Peran Jumantik Terhadap Program Pemberantasan Sarang Nyamuk dan Angka Bebas Jentik di Kelurahan Kayu Putih, Kecamatan Pulogadung Kota Adminstrasi Jakarta Timur Tahun 2017 Chapter III VI

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1

Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yaitu

bertujuan untuk menggambarkan peran Jumantik terhadap program PSN dan
Angka Bebas Jentik (ABJ) di Kelurahan Kayu Putih, kecamatan Pulogadung kota
Adminstrasi Jakarta Timur tahun 2017.
3.2

Lokasi dan Waktu Penelitian

3.2.1

Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan di Kelurahah Kayu Putih dengan jumlah RW
sebesar 17, setiap Rw terdiri dari 1 kordinator Jumantik.

1.

Banyaknya pederita DBD sebasar 42 kasus di Kelurahah Kayu Putih tahun
2015.

2.

Lokasi yang mudah dijangkau, dan belum pernah dilakukan penelitian
dengan rumusan permasalahan sejenis di lokasi penelitian tersebut.

3.2.2

Waktu Penelitian
Waktu penelitian dimulai dari bulan April 2016 sampai dengan April

2017.
3.3

Populasi dan Sampel


3.3.1

Populasi
Populasi pada penelitian ini adalah kader jumantik yang berjumlah 170

orang yang berasal dari 17 RW di kelurahan Kayu Putih, Kecamatan Pulo
Gadung, kota Adminstrasi Jakarta Timur tahun 2017.
42
Universitas Sumatera Utara

43

3.3.2

Sampel
Sampel dalam penelitian ini terdiri dari dua bagian yaitu untuk

mengetahui peran jumantik dan angka bebas jentik, untuk mengetahui peran
jumantik digunakan metode total sampling dengan jumlah sampel sebanyak 170
orang yang berasal dari masing – masing RW dilihat dari tingkat keaktifannya,

sedangkan untuk mengetahui ABJ didapAtkan dari hasil laporan kegiatan terbaru
Kelurahan Kayu Putih Kecamatan Pulogadung kota Administrasi Jakarta Timur.
3.4

Metode Pengumpulan Data
Data yang diambil dalam penelitian ini adalah data primer dan data

sekunder
3.4.1

Data Primer
Data primer diperoleh dari hasil wawancara dan kuesioner yang dibagikan

kepada kader jumantik kecamatan Pulo Gadung kota adminstrasi Jakarta Timur
tahun 2017.
3.4.2

Data Sekunder
Data dari Puskesmas wilyah kerja Kecamatan Pulogadung, Kementrian


Kesehatan serta informasi yang relevan dari hasil penelitian lainnya.
3.5

Variabel dan Definisi Oprasional

3.5.1

Variabel Penelitian
Adapun variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

Universitas Sumatera Utara

44

1. Program PSN di Kelurahan Kayu Putih, Kecamatan Pulogadung kota
Adminstrasi Jakarta Timur 2017.
2. Peran Jumantik di Kelurahan Kayu Putih Kecamatan Pulogadung kota
Adminstrasi Jakarta Timur 2017.

3. Angka Bebas Jentik di Kelurahan Kayu Putih Kecamatan Pulogadung kota
Adminstrasi Jakarta Timur 2017.
3.5.2

Definisi Oprasional
Adapun defenisi operasional dalam penelitian ini yaitu :

1. PSN; yaitu kegiatan untuk memberantas tempat perkembangbiakan
nyamuk Aedes aygepti dan Aedes aibopictus dengan 3M – Plus.
2. Jumantik; yaitu warga masyarakat di kelurahan kayu putih yang direkrut,
dilatih untuk melakukan proses edukasi dan memantau pelaksanaan PSN
plus di setiap RW, dan dijadikan sampel penelitian.
3. Peran Jumantik; yaitu kegiatan yang dilakukan oleh kader jumantik yang
bertujuan untuk menggerakan masyarkat dalam pelaksanaan PSN dan
melakukan pemantauan terhadap jentik nyamuk untuk memutus
perkembangan nyakuk Aedes aegypti.
4. DBD; yaitu Penyakit menular berbahaya yang disebabkan oleh nyamuk
Aedes aygepti dan Aedes aibopictus.
5. Jumantik aktif’ yaitu juru pemantau jentik yang melaksanakan tugas –
tugas berdasarkan arahan yang diberikan oleh petugas puskesmas menurut

Perda no 6 tahun 2007, serta mampu membantu petugas puskesmas dan

Universitas Sumatera Utara

45

petugas kelurahan dalam menurunkan angka bebas jentik di lingkungan
wilayah kerja.
6. Jumantik pasif; yaitu juru pemantau jentik yang tidak melaksanakan tugas
– tugas berdasarkan arahan yang diberikan oleh petugas puskesmas
menurut Perda no 6 tahun 2007, serta tidak berpatisipasi untuk membantu
petugas puskesmas dan petugas kelurahan dalam menurunkan angka bebas
jentik di lingkungan wilayah kerja.
7. Angka Bebas Jentik; yaitu ukuran yang dipakai untuk mengetahui
kepadatan jentik Aedes aegypti dimana angkanya 95%.
3.6

Aspek Pengukuran
Pengukuran keaktifan Jumantik didasarkan pada jawaban responden


kepada lembar observasi mengenai peran Jumantik dengan pilihan jawaban
“Selalu” (bobot nilai 2), “Kadang-kadang” (bobot nilai 1), dan tidak pernah
(bobot nilai 0). Nilai maksimal yang bisa didapatkan responden ialah sebanyak 14
poin.
Kemudian peran Jumantik dikategorikan kedalam 3 (tiga) kategori yaitu :
1) Aktif : > 75% apabila responden memperoleh 11 – 14 poin
2) Sedang: 56-75% apabila responden memperoleh 9 – 10 poin
3) Pasif : < 56% apabila responden hanya memperoleh 0 – 8 poin.
3.7

Metode Pengolahan dan Analisa Data

3.7.1

Metode Pengolahan Data

Dalam penelitian ini teknik pengolahan data yang digunakan adalah dengan
primer, langkah – langkah pengolahan data:

Universitas Sumatera Utara


46

1. Editing (pemeriksaan data)
Hasil wawancara atau angket yang diperoleh atau dikumpulkan melalui
kuesioner perlu disunting (edit) terlebih dahulu. Kalau ternyata masih ada
data atau informasi yang tidak lengkap, dan tidak mungkin dilakukan
wawancara ulang, maka kuesioner tesebut di keluarkan (drop out).
2. Coding sheet (membuat lembar kode)
Merupakan pemberian kode – kode pada tiap – tiap data yang termasuk
dalam kategori. Kode adalah isyarat yang dibuat dalam bentuk angka –
angka atau huruf – huruf yang memberikan petunjuk atas identitas pada
suatu informasi atau data yang akan dibahas.
3. Tabulasi (tabulasi data)
Membuat tabel–tabel data, sesua dengan tujuan penelitian atau yang
diinginkan oleh peneliti
4. Data entry (memasukan data)
Mengisi kolom – kolom atau kotak – kotak lembar kode atau kartu kode
sesuai dengan jawaban masing – masing pertanyaan.
5. Cleaning data (pembersihan data)

Data yang telah dimasukan diperiksa kembali sesuai dengan kriteria data.
Langkah ini bertujuan untuk membersihkan data dari kesalahan.
3.7.2

Metode Analisa Data
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

analisis

univariat, yaitu digunakan untuk mengetahui gambaran distribusi frekuensi dari
semua variabel yang diteliti. Hasil univariat selanjutnya disajikan dalam tabel

Universitas Sumatera Utara

47

distribusi frekuensi. Data yang telah di analisis pada penelitian ini disajikan
dalam bentuk tabel dilengkapi dengan narasi untuk mengetahui gambaran dari
masing-masing variabel secara lengkap dan jelas.


Universitas Sumatera Utara

BAB IV
HASIL PENELITIAN
4.1

Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Kelurahan Kayu Putih adalah salah satu kelurahan dari 65 kelurahan di

wilayah kota Administrasi Jakarta Timur dengan luas wilayah ± 437,15 Ha yang
terdiri dari 17 Rukun Warga (RW) dan 180 Rukun Tetangga (RT). Kondisi dan
peruntukan wilayah Kelurahan Kayu Putih sebagian besar merupakan kawasan
pemukiman dan perdagangan serta perkantoran.

Hal ini sangat terasa sekali

dampak/pengaruhnya pada keadaan jumlah penduduk, di siang hari jumlah
penduduk jauh lebih banyak dibandingkan dengan jumlah penduduk pada malam
hari. Adapun batas-batas wilayah Kelurahan Kayu Putih adalah sebagai berikut :



Sebelah Utara

: Jalan Perintis Kemerdekaan atau Kelurahan

Kelapa
Gading Jakarta Utara


Sebelah Barat

: Jalan Ahmad Yani atau Kelurahan Cempaka Putih
Jakarta Pusat



Sebelah Timur

: Jalan Kayu Putih Raya atau Kelurahan Pulogadung



Sebelah Selatan

: Jalan

Kayu

Putih Selatan,

Jalan H.

Ten,

Jalan Bangunan Timut dan Jalan Bangunan Barat
atau Kelurahan Rawamangun
Gambaran

wilayah

Kelurahan

Kayu

Putih

merupakan

sentral

perdagangan, perkantoran dan pemukiman, dengan jumlah penduduk sampai
23.142 dengan bulan Desember 2016 berjumlah 46.484 jiwa terdiri dari WNI

48
Universitas Sumatera Utara

49

laki-laki sebanyak jiwa dan perempuan sebanyk 23.283 jiwa, kemudian WNA
laki-laki sebanyak 35 jiwa dan perempuan sebanyak 24 jiwa. Dengan jumlah
Kepala Keluarga sebanyak 15.921 terdiri laki KK laki-laki sebanyak 12.135 jiwa
dan KK perempuan sebanyak 3.786 jiwa. Kelurahan Kayu Putih terdiri dari 17
RW yang masing-masing RW terdiri dari 10 RT.
Penduduk Kelurahan Kayu Putih setiap bulan selalu berkembang dinamis,.
Hal ini antara lain disebabkan peruntukan wilayah Kayu Putih yang berada di
pusat kota Jakarta dan dekat dengan Kawasan Industri Pulogadung sehingga
mengundang arus urbanisasi bagi pendatang baru. Selain itu juga dikarenakan
masih banyak yang menumpang alamat dan Kartu Keluarga (KK) walaupun
mereka tidak bertempat tinggal di wilayah Kelurahan Kayu Putih lagi.
4.2

Gambaran Umum Karakteristik Reponden
Jumantik dalam penelitian ini adalah Jumantik yang bekerja di wilayah

Kelurahan Kayu Putih Kecamatan Pulogadung Kota Administrasi Jakarta Timur,
adapun gambaran umum mengenai karakteristik Jumantik yang akan digambarkan
dalam penelitian ini ialah meliputi jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, dan
lama menjadi Jumanti dengan Jumantik berjumlah 170 orang. Gambaran umum
karakteristik Jumantik dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut :

Universitas Sumatera Utara

50

Tabel 4.1

Distribusi
Jumantik

Frekuensi

Karakteristik Jumantik

Gambaran

Umum

Karakteristik

Jumlah (n)

Persentase (%)

Jenis Kelamin
Laki-laki
Perempuan
Total

48
122
170

28,2
71,8
100

Usia
31 – 40 tahun
41 – 50 tahun
51 – 60 tahun
61 – 70 tahun
Total

35
76
40
19
170

20,6
44,7
23,5
11,2
100

4
20
129
17
170

2,4
11,8
75,8
10,0
100

88
50
32
170

51,8
29,4
18,8
100

Tingkat Pendidikan
SD/Sederajat
SMP/Sederajat
SMA/Sederajat
Perguruan Tinggi (D3/S1)
Total
Lama Menjadi
Kader
Jumantik
2 – 5 tahun
6 – 8 tahun
9 – 12 tahun
Total

Berdasarkan tabel 4.1 diatas diketahui bahwa gambaran umum
karakteristik Jumantik berdasarkan jenis kelamin sebagian besar Jumantik berjenis
kelamin perempuan dengan persentase sebanyak 71,8%, karakteristik Jumantik
berdasarkan usia lebih banyak Jumantik berada pada rentang usia 41 – 50 tahun
dengan persentase sebanyak 44,7%, karakteristik Jumantik berdasarkan tingkat
pendidikan sebagian besar Jumantik telah menyelesaikan pendidikan pada jenjang
SMA/ Sederajat dengan persentase sebanyak 75,9%, karakteristik Jumantik
berdasarkan lama menjadi kader Jumantik, lebih banyak Jumantik telah menjadi
kader Jumantik selama 2 – 5 tahun dengan persentase sebanyak 51,8%.

Universitas Sumatera Utara

51

4.3

Peran Jumantik terhadap Program Pemberantasan Sarang Nyamuk
dan Angka Bebas Jentik
Peran Jumantik terhadap program pemberantasan sarang nyamuk dan

angka bebas jentik di Kelurahan Kayu Putih, Kecamatan Pulogadung Kota
Adminstrasi Jakarta Timur dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut :
Tabel 4.2

No.

Distribusi Frekuensi Peran Jumantik terhadap Program
Pemberantasan Sarang Nyamuk dan Angka Bebas Jentik

Peran Jumantik

Selalu
n

%

Kadangkadang

Tidak
Pernah

Total

n

%

n

%

N

%

1

Memeriksa tempat – tempat 168 98,8
penampungan air didalam
maupun
diluar
rumah,
tempat –tempat yang dapat
tergenang oleh air dan
menutup tempat – tempat
penampungan air

10

5,9

0

0

170

100

2

Memberikan peringatan dan 158 92,9
pengarahan kepada pemilik
rumah
agar
tidak
membiasakan adanya air
tergenang,
penumpukan
pakaian atau pakaian yang
tergantung
disembarang
tempat didalam rumah.

12

7,1

0

0

170

100

3

Mengecek peralatan rumah
yang mungkin menampung 160 94,1
air bersih yang dapat
dijadikan
media
oleh
nyamuk
Aedes
aygepti
meletakan telurnya

10

5,9

0

0

170

100

Universitas Sumatera Utara

52

No.

Peran Jumantik

Selalu
n

4

Memberikan peringatan dan
pengarahan kepada pemilik 169 99,4
rumah
agar
tidak
membiasakan adanya air
tergenang,
penumpukan
pakaian atau pakaian yang
tergantung
disembarang
tempat didalam rumah.

5

Menaburkan
bubuk
larvasida 6 bulan sekali
untuk menghindari adanya
jentik nyamuk

6

Memeriksa rumah kosong
atau tidak berpenghuni
untuk melihat keberadaan
jentik nyamuk pada tempat –
tempat penampungan air
yang ada.

7

%

Kadangkadang

Tidak
Pernah

n

%

n

%

N

%

1

0,6

0

0

170

100

0

0

170

100

5,9

170

100

0

170

100

56

32,9

114

67,1

31

18,2

129

75,9 10

Memberikan laporan kepada 169 99,4
kelurahan
untuk
hasil
pemeriksaan jentik nyamuk

Total

1

0,6

0

Berdasarkan tabel 4.2 diatas diketahui bahwa peran Jumantik tehadap
program pemberantasan sarang nyamuk dan angka bebas jentik yang sudah dinilai
baik yaitu hampir seluruh Jumantik yakni dengan persentase sebanyak 99,4%
menyatakan selalu memberikan peringatan dan pengarahan kepada pemilik rumah
agar tidak membiasakan adanya air tergenang, penumpukan pakaian atau pakaian
yang tergantung disembarang tempat didalam rumah, dan selalu memberikan
laporan kepada kelurahan untuk hasil pemeriksaan jentik nyamuk, pada umumnya
Jumantik dengan persentase sebanyak 98,8% telah menyatakan bahwa selalu

Universitas Sumatera Utara

53

memeriksa tempat – tempat penampungan air didalam maupun diluar rumah,
tempat –tempat yang dapat tergenang oleh air dan menutup tempat – tempat
penampungan air, kemudian pada umumnya Jumantik yakni dengan persentase
sebanyak 94,1% menyatakan bahwa selalu mengecek peralatan rumah yang
mungkin menampung air bersih yang dapat dijadikan media oleh nyamuk Aedes
aygepti meletakan telurnya, dan pada umumnya Jumantik juga yakni dengan
persentase sebanyak 92,9% menyatakan bahwa selalu memberikan peringatan
dan pengarahan kepada pemilik rumah agar tidak membiasakan adanya air
tergenang, penumpukan pakaian atau pakaian yang tergantung disembarang
tempat didalam rumah.
Sedangkan peran Jumantik tehadap program pemberantasan sarang
nyamuk dan angka bebas jentik yang dinilai masih dianggap kurang baik dan
perlu ditingkat yaitu hanya 32,9% Jumantik yang menyatakan bahwa selalu
menaburkan bubuk larvasida 6 bulan sekali untuk menghindari adanya jentik
nyamuk, dan hanya 18,2% Jumantik yang selalu memeriksa rumah kosong atau
tidak berpenghuni untuk melihat keberadaan jentik nyamuk pada tempat – tempat
penampungan air yang ada.
4.4

Kategori Keaktifan Jumantik terhadap Program Pemberantasan
Sarang Nyamuk Dan Angka Bebas Jentik
Keseluruhan indikator peran Jumantik terhadap program pemberantasan

sarang nyamuk dan angka bebas jentik di Kelurahan Kayu Putih Kecamatan
Pulogadung Kota Adminstrasi Jakarta Timur kemudian dikategorikan menjadi 3
(tiga) kategori yaitu “Aktif”, “Sedang” dan “Pasif” yang dapat dilihat pada tabel
4.2 berikut :

Universitas Sumatera Utara

54

Tabel 4.3

Kategori
Jumantik
Aktif
Sedang
Total

Distribusi Frekuensi Kategori Keaktifan Jumantik terhadap
Program Pemberantasan Sarang Nyamuk dan Angka Bebas
Jentik
Keaktifan

Jumlah (n)

Persentase (%)

107
63
170

62,9
37,1
100

Berdasarkan tabel 4.3 diatas diketahui bahwa sebagian besar Jumantik
yakni dengan persentase 62,9% memiliki keaktifan sebagai Jumantik terhadap
program pemberantasan sarang nyamuk dan angka bebas jentik di Kelurahan
Kayu Putih Kecamatan Pulogadung Kota Adminstrasi Jakarta Timur dalam
kategori yang aktif, kemudian hanya 37,1% Jumantik yang memiliki keaktifan
sebagai Jumantik terhadap program pemberantasan sarang nyamuk dan angka
bebas jentik di Kelurahan Kayu Putih Kecamatan Pulogadung Kota Adminstrasi
Jakarta Timur dalam kategori sedang, dan tidak ada satupun Jumantik yang
memiliki keaktifan sebagai Jumantik terhadap program pemberantasan sarang
nyamuk dan angka bebas jentik di Kelurahan Kayu Putih Kecamatan Pulogadung
Kota Adminstrasi Jakarta Timur dalam kategori pasif.
4.5

Angka Bebas Jentik (ABJ) di Kelurahan Kayu Putih Kecamatan
Pulogadung Kota Adminstrasi Jakarta Timur
Gambaran angka bebas jentik (ABJ) di Kelurahan Kayu Putih Kecamatan

Pulogadung Kota Adminstrasi Jakarta Timur dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut :

Universitas Sumatera Utara

55

Tabel 4.4

Distribusi Frekuensi Angka Bebas Jentik (ABJ) di Kelurahan
Kayu Putih Kecamatan Pulogadung Kota Adminstrasi Jakarta
Timur

No

Jumlah RW
(n)

ABJ (%)

Keterangan

Memenuhi syarat
1
1
98
Memenuhi syarat
2
10
99
Memenuhi syarat
3
6
100
Memenuhi syarat
Total
17
Sumber : Laporan Kerja Kelurahan Kayu Putih Bulan Maret 2017

Berdasarkan tabel 4.4 diatas diketahui bahwa seluruh RW di Kelurahan
Kayu Putih Kecamatan Pulogadung Kota Administrasi Jakarta Timur telah
memiliki nilai ABJ yang telah memenuhi persyaratan karena memiliki persentase
nilai ABJ lebih dari 95%.

Universitas Sumatera Utara

BAB V
PEMBAHASAN
5.1

Peran Jumantik terhadap Program Pemberantasan Sarang Nyamuk
dan Angka Bebas Jentik
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa peran Jumantik terhadap

program PSN dan ABJ di Kelurahan Kayu Putih diketahui bahwa sebagian besar
Jumantik yakni sebanyak 107 orang Jumantik (62,9%) memiliki keaktifan sebagai
Jumantik terhadap program pemberantasan sarang nyamuk dan angka bebas jentik
di Kelurahan Kayu Putih Kecamatan Pulogadung Kota Adminstrasi Jakarta Timur
dalam kategori yang aktif, kemudian sebanyak 63 orang Jumantik (37,1%)
memiliki keaktifan sebagai Jumantik terhadap program pemberantasan sarang
nyamuk dan angka bebas jentik di Kelurahan Kayu Putih Kecamatan Pulogadung
Kota Adminstrasi Jakarta Timur dalam kategori sedang.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa peran Jumantik terhadap
program pemberantasan sarang nyamuk dan angka bebas jentik yang sudah dinilai
aktif yaitu hampir seluruh Jumantik yakni sebanyak 169 orang Jumantik (99,4%)
menyatakan selalu memberikan peringatan dan pengarahan kepada pemilik rumah
agar tidak membiasakan adanya air tergenang, penumpukan pakaian atau pakaian
yang tergantung disembarang tempat didalam rumah, dan selalu memberikan
laporan kepada kelurahan untuk hasil pemeriksaan jentik nyamuk, pada umumnya

56
Universitas Sumatera Utara

57

Jumantik yakni sebanyak 168 orang Jumantik (98,8%) telah menyatakan bahwa
selalu memeriksa tempat – tempat penampungan air didalam maupun diluar
rumah, tempat –tempat yang dapat tergenang oleh air dan menutup tempat –
tempat penampungan air, kemudian pada umumnya Jumantik yakni sebanyak 10
orang Jumantik (94,1%) menyatakan bahwa selalu mengecek peralatan rumah
yang mungkin menampung air bersih yang dapat dijadikan media oleh nyamuk
Aedes aygepti meletakan telurnya, dan pada umumnya Jumantik juga yakni
sebanyak 158 orang Jumantik (92,9%) menyatakan bahwa selalu memberikan
peringatan dan pengarahan kepada pemilik rumah agar tidak membiasakan adanya
air tergenang, penumpukan pakaian atau pakaian yang tergantung disembarang
tempat didalam rumah.
Sedangkan peran Jumantik tehadap program pemberantasan sarang
nyamuk dan angka bebas jentik yang dinilai masih dianggap sedang dan perlu
ditingkat yaitu hanya ada sebanyak 56 orang Jumantik (32,9%) yang menyatakan
bahwa selalu menaburkan bubuk larvasida 6 bulan sekali untuk menghindari
adanya jentik nyamuk, dan hanya ada sebanyak 31 orang Jumantik (18,2%) yang
selalu memeriksa rumah kosong atau tidak berpenghuni untuk melihat keberadaan
jentik nyamuk pada tempat – tempat penampungan air yang ada.
Meskipun tingkat keaktifan Juamantik hanya 62,9%, namun ABJ di
Kelurahan Kayu Putih Kecamatan Pulogadung sudah mencapai 98 – 100%, hal ini
dikarenakan sebanyak 99,4% Jumantik selalu memberikan peringatan dan
pengarahan kepada pemilik rumah agar tidak membiasakan adanya air tergenang,
penumpukan pakaian atau pakaian yang tergantung disembarang tempat didalam

Universitas Sumatera Utara

58

rumah. Jumantik aktif memberikan sosialisasi kepada masyarakat untuk
melakukan PSN dan terus meningkatan ABJ. Sebanyak 98,8% Jumantik selalu
memeriksa tempat – tempat penampungan air didalam maupun diluar rumah,
tempat –tempat yang dapat tergenang oleh air dan menutup tempat – tempat
penampungan air untuk memantau keberadaan jentik nyamuk di tempat-tempat
tersebut, kemudian sebanyak 94,1% Jumantik selalu mengecek peralatan rumah
yang mungkin menampung air bersih yang dapat dijadikan media oleh nyamuk
Aedes aygepti meletakan telurnya seperti pot bunga, barang-barang bekas yang
sudah tidak terpakai dan sebagainya, dan sebanyak 92,9% Jumantik selalu
memberikan peringatan dan pengarahan kepada pemilik rumah agar tidak
membiasakan adanya air tergenang, penumpukan pakaian atau pakaian yang
tergantung disembarang tempat didalam rumah yang diperiksa, kegiatan
pemeriksaan inilah yang menjadikan ABJ di Kelurahan Kayu Putih Kecamatan
Pulogadung tinggi mencapai 98 – 100%.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut diketahui bahwa sebagian besar
Jumantik yang memiliki tingkat keaktifan dalam kategori yang aktif, hal ini
didasarkan bahwa berdasarkan hasil penelitian diketahui Jumantik telah
menyelesaikan tugas dengan baik dalam hal pemeriksaan jentik yaitu memeriksa
tempat – tempat penampungan air didalam maupun diluar rumah, selain itu
memeriksa juga tempat –tempat yang dapat tergenang oleh air dan menutup
tempat – tempat penampungan air, memberikan peringatan dan pengarahan
kepada pemilik rumah agar tidak membiasakan adanya air tergenang,penumpukan

Universitas Sumatera Utara

59

pakaian atau pakaian yang tergantung disembarang tempat didalam rumah,
mengecek peralatan
rumah yang mungkin menampung air bersih yang dapat dijadikan media oleh
nyamuk Aedes aygepti meletakan telurnya seperti tempat penampungan air
dispenser,tempat penampungan air kulkas,ban bekas,pot bunga yang biasanya
jarang diperhatikan oleh pemilik rumah, kemudian memeriksa rumah kosong atau
tidak berpenghuni untuk melihat keberadaan jentik nyamuk pada tempat – tempat
penampungan air yang ada, dan emberikan laporan kepada kelurahan berapa
banyak container nyamuk aedes aygepty di setiap rumah yang diperiksa untuk
mengantisipasi menurunya angka bebas jentik (ABJ) di kelurahan Kayu Putih
Kecamatan Pulogadung kota Administrasi Jakarta Timur.
Berdasarkan hasil penelitian juga diketahui bahwa masih ada Jumantik
yang memiliki keaktifan dalam kategori yang sedang, hal ini dikarenakan ialah
ada beberapa tugas Jumantik yang belum diselesaikan secara baik oleh Jumantik
terutama dalam hal menaburkan bubuk larvasida 6 bulan sekali untuk
menghindari adanya jentik nyamuk, hal ini perlu dilakukan sebagai upaya
pencegahan untuk perkembangbiakan jentik. Selain itu juga Jumantik dinilai
belum terlalu baik untuk melaksanakan tugas dalam hal memeriksa rumah kosong
atau tidak berpenghuni untuk melihat keberadaan jentik nyamuk pada tempat –
tempat penampungan air yang ada, padahal rumah kosong dinilai lebih beresiko
terdapat jentik, karena tidak ada pemilik rumah yang membersihkan rumah,
namun hal ini masih banyak tidak dilakukan oleh Jumantik karena mengacu pada
prinsip kesopanan bahwa ketika Jumantik ingin melakukan pemeriksaan jentik

Universitas Sumatera Utara

60

didalam rumah maka harus meminta izin terlebih dahulu kepada pemilik rumah,
sehingga Jumatik cenderung tidak memeriksa jentik didalam rumah yang kosong
atau tidak ada pemiliknya.
Jumantik adalah warga masyarakat yang direkrut dan dilatih untuk
melakukan proses edukasi dan memantau pelaksanaan PSN plus oleh masyarakat .
Jumantik juga didefinisikan sebagai anggota masyarakat yang dipilih oleh Lurah
dan dilatih oleh Dinas Kesehatan dan/atau jajarannya untuk melakukan
penyuluhan dan pemantauan pelaksanaan PSN oleh masyarakat (Pergub No.36
tahun 2009). Program pemberantasan vektor DBD ditekankan pada pembersihan
jentik nyamuk, hal ini membutuhkan keterlibatan seluruh lapisan masyarakat agar
pemberantasan nyamuk dapat bersifat lebih panjang dan berkesinambungan.
Model penyadaran pada masyarakat dapat lebih efektif jika dilakukan oleh kader
kesehatan atau tokoh masyarakat misalnya istri Ketua RT, ketua karang taruna,
istri kyai dan sebagainya karena tokoh panutan ini.
Kegiatan pengamatan jentik yang dilakukan oleh Jumantik sukarela
mencakup seluruh RW (total coverage). Seorang Jumantik sukarela bertanggung
jawab melakukan pengamatan jentik pada seluruh bangunan/rumah di satu RW
yang dilakukan setiap bulan selama setahun. Dalam melaksanakan tugasnya
Jumantik sukarela dilengkapi dengan seragam, surat tugas, identitas diri, formulir
pencatatan dan pelaporan, larvasida, gayung, alat ukur volume, senter, dan lembar
bantu penyuluhan.
Selain melakukan pengamatan jentik, Jumantik sukarela juga bertugas
untuk memberikan penyuluhan kepada pemilik rumah/bangunan tentang

Universitas Sumatera Utara

61

pentingnya PSN melalui 3M yang harus dilakukan seminggu sekali, melakukan
abatisasi selektif pada tempat penampungan air bersih yang tidak dapat/ sulit
untuk dikuras, mencatat hasil pengamatan jentik dan melaporkannya kepada
kelurahan, serta membantu kelompok kerja DBD dalam penggerakkan masyarakat
untuk melakukan PSN. Hasil pengamatan jentik oleh Jumantik ini akan direkap
oleh petugas kelurahan disertai dengan ABJ (Angka Bebas Jentik) setiap 3 bulan.
Tugas Jumantik adalah memantau keberadaan jentik tiap rumah dan
menghitung Angka Bebas Jentik (ABJ) berdasarkan House Indeks (HI),
memberikan peringatan tentang 3M Plus kepada masyarakat dan apabila ada
kejadian DBD di lingkungan sekitar maka sebagai kader melaporkan kepada
puskesmas/kelurahan terdekat. Dalam hal ini Jumantik cenderung melaksanakan
tugasnya dengan baik disebabkan latar belakang pendidikan mayoritas SMA dan
mayoritas telah menjadi Kader selama 2 – 5 tahun. Walaupun dalam jawaban
Jumantik Jumantik sebagian tidak memakai pakaian seragam Jumantik dan PIN
saat bertugas tetapi mereka sudah baik dalam memberikan menyuluhan dan
menganjurkan kepada warga agar menutup setiap penampungan air dan memantau
jentik baik di dalam rumah maupun di luar rumah.
Program pemberantasan vektor DBD ditekankan pada pembersihan jentik
nyamuk, hal ini membutuhkan keterlibatan seluruh lapisan masyarakat agar
pemberantasan nyamuk dapat bersifat lebih panjang dan berkesinambungan.
Model penyadaran pada masyarakat dapat lebih efektif jika dilakukan oleh kader
kesehatan atau tokoh masyarakat misalnya istri Ketua RT, ketua karang taruna,
istri kyai dan sebagainya karena tokoh panutan ini (Kusumawati, 2008).

Universitas Sumatera Utara

62

Tindakan Jumantik dalam melaksanakan pemeriksaan jentik yang baik di
lapangan tentunya dengan usaha dan kemampuan melakukan pemeriksaan jentik,
baik di dalam rumah maupun di luar rumah, memberikan penyuluhan kepada
masyarakat tentang pencegahan nyamuk dengan memberantas tempat-tempat
berkembang biak nyamuk (jentik) dan mencatat serta melaporkan pengamatan ke
tenaga kesehatan setiap bulan. Hal ini disebabkan Jumantik memiliki keinginan
dan kemauan menjadi Jumantik secara suka rela karena pernah menjadi kader
tenaga kesehatan dan memperoleh imbalan (insentif) setiap minggunya setelah
melaksanakan tugas Jumantik. Tugas Jumantik seharusnya tidak hanya dilakukan
oleh Jumantik namun dilakukan oleh seluruh warga yang tinggal diwilayah
tersebut. Setiap warga wajib melakukan pemantauan jentik diwilayahnya (self
Jumantik) terutama di lingkungan rumah.
Berdasarkan hasil wawancara dengan Jumantik diketahui bahwa Jumantik
yang bekerja diwilayah kerja Kelurahan Kayu Putih Kecamatan Pulogadang Kota
Administrasi Jakarta Timur memiliki 3 (tiga) tugas pokok yaitu melaksanakan
“Gerebek Jentik” atau pemeriksaan pada hari Kamis, dan bersama warga
melaksanakan PSN pada hari Jum’at setiap minggunya, Jumantik akan
menempelkan stiker yang bertuliskan “Dirumah Ini Ada Jentik” apabila rumah
yang diperiksa diketahui positif ditemukan jentik, dan memberikan penyuluhan
kepada pemilik rumah untuk mengenai PSN, dan menyuruh pemilik rumah untuk
melakukan PSN secara berkala, dan berdasarkan hasil wawancara juga diketahui
bahwa pemilik rumah yang rumahnya positif ditemukan jentik maka akan
dikenakan denda dengan kisaran antara Rp. 20.000 – Rp. 25.000,-. Kemudian

Universitas Sumatera Utara

63

Jumantik melakukan evaluasi dan pelaporan kepada koordinator Jumantik yang
nantinya akan melaporkan langsung hasil kinerja Jumantik kepada pihak
Kelurahan.
Beberapa kendala atau hambatan yang dialami oleh para Jumantik dalam
melaksanakan tugasnya ialah pemilik rumah yang kadang tidak membukakan
pintu atau tidak mengizinkan Jumantik masuk kedalam rumah untuk
melaksanakan pemeriksaan jentik, selain itu juga kurangnya partisipasi
masyarakat dalam hal melakukan tindakan PSN secara mandiri yang memerlukan
pendekatan tersendiri dengan masyarakat agar mau dan mampu bekerjasama
dengan baik serta memberikan izin kepada Jumantik untuk melaksanakan
tugasnya dengan baik. Kurangnya kesempatan Jumantik untuk mendukung
pemeriksaan jentik dapat disebabkan pemberdayaan masyarakat kurang dilibatkan
dan sosialisasi keberadaan Jumantik kepada masyarakat kurang efektif sehingga
masyarakat merasa terganggu apabila Jumantik datang ke rumahnya, bahkan di
saat yang punya rumah tidak berada di rumah. Bahkan apabila Jumantik tidak
menggunakan pakaian seragam membuat masyarakat takut atau cemas jika
seseorang

yang

identitasnya

dirinya

tidak

jelas

memasuki

rumahnya.

Memperhatikan kondisi ini perlunya diterapkan kepada Jumantik setiap
melaksanakan tugas pemeriksaan jentik wajib memakai pakaian seragam sehingga
masyarakat mengenali Jumantik sebagai Jumantik.
Adapun apresiasi atau penghargaan

yang didapatkan oleh Jumantik

apabila dapat melaksanakan dengan baik selain intensif atau upah yang memang
merupakan hak dari Jumantik, berdasarkan hasil wawancara dikethui bahwa

Universitas Sumatera Utara

64

biasanya Lurah memberikan bonus uang tunai sevesar Rp.50.000,- kepada
Jumantik yang wilayah kerjanya mendapatkan nilai BJ sebesar 100%, dan
memberikan piala penghargaan kepada RW dengan predikat lingkungan bebas
jentik nyamuk. Hal ini boleh jadi menjadi penyemangat atu motivasi bagi Jumatik
untuk bekerja secara lebih aktif dan lebih baik untuk mewujudkn ABJ 100% di
wilayah kerjanya karena adanya penghargaan atau apresiasi yang didapatkan.
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Zamilah (2014) yang
menjelaskan bahwa yang menjelaskan bahwa terdapat hubungan antara tindakan
PSN yang dilaksanakan oleh Jumantik dengan keberadaan ABJ, Jumantik yang
secara aktif melaksanakn tugas diwilayah kerjanya maka semakin meningkatkan
nilai ABJ di wilayah kerjanya, semakin baik tindakan PSN yang dilaksanakan
oleh Jumantik maka akan semakin tinggi nilai ABJ, terbukti dengan hasil uji
statistik bahwa Jumantik yang melakukan tindakan dengan baik berpeluang 9,573
kali lebih besar menurunkan keberadaan jentik di wilayah kerjanya dibandingkan
dengan Jumantik melakukan pemeriksaan jentik kurang baik. Hasil penelitian ini
juga sejalan dengan hasil penelitian penelitian Putra (2011) menunjukkan bahwa
peran Jumantik memengaruhi pelaksanaan PSN secara signifikan. Peran Jumantik
dalam melakukan pemeriksaan jentik merupakan faktor yang penting untuk
mengefektifkan pelaksanaan PSN di wilayah Sawojajar, sehingga dapat mencegah
penyakit Demam Berdarah Dengue.
5.2

Angka Bebas Jentik (ABJ) di Kelurahan Kayu Putih Kecamatan
Pulogadung Kota Adminstrasi Jakarta Timur
Berdasarkan hasil penelitian yang didaparkan dari laporan kerja Kelurahan

Kayu Putih Kecamatan Pulogadung Kota Adminstrasi Jakarta Timur Bulan Maret
Universitas Sumatera Utara

65

2017 diketahui bahwa diketahui angka bebas jentik (ABJ) nyamuk Aedes aegypti
seluruh RW telah memiliki nilai ABJ yang telah memenuhi persyaratan karena
memiliki persentase nilai ABJ lebih dari 95%, sebagian besar RW memiliki ABJ
dengan persentase 99 % yakni berada pada 10 RW (58,8%), kemudian RW yang
memiliki nilai ABJ sebesar 100% yakni sebanyak 6 RW (35,2%), dan hanya ada 1
RW (6,0%) yang memiliki nilai ABJ sebesar 98%.
Lokasi yang telah memenuhi nilai ABJ Aedes aegypti sebesar 100% yaitu
RW 001, RW 004, RW 011, RW 015, RW 016 DAN RW. 17, kemudian lokasi
memiliki nilai ABJ sebesar 99% yaitu RW 002, RW 003, RW 005, RW 006, RW
007, RW 008, RW 009, RW 010, RW 012, dan RW 014, sertaa hanya ada lokasi
yang memiliki nilai ABJ sebesar 98% yaitu RW 013. Berdasarkan tabel tersebut
juga diketahui bahwa secara umum angka bebas jentik (ABJ) di Kelurahan Kayu
Putih Kecamatan Pulogadung Kota Adminstrasi Jakarta Timur telah memenuhi
persyaratan nilai ABJ yang sudah ditentukan yakni sebesar 95%, dengan nilai
dimasing-masing RW berada pada rentang 98% sampai dengan 100% dengan
nilai rata-rata ABJ sebesar 99%.
Keseluruhan

kader

Jumantik

dinilai

sudah

cukup

baik

dalam

melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang harus dilakukan, hal ini disebabkan
karena adanya pelatihan kader Jumantik yang dinilai sudah baik yang telah
dilakukan oleh koordinator Jumantik dan pihak Kelurahan Kayu Putih, selain itu
juga adanya apresiasi dan penghargaan yang baik terhadap kinerja Jumantik
menjadikan Jumantik bersemangat dalam melaksanakan tugasnya dengan baik.
Hal ini didukung dengan nilai ABJ di Kelurahan Kayu Putih Kecamatan

Universitas Sumatera Utara

66

Pulogadung Kota Adminstrasi Jakarta Timur telah memenuhi persyaratan nilai
ABJ yang sudah ditentukan yakni sebesar 95%, dengan nilai dimasing-masing
RW berada pada rentang 98% sampai dengan 100% dengan nilai rata-rata ABJ
sebesar 99%.
Berdasarkan hasil wawancara dengan Jumantik diketahui bahwa
perencanaan untuk kegiatan PSN dibahas pada saat rapat bulanan dan minilokarya
atau pelatihan kader Jumantik yang dilaksanakan di Kelurahan. Pada setiap rapat
bulanan di Kelurahan selalu membahas tentang perkembangan penyakit DBD.
Setiap Jumantik memberikan laporan tentang kasus DBD yang ada diwilayah
kerjanya. Setelah itu Lurah dan koordinator Jumantik menginstruksikan kader
Jumantik untuk menghimbau masayarakat agar melaksanakan kegiatan PSN.
Bentuk kegiatan PSN yang dilaksanakan adalah Gerebek Jentik pada hari kamis
dan PSN pada hari Jum’at setiap minggunya. Jumatik yang berkoordinasi dengan
koordintor Jumantik dan Lurah mengumumkan agar masyarakat melaksanakan
PSN pada hari Jum’at.
Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui bahwa angka bebas jentik di
Kelurahan Kayu Putih Kecamatan Pulogadung kota Administrasi Jakarta Timur
diketahui bahwa seluruhnya sudah memenuhi persyaratan yang ditentukan karena
nilai ABJ sudah lebih dari 95%, namun masih terjadi kasus DBD. Hal ini sangat
dimungkinkan terjadi karena mobilitas masyarakat yang tinggi, dimana sebagian
warga di Kelurahan Kayu Putih merupakan masyarakat pekerja yang memiliki
mobilitas yang tinggi, yang sangat dimunkinkan terinfeksi virus dengue di tempat

Universitas Sumatera Utara

67

lain yang menyebabkan kasus DBD terjadi, meskipun berdomisili di Kelurahan
Kayu Putih.
Hasil penelitian sesuai dengan yang disampaikan Ditjen PP & PL (2014)
keberhasilan kegiatan PSN DBD antara lain dapat diukur dengan Angka Bebas
Jentik (ABJ), apabila ABJ lebih atau sama dengan 95% diharapakan penularan
DBD dapat dicegah atau dikurangi.
Pemberantasan jentik dilakukan disesuaikan dengan stratifikasi daerah
rawan dan secara berkala di rumah dan tempat-tempat umum yaitu pemeriksaan
tempat-tempat penampungan air dan tempat berkembang biakan nyamuk Aedes
aegypti yang dilakukan di rumah dan tempat umum secara teratur sekurangkurangnya 3 (tiga) bulan sekali untuk mengetahui populasi jentik nyamuk penular
DBD dengan menggunakan indikator ABJ.
Pemeriksaan jentik dilakukan secara teratur oleh petugas kesehatan atau
atau petugas pemantau jentik (Jumantik). Tujuan umum pemeriksaan jentik adalah
untuk menurunkan populasi nyamuk penular demam berdarah dengue (Aedes
aegypti) serta jentiknya dengan meningkatkan peran serta masyarakat dalam PSN
DBD melalui Jumantik. Survei jentik dilakukan untuk mengukur kepadatan
populasi penularan yang sebelumnya juga dilakukan survei terhadap kepadatan
nyamuk. Survei jentik biasanya disebut dengan PJB.
PJB merupakan pemeriksaan tempat-tempat perkembangbiakan nyamuk
Aedes aegypti yang dilakukan secara teratur oleh petugas kesehatan atau petugas
Jumantik Pemeriksaan Jentik Berkala merupakan bagian dari PSN PJB dilakukan
setiap tiga bulan dirumah dan tempat – tempat umum.Untuk pemantauan jentik

Universitas Sumatera Utara

68

berkala dirumah dilakukan pemeriksaan sebanyak 100 rumah sample untuk setiap
desa atau kelurahan. Hasil PJB ini diinformasikan pihak kesehatan kepada Kepala
Wilayah / Daerah setempat sebagai evaluasi dan dasar penggerakan masyarakat
dalam melaksanakan program PSN
Program yang dilakukan oleh kader jumantik seperti memantau
masyarakat dalam pelaksanaan 3M dilingkungan sekitar tempat tinggal, PJB yang
hasilnya akan dilaporkan kepada Kelurahn untuk dijadikan bahan evaluasi
terhadap program – program yang telah dibuat dan dilaksanakan agar dapat
mempertimbangkan program – program

yang dapat dilanjutkan untuk

menurunkan angka penderita DBD dan meningkatnya ABJ.
Untuk dapat mewujudkan nilai ABJ yang sesuai dengan ketentuan selain
adanya Jumantik yang aktif maka perlu juga adanya partisipasi masyarakat secara
baik dalam melaksanakan PSN secara mandiri untuk meminimalisir adanya jentik
dirumah. Pelaksanaan kegiatan PSN merupakan kegiatan yang paling berpengaruh
terhadap keberadaan jentik nyamuk di tempat penampungan air karena
berhubungan secara langsung. Jika seseorang melakukan praktik PSN dengan
benar, maka keberadaan jentik nyamuk di tempat penampungan air dapat
berkurang bahkan hilang dan mengurangi jumlah nyamuk Aedes aygepti sebagai
agent dari penyakit Demam Berdarah Dengue (Taviv, 2010).
Kegiatan yang dapat dilakukan oleh warga untu pemantauan jentik
minimal dengan melakukan teknik dasar yaitu 3M Plus yang terdiri dari:
5. Menutup

Universitas Sumatera Utara

69

Memberi

tutup

yang

rapat

pada

tempat

penampungan

air

seperti

ember,tempayan,toren,botol air minum dan lain sebagainya.
6. Menguras
Membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampugan air seperti
bak mandi, kolam renang,ember penampung air,penampung air di lemari es,
penampung air pada dispenser dan lain – lain.
7. Mengubur
Memendam didalam tanah untuk sampah atau benda – benda yang tidak
digunakan lagi dan memiliki potensi untuk jadi tempat nyamuk. DBD bertelur
dan meletakan telurnya.
8. Plus
Adapun yang dimaksud dengan Plus adalah segala bentuk kegiatan pencegahan
yaitu :
a. Menggunakan lottion anti nyamuk pada saat beraktviitas diluar rumah.
b. Menanam tanaman pengusir nyamuk seperti daun pandan.
c. Memelihara ikan pada kolam ikan agar tidak dijadikan tempat nyamuk
meletakan jentik.
d. Menghindari daerah gelap dalam rumah agar tidak tidak ditempati nyamuk
dengan cara membuka jendela atau mengatur ventilasi dan pecahayaan.
e. Memberi bubuk larvasida pada tempat yang sulit dibersihkan.
f. Tidak membiasakan diri menggantung pakaian didalam rumah / kamar tidur
karena bisa menjadi tempat nyamuk beristirahat, dan lain – lain
(Komara,2012)

Universitas Sumatera Utara

70

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Zamilah (2014) yang
yang menjelaskan bahwa terdapat hubungan antara tindakan PSN yang
dilaksanakan oleh secara mandiri oleh masyarakat dalam hal ini ialah pemilik
rumah dengan keberadaan ABJ, pemiliki rumah yang secara aktif melaksanakn
PSN dengan 3M Plus dirumahnya maka semakin meningkatkan nilai ABJ di
rumah yang diperiksa oleh Jumantik, semakin baik tindakan PSN yang
dilaksanakan oleh pemilik rumah maka akan semakin tinggi nilai ABJ, terbukti
dengan hasil uji statistik bahwa pemilik rumah yang melakukan tindakan PSN
dengan baik berpeluang 8,314 kali lebih besar menurunkan keberadaan jentik di
rumahnya dibandingkan dengan pemilik rumah yang melakukan pemeriksaan
jentik dan PSN dalam kategori yang kurang baik. Hasil penelitian ini juga sejalan
dengan hasil penelitian penelitian Arista (2016) yang menunjukkan bahwa
terdapat hubungan timbal balik yang saling bertolak belakang antara ABJ dengan
kejadian kasus DBD, semakin tinggi nilai ABJ maka semakin rendah kejadian
DBD.

Universitas Sumatera Utara

BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

6.1

Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai peran

jumantik tehadap program pemberantasan sarang nyamuk dan angka bebas jentik
di Kelurahan Kayu Putih Kecamatan Pulogadung Kota Adminstrasi Jakarta Timur
Tahun 2017, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Gambaran karakteristik responden, sebagian besar responden yakni
sebanyak 122 orang berjenis kelamin perempuan, 76 orang responden
berusia antara 51 – 60 tahun, kemudian 129 orang responden telah
menyelesaikan pendidikan pada jenjang SMA/Sederajat, dan 88 orang
responden telah menjadi Jumantik selama 2 – 5 tahun.
2. Lebih banyak responden yakni sebanyak 107 orang responden (62,9%)
memiliki keaktifan sebagai Jumantik terhadap program pemberantasan
sarang nyamuk dan angka bebas jentik di Kelurahan Kayu Putih
Kecamatan Pulogadung Kota Adminstrasi Jakarta Timur dalam kategori
yang aktif, kemudian sebanyak 63 orang ressponden (37,1%) memiliki
keaktifan dalam kategori yang sedang, dan tidak ada satupun responden
memiliki keaktifan dalam kategori pasif.

71
Universitas Sumatera Utara

72

3. Seluruh RW di Kelurahan Kayu Putih Kecamatan Pulogadung Kota
Administrasi Jakarta Timur telah memiliki nilai ABJ yang telah memenuhi
persyaratan karena memiliki persentase nilai ABJ lebih dari 95%.
6.2

Saran
Dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan, saran yang dapat diberikan
ialah :
1. Kepada pihak Kelurahan Kayu Putih Kecamatan Pulogadung kota
Administarasi

Jakarta

Timur untuk

meningkatkan apresiasi

atau

penghargaan yang lebih tinggi kepada Jumantik untuk meningkatkan
semangat atau motivasi kerja kepada Jumantik, dan memberikan himbauan
atau pemberitahuan kepada masyarakat untuk memiliki kerjasama yang
lebih baik dalam hal memberikan izin kepada Jumantik masuk kedalam
rumah untuk

melaksanakan pemeriksaan jentik, serta senantiasa

mempertahankan nilai ABJ yang sudah sesuai dengan ketentuan untuk
meminimalisir resiko kejadian kasus DBD.
2. Kepada Jumantik untuk senantiasa meningkatkan kinerja yang dinilai
masih kurang baik untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebagai
seorang Jumantik terutama dalam hal menaburkan bubuk larvasida 6 bulan
sekali untuk menghindari adanya jentik nyamuk dan memeriksa rumah
kosong atau tidak berpenghuni untuk melihat keberadaan jentik nyamuk
pada tempat – tempat penampungan air yang ada, selalu menggunakan
seragam kerja pada saat bertugas sehingga memudahkan masyarakat dapat

Universitas Sumatera Utara

73

mengenali Jumantik dan memberikan izin kepada Jumantik untuk
melaksanakan tugasnya dengan baik.
3. Kepada masyarakat yang tinggal di wilayah kerja Kelurahan Kayu Putih
Kecamatan Pulogadung kota Administarasi Jakarta Timur untuk
bekerjasama dengan baik dalam hal memberikan izin kepada Jumantik
masuk kedalam rumah untuk melaksanakan pemeriksaan jentik, serta mu
dan mampu untuk melaksanakan tindakan PSN melalui 3M Plus aktif
secara mandiri untuk meminimalisir keberadaan jentik nyamuk didalam
rumah.

Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Hubungan Tempat Perindukan Nyamuk dan Perilaku Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan Keberadaan Jentik Aedes aegypti di Kelurahan Benda Baru Kota Tangerang Selatan Tahun 2015

3 26 120

Hubungan Frekuensi Pemberantasan Sarang Nyamuk Dan Angka Bebas Jentik Dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue Pada Periode Januari-Desember Tahun 2012 Di Kota Medan

0 10 108

Hubungan Frekuensi Pemberantasan Sarang Nyamuk Dan Angka Bebas Jentik Dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue Pada Periode Januari-Desember Tahun 2012 Di Kota Medan

0 0 15

Hubungan Frekuensi Pemberantasan Sarang Nyamuk Dan Angka Bebas Jentik Dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue Pada Periode Januari-Desember Tahun 2012 Di Kota Medan

0 0 2

Peran Jumantik Terhadap Program Pemberantasan Sarang Nyamuk dan Angka Bebas Jentik di Kelurahan Kayu Putih, Kecamatan Pulogadung Kota Adminstrasi Jakarta Timur Tahun 2017

0 4 16

Peran Jumantik Terhadap Program Pemberantasan Sarang Nyamuk dan Angka Bebas Jentik di Kelurahan Kayu Putih, Kecamatan Pulogadung Kota Adminstrasi Jakarta Timur Tahun 2017

0 0 2

Peran Jumantik Terhadap Program Pemberantasan Sarang Nyamuk dan Angka Bebas Jentik di Kelurahan Kayu Putih, Kecamatan Pulogadung Kota Adminstrasi Jakarta Timur Tahun 2017

0 0 5

Peran Jumantik Terhadap Program Pemberantasan Sarang Nyamuk dan Angka Bebas Jentik di Kelurahan Kayu Putih, Kecamatan Pulogadung Kota Adminstrasi Jakarta Timur Tahun 2017

0 2 36

Peran Jumantik Terhadap Program Pemberantasan Sarang Nyamuk dan Angka Bebas Jentik di Kelurahan Kayu Putih, Kecamatan Pulogadung Kota Adminstrasi Jakarta Timur Tahun 2017

0 2 3

Peran Jumantik Terhadap Program Pemberantasan Sarang Nyamuk dan Angka Bebas Jentik di Kelurahan Kayu Putih, Kecamatan Pulogadung Kota Adminstrasi Jakarta Timur Tahun 2017

0 0 16