Perbedaan pH dan Laju Alir Saliva Sebelum dan Sesudah Mengunyah Cokelat dan Keju Cheddar

5

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Saliva
Saliva adalah cairan oral yang disekresikan oleh tiga pasang kelenjar utama
(parotid, submandibular dan sublingual) dan beberapa kelenjar minor yang disalurkan
melalui duktus-duktus ke dalam mulut. (Gambar 1) Kelenjar saliva dipersarafi oleh
saraf otonom yaitu saraf simpatis dan parasimpatis yang bekerja beriringan. Pusat
saliva parasimpatis terletak pada medulla oblongata yang terbagi menjadi 3 bagian,
yaitu superior nuklei salivatorius, inferior nuklei salivarius dan zona intermediet.
Bagian saraf fasialis terhubung dengan kelenjar submandibular dan kelenjar
sublingual, sedangkan saraf glossopharyngeal mempersyarafi kelenjar parotid.21Jalur
ini mengatur sekresi cairan dengan melepaskan asetilkolin (Ach) ke permukaan selsel asinar kelenjar saliva. Sekresi makromolekul diatur oleh noradrenalin yang berasal
dari saraf simpatis. Jalur post ganglion simpatis berasal dari ganglion servikal dari
rantai simpatis.22

Gambar 1. Anatomi kelenjar saliva mayor. A. kelenjar saliva parotid. B.
kelenjar saliva submandibula. C. kelenjar saliva sublingual.21
Peran saraf parasimpatis maupun simpatis, keduanya meningkatkan sekresi

dari saliva tetapi jumlah, karakteristik dan mekanisme berbeda. Rangsangan saraf
simpatis mensekresi saliva dengan volume yang lebih sedikit, dengan konsistensi

Universitas Sumatera Utara

6

kental dan mengandung lebih banyak mukus. Sedangkan rangsangan saraf
parasimpatis berperan dominan dalam sekresi saliva yang encer dalam jumlah besar
dan kaya enzim.23

2.1.1

Komposisi Saliva

Saliva merupakan cairan yang disekresikan oleh kelenjar saliva yang menjaga
kelembaban rongga mulut. Saliva terdiri dari 99% air dan 1 % komponen organik,
anorganik serta ion. Ion-ion yang penting dalam saliva adalah kation Na+dan K+,
anion Cl- serta bikarbonat (HCO 3 -).24 Komponen organik saliva yaitu musin,
laktoferin, glikoprotein, Ig A, kallikrein, lisozim, peroksidase, tiosianat, ptialin atau

amilase, maltase dan lipase.25 Komponen anorganik saliva yaitu sodium, chloride,
potasium, kalsium, bikarbonat, fosfat, amonia, magnesium, flour dan yodium.24,26

2.1.2

Laju Alir Saliva

Laju alir saliva tanpa stimulasi bervariasi dengan rata-rata 0,3±0,22 ml per
menit, sedangkan ketika distimulasi laju alir saliva meningkat dengan rata-rata
1,7±2,1 ml per menit. Laju alir saliva normal berkisar 500 dan 1000 ml per hari.24
Persentase laju alir saliva tanpa stimulasi adalah 20% dari kelenjar parotis, lebih dari
65% dari kelenjar submandibular, 7% sampai 8% dari kelenjar sublingual dan