S MRL 1202901 Chapter3
23
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1
Lokasi Penelitian
FLOATING MARKET
Gambar 3.1 Denah Lokasi Floating Market Lembang
Sumber : Diolah peneliti
Dalam penelitian ini penulis mengambil lokasi di Floating Market
Lembang. Floating Market merupakan salah satu destinasi wisata yang
terletak di Desa Lembang, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat,
Provinsi Jawa Barat tepatnya di Jalan Grand Hotel No. 33 E Lembang.
Floating merupakan salah satu objek destinasi wisata favorit di kawasan
Bandung Utara. Dengan memanfaatkan danau kecil yang dulu bernama Situ
Umar pihak pengelola mengemas semua itu menjadi suatu atraksi wisata
yang menarik dan mampu menjadi magnet bagi wisatawan .
Aksesibilitas menuju Floating Market Lembang terbilang cukup
mudah. Jarak antara Floating Market Lembang dengan pusat kota Bandung
sekitar 15 km dapat ditempuh sekitar 45 menit menggunakan kendaraan
beroda 4, dan sekitar 30 menit dengan menggunakan kendaraan beroda dua.
Angkutan menuju Floating Market pun terbilang cukup banyak, kita dapat
Andri Wahyu Ramdani, 2016
ANALISIS KEPUASAN WISATAWAN TERHADAP PRODUK WISATA DI FLOATING MARKET LEMBANG
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
24
menggunakan sarana transportasi umum seperti angkutan kota (angkot) atau
ojeg untuk menjangkau lokasi ini. Berikut merupakan daftar harga tiket dan
parkir serta jam buka Floating Market :
No
Hari dan Parkir
Harga Tiket
Keterangan
1
Senin – Kamis
Rp 20.000
Jam buka : 09.00-17.00
2
Sabtu – Jumat
Rp 20.000
Jam buka : 09.00-20.00
3
Minggu
Rp 20.000
Jam buka : 08.00-20.00
3
Parkir Mobil
Rp 10.000
-
4
Parkir Bus
Rp 20.000
5
Parkir Motor
Rp 5.000
-
Tabel 3.1 Harga Tiket Masuk dan Parkir Floating Market Lembang
Sumber : Pengelola Floating Market Lembang, 2016
3.2
Populasi
Menurut Sugiyono (2015, hlm. 80) populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan
karateristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya. Menurut penuturan dari utari cikal
rivayanti salah seorang penjaga tiket di Floating Market Lembang jumlah
kunjungan wisatawan yang datang cukup tinggi pada weekend bisa
mencapai 10.000 orang, apabila dikalkulasikan dalam sebulan bisa
mencapai 40.000 orang. Berdasarkan hal tersebut maka populasi dalam
penelitian ini adalah semua wisatawan yang datang ke Floating Market
Lembang.
3.3
Sampel dan Tehnik Sampling
Sampel menurut Sugiyono (2015, hlm. 81) adalah bagian dari jumlah
dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar,
dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi,
Andri Wahyu Ramdani, 2016
ANALISIS KEPUASAN WISATAWAN TERHADAP PRODUK WISATA DI FLOATING MARKET LEMBANG
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
25
misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat
menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari
dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi.
Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif
(mewakili).
Menurut Donald Ary yang dikutip oleh Suharsimi Arikunto (2005,
hlm. 248) “ sampel 50 sampai 100 subyek penelitian sudah dianggap
cukup:. Sedangkan menurut dasar pengukuran Maholtra (1999, hlm. 46)
dalam Joko Susilo (2009, hlm. 3) menjelaskan bahwa sampel meliputi
sebagian atau mewakili populasi yang diobservasi. Dinamakan penelitian
sampel apabila kita bermaksud untuk menggeneralisasikan hasil penelitian
sampel. Jika sampel = n merupakan bagian dari populasi = N, maka n ≤ N
(nilai n lebih kecil dan bias juga sama dengan N, tetapi pada umumnya
selalu lebih kecil) kalau jumlah populasi = 1000, maka sampel bisa terdiri
dari 100, 200, dan atau 500, yaitu suatu jumlah elemen yang lebih kecil dari
1000 atau besarnya sampel minimal lima kali jumlah variable yang diteliti.
Soeratno dan Lincoln Arsyad (1995, hlm. 121) menyatakan bahwa
penentuan besarnya sampel tergantung pada tujuan penelitian, pengetahuan
tentang populasi, besarnya dana yang tersedia, besarnya populasi dan
kesediaanya untuk menjadi sampel, fasilitas yang tersedia, dan lain
sebagainya. Dengan pertimbangan diatas, maka jumlah sampel yang akan
digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 100.
Pengambilan sampel menggunakan teknik Purposive Samplling.
Purposive Sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan
pertimbangan tertentu. Pertimbangan tertentu ini , misalnya orang tersebut
dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan, atau mungkin dia
sebagai penguasa sehingga akan memudahkan peneliti menjelajahi
obyek/situasi sosial yang diteliti (Sugiyono, 2012, hlm. 299). Maka
penentuan sampel yang dipilih berdasarkan latar belakang usia minimal 17
tahun keatas agar para responden mengerti dan dapat menjawab pertanyaan
pada kuesioner yang diberikan oleh peneliti.
Andri Wahyu Ramdani, 2016
ANALISIS KEPUASAN WISATAWAN TERHADAP PRODUK WISATA DI FLOATING MARKET LEMBANG
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
26
3.4
Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2012) yang
dimaksud dengan metode penelitian kuantitatif adalah metode penelitian
yang berlandaskan pada filsafat positivism, digunakan untuk meneliti pada
populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya
dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrument
penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik bertujuan untuk menguji
hipotesis yang telah ditetapkan.
3.5
Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data
sekunder. Sumber data primer adalah sumber data yang langsung
memberikan data kepada pengumpul data. Sedangkan data sekunder
merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada
pengumpul data, misalnya melewati orang lain atau lewat dokumen
(Sugiyono : 2012). Data primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah
data dari hasil jawaban kuisioner yang disebar oleh penulis mengenai
kepuasan wisatawan terhadap atraksi wisata di Floating Market Lembang.
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari beberapa sumber data
dan literature yang dapat mendukung serta memenuhi informasi yang
diperlukan dalam penelitian. Dalam penelitian ini data sekunder yang
digunakan diantaranya artikel, buku, data dari beberapa intansi terkait dan
juga sumber lain yang dapat mendukung data dalam penelitian ini.
3.6
Operasional Variabel
Tabel 3.2 Operasional Variabel
Variabel
Sub
Variabel
Indikator
Skala
No.
Andri Wahyu Ramdani, 2016
ANALISIS KEPUASAN WISATAWAN TERHADAP PRODUK WISATA DI FLOATING MARKET LEMBANG
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
27
Item
Produk wisata menurut Atraksi
Menurut Oka A. Yoeti
(2008, hlm. 16), terdapat
tiga unsur penting yang
membentuk
produk
industri pariwisata, yaitu:
a. Attractions of the
destinations
b. Facilities of the
destinations
c. Accessibilities of
the destinations
Fasilitas
Ketersediaan Taman
Miniatur Kereta Api
Ketersediaan Lokomotif
Mini
Ketersediaan Taman
Kelinci
Ketersediaan becak dan
mobil mini
Ketersediaan Outbound
Anak
Ketersediaan Mancing
Magnet
Ketersediaan Tarin Water
Ordinal
1
Ordinal
2
Ordinal
3
Ordinal
4
Ordinal
5
Ordinal
6
Ordinal
7
Ketersediaan Sepeda Air
Ordinal
8
Ketersediaan Sampan
Ordinal
9
Ketersediaan Kano
Ordinal
10
Ketersediaan Paddle Boat
Ordinal
11
Kenyamanan area
lingkungan kawasan
Ordinal
12
Kenyamanan pasar
terapung
Variasi jenis makanan
tradisional di pasar
terapung
Kebersihan area
lingkungan kawasan
Keindahan kawasan
Ordinal
14
Ordinal
15
Ordinal
17
Ordinal
18
Kesesuaian harga tiket
Ordinal
13
Ketersediaan restaurant
Ordinal
16
Ketersediaan information
center
Ordinal
19
Ketersediaan toilet
Ordinal
20
Kenyamanan toilet
Ordinal
21
Andri Wahyu Ramdani, 2016
ANALISIS KEPUASAN WISATAWAN TERHADAP PRODUK WISATA DI FLOATING MARKET LEMBANG
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
28
Ketersediaan tempat
parkir
Ordinal
22
Kenyamanan tempat
parkir
Ordinal
23
Ketersediaan mushola
Ordinal
24
Kenyamanan mushola
Ordinal
25
Ketersediaan papan
informasi
Ordinal
26
Ketersediaan penginapan
disekitar lokasi
Ordinal
27
Ordinal
28
Ordinal
29
Aksesibilitas Kemudahan akses jalan
menuju lokasi
Ketersediaan papan
petunjuk jalan
Sumber : Diolah peneliti, 2016
3.7
Teknik Pengumpulan Data
a. Studi Kepustakaan
Teknik pengumpulan data dengan cara mengumpulkan dan
menganalisis materi dari berbagai literature yang relevan untuk
memecahkan permasalahan penelitian. Penulis juga berusaha untuk
membandingkan antara literature yang satu dengan yang lainnya supaya
mendapatkan data yang akurat.
b. Kuesioner
Teknik pengumpulan data melalui formulir yang berisi pertanyaanpertanyaan yang diajukan secara tertulis pada seseorang atau sekumpulan
orang untuk mendapatkan jawaban atau tanggapan dan informasi yang
diperlukan oleh peneliti.
c. Wawancara
Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti untuk
mendapatkan keterangan-keterangan lisan melalui percakapan incidental
Andri Wahyu Ramdani, 2016
ANALISIS KEPUASAN WISATAWAN TERHADAP PRODUK WISATA DI FLOATING MARKET LEMBANG
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
29
selama pengisian kuisioner sehingga wawancara ini hanya memperkuat
data dari kuesioner yang diberikan.
d. Pengamatan (Observation)
Melakukan pengamatan secara langsung ke tempat penelitian untuk
melihat potensi dan menganalisisnya.
e. Studi Dokumentasi
Studi ini ditujukan untuk memperoleh data langsung dari tempat
penelitian, meliputi kegiatan, foto-foto, dan data yang relevan.
3.8
Instrumen Penelitian dan Skala Pengukuran
Instrumen penelitian merupakan alat
yang digunakan dalam
pengumpulan data dan informasi yang diperlukan dalam penelitian
(Sugiyono, 2012). Instrumen dalam penelitian ini berupa kuesioner atau
angket yaitu merupakan daftar pertanyaan atau pernyataan yang dapat
mewakili pendapat responden. Skala pengukuran melalui pendekatan
sebagai berikut :
a. Pendekatan Skala Likert
Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan
persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam
penelitian, fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh
peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian (Sugiyono,
2012).
Tabel 3.3 Pengukuran Skala Likert
SKALA
SKOR
SKALA
Sangat Penting
5
Sangat Baik
Penting
4
Baik
Cukup Penting
3
Cukup
Tidak Penting
2
Tidak Baik
Andri Wahyu Ramdani, 2016
ANALISIS KEPUASAN WISATAWAN TERHADAP PRODUK WISATA DI FLOATING MARKET LEMBANG
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
30
Sangat Tidak
1
Sangat Tidak Baik
Penting
Sumber : diolah peneliti
3.9
Uji Validitas dan Reabilitas
3.9.1 Uji Validitas
Validitas Instrument yakni pengujian terhadap instrument
tersebut agar layak sebagai alat ukur yang digunakan untuk
mendapatkan data yang valid. Instrument yang valid tersebut dapat
digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono,
2012). Dalam penelitian ini, penulis menentukan nilai r table untuk n
= 30 dengan tingkat signifikansi sebesar 5 %
(α = 0,05) adalah
sebesar 0,361. Berikut merupakan rumus untuk menentukan validitas
instrument dengan teknik product moment :
√
Keterangan :
∑
∑
∑
∑
∑
∑
(∑
)
r xy
= koefisien korelasi suatu butir atau item
N
= jumlah subyek
X
= skor suatu butir/item
Y
= skor total
Penghitungan validitas instrumen/kuesioner dilakukan dengan
bantuan program SPSS Statistics 160 dan Microsoft Excel terhadap 30
responden dimana syarat validitas yaitu minimal 30 responden.
Berikut merupakan hasil uji validitas terhadap variabel produk wisata
berdasarkan tingkat kepentingan dan kinerja.
Tabel 3.4
Andri Wahyu Ramdani, 2016
ANALISIS KEPUASAN WISATAWAN TERHADAP PRODUK WISATA DI FLOATING MARKET LEMBANG
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
31
Hasil Uji Validitas Tingkat Kepentingan
No
Pernyataan
r hitung
r table
Ket.
1.
Ketersediaan Taman Miniatur Kereta
Api
Ketersediaan Lokomotif Mini
0,494
0,361
Valid
0,591
0,361
Valid
r hitung
r table
Ket.
2.
Tabel Lanjutan 3.4
No
Pernyataan
3.
Ketersediaan Taman Kelinci
0,437
0,361
Valid
4.
Ketersediaan becak dan mobil mini
0,677
0,361
Valid
5.
Ketersediaan Outbound Anak
0,693
0,361
Valid
6.
Ketersediaan Mancing Magnet
0,531
0,361
Valid
7.
Ketersediaan Tarin Water
0,636
0,361
Valid
8.
Ketersediaan Sepeda Air
0,491
0,361
Valid
9.
Ketersediaan Sampan
0,520
0,361
Valid
10.
Ketersediaan Kano
0,437
0,361
Valid
11.
Ketersediaan Paddle Boat
0,565
0,361
Valid
12.
Kenyamanan area lingkungan
kawasan
0,474
13.
Kesesuaian harga tiket
0,797
0,361
Valid
14.
Kenyamanan pasar terapung
0,655
0,361
valid
15.
Variasi jenis makanan tradisional di
pasar terapung
0,632
16.
Kebersihan area lingkungan kawasan
0,543
0,361
valid
17.
Ketersediaan restaurant
0,611
0,361
valid
0,361
0,361
Valid
valid
Andri Wahyu Ramdani, 2016
ANALISIS KEPUASAN WISATAWAN TERHADAP PRODUK WISATA DI FLOATING MARKET LEMBANG
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
32
18.
Keindahan kawasan
0,606
0,361
valid
19.
Ketersediaan information center
0,639
0,361
valid
20.
Ketersediaan toilet
0,663
0,361
valid
21.
Kenyamanan toilet
0,724
0,361
valid
22.
Ketersediaan tempat parkir
0,612
0,361
valid
23.
Kenyamanan tempat parkir
0,568
0,361
valid
24.
Ketersediaan mushola
0,762
0,361
valid
25.
Kenyamanan mushola
0,716
0,361
valid
26.
Ketersediaan papan informasi
0,555
0,361
Valid
27.
Ketersediaan penginapan disekitar
lokasi
0,605
28.
Kemudahan akses jalan menuju
lokasi
0,579
29.
Ketersediaan papan petunjuk jalan
0,607
0,361
0,361
0,361
valid
valid
valid
Sumber : Diolah peneliti, 2016
Berdasarkan pada tabel 3.4 dapat dilihat setelah dilakukan uji
validitas
dengan menggunakan bantuan SPSS Statistics 16 dan
Microsoft Excel terhadap 30 responden dengan r table sebesar 0,361,
keseluruhan pernyataan terkait dengan tingkat kepentingan memiliki r
hitung lebih dari 0,361 yang berarti dinyatakan valid.
Tabel 3.5
Hasil Uji Validitas Tingkat Kinerja
No
Pernyataan
r hitung
r table
Ket.
1.
Ketersediaan Taman Miniatur Kereta
Api
Ketersediaan Lokomotif Mini
0,735
0,361
valid
0,827
0,361
valid
2.
Andri Wahyu Ramdani, 2016
ANALISIS KEPUASAN WISATAWAN TERHADAP PRODUK WISATA DI FLOATING MARKET LEMBANG
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
33
3.
Ketersediaan Taman Kelinci
0,761
0,361
valid
4.
Ketersediaan becak dan mobil mini
0,795
0,361
valid
5.
Ketersediaan Outbound Anak
0,792
0,361
valid
6.
Ketersediaan Mancing Magnet
0,769
0,361
valid
r hitung
r table
Ket.
Tabel Lanjutan 3.5
No
Pernyataan
7.
Ketersediaan Tarin Water
0,722
0,361
valid
8.
Ketersediaan Sepeda Air
0,759
0,361
valid
9.
Ketersediaan Sampan
0,762
0,361
valid
10.
Ketersediaan Kano
0,733
0,361
valid
11.
Ketersediaan Paddle Boat
0,749
0,361
valid
12.
Kenyamanan area lingkungan
kawasan
0,667
13.
Kesesuaian harga tiket
0,524
0,361
valid
14.
Kenyamanan pasar terapung
0,736
0,361
valid
15.
Variasi jenis makanan tradisional di
pasar terapung
0,695
16.
Kebersihan area lingkungan kawasan
0,648
0,361
valid
17.
Ketersediaan restaurant
0,580
0,361
valid
18.
Keindahan kawasan
0,682
0,361
valid
19.
Ketersediaan information center
0,757
0,361
valid
20.
Ketersediaan toilet
0,656
0,361
valid
21.
Kenyamanan toilet
0,568
0,361
valid
0,361
0,361
valid
valid
Andri Wahyu Ramdani, 2016
ANALISIS KEPUASAN WISATAWAN TERHADAP PRODUK WISATA DI FLOATING MARKET LEMBANG
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
34
22.
Ketersediaan tempat parkir
0,576
0,361
valid
23.
Kenyamanan tempat parkir
0,599
0,361
valid
24.
Ketersediaan mushola
0,671
0,361
valid
25.
Kenyamanan mushola
0,737
0,361
valid
r hitung
r table
Ket.
0,361
valid
Tabel Lanjutan 3.5
Pernyataan
No
26.
Ketersediaan papan informasi
0,649
27.
Ketersediaan penginapan disekitar
lokasi
0,770
28.
Kemudahan akses jalan menuju
lokasi
0,588
29.
Ketersediaan papan petunjuk jalan
0,630
0,361
0,361
0,361
valid
valid
valid
Sumber : Diolah peneliti, 2016
Berdasarkan pada tabel 3.5 dapat dilihat setelah dilakukan uji
validitas
dengan menggunakan bantuan SPSS Statistics 16 dan
Microsoft Excel terhadap 30 responden dengan r table sebesar 0,361,
keseluruhan pernyataan terkait dengan tingkat kinerja memiliki r
hitung lebih dari 0,361 yang berarti dinyatakan valid.
3.9.2 Uji Reabilitas
Menurut Sugiono (2012) Instrument yang reliable berarti
instrument yang bila digunakan berkali-kali untuk mengukur data
yang sama akan menghasilkan data yang sama juga. Berikut
merupakan rumus yang digunakan untuk mengukur reliabilitas dengan
rumus Spearman Brown :
√
Andri Wahyu Ramdani, 2016
ANALISIS KEPUASAN WISATAWAN TERHADAP PRODUK WISATA DI FLOATING MARKET LEMBANG
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
35
ri
= Reabilitas internal seluruh instrument
rb
= Korelasi product moment antara belahan pertama dan
kedua
Dengan kata lain, penggunaan instrument yang valid dan
reliable dalam pengumpulan data akan menghasilkan penelitian yang
valid dan reliable pula. Jadi instrument yang valid dan reliable
merupakan suatu syarat agar hasil penelitian terbukti keabsahannya.
Untuk menyatakan hubungan bisa digunakan kriteria Guilforf
dalam Kudus (2013), yaitu :
a. < 0,20
: hubungan yang sangat kecil dan bisa
diabaikan
b. 0,20 -< 0,40
: hubungan yang kecil (tidak erat)
c. 0,40 -< 0,70
: hubungan yang cukup erat
d. 0,70 -< 0,90
: hubungan yang erat (reliable)
e. 0,90 -< 1,00
: hubungan yang sangat erat (sangat reliable)
Untuk mengukur reliabilitas indikator-indikator dalam kuesioner yang
digunakan dalam penelitian ini, peneliti menggunakan program SPSS
Statistics 16. Berikut merupakan hasil uji reliabilitas variabel Produk
Wisata:
Tabel 3.6
Hasil Uji Reliabilitas Tingkat Kepentingan
No
Variabel
r hitung
r tabel
Keterangan
1.
Produk Wisata
0,751
0,70
Reliabel
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
.751
30
Gambar 3.2 Uji Reliabilitas Tingkat Kepentingan SPSS 16.0
Sumber : Diolah peneliti, 2016
Andri Wahyu Ramdani, 2016
ANALISIS KEPUASAN WISATAWAN TERHADAP PRODUK WISATA DI FLOATING MARKET LEMBANG
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
36
Berdasarkan pada tabel 3.6 dapat dilihat setelah dilakukan uji
reliabilitas
dengan menggunakan bantuan SPSS Statistics 16 dimana
variable yang diujikan untuk tingkat kepentingan memiliki r hitung sebesar
0,751 berada pada rentan 0,70 -< 0,90 yang berarti reliable.
Tabel 3.7
Hasil Uji Reliabilitas Tingkat Kinerja
No
Variabel
r hitung
r tabel
Keterangan
1.
Produk Wisata
0,757
0,70
Reliabel
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
.757
30
Gambar 3.3 Uji Reliabilitas Tingkat Kinerja SPSS 16.0
Sumber : Diolah peneliti, 2016
Berdasarkan pada tabel 3.7 dapat dilihat setelah dilakukan uji
reliabilitas
dengan menggunakan bantuan SPSS Statistics 16 dimana
variable yang diujikan untuk tingkat kinerja memiliki r hitung sebesar 0,757
berada pada rentan 0,70 -< 0,90 yang berarti reliable.
3.10 Teknik Analisis Data
Menurut Sugiyono (2012), analisis data merupakan kegiatan setelah
data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul dengan cara
mengelompokkan
data
berdasarkan
variable
dan
jenis
responden,
menyajikan data tiap variable yang diteliti, melakukan perhitungan untuk
menjawab rumusan masalah dan melakukan perhitungan untuk menguji
hipotesis yang telah diajukan.
Andri Wahyu Ramdani, 2016
ANALISIS KEPUASAN WISATAWAN TERHADAP PRODUK WISATA DI FLOATING MARKET LEMBANG
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
37
3.10.1
Garis Kontinium
Teknik garis kontinium digunakan untuk menjawab rumusan
masalah nomor 1 dan 2 dari penelitian ini. Garis kontinium yang
digunakan
untuk
menjawab
pertanyaan
nomor
1
diperoleh
berdasarkan tingkat kepentingan (importance) berdasarkan persepsi
pengguna dan untuk menjawab pertanyaan nomor 2 diperoleh
berdasarkan tingkat kinerja (performance) berdasarkan persepsi
pengguna. Teknik ini juga digunakan untuk menentukan interval dari
jawaban yang sangat baik, baik, cukup baik, tidak baik, sangat tidak
baik, atau sangat penting, penting, cukup penting, tidak penting dan
sangat tidak penting dari suatu variable. Adapun langkah-langkah
perhitungan dalam teknik garis kontinium ini, yakni sebagai berikut
(Sugiyono, 2012) :
1. Mencari nilai indeks maksimum
Nilai indeks maksimum = skor tertinggi x jumlah pernyataan x
jumlah responden
2. Mencari nilai indeks minimum
Nilai indeks minimum = skor terendah x jumlah pernyataan x
jumlah responden
3. Mencari panjang kelas interval
Panjang kelas interval = nilai indeks maks : banyaknya kelaskelas interval
Sehingga garis kontinium akan terbentuk seperti gambar dibawah ini :
Sangat Tidak
Penting
Tidak
Cukup
Penting
Penting
Sangat
Penting
Penting
Gambar 3.4 Garis Kontinium
Sumber : Diolah Peneliti
i
Jika digambarkan jumlah pernyataan suatu variabel adalah lima
pernyataan dengan skor pernyataan terbesar 5 dan skor pernyataan
Andri Wahyu Ramdani, 2016
ANALISIS KEPUASAN WISATAWAN TERHADAP PRODUK WISATA DI FLOATING MARKET LEMBANG
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
38
terendah adalah 1 dengan responden sebanyak 100 orang, maka
perhitungan garis kontinum adalah sebagai berikut:
Jumlah kriteria pernyataan
:5
tertinggi secara keseluruhan
: (5 x 5 x 100) = 2500
Nilai terendah
: (5 x 1 x 100) = 500
Selanjutnya dapat diketahui interval untuk mengklasifikasikan
penilaian adalah:
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa nilai jenjang interval
sebesar 400, maka klasifikasi penilaian yang tertuang dalam garis
kontinum adalah :
Sangat Tidak
Tidak
Penting
Cukup
Penting
Sangat
Penting
Penting
Penting
500
900
1300
1700
2100
2500
Gambar 3.5 Garis kontinum
Sumber: Diolah oleh peneliti, 2016
Dalam penelitian ini memerlukan analisis data sebagai alat
untuk mendapatkan jawaban terhadap permasalahan yang sedang
diteliti. Dalam hal ini peneliti menggunakan analisis matriks IPA
(Importance Performance Analysis) sebagai berikut:
3.10.2
Importance Performance Analysis (IPA)
Metode Importance Performance Analysis (IPA) pertama kali
diciptakan
oleh
Martilla
&
James.
Menurutnya
Importance
Performance Analysis (IPA) adalah suatu teknik analisis yang
digunakan untuk mengidentifikasi faktor-faktor kinerja penting apa
yang harus ditunjukan oleh suatu organisasi dalam memenuhi
kepuasan para pengguna jasa mereka. Konsep ini berasal dari konsep
Andri Wahyu Ramdani, 2016
ANALISIS KEPUASAN WISATAWAN TERHADAP PRODUK WISATA DI FLOATING MARKET LEMBANG
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
39
SERVQUAL, Intinya tingkat kepentingan pengguna (customer
expectation) diukur dalam kaitannya dengan apa yang seharusnya
dikerjakan oleh perusahaan agar menghasilkan produk atau jasa
berkualitas tinggi.
Setelah diketahui tingkat kepentingan dan kinerja setiap peubah
(atribut) untuk seluruh responden, maka langkah selanjutnya adalah
memetakan hasil perhitungan yang telah didapat ke dalam Diagram
Kartesius. Menurut Kotler dan Tjiptono (2007) tingkap kepuasan
pengunjung dapat dihitung berdasarkan rumus berikut :
∑
Keterangan :
CS
: Kepuasan Pelanggan
I
: Tingkat Kepentingan (Importance)
Pp
: Tingkat Kinerja (Perceived Performance)
Dimana apabila :
CS < 0 : pengunjung merasa sangat puas
CS = 0 : pengunjung merasa puas
CS > 0 : pengunjung merasa tidak puas
Langkah selanjutnya adalah untuk menjawab pertanyaan nomer
tiga mengenai bagaimana tingkat kepuasan wisatawan di Floating
Market Lembang yang datanya diambil berdasarkan evaluasi
kepuasan terhadap daya dukung lingkungannya. Data tersebut
dihitung lalu ditampilkan menjadi diagram kartesius yang nantinya
akan menghasilkan beberapa focus untuk peningkatan kepuasan
wisatawan di Floating Market Lembang. Diagram Kartesius adalah
sebuah matriks Importance-Performance yang menampilkan empat
kuadran yang setiap kuadran memiliki tingkat kepentingan yang
berbeda-beda yang dibatasi oleh dua buah garis yang berpotongan
tegak lurus pada titik (X,Y) masing-masing dihitung dengan rumus :
Andri Wahyu Ramdani, 2016
ANALISIS KEPUASAN WISATAWAN TERHADAP PRODUK WISATA DI FLOATING MARKET LEMBANG
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
40
∑
∑
Keterangan :
X
= nilai rata-rata kinerja dari semua pernyataan
Y
= nilai rata-rata kepentingan dari semua pernyataan
k
= total atribut (pertanyaan)
Diagram kartesius (dalam Supranto, 2011) terdiri dari empat
kuadran yang masing-masing menjelaskan keadaan yang berbeda.
Keadaan-keadaan tersebut yaitu :
1. Kuadran A (Prioritas Utama)
Menunjukan factor atau atribut yang dianggap mempengaruhi
kepuasan pelanggan, termasuk unsur-unsur jasa yang dianggap
sangat penting, namun manajemen belum melaksanakannya
sesuai keinginan pelanggan. Sehingga mengecewakan/tidak puas.
2. Kuadran B (Pertahankan Prestasi)
Menunjukan unsur jasa pokok yang telah berhasil dilaksanakan
perusahaan, untuk itu wajib dipertahankan. Dianggap sangat
penting dan sangat memuaskan.
3. Kuadran C (Prioritas rendah)
Menunjukan beberapa faktor yang kurang penting pengaruhnya
bagi pelanggan, pelaksanaannya oleh perusahaan biasa-biasa saja.
Dianggap kurang penting dan kurang memuaskan.
4. Kuadran D (Berlebihan)
Menunjukan faktor yang mempengaruhi pelanggan kurang
penting, akan tetapi pelaksanaannya berlebihan. Dianggap kurang
penting tetapi sangat memuaskan.
Andri Wahyu Ramdani, 2016
ANALISIS KEPUASAN WISATAWAN TERHADAP PRODUK WISATA DI FLOATING MARKET LEMBANG
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
41
Diagram kartesius dalam IPA ditunjukan pada diagram di bawah ini :
Tingkat Kepentingan Tinggi
A. Prioritas Utama
B.
II.Pertahankan
Pertahankan
Prestasi
Prestasi
Kinerja Rendah
Kinerja Tinggi
C. Prioritas Rendah
D. Berlebihan
Tingkat Kepentingan Rendah
Gambar 3.6 Matriks Importance – Performance
Sumber : Diolah oleh peneliti , 2016
Andri Wahyu Ramdani, 2016
ANALISIS KEPUASAN WISATAWAN TERHADAP PRODUK WISATA DI FLOATING MARKET LEMBANG
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1
Lokasi Penelitian
FLOATING MARKET
Gambar 3.1 Denah Lokasi Floating Market Lembang
Sumber : Diolah peneliti
Dalam penelitian ini penulis mengambil lokasi di Floating Market
Lembang. Floating Market merupakan salah satu destinasi wisata yang
terletak di Desa Lembang, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat,
Provinsi Jawa Barat tepatnya di Jalan Grand Hotel No. 33 E Lembang.
Floating merupakan salah satu objek destinasi wisata favorit di kawasan
Bandung Utara. Dengan memanfaatkan danau kecil yang dulu bernama Situ
Umar pihak pengelola mengemas semua itu menjadi suatu atraksi wisata
yang menarik dan mampu menjadi magnet bagi wisatawan .
Aksesibilitas menuju Floating Market Lembang terbilang cukup
mudah. Jarak antara Floating Market Lembang dengan pusat kota Bandung
sekitar 15 km dapat ditempuh sekitar 45 menit menggunakan kendaraan
beroda 4, dan sekitar 30 menit dengan menggunakan kendaraan beroda dua.
Angkutan menuju Floating Market pun terbilang cukup banyak, kita dapat
Andri Wahyu Ramdani, 2016
ANALISIS KEPUASAN WISATAWAN TERHADAP PRODUK WISATA DI FLOATING MARKET LEMBANG
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
24
menggunakan sarana transportasi umum seperti angkutan kota (angkot) atau
ojeg untuk menjangkau lokasi ini. Berikut merupakan daftar harga tiket dan
parkir serta jam buka Floating Market :
No
Hari dan Parkir
Harga Tiket
Keterangan
1
Senin – Kamis
Rp 20.000
Jam buka : 09.00-17.00
2
Sabtu – Jumat
Rp 20.000
Jam buka : 09.00-20.00
3
Minggu
Rp 20.000
Jam buka : 08.00-20.00
3
Parkir Mobil
Rp 10.000
-
4
Parkir Bus
Rp 20.000
5
Parkir Motor
Rp 5.000
-
Tabel 3.1 Harga Tiket Masuk dan Parkir Floating Market Lembang
Sumber : Pengelola Floating Market Lembang, 2016
3.2
Populasi
Menurut Sugiyono (2015, hlm. 80) populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan
karateristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya. Menurut penuturan dari utari cikal
rivayanti salah seorang penjaga tiket di Floating Market Lembang jumlah
kunjungan wisatawan yang datang cukup tinggi pada weekend bisa
mencapai 10.000 orang, apabila dikalkulasikan dalam sebulan bisa
mencapai 40.000 orang. Berdasarkan hal tersebut maka populasi dalam
penelitian ini adalah semua wisatawan yang datang ke Floating Market
Lembang.
3.3
Sampel dan Tehnik Sampling
Sampel menurut Sugiyono (2015, hlm. 81) adalah bagian dari jumlah
dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar,
dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi,
Andri Wahyu Ramdani, 2016
ANALISIS KEPUASAN WISATAWAN TERHADAP PRODUK WISATA DI FLOATING MARKET LEMBANG
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
25
misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat
menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari
dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi.
Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif
(mewakili).
Menurut Donald Ary yang dikutip oleh Suharsimi Arikunto (2005,
hlm. 248) “ sampel 50 sampai 100 subyek penelitian sudah dianggap
cukup:. Sedangkan menurut dasar pengukuran Maholtra (1999, hlm. 46)
dalam Joko Susilo (2009, hlm. 3) menjelaskan bahwa sampel meliputi
sebagian atau mewakili populasi yang diobservasi. Dinamakan penelitian
sampel apabila kita bermaksud untuk menggeneralisasikan hasil penelitian
sampel. Jika sampel = n merupakan bagian dari populasi = N, maka n ≤ N
(nilai n lebih kecil dan bias juga sama dengan N, tetapi pada umumnya
selalu lebih kecil) kalau jumlah populasi = 1000, maka sampel bisa terdiri
dari 100, 200, dan atau 500, yaitu suatu jumlah elemen yang lebih kecil dari
1000 atau besarnya sampel minimal lima kali jumlah variable yang diteliti.
Soeratno dan Lincoln Arsyad (1995, hlm. 121) menyatakan bahwa
penentuan besarnya sampel tergantung pada tujuan penelitian, pengetahuan
tentang populasi, besarnya dana yang tersedia, besarnya populasi dan
kesediaanya untuk menjadi sampel, fasilitas yang tersedia, dan lain
sebagainya. Dengan pertimbangan diatas, maka jumlah sampel yang akan
digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 100.
Pengambilan sampel menggunakan teknik Purposive Samplling.
Purposive Sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan
pertimbangan tertentu. Pertimbangan tertentu ini , misalnya orang tersebut
dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan, atau mungkin dia
sebagai penguasa sehingga akan memudahkan peneliti menjelajahi
obyek/situasi sosial yang diteliti (Sugiyono, 2012, hlm. 299). Maka
penentuan sampel yang dipilih berdasarkan latar belakang usia minimal 17
tahun keatas agar para responden mengerti dan dapat menjawab pertanyaan
pada kuesioner yang diberikan oleh peneliti.
Andri Wahyu Ramdani, 2016
ANALISIS KEPUASAN WISATAWAN TERHADAP PRODUK WISATA DI FLOATING MARKET LEMBANG
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
26
3.4
Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2012) yang
dimaksud dengan metode penelitian kuantitatif adalah metode penelitian
yang berlandaskan pada filsafat positivism, digunakan untuk meneliti pada
populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya
dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrument
penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik bertujuan untuk menguji
hipotesis yang telah ditetapkan.
3.5
Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data
sekunder. Sumber data primer adalah sumber data yang langsung
memberikan data kepada pengumpul data. Sedangkan data sekunder
merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada
pengumpul data, misalnya melewati orang lain atau lewat dokumen
(Sugiyono : 2012). Data primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah
data dari hasil jawaban kuisioner yang disebar oleh penulis mengenai
kepuasan wisatawan terhadap atraksi wisata di Floating Market Lembang.
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari beberapa sumber data
dan literature yang dapat mendukung serta memenuhi informasi yang
diperlukan dalam penelitian. Dalam penelitian ini data sekunder yang
digunakan diantaranya artikel, buku, data dari beberapa intansi terkait dan
juga sumber lain yang dapat mendukung data dalam penelitian ini.
3.6
Operasional Variabel
Tabel 3.2 Operasional Variabel
Variabel
Sub
Variabel
Indikator
Skala
No.
Andri Wahyu Ramdani, 2016
ANALISIS KEPUASAN WISATAWAN TERHADAP PRODUK WISATA DI FLOATING MARKET LEMBANG
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
27
Item
Produk wisata menurut Atraksi
Menurut Oka A. Yoeti
(2008, hlm. 16), terdapat
tiga unsur penting yang
membentuk
produk
industri pariwisata, yaitu:
a. Attractions of the
destinations
b. Facilities of the
destinations
c. Accessibilities of
the destinations
Fasilitas
Ketersediaan Taman
Miniatur Kereta Api
Ketersediaan Lokomotif
Mini
Ketersediaan Taman
Kelinci
Ketersediaan becak dan
mobil mini
Ketersediaan Outbound
Anak
Ketersediaan Mancing
Magnet
Ketersediaan Tarin Water
Ordinal
1
Ordinal
2
Ordinal
3
Ordinal
4
Ordinal
5
Ordinal
6
Ordinal
7
Ketersediaan Sepeda Air
Ordinal
8
Ketersediaan Sampan
Ordinal
9
Ketersediaan Kano
Ordinal
10
Ketersediaan Paddle Boat
Ordinal
11
Kenyamanan area
lingkungan kawasan
Ordinal
12
Kenyamanan pasar
terapung
Variasi jenis makanan
tradisional di pasar
terapung
Kebersihan area
lingkungan kawasan
Keindahan kawasan
Ordinal
14
Ordinal
15
Ordinal
17
Ordinal
18
Kesesuaian harga tiket
Ordinal
13
Ketersediaan restaurant
Ordinal
16
Ketersediaan information
center
Ordinal
19
Ketersediaan toilet
Ordinal
20
Kenyamanan toilet
Ordinal
21
Andri Wahyu Ramdani, 2016
ANALISIS KEPUASAN WISATAWAN TERHADAP PRODUK WISATA DI FLOATING MARKET LEMBANG
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
28
Ketersediaan tempat
parkir
Ordinal
22
Kenyamanan tempat
parkir
Ordinal
23
Ketersediaan mushola
Ordinal
24
Kenyamanan mushola
Ordinal
25
Ketersediaan papan
informasi
Ordinal
26
Ketersediaan penginapan
disekitar lokasi
Ordinal
27
Ordinal
28
Ordinal
29
Aksesibilitas Kemudahan akses jalan
menuju lokasi
Ketersediaan papan
petunjuk jalan
Sumber : Diolah peneliti, 2016
3.7
Teknik Pengumpulan Data
a. Studi Kepustakaan
Teknik pengumpulan data dengan cara mengumpulkan dan
menganalisis materi dari berbagai literature yang relevan untuk
memecahkan permasalahan penelitian. Penulis juga berusaha untuk
membandingkan antara literature yang satu dengan yang lainnya supaya
mendapatkan data yang akurat.
b. Kuesioner
Teknik pengumpulan data melalui formulir yang berisi pertanyaanpertanyaan yang diajukan secara tertulis pada seseorang atau sekumpulan
orang untuk mendapatkan jawaban atau tanggapan dan informasi yang
diperlukan oleh peneliti.
c. Wawancara
Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti untuk
mendapatkan keterangan-keterangan lisan melalui percakapan incidental
Andri Wahyu Ramdani, 2016
ANALISIS KEPUASAN WISATAWAN TERHADAP PRODUK WISATA DI FLOATING MARKET LEMBANG
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
29
selama pengisian kuisioner sehingga wawancara ini hanya memperkuat
data dari kuesioner yang diberikan.
d. Pengamatan (Observation)
Melakukan pengamatan secara langsung ke tempat penelitian untuk
melihat potensi dan menganalisisnya.
e. Studi Dokumentasi
Studi ini ditujukan untuk memperoleh data langsung dari tempat
penelitian, meliputi kegiatan, foto-foto, dan data yang relevan.
3.8
Instrumen Penelitian dan Skala Pengukuran
Instrumen penelitian merupakan alat
yang digunakan dalam
pengumpulan data dan informasi yang diperlukan dalam penelitian
(Sugiyono, 2012). Instrumen dalam penelitian ini berupa kuesioner atau
angket yaitu merupakan daftar pertanyaan atau pernyataan yang dapat
mewakili pendapat responden. Skala pengukuran melalui pendekatan
sebagai berikut :
a. Pendekatan Skala Likert
Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan
persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam
penelitian, fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh
peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian (Sugiyono,
2012).
Tabel 3.3 Pengukuran Skala Likert
SKALA
SKOR
SKALA
Sangat Penting
5
Sangat Baik
Penting
4
Baik
Cukup Penting
3
Cukup
Tidak Penting
2
Tidak Baik
Andri Wahyu Ramdani, 2016
ANALISIS KEPUASAN WISATAWAN TERHADAP PRODUK WISATA DI FLOATING MARKET LEMBANG
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
30
Sangat Tidak
1
Sangat Tidak Baik
Penting
Sumber : diolah peneliti
3.9
Uji Validitas dan Reabilitas
3.9.1 Uji Validitas
Validitas Instrument yakni pengujian terhadap instrument
tersebut agar layak sebagai alat ukur yang digunakan untuk
mendapatkan data yang valid. Instrument yang valid tersebut dapat
digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono,
2012). Dalam penelitian ini, penulis menentukan nilai r table untuk n
= 30 dengan tingkat signifikansi sebesar 5 %
(α = 0,05) adalah
sebesar 0,361. Berikut merupakan rumus untuk menentukan validitas
instrument dengan teknik product moment :
√
Keterangan :
∑
∑
∑
∑
∑
∑
(∑
)
r xy
= koefisien korelasi suatu butir atau item
N
= jumlah subyek
X
= skor suatu butir/item
Y
= skor total
Penghitungan validitas instrumen/kuesioner dilakukan dengan
bantuan program SPSS Statistics 160 dan Microsoft Excel terhadap 30
responden dimana syarat validitas yaitu minimal 30 responden.
Berikut merupakan hasil uji validitas terhadap variabel produk wisata
berdasarkan tingkat kepentingan dan kinerja.
Tabel 3.4
Andri Wahyu Ramdani, 2016
ANALISIS KEPUASAN WISATAWAN TERHADAP PRODUK WISATA DI FLOATING MARKET LEMBANG
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
31
Hasil Uji Validitas Tingkat Kepentingan
No
Pernyataan
r hitung
r table
Ket.
1.
Ketersediaan Taman Miniatur Kereta
Api
Ketersediaan Lokomotif Mini
0,494
0,361
Valid
0,591
0,361
Valid
r hitung
r table
Ket.
2.
Tabel Lanjutan 3.4
No
Pernyataan
3.
Ketersediaan Taman Kelinci
0,437
0,361
Valid
4.
Ketersediaan becak dan mobil mini
0,677
0,361
Valid
5.
Ketersediaan Outbound Anak
0,693
0,361
Valid
6.
Ketersediaan Mancing Magnet
0,531
0,361
Valid
7.
Ketersediaan Tarin Water
0,636
0,361
Valid
8.
Ketersediaan Sepeda Air
0,491
0,361
Valid
9.
Ketersediaan Sampan
0,520
0,361
Valid
10.
Ketersediaan Kano
0,437
0,361
Valid
11.
Ketersediaan Paddle Boat
0,565
0,361
Valid
12.
Kenyamanan area lingkungan
kawasan
0,474
13.
Kesesuaian harga tiket
0,797
0,361
Valid
14.
Kenyamanan pasar terapung
0,655
0,361
valid
15.
Variasi jenis makanan tradisional di
pasar terapung
0,632
16.
Kebersihan area lingkungan kawasan
0,543
0,361
valid
17.
Ketersediaan restaurant
0,611
0,361
valid
0,361
0,361
Valid
valid
Andri Wahyu Ramdani, 2016
ANALISIS KEPUASAN WISATAWAN TERHADAP PRODUK WISATA DI FLOATING MARKET LEMBANG
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
32
18.
Keindahan kawasan
0,606
0,361
valid
19.
Ketersediaan information center
0,639
0,361
valid
20.
Ketersediaan toilet
0,663
0,361
valid
21.
Kenyamanan toilet
0,724
0,361
valid
22.
Ketersediaan tempat parkir
0,612
0,361
valid
23.
Kenyamanan tempat parkir
0,568
0,361
valid
24.
Ketersediaan mushola
0,762
0,361
valid
25.
Kenyamanan mushola
0,716
0,361
valid
26.
Ketersediaan papan informasi
0,555
0,361
Valid
27.
Ketersediaan penginapan disekitar
lokasi
0,605
28.
Kemudahan akses jalan menuju
lokasi
0,579
29.
Ketersediaan papan petunjuk jalan
0,607
0,361
0,361
0,361
valid
valid
valid
Sumber : Diolah peneliti, 2016
Berdasarkan pada tabel 3.4 dapat dilihat setelah dilakukan uji
validitas
dengan menggunakan bantuan SPSS Statistics 16 dan
Microsoft Excel terhadap 30 responden dengan r table sebesar 0,361,
keseluruhan pernyataan terkait dengan tingkat kepentingan memiliki r
hitung lebih dari 0,361 yang berarti dinyatakan valid.
Tabel 3.5
Hasil Uji Validitas Tingkat Kinerja
No
Pernyataan
r hitung
r table
Ket.
1.
Ketersediaan Taman Miniatur Kereta
Api
Ketersediaan Lokomotif Mini
0,735
0,361
valid
0,827
0,361
valid
2.
Andri Wahyu Ramdani, 2016
ANALISIS KEPUASAN WISATAWAN TERHADAP PRODUK WISATA DI FLOATING MARKET LEMBANG
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
33
3.
Ketersediaan Taman Kelinci
0,761
0,361
valid
4.
Ketersediaan becak dan mobil mini
0,795
0,361
valid
5.
Ketersediaan Outbound Anak
0,792
0,361
valid
6.
Ketersediaan Mancing Magnet
0,769
0,361
valid
r hitung
r table
Ket.
Tabel Lanjutan 3.5
No
Pernyataan
7.
Ketersediaan Tarin Water
0,722
0,361
valid
8.
Ketersediaan Sepeda Air
0,759
0,361
valid
9.
Ketersediaan Sampan
0,762
0,361
valid
10.
Ketersediaan Kano
0,733
0,361
valid
11.
Ketersediaan Paddle Boat
0,749
0,361
valid
12.
Kenyamanan area lingkungan
kawasan
0,667
13.
Kesesuaian harga tiket
0,524
0,361
valid
14.
Kenyamanan pasar terapung
0,736
0,361
valid
15.
Variasi jenis makanan tradisional di
pasar terapung
0,695
16.
Kebersihan area lingkungan kawasan
0,648
0,361
valid
17.
Ketersediaan restaurant
0,580
0,361
valid
18.
Keindahan kawasan
0,682
0,361
valid
19.
Ketersediaan information center
0,757
0,361
valid
20.
Ketersediaan toilet
0,656
0,361
valid
21.
Kenyamanan toilet
0,568
0,361
valid
0,361
0,361
valid
valid
Andri Wahyu Ramdani, 2016
ANALISIS KEPUASAN WISATAWAN TERHADAP PRODUK WISATA DI FLOATING MARKET LEMBANG
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
34
22.
Ketersediaan tempat parkir
0,576
0,361
valid
23.
Kenyamanan tempat parkir
0,599
0,361
valid
24.
Ketersediaan mushola
0,671
0,361
valid
25.
Kenyamanan mushola
0,737
0,361
valid
r hitung
r table
Ket.
0,361
valid
Tabel Lanjutan 3.5
Pernyataan
No
26.
Ketersediaan papan informasi
0,649
27.
Ketersediaan penginapan disekitar
lokasi
0,770
28.
Kemudahan akses jalan menuju
lokasi
0,588
29.
Ketersediaan papan petunjuk jalan
0,630
0,361
0,361
0,361
valid
valid
valid
Sumber : Diolah peneliti, 2016
Berdasarkan pada tabel 3.5 dapat dilihat setelah dilakukan uji
validitas
dengan menggunakan bantuan SPSS Statistics 16 dan
Microsoft Excel terhadap 30 responden dengan r table sebesar 0,361,
keseluruhan pernyataan terkait dengan tingkat kinerja memiliki r
hitung lebih dari 0,361 yang berarti dinyatakan valid.
3.9.2 Uji Reabilitas
Menurut Sugiono (2012) Instrument yang reliable berarti
instrument yang bila digunakan berkali-kali untuk mengukur data
yang sama akan menghasilkan data yang sama juga. Berikut
merupakan rumus yang digunakan untuk mengukur reliabilitas dengan
rumus Spearman Brown :
√
Andri Wahyu Ramdani, 2016
ANALISIS KEPUASAN WISATAWAN TERHADAP PRODUK WISATA DI FLOATING MARKET LEMBANG
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
35
ri
= Reabilitas internal seluruh instrument
rb
= Korelasi product moment antara belahan pertama dan
kedua
Dengan kata lain, penggunaan instrument yang valid dan
reliable dalam pengumpulan data akan menghasilkan penelitian yang
valid dan reliable pula. Jadi instrument yang valid dan reliable
merupakan suatu syarat agar hasil penelitian terbukti keabsahannya.
Untuk menyatakan hubungan bisa digunakan kriteria Guilforf
dalam Kudus (2013), yaitu :
a. < 0,20
: hubungan yang sangat kecil dan bisa
diabaikan
b. 0,20 -< 0,40
: hubungan yang kecil (tidak erat)
c. 0,40 -< 0,70
: hubungan yang cukup erat
d. 0,70 -< 0,90
: hubungan yang erat (reliable)
e. 0,90 -< 1,00
: hubungan yang sangat erat (sangat reliable)
Untuk mengukur reliabilitas indikator-indikator dalam kuesioner yang
digunakan dalam penelitian ini, peneliti menggunakan program SPSS
Statistics 16. Berikut merupakan hasil uji reliabilitas variabel Produk
Wisata:
Tabel 3.6
Hasil Uji Reliabilitas Tingkat Kepentingan
No
Variabel
r hitung
r tabel
Keterangan
1.
Produk Wisata
0,751
0,70
Reliabel
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
.751
30
Gambar 3.2 Uji Reliabilitas Tingkat Kepentingan SPSS 16.0
Sumber : Diolah peneliti, 2016
Andri Wahyu Ramdani, 2016
ANALISIS KEPUASAN WISATAWAN TERHADAP PRODUK WISATA DI FLOATING MARKET LEMBANG
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
36
Berdasarkan pada tabel 3.6 dapat dilihat setelah dilakukan uji
reliabilitas
dengan menggunakan bantuan SPSS Statistics 16 dimana
variable yang diujikan untuk tingkat kepentingan memiliki r hitung sebesar
0,751 berada pada rentan 0,70 -< 0,90 yang berarti reliable.
Tabel 3.7
Hasil Uji Reliabilitas Tingkat Kinerja
No
Variabel
r hitung
r tabel
Keterangan
1.
Produk Wisata
0,757
0,70
Reliabel
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
.757
30
Gambar 3.3 Uji Reliabilitas Tingkat Kinerja SPSS 16.0
Sumber : Diolah peneliti, 2016
Berdasarkan pada tabel 3.7 dapat dilihat setelah dilakukan uji
reliabilitas
dengan menggunakan bantuan SPSS Statistics 16 dimana
variable yang diujikan untuk tingkat kinerja memiliki r hitung sebesar 0,757
berada pada rentan 0,70 -< 0,90 yang berarti reliable.
3.10 Teknik Analisis Data
Menurut Sugiyono (2012), analisis data merupakan kegiatan setelah
data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul dengan cara
mengelompokkan
data
berdasarkan
variable
dan
jenis
responden,
menyajikan data tiap variable yang diteliti, melakukan perhitungan untuk
menjawab rumusan masalah dan melakukan perhitungan untuk menguji
hipotesis yang telah diajukan.
Andri Wahyu Ramdani, 2016
ANALISIS KEPUASAN WISATAWAN TERHADAP PRODUK WISATA DI FLOATING MARKET LEMBANG
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
37
3.10.1
Garis Kontinium
Teknik garis kontinium digunakan untuk menjawab rumusan
masalah nomor 1 dan 2 dari penelitian ini. Garis kontinium yang
digunakan
untuk
menjawab
pertanyaan
nomor
1
diperoleh
berdasarkan tingkat kepentingan (importance) berdasarkan persepsi
pengguna dan untuk menjawab pertanyaan nomor 2 diperoleh
berdasarkan tingkat kinerja (performance) berdasarkan persepsi
pengguna. Teknik ini juga digunakan untuk menentukan interval dari
jawaban yang sangat baik, baik, cukup baik, tidak baik, sangat tidak
baik, atau sangat penting, penting, cukup penting, tidak penting dan
sangat tidak penting dari suatu variable. Adapun langkah-langkah
perhitungan dalam teknik garis kontinium ini, yakni sebagai berikut
(Sugiyono, 2012) :
1. Mencari nilai indeks maksimum
Nilai indeks maksimum = skor tertinggi x jumlah pernyataan x
jumlah responden
2. Mencari nilai indeks minimum
Nilai indeks minimum = skor terendah x jumlah pernyataan x
jumlah responden
3. Mencari panjang kelas interval
Panjang kelas interval = nilai indeks maks : banyaknya kelaskelas interval
Sehingga garis kontinium akan terbentuk seperti gambar dibawah ini :
Sangat Tidak
Penting
Tidak
Cukup
Penting
Penting
Sangat
Penting
Penting
Gambar 3.4 Garis Kontinium
Sumber : Diolah Peneliti
i
Jika digambarkan jumlah pernyataan suatu variabel adalah lima
pernyataan dengan skor pernyataan terbesar 5 dan skor pernyataan
Andri Wahyu Ramdani, 2016
ANALISIS KEPUASAN WISATAWAN TERHADAP PRODUK WISATA DI FLOATING MARKET LEMBANG
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
38
terendah adalah 1 dengan responden sebanyak 100 orang, maka
perhitungan garis kontinum adalah sebagai berikut:
Jumlah kriteria pernyataan
:5
tertinggi secara keseluruhan
: (5 x 5 x 100) = 2500
Nilai terendah
: (5 x 1 x 100) = 500
Selanjutnya dapat diketahui interval untuk mengklasifikasikan
penilaian adalah:
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa nilai jenjang interval
sebesar 400, maka klasifikasi penilaian yang tertuang dalam garis
kontinum adalah :
Sangat Tidak
Tidak
Penting
Cukup
Penting
Sangat
Penting
Penting
Penting
500
900
1300
1700
2100
2500
Gambar 3.5 Garis kontinum
Sumber: Diolah oleh peneliti, 2016
Dalam penelitian ini memerlukan analisis data sebagai alat
untuk mendapatkan jawaban terhadap permasalahan yang sedang
diteliti. Dalam hal ini peneliti menggunakan analisis matriks IPA
(Importance Performance Analysis) sebagai berikut:
3.10.2
Importance Performance Analysis (IPA)
Metode Importance Performance Analysis (IPA) pertama kali
diciptakan
oleh
Martilla
&
James.
Menurutnya
Importance
Performance Analysis (IPA) adalah suatu teknik analisis yang
digunakan untuk mengidentifikasi faktor-faktor kinerja penting apa
yang harus ditunjukan oleh suatu organisasi dalam memenuhi
kepuasan para pengguna jasa mereka. Konsep ini berasal dari konsep
Andri Wahyu Ramdani, 2016
ANALISIS KEPUASAN WISATAWAN TERHADAP PRODUK WISATA DI FLOATING MARKET LEMBANG
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
39
SERVQUAL, Intinya tingkat kepentingan pengguna (customer
expectation) diukur dalam kaitannya dengan apa yang seharusnya
dikerjakan oleh perusahaan agar menghasilkan produk atau jasa
berkualitas tinggi.
Setelah diketahui tingkat kepentingan dan kinerja setiap peubah
(atribut) untuk seluruh responden, maka langkah selanjutnya adalah
memetakan hasil perhitungan yang telah didapat ke dalam Diagram
Kartesius. Menurut Kotler dan Tjiptono (2007) tingkap kepuasan
pengunjung dapat dihitung berdasarkan rumus berikut :
∑
Keterangan :
CS
: Kepuasan Pelanggan
I
: Tingkat Kepentingan (Importance)
Pp
: Tingkat Kinerja (Perceived Performance)
Dimana apabila :
CS < 0 : pengunjung merasa sangat puas
CS = 0 : pengunjung merasa puas
CS > 0 : pengunjung merasa tidak puas
Langkah selanjutnya adalah untuk menjawab pertanyaan nomer
tiga mengenai bagaimana tingkat kepuasan wisatawan di Floating
Market Lembang yang datanya diambil berdasarkan evaluasi
kepuasan terhadap daya dukung lingkungannya. Data tersebut
dihitung lalu ditampilkan menjadi diagram kartesius yang nantinya
akan menghasilkan beberapa focus untuk peningkatan kepuasan
wisatawan di Floating Market Lembang. Diagram Kartesius adalah
sebuah matriks Importance-Performance yang menampilkan empat
kuadran yang setiap kuadran memiliki tingkat kepentingan yang
berbeda-beda yang dibatasi oleh dua buah garis yang berpotongan
tegak lurus pada titik (X,Y) masing-masing dihitung dengan rumus :
Andri Wahyu Ramdani, 2016
ANALISIS KEPUASAN WISATAWAN TERHADAP PRODUK WISATA DI FLOATING MARKET LEMBANG
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
40
∑
∑
Keterangan :
X
= nilai rata-rata kinerja dari semua pernyataan
Y
= nilai rata-rata kepentingan dari semua pernyataan
k
= total atribut (pertanyaan)
Diagram kartesius (dalam Supranto, 2011) terdiri dari empat
kuadran yang masing-masing menjelaskan keadaan yang berbeda.
Keadaan-keadaan tersebut yaitu :
1. Kuadran A (Prioritas Utama)
Menunjukan factor atau atribut yang dianggap mempengaruhi
kepuasan pelanggan, termasuk unsur-unsur jasa yang dianggap
sangat penting, namun manajemen belum melaksanakannya
sesuai keinginan pelanggan. Sehingga mengecewakan/tidak puas.
2. Kuadran B (Pertahankan Prestasi)
Menunjukan unsur jasa pokok yang telah berhasil dilaksanakan
perusahaan, untuk itu wajib dipertahankan. Dianggap sangat
penting dan sangat memuaskan.
3. Kuadran C (Prioritas rendah)
Menunjukan beberapa faktor yang kurang penting pengaruhnya
bagi pelanggan, pelaksanaannya oleh perusahaan biasa-biasa saja.
Dianggap kurang penting dan kurang memuaskan.
4. Kuadran D (Berlebihan)
Menunjukan faktor yang mempengaruhi pelanggan kurang
penting, akan tetapi pelaksanaannya berlebihan. Dianggap kurang
penting tetapi sangat memuaskan.
Andri Wahyu Ramdani, 2016
ANALISIS KEPUASAN WISATAWAN TERHADAP PRODUK WISATA DI FLOATING MARKET LEMBANG
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
41
Diagram kartesius dalam IPA ditunjukan pada diagram di bawah ini :
Tingkat Kepentingan Tinggi
A. Prioritas Utama
B.
II.Pertahankan
Pertahankan
Prestasi
Prestasi
Kinerja Rendah
Kinerja Tinggi
C. Prioritas Rendah
D. Berlebihan
Tingkat Kepentingan Rendah
Gambar 3.6 Matriks Importance – Performance
Sumber : Diolah oleh peneliti , 2016
Andri Wahyu Ramdani, 2016
ANALISIS KEPUASAN WISATAWAN TERHADAP PRODUK WISATA DI FLOATING MARKET LEMBANG
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu