanya nilai kejujuran,

berpendapat Pendidikan Islam adalah

kedamaian, kemadirian, kedisiplinan,

bimbingan jasmani rohani berdasarkan

kesederhanaan, kepekaan pada orang

hukum-hukum agama Islam menuju

lain, kesetiaan, kepercayaan, hormat,

kepada terbentuknya kepribadian utama

cinta, keramahan, nilai keadilan dan

menurut

kedermawaan terdapat dalam dalam

Pengertian lain beliau mengatakan

novel Sandiwara langit

kepribadian utama tersebut dengan

Suyati (UMS : 2004) dalam skripsinya

istilah

“Nilai- nilai

kepribadian yang memiliki nilai-nilai

kegiatan

pendidikan

Islam

Ekstrakulikuler

pada

Kepanduan

ukuran-ukuran

kepribadian

agama

Islam.

muslim,

Islam,

memilih

yaitu
dan

Hizbul Wathan pada kelas 1 SMP

memutuskan serta berbuat berdasarkan

Muhammadiyah 5 Surakarta Tahun

nilai-nilai Islam, dan bertanggung

Ajaran

jawab sesuai dengan nilai- nilai Islam1.

2004/2005”

bahwa

nilai- nilai

menyimpulkan

pendidikan

yang

b) Sumber Pendidikan Islam

terdapat dalam kegiatan Hizbul Wathan
adalah

kedisiplinan,

kecerdasan,

Islam

ketrampilan

ketangkasaan

lakukan

agama

tentun

dasarnya adalah al-Qur’an dan al-

dan

Hadis.

ketakwaan.
Adapun

sebagai

Oleh

karena

itu,

dasar

pendidikan Islam sama dengan dasar
penelitian

adalah

yang

mengenai

penulis

agama

nilai- nilai

Islam,

dikembangkan

dasar
dalam

tersebut
pemahaman

pendidikan Islam dalam film Serdadu

ulama dalam bentuk ijtihad meliputi

Kumbang.

Qiyas, Ijma yang diakui.

Berdasarkan penelitian-penelitian diatas

2. Tujuan Pendidikan Islam

menunjukkan bahwa sepanjang pengetahuan

Tujuan

pendidikan

Islam

yang

penulis belum ada peneliti yang secara

bersifat universal ini dirumuskan dari

langsung khusus mengkaji tentang nilai-nilai

berbagai

pendidikan Islam dalam film Serdadu

pendidikan, salah satunya yakni;

Kumbang, dengan demikian penelitian ini

pendapat

para

pakar

Mukhtar Yahya berpendapat, bahwa

adalah penelitian asli.

tujuan

pendidikan

Islam

adalah

Tinjauan Teoritik

memberikan pemahaman ajaran-ajaran

1. Pendidikan Islam
a) Pengertian Pendidikan Islam

1
Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan Islam 1
(Bandung: Pustaka Setia, 2005), hlm 9

3

Islam pada peserta didik dan membentuk

pertumbuhannya

keluhuran budi pekerti sebagaimana misi

akidah yang benar 4.

Rasulullah SAW sebagai pengemban

Pendidikan

perintah

menyepurnakan

akhlak

keluarga

manusia, untuk memenuhi kebutuhan
kerja .

oleh

Islam

harus

pendidikan

2

dilandasi

dalam

memperhatikan

aqidah

Islamiyah,

dimana aqidah itu merupakan inti

3. Nilai- nilai Pendidikan Islam

dasar keimanan seseorang yang

Al-Qur’an berisi tentang nilai-nilai

harus

ditanamkan

kepada

diri

pendidikan Islam terdiri dari tiga pilar

seseorang. Sejalan firman Allah

utama yaitu aqidah , akhlak, dan ibadah3,

yang artinya 5:

sebagaimana penjelasannya ialah:
a) Nilai

Pendidikan

“Dan ingatlah ketika
Lukman berkata kepada
anaknya di waktu ia
memberi
pelajaran
padanya: Hai anankku
janganlah
kamu
mempersekutukan Allah,
sesungguhnya
mempersekutukan Allah
benar-benar merupakan
kedlaliman yang besar.”
(QS. Lukman: 13)

Aqidah

(Keimanan)
Islam menempatkan pendidikan
akidah pada posisi yang paling
mendasar, yakni terposisikan dalam
rukun yang pertama dari rukun Islam
yang lima, sekaligus sebagai kunci
yang membedakan antara orang islam
dengan non Islam. Lamanya waktu
dakwah
mengajak

Rasul
ummat

dalam

rangka

agar

bersedia

Ayat tersebut mengandung nilai
pendidikan
untuk

mentauhidkan Allah menunjukkan

seorang

betapa penting dan mendasarnya

setiap

perkembangan

merupakan

diri
dasar

kita agar dipegang secara erat6.

terus-

Nilai aqidah ini mengajarkan

menerus ditanamkan pada diri anak
agar

dalam

yang diperintahkan Allah kepada

Terlebih pada kehidupan anak, maka
harus

yang

dalam

telah menjelaskan bahwa tauhid

setiap ummat muslim pada umumnya.

akidah

ditanamkan

yang

seorang muslim. Karena Al-Qur’an

pendidikan akidah Islamiyah bagi

dasar-dasar

aqidah

manusia

dan

untuk

meyakini

adanya

Allah yang Maha Esa dan Maha
4
Mansur, Pendidikan Anak Usia Dini dalam
Islam. (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2007), hlm. 116
5
Ibid., hlm. 325-326
6
Ibid., hlm. 326

2

Abuddin Nata, Ilmu Pendidikan Islam
(Jakarta: Kencana, 2010), hlm 62 - 63
3
Bukhari Umar, hlm. 37

4

Kuasa

sebagai

semesata,

yang

Pencipta

b) Nilai Pendidikan Ibadah

senantiasa

Ibadah adalah tunduk patuh

memperhitungkan

yang timbul dari kesadaran hati akan

segala perbuatan manusia di dunia.

kegungan yang disembah (Allah),

Dengan merasa sepenuh hati bahwa

karena yakin bahwa sesungguhnya

Allah itu ada dan Maha Kuasa, maka

Allah Swt itu mempunyai kekuasaan

manusia lebih taat untuk menjalankan

yang tidak dapat dicapai oleh akal

segala sesuatu yang diperintahkan

akan hakekatnya. Ibadah kepada

Allah dan taku berbuat dholim di

Allah Swt adalah suatu kewajiban

muka bumi ini.

yang harus dilakukan oleh manusia

mengawasi

dan

akan

alam

Keyakinan atau keimanan adalah

selama hidupnya. Hal ini dijelaskan

solusi segala permasalahan. Siapa

dalam al-Qur’an QS. Al-Dzariyat

yang ingin memperoleh kebahagian

(51) : 56

untuk

dirinya

menyelamatkan

dan

untuk

umat

manusia

hendaklah ia mulai dari keimanan.
“dan Aku tidak menciptakan
jin dan manusia melainkan
mereka menyembah-Ku”.

Siapa yang menginginkan kehidupan
dan amalnya baik di dunia, maka
hendaklah

yang

dikukuhkan

keimanannya, karena amal salih itu

Konsep ibadah dalam ayat di

adalah buah dari keimanan. 7
Adapun

Pengaruh

atas ditafsirkan kepada arti tunduk,
keimanan

patuh dan melakukan perbuatan-

dalam kehidupan amat besar 8 yaitu
iman

menimbulkan

memperoleh

perbuatan yang sesuai dengan apa

pengharapan,

ketenangan

yang diperintahkan Allah Swt di

jiwa,

dalam al-Qur’an. Tugas akhir yang

kesimbangan hidup, ketentraman hati
(ithmi’nan),

ketenangan

(sakinah),

orang

harus diselesaikan manusia adalah

jiwa

tujuan yang sesungguhnya dalam

beriman

pendidikan Islam yang dapat dicapai

menampakkan tujuan dan jalan yang

melalui pengabdiannya kepada Allah

akan ditempuh, dan orang beriman

Swt secara total9.

bebas dari siksaan keraguan-raguan.

7
8

9
Muhammad Azmi, Pembinaan Akhlak Anak
Usia Pra Sekolah ‘Upaya Meningkatkan Nilai-nilai
Pendidikan Islam Dalam keluarga’. (Yogyakarta:
Belukar, 2006), hlm 38

Bukhori Umar, hlm. 86
Ibid., hlm 103

5

atau

Ketiga, memukul anak karena tidak

mengarahkan

shalat11. Ketiga tahap tersebut harus

kembali fitrah pengabdian anak pada

disesuaikan dengan pertumbuhan

sang khalik yang telah tertanam sejak

dan perkembangan anak.

Kewajiban
pendidik

orang

adalah

tua

manusia ditiupkan roh kepadanya,
ketika

ia

masih

berada

Dalam hal shalat, Nabi SAW

dalam

memberi

contoh

kepada

para

kandungan ibunya. Apabila fitrah

sahabatnya agar mempraktikkannya

tersebut dapat diarahkan dengan

sebagaimana

benar,

dapat

beliau melaksanakannya. Kata Nabi,

terbentuk dengan memiliki akidah

Shalluu kama raaitumuuni ushalli.

yang kuat.

Shalat

maka

anak

akan

Ibadah dalam pandangan ilmu

manusia

mereka

melihat

sesungguhnya
agar

bisa

cara

mendidik
hidup

fiqh ada dua yaitu ibadah mahdloh

bermasyarakat, seperti melalui shalat

dan ibadah ghoiru mahdloh. Ibadah

jama’ah di Masjid dalam jumlah

mahdloh adalah ibadah yang telah

terbatas pada saat shalat lima waktu,

ditentukan oleh Allah bentuk, kadar,

atau dalam jumlah massal setahun dua

atau waktunya sepert i halnya shalat,

kali yakni di saat shalat Id al-Fithri dan

zakat, puasa, dan haji. Sedangkan

‘Id al-Adlha. Pada semua momen

ghoiru

ibadah

mahdloh

adalah

tersebut, si kaya maupun si miskin,

sebaliknya, kurang lebihnya yaitu

kuat atau lemah, pemimpin atau

segala bentuk aktifitas manusia yang

rakyat, guru atau murid, laki atau

diniatkan untuk memperoleh ridla

perempuan, anak-anak atau dewasa,

dari Allah10.

semuanya duduk sama rendah dan

Salah

satu

contoh

ibadah

berdiri

sama

tinggi,

beribadah

mahdloh yang mempunyai pengaruh

menghadap Allah semata. Tidak ada

besar

Islam

perbedaan di antara mereka kecuali

adalah ibadah sholat. Ada tiga tahap

kualitas taqwanya. Dengan keyakinan

membiasakan

untuk

bahwa shalat (berjama’ah) membentuk

dalam

melakukan

pendidikan

anak

ibadah

shalat

yaitu:

ikatan

perintah

untuk

shalat.

membiasakan amaliyah shalat ini

Kedua , mendidik tata cara shalat.

tentunya diharapkan akan mampu

Pertama,

10
Ahmad Izzan dan Saehudin, Tafsir
Pendidikan. (Pustaka Aufa Media: Tangerang
Selatan, 2012), hlm. 194

11

6

kebersamaan,

Muhammad Azmi, hlm. 39

maka

meredam potensi konflik antar sesama

kedua orang tuanyalah yang
menjadikan mereka yahudi,
Nasrani, dan Majusi “ (HR.
Al-Baihaqi)

manusia 12.
c)

Nilai Pendidikan Akhlaq
Pendidikan

ak hlak

sangat

berperan penting dalam membina

Sumber akhlak Islam adalah Al-

potensi jiwa manusia, mulai dari

Qur’an dan al-Sunnah. Maka segala

lingkup pendidikan terkecil seperti

sesuatu dinilai baik atau buruk,

keluarga

terpuji atau tercela, benar atau salah,

sampai

yang

terbesar

seperti masyarakat.

didasarkan

Lingkungan

pada

penilaian

Al-

keluarga

Qur’an dan al-Sunnah. Sifat pemaaf,

merupakan lingkungan pendidikan

syukur, pemurah, jujur, dan rajin

pertama dan utama, karena dalam

bekerja dinilai baik karena kedua

keluarga inilah anak pertama-tama

sumber di atas (Al-Qur’an dan al-

mendapatkan

dan

Sunnah)

dari

semua hal tersebut sebagai perilaku

bimbingan.

didikan
Tugas

utama

memang

menyatakan

yang baik 15.

keluarga bagi pendidikan anaknya
adalah sebagai peletak dasar bagi

Sebagaimana

kita

ketahui,

pendidikan akhlak dan pandangan

akhlak adalah keadaan batin yang

13

menjadi sumber lahirnya perbuatan.

hidup keagamaan .
Oleh karena itu orang tua dan
pendidik

harus

anak-

akhlak menurut ajaran Islam yang

anaknya atau anggota keluarganya

harus di tanamkan kepada setiap

agar

individu, mencakup 16:

mentaati

mendidik

Dengan demikian, objek pendidikan

Allah.

Keharusan

tanggung jawab orang tua untuk

1.

Akhlak terhadap Allah. Allah

menyelamatkan diri dan keluargnya

adalah Kholiq

melalui pendidikan Islam juga telah

adalah

ditegaskan

makhluk tentu saja manusia

dalam

sabda

Rasul

bahwa 14:

dan

manusia

mahluk.

Sebagai

sangat tergantung kepadanya.

“tiap-tiap anak itu dilahirkan
dalam keadaan fitrah, maka

Sebagaimana firmannya:

12
Abd. Rahman Assegaf, Pendidikan Tanpa
Kekerasan ‘Tipologi Kondisi, Kasus, dan Konsep’
(Yogyakarta: Tiara Wacana, 2004), hlm 172
13
Muhammad Azmi., hlm. 71
14
Mansur , hlm. 339

15
Didiek Ahmad Supadie, Pengantar Studi
Islam, (Jakarta: Rajawali Pers, 2011), hlm. 222
16
Ibid ., hlm. 223

7

“Allah adalah Tuhan
yang
bergantung
kepadanya segala sesuatu.
(QS. Al Ikhlas: 2)

dan

mendidik

ajaran-ajaran

baik

kepada

pendidikan

akhlaq

tawadu’.

pada

4. Akhlak terhadap masyarakat,
seperti

ditanamkan adalah:
a) Tidak

seseorang

ikhlas

tolong

memelihara

Mempersekutukan

menolong,

perasaan

orang

lain, tanggung jawab terhadap

Allah, hal ini akan mendidik

amanah yang diemban, saling

dalam

mengasihi, amar ma’ruf nahi

beramal
Kepada

munkar.

Allah.

Dalam hal ini nilai pendidikan

Penanaman rasa cinta kepada
adalah

yang

diwujudkan

tanpa

Allah kepada setiap manusia.

adalah

diri
bahwa

orang

lain,

sehingga

membutuhkan orang lain dalam

c) Takut Kepada Allah, rasa

saling

mendorongnya

membantu

dalam

terhadap

alam,

kebaikan.

untuk taqwa kepada-Nya dan

5. Akhlak

mencari ridho-Nya.
terhadap

pada

manusia tidak bisa hidup sendiri

segala nikmat yang diberikan

itu

tertanam

seseorang

dalam bentuk sikap bersyukur

2. Akhlak

jasmani

jujur, ‘iffah, qanaah , berani,

seseorang nilai-nilai yang perlu

takut

menyangkut

maupun rohani, misalnya sabar,

Dalam hubungannya dengan

Allah

kasih

3. Akhlak terhadap diri sendiri

ada

Allah,

b) Cinta

nilai-nilai

tua.

oleh segenap manusia. Dalam
beribadah

pribadi

terutama kepada kedua orang

yang wajib disembah dan ditaati

kewajiban

berga ul

sayang, rasa hormat dan taat

dan yang Maha Tinggi Dialah

hanya

Islam,

membentuk

seseorang

Sebagai yang Maha Agung

manusia

dengan

dengan baik. Berakhlak kepada
keluarga

diri

anak

contohnya

keluarga,

memberi

ruang

habitat yang memadai terhadap

meliputi berbuat baik kepada

hewan,

orang tua dan kerabat dekat,
menghormati hak hidup anak
8

tidak

membuang

sampah

atau

limbah

2. Sumber data

sembarangan.
6. Sikap

Sumber data yang digunakan dalam

kepada

dapat

penelitian ini adalah sumber data primer

dan

dan sumber data sekunder. Adapun

memuliakannya, mentaati dan

sumber data tersebut adalah sebagai

mengikuti

berikut:

berupa

Rasul

mencintai

sunnahnya,

mengucapkan

serta

salawat

dan

a) Sumber data

salam untuk Rasulullah.
Akhlak,

secara

Sumber primer, yaitu sumber yang
umum,

berhubungan langsung dengan subyek

mempunyai faedah yang signifikan

yang sedang diteliti. Adapun sumber

dalam

primer penelitian ini adalah VCD film

kehidupan

manusia,

diantaranya adalah meningkatkan

Serdadu

derajat manusia, menuntun kepada

diproduksi oleh Alenia Picture.

kebaikan,

menunjukkan

Kumbang

(2011)

yang

b) Sumber sekunder

manifestasi kesempurnaan iman,

Yakni buku-buku atau kitab-kitab,

dan menjadi unsur penolong di

majalah, tabloid, jurnal, internet dan

hari kiamat kelak. 17

tulisan-tulisan

yang

mempunyai

METODE PENELITIAN

pembahasan yang erat hubungannya

1. Jenis Penelitian

dengan sumber primer, seperti karya

Jenis
penelitian

penelitian

ini

kepustakaan

research ,

yaitu

termasuk

atau

dari sutradara

library

penelitian

dan

yang

menganalisis

Bramantyo,

Ahmad Fuadi, Akmal Nasery Basral,
dan Rako Prijanto.

dilakukan di ruang perpustakaan untuk
menghimpun

Hanung

3. Pengumpulan data

data

Metode pengumpulan data dalam

yang bersumber dari perpustakaan, baik

penelitian

berupa buku-buku, kisah-kisah sejarah,

dokumentasi.

dokumen-dokumen

materi

adalah mencari data-data otentik yang

yang

dapat

bersifat dokumentasi, baik berupa catatan

rujukan

untuk

harian, memori dan catatan penting19.

perpustakaan
dijadikan

lainnya

sumber

dan

menyusun suatu laporan ilmiah 18

ini

menggunakan
Metode

Pengumpulan

data

metode

dokumentasi

ini

penulis

mencari sumber acuan secara selektif
17

Didiek Ahmad Supadie, hlm 220
19
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian
Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta: Rineka Cipta,
1998), hlm. 149

18

Abdurrahman
Fathoni,
Metodologi
Penelitian dan Teknik Penyusunan Skripsi (Jakarta:
PT Rineka Cipta, 2006), hlm 95

9

berdasarkan

prinsip

relevansi

dan

berpikir, sebagaimana terlihat / diterima

membaca

oleh analisis, tidak melihat” di balik data”

banyak,

yang diletakkan pada konteks (dimana data

memilih dan memilah-memilah sumber

itu berada). Namun konteks ini juga harus

acuan

yang

kemutakhiran

(recensy),

sumber

yang

acuan

yang

cukup

sesuai

dengan

topik

terlihat,

biasanya

merupakan

pembahasan serta merekam hasil telaah

“content” juga (pesan, teks). Tetapi analisis

dengan menggunakan teknik pencatatan

peneliti juga punya realita sendiri, sehingga

kuotasi (mengkopi persis apa yang ada di

pasti ada bias.

buku), paraphrase (mengutip pendapat

HASIL PENELITIAN

orang

a.

lain

ikhtisar

dengan

redaksi

sendiri),

dan

evaluasi

(meringkas)

Nilai Pendidikan Aiqdah
Aqidah yang terdapat dalam film

(mengutip dan mengkritik).

Serdadu Kumbang yakni pada bab IV

4. Analisis Data

bagian 1 halaman 20 tergambar pada

Penelitian ini menggunakan metode

sosok Papin yang sering mengajarkan

Content Analysis yaitu pada prinsipnya

akan keimanan kepada Allah. Ketika

memakai teknik memaknai teks. Content

berkumpul bersama anak-anak, Papin

analysis melihat data atau teks dan

memberikan tausiah berupa mengajak

melihat

anak-anak

teks

sehingga

secara
dapat

lebih

cermat,

menghasilkan

Mereka berbicara tentang gunung
Tembora yang dilihat disekitar itu.
Dan ditanya dengan seorang anak
bernama Jakfar; “Papin, bisa
meletus lagi gunung itu?
Papin: Kapan saja dia mau Jakfar.
Hanya Allah yang tahu.

casual.
ini

menghasilkan

temuan terhadap data verbal dan simbolik,
yang dapat diulangi dan valid. Dimana
analisis berbentuk dokumen dan teks yang

Percakapan diatas hanya teridir dua

berupaya memaknai isi menurut kategori
yang

sudah

ditetapkan,

dengan

kalimat pertanyaan dan jawaban. Makna

cara

kalimat pertama yaitu pertanyaan “papin,

sistematis dan dapat diu lang-ulang sehingga

bisa meletus lagi gunung itu?”, bahwa

dapat menghasilkan deskriftif kualitatif
tentang isi simbolik

kepada

dari percakapan sebagai berikut:

kalau teks tersebut secara sekilas dan

penelitian

percaya

kekuasaan Allah. Hal ini dapat dilihat

kesimpulan yang berbeda dibadingkan

Teknik

untuk

ada Tuhan yang Maha Kuasa yang

dari sebuah teks.

mampu untuk melakukan itu semua. Dan

Content Analysis focus terhadap struktur isi

kalimat selanjutnya yaitu jawaban dari

teks sesuai dengan peneliti. Kerangka

pertanyaan di atas “kapan saja dia mau
10

Jakfar,

hanya

tau”.

Pada kalimat pertama terdapat

Mengandung makna meyakini akan

pertanyaan dari Idrus, mengandung

adanya Allah yang menciptakan semua

makna menghindari perbuatan syirik

makhluk.

akan menyelamatkan seorang mukmin.

Nilai

Allah

aqidah

ini

yang

mengajarkan

Pada bab 2 halaman 11 telah

manusia untuk meyakini adanya Allah

dijelaskan

bahwa

yang Maha Esa dan Maha Kuasa sebagai

keimanan

adalah

Pencipta alam semesata, yang akan

permasalahan.

senantiasa

memperoleh kebahagian untuk dirinya

memperhitungkan

mengawasi
segala

dan
perbuatan

dan

untuk

keyakinan

atau

solusi

Siapa

segala

yang

ingin

menyelamatkan

manusia di dunia. Dengan merasa

manusia

sepenuh hati bahwa Allah itu ada dan

keimanan. Siapa yang menginginkan

Maha Kuasa, maka manusia lebih taat

kehidupan dan amalnya baik di dunia,

untuk menjalankan segala sesuatu yang

maka

diperintahkan Allah dan takut berbuat

keimanannya, karena amal salih itu

dholim di muka bumi ini.

adalah buah dari keimanan.

Nilai aqidah juga terdapat pada

hendaklah

hendaklah

ia

umat

yang

menimbulkan

percaya pada ilmu jahat dan harus

ketenangan

memperdalam ilmu agama. Aqidah

siksaaan keragua -raguan.

kokoh

dikukuhkan

harapan,
jiwa,

mendapat

dan

bebas

dari

seseorang

Antara teori dan data yang sudah

memahami ilmu agama, sehingga dia

dijelaskan di atas telah tampak nilai-

akan mengerti antara yang baik dan

nilai pendidikan aqidah yang telah

buruk.

diajarkan. Diterangkan bahwa manusia

Seperti

ketika

dari

Dengan iman dan aqidah pula akan

Idrus ketika mengajak Jay untuk tidak

akan

mulai

dalam

percakapan

berikut:

harus berakidah dengan mengimani

Saat di Sekolah Idrus bertemu Jay
yang sedang ingin menabur benda
di depan kelas.
Idrus : Jangan pernah takut ilmu
yang jahat, setan apapun selesai
dengan ayat kursi. Makanya kita
harus mendalami ilmu agama,
jangan percaya setan dan tahayul.
Kita lawan itu.
Jay: Iya -iya..

akan

kekuasaan

Allah,

sehingga

keyakinan atau keimanan akan menjadi
solusi

yang

baik

dari

segala

permasalahan di dunia ini.
b.

Nilai Pendidikan Ibadah
Sebagai

hamba

Allah

yang

beriman, setiap muslim diperintahkan
untuk
11

mengabdi

dan

menyembah

kepada

sang

Penciptanya

yakni

selalu ingkar ingkar janji
adalah dosa.

berbentuk ibadah kepada Allah, baik
itu. ibadah mahdhah dan ibadah secara

Dalam bab II halaman 12 telah

ghairu mahdhoh.

dijelaskan bahwa kewajiban orang tua

Hal ini telah dipaparkan oleh Papin
dan

anak-anaknya

halaman 28-29.

pada

Papin

bab

atau pendidik adalah mengarahkan

IV

kembali fitrah pengabdian anak pada

memerintah

sang khalik yang telah tertanam sejak

anak-anak untuk sholat berjamaah.

manusia

Setelah sholat mereka berkumpul untuk

ketika

mendengarkan tausiyah yang dipimpin
oleh Papin di Masjid.

ditiupkan

roh

kepadanya,

ia

masih

berada

dalam

kandungan

ibunya.

Apabila

fitrah

tersebut dapat diarahkan dengan benar,

Papin: Anak-anak sudah adzan
magrib, mari kita berjama’ah..
Anak-anak : iya Papin

maka

anak

akan

dapat

terbentuk

dengan memiliki akidah yang kuat.
Pada bab ini, sangat menekankan

Dilihat dari percakapan diatas, kata

pada ibadah sholat karena pengaruhnya

ajakan dari papin untuk sholat maghrib

dalam pendidikan Islam sangat besar.

berjama’ah. Memuat makna pentingnya

Ada tiga tahap membiasakan anak

sholat tepat waktu yang diajarkan pada

untuk melakukan ibada h shalat yaitu:

anak masih dini dan kata berjam’ah
mengandung

ajaran

untuk

Pertama, perintah untuk shalat. Kedua,

bersatu

mendidik tata cara shalat. Ketiga,

sesame muslim tanpa perbedaan.

memukul anak karena tidak shalat.

Dan setelah sholat, anak-anak

Ketiga tahap tersebut harus disesuaikan

masih mendengarkan tausiyah yang

dengan

disampaikan Papin.

pertumbuhan

dan

perkembangan anak.

cita-cita
harapan,
dan
impian semuanya mulia
tidak ada yang dosa, tapi
dengan menyakitikan orang
dengan
menghalalkan
segala cara itu yang
diharamkan oleh Allah.
Contoh
dalam
ujian.
Menurut
kesepakatan,
nyontek waktu ujian itu
boleh
tidak?
Nyontek
waktu ujian itu termasuk
ingkar janji, orang yang

Pada

bab

II

halaman

13

diterangkan bahwa dalam pandangan
ilmu fiqh juga terdapat ibadah ghoiru
mahdhah yakni adalah sebaliknya,
kurang lebihnya yaitu segala bentuk
aktifitas manusia yang diniatkan untuk
memperoleh ridla dari Allah.

12

Pada bab IV halaman 29 telah

Percakapan diatas berupa kalimat

digambarkan nilai pendidikan ibadah

pertanyaan dan jawaban. Ada seorang

ghoiru mahdhah yakni berupa belajar

bertanya dengan enam pertanyaan dan

mengajar. Disini seorang guru simbok

ada 6 enam jawaban dari beberapa

mengajak dan mengajar anak-anaknya

orang (anak-anak). Percakapan diatas

sekaligus orang tua yang buta huruf

menunjukkan

adanya

untuk

dari

guru

belajar

bersama,

meskipun

tempat yang digunakan untuk menuntut

seorang

pembelajaran
dengan

anak-

anaknya.

ilmu tidak disekolah namun di bawah

Melihat hal ini, nilai pendidikan
ibadah pada yakni, ibadah mahdhoh

kolong rumah.
“ makanya papin, ibu
bapak. Kalau ada anak cucu
yang ingin sekolah harus
didukung jangan tidak
diperdulikan,
apalagi
sampai libur dua Minggu
untuk panen jagung”.

ghoiru

maupun

mahdhoh

telah

membawa seseorang kembali kepada
kepada fitrahnya yaitu beribadah dan
menyembah kepada kepada Allah, dan
pengaruh ibadah sangatlah besar bagi
pendidikan Islam. Sehingga sudah jelas

Melihat kalimat diatas, memuat

bahwa nilai pendidikan ibadah yang

makna pesan kepada peserta didik

telah diterapkan sesuai dengan ajaran

dalam belajar mengajar. Pentingnya

Islam.

menuntut

ilmu,

menjadi

tanggung

c.

jawab orang tua kepada anak-anaknya.

Nilai Pendidikan Amaliyah (akhlak)
Pendidikan akhlak sangat berperan

Tidak hanya itu, guru Simbok juga

penting dalam membina potensi jiwa

mengajari anak-anaknya di rumah.

manusia, mulai dari lingkup pendidikan

Anak-anak

terkecil seperti keluarga sampai yang

didiknya

semua

mendengarkan dengan semangat.

terbesar seperti masyarakat.

Guru Simbok: tidak ada
kita kalau tidak ada?
Anak-anak: ayah ibu.
Guru
Simbok:
Menghormati orang tua
berarti kita sayang?
Anak-anak: Allah.
Guru
Simbok:
menghormati guru berarti
kita sayang kepada siapa?
Anak-anak: Allah.

Seorang anak perlu dididik dan
dibimbing dengan baik dan benar,
sehingga akan membentuk keluarga
yang penuh kasih sayang dan tentram.
Dalam

bab

IV

halaman

30

menunjukkan kasih sayang seorang
kakak

kepada

adiknya

dan

juga

menjaga citra keluarga. Sosok Minun
13

memberikan sebuah pelajaran yang

Maka segala sesuatu dinilai baik atau

sangat hebat, dia munjukkan sikap

buruk, terpuji atau tercela, benar atau

bijaksana ketika keluarganya tertimpa

salah, didasarkan pada penilaian Al-

masalah.

Qur’an dan al-Sunnah. Sifat pemaaf,

Minun: kata papin, kita harus
belajar saling memaafkan. kalau
Amek lulus ujian, kita ambil
Smodeng.
Minun: itu dah syaratnya. Kalau
mau..
Amek: benar ini?
Minun: rugi kalau berbuat dosa.
Amek: Alhamdulillah (sambil
teriak bahagia)

syukur, pemurah, jujur, dan rajin
bekerja dinilai baik karena kedua
sumber di atas (Al-Qur’an dan alSunnah) memang menyatakan semua
hal tersebut sebagai perilaku yang baik.
Sebagaimana kita ketahui, akhlak
adalah keadaan batin yang menjadi
sumber lahirnya perbuatan. Dengan

Dilihat dari konstruksinya, ada

demikian, objek pendidikan akhlak

lima kalimat percakapan dari dua orang

menurut ajaran Islam yang harus di

pembicara.

dari

tanamkan kepada setiap individu selain

Minun, menujukkan kasih sayang dan

akhlak kepada keluarga, juga kepada

peduli

orang lain atau masyarakat.

Kalimat

terhadap

pertama

keluarga

yakni

saudaranya sendiri. Dan kata kalimat

Hal ini sudah dipaparkan dalam

“rugi kalau berbuat dosa” mengandung

bab

IV

halaman

30,

yakni

makna akhlak terpuji yakni berkata

mengggambarkan sebuah sosok Amek

jujur terhadap keluarga.

yang dikenal sebagai anak yang nakal,

Hal ini sesuai dengan bab II hal 16

namun Amek adalah anak yang rajin

yaitu adanya nilai akhlak terpuji yaitu

dan peduli antar sesama. Selain kepada

kasih sayang terhadap keluarga. Hal

orang tua, Amek juga suka membantu

yang sudah diajarkan dalam Islam

orang lain tanpa peduli apapun. Hal ini

adalah

harus

menunjukkan kepribadian Amek yang

disayangi dan dibantu adalah keluarga

mulia yang dididik dari lingkungan

sendiri. Sehingga jika dalam keluarga

keluarga dan guru di sekolah dengan

baik maka pada masyarakat akan baik

nilai- nilai akhlak yang baik menurut

juga.

ajaran Islam.

pertama

Pada

II

yang

14

Dalam hal ini nilai pendidikan

akhlak

yang tertanam pada diri seseorang

Islam adalah Al- Qur’an dan al- Sunnah.

adalah bahwa manusia tidak bisa hidup

diterangkan

bab

kali

bahwa

halaman
sumber

14

sendiri tanpa orang lain, sehingga

Nilai pendidikan akhlak yang sudah di

membutuhkan orang lain dalam saling

gambarkan pada bab IV telah sesuai dengan

membantu dalam kebaikan.

teori-teori dalam bab II. Maka dari itu

Menolong orang lain membentuk

dijelaskan bahwa nilai pendidikan akhlak

pribadi manusia memiliki rasa peduli

bersumber dari Al-Qur’an dan Al- Hadits,

dan merupakan akhlak yang mulia

akhlak yang baik dan mulia adalah akhlak

dalam Islam.

yang sesuai dengan ajaran-ajaran Islam.
Mardalis. 2002. Metode Penelitian
Suatu Pendekatan Proposal. Jakarta:
Bumi Aksara

DAFTAR PUSTAKA
Azmi, Muhammad. 2006. Pembinaan
Akhlak Anak Usia Pra Sekolah.
Yogyakarta: Belakar

Nata, Abduddin. 2010.
Ilmu
Pendidikan Islam. Jakarta: Kencan

Hadi, Sutrisno. 1989. Metodologi
Research. Yogyakarta: Andi Offset

Nazir, Moh. 1998. Meode Penelitian.
Jakarta: Ghalia Indonesia

Izza, Ahmad, dkk. 2012. Tafsir
pendidikan. Tangerang Selatan:
Pustaka. Aufa Media

Rahman Assegaf, Abd. 2004.
Pendidikan
Tanpa
Kekerasan.
Yogyakarta: Tiara
Wacana

Liputan6.com
(http://showbiz.liputan6/read/339066/lt
igtserdadu-kumbangltigtfilmtentang-tanah-sumbawa)
diakses pada 13 Juni 2014

Saebani,
Beni.
2009.
Ilmu
Pendidikan Islam. Bandung: Pustaka
Setia
Suharsimi Arikunto. 1998. Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan Praktis.
Jakarta: Rineka Cipta

Liputan6.com
(http://showbiz.liputan6/read/339972/se
rdadu-kumbang-meraihcita cita -tanpa-lelah). diakses pada
13 Juni 2014

Supadie, Didiek
Pengantar Studi
rajawali Pers.

Ahmad. 2011.
Islam. Jakarta:

Uhbiyati,
Nur.
2005.
Ilmu
Pendidikan Islam. Bandung: Pustaka
Setia

Liputan
6.
2010.
(http://m.liputan6.com/showbiz/read/
2050110/raih-penghargaanlukman-sardi-ingat-pesanayah), diakses 12 Juni 2014

Umar,
Bukhori.
2010.
Ilmu
Pendidikan Islam. Jakarta: Amzah

Mansur. Pendidikan Anak Usia Dini
Dalam Islam. Yogyakarta: Pustaka
Belajar

15