S MRL 1202901 Chapter3

23

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1

Lokasi Penelitian

FLOATING MARKET

Gambar 3.1 Denah Lokasi Floating Market Lembang
Sumber : Diolah peneliti

Dalam penelitian ini penulis mengambil lokasi di Floating Market
Lembang. Floating Market merupakan salah satu destinasi wisata yang
terletak di Desa Lembang, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat,
Provinsi Jawa Barat tepatnya di Jalan Grand Hotel No. 33 E Lembang.
Floating merupakan salah satu objek destinasi wisata favorit di kawasan
Bandung Utara. Dengan memanfaatkan danau kecil yang dulu bernama Situ
Umar pihak pengelola mengemas semua itu menjadi suatu atraksi wisata

yang menarik dan mampu menjadi magnet bagi wisatawan .
Aksesibilitas menuju Floating Market Lembang terbilang cukup
mudah. Jarak antara Floating Market Lembang dengan pusat kota Bandung
sekitar 15 km dapat ditempuh sekitar 45 menit menggunakan kendaraan
beroda 4, dan sekitar 30 menit dengan menggunakan kendaraan beroda dua.
Angkutan menuju Floating Market pun terbilang cukup banyak, kita dapat
Andri Wahyu Ramdani, 2016
ANALISIS KEPUASAN WISATAWAN TERHADAP PRODUK WISATA DI FLOATING MARKET LEMBANG
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

24

menggunakan sarana transportasi umum seperti angkutan kota (angkot) atau
ojeg untuk menjangkau lokasi ini. Berikut merupakan daftar harga tiket dan
parkir serta jam buka Floating Market :

No

Hari dan Parkir


Harga Tiket

Keterangan

1

Senin – Kamis

Rp 20.000

Jam buka : 09.00-17.00

2

Sabtu – Jumat

Rp 20.000

Jam buka : 09.00-20.00


3

Minggu

Rp 20.000

Jam buka : 08.00-20.00

3

Parkir Mobil

Rp 10.000

-

4

Parkir Bus


Rp 20.000

5

Parkir Motor

Rp 5.000

-

Tabel 3.1 Harga Tiket Masuk dan Parkir Floating Market Lembang
Sumber : Pengelola Floating Market Lembang, 2016

3.2

Populasi
Menurut Sugiyono (2015, hlm. 80) populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan
karateristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya. Menurut penuturan dari utari cikal

rivayanti salah seorang penjaga tiket di Floating Market Lembang jumlah
kunjungan wisatawan yang datang cukup tinggi pada weekend bisa
mencapai 10.000 orang, apabila dikalkulasikan dalam sebulan bisa
mencapai 40.000 orang. Berdasarkan hal tersebut maka populasi dalam
penelitian ini adalah semua wisatawan yang datang ke Floating Market
Lembang.

3.3

Sampel dan Tehnik Sampling
Sampel menurut Sugiyono (2015, hlm. 81) adalah bagian dari jumlah
dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar,
dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi,

Andri Wahyu Ramdani, 2016
ANALISIS KEPUASAN WISATAWAN TERHADAP PRODUK WISATA DI FLOATING MARKET LEMBANG
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

25


misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat
menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari
dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi.
Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif
(mewakili).
Menurut Donald Ary yang dikutip oleh Suharsimi Arikunto (2005,
hlm. 248) “ sampel 50 sampai 100 subyek penelitian sudah dianggap
cukup:. Sedangkan menurut dasar pengukuran Maholtra (1999, hlm. 46)
dalam Joko Susilo (2009, hlm. 3) menjelaskan bahwa sampel meliputi
sebagian atau mewakili populasi yang diobservasi. Dinamakan penelitian
sampel apabila kita bermaksud untuk menggeneralisasikan hasil penelitian
sampel. Jika sampel = n merupakan bagian dari populasi = N, maka n ≤ N
(nilai n lebih kecil dan bias juga sama dengan N, tetapi pada umumnya
selalu lebih kecil) kalau jumlah populasi = 1000, maka sampel bisa terdiri
dari 100, 200, dan atau 500, yaitu suatu jumlah elemen yang lebih kecil dari
1000 atau besarnya sampel minimal lima kali jumlah variable yang diteliti.
Soeratno dan Lincoln Arsyad (1995, hlm. 121) menyatakan bahwa
penentuan besarnya sampel tergantung pada tujuan penelitian, pengetahuan
tentang populasi, besarnya dana yang tersedia, besarnya populasi dan
kesediaanya untuk menjadi sampel, fasilitas yang tersedia, dan lain

sebagainya. Dengan pertimbangan diatas, maka jumlah sampel yang akan
digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 100.
Pengambilan sampel menggunakan teknik Purposive Samplling.
Purposive Sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan
pertimbangan tertentu. Pertimbangan tertentu ini , misalnya orang tersebut
dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan, atau mungkin dia
sebagai penguasa sehingga akan memudahkan peneliti menjelajahi
obyek/situasi sosial yang diteliti (Sugiyono, 2012, hlm. 299). Maka
penentuan sampel yang dipilih berdasarkan latar belakang usia minimal 17
tahun keatas agar para responden mengerti dan dapat menjawab pertanyaan
pada kuesioner yang diberikan oleh peneliti.

Andri Wahyu Ramdani, 2016
ANALISIS KEPUASAN WISATAWAN TERHADAP PRODUK WISATA DI FLOATING MARKET LEMBANG
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

26

3.4


Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2012) yang
dimaksud dengan metode penelitian kuantitatif adalah metode penelitian
yang berlandaskan pada filsafat positivism, digunakan untuk meneliti pada
populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya
dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrument
penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik bertujuan untuk menguji
hipotesis yang telah ditetapkan.

3.5

Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data
sekunder. Sumber data primer adalah sumber data yang langsung
memberikan data kepada pengumpul data. Sedangkan data sekunder
merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada
pengumpul data, misalnya melewati orang lain atau lewat dokumen
(Sugiyono : 2012). Data primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah
data dari hasil jawaban kuisioner yang disebar oleh penulis mengenai

kepuasan wisatawan terhadap atraksi wisata di Floating Market Lembang.
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari beberapa sumber data
dan literature yang dapat mendukung serta memenuhi informasi yang
diperlukan dalam penelitian. Dalam penelitian ini data sekunder yang
digunakan diantaranya artikel, buku, data dari beberapa intansi terkait dan
juga sumber lain yang dapat mendukung data dalam penelitian ini.

3.6

Operasional Variabel
Tabel 3.2 Operasional Variabel
Variabel

Sub
Variabel

Indikator

Skala


No.

Andri Wahyu Ramdani, 2016
ANALISIS KEPUASAN WISATAWAN TERHADAP PRODUK WISATA DI FLOATING MARKET LEMBANG
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

27

Item
Produk wisata menurut Atraksi
Menurut Oka A. Yoeti
(2008, hlm. 16), terdapat
tiga unsur penting yang
membentuk

produk

industri pariwisata, yaitu:
a. Attractions of the
destinations

b. Facilities of the
destinations
c. Accessibilities of
the destinations

Fasilitas

Ketersediaan Taman
Miniatur Kereta Api
Ketersediaan Lokomotif
Mini
Ketersediaan Taman
Kelinci
Ketersediaan becak dan
mobil mini
Ketersediaan Outbound
Anak
Ketersediaan Mancing
Magnet
Ketersediaan Tarin Water

Ordinal

1

Ordinal

2

Ordinal

3

Ordinal

4

Ordinal

5

Ordinal

6

Ordinal

7

Ketersediaan Sepeda Air

Ordinal

8

Ketersediaan Sampan

Ordinal

9

Ketersediaan Kano

Ordinal

10

Ketersediaan Paddle Boat

Ordinal

11

Kenyamanan area
lingkungan kawasan

Ordinal

12

Kenyamanan pasar
terapung
Variasi jenis makanan
tradisional di pasar
terapung
Kebersihan area
lingkungan kawasan
Keindahan kawasan

Ordinal

14

Ordinal

15

Ordinal

17

Ordinal

18

Kesesuaian harga tiket

Ordinal

13

Ketersediaan restaurant

Ordinal

16

Ketersediaan information
center

Ordinal

19

Ketersediaan toilet

Ordinal

20

Kenyamanan toilet

Ordinal

21

Andri Wahyu Ramdani, 2016
ANALISIS KEPUASAN WISATAWAN TERHADAP PRODUK WISATA DI FLOATING MARKET LEMBANG
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

28

Ketersediaan tempat
parkir

Ordinal

22

Kenyamanan tempat
parkir

Ordinal

23

Ketersediaan mushola

Ordinal

24

Kenyamanan mushola

Ordinal

25

Ketersediaan papan
informasi

Ordinal

26

Ketersediaan penginapan
disekitar lokasi

Ordinal

27

Ordinal

28

Ordinal

29

Aksesibilitas Kemudahan akses jalan
menuju lokasi
Ketersediaan papan
petunjuk jalan
Sumber : Diolah peneliti, 2016
3.7

Teknik Pengumpulan Data
a. Studi Kepustakaan
Teknik pengumpulan data dengan cara mengumpulkan dan
menganalisis materi dari berbagai literature yang relevan untuk
memecahkan permasalahan penelitian. Penulis juga berusaha untuk
membandingkan antara literature yang satu dengan yang lainnya supaya
mendapatkan data yang akurat.
b. Kuesioner
Teknik pengumpulan data melalui formulir yang berisi pertanyaanpertanyaan yang diajukan secara tertulis pada seseorang atau sekumpulan
orang untuk mendapatkan jawaban atau tanggapan dan informasi yang
diperlukan oleh peneliti.
c. Wawancara
Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti untuk
mendapatkan keterangan-keterangan lisan melalui percakapan incidental

Andri Wahyu Ramdani, 2016
ANALISIS KEPUASAN WISATAWAN TERHADAP PRODUK WISATA DI FLOATING MARKET LEMBANG
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

29

selama pengisian kuisioner sehingga wawancara ini hanya memperkuat
data dari kuesioner yang diberikan.
d. Pengamatan (Observation)
Melakukan pengamatan secara langsung ke tempat penelitian untuk
melihat potensi dan menganalisisnya.
e. Studi Dokumentasi
Studi ini ditujukan untuk memperoleh data langsung dari tempat
penelitian, meliputi kegiatan, foto-foto, dan data yang relevan.

3.8

Instrumen Penelitian dan Skala Pengukuran
Instrumen penelitian merupakan alat

yang digunakan dalam

pengumpulan data dan informasi yang diperlukan dalam penelitian
(Sugiyono, 2012). Instrumen dalam penelitian ini berupa kuesioner atau
angket yaitu merupakan daftar pertanyaan atau pernyataan yang dapat
mewakili pendapat responden. Skala pengukuran melalui pendekatan
sebagai berikut :
a. Pendekatan Skala Likert
Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan
persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam
penelitian, fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh
peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian (Sugiyono,
2012).

Tabel 3.3 Pengukuran Skala Likert
SKALA

SKOR

SKALA

Sangat Penting

5

Sangat Baik

Penting

4

Baik

Cukup Penting

3

Cukup

Tidak Penting

2

Tidak Baik

Andri Wahyu Ramdani, 2016
ANALISIS KEPUASAN WISATAWAN TERHADAP PRODUK WISATA DI FLOATING MARKET LEMBANG
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

30

Sangat Tidak

1

Sangat Tidak Baik

Penting
Sumber : diolah peneliti

3.9

Uji Validitas dan Reabilitas
3.9.1 Uji Validitas
Validitas Instrument yakni pengujian terhadap instrument
tersebut agar layak sebagai alat ukur yang digunakan untuk
mendapatkan data yang valid. Instrument yang valid tersebut dapat
digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono,
2012). Dalam penelitian ini, penulis menentukan nilai r table untuk n
= 30 dengan tingkat signifikansi sebesar 5 %

(α = 0,05) adalah

sebesar 0,361. Berikut merupakan rumus untuk menentukan validitas
instrument dengan teknik product moment :



Keterangan :













(∑

)

r xy

= koefisien korelasi suatu butir atau item

N

= jumlah subyek

X

= skor suatu butir/item

Y

= skor total

Penghitungan validitas instrumen/kuesioner dilakukan dengan
bantuan program SPSS Statistics 160 dan Microsoft Excel terhadap 30
responden dimana syarat validitas yaitu minimal 30 responden.
Berikut merupakan hasil uji validitas terhadap variabel produk wisata
berdasarkan tingkat kepentingan dan kinerja.
Tabel 3.4
Andri Wahyu Ramdani, 2016
ANALISIS KEPUASAN WISATAWAN TERHADAP PRODUK WISATA DI FLOATING MARKET LEMBANG
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

31

Hasil Uji Validitas Tingkat Kepentingan
No

Pernyataan

r hitung

r table

Ket.

1.

Ketersediaan Taman Miniatur Kereta
Api
Ketersediaan Lokomotif Mini

0,494

0,361

Valid

0,591

0,361

Valid

r hitung

r table

Ket.

2.

Tabel Lanjutan 3.4
No

Pernyataan

3.

Ketersediaan Taman Kelinci

0,437

0,361

Valid

4.

Ketersediaan becak dan mobil mini

0,677

0,361

Valid

5.

Ketersediaan Outbound Anak

0,693

0,361

Valid

6.

Ketersediaan Mancing Magnet

0,531

0,361

Valid

7.

Ketersediaan Tarin Water

0,636

0,361

Valid

8.

Ketersediaan Sepeda Air

0,491

0,361

Valid

9.

Ketersediaan Sampan

0,520

0,361

Valid

10.

Ketersediaan Kano

0,437

0,361

Valid

11.

Ketersediaan Paddle Boat

0,565

0,361

Valid

12.

Kenyamanan area lingkungan
kawasan

0,474

13.

Kesesuaian harga tiket

0,797

0,361

Valid

14.

Kenyamanan pasar terapung

0,655

0,361

valid

15.

Variasi jenis makanan tradisional di
pasar terapung

0,632

16.

Kebersihan area lingkungan kawasan

0,543

0,361

valid

17.

Ketersediaan restaurant

0,611

0,361

valid

0,361

0,361

Valid

valid

Andri Wahyu Ramdani, 2016
ANALISIS KEPUASAN WISATAWAN TERHADAP PRODUK WISATA DI FLOATING MARKET LEMBANG
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

32

18.

Keindahan kawasan

0,606

0,361

valid

19.

Ketersediaan information center

0,639

0,361

valid

20.

Ketersediaan toilet

0,663

0,361

valid

21.

Kenyamanan toilet

0,724

0,361

valid

22.

Ketersediaan tempat parkir

0,612

0,361

valid

23.

Kenyamanan tempat parkir

0,568

0,361

valid

24.

Ketersediaan mushola

0,762

0,361

valid

25.

Kenyamanan mushola

0,716

0,361

valid

26.

Ketersediaan papan informasi

0,555

0,361

Valid

27.

Ketersediaan penginapan disekitar
lokasi

0,605

28.

Kemudahan akses jalan menuju
lokasi

0,579

29.

Ketersediaan papan petunjuk jalan

0,607

0,361

0,361

0,361

valid

valid
valid

Sumber : Diolah peneliti, 2016
Berdasarkan pada tabel 3.4 dapat dilihat setelah dilakukan uji
validitas

dengan menggunakan bantuan SPSS Statistics 16 dan

Microsoft Excel terhadap 30 responden dengan r table sebesar 0,361,
keseluruhan pernyataan terkait dengan tingkat kepentingan memiliki r
hitung lebih dari 0,361 yang berarti dinyatakan valid.
Tabel 3.5
Hasil Uji Validitas Tingkat Kinerja
No

Pernyataan

r hitung

r table

Ket.

1.

Ketersediaan Taman Miniatur Kereta
Api
Ketersediaan Lokomotif Mini

0,735

0,361

valid

0,827

0,361

valid

2.

Andri Wahyu Ramdani, 2016
ANALISIS KEPUASAN WISATAWAN TERHADAP PRODUK WISATA DI FLOATING MARKET LEMBANG
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

33

3.

Ketersediaan Taman Kelinci

0,761

0,361

valid

4.

Ketersediaan becak dan mobil mini

0,795

0,361

valid

5.

Ketersediaan Outbound Anak

0,792

0,361

valid

6.

Ketersediaan Mancing Magnet

0,769

0,361

valid

r hitung

r table

Ket.

Tabel Lanjutan 3.5

No

Pernyataan

7.

Ketersediaan Tarin Water

0,722

0,361

valid

8.

Ketersediaan Sepeda Air

0,759

0,361

valid

9.

Ketersediaan Sampan

0,762

0,361

valid

10.

Ketersediaan Kano

0,733

0,361

valid

11.

Ketersediaan Paddle Boat

0,749

0,361

valid

12.

Kenyamanan area lingkungan
kawasan

0,667

13.

Kesesuaian harga tiket

0,524

0,361

valid

14.

Kenyamanan pasar terapung

0,736

0,361

valid

15.

Variasi jenis makanan tradisional di
pasar terapung

0,695

16.

Kebersihan area lingkungan kawasan

0,648

0,361

valid

17.

Ketersediaan restaurant

0,580

0,361

valid

18.

Keindahan kawasan

0,682

0,361

valid

19.

Ketersediaan information center

0,757

0,361

valid

20.

Ketersediaan toilet

0,656

0,361

valid

21.

Kenyamanan toilet

0,568

0,361

valid

0,361

0,361

valid

valid

Andri Wahyu Ramdani, 2016
ANALISIS KEPUASAN WISATAWAN TERHADAP PRODUK WISATA DI FLOATING MARKET LEMBANG
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

34

22.

Ketersediaan tempat parkir

0,576

0,361

valid

23.

Kenyamanan tempat parkir

0,599

0,361

valid

24.

Ketersediaan mushola

0,671

0,361

valid

25.

Kenyamanan mushola

0,737

0,361

valid

r hitung

r table

Ket.

0,361

valid

Tabel Lanjutan 3.5
Pernyataan

No
26.

Ketersediaan papan informasi

0,649

27.

Ketersediaan penginapan disekitar
lokasi

0,770

28.

Kemudahan akses jalan menuju
lokasi

0,588

29.

Ketersediaan papan petunjuk jalan

0,630

0,361

0,361

0,361

valid

valid
valid

Sumber : Diolah peneliti, 2016
Berdasarkan pada tabel 3.5 dapat dilihat setelah dilakukan uji
validitas

dengan menggunakan bantuan SPSS Statistics 16 dan

Microsoft Excel terhadap 30 responden dengan r table sebesar 0,361,
keseluruhan pernyataan terkait dengan tingkat kinerja memiliki r
hitung lebih dari 0,361 yang berarti dinyatakan valid.
3.9.2 Uji Reabilitas
Menurut Sugiono (2012) Instrument yang reliable berarti
instrument yang bila digunakan berkali-kali untuk mengukur data
yang sama akan menghasilkan data yang sama juga. Berikut
merupakan rumus yang digunakan untuk mengukur reliabilitas dengan
rumus Spearman Brown :



Andri Wahyu Ramdani, 2016
ANALISIS KEPUASAN WISATAWAN TERHADAP PRODUK WISATA DI FLOATING MARKET LEMBANG
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

35

ri

= Reabilitas internal seluruh instrument

rb

= Korelasi product moment antara belahan pertama dan

kedua

Dengan kata lain, penggunaan instrument yang valid dan
reliable dalam pengumpulan data akan menghasilkan penelitian yang
valid dan reliable pula. Jadi instrument yang valid dan reliable
merupakan suatu syarat agar hasil penelitian terbukti keabsahannya.
Untuk menyatakan hubungan bisa digunakan kriteria Guilforf
dalam Kudus (2013), yaitu :
a. < 0,20

: hubungan yang sangat kecil dan bisa

diabaikan
b. 0,20 -< 0,40

: hubungan yang kecil (tidak erat)

c. 0,40 -< 0,70

: hubungan yang cukup erat

d. 0,70 -< 0,90

: hubungan yang erat (reliable)

e. 0,90 -< 1,00

: hubungan yang sangat erat (sangat reliable)

Untuk mengukur reliabilitas indikator-indikator dalam kuesioner yang
digunakan dalam penelitian ini, peneliti menggunakan program SPSS
Statistics 16. Berikut merupakan hasil uji reliabilitas variabel Produk
Wisata:
Tabel 3.6
Hasil Uji Reliabilitas Tingkat Kepentingan
No

Variabel

r hitung

r tabel

Keterangan

1.

Produk Wisata

0,751

0,70

Reliabel

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha

N of Items
.751

30

Gambar 3.2 Uji Reliabilitas Tingkat Kepentingan SPSS 16.0
Sumber : Diolah peneliti, 2016
Andri Wahyu Ramdani, 2016
ANALISIS KEPUASAN WISATAWAN TERHADAP PRODUK WISATA DI FLOATING MARKET LEMBANG
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

36

Berdasarkan pada tabel 3.6 dapat dilihat setelah dilakukan uji
reliabilitas

dengan menggunakan bantuan SPSS Statistics 16 dimana

variable yang diujikan untuk tingkat kepentingan memiliki r hitung sebesar
0,751 berada pada rentan 0,70 -< 0,90 yang berarti reliable.

Tabel 3.7
Hasil Uji Reliabilitas Tingkat Kinerja
No

Variabel

r hitung

r tabel

Keterangan

1.

Produk Wisata

0,757

0,70

Reliabel

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha

N of Items
.757

30

Gambar 3.3 Uji Reliabilitas Tingkat Kinerja SPSS 16.0
Sumber : Diolah peneliti, 2016

Berdasarkan pada tabel 3.7 dapat dilihat setelah dilakukan uji
reliabilitas

dengan menggunakan bantuan SPSS Statistics 16 dimana

variable yang diujikan untuk tingkat kinerja memiliki r hitung sebesar 0,757
berada pada rentan 0,70 -< 0,90 yang berarti reliable.

3.10 Teknik Analisis Data
Menurut Sugiyono (2012), analisis data merupakan kegiatan setelah
data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul dengan cara
mengelompokkan

data

berdasarkan

variable

dan

jenis

responden,

menyajikan data tiap variable yang diteliti, melakukan perhitungan untuk
menjawab rumusan masalah dan melakukan perhitungan untuk menguji
hipotesis yang telah diajukan.

Andri Wahyu Ramdani, 2016
ANALISIS KEPUASAN WISATAWAN TERHADAP PRODUK WISATA DI FLOATING MARKET LEMBANG
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

37

3.10.1

Garis Kontinium
Teknik garis kontinium digunakan untuk menjawab rumusan

masalah nomor 1 dan 2 dari penelitian ini. Garis kontinium yang
digunakan

untuk

menjawab

pertanyaan

nomor

1

diperoleh

berdasarkan tingkat kepentingan (importance) berdasarkan persepsi
pengguna dan untuk menjawab pertanyaan nomor 2 diperoleh
berdasarkan tingkat kinerja (performance) berdasarkan persepsi
pengguna. Teknik ini juga digunakan untuk menentukan interval dari
jawaban yang sangat baik, baik, cukup baik, tidak baik, sangat tidak
baik, atau sangat penting, penting, cukup penting, tidak penting dan
sangat tidak penting dari suatu variable. Adapun langkah-langkah
perhitungan dalam teknik garis kontinium ini, yakni sebagai berikut
(Sugiyono, 2012) :
1. Mencari nilai indeks maksimum
Nilai indeks maksimum = skor tertinggi x jumlah pernyataan x
jumlah responden
2. Mencari nilai indeks minimum
Nilai indeks minimum = skor terendah x jumlah pernyataan x
jumlah responden
3. Mencari panjang kelas interval
Panjang kelas interval = nilai indeks maks : banyaknya kelaskelas interval
Sehingga garis kontinium akan terbentuk seperti gambar dibawah ini :

Sangat Tidak
Penting

Tidak

Cukup
Penting

Penting

Sangat
Penting

Penting

Gambar 3.4 Garis Kontinium
Sumber : Diolah Peneliti
i
Jika digambarkan jumlah pernyataan suatu variabel adalah lima
pernyataan dengan skor pernyataan terbesar 5 dan skor pernyataan
Andri Wahyu Ramdani, 2016
ANALISIS KEPUASAN WISATAWAN TERHADAP PRODUK WISATA DI FLOATING MARKET LEMBANG
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

38

terendah adalah 1 dengan responden sebanyak 100 orang, maka
perhitungan garis kontinum adalah sebagai berikut:
Jumlah kriteria pernyataan

:5

tertinggi secara keseluruhan

: (5 x 5 x 100) = 2500

Nilai terendah

: (5 x 1 x 100) = 500

Selanjutnya dapat diketahui interval untuk mengklasifikasikan
penilaian adalah:

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa nilai jenjang interval
sebesar 400, maka klasifikasi penilaian yang tertuang dalam garis
kontinum adalah :

Sangat Tidak

Tidak

Penting

Cukup

Penting

Sangat

Penting

Penting

Penting

500

900

1300

1700

2100

2500

Gambar 3.5 Garis kontinum
Sumber: Diolah oleh peneliti, 2016
Dalam penelitian ini memerlukan analisis data sebagai alat
untuk mendapatkan jawaban terhadap permasalahan yang sedang
diteliti. Dalam hal ini peneliti menggunakan analisis matriks IPA
(Importance Performance Analysis) sebagai berikut:

3.10.2

Importance Performance Analysis (IPA)
Metode Importance Performance Analysis (IPA) pertama kali

diciptakan

oleh

Martilla

&

James.

Menurutnya

Importance

Performance Analysis (IPA) adalah suatu teknik analisis yang
digunakan untuk mengidentifikasi faktor-faktor kinerja penting apa
yang harus ditunjukan oleh suatu organisasi dalam memenuhi
kepuasan para pengguna jasa mereka. Konsep ini berasal dari konsep
Andri Wahyu Ramdani, 2016
ANALISIS KEPUASAN WISATAWAN TERHADAP PRODUK WISATA DI FLOATING MARKET LEMBANG
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

39

SERVQUAL, Intinya tingkat kepentingan pengguna (customer
expectation) diukur dalam kaitannya dengan apa yang seharusnya
dikerjakan oleh perusahaan agar menghasilkan produk atau jasa
berkualitas tinggi.
Setelah diketahui tingkat kepentingan dan kinerja setiap peubah
(atribut) untuk seluruh responden, maka langkah selanjutnya adalah
memetakan hasil perhitungan yang telah didapat ke dalam Diagram
Kartesius. Menurut Kotler dan Tjiptono (2007) tingkap kepuasan
pengunjung dapat dihitung berdasarkan rumus berikut :


Keterangan :
CS

: Kepuasan Pelanggan

I

: Tingkat Kepentingan (Importance)

Pp

: Tingkat Kinerja (Perceived Performance)

Dimana apabila :
CS < 0 : pengunjung merasa sangat puas
CS = 0 : pengunjung merasa puas
CS > 0 : pengunjung merasa tidak puas
Langkah selanjutnya adalah untuk menjawab pertanyaan nomer
tiga mengenai bagaimana tingkat kepuasan wisatawan di Floating
Market Lembang yang datanya diambil berdasarkan evaluasi
kepuasan terhadap daya dukung lingkungannya. Data tersebut
dihitung lalu ditampilkan menjadi diagram kartesius yang nantinya
akan menghasilkan beberapa focus untuk peningkatan kepuasan
wisatawan di Floating Market Lembang. Diagram Kartesius adalah
sebuah matriks Importance-Performance yang menampilkan empat
kuadran yang setiap kuadran memiliki tingkat kepentingan yang
berbeda-beda yang dibatasi oleh dua buah garis yang berpotongan
tegak lurus pada titik (X,Y) masing-masing dihitung dengan rumus :

Andri Wahyu Ramdani, 2016
ANALISIS KEPUASAN WISATAWAN TERHADAP PRODUK WISATA DI FLOATING MARKET LEMBANG
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

40



Keterangan :
X

= nilai rata-rata kinerja dari semua pernyataan

Y

= nilai rata-rata kepentingan dari semua pernyataan

k

= total atribut (pertanyaan)

Diagram kartesius (dalam Supranto, 2011) terdiri dari empat
kuadran yang masing-masing menjelaskan keadaan yang berbeda.
Keadaan-keadaan tersebut yaitu :
1. Kuadran A (Prioritas Utama)
Menunjukan factor atau atribut yang dianggap mempengaruhi
kepuasan pelanggan, termasuk unsur-unsur jasa yang dianggap
sangat penting, namun manajemen belum melaksanakannya
sesuai keinginan pelanggan. Sehingga mengecewakan/tidak puas.
2. Kuadran B (Pertahankan Prestasi)
Menunjukan unsur jasa pokok yang telah berhasil dilaksanakan
perusahaan, untuk itu wajib dipertahankan. Dianggap sangat
penting dan sangat memuaskan.
3. Kuadran C (Prioritas rendah)
Menunjukan beberapa faktor yang kurang penting pengaruhnya
bagi pelanggan, pelaksanaannya oleh perusahaan biasa-biasa saja.
Dianggap kurang penting dan kurang memuaskan.
4. Kuadran D (Berlebihan)
Menunjukan faktor yang mempengaruhi pelanggan kurang
penting, akan tetapi pelaksanaannya berlebihan. Dianggap kurang
penting tetapi sangat memuaskan.

Andri Wahyu Ramdani, 2016
ANALISIS KEPUASAN WISATAWAN TERHADAP PRODUK WISATA DI FLOATING MARKET LEMBANG
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

41

Diagram kartesius dalam IPA ditunjukan pada diagram di bawah ini :

Tingkat Kepentingan Tinggi
A. Prioritas Utama

B.
II.Pertahankan
Pertahankan
Prestasi
Prestasi

Kinerja Rendah

Kinerja Tinggi

C. Prioritas Rendah

D. Berlebihan

Tingkat Kepentingan Rendah
Gambar 3.6 Matriks Importance – Performance
Sumber : Diolah oleh peneliti , 2016

Andri Wahyu Ramdani, 2016
ANALISIS KEPUASAN WISATAWAN TERHADAP PRODUK WISATA DI FLOATING MARKET LEMBANG
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu