Studi Ekperimental Perbandingan kebisingan Pada Knalpot Standar Satria FU 150 dengan Knalpot Komposit Serbuk Batang Kelapa Sawit

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Salah satu bahan yang jarang digunakan dalam kelapa sawit adalah bagian

batangnya. Batang kelapa sawit (BKS), sebagai limbah di pabrik kelapa sawit
(PKS) jumlahnya cukup banyak, Rata-rata pertambahan luas kelapa sawit di
Sumatera Utara tahun 1985-2007 adalah 27.585,55 ha/tahun, maka pada tahun
2010-2032 jumlah batang yang ditebang mencapai 3,23 juta batang per tahun.
Pemanfaatan BKS untuk produksi teknologi bermanfaat masih sangat
terbatas jumlahnya. Pada umumnya BKS akan diolah menjadi pupuk kompos
yang diberikan kembali ke tanaman kelapa sawit. Namun saat ini BKS telah di
olah menjadi bahan altrnatif pengganti kayu seperti panel/dinding dan kertas.
Dewasa ini dengan turunnya harga CPO di pasar dunia, pemanfaatan
limbah kelapa sawit seperti BKS untuk menjadi komoditi baru tentu sangat
diperlukan. BKS diolah untuk dijadikan serbuk atau serat dan dicampur dengan
resin setelah itu ditetesi oleh katalis. Kemudian bahan tersebut digunakan untuk
bahan pembuatan knalpot Satria FU berbahan komposit.
Material komposit adalah material yang terbuat dari dua bahan atau lebih

yang tetap terpisah dan berbeda dalam level makroskopik selagi membentuk
komponen tunggal. Bahan komposit adalah suatu jenis bahan baru hasil rekayasa
yang berdiri dari dua atau lebih di mana sifat masing-masing bahan berbeda satu
sama lainnya baik itu sifat kimia maupun fisikanya dan tetap terpisah dalam akhir
hasil bahan tersebut.
Material akustik adalah material teknik yang fungsi utamanya adalah
untuk menyerap suara atau bising. Material akustik adalah suatu bahan yang dapat
menyerap energi suara. Pada dasarnya semua bahan dapat menyerap energi suara,
namun besarnya energi yang diserap berbeda-beda setiap bahan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk meneliti tentang daya serap bising pada
material komposit BKS, serta mencari tahu kelebihan dan kekurangan pada BKS
tersebut dan mengolahnya menjadi bahan baku knalpot komposit.

Universitas Sumatera Utara

1.2

Perumusan Masalah
Salah satu karakteristik utama yang di perlukan dari sebuah knalpot adalah


dapat meredam kebisingan mesin. Berdasarkan latar belakang tersebut akan
dilakukan penelitian tentang bagaimana pengaruh desain dan material dari
knalpot.

1.3

Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini dibagi atas tujuan umum dan tujuan khusus

1.3.1

Tujuan Umum
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan studi eksperimental karakteristik

kebisingan pada knalpot satria FU150
1.3.2

Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah:
1.


Pembuatan knalpot komposit dengan metode casting.

2.

Melakukan pengujian kebisingan yang dilakukan oleh masingmasing knalpot.

3.

Melakukan perbandingan kebisingan antara knalpot standar satria
FU150 dengan knalpot komposit serbuk batang kelapa sawit.

1.4

Batasan Masalah
Batasan masalah pada penelitian ini adalah :
1.

Knalpot ini merupakan knalpot komposit yang di buat dengan
menggunakan serbuk batang kelapa sawit.


2.

Data diambil dari tes pengujian eksperimental kebisingan pada
knalpot FU150 standar dan knalpot komposit serbuk batang kelapa
sawit.

1.5

Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan ini disajikan dalam tulisan yang terdiri dari 5 bab.

BAB I merupakan pendahuluan. Bab ini memberikan gambaran menyeluruh
mengenai tugas akhir yang meliputi pembahasan latar belakang, perumusan
masalah, tujuan penulisan, dan sistematika penulisan. BAB II adalah tinjauan

Universitas Sumatera Utara

pustaka, dimana pada bab ini berisikan landasan teori dan studi literatur yang
berkaitan dengan pokok permasalahan serta metode pendekatan yang digunakan

untuk menganalisa persoalan. BAB III merupakan metode penelitian yang
berisikan metode dari pengerjaan meliputi langkah-langkah pengolahan dan
analisa data. BAB IV adalah hasil dan pembahasan yang berisi tentang hasil
pengujian eksperimental. BAB V merupakan kesimpulan dan saran yang berisikan
jawaban dari tujuan penelitian.

Universitas Sumatera Utara